You are on page 1of 14

The Indonesian Accounting Review Volume 2, No.

2, July 2012, pages 215 228

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL


TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURABAYA)

Windy Aprilia Murty


Gunasti Hudiwinarsih
STIE Perbanas Surabaya
E-mail: 2008310186@students.perbanas.ac.id
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118, Indonesia

ABSTRACT
The era of globalization encourages companies to self-improvement in order to compete and
retain its life. The presence of a strategic plan is required to implement them. Therefore, the
role of accounting in a company is indispensable in terms of decision making. Employees of
the accounting department tend to have high job stress as part of their time is spent in the
workplace and in the same occupation. In general, the performance of employees believed to
be influenced by compensation, motivation and commitment from employees themselves, such
performance will ultimately have an impact on organizational performance. To determine
whether the compensation, motivation, and organizational commitment have a significant
effect on the performance of the accounting employee on manufacturing companies produc-
ing footwear in Surabaya, the research was conducted. The method thats used in this study
is the multiple linear regressions. Data thats used in this study is the result of primary data
questionnaire with 32 respondents. The result shows that that motivation significantly influ-
ence employee performance, compensation and organizational commitment whereas no sig-
nificant effect on employee performance.

Key words: compensation, motivation, organizational commitment and employee


performance.

PENDAHULUAN penting yang akan membantu dalam


Era globalisasi telah melanda berbagai aspek persaingan. Informasi disini bisa berupa
kehidupan manusia. Dalam bidang keuangan maupun non keuangan yang dapat
perekonomian hal ini membawa dampak digunakan oleh perusahaan, investor dan
yang cukup besar bagi industri-industri di pihak ketiga untuk menilai kinerja peru-
Indonesia baik itu industri perdagangan, sahaan tersebut. Sehingga kinerja karyawan
manufaktur maupun jasa. Oleh karena itu, bagian akuntansi sangat penting bagi
dengan pengaruh lingkungan bisnis yang perusahaan, jika mereka telah melaksanakan
begitu kuat, mendorong perusahaan untuk tugas-tugasnya dengan baik dan benar maka
melakukan pembenahan diri agar dapat hal tersebut akan berpengaruh terhadap
bersaing dan mempertahakan hidup. Untuk kinerja dari organisasi tersebut.
melakukan hal tersebut, perlu adanya suatu Kinerja yang lebih tinggi mengandung
rancangan strategik. arti terjadinya peningkatan efisiensi,
Peran seorang akuntansi dalam perusa- efektivitas, atau kualitas yang lebih tinggi
haan sangat diperlukan. Karyawan bagian dari penyelesaian serangkaian tugas yang
akuntansi akan membantu manajemen dalam dibebankan kepada seorang karyawan dalam
menyediakan informasi yang digunakan suatu organisasi atau perusahaan.
untuk mengambil keputusan. Dalam persa- Karyawan bagian akuntansi cenderung
ingan global informasi merupakan faktor mengalami stres kerja yang tinggi karena

215
ISSN 2086-3802 Pengaruh Kompensasi, Motivasi (Windy Aprilia Murty)

sebagian waktu mereka dihabiskan ditempat dimana komitmen diartikan sebagai perilaku
kerja dan dengan pekerjaan yang sama. Oleh yang konsisten dengan aktivitas (consistent
karena itu, perusahaan perlu mengiden- lines of activity) (Ivan Aris dan Imam
tifikasikan dan menyediakan umpan balik Gozhali, 2006:193). Sehingga semakin ting-
yang bisa membantu organisasi dalam pe- gi komitmen karyawan tehadap organisasi
ngambilan keputusan yang akan berdampak dapat meningkatkan kinerja karyawan
pada kinerja perusahaan, semakin tinggi tersebut. Wright (1992) mendukung bahwa
respon umpan balik yang dilakukan peru- semakin tinggi komitmen seseorang terha-
sahaan kepada karyawan akan semakin baik dap tugasnya maka akan semakin tinggi
pula kinerja perusahaan tersebut. Secara kinerja yang akan dihasilkan, yang menuju
umum, kinerja karyawan diyakini dipenga- pada tingkat penilaian yang semakin tinggi.
ruhi oleh kompensasi, motivasi dan komit- Ferris (1981) menyatakan bahwa sifat
men dari karyawan itu sendiri, pada dari komitmen organisasional dapat berubah
akhirnya kinerja tersebut akan berdampak sepanjang waktu seperti dilihat dari akuntan
pada kinerja organisasi. senior dan junior. Karyawan akuntan senior
Sistem kompensasi yang memadai, pekerjaannya lebih bervariasi dan memiliki
terutama dalam hubungannya dengan kebebasan dalam melakukan penilaian.
motivasi kerja karyawan seharusnya dimiliki Karyawan akuntansi level bawah cenderung
oleh suatu perusahaan atau unit bisnis mengalami kebosanan karena pekerjaannya
dengan ketidakpastian lingkungan yang kurang menantang sehingga menyebabkan
lebih tinggi. Dengan adanya kompensasi komitmen karyawan tersebut akan rendah.
yang memadai dan peningkatan motivasi Hogan dan Martel (1987) menyatakan
yang dijalankan berhasil, maka seorang bahwa stres karena peran dan ketidakpastian
karyawan akan termotivasi dalam dalam pekerjaan akan menyebabkan me-
pelaksanaan pekerjaan yang dibebankan ningkatnya ketegangan, mengurangi komit-
kepadanya dan berupaya mengatasi men organisasi dan meningkatkan kecende-
permasalahan yang terjadi. Penelitian yang rungan untuk berpindah.
dilakukan Warsidi (2004) mendukung Penelitian ini mencoba untuk mengeta-
bahwa kompensasi berpengaruh positif dan hui apakah kompensasi berpengaruh terha-
signifikan terhadap kinerja. dap kinerja karyawan, apakah motivasi
Motivasi secara sederhana dapat diru- berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan
muskan sebagai kondisi atau tindakan yang apakah komitmen organisasioanl berpenga-
mendorong seseorang untuk melakukan ruh terhadap kinerja karyawan.
sebuah pekerjaan atau kegiatan semaksimal
mungkin untuk berbuat dan berproduksi. RERANGKA TEORITIS DAN HIPO-
Seorang yang memiliki motivasi yang TESIS
rendah mereka cenderung untuk manam- Pengertian Kinerja Karyawan
pilkan perasaan tidak nyaman dan tidak Kinerja merupakan istilah yang berasal dari
senang terhadap pekerjaannya. Sehingga kata Job Performance atau Actual Perfor-
semakin besar motivasi yang dimiliki oleh mance (prestasi kerja atau prestasi sesung-
individu sebagai karyawan dapat mening- guhnya dicapai seseorang). Kinerja (prestasi
katkan kinerja karyawan itu sendiri. kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
Tingkat komitmen baik komitmen peru- kuantitas yang dicapai seorang pegawai
sahaan terhadap karyawan, maupun antara dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
karyawan terhadap perusahaan sangat diper- tanggung jawab yang diberikan kepadanya
lukan karena melalui komitmen-komitmen (Mangkunegara, 2005:9). Kinerja merupa-
tersebut akan tercipta iklim kerja yang kan hasil kerja baik kualitas maupun
profesional. Komitmen organisasional meru- kuantitas yang dihasilkan karyawan atau
pakan perspektif yang bersifat keperilakuan perilaku nyata yang ditampilkan sesuai

