You are on page 1of 4

LAPORAN BUDIDAYA BIOTA AIR

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN LELE

Disusun Oleh:
1. Putri Enizs Wahyu R. (103204080)
2. Uswatu Hasanah (103204201)
3. Nailul Fitri Azizah (103204210)
4. Intan Yulitrisnawati (103204212)
5. Fajarina Nurulita (103204216)
6. Septiana Puspita D. (103204218)
7. Ismaul Kusbandria (103204222)
Pendidikan Biologi B 2010

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2014

1
BAB I

PENDAHLUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai sumber daya alam
yang sangat besar, salah satunya di sektor perikanan. Sektor perikanan ini
merupakan sektor yang sangat penting, yaitu sebagai salah satu sumber
pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan devisa negara. Indonesia
menjadi salah satu negara penghasil ikan terbesar dikarenakan hal tersebut tidak
lepas dari letak Indonesia itu sendiri yang dikelilingi oleh lautan. Sehingga
Indonesia juga dijulukin sebagai negara maritim. Potensi sumber daya perikanan di
perairan Indonesia diperkirakan sebanyak 6,6 juta ton pertahun. Salah satu jenis
ikan yang banyak diproduksi yaitu ikan lele. Budidaya ikan lele sudah banyak
dilakukan masyarakat, ikan lele sudah menjadi salah satu komoditas perikanan
yang sangat populer di kalangan masyarakat.
Ikan lele (Clarias batracus) merupakan salah satu jenis ikan sungai (ikan
yang dapat hidup dimana saja tergantung lingkungannya) yang memiliki prospek
cukup cerah dan sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Lele
merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging
empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan.
Selain itu, ikan lele merupakan ikan yang dapat dikonsumsi dengan harga yang
sangat terjangkau bagi kalangan apa aja. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
ikan lele yang melonjak maka perlu adanya pertumbuhan alami. Pertumbuhan
alami disini maksudnya yaitu pertambahan bobot tubuh ikan yang akan
menentukan besarnya produksi. Budidaya ikan lele secara intensif ditandai dengan
penerapan teknologi, terutama pemberian makanan yang bergizi lengkap dan
seimbang untuk mendukung kehidupan dan pertumbuhan ikan.
Menurut Mudjiman (1998), pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan
ikan dalam berat, ukuran, maupun volume seiring dengan berubahnya waktu.
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti umur,
dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan
makanan dan ketahanan terhadap penyakit. Faktor eksternal merupakan faktor yang

2
berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan yang meliputi sifat fisika dan kimia
air, ruang gerak dan ketersediaan makanan dari segi kualitas dan kuantitas.
Keberhasilan usaha budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh 3 faktor yang
sama pentingnya, yaitu breeding (pemuliaan biakan, bibit), feeding (pakan) dan
management (tata laksana). Namun jika dilihat dari total biaya produksi dalam
usaha budidaya ikan, maka kontribusi pakan adalah yang paling tinggi sekitar 75%.
Di dalam budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan gizi ikan
yang dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam lemak
esensial), energi (karbohidrat), vitamin dan mineral. Mutu pakan akan tergantung
pada tingkatan dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Komposisi pakan ikan
memegang peranan yang penting. Sebagai contoh, protein yang diberikan pada ikan
harus dapat menyediakan semua asam amino esensial yang diperlukan, lipid harus
mengandung jenis asam lemak yang tepat. Berbagai jenis hara lainnya juga
diperlukan tetapi jumlah keperlukannya sangat sedikit.
Di dalam pengelolaan pemberian pakan tentunya dituntut untuk membuat
manajemen pemberian pakan yang efektif dan efisien sehingga pembesaran ikan
lele dapat optimal. Selain itu ketersediaan pakan dan oksigen sangat penting bagi
ikan untuk keberlangsungan pertumbuhannya. Pemberian pakan pada ikan yang
dibesarkan harus dilakukan secara tepat, jumlah, ukuran sifat pakan, teknik serta
waktu pemberian pakan. Hal ini penting agar nantinya mahasiswa benar-benar
mengetahui secara pasti teknik pemberian pakan yang baik dan benar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan manajemen
akuakultur yang baik termasuk di dalamnya adalah kegiatan pemberian pakan
untuk mendukung praktikum budidaya ikan lele dalam mata kuliah budidaya biota
air.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dibuat
rumusan masalah diantaranya yaitu:
1. Jenis pakan yang seperti apa yang dibutuhkan oleh ikan lele untuk mendukung
pertumbuhannya ?
2. Bagaimana manajemen pengelolaan pemberian pakan pada ikan lele agar
mendapat hasil yang maksimal ?

3
3. Bagaimana tingkat kelangsungan hidup ikan lele berdasarkan pakan yang
diberikan ?

C. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Mengetahui jenis pakan yang dibutuhkan oleh ikan lele, sehingga dapat
mendukung pertumbuhannya.
2. Mahasiswa mampu melakukan atau mengatur manajemen pengelolaan
pemberian pakan pada ikan lele agar mendapat hasil yang maksimal
3. Mahasiswa dapat mengetahui tingkat kelangsungan hidup ikan lele berdasarkan
pakan yang diberikan.
4. Untuk memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin secara berkelanjutan
agar memberikan keuntungan dan meningkatkan produktivitas ikan lele.

D. Manfaat
Manfaat dari praktiku ini diantaranya yaitu:
1. Sebagai penyediaan sumber protein hewani.
2. Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
3. Dapat membandingkan ilmu pengetahuan yang didapat dari teori yang ada
dengan kegiatan praktik.
4. Memperoleh wawasan atau pengetahuan tentang perikanan dan manajemen
pemberian pakan yang baik khususnya untuk ikan lele.

You might also like