You are on page 1of 6

REKAYASA TURBIN AIR JENIS CROSS FLOW

SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


MIKRO HIDRO JORONG LUBUK SALASIH,
KECAMATAN GUNUNG TALANG,
KABUPATEN SOLOK
Yusri(1), Roswaldi(2), Munafri Alwys(3), Asmed(1).
(1)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang
(2)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Padang
(3)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Padang

ABSTRACT
Remote rural areas not reached by most of the national electricity network (PLN) is an
issue for the construction and development of rural communities. One of the areas in West
Sumatra with the potential to be used as an energy source Micro Hydro Power (PLTMH) is
Sungai Mudik Air, Jorong Lubuk Selasih, Kenagarian Batang Barus, Kecamatan Gunung
Talang, Kabupaten Solok, in West Sumatra. Design of Hydroelectric Power Machines
(Turbines) cross flow consisting of pipes and runner as media-driven water, the movement
is transmitted to rotate electric generators. The workings of the turbine water from the dam
is like a sedative which will rapidly piped pound runner (cross flow), which can lead lap
and lap forwarded to the generator shaft through transmission using V-belts. Turbine
efficiency and performance is strongly influenced by the position and angle of the blade
(director of water). From the survey results obtained high water fall (head) of 9.5 m, a
discharge 0.1 m3 / s, After calculation of the runner diameter is 300 mm, and a width of 120
mm of water intake, and electrical energy can be generated turbine is at 5 KW and can be
result the electricity needs of the residents in the area stretcher. From these data it is
designed according to the specifications of the turbine base.
Keywords: Cross flow Turbines , Power Plant
1. PENDAHULUAN Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok,
Sumatera Barat terletak pada daerah pegunungan
1.1 Latar Belakang.
terdapat aliran air sungai yang mempunyai potensi
Dusun Mudiak Aia Simp. Tigo, Jorong Lubuk energi yang sangat memadai untuk membangun
Selasih, Kanagarian Bt. Barus, Kecamatan Gunung sebuah pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat
Atas dasar itu maka dilakukan penelitian Rekayasa
merupakan daerah pedesaan yang belum terjangkau
Turbin Air yang akan dapat dipakai untuk penggerak
jaringan listrik nasional (PLN). Di Dusun ini terdapat
generator listrik dalam skala mini atau pembangkit
16 rumah dan satu sarana ibadah dan dihuni oleh
listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang sesuai
lebih kurang 18 kepala keluarga, dimana lokasi
dengan potensi air yang ada di daerah tersebut.
rumah yang saling berjauhan satu sama lainnya
sehingga secara ekonomis tidak memungkinkan PLN Survey dan Pembuatan Turbin Air untuk PLTMH ini
memasang jaringan. dilakukan secara bersama antara dosen dan
mahasiswa Politeknik Unand Padang, dalam rangka
Ketiadaan listrik tersebut merupakan suatu masalah
aplikasi ilmu pengetahuan dan Tridarma Perguruan
bagi pembangunan dan pengembangan masyarakat
Tinggi.
pedesaan. Kebutuhan energi masyarakat untuk
memasak, penerangan dll, umumnya berasal dari 1.2 Tujuan dan Manfaat
energi fosil (bahan bakar minyak, kayu bakar) yang
Penelitian ini akan memberikan kontribusi sebagai
selalu habis, dalam bentuk lain tidak dapat diolah
berikut:
kembali. Adapun kebutuhan daya untuk peralatan
elektronik seperti radio, televisi dipenuhi dengan 2. Dapat menerapkan teknologi tepat guna bagi
menggunakan baterai atau aki yang dalam jangka masyarakat pedesaan dalam bentuk turbin air
waktu tertentu harus diisi ulang (recharge), sehingga yang dapat digunakan untuk penggerak
membutuhkan waktu dan biaya yang besar. generator listrik.
Dari hasil survey, di Dusun Mudiak Aia Simp. Tigo, 3. Dengan melibatkan mahasiswa maka dapat
Jorong Lubuk Selasih, Kanagarian Bt. Barus, melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu
Rekayasa Turbin Air Jenis Cross Flow sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Jorong Lubuk Salasih, Kecamatan Gunung Talang,
Kabupaten Solok (Yusri)

yang didapat di bangku perkuliahan ke dalam 2. TINJAUAN TEORITIK.


