You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu pulau yang mempesona di dunia. Tak diragukan lagi
banyak wisatawan yang berminat untuk mengunjungi pulau yang memukau dengan
keindahannya, dari budaya sampai alamnya yang masih natural. Kebudayaan yang
masih belum tersentuh dengan budaya yang asing dan alam yang masih lestari
membuat daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Bali. Salah satunya gunung-
gunung yang mempunyai sejarah dan daya tarik tersendiri di bandingkan dengan
gunung di wilayah Indonesia lainnya.

Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya.
Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada
kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Di Bali gunung
menjadi tempat sebagai pemujaan untuk para dewa itu salah satu keunikan dari fungsi
gunung di Bali.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, maka untuk memudahkan para


wistawan unutk mengetahui letak gunung-gunung yang berada di Bali. Untuk
memudahkan wisatawan mereka memerlukan peta sebagai petunjuk mereka. Maka
dari itu kami mengambil topic ini dalam penyelesaian project akhir untuk sistem
informasi geografis.

Dalam sistem informasi geografis gunung di Bali, akan menjelaskan letak


gunung, ketinggian, dan sejarah serta penjelasan tambahan jika di gunung tersebut
mempunyai keunikan tersendiri. Sistem informasi geografis gunung di Bali
menggunakan MAP Info dengan user interfacenya menggunakan Delphi. Meskipun

1
peta letak gunung sudah terdapat dalam google map tetapi informasi yang disediakan
dalam google map belum lengkap. Maka dari itu kami mengambil topik sistem
informasi geografis gunung di Bali untuk project mata kuliah sistem informasi
geografis.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun masalah yang akan di angkat dalam perancangan sistem informasi
geografis gunung di bali adalah sebagai berikut :
1. Berapa tinggi gunung-gunung yang terletak di Bali?

2. Apa saja tipe gunung-gunung yang terletak di Bali?

3. Bagaimana sejarah gunung-gunung di Bali?

4. Apakah aktif atau tidak gunung-gunung di Bali?

1.3 Pembatasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam sistem informasi geografis gunung di Bali meliputi
ketinggian gunung di atas permukaan air laut, keaktifan gunug tersebut, tipe gunung,
dan sejarah gunung.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Gunung Di Bali yaitu untuk
memenuhi projek akhir dari mata kuliah sistem informasi geografis. Selain itu adapun
tujuan lainnya adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui informasi ketinggian gunung-gunung yang ada di Bali

2
2. Mengetahui informasi Keaktifan gunung-gunung yang ada di Bali

3. Mengetahui informasi sejarah gunung-gunung yang ada di Bali

4. Mengetahui informasi tipe gunung-gunung yang ada di Bali

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gunung

Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya.
Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada
kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Beberapa otoritas
mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya,
Encyclopædia Britannica membutuhkan ketinggian 2000 kaki (610 m) agar bisa
didefinisikan sebagai gunung.Sebuah gunung biasanya terbentuk dari gerakan
tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik.

2.2 Keaktifan Gunung

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau

3
lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api
lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin
bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi,
Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan
istilah Bledug Kuwu.

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling
dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik
(Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara
dua lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.


Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam,
sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi
mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif
semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan sebenarnya sesuatu gunung berapi
itu, apakah sesebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan padam atau telah mati.

Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar
di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran
lava, kemusnahan oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti
berikut:

• Aliran lava.

• Letusan gunung berapi.

4
• Aliran lumpur.

• Abu.

• Kebakaran hutan.

• Gas beracun.

• Gelombang tsunami.

• Gempa bumi.

2.3 Tipe-tipe Gunung

Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya

a. Stratovolcano

Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga
dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan,
sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya tidak
beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi
merupakan jenis ini.

b. Perisai

Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair,
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),
bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang

5
bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan
Hawai.

c. Cinder Cone

Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk
mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di
sekitarnya.

d. Kaldera

Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo
merupakan jenis ini.

