You are on page 1of 9

IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN


(Studi pada PT. Telkom Banyuwangi)

Ekky Dwi Ferlinda, Heru Ribawanto, Siswidiyanto


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: ekky_dferlinda@yahoo.com

Abstract : Good Corporate Governance Implementation to Increase the Quality of Service. Good
Corporate Governance (GCG) in PT Telkom has become necessity, because when it applied,
companies must have good service quality. This study was conducted to analyze and determine
Good Corporate Governance Implementation to Increase the Quality of Service in PT Telkom
Banyuwangi. Based on the aims of study, it using descriptive method in qualitative approach. The
results of this research showed that PT Telkom divide the implementation of Good Corporate
Governance in five groups which based on the five principles of Good Corporate Governance, that
is: Transparency, Independence, Accountability, Responsibility, and Fairness. Furthermore, the
implementation of Good Corporate Governance, Telkom show efforts to improve quality of service
to satisfying their customers with SLG (Service Level Guarantee) system, competency management
and development of human resources, Developing Distribution of service and Product, and the
development of facilities and infrastructure, governance of TI that already good. However, the
implementation of Good Corporate Governance in PT Telkom Banyuwangi depends of the
competence of human resources availability and lack of information about the importance of Good
Corporate Governance for PT Telkom Banyuwangi. From these results, the authors can draw the
conclusion that good corporate governance has been implemented properly in accordance
strengthening the application of the principles of Corporate Value (corporate values) and the
authors provide suggestions for PT Telkom Banyuwangi that have implemented good corporate
governance is necessary in order to better socialization and development of employee knowledge
about GCG evenly on employees.

Keywords: good corporate governance, quality of service

Abstrak: Implementasi Good Corporate Governance dalam Meningkatkan Kualitas


Pelayanan. Good Corporate Governance (GCG) pada PT Telkom telah menjadi keharusan, karena
dari adanya pelaksanaannya dapat menciptakan perusahaan yang memiliki kualitas pelayanan yang
baik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mengetahui implementasi Good Corporate
Governance dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada PT Telkom Banyuwangi. Jenis penelitian
yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa PT Telkom dalam implementasi Good Corporate Governance
mengelompokkannya berdasarkan lima penguatan prinsip Good Corporate Governance antara lain
Transparency, Independence, Accountability, Responsibility, dan Fairness. Selain itu juga dengan
adanya implementasi Good Corporate Governance maka Telkom melakukan upaya dalam
meningkatkan kualitas pelayanannya demi kepuasan para pelanggannya dengan cara Pemberlakuan
SLG (Service Level Guarantee), pengelolaan dan pengembangan kompetensi SDM, pengembangan
pendistribusian pelayanan dan produk, penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana, dan
tata kelola TI yang sudah dilaksanakannya dengan sangat baik dan tepat. Akan tetapi implementasi
Good Corporate Governance dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada PT Telkom Banyuwangi
ini tidak terlepas dari faktor penghambat yaitu kurangnya pemahaman para pegawai terhadap
pentingnya Good Corporate Governance bagi PT Telkom Banyuwangi. Dari hasil penelitian ini,
maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Good Corporate Governance telah dilaksanakan
dengan baik sesuai penguatan prinsip penerapan nilai perusahaan (corporate values) dan penulis
memberikan saran untuk PT Telkom Banyuwangi yang telah menerapkan Good Corporate
Governance agar lebih baik lagi diperlukan adanya sosialisasi dan pengembangan pengetahuan
karyawan mengenai Good Corporate Governance secara merata pada karyawannya.