216
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 215 228

dengan tanggung jawab yang diberikan oleh tiap individu karyawan.


kepadanya. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek
kualitas manajer, dan team leader dalam
Penilaian Kinerja Karyawan memberikan dorongan, semangat, arahan
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang dan dukungan kerja kepada karyawan.
sangat penting dalam suatu organisasi untuk Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan
mencapai tujuannya, sehingga berbagai semangat yang diberikan oleh rekan dalam
kebijakan harus dilakukan organisasi untuk satu tim, kepercayaan terhdap sesama
meningkatkan kinerja karyawannya. Salah anggota tim, kekompakan dan keeratan
satu diantaranya adalah melalui penilaian anggota tim.
kinerja. Handoko (2001:135), mendefi- Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas
nisikan penilaian prestasi kerja (performance kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh
appraisal) adalah proses melalui nama organisasi, proses organisasi, dan kultur
organisasi-organisasi mengevaluasi atau kinerja dalam organisasi.
menilai prestasi kerja karyawan. Faktor kontekstual (situasional), meliputi
tekanan dan perubahan lingkungan eksternal
Manfaan Penilaian Kinerja Karyawan dan internal.
Prawisentono (1999:221) berpendapat bah-
wa, manfaat penilaian kinerja karyawan Pengertian Kompensasi
yang dilakukan secara objektif, tepat dan Kompensasi merupakan istilah luas
didokumentasikan secara baik cenderung berkaitan dengan imbalan-imbalan financial
menurun potensi penyimpangan yang dila- (financial reward) yang diterima oleh orang-
kukan karyawan, sehingga kinerjanya orang melalui hubungan kepegawaian mere-
diharapkan harus bertambah baik sesuai ka dengan sebuah organisasi (Simamora,
dengan kinerja yang dibutuhkan perusaha- 2004:541). Kompensasi akan mempuyai arti
an. Disamping itu penilaian kinerja karya- berbeda bagi orang yang berbeda. Kompen-
wan merupakan sarana untuk memperbaiki sasi dasar diperlukan untuk mempertahankan
karyawan yang tidak melakukan tugasnya karyawan dengan standar hidup yang layak.
dengan baik dan membuat karyawan Akan tetapi kompensasi juga menyediakan
mengetahui posisi dan perannya dalam suatu pengukuran berwujud mengenai nilai
menciptakan tercapainya tujuan perusahaan. individu bagi organisasi. Pemberian kom-
Hal tersebut akan menambah motivasi pensasi merupakan fungsi strategik sumber
karyawan untuk berkinerja lebih baik lagi, daya manusia yang mempunyai imbas
karena masing-masing dapat bekerja lebih signifikan atas fungsi-fungsi sumber daya
baik dan benar sesuai dengan tanggung manusia lainnya.
jawabnya.
Tujuan Kompensasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ki- Pemberian kompensasi dalam suatu orga-
nerja Karyawan nisasi harus diatur sedemikian rupa sehingga
Kinerja merupakan suatu konstruksi multi- membentuk sistem yang baik. Secara khusus
dimensi yang mencakup banyak faktor yang Davis dan Werther (1996) dalam Sigit
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut (2010) menguraikan tujuan pemberian
terdiri atas faktor instrinsik dan ekstrinsik. kompensasi antara lain:
Uraiana faktor-faktor tersebut adalah sebagai Memperoleh personil yang berkualifikasi
berikut (Sjafri Mangkuprawira dan Aida Mempertahankan karyawan yang ada
Vitalaya, 2006:155): Menjamin keadilan
Faktor personal, meliputi unsur pengetahu- Penghargaan terhadap perilaku yang
an, ketrampilan, kemampuan, kepercayaan diinginkan
diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki Mengendalikan biaya

