Professional Documents
Culture Documents
Utami PDF
Utami PDF
Wiwik Utami1)
Abstract
1)
Ka. Pusat Penelitian dan Dosen FE, Universitas Mercu Buana
20
dasarkan penelitian yang telah keuangan paling lambat 90 hari
dilakukan oleh peneliti sebelumnya sejak tanggal tahun buku berakhir,
menunjukkan bahwa audit delay untuk tahun 2002 masih terdapat 92
yang terjadi di Indonesia rata-rata emiten yang terlambat menyerahkan
85 hari. Rata-rata audit delay di dan secara otomatis tentu juga
Indonesia ini tergolong lebih panjang terlambat dalam publikasi laporan
bila dibandingkan dengan di luar keuangan di media masa.
negeri, misalnya audit delay di Audit delay yang melewati
Kanada lebih pendek, yaitu lebih batas waktu ketentuan Bapepam,
cepat 21,95 hari dibandingkan tentu berakibat pada keterlambatan
dengan Indonesia (Halim: 2000). publikasi laporan keuangan. Keter-
Berdasarkan peraturan Pasar lambatan publikasi laporan keuangan
Modal No.KEP 80/PM/1996 mengenai bisa mengindikasikan adanya masa-
penyampaian laporan keuangan lah dalam laporan keuangan emiten
menyatakan bahwa: perusahaan sehingga memerlukan waktu yang
yang terdaftar dalam pasar modal lebih lama dalam penyelesaian
wajib menyampaikan laporan audit.
keuangan tahunan yang telah diaudit Keterlambatan publikasi la-
kepada Bapepam selambat- poran keuangan sangat merugikan
lambatnya 120 hari terhitung sejak investor karena dapat meningkatkan
tanggal berakhirnya tahun buku. asimetri informasi di pasar, insider
Peraturan tersebut kemudian trading dan memunculkan rumor
diperbaharui dengan dikeluarkannya yang membuat pasar menjadi tidak
keputusan No.KEP 17/PM/2002 oleh pasti. Penelitian ini bertujuan untuk
Ketua Bapepam tentang kewajiban mengungkapkan faktor faktor apa
penyampaian laporan keuangan yang menyebabkan (determinan)
secara berkala yang mulai berlaku audit delay. Informasi tentang fak-
untuk laporan keuangan yang tor dominan yang mempengaruhi
berakhir pada 31 Desember 2002. audit delay dinilai penting karena
Dalam keputusan tersebut dapat digunakan oleh investor untuk
disebutkan bahwa laporan keuangan mengantisipasi risiko investasi.
tahunan harus disertai dengan
laporan akuntan dengan pendapat 1.2. Perumusan Masalah
yang lazim dan disampaikan kepada
Sesuai dengan latar belakang
Bapepam selambat-lambatnya pada
penelitian, maka masalah yang
akhir bulan ketiga setelah tanggal
diteli adalah: faktor faktor apa
laporan keuangan tahunan.
saja yang dominan berpengaruh
Pembaharuan keputusan
terhadap audit delay laporan
tersebut dimaksudkan untuk mem-
keuangan emiten di Bursa Efek
berikan informasi yang lebih cepat
Jakarta.
