You are on page 1of 11

TUGAS I REKAYASA GENETIKA

Nama : RATNA DJUWITA

NPM : 153112620120110

Pertanyaan

Sebutkan 5 Definisi Rekayasa Genetika dan Sumbernya?

Jawaban

1. Rekayasa Genetika adalah penerapan teknik-teknik biologi molekular


untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah
sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika)

2. Rekayasa Genetika adalah manipulasi atau perubahan susunan genetik


dari suatu organisme, dan merupakan proses buatan/sintetis dengan
menggunakan Teknologi DNA rekombinan yang hasilnya adalah sebuah
organisme yang memiliki sifat yang diingingkan atau organisme dengan
sifat unggul. (http://www.biologi-sel.com/2013/05/rekayasa-genetika.html)

3. Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik bioteknologi yang


dilakukan dengan cara pemindahan gen dari satu makhluk hidup ke
makhluk hidup lainnya (dikenal juga dengan istilah transgenik).
Tujuannya adalah untuk menghasilkan tanaman/ hewan/ jasad renik
yang memiliki sifat-sifat tertentu sehingga mendatangkan keuntungan
yang lebih besar bagi manusia. Dimana gen merupakan suatu unit
biologis yang menentukan sifat-sifat makhluk hidup yang dapat
diturunkan.
(http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/InfoPOM/0210.pdf)

4. Rekayasa genetika adalah suatu usaha memanipulasi sifat genetik suatu


makhluk hidup hidup untuk menghasilkan makhluk hidup yang memiliki
sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika dapat dilakukan dengan
menambah, mengurangi, atau menggabungkan dua materi genetik
(DNA) yang berasal dari dua organisme berbeda.
(http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-rekayasa-
genetik.html_)

1
5. Rekayasa genetika adalah manipulasi atau perubahan susunan genetik
dari suatu organisme. Rekayasa genetika merupakan proses
buatan/sintetis dengan menggunakan Teknologi DNA rekombinan. Hasil
dari rekayasa genetika adalah sebuah organisme yang memiliki sifat
yang diingingkan atau organisme dengan sifat unggul, organisme
tersebut sering disebut sebagai organisme transgenik. Rekayasa
genetika sangat terkait dengan bidang bioteknologi lain seperti kloning
hewan dan kloning manusia.
(http://www.biologi-sel.com/2013/05/rekayasa-genetika.html)

Pertanyaan

Sebutkan Disiplin ilmu yang mendukung Rekayasa Genetika dan Jelaskan


mengapa dibutuhkan?

Jawaban

1. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari jasad-
jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani (micros: kecil, bios:
hidup, dan logos: pengetahuan) sehingga secara singkat dapat diartikan
bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk-makhluk
hidup yang kecil-kecil. Makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil tersebut
disebut juga dengan mikroorganisma, mikrobia, mikroba, jasad renik atau
protista.

Mikroorganisma tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan biotik maupun


lingkungan abiotik dari suatu ekosistem karena berperan sebagai pengurai.
Oleh karena itu organisme yang hidup di dalam tanah berperan aktif dalam
proses-proses pembusukan dan mineralisasi. Ada juga mikroorganisme
tertentu yang dapat mengikat zat lemas (N) dari udara bebas sehingga dapat
menyuburkan tanah.

Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan


peran sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak bumi di
dasar-dasar samudra sampai proses pembuatan tempe, semuanya
merupakan pekerjaan mikroorganisme. Bukan hanya itu, sekarang

2
mikroorganisme telah digunakan dalam pembuatan antibiotika, berbagai
bahan makanan, sampai pada teknik rekayasa genetika modern. Begitu
banyak dan dominannya peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini
menjadi salah satu unsur dalam cakupan mikrobiologi.