217
ISSN 2086-3802 Pengaruh Kompensasi, Motivasi (Windy Aprilia Murty)

Mengikuti aturan hukum Hubungan Kompensasi dengan Kinerja


Karyawan
Jenis-jenis Kompensasi Bagi perusahaan, karyawan merupakan salah
Jackson dan Mathis berpendapat, bahwa satu sumber daya yang amat dibutuhkan
pada dasarnya kompensasi dapat untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebalik-
dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu nya, bagi karyawan yang mempunyai
kompensasi langsung dan kompensasi tidak berbagai macam kebutuhan, perusahaan
langsung (Jackson dan Mathis,2002:119). merupakan salah satu tempat yang dapat
Selanjutnya kompensasi langsung ada yang memuaskan kebutuhannya. Kompensasi
gaji pokok dan gaji variabel. Sedangkan merupakan imbalan yang diberikan oleh
kompensasi tidak langsung berupa perusahaan kepada karyawan atas jasanya
tunjangan. dalam melakukan tugas, kewjiban, dan
Gaji pokok tanggung jawab yang dibebankan kepadanya
Kompensasi dasar yang diterima karyawan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
biasanya sebagai gaji atau upah, disebut gaji Ada dua hal yang perlu diingat oleh
pokok. Gaji adalah imbalan finansial yang perusahaan dalam pemberian kompensasi.
dibayarkan kepada karyawan secara teratur, Pertama kompensasi yang diberikan peru-
seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau sahaan harus dapat dirasakan adil oleh
mingguan. Upah merupakan imbalan karyawan dan kedua, besarnya kompensasi
fianasial langsung yang dibayarkan kepada tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan
para pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah oleh karyawan. Apabila dua hal ini dapat
barang yang dihasilkan atau banyaknya dipenuhi, maka karyawan akan merasa puas.
pelayanan yang diberiakn. Pada dasarnya Kepuasan akan memotivasi karyawan untuk
gaji atau upah diberikan untuk menarik meningkatkan kinerjanya, sehingga tujuan
calon pegawai agar mau masuk menjadi perusahaan maupun kebutuhan karyawan
karyawan. akan tercapai secara bersama.
Gaji variabel Anoki (2010) menyatakan bahwa
Jenis lain dari gaji bersifat langsung adalah kompensasi berpengaruh positif terhadap
gaji variabel, di mana kompensasi kinerja karyawan. Dalam penelitian tersebut
berhubungan langsung dengan pencapaian mengemukakan bahwa pemberian kompen-
kinerja. Jenis yang paling umum dari gaji sasi akan meningkatkan kinerja karyawan.
jenis ini untuk karyawan adalah program Penelitian tersebut sejalan dengan yang
pembayaran bonus dan insentif. Untuk dilakukan oleh Bayu (2010) yang menya-
eksekutif adalah umum untuk mendapatkan takan bahwa ada pengaruh kompensasi
imbalan yang sifatnya jangka panjang terhadap kinerja karyawan.
seperti kepemilikan saham.
Tunjangan Pengertian Motivasi
Banyak organisasi memberikan sejumlah Motivasi adalah pemberian dorongan-
imbalan ekstrintik dalam bentuk yang tidak dorongan individu untuk bertindak yang
langsung. Dengan kompensasi yang bersifat menyebabkan orang tersebut berperilaku
tidak langsung ini, karyawan menerima nilai dengan cara tertentu yang mengarah pada
terukur dari imbalan tanpa benar-benar tujuan (Ivan Aries dan Iman Ghozali, 2006:
menerimanya secara tunai. Tunjangan 126). Pemberian motivasi merupakan salah
karyawan adalah imbalan tidak langsung, satu tujuan agar karyawan yang diberi
seperti asuransi kesehatan, uang cuti atau motivasi dapat bekerja sesuai dengan acuan
uang pensiun, yang diberikan kepada karya- kerja dan taggung jawab yang diberikan
wan sebagai bagian dari keanggotaannya di sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
organisasi dengan baik. Selain itu, juga terkandung
unsur-unsur upaya, yaitu upaya yang

218
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 215 228

berkualitas dan diarahkan serta konsisten Abraham Maslow dalam Rivai (2005)
dengan tujuan-tujuan organisasi yang ingin menjelaskan bahwa individu mempunyai
dicapai. lima jenjang kebutuhan yaitu : (1) kebutuhan
fisik (physiological needs), (2) kebutuhan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Moti- keamanan/keselamatan (safety/security
vasi needs), (3) kebutuhan untuk kelompok
Bentuk atau faktor-faktor motivasi yang (effection needs), (4) kebutuhan akan harga
dapat digunakan agar karyawan memiliki diri/ keselamatan (esteem needs/ egoistis
semangat dan gairah dalam bekerja (Alex, needs), (5) kebutuhan akan pengakuan
1980) dalam (Sigit:2010) antara lain: diri/pengembangan diri (selfactualization
Gaji yang cukup needs/ self expression needs).
Memperhatikan kebutuhan rohani Menurut Porter dan Miles (1982) dalam
Menciptakan suasana santai Rivai (2005) mengatakan bahwa ada tiga
Harga diri perlu mendapatkan perhatian faktor yang berpengaruh terhadap motivasi
Beri kesempatan mereka untuk maju meliputi: (a) pengaruh ciri-ciri pribadi
Rasa aman menghadapi masa depan perlu seseorang (individual characteristic), (b)
diperhatikan pengaruh tingkat dan jenis pekerjaan (job
Usaha para karyawan untuk mempunyai characteristic), (c) pengaruh lingkungan
legalitas kerja (work situation characteristic).
Sekali-sekali karyawan perlu diajak
berunding Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kar-
Pembinaan insentif yang terarah yawan
Fasilitas yang menyenangkan Teori motivasi merupakan suatu pandangan
yang dapat digunakan sebagai acuan untuk
Teori Motivasi memberikan motivasi kepada orang-orang
Teori Expectancy yang di ungkapkan oleh atau kelompok tertentu dalam suatu unit
Greenberg (1999) dalam Rivai (2005) bisnis. Motivasi dapat menyebabkan seseo-
memandang motivasi sebagai akibat dari rang untuk berperilaku baik, oleh karena itu
tiga tipe keyakinan yang dimiliki individu, motivasi karyawan yang tinggi berbanding
terdiri dari ekspektasi berupa keyakinan lurus dengan kinerja perusahaan.
bahwa usaha seseorang akan mempengaruhi Seorang karyawan yang termotivasi
performance. Performance akan menuju akan berisifat energik dan bersemangat
pada instrumentality, yaitu berupa keyakinan dalam mengerjakan tugas-tugas yang dibe-
bahwa kinerja seseorag yang bagus akan rikan kepadanya. Sebaliknya para karyawan
diberikan balas jasa yang setimpal. Individu yang memiliki motivasi yang rendah akan
akan menilai reward secara eksplisit maupun sering menampilkan rasa tidak nyaman dan
tersirat yang akan membentuk suatu persepsi tidak senang terhadap pekerjaannya. Aki-
atas reward itu sendiri. batnya kinerja mereka menjadi buruk dan
Menurut Gomes (1997) dalam Rivai tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
(2005) motivasi melibatkan faktor-faktor Marjani (2005) mengemukakan bahwa ada
individual yang meliputi kebutuhan- hubungan positif antara motivasi dengan
kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goal), kinerja pegawai. Dalam penelitian tersebut
sikap (attitude) dan kemampuan (ability) ditemukan hasil bahwa tingginya kondisi
sedangkan yang tergolong faktor-faktor motivasi kerja pegawai berhubungan dengan
organisasi meliputi pembayaran gaji (pay), kecenderungan pencapaian tingkat kinerja
keamanan kerja (job security), hubungan pegawai yang cukup tinggi. Pegawai yang
sesama pekerja (co-workers), pengawasan memiliki motivasi yang tinggi, mereka akan
(supervisor), pujian (praise),dan pekerjaan berupaya untuk melakukan semaksimal
itu sendiri (job itself). mungkin tujuan yang ditetapkan oleh