aplikasi dilapangan.
Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro
4. Dengan dihasilkannya listrik maka diharapkan (PLTMH) yang paling utama adalah memanfaatkan
dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat semaksimal mungkin energi air yang dapat ditangkap
pedesaan. oleh peralatan utamanya yang disebut turbin atau
kincir air.
5. Dengan adanya kegiatan ini maka Politeknik
sebagai lembaga pendidikan terapan akan Sebagai suatu turbin aliran radial atmosferik, yang
memberikan kontribusi dalam pengembangan berarti bekerja pada tekanan atmosfir, turbin cross
kehidupan masyarakat, sehingga akan lebih flow menghasilkan daya dengan mengkonversikan
mengenalkan dan melambungkan nama energi kecepatan pancaran air. Turbin cross flow
polteknik dimata masyarakat. terdiri atas dua bagian utama, nozel dan runner. Tiga
buah piringan sejajar disatukan pada lingkar luarnya
6. Hasil penelitian akan memberikan mamfaat
oleh sejumlah sudu membentuk konstruksi yang
langsung terhadap perkembangan pengetahuan
disebut runner. Nozel berpenampang persegi,
dan perekonomian masyarakat, karena dengan
mengelurkan pancaran air ke selebar runner dan
adanya listrik anak-anak akan dapat belajar lebih
masuknya dengan sudu 160 terhadap garis singgung
baik. Dengan adanya listrik akan dapat
lingkar luar runner.
dimamfaatkan oleh masarakat untuk
pengembangan usaha, pengolahan hasil panen Dengan demikian, ia merupakan turbin pancaran ke
dan lain sebagainya. dalam karena pada dasarnya aliran air adalah radial,
diameter runner tidak tergantung pada besarnya
7. Selain dari itu masyarakat juga akan sadar
tumbukkan air sedang panjang runner dapat
tentang pentingnya pelestarian lingkungan untuk
ditentukan tanpa tergantung sejumlah air.
menjamin ketersediaan air demi lancarnya listrik
mikrohidro tersebut.

Gambar 1 Rencana disain mekanikal mikrohidro


Untuk menghitung daya keluaran turbin, yaitu Efisiensi Turbin (t) (%)
sebagai berikut:
Efisiensi Generator (g) (%)
a. Power air (Pa) = Q . H . g (Kw)
Luasan Pemasukan Aliran/Lebar Runner
b. Daya Turbin (Pt) = Pa t (Kw)
c. Daya Listrik (PI) = Pt t g (Kw)
dimana :
Power air (Pa) (kw)
Debit air (Q) (liter/dtk).
Gravitasi (g) (9, 81 m/detik)
Tinggi air jatuh (H) (m)
Gambar 2 Luasan Pemasukan Aliran/Lebar Runner
73
Jurnal Teknik Mesin Vol. 8, No. 2, Desember 2011 ISSN 1829-8958