Dengan semakin majunya teknologi mikroskop, semakin mendukung


perkembangan mikrobiologi, sehingga pembahasan tentang ilmu ini semakin
luas dan mendalam. Bahkan mikrobiologi telah dibagi menjadi beberapa
cabang, seperti mikrobiologi pertanian, mikrobiologi kedokteran/medis,
mikrobiologi lingkungan dan lain-lain. Pembagian ini bertujuan untuk
mengakomodir perkembangan nikrobiologi yang pesat dan besarnya peranan
serta mungkin dampak dari mikroorganime di dalam kehidupan.

Mikrobiologi dalam kehidupan telah diterapkan di banyak sekali sektor


kehidupan, yang paling mashur adalah di bidang pangan: pembuatan tempe,
bir, tape, keju dan lain-lain; di bidang kedokteran: telah banyak dihasilkan
berbagai jenis serum dan antibiotika dari mikrobia; di bidang lingkungan
mikroba telah menjadi bahasan penting, dan banyak lagi di bidang-bidang
lainnya.

2. Biokimia
Biokimia adalah kimia mahluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan
reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua
organisme. Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi
komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia
reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.

Saat ini, biokimia metabolisme sel telah banyak dipelajari. Bidang lain dalam
biokimia di antaranya sandi genetik (DNA, RNA), sintesis protein, angkutan
membran sel, dan transduksi sinyal.

Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim,


diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen. Tahun 1828, Friedrich
Whler menerbitkan sebuah buku tentang sintesis urea, yang membuktikan
bahwa senyawa organik dapat dibuat secara mandiri. Penemuan ini bertolak
belakang dengan pemahaman umum pada waktu itu yang meyakini bahwa

3
senyawa organik hanya bisa dibuat oleh organisme. Istilah biokimia pertama
kali dikemukakan pada tahun 1903 oleh Karl Neuber, seorang kimiawan
Jerman. Sejak saat itu, biokimia semakin berkembang, terutama sejak
pertengahan abad ke-20, dengan ditemukannya teknik-teknik baru seperti
kromatografi, difraksi sinar X, elektroforesis, RMI (nuclear magnetic
resonance, NMR), pelabelan radioisotop, mikroskop elektron, dan simulasi
dinamika molekular. Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis
yang lebih mendalam berbagai molekul dan jalur metabolik sel, seperti
glikolisis dan siklus Krebs. Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika
juga banyak membantu dalam peramalan dan pemodelan struktur molekul
raksasa.

Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai


dari genetika hingga biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran.
Penerapan biokimia yang pertama kali barangkali adalah dalam pembuatan
roti menggunakan khamir, sekitar 5000 tahun yang lalu.

3. Genetika
Genetika (dari bahasa Yunani atau genno yang berarti "melahirkan")
merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari
berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang
dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen. Nama
"genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi
kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi
Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah molekular hingga populasi (lihat
entri biologi). Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:
material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain
(pewarisan genetik).

Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya


kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya
kajian genetika sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan

4
pengembangan trah-trah murni (pemuliaan) ternak dan tanaman. Orang juga
sudah mengenal efek persilangan serta membuat sejumlah prosedur dan
peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu
yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji
orang sebelum itu. Kala itu, kajian semacam ini disebut "ilmu pewarisan" atau
hereditas.

4. Biologi sel
Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah
ilmu yang mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup
sifat-sifat fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel,
lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel
(fisiologi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala
mikroskopik maupun skala molekular, dan sel biologi meneliti baik organisme
bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam
organisme multisel seperti manusia.

Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi
semua bidang ilmu biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di
antara berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya bagi bidang biologi
sel dan biologi molekular. Persamaan dan perbedaan mendasar tersebut
menimbulkan tema pemersatu, yang memungkinkan prinsip-prinsip yang
dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel
lain. Penelitian biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia, biologi
molekular, dan biologi perkembangan.

5. Enzimologi.
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia.
Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh
enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah
molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk.
Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung
dengan cukup cepat.

Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang
bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan

5
terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya
akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara
khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam
senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap
enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -amilase hanya dapat
digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.