219
ISSN 2086-3802 Pengaruh Kompensasi, Motivasi (Windy Aprilia Murty)

perusahaan. Hubungan Komitmen Organisasional de-


ngan Kinerja Karyawan
Pengertian Komitmen Organisasional Tingkat komitmen baik komitmen
Komitmen organisasional menurut Gibson et perusahaan terhadap karyawan, maupun
al (2000) dalam Rivai (2005) dapat diartikan antara karyawan terhadap perusahaan sangat
sebagai identifikasi, loyalitas, dan keterli- diperlukan karena melalui komitmen-
batan yang dinyatakan oleh karyawan oleh komitmen tersebut akan tercipta iklim kerja
organisasi atau unit dari organisasi. yang profesional. Individu yang tepuaskan
Menurut William dan Hazer (1986) dalam dengan pekerjaannya cenderung untuk
Rivai (2005), komitmen organisasional memenuhi komitmen terhadap organisasi,
merupakan respon afektif pada organisasi sehingga munculnya loyalitas pegawai
secara menyeluruh, yang kemudian menun- terhadap organisasi, yang akhirnya
jukkan suatu respon afektif pada aspek menyebabkan pegawai tersebut memiliki
khusus pekerjaan sedangkan kepuasan kerja rasa ketergantungan dan tanggung jawab
merupakan respon afektif individu didalam pada organsasi. Individu yang memiliki
organisasi terhadap evaluasi masa lalu dan komitmen organisasional rendah cenderung
masa sekarang, serta penilaian yang bersifat untuk melakukan cara yang dapat
individual bukan kelompok atau organisasi. mengganggu kinerja organisasi seperti
Sedangkan menurut Mowday et al (1982) turnover yang tinggi, kelambanan dalam
komitmen organisasional sebagai derajat bekerja, keluhan dan bahkan mogok kerja.
seberapa jauh karyawan mengidentifikasikan Wright (1992) mendukung bahwa
dirinya dengan organisasi dan keterlibatan- semakin tinggi komitmen seseorang
nya dalam organisasi tertentu. terhadap tugasnya maka akan semakin tinggi
kinerja yang akan dihasilkan, yang menuju
Pengukuran Komitmen Organisasional pada tingkat penilaian yang semakin tinggi.
Tiga komponen utama mengenai komitmen Hal serupa juga di kemukakan oleh Rivai
organisasi (Arfan Ikhsan,2010:55) yaitu: (2005) yang menyatakan bahwa komitmen
Affective commitmen (komitmen afektif), organisasional berpengaruh signifikan
terjadi apabila karyawan ingin menjadi terhadap kinerja. Semakin tinggi komitmen
bagian dari organisasi karena adanya ikatan organisasional dari karyawan maka akan
emosional atau psikologis terhadap semakin meningkat kinerja individual
organisasi. karyawan.
Continuance commitmen (komitmen Rerangka pemikiran yang mendasari
berkelanjutan) muncul apabila karyawan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
tetap bertahan pada suatu organisasi karena Berdasarkan rerangka penelitian tersebut,
membutuhkan gaji dan keuntungan- maka dapat disusun hipotesis penelitian
keuntungan lain, atau karyawan tersebut sebagai berikut :
tidak menemukan pekerjaan lain. Dengan H1 : kompensasi berpengaruh terhadap
kata lain, karyawan tersebut tinggal di kinerja karyawan
organisasi tersebut karena dia membutuhkan H2 : Motivasi berpengaruh terhadap kinerja
organisasi tersebut. Karyawan
Normative commitmen (komitmen normatif) H3 : Komitmen organisasional berpengaruh
timbul dari nilai-nilai diri karyawan. terhadap kinerja karyawan
Karyawan bertahan manjadi anggota suatu
organisasi karena mamiliki kesadaran bahwa METODE PENELITIAN
komitmen terhadap organisasi tersebut Rancangan Penelitian
merupakan hal memang harus dilakukan. Berdasarkan sumber datanya maka
Jadi, karyawan tersebut tinggal di organisasi penelitian ini tergolong dalam penelitian
itu karena ia merasa berkewajiban untuk itu. yang menggunakan data primer. Populasi

220
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 215 228

Gambar 1
Rerangka Pemikiran

Kompensasi

Motivasi Kinerja karyawan

Komitmen organisasional

penelitian ini adalah karyawan bagian Variabel terikat merupakan variabel yang
akuntansi pada perusahaan manufaktur yang besar kecilnya ditentukan oleh variabel
berproduksi alas kaki di Surabaya. bebas. Dalam penelitian ini variabel
Ditinjau dari metode analisisnya terikatnya adalah kinerja karyawan bagian
penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif akuntansi.
yaitu penelitian yang menggunakan Variabel Bebas (X)
pengujian-pengujian hipotesis dengan alat Variabel bebas merupakan variabel yang
uji statistik. Pengujian hipotesis ini mempengaruhi terhadap variabel terikat.
merupakan penelitian yang menjelaskan Dalam penelitian ini variabel bebasnya
fenomena antar dua variabel atau lebih adalah:
seperti pada penelitian ini untuk mengetahui X1 : Kompensasi
adanya pengaruh antara kompensasi, X2 : Motivasi
motivasi dan komitmen organisasional X3 : Komitmen Organisasional
terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi
perusahaan manufaktur yang berproduksi Definisi Operasioanl dan Pengukuran
alas kaki di Surabaya. Variabel
Kinerja Karyawan (Y)
Batasan Penelitian Kinerja karyawan didefinisikan sebagai
Batasan penelitian ini bertujuan agar suatu hasil atau prestasi yang telah dicapai
pembahasan dalam penelitian ini tidak akan oleh seseorang dalam melaksanakan
mengalami penyimpangan sehingga tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
terhindar dari pembahasan yang terlalu luas yang diberikan, ukuran atau standart yang
dan mengarah pada tujuan penelitian yang ditetapkan oleh perusahaan tempat mereka
telah ditetapkan. Penelitian ini mengambil bekerja. Indikator yang digunakan untuk
sampel dari responden pada perusahaan mengukur kinerja karyawan adalah (Veithzal
manufaktur yang berproduksi alas kaki di Rivai,2003;354):
Surabaya dan memfokuskan pada Disiplin
kompensasi, motivasi dan komitmen Sikap kerja
organisasional terhadap kinerja karyawan Pekerjaan yang dihasilkan
bagian akuntansi. Kompensasi (X1)
Kompensasi merupakan seluruh imbalan
Identifikasi Variabel yang diterima karyawan atas hasil kerja
Variabel yang akan diukur dalam penelitian karyawan tersebut pada organisasi.
ini menggunakan dua variabel, sesuai Kompensasi bisa berupa fisik maupunnon
dengan permasalahan yang sedang diteliti. fisik dan harus dihitung serta diberikan
Kedua variabel tersebut adalah: kepada karyawan sesuai dengan
Variabel Terikat (Y) pengorbanan yang telah diberikannya

