You are on page 1of 7

ISSN 2303-1433

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH


PADA KLIEN HIPERTENSI

(The effect of therapy bruise to the decrease of blood pressure in hypertensive clients)

Hengky Irawan, Setyo Ari

ABSTRACT
Hypertension or high blood pressure is one of the major health problems that
require special attention. Cupping therapy is a process to remove dirty blood from the
body through the skin surface. Cupping is an alternative to lower blood pressure. The
purpose of this study was to determine the effect of therapy bruise to the decrease of blood
pressure in hypertensive clients.
This research is taking pre-experimental one group pretest-post test design. The
sample was selected based on inclusion criteria using accidental sampling with total
respondent 14 people. Here is the independent variable and dependent variable bleed
therapy is to decrease blood pressure. Collect data by observation. Collecting and using
data pengolahahan T test with a significant 0.05.
The results showed that there was a significant decrease in blood pressure between
pre-test and post-test for systolic blood pressure decreased by an average of 22.857 mmHg
and pre-test and post-test diastolic blood pressure by an average of 21.429 mmHg and
testing with the T test indicates p = 0001 and 0003 ( <0.05).
It can be concluded that there are significant bruise therapy to decrease blood
pressure in hypertension patients. Doing the right skin bruise location will be on the mast
cell, which will produce substances such as serotonin, histamine, bradykinin, slow-
reacting substance, Nitric Oxide (NO) and endorphins. These substances will make repairs
and reduce the capillary pressure darah.Hasilnya relaxing effect on muscle and
vasodilatation of blood vessels, and eventually the blood pressure decrease. Needs further
research with more respondents and considers factors - confounding factor in research.
With this result can bleed into one alternative way of treatment of hypertension.

Keywords: Hypertension, Blood Pressure, Cupping Therapy

PENDAHULUAN menimbulkan efek samping yang lebih


Hipertensi atau yang lebih dikenal berbahaya. (Bachtiar, 2009). Lebih dari 10
dengan tekanan darah tinggi, merupakan % pasien yang menerima obat yang
salah satu penyakit yang ditandai dengan diresepkan, mengalami efek merugikan
peningkatan tekanan darah dalam tubuh. yang tak terduga dari pengobatanya
Hipertensi dapat ditetapkan sebagai (Price, 2005). Salah satu pilihan alterantif
tingginya tekanan darah secara menetap pengobatan hipertensi saat ini yaitu
dimana sistolik > 140 mmHg dan tekanan dengan menggunakan terapi bekam atau
darah diastolik > 90 mmHg (Brunner dan hijamah. Bekam adalah suatu metode
Suddarth, 2005). Hipertensi sering juga pengobatan dengan menggunakan tabung
disebut sebagai pemicu dan penyebab atau gelas yang ditelungkupkan pada
berbagai penyakit lain yang akhirnya permukaan kulit agar menimbulkan
berujung pada kematian (Filbert, 2001). bendungan lokal. Hal ini disebabkan oleh
Pengobatan hipertensi saat ini belum tekanan negatif di dalam tabung, yang
efektif karena hanya menurunkan sebelumnya benda benda dibakar dan
prevalensi sebesar 8%, harganya mahal, dimasukkan dalam tabung, agar terjadi
sering terjadi kekambuhan dan penggumpalan darah lokal. Kemudian

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 Nopember 2012 31


ISSN 2303-1433

darah tersebut dikeluarkan dengan akan digunakan masyarakat dan dapat


dihisap, dengan tujuan meningkatkan dilakukan mandiri oleh perawat. Hal ini
sirkulasi energi chi dan darah, juga seiring dengan adanya
menimbulkan efek analgetik kecenderungan praktek mandiri perawat
(menghilangkan nyeri), mengurangi yang mulai dikembangkan. Peran perawat
pembengkakan, serta mengusir pathogen dalam pelaksanaan bekam diantaranya
angin, baik dingin maupun adalah sebagai: Caregiver, Educator,
lembab)(Umar,2008). Advocate, Researcher. Tujuan
penelitian yaitu mengetahui Pengaruh
Secara ilmiah, beberapa referensi
Terapi Bekam Terhadap Penurunan
bekam menyebutkan bahwa 1). Pada saat
Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi
dilakukan bekam, tubuh akan
(Suatu Studi di Perumahan Permata Hijau
mengeluarkan zat seperti serotonin,
Kelurahan Singonegaran Kecamatan
prostaglandin, bradikinin, histamine yang
Pesantren Kota Kediri).
berpengaruh terhadap vasodilatasi
pembuluh darah (Umar, 2008). 2). METODOLOGI PENELITIAN
Penghisapan akan merangsang saraf-saraf Rancangan peneliti ini
pada kulit. Rangsangan ini akan menggunakan rancangan penelitian Pre-
dilanjutkan pada cornu posterior medulla Experimental, untuk mengetahui pengaruh
spinalis melalui syaraf A delta dan C, perlakuan terapi bekam terhadap
serta traktus spino thalamikus ke arah penurunan tekanan darah pada pasien
thalamus yang akan menghasilkan hipertensi. Jenis pre-test post test one
endorphin (Umar, 2008), endorphin group design yaitu mengidentifikasi
adalah peptida kecil yang dilepaskan ke tekanan darah sebanyak 2 kali, sebelum
hipotalamus yang akan berdampak dan sesudah eksperimen. Hasil
memperbaiki suasana hati dan pengukuran tekanan darah sebelum
meningkatkan perasaan tenang / sejahtera eksperimen (01) disebut pre test dan hasil
(Corwin, 2000) sehingga akan pengukuran tekana darah setelah
berpengaruh terhadap relaksasi dari tubuh eksperimen (02) disebut post test
dan tekanan darah seseorang. 3). (Nursalam, 2008).
Rangsang yang bekerja pada sel endotel Jumlah sampel dalam penelitian
akan mengahasilkan faktor pembuat ini adalah 14 orang. teknik sampling
relaksasi derivat endotel (FBRDE, dalam penelitian ini dilakukan dengan
endhotelium-derived relaxing Non Probability Sampling dengan
factor/EDRF) atau sekarang lebih dikenal pendekatan Accidental Sampling
dengan nama Oksida Nitrat (NO). dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang
Keluarnya zat tersebut menyebabkan dimaksud di atas. Variable dependent
vasodilatasi pembuluh darah, sehingga dalam penelitian ini adalah penurunan
memperlancar sirkulasi darah dan tekanan darah pada pasien hipertensi.
akhirnya dapat menurunkan tekanan darah Variable independent dalam penelitian ini
(Ganong, 2002). 4). Bekam mampu adalah intervensi bekam pada klien
mengeluarkan lipoprotein dalam darah hipertensi.
dalam bentuk bentuk kolesterol total, LDL
dan HDL. Keluarnya kolesterol dalam
tubuh diharapkan dapat memperlancar
aliran darah dalam pembuluh darah
(Majid, 2009), sehingga dengan aliran
yang lancar maka tekanan darahpun akan
turun. Adanya dasar ilmiah tersebut, maka
terapi bekam nantinya akan menjadi cara
perawatan / pengobatan penyakit yang