Hal-ihwal yang berkaitan dengan enzim dipelajari dalam enzimologi. Dalam


dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu
jurusan tersendiri tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah ini.
Enzimologi terutama dipelajari dalam kedokteran, ilmu pangan, teknologi
pengolahan pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,


suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah
protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman
berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara
optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan
menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga
dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan
aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas
enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.

6. Virologi
Virologi ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme,
terutama virus. Dalam perkembangannya, selain virus ditemukan pula viroid
dan prion. Kedua kelompok ini saat ini juga masih menjadi bidang kajian
virologi.

Virologi memiliki posisi strategis dalam kehidupan dan banyak dipelajari


karena bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida. Virologi juga menjadi
perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, perikanan
dan pertanian karena kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar
secara ekonomi.
http://soddis.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-ilmu-yang-mendukung-bioteknologi.html

6
Pertanyaan

Buatlah Uraian tentang prospek Rekayasa Genetika dimasa mendatang


berdasarkan produk Rekayasa Genetika?

Jawaban
Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika telah melahirkan revolusi
baru dalam berbagai bidang kehidupan manusia, yang dikenal sebagai revolusi gen.
Penerapan rekayasa genetika dalam kehidupan manusia menghasilkan berbagai
produk yang dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia sesuai dengan
kebutuhannya. Produk teknologi tersebut berupa organisme transgenik atau
organisme hasil modifikasi genetik (OHMG), yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan Genetically Modified Organism (GMO). Namun, sering kali pula aplikasi
teknologi DNA rekombinan bukan berupa pemanfaatan langsung organisme
transgeniknya, melainkan produk yang dihasilkan oleh organisme transgenik.
1. Bidang Pertanian
Beberapa contoh aplikasi rekayasa genetika di bidang pertanian adalah
mengembangkan tanaman transgenik yang memiliki sifat:
a. toleran terhadap zat kimia tertentu (tahan herbisida);
b. tahan terhadap hama dan penyakit tertentu;
c. mempunyai sifat-sifat khusus (misalnya tomat yang matangnya
lama, padi yang memproduksi beta-karoten dan vitamin A,
kedelai dengan lemak tak jenuh rendah, kentang dan pisang
yang berkhasiat obat, dll.);
d. dapat mengambil nitrogen sendiri dari udara (gen dari bakteri
pemfiksasi nitrogen disisipkan ke tanaman sehingga tanaman
dapat memfiksasi nitrogen udara sendiri); dan
e. dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan buruk
(kekeringan, cuaca dingin, dan tanah dengan kandungan garam
tinggi) (www.scribd.com, 2012)
Pada dasarnya rekayasa genetika di bidang pertanian bertujuan untuk
menciptakan ketahanan pangan suatu negara dengan cara meningkatkan produksi,
kualitas, dan upaya penanganan pascapanen serta prosesing hasil pertanian.
Peningkatkan produksi pangan melalui revolusi gen ini ternyata memperlihatkan
hasil yang jauh melampaui produksi pangan yang dicapai dalam era revolusi hijau.
Di samping itu, kualitas gizi serta daya simpan produk pertanian juga dapat
ditingkatkan sehingga secara ekonomi memberikan keuntungan yang cukup nyata.
Adapun dampak positif yang sebenarnya diharapkan akan menyertai penemuan

7
produk pangan hasil rekayasa genetika adalah terciptanya keanekaragaman hayati
yang lebih tinggi.
2. Bidang Peternakan
Di bidang peternakan hampir seluruh faktor produksi telah tersentuh oleh
teknologi DNA rekombinan misalnya
a. penurunan morbiditas penyakit ternak serta perbaikan kualitas pakan
dan bibit.
b. Vaksin-vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada sapi, rabies pada
anjing, blue tongue pada domba, white-diarrhea pada babi, dan
c. fish-fibrosis pada ikan telah diproduksi menggunakan teknologi DNA
rekombinan.
d. hormon pertumbuhan untuk sapi (recombinant bovine somatotropine
atau rBST), babi (recombinant porcine somatotropine atau rPST), dan
ayam (chicken growth hormone).
Penemuan ternak transgenik yang paling menggegerkan dunia adalah ketika
keberhasilan kloning domba Dolly diumumkan pada tanggal 23 Februari 1997.