221
ISSN 2086-3802 Pengaruh Kompensasi, Motivasi (Windy Aprilia Murty)

kepada organisasi / perusahaan tempat ia Adalah pendapat keryawan mengenai


bekerja. Indikator yang digunakan untuk keinginannya untuk tetap bertahan dalam
mengukur kompensasi (Michael dan organisasi yang disebabkan secara
Harnold, 1993;443) dalam (Pandja dan emosional mereka merasa terlibat dan
Khusaini;2003) adalah: mengidentifikasikan dirinya dengan
Kompensasi material organisasi/ perusahaan.
Yaitu tidak hanya berbentuk uang seperti Continuance Commitment (komitmen
gaji, bonus dan komisi namun segala bentuk berkelanjutan)
penguat fisik misalnya fasilitas parkir, Adalah pendapat karyawan mengenai
telepon dan ruang kantor yang nyaman serta keinginannya untuk tetap bertahan di
berbagai macam bentuk tunjangan misalnya organisasinya karena karyawan tersebut
ansuransi kesehatan, pensiun. takut kehilangan keuntungan-keuntungan
Kompensasi sosial finansial dan tidak memperoleh pekerjaan di
Yaitu berhubungan erat dengan kebutuhan tempat lain. Jadi komitmen tersebut timbul
berinteraksi dengan orang lain. Bentuk dikarenakan oleh desakan ekonomi dan
kompensasi ini misalnya status, pengakuan ketidakmampuan untuk mencari pekerjaan
sebagai ahli dibidangnya, penghargaan atas yang lebih baik.
prestasi, promosi. Normative Commitment (komitmen
Kompensasi aktivitas normatif)
Merupakan kompensasi yang mampu Adalah pendapat karyawan mengenai
mengkompensasikan aspek-aspek pekerjaan keinginannya untuk tetap bertahan yang
yang tidak disukainya dengan memberikan disebabkan oleh kewajiban-kewajiban
kesempatan untuk melakukan aktivitas pekerjaan mereka terhadap organisasi
tertentu. dengan kata lain mereka berada di organisasi
Motivasi (X2) tersebut karena seharusnya mereka begitu.
Motivasi didefinisikan sebagai pemberian
motif, penimbulan motif, atau hal yang Populasi, Sampel, dan Teknik Pengam-
menimbulkan dorongan pada seseorang bilan Sampel
untuk melaksanakan tugas/ pekerjaan Populasi dalam peneitian ini adalah
dengan baik sesuai tanggung jawab yang karyawan bagian akuntansi pada perusahaan
diberikan. Indikator yang digunakan untuk manufaktur yang berprodusi alas kaki di
mengukur motivasi (Gomes:1997) dalam Surabaya. Sampel merupakan sub dari
(Rivai:2005) yaitu: seperangkat elemen yang dipilih untuk
Pembayaran/gaji dipelajari (Jonathan Sarwono,2006:111).
Keamanan kerja Teknik yang digunakan dalam pengambilan
Hubungan sesama pekerja sampel dalam penelitian ini adalah dengan
Pengawasan (supervisor) menggunakan nonrandom sampling dengan
Pujian teknik purpose sampling yaitu teknik
Pekerjaan itu sendiri pengambilan sampling berdasarkan suatu
Komitmen Organisasional (X3) tujuan tertentu dengan pertimbangan,
Komitmen organisasional adalah pendapat dimana yang dimaksud disini adalah
karyawan mengenai keinginannya untuk Karyawan bagian akuntansi pada perusahaan
mengidentifikasi dirinya dan melibatkan diri manufaktur yang berproduksi alas kaki di
dengan organisasinya serta enggan untuk Surabaya
meninggalkannya. Indikator yang digunakan Karyawan bagian akuntansi yang bekerja
untuk mengukur komitmen organisasional minimal selama 1 tahun dalam perusahaan
(Mayer dan Schourman, 1992) dalam (Rivai: alas kaki. Karyawan bagian akuntansi yang
2005) yaitu: telah bekerja minimal 1 tahun diharapkan
Affective commitment (komitmen afektif) telah memahami hal-hal yang berkaitan