Klasifikasi gunung berapi di Indonesia

a. Tipe A

Gunung berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya


satu kali sesudah tahun 1600.

b. Tipe B

Gunung berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi
magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan
solfatara.

c. Tipe C

6
Gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan
solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

2.4 Map Info


2.4.1 PENDAHULUAN
Geographic Informatic System (GIS) saat ini dijadikan sebagai tool yang digunakan
untuk pemetaan dan analisa terhadap banyak aktivitas diatas permukaan bumi. Teknologi
GIS menggabungkan antara database operation, seperti query dan analisa statistic
dengan peta. GIS memiliki power dalam membuat suatu peta, integrasi informasi,
visualisasi skenario, memecahkan masalah yang kompleks, dan mengembangkan suatu
solusi efektif terhadap objek geografi yang belum pernah ada sebelumnya.
MapInfo sebagai sebuah software GIS memiliki kemampuan dalam analisis data,
menampilkan informasi geografis seperti berikut :
1. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografi.
2. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS).
3. Tools yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi.
4. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tools
geografi.
Disini akan dijelaskan bagaimana menampilkan thematic pada sebuah peta
sehingga tampilan yang diperoleh dapat digunakan untuk analisa pada berbagai
kebutuhan.

2.4.2 PENGERTIAN THEMAATIC MAP


Thematic Map digunakan untuk melihat pola dan trend data yang dimiliki oleh
sebuah peta. Dengan thematic map data dapat dianalisa dengan menampikan bentuk
grafiknya sehingga dengan mudah dapat dilakukan analisa terhadap data. Berikut ini
adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat thematic map:

7
1. Pilih Tipe Thematic Map
Ada tujuh tipe Thematic yang dapat digunakan yakni :
a. Ranges : Data ditampilkan sesuai dengan range yang telah kita set. Setiap
warna yang ada mewakili range nilai numeric. Tipe ini digunakan untuk
menunjukkan hubungan antara nilai data dengan wilayah geografisnya.
b. Bar Chart : Tipe ini menembatkan grafik batang di setiap objek yang akan
ditempati.
c. Pie Chart : Grafik ini digunakan untuk data yang multi variable pada saat
bersamaan
d. Graduated Symbol : Simbol dalam ukuran yang berbeda-beda digunakan
untuk mewakili besaran suatu data.
e. Dot Density : Menampilkan nilai data sebagai titik dimana setiap titik
ditempatkan pada boundary map sehingga total dari jumlah titik tersebut
mewakili nilai data suatu wilayah.
f. Individual : Pada tipe ini setiap nilai unix diberikan warna dan symbol
tersendiri.
g. Grid : Permukaan suatu thematic menyisipkan data pada daerah tersebut.
2. Pilih Nilai Thematic
Variabel suatu thematic dapat berupa niai data yang dihubungkan dengan
objek grafik dan ditampilkan sebagai peta.
3. Melakukan Customize Thematic Map.
Setingan lainnya seperti Fill Style, Border Style dan lainnya.

2.5 Delphi

a. Pengertian Delphi

Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan


perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi
pengembangan perangkat lunak milik Embarcadero, divisi tersebut sebelumnya

8
adalah milik Borland. Bahasa Delphi, atau dikenal pula sebagai object pascal (pascal
dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya
ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan
untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan Microsoft .NET framework (lihat di
bawah). Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan proyek opensource,
bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang berjalan di sistem
operasi Mac OS X dan Windows CE.

Pada tanggal 8 Februari 2006, Borland mengumumkan akan melepas seluruh


jajaran produk pengembangan aplikasi komputernya termasuk di antaranya Delphi.
[1]. Saat ini Delphi menjadi bagian dari jajaran IDE milik Embarcadero Technologies
setelah Embarcadero Technologies mengakuisisi CodeGear, anak perusahaan Borland
yang menangani tool pengembangan aplikasi.

b. Lingkungan Pengembangan

Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi


desktop dan enterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan yang
bersifat general-purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis proyek
pengembangan software. Ia juga yang dikenal sebagai salah satu yang membawa
istilah RAD tool, kepanjangan dari Rapid Application Development, saat dirilis tahun
1995 untuk windows 16-bit. Delphi 2, dirilis setahun kemudian, mendukung
lingkungan windows 32-bit, dan versi c++, C++Builder, dirilis beberapa tahun
kemudian. Pada tahun 2001 sebuah versi linux yang dikenal sebagai Kylix tersedia.
Dengan satu rilis baru setiap tahunnya, pada tahun 2002 dukungan untuk Linux
(melalui Kylix dan CLX component library) ditambahkan dan tahun 2003 .NET
mulai didukung dengan munculnya Delphi.Net (Delphi 8).

9
Chief Architect yang membidani Delphi, dan pendahulunya Turbo Pascal,
adalah Anders Hejlsberg sampai kemudian ia pindah ke Microsoft tahun 1996 di
mana ia sebagai chief designer C# dan termasuk orang kunci dalam perancangan
Microsoft .Net Framework. Dukungan penuh untuk .Net ditambahkan pada Delphi 8
(dirilis pada bulan Desember 2003) dengan penampilan user interface (look and feel)
mirip dengan Microsoft Visual Studio .NET.

