You are on page 1of 6

EKSPLORASI

SEISMIK

FILTERING-
BANDPASS

NUHA MALIHATI (3714100064)


Eksplorasi Seismik
Sebelum melakukan proses Bandpass filter, keadaan gelombang
seismiknya adalah menurut ketentuan berikut:

1. Periode gelombang adalah -1::1 dengan delta sebesar


0.0004
2. Persamaan gelombangnya adalah 100
=1 cos(2)
3. Frekuensi gelombang adalah 0:100 dengan delta sebesar 1
Hertz
4. Dengan Af1a: 10; Af2a: 30; Af3a: 60; Af4a: 90
5. Dan dengan Af1b: 10; Af2b: 30; Af3a: 50; Af4b: 70

Ketentuan-ketentuan diatas dapat ditulis di software matlab


dengan script sebagai berikut:

clc
clear all

t=-1:0.004:1 ;
f=0:100;

af1=10;
af2=30;
af3=60;
af4=90;

af=zeros(size(f));
af(find(f==af1):find(f==af2))=linspace (0,1,(find(f==af2)-
find(f==af1)+1));
af(find(f==af3):find(f==af4))=fliplr(linspace(0,1,(find(f==af4
)-find(f==af3)+1)));
af(find(f==af2):find(f==af3))=1;

for i=1:length(f);
for j =1:length(t);
x(j,i)= cos(2*pi*t(j)*f(i));
end
end

d=sum(x');
Eksplorasi Seismik
subplot(3,2,1)
plot(d,t); %Frequency range of filter
subplot(3,2,2)
imagesc(f,t,x);colormap gray; %Superposition 2 wave
subplot(3,2,3)
plot(x(:,4),t);%Konvolusi
subplot(3,2,4)
plot(f,af) %filter graph

NB: pada bagian af, diisi dengan af bagian a dan af bagian


b.Hasil grafik dari script diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Sinyal tanpa filter dengan af sebesar 10,30,50,70

Gambar 2. Sinyal tanpa filter dengan af sebesar 10,30,60,90


Eksplorasi Seismik

Gambar 1 dan 2 kiri atas merupakan gambar dari penjumlahan


seluruh simpangan gelombang pada gambar 1 dan 2 kanan atas,
atau dapat didefinisikan sebagai penjumlahan seluruh nilai
simpangan gelombang dari satu gelombang yang bergetar dengan
interval waktu (-1)-1s dengan frekuensi 0-100Hz. Gambar 1 dan
2 kanan atas merupakan model dari penjalaran gelombang dengan
persamaan y = cos(2ft) dengan frekuensi 0-100Hz dan waktu(-
1)-1s. Gambar 1 dan 2 kiri bawah merupakan cuplikan gelombang
pada suatu frekuensi tertentu, sumbu-X merupakan Amplitudo
dari gelombang pada frekuensi tertentu dan sumbu-Y merupakan
waktu penjalaran gelombang dengan interval (-1)-1s. Jumlah
gelombang pada Gambar 1 dan 2 kiri bawah akan bertambah banyak
seiring dengan peningkatan frekuensi karena, getaran yang
terjadi dari -1 hingga 1s lebih banyak dengan frekuensi 30Hz
dibandingkan getaran yang terjadi pada frekuensi 2Hz dengan
interval waktu yang sama.

Dari hasil kedua grafik tersebut terdapat perbedaan,


yaitu pada nilai af yang diinputkan. Dari perbedaan nilai
input af tersebut dapat mempengaruhi bentuk trapezium yang
terbentuk. Perbedaan yang mencolok terlihat pada gambar 1 dan
2 kanan atas , dimana bentuk trapezium yang dibuat
mempengaruhi bentuk gelombang pada gambar 1 dan 2 kanan atas.

Setelah dilakukan filtering bandpass dengan mengoperasikan af


(i) pada formula:
clc
clear all

t=-1:0.004:1 ;
f=0:100;

af1=10;
af2=30;
af3=60;
af4=90;

af=zeros(size(f));
af(find(f==af1):find(f==af2))=linspace (0,1,(find(f==af2)-
find(f==af1)+1));
af(find(f==af3):find(f==af4))=fliplr(linspace(0,1,(find(f==af4
)-find(f==af3)+1)));
af(find(f==af2):find(f==af3))=1;
Eksplorasi Seismik
for i=1:length(f);
for j =1:length(t);
x(j,i)= af(i)*cos(2*pi*t(j)*f(i));
end
end

d=sum(x');
subplot(3,2,1)
plot(d,t); %Frequency range of filter
subplot(3,2,2)
imagesc(f,t,x);colormap gray; %Superposition 2 wave
subplot(3,2,3)
plot(x(:,4),t);%Konvolusi
subplot(3,2,4)
plot(f,af) %filter graph
Maka gambar sinyal yang dihasilkan adalah:

Gambar 3. Sinyal dengan filter dengan af sebesar 10,30,50,70

Gambar 4. Sinyal dengan filter dengan af sebesar 10,30,60,90


Eksplorasi Seismik

Pemberian filter pada suatu data berguna untuk membatasi atau


menapilkan data spesifik yang hendak digunakan. Filter yang
digunakan kali ini adalah filter trapezium. Cara kereja filter
trapezium ada dua yaitu dengan memberikan batas-batas -X yang
memberikan pengaruh pada interval frekuensi yang ditampilkan
dan batasan pada sumbu-Y yang memberikan pengaruh pada nilai
amplitudonya. Perubahan nilai pada batas-batas trapezium atau
yang disimbolkan sebagai Af1, Af2, Af3, dan Af4 pada script
akan berpengaruh pada nilai frekuensi yang hendak di capture
dan simpangan gelombang pada frekuensi tertentu. Pada gambar
berikut diberikan nilai Af1, Af2, Af3, dan Af4 berturut-turut
adalah 10, 30, 60, 90 dan 10, 30, 50, dan 70 Hz. Terlihat dari
grafik,setelah dilakukannya filtering, gambar 3 dan 4
kananatas menjadi lebih smooth. Hal ini Karena adanya
filtering tersebut telah membuat noise pada data hilang.

You might also like