222
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 215 228

dengan profesi akuntan dan telah beradaptasi Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
dengan budaya perusahaan. Nilai signifikansi korelasi > 0,05 (=5%),
Teknik pengumpulan sampel yang maka dapat disimpulkan tidak terjadi
digunakan adalah membagikan kuesioner heteroskedastisitas
secara langsung pada karyawan bagian Nilai signifikansi korelasi < 0,05 (=5%),
akuntansi yang bekerja di perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa terjadi
manufaktur yang berproduksi alas kaki di heteroskedastisitas.
Surabaya.
Pengujian Hipotesis
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis dilakukan dengan
Uji Asumsi Klasik menggunakan SPSS 13 dan alat ujinya
Uji asumsi klasik ini digunakan dalam berupa regresi linier berganda, sehingga
penelitian ini karena penelitian ini menguji dapat diketahui pengaruh anatara variabel
tentang pengaruh dari variable, sehingga alat independen terhadap variabel dependen.
uji hipotesis menggunakan regresi.Uji ini Berikut ini model persamaan regresi linier
terdiri atas Normalitas, Multikolinearitas berganda :
dan Heterokedastisitas. Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + e (1)
Keterangan:
Uji Normalitas Y : kinerja karyawan
Kualitas data diuji dengan menggunakan uji a : konstanta
normalitas. Pengujian normalitas data b1b2b3 : koefisien variabel bebas
dilakukan dengan menggunakan X1 : kompensasi
Kolmogorof Smirnov. Pengujian ini X2 : motivasi
dilakukan untuk mengetahui distribusi data. X3 : komitmen organisasional
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 e : variabel Pengganggu
maka data terdistribusi dengan normal, dan Penelitian ini menggunakan kuesioner
jika kurang dari 0,05 maka data terdistribusi yang disebar ke responden berjumlah 35
dengan tidak normal. buah, namun hanya 32 kuesioner yang dapat
dilakukan pengujian lebih lanjut.
Uji Multikolonieritas Berdasarkan kusioner yang kembali
Uji multikolonieritas bertujuan untuk jumlah responden perempuan sebanyak 53%
menguji apakah dalam model regresi (17 orang) sedangkan untuk responden laki-
ditemukan adanya korelasi antar variabel laki sebanyak 47% (15 orang) dengan
bebas (independen). Untuk mendeteksi rincian yang berasal dari pendidikan terakhir
adanya atau tidaknya multikolonieritas SMA sebanyak 3% (1 orang), pendidikan
didalam model regresi adalah dilihat dari (1) terakhir D3 sebanyak 25% (8 orang),
nilai tolerance dan lawannya (2) variance pendidikan terakhir S1 sebanyak 69% (22
inflation factor (VIF). orang) dan pendidikan terakhir S2 3% (1
orang). Selain itu , juga menunjukkan
Uji Heterokedastisitas responden yang usia <21 tahun 0%, usia 21-
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk 25 tahun 28% (9 orang), usia 26-30 tahun
menguji apakah dalam model regresi terjadi 47% (15 orang), 31-35 tahun 12.5% (4
ketidaksamaan variance dari residual satu orang), usia >35 tahun 12.5% (4 orang).
pengamatan ke pengamatan yang lain. Responden yang lama bekerja <1 tahun
Pendeteksian ada atau tidaknya sebanyak 0%, lama bekerja 1-2 tahun 3% (1
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan orang), lama bekerja 3-4 tahun 53% (17
melakukan uji korelasi Rank Spearman orang), lama bekerja 5-6 tahun 28% (9
antara variabel independen dengan residual orang), dan lama bekerja >6 tahun 16% (5
regresi (Gujarati dan Porter, 2010:290). orang).

223
ISSN 2086-3802 Pengaruh Kompensasi, Motivasi (Windy Aprilia Murty)

Deskripsi Variabel sebesar 0,909 lebih besar dari 0,05 sehingga


Berikut tanggapan responden atas butir-butir dapat dinyatakan model regresi berdistribusi
pertanyaan dalam kuisioner tentang normal.
kompesasi, motivasi, komitmen
organisasional dan kinerja karyawan. Uji Multikolonieritas

Kompensasi Hasil pengujian dengan memperhatikan nilai


Tanggapan responden menunjukkan bahwa VIF menunjukkan <10, artinya bahwa
imbalan atau kompensasi yang diberikan keseluruhan variabel tidak mengandung
perusahaan kepada karyawan atas hasil multikolonieritas.
kerjanya pada perusahaan dapat dikatakan
telah sesuai dengan harapan karyawan. Uji Heterokedastisitas
Hasil pengujian Rank Spearman
Motivasi menunjukkan bahwa besarnya nilai
Tanggapan responden menunjukkan bahwa signifikan kedua variabel independen
motivasi yang diberikan perusahaan kepada bernilai >0,05 sehingga disimpulkan tidak
karyawan sangat baik. terjadi heterokedastisitas.

Komitmen Organisasional Uji Hipotesis


Tanggapan responden menunjukkan bahwa Analisis data menggunakan perhitungan
karyawan mengidentifikasikan dirinya dan regresi, dengan software SPSS 13 dan dapat
melibatkan diri dengan organisasinya serta diperoleh persamaan regresi linier berganda,
enggan untuk meninggalkannya. yaitu
Y = -0,041 + 0,147 X1 + 0,646 X2 + 0,291
Kinerja Karyawan X3
Tanggapan responden menujukkan bahwa Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 1
responden telah melaksanakan tugasnya dapat dijelaskan bahwa F hitung sebesar
sesuai dengan tanggung jawab, ukuran atau 11,142 dengan nilai signifikansi 0,000
standart yang ditetapkan perusahaan tempat sehingga dapat disimpulkan bahwa model
karyawan bekerja. regresi dapat dikatakan fit.
Berdasarkan hasil uji T pada Tabel 2
Uji Validitas dan Reliabilitas dapat juga dijelaskan bahwa tingkat
Hasil uji validitas ini menunjukkan bahwa signifikan sebesar 0,445 (kompensasi),
dari 64 item pertanyaan secara keseluruhan 0,001 (motivasi), 0,072 (komitmen
dinyatakan valid, hanya 2 item pertanyaan organisasional). Hal ini dapat dijelaskan
dari variabel kompensasi dinyatakan tidak bahwa secara parsial variabel motivasi
valid sehingga 2 item pertanyaan ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
diikutkan dalam pengujian berikutnya. Uji karyawan, sedangkan variabel kompensasi
reliabilitas dilakukan menggunakan alat uji dan komitmen organisasional berpengaruh
statistik Cronbach Alpha, dengan ketentuan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
nilai Cronbach alpha >0,6. adapun hasil Dari hasil analisi regresi pada Tabel 3
reliabilitas menunjukkan bahwa secara diperoleh nilai korelasi (R) sebesar 0,738,
keseluruhan alat ukur tersebut dapat hal ini menunjukkan korelasi (hubungan)
dikatakan andal. yang kuat faktor Kompensasi (X1), Motivasi
(X2), dan Komitmen (X3) terhadap Kinerja
Uji Asumsi Klasik Karyawan (Y). Tabel di atas menunjukkan
Uji Normalitas bahwa nilai koefisien determinasi (R
Hasil dari uji One Sample Kolmogorof- Square) yang diperoleh sebesar 0,544 hal ini
Smirnov menunjukkan nilai signifikansinya menunjukkan bahwa pengaruh faktor