dan akurat kepada investor me-
ngenai kondisi emiten atau
perusahaan publik serta dalam 1.3. Tujuan dan Manfaat
rangka mengikuti perkembangan Penelitian
pasar modal global. Meskipun sudah Tujuan penelitian adalah
ada peraturan yang mengharuskan untuk mengkaji secara empiris
emiten untuk menyerahkan laporan
Lamanya perusahaan menjadi Lamanya emiten menggunakan jasa audit Skala nominal
klien Kantor Akuntan Publik pada KAP yang sama Dua 2 th / lebih = 1
(KAP) Kurang 2 tahun = 0
Jenis opini yang diberikan Opini akuntan publik atas laporan keuangan Skala nominal
oleh auditor emiten Selain Unqualfd = 1
Unqualified = 0
Laba/rugi perusahaan Laba atau rugi yang dilaporkan dalam Skala nominal
laporan keuangan Melaporkan rugi = 1
Melaporkan laba = 0
Rasio hutang terhadap Total hutang dibagi total ekuitas Rasio
ekuitas
Ukuran perusahaan Total aktiva yang dimiliki emiten pada tahun Rasio
pelaporan
BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006 Analisis Determinan Audit Delay
Reputasi Auditor KAP lokal yang berafiliasi yang dengan Skala nominal
KAP Asing Afiliasi asing = 1
Non Afiliasi = 0
27
sebuah KAP keuangan dapat segera
X3 = Jenis opini akuntan publik dimanfaatkan oleh stakeholders
X4 = Laba/rugi emiten
X5 = Total aktiva perusahaan untuk berbagai pengambilan
X6 = Reputasi auditor keputusan.
X7 = Rasio hutang terhadap ekuitas Untuk memperoleh model
= Konstanta prediksi (regresi) yang baik maka
= Koefisien regresi perlu dilakukan uji asumsi, hasil uji
e = error
asumsi dapat dilihat di Lampiran.
Bedasarkan hasil pengujian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh kesimpulan bahwa model
Hasil pengolahan data regresi memenuhi asumsi yang
disajikan secara lengkap di dipersyaratkan berdasarkan pada
Lampiran. Berdasarkan statistik hasil berikut:
deskriptif dapat diketahui bahwa a. Nilai Durbin-Watson sebesar
rata-rata audit delay adalah 84,16 1,799 menunjukkan bahwa tidak
hari. Hasil ini sesuai dengan yang terdapat masalah autokorelasi.
diungkapkan Halim (2000) yaitu 85 b. Nilai Variance Inflation Factor
hari dimana data yang digunakan (VIF) dan Tolerance mempunyai
adalah laporan keuangan tahun nilai disekitar satu (1) dan nilai
1993-1997 dengan jumlah sampel 59 korelasi antar variabel
perusahaan. Dengan demikian dapat independent tidak signifikan, hal
disimpulkan bahwa selama kurun ini menunjukkan tidak ada
waktu hampir sepuluh tahun yaitu masalah multikolinieritas.
dari tahun1993 sampai tahun 2002 c. Berdasarkan normal probability
tidak ada perbaikan dalam proses plot menunjukkan bahwa data
penyelesaian audit. Manajemen dan menyebar disekitar garis dia-
akuntan publik masih konsisten gonal dan mengikuti arah garis
menggunakan pola kerja lama dan diagonal, maka model regresi
tidak ada perbaikan. Skedul memenuhi asumsi normalitas.
pekerjaan audit pada umumnya d. Berdasarkan plot dari stu-
dilakukan berdasarkan kebiasaan- dentized residual (sumbu Y)
kebiasaan yang sudah berlaku dengan standardized predicted
selama ini, tanpa melakukan value ( sumbu X) menunjukkan
evaluasi perbaikan yang berarti. tidak ada membentuk suatu pola
Padahal teknologi digital sudah tertentu yang teratur, ini berarti
sangat berkembang sehingga bisa bahwa tidak terjadi hetero-
digunakan untuk efisiensi dan skedastisitas.
efektivitas pekerjaan audit. Hasil regresi menunjukkan
Adanya peraturan No. bahwa nilai koefisien determinan (R
Kep.17/PM/2002 tentang keharusan square) adalah 8,3%, artinya
untuk menyerahkan laporan variabel ukuran perusahaan, jenis
keuangan yang diaudit paling lambat industri, lama emiten menjadi klien
90 hari sejak tanggal tutup buku KAP, jenis opini auditor, laba/rugi,
tentu sangat positip. Hal ini akan rasio hutang terhadap ekuitas dan
mendorong manajemen dan akuntan reputasi auditor mampu menjelas-
publik untuk bekerja lebih cepat kan 8,3% dari variasi lamanya audit
sehingga informasi dalam laporan delay, sisanya 91,7% dijelaskan oleh
Analisis Determinan Audit Delay BULLETIN Penelitian No.09 Tahun 2006
28
factor lain. Hal ini menunjukkan berdampak memperbesar rugi.