Kata kunci: good corporate governance, kualitas pelayanan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 22


Pendahuluan B. Good Corporate Governance (GCG)
Di era global ini dengan semakin Good Corporate Governance yang
beraneka ragam pelayanan maupun jasa yang selanjutnya disingkat GCG merupakan sistem
dibutuhkan masyarakat dan semakin ketatnya pengendalian dan pengaturan perusahaan
persaingan, maka Badan Usaha Milik Negara yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan
(BUMN) harus mencari sistem yang paling antara berbagai pihak yang mengurus
efektif dan efisien dalam meningkatkan perusahaan (hard definition), maupun ditinjau
kualitas pelayanan. Untuk menciptakan dari nilai-nilai yang terkandung dari
pelayanan yang baik dan berkualitas kepada mekanisme pengelolaan itu sendiri (soft
masyarakat sudah saatnya perusahaan- definition). Tim GCG BPKP mendefinisikan
perusahaan di Indonesia menerapkan Good GCG dari segi soft definition yang mudah
Corporate Governance (GCG) dalam dicerna, sekalipun orang awam, yaitu:
pengelolaannya. PT Telkom Banyuwangi komitmen, aturan main, serta praktik
merupakan perusahaan yang mengimple- penyelenggaraan bisnis secara sehat dan
mentasikan GCG dalam meningkatkan beretika (www.bpkp.go.id).
kualitas pelayanannya. Secara sederhana Berdasarkan uraian tersebut dapat
Good Corporate Governance dapat dirumuskan suatu kesimpulan bahwa GCG
digambarkan sebagai bentuk pelaksanaan adalah suatu sistem yang ada pada suatu
tanggung jawab antara perusahaan sebagai organisasi atau perusahaan yang memiliki
badan hukum, direksi, dan komisaris sebagai tujuan untuk mencapai kinerja semaksimal
pengurus dengan para pemegang saham. mungkin dengan cara-cara yang tidak
Secara singkat terdapat lima prinsip GCG, merugikan stakeholder pada organisasi atau
yaitu transparancy, independence, accoun- perusahaan tersebut.
tabilit, responsibility, dan fairness. Melalui
penerapan GCG, diharapkan menjadi kontrol 1. Prinsip Good Corporate Governance
terhadap pertanggungjawaban mengelola Prinsip-prinsip Good Corporate Gover-
perusahaan. Dan dengan adanya penerapan nance yang dimaksud dala Keputusan
GCG ini merupakan salah satu langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
penting bagi Telkom untuk meningkatkan KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan
dan memaksimalkan nilai perusahaan (cor- Praktek Good Corporate Governance pada
porate value) serta mendorong pengelolaan BUMN meliputi:
peru-sahaan yang profesional. Untuk itu, 1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam
peneliti memfokuskan penelitian pada proses melaksanakan proses pengambilan
implementasi GCG dalam meningkatkan keputusan dan keterbukaan dalam
kualitas pelayanan pada PT. Telkom mengemukakan informasi materiil dan
Banyuwangi. relevan mengenai perusahaan.
2. Kemandirian, yaitu seatu keadaan dimana
Kajian Pustaka perusahaan dikelola secara profesional
A. Implementasi tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
Implementasi dipandang sebagai proses tekanan dari pihak manapun yang tidak
melaksanakan keputusan kebijakan, dimana sesuai dengan peraturan perundang-
tahapan tersebut sudah diadopsi dan undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
dilaksanakan. Menurut Winarno (2008, korporasi yang sehat.
h.145), menjelaskan bahwa implementasi 3. Accountability (akuntabilitas), yaitu
adalah apa yang terjadi setelah Undang- kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
Undang ditetapkan yang memberikan otoritas pertanggungjawaban organisasi sehingga
program, kebijakan, keuntungan (benefit), pengelolaan perusahaan terlaksana secara
atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangible efektif.
output). 4. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di
dalam pengelolaan perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan yang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 23


berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang 3. Pedoman Good Corporate Governance
sehat. Komite Nasional Kebijaksanaan
5. Fairness (kewajaran), yaitu keadilan dan Corporate Governance akhirnya berhasil
kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak menetapkan pedoman Good Corporate
stakeholder yang timbul berdasarkan Governance (GCG) setelah melakukan
perjanjian dan peraturan perundang- pembahasan dengan melibatkan masyarakat
undangan yang berlaku. luas. Menurut Sutedi (2011, h.72-74) Adapun
untuk mengembangkan kerangka kerja dalam
2. Tujuan dan Manfaat Good Corporate pelaksanaan GCG, yaitu:
Governance a. Pedoman bagi Pengelolaan Perusahaan
GCG memiliki arti sangat penting dalam yang Baik telah diajukan kepada
menjalankan organisasi bisnis. Menurut pemerintah sebagai inisiatif dan sektor
Sutojo dan Aldridge (2008, h.5), Good swasta untuk dipergunakan sebagai acuan
Corporate Governance mempunyai lima dan referensi dalam mengatur berbagai
macam tujuan utama. Kelima tujuan tersebut macam sektor-sektor swasta, profesi-
adalah sebagai berikut: profesi penunjang dan bahan pelatihan
1. Melindungi hak dan kepentingan bagi para manajer.
pemegang saham. b. Pedoman bagi Pengelolaan Perusahaan
2. Melindungi hak dan kepentingan para yang Baik akan diterapkan seperti halnya
anggota stakeholders non pemegang standar dalam industri (contohnya ISO
saham. 9000). Sebagai tambahan, para pembuat
3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para peraturan akan mengambil bagian-bagian
pemegang saham. dari Pedoman bagi Pengelolaan
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perusahaan yang Baik bagi penerapan
kerja Dewan Pengurus atau Board of peraturan-peraturan sektoral.
Directors dan manajemen perusahaaan. c. Lembaga pemeringkat independen akan
5. Meningkatkan mutu hubungan Board of melakukan pemeringkatan kepatuhan
Directors dengan manajemen senior perusahaan sebaai bagian dari mekanisme
perusahaan. pengontrolan oleh publik.
Penerapan Corporate governance yang
efektif dapat memberikan sumbangan yang C. Pelayanan Publik
penting dalam memperbaiki kondisi Pelayanan adalah suatu kegiatan yang
perekonomian, serta menghindari terjadinya terjadi dalam interaksi langsung antara
krisis dan kegagalan serupa di masa depan, seseorang dengan orang lain atau mesin
menurut Mas Achmad (2006, h.15-16), secara fisik, dan menyediakan kepuasan
dengan menerapkan Corporate governance pelanggan. Pelayanan publik menurut
yang baik akan memberikan manfaat sebagai Dwiyanto (2005, h.141), didefinisikan
berikut: sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan
1. Peningkatan kinerja perusahaan melalui oleh birokrasi publik untuk memenuhi
supervise atau pemantauan kinerja kebutuhan warga pengguna. Betapa
manajemen dan adanya akuntabilitas pentingnya birokrasi dalam pelayanan publik
manajemen terhadap pemangku kepenti- sehingga birokrasi selalu menjadi sorotan dan
ngan lainnya, berdasarkan kerangka aturan perhatian masyarakat baik pengguna layanan
dan peraturan yang berlaku. secara langsung maupun tidak langsung atau
2. Memberikan kerangka acuan yang yang sering disebut pengamat birokrasi dan
memungkinkan pengawasan berjalan kaum intelektual.
efektif sehingga tercipta mekanisme
checks and balances di perusahaan. 1. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pela-
3. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yanan Publik
yang harus ditanggung pemegang saham Menurut sepuluh prinsip pelayanan
sebagai akibat pendelegasian wewenang umum diatur dalam keputusan Menteri
kepada pihak manajemen. Negara Pemberdayaan Aparatur Negara