Luas pemasukan aliran adalah hasil kali lebar runner


Q=
, bo , dengan panjang busur pemasukan , L.
A = b0 l (1)PRTA jld 2 hal 21
Q= (7) PRTA jld 2 hal 21
dimana :
A = Luas pemasukan aliran (m2). Persamaan ini memuat semua besaran yang
berpengaruh terhadap debit aliran masuk turbin,
bo = Lebar runner (mm). yaitu:
L = Panjang busur pemasukan.
= Lebar Pemasukan.
L ditentukan oleh busur pemasukan, [], dan
= Jari-Jari runner.
diameter runner, D1 = 2 R1.
= Sudut Busur Pemasukan.
L= (2) PRTA jld 2 hal 21
= Akar tinggi terjun netto.
Dengan tinggi terjun tertentu, luas pemasukan
tergantung kepada kebutuhan debit aliran. = Sinus sudut kecepatan mutlak disisi
masuk runner.
Q = A. v (3) PRTA jld 2 hal 21
Cm = Komponen kecepatan mutlak diarah bujur.
dimana :
Q = Debit air masuk turbin [m3 / det]. 3. METODOLOGI PENELITIAN
A = Luas pemasukan aliran [m2]. Karena data lapangan sebagai dasar dalam
perancangan turbin yang akan dibuat maka Penelitian
V = Kecepatan aliran [m/det], tegak lurus terhadap dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan
luas pemasukan. sebagai berikut:
Komponen kecepatan yang berarah tegak lurus 1. Studi Potensi Air.
terhadap luasan pemasukan adalah komponen
kecepatan mutlak diarah bujur, cm. Sehingga dengan Survey dilakukan untuk mengetahui potensi air dan
demikian maka: keberadaan air secara berkelanjutan, potensi energi
kinetik air dapat dihitung berdasarkan debit, tinggi
Q = A. Cm (4) PRTA jld 2 hal 21 jatuh air dan komponen komponen lain yang terkait
Komponen kecepatan di arah bujur ini dapat agar turbin dapat digerakkan.
dinyatakan sebagai : 2. Tahap Perencanaan
Cm = c . sin (5) PRTA jld 2 hal 21
Disain sebuah turbin akan dipengaruhi oleh data
dimana : potensi lapangan seperti tinggi jatuh air (H), besar
debit air (Q), kondisi kontur atau kemiringan tanah
c = Kecepatan mutlak. yang ada. Dimensi turbin yang akan didisain
= Sudut kecepatan mutlak. disesuaikan dengan kapasitas dan head yang ada
yang selalu dirancang maksimal sebesar potensi yang
Bila dikecepatan pancar bebas, dengan tersedia.
mengabaikan kerugian tinggi terjun akibat gesekan
aliran, menggantikan kecepatan mutlak, maka : 3. Tahap Pelaksanaan
Proses manufaktur turbin dan kelengkapannya yang
C= (6) PRTA jld 2 hal 21
akan dikerjakan di bengkel mesin Politeknik Negeri
dimana : Padang yang masuk ke dalam kelompok pekerjaan
mekanikal.
g = Percepatan gravitasi.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
H = Tinggi terjun bersih.
1. Survey Potensi Air
Menggunakan hubungan tersebut diatas, debit air
masuk turbin dapat dinyatakan dengan : Dusun Mudiak Aia, Jorong Lubuk Selasih,
Kanagarian Batang Barus, Kecamatan Gunung
Q = A . cm Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Mudiak
Q = b o . L . cm Aia, Desa Lubuk Selasih, merupakan salah satu
daerah yang belum terjangkau listrik dari PLN,
Q=
74
Rekayasa Turbin Air Jenis Cross Flow sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Jorong Lubuk Salasih, Kecamatan Gunung Talang,
Kabupaten Solok (Yusri)

S o lo k
pengukuran luas penampang air dikali dengan
kecepatan rata-rata air, dengan data-data sebagai
daerah mudiak berikut :
Intake/bendungan
Muaro Labuah
banda Mudiak Aia Jarak (s) = 8 meter
um ani
b u k it b a ria s a n

Waktu (t) = 9,57 dtk


S u n g a i B a ta n g S

Bak Penenang ah
s aw

Rumah Turbin
Kecepatan air (v) = = = 0,836 m/dtk
Padang

Lebar saluran (l) = 0,7 m


s aw
ah
Kedalaman air pada saluran (h) = 0,3 m
h
sawa
Luas penampang air (A)=lxh= 0,7m x 0,3m = 0,21m2
Jadi didapatkan debit air terukur sebesar :
Gambar 3 Peta lokasi survey
Q = V x A = 0,836 m/dtk x 0,21m2 = 0,175 m3/dtk
Dusun ini dialiri oleh sebuah sungai kecil yang
potensi airnya dapat dimamfaatkan sebagai sumber = 175 l / dtk (Musim Hujan)
energi. Untuk menjamin ketersediaan air sepanjang tahun,
Setelah dilakukan survey terhadap sumber air dan perhitungan daya dilakukan pada 50 80 % dari
dilakukan observasi lokasi turbin maka di dapat data- debit terukur, maka debit desain sebagai berikut :
data sebagai berikut :
Debit desain ( = 100 l/dtk = 0,1 m3/dtk
Jarak (s) = 8 meter
Tinggi air jatuh ( = 9,5 m
Waktu (t) = 9,57 dtk
= = 0,22 . = 0,008 m
Kecepatan air (v) = = = 0,836 m/dtk