Delphi 2005 (nama lain dari Delphi 9) mendukung code generation baik untuk
win32 maupun .NET, dan seperti yang telah dikenal, fitur-fitur manipulasi data
secara live dari database secara design-time. Ia juga membawa banyak pembaruan
pada IDE secara signifikan.

Para penganjur delphi mengklaim dengan bahasa pemrograman


Delphi, IDE dan component library (VCL/CLX) yang disediakan oleh vendor
tunggal memungkinkan satu paket yang lebih konsisten dan mudah dikenali.

c. Bahasa Pemograman
Perbedaan fitur yang utama antara Delphi, Kylix dengan IDE-IDE yang lain
adalah keberadaan bahasanya (Bahasa pemrograman delphi), VCL/CLX (Visual
Component Library), Penekanan konektifitas database yang sangat baik, dan
banyaknya komponen-komponen pihak ketiga yang mendukungnya.
Aspek penting yang perlu dicatat tentang Bahasa pemrograman Delphi termasuk:
• Penanganan object sebagai reference/pointer secara transparan
• Properti sebagai bagian dari bahasa tersebut; benar, sebagai getter dan setter
(atau accessor and mutator), yang secara transparan mengenkapsulasi akses
pada field-field anggota dalam kelas tersebut.
• Property index dan Default yang menyediakan akses pada data kolektif

10
• Pendelegasian (type safe method pointer) yang digunakan untuk memproses
event yang dipicu oleh component
• Pendelegasian implementasi interface pada Field ataupun property dari class.
• Implementasi penanganan windows message dengan cara membuat method
dalam class dengan nomer/nama dari windows message yang akan dihandle.
• COM bersifat sebagai interface yang independen dengan implementasi class
sebagai reference counted
• Kompilasi yang dapat menghasilkan kode yang berjalan secara native x86
ataupun managed code pada arsitektur framework .NET.

2.6 Fiel-field yang terdapat di MAPINFO


Adapun field-field yang terdapat dalam rancangan peta sistem informasi geografis
gunung di Bali sebagai berikut :
• Id_gunung : penomoran gunung pada database
• Nama_gunung: nama gunung database
• Ketinggian : memberikan informasi ketinggian gunung dari permukaan laut
• Tipe_gunung : memberikan informasi tipe gunung tersebut.
• Keaktifan_gunung: memberikan informasi gunung keaktifan gunung
• Keterangan : memberikan informasi lainnya tentang gunung

11
BAB III
METODE

3.1 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penulisan ini berasal dari data yang didapatkan
dari hasil studi literatur dari beberapa survey langsung ke lapangan dan referensi
internet. Data – data yang diambil adalah mengenai data-data ketinggian gunung dan
tipe gunung serta info sejarah gunung tersebut . Data dikumpulkan pada bulan Juni
2010.

3.2 Data
Adapun hal-hal yang menyangkut data-data tersebut adalah sumber data, jenis
data dan teknik pengumpulan data.

3.2.1 Sumber data


Pada penulisan ini digunakan sumber data primer dan sekunder yaitu data
yang diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, dan studi literatur dari
referensi buku dan internet.

12
3.2.2 Jenis data
Pada penulisan ini digunakan sumber data primer dan sekunder yaitu data
yang diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, dan studi literatur dari
referensi buku dan internet yang berkaitan langsung dengan gunung-gunung yang ada
di Bali.

3.2.3 Teknik pengumpulan data


Dalam pembuatan laporan ini, digunakan metode pengumpulan data dengan
metode langsung yaitu melalui survey langsung ke lapangan. Selain itu juga
dilengkapi dengan metode kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari referensi-
referensi buku, artikel dan jurnal dari internet.

3.3 Metode Analisis


Dalam analisis ini dipergunakan metode studi literatur dengan menganalisis
teori-teori yang ada dari sumber-sumber berupa buku, artikel, data survei lapangan
secara langsung. Data yang sudah terkumpul digunakan untuk mencapai tujuan
penyajian proposal ini, dan kemudian dianalisis untuk mendapatkan software yang
ditujukan.

3.4 Diagram Alir


Untuk lebih sederhananya dapat disajikan dalam diagram alir seperti dibawah
ini :
Start

Survey

Penggunaan Mapinfo untuk


merancang peta

Penggunaan Sistem Authentifikasi


Nocat

Kesimpulan 13

End
Gambar 3.1 Diagram Alir Alur Analisis

14

You might also like