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 24


Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang 1. Transparansi, yakni pelayanan yang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses
Publik, kesepuluh prinsip tersebut adalah oleh semua pihak yang membutuhkan;
sebagai berikut: 2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat
1. Kesederhanaan, prosedur pelayanan publik dipertanggungjawabkan sesuai dengan
tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
mudah dilaksanakan; 3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai
2. Kejelasan; dengan kondisi dan kemampuan pemberi
3. Kepastian waktu; dan penerima pelayanan dengan tetap
4. Akurasi, Produk pelayanan publik diterima berpegang pada prinsip efisiensi dan
dengan benar, tepat dan sah; efektivitas;
5. Keamanan, Proses dan produk pelayanan 4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat
publik memberikan rasa aman dan mendorong peran serta masyarakat dalam
kepastian hukum; penyelenggaraan pelayanan publik;
6. Tanggungjawab; 5. Kesamaan Hak, yaitu pelanggan yang
7. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja; tidak melakukan diskriminasi dilihat dari
8. Kemudahan Akses; aspek apa pun khususnya suku, ras,
9. Kedisplinan, kesopanan dan keramahan; agama, golongan, status sosial, dan lain-
10. Kenyamanan. lain;
6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban, yaitu
2. Standar Pelayanan Publik pelayanan yang mempertimbangkan aspek
Setiap penyelenggaraan pelayanan keadilan antara pemberi dan penerima
publik harus memiliki standar pelayanan, pelayanan publik.
sebagai jaminan adanya kepastian bagi
pemberi di dalam pelaksanaan tugas dan 1. Strategi Peningkatan Kualitas Jasa/
fungsinya dan bagi penerima pelayanan Pelayanan
dalam proses pengajuan permohonannya. Menurut Tjiptono (2004, h.88) dalam
Standar Pelayanan Publik menurut Keputusan meningkatkan kualitas jasa/pelayanan, ada
Menteri PAN nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, beberapa strategi yang bisa dijadikan panutan,
sekurang-kurangnya meliputi: yaitu:
1. Prosedur Pelayanan, a. Mengidentifikasikan determinan utama
2. Waktu Penyelesaian, kualitas jasa
3. Biaya Pelayanan, b. Mengelola harapan pelanggan
4. Produk Pelayanan, c. Mengelola bukti (evidence) kualitas jasa
5. Sarana dan Prasarana, d. Mendidik pelanggan tentang jasa
6. Kompetensi Petugas Pelayanan, e. Mengembangkan budaya kualitas
f. Menciptakan automating quality
D. Kualitas Pelayanan g. Menindaklanjuti jasa
Pelayanan yang berkualitas atau h. Mengembangkan sistem informasi kualitas
pelayanan prima yang berorientasi pada jasa
pelanggan sangat tergantung pada kepuasan
pelanggan. Menurut Harbani (2007, h.134) Metode Penelitian
menyatakan bahwa salah satu ukuran Dalam penelitian ini menggunakan jenis
keberhasilan menyajikan pelayanan yang penelitian deskriptif dengan pendekatan
berkualitas (prima) sangat tergantung pada kualitatif. Menurut Sevilla (2006) bahwa
tingkat kepuasan pelanggan yang dilayanai. penelitian deskriptif merupakan penelitian
Menurut Lijan (2006, h.6) mengatakan yang meliputi pengumpulan data dalam
bahwa secara teoritis tujuan pelayanan publik rangka menguji hipotesis atau menjawab
pada dasarnya adalah memuaskan masya- pertanyaan yang menyangkut keadaan pada
rakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu
kualitas pelayanan yang prima yang tercermin penelitian. Pada penelitian ini mempunyai
dari: fokus: (1) Implementasi penguatan prinsip-