Lebar saluran (l) = 0,7 m dimana : = koefisien rugi

Kedalaman air pada saluran (h)= 0,3 m = = 9,5 m 0,008 m = 9,492 m


2
Luas penampang air (A)= lxh =0,7m x 0,3m =0,21m ditetapkan :
Tinggi jatuh air = 9, 5 m
a. gravitasi (g) = 9,81 m/
Konsumen = 18 rumah
b. efisiensi total ( ) = 75 %
Kebutuhan daya = 18 x 200 watt = 3600 Watt
c. efisiensi turbin ( = 75 %
Perkiraan Daya desain = 5 KW
Tabel 1 Daerah spesifikasi jenis turbin terhadap d. efisiensi Generator ( g) = 82 %
ketinggian (head).
Daya Keluaran Turbin
Jenis Turbin Range ketinggian
(head)(m) Pa = Q . h . g = 0,1 . 9.5 . 9,81 = 9,31 kW
Kaplan dan Propeller 2 < H < 40
Pt = Pa . = 9,31. 0,75 = 6,99 kW
Francis 10 < H < 350
Pelton 50 < H < 1300 Pi = Pt . g = 6,99 . 0,75 . 0,82
Banki / Crossflow 3 < H < 250
Turgo 50 < H < 250 = 4,29 kW 5 kW
Tabel.Spesifikasi Jenis Turbin (Sumber: Of Fatty 1996)
dimana :
Dari tabel di atas maka turbin yang cocok untuk
daerah tersebut adalah jenis Cross flow. Pa = Power Air (kW)

2. Tahap Perancangan Turbin. Pt = Daya Turbin (kW)

Dari hasil survey lapangan didapat data-data sebagai Pi = Daya Listrik (kW)
dasar perencanaan guide vane dan adaptor pada Luas pemasukan aliran (b0).
turbin crosflow. Debit air diperoleh dengan cara

75
Jurnal Teknik Mesin Vol. 8, No. 2, Desember 2011 ISSN 1829-8958

2. Proses permesinan antara lain:


a. Pemotongan Material
b. Proses Permesinan
c. Proses Pengelasan dan Assembling.
d. Proses Finishing.

Gambar 4 Luas pemasukan aliran


Data yang diperoleh di lapangan :
- Debit desain ( = 100 l/dtk = 0, 1 m3/dtk

- Tinggi air jatuh ( = 9, 5 m


Gambar 6 Proses pembuatan alat
b0 = 3,623
3. Turbin Sudah Selesai
= 3,623

= 0,118 m
= 118 mm 120 mm
Jadi ukuran efektif b0 ditetapkan menjadi 120 mm
yang merupakan lebar dari guide vane atau lebar dari
runner turbin dan diameter runner 300 mm.
Betolak dari ukuran b0 maka dilakukan perhitungan
untuk dimensi komponen turbin lainnya serta
pembuatan gambar kerja seperti gambar berikut: Gambar 7 Sistem turbin selesai dibuat

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data dan perhitungan yang telah
dilaksanakan, dapat diambil beberapa kesimpulan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Dari data dilapangan maka turbin yang cocok
untuk potensi air di dusun Mudiak Aia tersebut
adalah turbin jenis cross flow.
2. Fungsi turbin crossflow adalah mengubah energi
ketinggian air menjadi daya putaran poros.
Pemilihan jenis turbin air yang dipakai pada
PLTMH tergantung pada karakteristik site
tempat lokasi PLTMH tersebut, terutama tinggi
head serta besar aliran air yang tersedia.
3. Debit dari hasil survey didapat data tinggi jatuh
Gambar 5 Rancangan Turbin Cross flow 9,5 meter, debit yang didapat adalah sebesar
3. Tahap Pembuatan Turbin. 175 liter/detik

Dari gambar desain kegiatan dilanjutkan ke proses 4. Daya Keluaran Turbin menurut perhitungan
manufatur turbin. Rangkaian kegiatan terdiri dari: yang dilakukan, maka daya yang dihasilkan
turbin Crossflow ini adalah sebesar 6, 99 kW.
1. Pembelian material dan komponen