224
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 215 228

Tabel 1
Hasil Uji Hipotesis (Uji F)
Sum of Mean
Model df F Sig
Square square
Regression 2,351 3 0,784 11,142 0,000
Residual 1,970 28 0,070
Total 4,321 31

Tabel 2
Hasil Uji T
Unstandardized Coefficient
Model Thitung Sig
B Std. Error
Konstanta -0,041 0,668 -0,062 0,951
Kompensasi 0,147 0,189 0,775 0,445
Motivasi 0,646 0,167 3,873 0,001
Komitmen 0,291 0,156 1,868 0,072

Tabel 3
Nilai Korelasi (R) dan Nilai Koefisien Determinasi (R Square)
Adjusted Std. Error of the
Model R R Square
R Square Estimate
1 0,738 0,544 0,495 0,265

Kompensasi (X1), Motivasi (X2), dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap


Komitmen (X3) terhadap Kinerja Karyawan kinerja karyawan. motivasi merupakan do-
(Y) adalah sebesar 54,4%, sedangkan rongan seseorang untuk melalukan sesuatu
sisanya sebesar 45,6% merupakan kontribusi atau tindakan yang mengarah pada tujuan.
dari faktor lainnya. Hasil pengujian ini konsisten dengan
Hasil pengujian hipotesis pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rivai (2005)
kompensasi berpengaruh tidak signifikan yang menunjukkan bahwa terdapat hubung-
terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian an positif dan signifikan antara motivasi de-
ini berbeda dengan penelitian yang ngan kinerja karyawan. Jadi dari hasil pene-
dilakukan oleh Sigit Adri Saputra (2010) dan litian ini dapat disimpulkan bahwa semakin
Anoki (2010) yang menunjukkan bahwa besar motivasi yang diberikan perusahaan
terdapat hubungan positif dan signifikan kepada karyawan akan meningkatkan kinerja
antara kompensasi dengan kinerja karyawan. dari karyawan tersebut.
kompensasi merupakan balas jasa yang Hasil pengujian hipotesis ketiga yaitu
diberikan perusahaan kepada karyawan. komitmen organisasional berpengaruh tidak
kompensasi yang diberikan perusahaan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
harus dirasakan adil bagi karyawan dan pengujian ini berbeda dengan yang
besarnya kompnsasi harus sesuai dengan dilakukan oleh Rivai (2005) yang
yang diharapkan karyawan. menunjukkan bahwa komitmen berpegaruh
Sehingga dapat disimpulkan bahwa signifikan terhadap kinerja karyawan.
besarnya kompensasi yang diberikan Komitmen organisasional itu sendiri adalah
perusahaan masih dirasakan tidak adil dan sikap loyal karyawan terhadap perusahaan,
tidak sesuai dengan harapan karyawan. sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
Hasil pengujian hipotesis kedua yaitu penelitian ini karyawan bagian akuntansi

225
ISSN 2086-3802 Pengaruh Kompensasi, Motivasi (Windy Aprilia Murty)

memiliki sikap loyal yang rendah dan motivasi yang diberikan perusahaan kepada
keinginan berpindah dari perusahaan tinggi. karyawan. Seseorang yang mempunyai
motivasi yang tinggi terhadap pekerjaannya
SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN cenderung untuk melakukan pekerjaannya
KETERBATASAN dengan baik dan maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Beberapa keterbatasan yang dapat
apakah kompensasi, motivasi dan komitmen mempengaruhi hasil penelitian adalah :
organisasional berpengaruh terhadap kinerja Dari 17 perusahaan yang di harapkan bisa
karyawan. Sampel dalam penelitian ini menjadi subyek penelitian ternyata hanya 4
adalah karyawan bagian akuntansi pada perusahaan yang mengizinkan untuk
perusahaan manufaktur yang berproduksi dilakukan penelitian, sehingga jumlah
alas kaki di Surbaya dengan jumlah responden yang terlibat hanya 32, dengan
responden sebanyak 32. Teknik yang jumlah responden yang 32 sekalipun sudah
digunakan dalam pengambilan sampel dalam memenuhi sampel kecil tetapi perlu adanya
penelitian ini adalah dengan menggunakan upaya untuk memperluasnya.
nonrandom sampling dengan teknik purpose Nilai koefisien determinasi (R Square)
sampling yaitu teknik pengambilan sampling menunjukkan bahwa pengaruh faktor
berdasarkan suatu tujuan tertentu dengan Kompensasi, Motivasi, dan Komitmen
pertimbangan, dimana yang dimaksud disini terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar
adalah karyawan bagian akuntansi pada 54,4%, sedangkan sisanya sebesar 45,6%
perusahaan manufaktur yang berproduksi merupakan kontribusi dari faktor lainnya.
alas kaki di Surabaya dan karyawan yang Dalam penelitian ini uji validitas
bekerja minimal selama 1 tahun dalam menggunakan korelasi pearson yaitu hanya
perusahaan tersebut. Metode pengumpulan melihat nilai signifikansinya sehingga tidak
data dalam penelitian ini menggunakan dapat mengetahui hubungan kuat atau
kuisioner dan menggunakan alat uji SPSS 13 tidaknya tiap item pertanyaan.
for windows. Kesimpulan dari penelitian ini Dari hasil analisis dan kesimpulan yang
adalah: telah diperoleh diatas, beberapa saran yang
Dari hasil uji f menunjukkan bahwa bahwa dapat digunakan adalah:
model regresi atau persamaan faktor Peneliti selanjutnya bisa lebih mengupaya-
Kompensasi (X1), Motivasi (X2), dan kan agar semakin banyak karyawan bagian
Komitmen (X3) terhadap Kinerja Karyawan akuntansi untuk menjadi responden sehingga
(Y) dapat dikatakan fit. perlu adanya pendekatan yang lebih ter-
Dari hasil uji T menunjukkan bahwa hadap perusahaan. Dan diharapkan lebih
hipotesis pertama yaitu kompensasi secara berkembang dengan memperluas wilayah
parsial berpengaruh tidak signifikan penelitian, seperti pada perusahaan manu-
terhadap kinerja karyawan. faktur yang berproduksi alas kaki di wilayah
Dari hasil uji t menunjukkan bahwa Jawa Timur.
hipotesis kedua yaitu motivasi secara parsial Peneliti selanjutnya bisa menambah varia-
berpengaruh signifikan terhadap kinerja bel, tidak hanya pada kompensasi, motivasi
karyawan. dan komitmen organisasional terhadap
Dari hasil uji T menunjukkan bahwa kinerja karyawan atau menjadikan
hipotesis pertama yaitu komitmen organi- kompensasi sebagai variabel moderating.
sasional secara parsial berpengaruh tidak Dalam analisis likert, teknik analisis data
signifikan terhadap kinerja karyawan. menggunakan total dari tiap item pertanyaan
Dari hasil penelitian diatas dapat disim- setiap variabel.
pulkan bahwa dalam menilai tinggi Dalam pengujian validitas, tidak hanya
rendahnya kinerja karyawan bagian dilihat dari nilai signifikansinya tetapi juga
akuntansi, dapat dilihat dari seberapa besar dilihat dari nilai korelasi pearson sehingga