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 25


prinsip Good Corporate Governance dalam SDM yang ada. Model CBHRM terdiri atas
penyelenggaraan TIME yang sesuai dengan Core Competency (values), Generic
Visi Misi PT. Telkom; (2) Upaya PT Telkom Competency (Personal Quality), dan Specific
Banyuwangi dalam meningkatkan kualitas Competency (Skill and Knowledge). Ketiga
pelayanan yaitu dengan adanya Pemberlakuan model ini dikembangkan dan disempurnakan
SLG (Service Level Guarantee), Pengelolaan untuk mendukung peni-laian kemampuan
dan Pengem-bangan Kompetensi SDM, pegawai secara adil dan transparan.
Pengembangan Pendistribusian Pelayanan
dan Produk, Penyediaan dan Pengembangan 2. Independence (Kemandirian)
Sarana dan Prasarana, Tatakelola TI; (3) Prinsip kemandirian adalah suatu
Faktor pendukung dan penghambat keadaan dimana perusahaan dikelola secara
implementasi Good Corporate Governance profesional tanpa konflik kepentingan dan
pada PT Telkom Banyuwangi dalam pengaruh atau tekanan dari pihak manapun
meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian yang tidak sesuai dengan peraturan
ini berlokasi di PT. Telkom Banyuwangi. perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
Sumber data yang diperoleh dari sumber data korporasi yang sehat.
primer dan sekunder. Teknik pengumpulan a. Membangun hubungan baik dengan mitra
data berupa observasi, wawancara, doku- kerja. Perusahaan harus selalu menggu-
mentasi, dan penelusuran data online. nakan cara yang fair, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pembahasan b. Menjaga infrastruktur perusahaan. Karya-
A. Implementasi Penguatan Prinsip- wan PT. Telkom wajib menjaga aset
Prinsip GCG dalam Penyelenggaraan perusahaan dari pihak-pihak yang akan
TIME (Telecommunication, Informa- mencoba mengambil alih atau merusak
tion, Media, and Edutainment) yang aset perusahaan.
Sesuai dengan Visi Misi PT. c. Menjaga lingkungan kerja. Karyawan
TELKOM Telkom berkewajiban menjaga lingkungan
1. Tranparency (Transparansi) kerja yang bersih, indah, rapi, temasuk
Transparansi dalam GCG merupakan dengan menjaga kerapian dalam
keterbukaan dalam melakukan proses penyimpanan dokumen, file dan alat-alat
pengambilan keputusan dan keterbukaan kerja dan memahami ketentuan mengenai
dalam pengungkapan informasi yang relevan prosedur standart keselamatan kerja.
mengenai perusahaan yang dibutuhkan oleh d. Menjaga informasi yang bersifat konfi-
seluruh stakeholders. Telkom mempunyai densial. Perlindungan terhadap informasi
Sistem Komunikasi and Review yang yang bersifat konfidensial yaitu informasi
berkaitan dengan transparansi proses penting perusahaan yang harus selalu
pengambilan keputusan. Pengambilan keputu- dijaga kerahasiaannya.
san dilakukan dengan cara dilaporkan,
dievaluasi, kemudian merancang apa yang 3. Accountability (Akuntabilitas)
akan dikerjakan bulan depan dan menilai apa Akuntabilitas merupakan kejelasan
yang bisa diperoleh dari pekerjaan bulan fungsi, pelaksanaan, serta pertanggung-
kemarin. Kemudian mengenai instruksi, jawaban manajemen perusahaan sehingga
koordinasi, sosialisasi, feedback and review, pengelola perusahaan terlaksana secara
bisa dilakukan dari atas ke bawah. Dan efektif. Sebagai perusahaan yang sahamnya
konsep pengambilan keputusan ini agar di tercatat di NYSE, Telkom berkewajiban
dalam perusahaan tersebut tidak terjadi untuk mematuhi ketentuan yang dimuat
batasan antar pegawai, antar unit, antar job dalam Sarbanes Oxley Act Tahun 2002
description. Dan bentuk transparansi dalam (SOA) yaitu: (a) SOA Seksi 404 yang
penilaian kinerja pegawai, Telkom mensyaratkan manajemen Telkom untuk
menerapkan pendekatan Competency Based bertanggung jawab atas dilakukannya dan
Human Resources Management (CBHRM) dipeliharanya pengendalian internal terhadap
dalam rangka penilaian terhadap kompetensi pelaporan keuangan; (b) SOA seksi 302 yang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 26