76
Rekayasa Turbin Air Jenis Cross Flow sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Jorong Lubuk Salasih, Kecamatan Gunung Talang,
Kabupaten Solok (Yusri)

5. Efisiensi Turbin (t). Pada perhitungan yang Solok, yang telah bekerjasama dalam
telah dilakukan, maka efisiensi Turbin pelaksanaan kegiatan ini.
Crossflow ini di diambil lebih kurang sebesar
4. Kepala bengkel jurusan teknik mesin yang telah
75%.
mengizinkan kami bekerja di bengkel.
6. Daya turbin yang dapat dikonversikan menjadi
5. Teman-teman sesama Tim peneliti, khusunya
daya listrik adalah 75% dari daya perhitungan
adik-adik mahasiswa jurusan teknik mesin
yaitu 5 kW.
dengan kerjasmanya yang baik.
7. Ukuran turbin sesuai hasil perhitungan adalah
PUSTAKA
b0= 200 mm dan dia. Runner 300 mm
1. Hery Sonawan, Perancangan Elemen Mesin.
5.2 Saran-saran
Alfabeta, Bandung, 2010.
1. Lakukan perawatan yang rutin dalam setiap
2. Sularso. kiyokatsu. Suga, Dasar Perencanaan
pekerjaan, baik sebelum maupun setelah
Dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradya
pengoperasian.
Paramita;Jakarta, 1997.
2. Penulis berharap agar desa-desa yang belum
3. Frizt Dietzel, Turbin, pompa, dan kompresor.
mendapatkan layanan listrik dan mempunyai
Jakarta: Erlangga, 1992.
sumber air yang potensial agar dapat memilih
Turbin Crossflow sebagai alternatif. 4. Sunarto Edy. M, aretr Alex, Meier, Pedoman
rekayasa tenaga air seri 2. Jakarta, 1991.
3. Harapan penulis agar Turbin Crossflow ini dapat
dikembangkan menjadi lebih sempurna sehingga 5. Arter, Alex, Meier.eli, Pedoman Rekayasa
hasil yang didapatkan lebih efisien dan Tenaga Air. SKAT (Pusat Teknologi Tepat
memuaskan. Guna). Swiss, 1991.
4. Penulis dan tim selaku perancang dan pembuat 6. Mitchell Spence Hill Dygdon Novak,
Turbin Crossflow ini berharap agar dalam Giesecke, Gambar Teknik edisi ke sebelas Jilid
penggunaan dan pengoperasian turbin ini 2. Erlangga. Jakarta, 1990.
dilakukan pengamatan dengan seksama guna
7. Linsley, Pratinzi dan Djoko sasongko, Teknik
membantu dalam pengembangan turbin ini
dimasa yang akan datang. Sumber Daya Air. Jakarta: Erlangga, 1986.

5. Dalam melaksanakan rancang bangun turbin 8. Harvey, Adam, Micro-Hydro Design Manual a
guide to small-scale water power schemes,
crossflow kerjakan secara timwork sesuai dengan
Intermediate Technology, Great Britain. 1993.
gambar kerja dan net work planning.
6. Lakukan survey potensi air terlebih dahulu 9. Departemen Energi dan Sumber Daya
sebelum menentukan jenis turbin yang ingin di Mineral & Pusdiklat Energi dan
rencanakan. Ketenagalistrikan, Panduan Pembangunan
Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Mikrohidro.
7. Konsultasikan secepatnya dengan dosen Jakarta.
pembimbing, jika terdapat hal-hal yang di
10. O. F. Patty. Tenaga Air . Erlangga. Jakarta,
ragukan dalam proses perencanaan pembuatan
1995.
turbin.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. DP2M Dikti yang telah mendanai kegiatan
penelitian ini melaluai dana DIPA Politeknik
negeri Padang dengan kontrak no. 187/K3.1-
PG/2011, tanggal 22 Juni 2011.
2. Direktur Politeknik c.q UPT. PPKM yang telah
mengizinkan kami melakukan kegiatan
penelitian ini.
3. Tokoh masyarakat Dusun Mudiak Aia Simp.
Tigo, Jorong Lubuk Selasih, Kanagarian Bt.
Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten
77

You might also like