3. Bidang Perkebunan

Perkebunan kelapa sawit transgenik dengan minyak sawit yang kadar


karotennya lebih tinggi saat ini mulai dirintis pengembangannya. Begitu pula, telah
dikembangkan perkebunan karet transgenik dengan kadar protein lateks yang lebih
tinggi dan perkebunan kapas transgenik yang mampu menghasilkan serat kapas
berwarna yang lebih kuat dan jugaketahanan tanaman terhadap hama, dengan
mengintroduksi gen Bt yang berhubungan dengan ketahanan serangga hama hasil
isolasi bakteri tanah Bacillus thuringiensis yang dapat memproduksi protein kristal
yang bekerja seperti insektisida (insecticidal crystal protein) yang dapat mematikan
serangga hama (Macintosh et al., 1990) Bacillus thuringiensis (Bt) adalah
bakteri gram positif yang berbentuk batang, aerobik dan membentuk spora.
Banyak strain dari bakteri ini yang menghasilkan protein yang beracun bagi
serangga. Sejak diketahui potensi dari protein kristal atau cry Bt sebagai agen
pengendali serangga, semakin banyak dikembangkan isolasi Bt yang mengandung
berbagai jenis protein kristal. Dan sampai saat ini telah diidentifikasi protein kristal
yang beracun terhadap larva dari berbagai ordo serangga yang menjadi hama
pada tanaman pangan dan hortikultura. Kebanyakan dari protein kristal tersebut
lebih ramah lingkungan karena mempunyai target yang spesifik yaitu mematikan

8
serangga dan mudah terurai sehingga tidak menumpuk dan mencemari lingkungan
(Agus Krisno,, 2011).

4. Bidang kehutanan

Di bidang kehutanan telah dikembangkan tanaman jati transgenik, yang memiliki


struktur kayu lebih baik. Selain itu Fasilitas Uji Terbatas Pusat Penelitian
Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menghasilkan tanaman
sengon (Albazia falcataria) transgenik pertama di dunia pada tahun 2010 lalu. Kayu
sengon bernilai ekonomis yang digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti
kemas, perabotan rumah tangga, pagar, hingga pulp dan kertas. Akar tunggangnya
yang kuat, sehingga baik ditanam di tepi kawasan yang mudah terkena erosi dan
menjadi salah satu kebijakan pemerintah (Sengonisasi) di sekitar daerah aliran
sungai (DAS). Tanaman sengon transgenik yang mengandung
genxyloglucanase terbukti tumbuh lebih cepat dan mengandung selulosa lebih tinggi
daripada tanaman kontrol. Tanaman ini berpotensi tumbuh lebih cepat saat dipindah
ke lapangan.

5. Bidang Farmasi dan Industri


Di bidang farmasi, rekayasa genetika terbukti mampu menghasilkan berbagai
jenis obat dengan kualitas yang lebih baik sehingga memberikan harapan dalam
upaya penyembuhan sejumlah penyakit di masa mendatang. Bahan-bahan untuk
mendiagnosis berbagai macam penyakit dengan lebih akurat juga telah dapat
dihasilkan.Teknik rekayasa genetika memungkinkan diperolehnya berbagai produk
industri farmasi penting seperti insulin, interferon, dan beberapa hormon
pertumbuhan dengan cara yang lebih efisien. Hal ini karena gen yang bertanggung
jawab atas sintesis produk-produk tersebut diklon ke dalam sel inang bakteri tertentu
yang sangat cepat pertumbuhannya dan hanya memerlukan cara kultivasi biasa.
Dengan mentransfer gen untuk produk protein yang dikehendaki ke dalam bakteri,
ragi, dan jenis sel lainnya yang mudah tumbuh di dalam kultur seseorang dapat
memproduksi protein dalam jumlah besar, yang secara alami hanya terdapat dalam
jumlah sangat sedikit (Chambell et all, 2000)