menghendaki tanggung jawab dari pihak prinsip, Struktur Good Corporate Governace
manajemen Telkom terhadap pembuatan, atau Tata Kelola Perusahaan yang baik terdiri
pemeliharaan dan pengevaluasian terhadap atas:
efektivitas prosedur dan pengendalian a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
pengungkapan laporan keuangan. Aspek b. Dewan Komisaris
akuntabilitas dalam Sumber Daya Manusia c. Direksi
(SDM), diterapkan sistem reward and d. Komite-komite di Bawah Dewan Komi-
punishment kepada karyawan yang berkaitan saris
dengan kebijakan kompensasi yang berlaku di e. Komite-komite di Bawah Direksi
internal perusahaan dan bentuk akuntabilitas f. Sekretaris Perusahaan/Investor Relations
lainnya dengan penerapan nilai Perusahaan (IR)
(core values), yaitu Commitment to Long
Term, Customer First, Caring Meritocracy, 5. Fairness (Kewajaran)
Co-Creation of Win-Win Partnership, dan Keadilan dan kesetaraan dalam meme-
Colla-borative Innovation atau disebut nuhi hak-hak pemangku kepentingan yang
Telkom 5C. timbul sebagai akibat dari perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Responsibility (Pertanggungjawaban) Merupakan kebijakan perusahaan untuk
Responsibility merupakan kesesuaian di bersikap penuh kewajaran, akurat, tepat
dalam pengelolaan perusahaan terhadap waktu dan penuh keterbukaan dan patuh
peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap hukum serta peraturan-peraturan
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat, yang berlaku dalam penyusunan laporan-
dengan memastikan agar perusahaan yang laporan dan dokumen-dokumen. Di samping
bersangkutan tersebut berhati-hati dan taat Keadilan dan kesetaraan perusahaan dalam
pada hukum dan peraturan yang berlaku membina hubungan dengan karyawan juga
termasuk adanya pengendalian yang tepat. diperlukan dengan cara Menghindari praktek
Sebagai wujud pertanggungjawabannya diskriminasi, Memelihara keamanan dan
kepada stakeholders, telkom memiliki keselamatan kerja, Menjamin kewajaran
Corporate Social Responbility (CSR) yang dalam sistem remunerasi.
tinggi, Pelaksanaan CSR PT. Telkom
dibangun diatas 7 (tujuh) pilar, yaitu: (a) B. Upaya PT. TELKOM dalam Mening-
Pendidikan; (b) Kesehatan; (c) Kebudayaan katkan Kualitas Pelayanan
dan Peradaban; (d) Kemitraan; (e) Layanan 1. Pemberlakuan SLG (Service Level
Publik; (f) Lingkungan Hidup; (g) Bencana Guarantee)
dan Penyelamatan. Bentuk tanggungjawab Dalam pemenuhan standar layanan purna
Telkom Banyuwangi yaitu dengan adanya jual, Telkom berkomitmen untuk menerapkan
pembangunan laboraturium komputer pada kompensasi yang adil melalui pemberlakuan
beberapa sekolah yang ada di wilayah SLG (Service Level Guarantee). Telkom
Banyuwangi dan Program lainnya yaitu memberikan kenyamanan dan jaminan
dengan melalui pemberian pelatihan kepada perlindungan konsumen melalui pengelolaan
para guru agar lebih mengenal kemajuan keamanan produk (product safety), layanan
teknologi. Kegiatan yang dilakukan pengaduan dan jaminan purna jual dengan
mencakup Program INSAN, Program memastikan bahwa produk dan layanan purna
Broadband Learning Center (BLC). Peran jual dapat secara mudah tersedia bagi publik
BLC saat ini yaitu sebagai tempat pelatihan yang selalu berorientasi pada kepuasan
mengenai dasar-dasar internet, mencerdaskan pelanggan dan tetap menjaga kode etik dalam
serta mendidik masyarakat melalui pelatihan penjualan produk (penjualan langsung),
internet. promosi dan beriklan.
Dalam rangka meningkatkan
pelaksanaan GCG, Kami senantiasa
memperbaiki struktur maupun prosedur
pelaksanaannya dan memastikan penerapan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 27


