You are on page 1of 3

SOP PENDAFTARAN PASIEN

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal terbit :
SOP

Halaman : 1/3

Plt. Kepala Puskesmas


PUSKESMAS
SEMPU
Hadi Kusairi, SKM
NIP: 19640705 198802 1 004

1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik


lebih dari 140 mmHg dan atau diastolik 90 mmHg.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan Hipertensi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan


Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer
5. Alat dan Rekam medis
Bahan Alat tulis
Formulir permintaan laborat
6. Diagnosis Keluhan hipertensi antara lain: sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung
berdebar-debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di
dada.Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah lelah
dan impotensi.

Pemeriksaan Fisik
Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat. Tekanan darah
meningkat. Nadi tidak normal. Pada pasien dengan hipertensi, wajib
diperiksa status neurologis, akral, dan pemeriksaan fisik jantungnya (JVP,
batas jantung, dan rochi).

7. Diagnosis Peningkatan tekanan darah akibat white coat hypertension, rasa nyeri,
Banding peningkatann tekanan intraserebral, ensefalitis, akibat obat dll

8. Pemeriksaan UL, tes fungsi ginjal, gula darah, elektrolit, profil lipid, foto toraks, EKG,
penunjang sesuai penyakit penyerta : asam urat, aktivitas renin plasma, aldosteron,
katekolamin urin, USG pembuluh darah besar, USG ginjal ekokardiografi

9. Terapi Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang.


Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk
mengoptimalkan hasil pengobatan.

a. Hipertensi tanpa compelling indication


1. Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari,
furosemid 2x20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat ACE
(captopril 2x25-100 mg/hari atau enalapril 1-2 x 2,5-40 mg/hari),
penyekat reseptor beta (atenolol 25-100mg/hari dosis tunggal),
penghambat kalsium.
2. Hipertensi stage-2.
3. Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu,
dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik,

1/3
SOP PENDAFTARAN PASIEN

:
: 00
:

SOP
: 2/3

tiazid dan penghambat ACE atau antagonis reseptor AII (losartan 1-


2 x 25- 100 mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau penghambat
kalsium.
4. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi
dari masing-masing antihipertensi diatas.Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
(diltiazem extended release 1x180-420 mg/hari, amlodipin 1x2,5-
10 mg/hari, atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau
kombinasi.
5. Diagram
alir Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
fisik penunjang

Diagnosa

Terapi

Konseling
dan edukasi

6. Hal hal Konseling dan Edukasi


yang perlu
diperhatik Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk mencegah
dan mengontrol hipertensi seperti:
an
a. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak (Dietary
Approaches To Stop Hypertension).
b. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
c. Gaya hidup aktif/olah raga teratur.
d. Stop merokok.
e. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).

Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan


yang harus diminum untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol
tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek untuk menghilangkan gejala
(misalnya untuk mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis yang
digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari.

Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga kecukupan


pasokan obat-obatan dan minum obat teratur seperti yang disarankan
meskipun tak ada gejala.
7. Unit 1. UGD
Terkait 2. Poli umum
3. Poli KIA/KB

2/3
SOP PENDAFTARAN PASIEN

:
: 00
:

SOP
: 3/3

4. Pustu
5. Ponkesdes

8. Dokumen
Terkait

9. Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


Tgl.

3/3

You might also like