226
The Indonesian Accounting Review Volume 2, No. 2, July 2012, pages 215 228

dapat melihat hubungan kuat atau lemahnya Hubungan Kepuasan Kerja dengan
tiap item pertanyaan. Komitmen Organisasi: Studi empiris di
Penggunaan instrumen tidak hanya berupa Kantor Akuntan publik, Jurnal Riset
kuisioner, juga bisa dilakukan wawancara Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No,. 3,
secara langsung dengan narasumbernya, September 2002, hal 341-364.
agar hasil yang didapat lebih akurat, tidak Griffin, Ricky, 2004, Management, Edisi
terjadi persepsi (pandangan) yang berbeda Ketujuh, jilid 1, Erlangga, Jakarta.
antara responden dengan peneliti, serta Handoko T, Hani, 2001, Manajemen
menghindari tidak kembalinya kuisioner. Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Perusahaan diharapkan dapat lebih BPFE, Yogyakarta.
memperhatikan besarnya kompensasi yang Imam, Gozhali, 2001, Aplikasi analisis
diberikan kepada karyawan sehingga multivariate dengan program SPSS,
karyawan dapat meningkatkan kinerjanya. Edisi 2, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang
DAFTAR RUJUKAN Jonathan, Sarwono, 2006, Metodologi Pene-
Alex S 1980, Manajemen Personalia, cetakan litian: Kuantitatif dan Kualitatif, Edisi
ketiga, penerbit ghalia Indonesia, Pertama, Graha Ilmu: Yogyakarta.
Jakarta. Mathis, Robert L dan Jackson, John H 2001,
Anwar, P Mangkunegara, 2005, Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia,
Sumber Daya Manusia. Cetakan Edisi pertama, Salemba Empat, Jakarta.
keenam, PT. Remaja Rosdakarya, Mangkunegara, Anwar P 2005, Manajemen
Bandung. Sumber Daya Manusia, Cetakan
Anwar, P Mangkunegara, 2007,Evaluasi keenam, Penerbit PT. Remaja
Kinerja Sumber Daya Manusia, Rosdakarya, Bandung.
Cetakan kedua, PT Refika Aditama, Pandja, S Djati dan Khusaini, M 2003,
Bandung. Kajian terhadap kepuasan kompen-
Anoki, H Dito, 2010, Pengaruh Kompensasi sasi, komitmen Organisasi, dan Pres-
Terhadap Kinerja Karyawan PT, tasi Kerja, Jurnal Manajemen dan
Slamet Langgeng Purbalingga Dengan Kewirausahaan, Vol, 5, No. 1, Maret
Motivasi Kerja Sebagai Variabel 2003: 25-41.
Intervening, Skripsi Fakultas Ekonomi Prawirosentono, Suyadi, 1999, Akuntansi
Universitas Diponegoro, (Online), Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE,
(http://eprints.undip.ac.id/23253/1/Leng Yogyakarta.
kap.pdf, diakses 29 September) Rivai, Harif A 2001, Pengaruh Kepuasan
Arfan, I Lubis, 2010, Akuntansi Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Keperilakuan, Edisi dua, Salemba Organisasional terhadap Intensi Ke-
Empat: Jakarta. luar: Pengujian Empiris Model
Cecilia, Engko, 2008, Pengaruh Kepuasan Turnover, Jurnal Bisnis dan Akuntansi
Kerja Terhadap Kinerja Individual Vol. 3, No,1, April 2001 hal 335-352.
dengan SelfEsteem dab Self Afficacy Rivai, Harif A 2005, Pengaruh Kompensasi,
sebagai Variabel Intervening, Jurnal komitmen Organisasional, dan Kompe-
Bisnis dan Akuntansi Vol. 10, No. 1, tensi terhadap Kinerja Individual,
April 2008, hal 1-12. Kajian Bisnis, Vol. 3, September-
Daft, L Ricard, 2010, Era Baru Manajemen, Desember 2005, 272-286.
Edisi Sembilan, jilid 2, Salemba Empat, Sigid, A Saputra, 2010, Pengaruh
Jakarta. Kompensasi, Kepuasan Kerja dan
Dwi, Cahyono dan Imam Ghozali, 2002, Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Jabatan, Budaya Orga- Bagian Akuntansi Pada Perusahaan
nisasi, dan Konflik Peran terhadap Umum di Surabaya dan Sidoarjo,

227
ISSN 2086-3802 Pengaruh Kompensasi, Motivasi (Windy Aprilia Murty)

Skripsi STIE Perbanas tak diterbitkan. Edisi 1, BPFE, Yogyakarta.


Simamora, Henry, 1995, Manajemen Sjafri, Mangkuprawira dan Aida, V Hubeis,
Sumber Daya Manusia, Edisi 2, 2007,Manajemen Mutu Sumber Daya
Penerbit bagian penerbitan STIE Manusia, Ghalia indonesia: Bogor.
YKPN, Yogyakarta. Wirawan, 2008, Evaluasi Kinerja Sumber
Supriyono, 1987, Konsep Dasar Akuntansi Daya Manusia: Teori, Aplikasi, dan
Manajemen dan Proses Perencanaan, Penelitian, Salemba empat, Jakarta.

228

You might also like