2. Pengelolaan dan Pengembangan menangani keluhan atau klaim yang berasal
Kompetensi SDM dari pelanggan. Telkom juga menyediakan
Strategi pengelolaan dan pengembangan kotak saran, Telkom mengadakan beberapa
SDM, dengan menyusun rencana pengalo- polling kepada para pelanggan. Polling
kasian karyawan untuk lima tahun ke depan tersebut sangat bermanfaat guna melihat
dan rencana ketenagakerjaan setiap tahun sejauh mana pelayanan yang diberikan
agar dapat memberikan informasi yang lebih dampaknya kepada pelanggan.
akurat untuk mendukung kemajuan usaha
Perusahaan agar dapat memberikan 5. Tata kelola TI
peningkatan dalam pelayanannya. Upaya Sebagai Perusahaan yang bergerak dalam
Telkom Kabupaten Banyuwangi dalam bisnis informasi, Telkom senantiasa berusaha
meningkatkan pelayanan khususnya di bidang untuk memanfaatkan seluas mungkin
kepegawaian meliputi peningkatan kualitas penggunaan teknologi dalam pengelolaan
pegawai melalui diklat. Fokus program Perusahaan. Hampir seluruh titik Perusahaan
pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang telah terintegrasi dalam jaringan TI.
diselenggarakan Telkom adalah di bidang Beberapa praktek tatakelola TI dalam operasi
teknologi, pemasaran & manajemen, PT Telkom yaitu User Access Review,
telekomunikasi, informasi bisnis dan Password Management, Audit Log/Audit
pengembangan bisnis new wave untuk Trail, dan End User Computing. Pihak
mendukung terwujudnya visi Telkom menjadi Telkom yakin bahwa penerapan TI secara
pemimpin pasar dalam penyelenggaraan luas dalam Perusahaan akan secara langsung
TIME. meningkatkan penerapan tata kelola
perusahaan menjadi lebih baik lagi.
3. Pengembangan Pendistribusian Pela-
yanan dan Produk C. Faktor Pendukung dan Penghambat
Telkom memiliki strategi dalam Implementasi Good Corporate Gover-
meningkatkan pelayannya dengan mengem- nance pada PT. Telkom Kabupaten
bangkan jalur-jalur distribusi layanan dan Banyuwangi dalam Meningkatkan
produk Telkom. Telkom meningkatkan Kualitas Pelayanan
infrastruktur jaringan untuk mewujudkan Sebagai salah satu faktor pendukung
Telkom One Network. Hal ini juga untuk dalam implementasi Good Corporate
mendukung transformasi infrastruktur Governance dalam meningkatkan kualitas
jaringan Telkom yang berkualitas, efisien dan pelayanannya untuk Faktor Internalnya
cost competitive dalam memberikan layanan dengan adanya kerjasama, koordinasi antar
TIME. Komitmen Telkom dalam penyediaan pegawai dan saling melengkapi maupun
akses internet berkualitas terus digelar. Salah membantu. Pewagai Telkom disini dituntut
satunya dengan menyediakan akses untuk memberikan pelayanan yang ramah
broadband kecepatan tinggi untuk wilayah dengan unsur memiliki kemampuan
Banyuwangi. Dan kerjasama ini disebut pengetahuan, sopan, cepat tanggap. Untuk
dengan Banyuwangi Digital Society Faktor internalnya dengan mengembangkan
(Banyuwangi DiSo) dengan memasang 1000 teknologi informasi yang memudahkan
titik WI-FI yang tersebar di wilayah karyawan dalam bekerja. Dan salah satu
Banyuwangi. bentuknya yaitu dengan penggunaan program
pelayanan seperti call 147, konsultasi melalui
4. Penyediaan dan Pengembangan email, pelayanan formulir melalui website.
Sarana dan Prasarana Sehingga hal ini dapat mempermudah
Sarana dan prasarana pelayanan sangat pelanggan tanpa harus datang langsung ke
mempengaruhi terhadap kualitas pelayanan kantor Telkom.
yang diberikan. Dari hasil wawancara, dalam Faktor yang menghambat implementasi
menghadapi keluhan, pihak Telkom Good Corporate Governance dalam
Banyuwangi menyediakan beberapa saluran meningkatkan kualitas pelayanan yaitu
komunikasi diluar saluran khusus yang kemampuan menangkap dan mempersepsikan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 28