bahwa factor lain lebih dominan, Dengan demikian, manajemen akan
terutama factor regulasi. Tercip- menahan lebih lama informasi yang
tanya transparansi informasi di Bursa kurang menyenangkan (bad news)
Efek Jakarta tidak bisa berjalan bagi investor dan kreditur. Namun
tanpa regulasi. Pada dasarnya sebaliknya jika perusahaan mem-
manajemen (emiten) lebih senang peroleh laba, maka manajemen
bertahan pada pola lama, ia hanya ingin segera mengumumkan pres-
akan berubah jika ada desakan yang tasinya sehingga pekerjaan audit
kuat dari pasar dan pemerintah berjalan lebih lancar dan audit delay
(regulator). menjadi lebih pendek. Bukti empiris
Hasil analisis varian atau ini konsisten dengan hasil penelitian
ANOVA menunjukkan nilai F test Halim (2000) dan Ashton et al.
signifikan pada tingkat 0,02. Dengan (1987)
demikian model regresi memenuhi Lamanya emiten menjadi
kriteria goodness of fit, artinya klien suatu KAP berpengaruh negatip
model regresi cocok untuk digunakan dan signifikan terhadap audit delay,
sebagai model prediksi. Nilai F yang artinya bahwa semakin lama emiten
signifikan juga bermakna bahwa menjadi klien KAP maka semakin
ukuran perusahaan, jenis industri, pendek audit delay. Hal ini dapat
lama emiten menjadi klien KAP, difahami karena secara teori auditor
jenis opini auditor, laba/rugi, rasio yang memberikan jasa audit kepada
hutang terhadap ekuitas dan klien lama akan membutuhkan
reputasi auditor secara simultan waktu audit yang lebih pendek.
berpengaruh signifikan terhadap Pada klien lama, auditor telah
audit delay. memahami bisnis klien dan
Untuk mengetahui factor mengetahui efektifitas internal
dominan yang berpengaruh terhadap control klien, sehingga waktu yang
audit delay dapat dilihat dari hasil diperlukan untuk menyelesaikan
uji t . Dengan menggunakan tingkat audit lebih pendek dibandingkan jika
signifikan 5% ( = 0,05) dapat mengaudit klien baru. Hasil
diketahui bahwa ada tiga factor penelitian ini berbeda dengan yang
yang dominan, yaitu: (1) laba/rugi, diungkapkan oleh Halim (2000),
(2) lamanya menjadi klien KAP dan dengan memakai data tahun 1993-
(3) opini auditor. 1997 ditemukan bukti empiris bah-
Laba/Rugi emiten berpenga- wa lamanya emiten menjadi klien
ruh signifikan terhadap audit delay. KAP berpengaruh positip terhadap
Bukti empiris ini bermakna bahwa audit delay.
jika perusahaan mengalami keru- Jenis opini akuntan berpe-
gian maka kemungkinan besar audit ngaruh signifikan terhadap audit
delay lebih panjang dibandingkan delay, hal ini dapat dijelaskan
ketika perusahaan memperoleh laba. bahwa ketika opini auditor adalah
Manajemen cenderung akan be- selain unqualified maka sebelum
rusaha meminimalkan rugi dan opini tersebut dipublikasikan maka
melakukan negosiasi yang alot manajemen akan berusaha melaku-
dengan auditor jika ada perlakuan kan konsultasi dan negosiasi secara
akuntansi yang dikoreksi auditor dan intensif dengan auditor sehingga
-oOo-