Professional Documents
Culture Documents
& Biomedis
USULAN
PENELITIAN TIM PASCASARJANA
TIM PENGUSUL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DESEMBER 2016
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN TIM PASCASARJANA
1. Judul Penelitian : Adaptasi Molekuler Yang Terjadi di Jaringan Otak Tikus Wistar
Sebagai Respon Terhadap Latihan Fisik Aerobik dan Anaerobik
2. Tim Peneliti :
No. Nama Jabatan Bidang Instansi Asal Alokasi
Keahlian waktu
(jam/minggu)
Latihan fisik merupakan aktivitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas
tertentu, yang bertujuan menjaga tubuh agar dalam keadaan sehat dan bugar. Latihan fisik
selain meningkatkan kebugaran tubuh juga dapat meningkatkan fungsi kognitif . Latihan fisik
dapat meningkatkan fungsi kognitif melalui perbaikan hipocampus yang berperan pada
pembelajaran spasial, melalui plastisitas sinaptik, dan neurogenesis. Proses neurogenesis akan
terjadi apabila terdapat stimulasi dari neurotrophin, yaitu Brain Derived Neurothropic Factor
(BDNF). BDNF merupakan neurotrophin yang paling aktif menstimulasi dan mengendalikan
proses neurogenesis. Latihan fisik dapat meningkatkan sekresi BDNF melalui peran Insulin
Like Growth Factor-1 (IGF-1).
Peningkatan fungsi kognitif berdampak terhadap peningkatan kesehatan mental.
Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan sekresi endorfin. Endorfin
adalah endogen opioid peptide yang berfungsi sebagai inhibitor neurotransmitter, diproduksi
oleh kelenjar hipofisis dari hipotalamus. Endorfin berperan dalam mengontrol persepsi rasa
nyeri secara endogen sehingga dapat berperan sebagai analgesik yang kuat untuk rasa sakit
pada tubuh selama beberapa jam, potensi analgesik senyawa ini 18-30 kali lebih kuat dari
morfin. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa, peningkatan sekresi endorfin pada latihan
fisik berat tidak hanya memberikan efek analgetik tetapi juga memperbaiki mood.
Dari berbagai hasil penelitian tersebut diketahui bahwa, latihan fisik dapat
menimbulkan respon adaptasi molekuler pada otak yang berdampak terhadap kesehatan otak
dan kesehatan mental. Akan tetapi belum diketahui apakah terdapat perbedaan respon
adaptasi molekuler yang terjadi di jaringan otak pada latihan fisik aerobik dan latihan fisik
anaerobik. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui adaptasi
molekuler yang terjadi di jaringan otak sebagai respon terhadap latihan fisik aerobik dan
anaerobik. Penggunaan hewan coba, seperti tikus wistar, sebagai model penelitian merupakan
pilihan yang tepat untuk mengembangkan penelitian molekuler sehingga dasar adaptasi
molekuler di otak selama latihan fisik dapat diketahui.
Keyword : aktivitas fisik aerobik dan anaerobik, jaringan otak, endorfin, kesehatan mental
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Otak
2.1.1. Metabolisme Energi Otak
Neuroenergetics otak adalah studi tentang energi metabolisme yang berhubungan
dengan energi yang diperoleh dari pemecahan nutrisi dalam jaringan otak. Neuroenergetics
difokuskan pada hubungan antara biokimia dari sel yang merupakan situs glukosa kerusakan
dan penggunaan oksigen dan kegiatan fungsional bahwa sel ini berpartisipasi dalam.
Pertanyaan utama termasuk masalah apakah ada khas tingkat energi otak metabolisme dan
berapa banyak dari angka ini langsung ditambah untuk pelaksanaan fungsi otak.Di bagian ini,
metabolisme energi otak ditampilkan untuk menjalani karakteristik stepwise perubahan dalam
kaitannya dengan pergeseran di antara tingkat dasar dari fungsi otak (Roland, 1987).
2.1.2. Konsumsi Oksigen Otak
Proteksi otak adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau
mengurangi kerusakan sel-sel otak yang diakibatkan oleh keadaan iskemia. Iskemia otak
adalah suatu gangguan hemodinamik yang akan menyebabkan pemurunan aliran darah otak
sampai ke suatu tingkat yang akan menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel. Metode
dasar dalam melakukan proteksi otak adalah dengan cara membebaskan jalan nafas dan
oksigenasi yang adekuat (Schubert, 1997).