Good Corporate Governance tiap individu peningkatan pelayanan merupakan hal yang
pegawai masih kurang. Dimana tiap karyawan penting bagi kemajuan perusahaan.
yang ada di telkom ini memiliki pengetahuan Perusahaan tersebut dikatakan baik apabila
tentang perlunya pelaksanaan Good memiliki peningkatan kualitas pelayanan
Corporate Governance yang tidak sama. yang baik pula. Dan dalam mewujudkan
Good Corporate Governance, Telkom
Kesimpulan memiliki faktor pendukung berupa
Good Corporate Governance pada semangat karyawan yang tinggi dalam
PT Telkom Banyuwangi dalam melaksanakan tugasnya yang tetap sesuai
implementasinya berdasarkan pada dengan Peraturan Undang-Undang Tele-
penguatan prinsip Good Corporate komunikasi, dan tentunya adanya faktor
Governance yaitu Transparency, penghambat yaitu kurangnya pemahaman
Independence, Accountability, Respon- karyawan terhadap Good Corporate
sibility, dan Fairness. Lima prinsip Good Governance. Inti dari kebijakan Good
Corporate Governance ini dijadikan Corporate Governance adalah agar pihak-
pedoman penilaian perusahaan tersebut pihak yang berperan dalam menjalankan
sukses atau tidaknya dalam mewujudkan perusahaan dapat memahami dan
Tata Kelola Perusahaan yang baik. menjalankan peran sesuai wewenang dan
Pandangan PT Telkom terhadap Good tanggung jawab. Dari hasil penelitian ini,
Corporate Governance dapat dilihat dari maka penulis dapat memberikan saran
penguatan prinsip Good Corporate untuk PT Telkom Kabupaten Banyuwangi
Governance. PT Telkom Banyuwangi juga yang telah menerapkan Good Corporate
telah berupaya dalam meningkatkan Governance agar lebih baik lagi diperlukan
kualitas pelayanan berupa pemberlakuan adanya sosialisasi dan pengembangan
SLG, Pengelolaan dan pengembangan pengetahuan karyawan mengenai Good
kompetensi SDM, pengembangan Corporate Governance secara merata pada
pendistribusian pelayanan dan produk, karyawannya.
penyediaan dan pengembangan sarana dan
prasarana, dan tata kelola TI, karena

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, Agus. (2005) Good Governance melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta, Gadjah Mada
University Press.
Good Corporate Governance (internet) available from: http://www.bpkp.go.id/dan/konten/299/good-
corporate.bpkp (Accessed: 19 Oktober 2012)
Harbani, Pasolong. (2007) Teori Administrasi Publik. Bandung, Alfabeta.
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep- 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan
Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003 (63/Kep/M,Pan/7/2003) tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Lijan, Poltak Sinambela. (2006) Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta, Bumi Aksara.
Mas Achmad Daniri. (2005) Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya. Jakarta, Ray
Indonesia.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 2003. Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum.
Jakarta.
Sevilla, Consuela G, dkk. (2006) Pengantar Metode Penelitian. Jakarta, UI Press.
Sutedi, Adrian. S.H., M.H. (2011) Good Corporate Governance. Jakarta, Sinar Grafika.
Sutojo dan Altridge, E. J. (2008) Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan yang Sehat.
Jakarta, Damar Mulia Pustaka.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 29


Tjiptono, Fandy. (2004) Manajemen Jasa. Yogyakarta, Andi.
Winarwo, Budi. (2008) Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta, Med Press.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 22-30 | 30

You might also like