4. Lingkungan
Rekayasa genetika ternyata sangat berpotensi untuk diaplikasikan dalam
upaya penyelamatan keanekaragaman hayati, bahkan dalam bioremidiasi
lingkungan yang sudah terlanjur rusak. Dewasa ini berbagai strain bakteri yang
dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan dari bermacam-macam faktor

9
pencemaran telah ditemukan dan diproduksi dalam skala industri. Sebagai contoh,
sejumlah pantai di salah satu negara industri dilaporkan telah tercemari oleh
metilmerkuri yang bersifat racun keras baik bagi hewan maupun manusia meskipun
dalam konsentrasi yang kecil sekali. Detoksifikasi logam air raksa (merkuri) organik
ini dilakukan menggunakan tanaman Arabidopsis thaliana transgenik yang
membawa gen bakteri tertentu yang dapat menghasilkan produk untuk
mendetoksifikasi air raksa organik.
Keragaman metabolisme mikroba juga digunakan dalam menangani limbah
dari sumber-sumber lain. Pabrik pengolahan air kotor mengandalkan kemampuan
mikroba untuk mendegradasi berbagai senyawa organik menjadi bentuk nontoksik.
Akan tetapi, peningkatan jumlah senyawa yang secara potensial berbahaya yang
dilepas ke lingkungan tidak lagi bisa didegradasi oleh mikroba yang tersedia secara
alamiah, hidrokarbon klorinasi merupakan contoh utamanya.

5. Bidang Hukum dan Forensik


Pada kriminalitas dengan kekerasan, darah atau jaringan lain dengan jumlah
kecil dapat tertinggal di tempat kejadian perkara atau pada pakaian atau barang-
barang lain milik korban atau penyerangnya. Jika ada perkosaan, air mani dalam
jumlah kecil dapat ditemukan dari tubuh korban. Pengujian yang digunakan biasanya
menggunakan antibodi untuk menguji protein permukaan sel yang spesifik. Namun
pengujian ini membutuhkan jaringan yang agak segar dengan jumlah yang relatif
banyak. Pengujian DNA dapat mengidentifikasi pelaku dengan derajat kepastian
yang jauh lebih tinggi karena urutan DNA setiap orang itu unik. Analisis
RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphims) dengan Southern blotting
merupakan metode ampuh untuk pendeteksian kemiripan dan perbedaan sampel
DNA dan hanya membutuhkan darah atau jaringan lain dalam jumlah yang sangat
sedikit. Misalnya dalam kasus pembunuhan metode ini dapat digunakan untuk
membandingkan sampel DNA dari tersangka, korban, dan sedikit darah yang
dijumpai di TKP. Probe radioaktif menandai pita elektroforesis yang mengandung
penanda RFLP tertentu. Biasanya saintis forensik menguji kira-kira lima penanda,
dengan kata lain hanya beberapa bagian DNA yang diuji. Akan tetapi, rangkaian
penanda dari suatu individu yang demikian sedikitpun sudah dapat memberikan sidik
jari DNA atau pola pita spesifik yang berguna untuk forensik karena probabilitas
bahwa dua orang akan memiliki rangkaian penanda RFLP yang tepat sama adalah
kecil. Autoradiografi meniru jenis bukti yang disajikan kepada para juri dalam
pengadilan percobaan pembunuhan.

10
Seperti yang diungkapkan oleh analisis RFLP, DNA dari noda darah pada
pakaian terdakwa sama persis dengan sidik jari DNA korban tetapi berbeda dari
sidik jari terdakwa. Ini membuktikan bahwa darah dari pakaian terdakwa berasal dari
korban bukan dari terdakwa sendiri.
http://rezkirasyak.blogspot.co.id/2012/10/penerapan-rekayasa-genetika-dalam.html

11

You might also like