Oxygen delivery (DO2) adalah jumlah total oksigen yang dialirkan darah ke jaringan
setiap menit. Kadar oxygen delivery tergantung dari cardiac output (CO) dan oxygen content
of the arterial blood (CaO2). Komponen dari CaO2 adalah oksigen yang berikatan dalam
serum (2-3%) yang dapat ditelusuri dengan kadar PaO2 dan oksigen yang berikatan dengan
hemoglobin (97-98%) yang dapat ditelusuri dengan SaO2 (saturasi oksigen pada pembuluh
darah arteri). Dari definisi ini dapat dijabarkan sebuah rumus : DO = CO X (Hb X 1,34 X
SaO) + (PaO X 0,0031) (Mark, 2006).
Nilai normal oxygen delivery (DO2) adalah 1000 ml O2/menit. Dari rumus diatas
dapat dilihat bahwa hemoglobin (Hb) dan saturasi oksigen (SaO2) adalah penentu utama pada
pengaliran oksigen dalam darah ke seluruh jaringan tubuh termasuk otak (Simon, 2006).
Manusia normal butuh 0,5 liter udara (bukan oksigen) untuk sekali hirup. Tepatnya adalah
450 - 500 ml udara sekali hirup. Oksigen hanyalah berjumlah 20% dari udara yang dihirup,
jadi hanya sekitar 0,1 liter oksigen sekali hirup. Komponen lain udara yang terhirup adalah
nitrogen (79%), karbon dioksida (0.04%), uap air dan gas-gas berjumlah sangat kecil lainnya
(Simon, 2006).
2.6. Endorfin
Endorfin adalah endogen opioid peptide yang berfungsi sebagai inhibitor
neurotransmitter, diproduksi oleh kelenjar hipofisis dari hipotalamus di vertebrata selama
latihan (Oswald Steward, 2000). Manfaat endorfin adalah sebagai penghilang rasa sakit
(Jonathan, 1992). Penelitian yang di buat ilmuan Skolandia menunjukkan adanya perasaan
enak setelah berolahraga 30 menit sampai 1 jam. Senyawa endorfin yang di bentuk dari
proopiocortin ini, berperan dalam mengontrol persepsi rasa nyeri secara endogen sehingga
dapat berperan analgesik yang kuat untuk rasa sakit pada tubuh selama beberapa jam, potensi
analgesik senyawa 18-30 kali lebih kuat dari morphin (Murray R.K et al,2000)
BAB III
METODE PENELITIAN
4.1.Anggaran Biaya
1. Honor
Honor/Jam
Waktu
Honor (Rp) Minggu Jumlah
Jam/Minggu
Ketua 18.000.000
25.000,- 18 40
Anggota 1 12.000.000
25.000,- 12 40
SUB TOTAL (Rp) 30.000.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Kegiatan Kuantitas Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
Publikasi : Jurnal Publikasi 1 pt 25.000.000,- 25.000.000,-
nasional terakreditasi
dan seminar
internasional
32.000.000,-
SUB TOTAL (Rp)
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Tim Pascasarjana yang Diajukan Setiap Tahun
Biaya yang diusulkan (Rp)
No Jenis pengeluaran
Tahun I Tahun II Tahun III
Gaji dan Upah Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,-
1
(Maks.30%)
Bahan habis pakai Rp. 40.000.000,- Rp. 40.000.000,- Rp. 73.000.000,-
2 dan peralatan (30-
40%)
Perjalanan (15-20 Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,-
3
%)
Lain-lain : Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 32.000.000,-
4 publikasi, seminar,
laporan (Maks 15%)
Rp. 100.000.000,- Rp. 100.000.000,- Rp. 150.000.000,-
Jumlah
4.2. Jadwal penelitian
BULAN PADA TAHUN 2017
NO KEGIATAN J F M AP M J JU AU S O N D
A E A RI E U LI GS E K O E
N B R L I N P T P S
I
1. Persiapan
pengajuan proposal
2. Pengumuman
proposal
3. Pembuatan materi
Proposal
4 Presentasi Proposal
5 Pelaksanaan
penelitian
6. Seminar Hasil
Penelitian
7 Publikasi Hasil
Penelitian