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 Nopember 2012 32


ISSN 2303-1433

HASILPENELITIAN Jumla Prosenta


No Pekerjaan
1. Data Umum Kelompok Eksperimen h se
a. Karakteristik Responden PNS/TNI/PO
1. 5 36 %
Berdasarkan Usia LRI
Tabel 1 2. Wiraswasta 5 36 %
Karakteristik responden berdasarkan 3. Swasta 4 28 %
usia pada klien hipertensi dengan TDS Total 14 100 %
140 mmHg dan TDD 90 mmHg di Pada tabel di atas berdasarkan
daerah Kelurahan Singonegaran distribusi frekuensi pekerjaan,
Perum Permata Hijau, Kota Kediri pada menunjukkan bahwa responden yang
tanggal 23 Mei 2010. berpartisipasi dalam penelitian ini sebesar
5 orang (36 %) pekerjaannya sebagai
No Umur Jumlah Prosentase PNS/TNI/POLRI, sebannyak 5 orang
45 54 (36%) pekerjaanya sebagai wiraswasta
1. 8 57 %
th dan 4 orang (28 %) pekerjaannya adalah
55 64 sebagai swasta.
2. 6 43 %
th
Total 14 100 % 1. Data Khusus
a. Distribusi Responden Berdasarkan
Pada tabel di atas berdasarkan distribusi Riwayat Bekam
frekuensi usia, menunjukkan bahwa Tabel 4.
responden yang berpartisipasi dalam Karakteristik responden berdasarkan
penelitian sebesar 8 orang (57 %) berusia riwayat bekam pada klien hipertensi
45 54 tahun, 6 orang (43%) berusia 55 dengan TDS 140 mmHg dan TDD 90
64 tahun. mmHg di daerah Kelurahan Singonegaran
Perum Permata Hijau, Kota Kediri pada
b. Distribusi Responden tanggal 23 Mei 2010.
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2 Riwayat
No Jumlah Prosentase
Jenis bekam
No Jumlah Prosentase
kelamin 1. 1-2 kali 5 36 %
1. Laki laki 14 100 % 2. 3-4 kali 8 57 %
2. Perempuan 0 0 3. 5-6 kali 1 7%
Total 14 100 % Total 14 100 %
Pada table di atas berdasarkan Pada tabel di atas berdasarkan
distribusi frekuensi bahwa responden yang distribusi frekuensi riwayat bekam,
berpartisipasi dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa responden yang
semuanya adalah berjenis kelamin laki berpartisipasi dalam penelitian ini sebesar
laki yaitu ada 14 orang atau 100 %. 8 orang (57 %) pernah melakukan bekam
sebannyak 3-4 kali, sebannyak 5 orang
c. Distribusi Responden Berdasarkan (36%) pernah melakukan bekam
Pekerjaan sebannyak 1-2 kali dan 1 orang (7 %)
Tabel .3 pernah melakukan bekam sebannyak 5-6
Karakteristik responden berdasarkan kali.
pekerjaan pada klien hipertensi dengan
TDS 140 mmHg dan TDD 90
mmHg di daerah Kelurahan
Singonegaran Perum Permata Hijau, b. Distribusi Responden
Kota Kediri pada tanggal 23 Mei 2010. Berdasarkan Yang Dirasakan Setelah
Terapi

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 Nopember 2012 33


ISSN 2303-1433

Tabel .5
Karakteristik responden berdasarkan yang Viskositas
No Jumlah Prosentase
dirasakan setelah terapi pada klien darah
hipertensi dengan TDS 140 mmHg dan 1. Kental 14 100 %
TDD 90 mmHg di daerah Kelurahan 2. Encer 0 0%
Singonegaran Perum Permata Hijau, Total 14 100 %
Kota Kediri pada tanggal 23 Mei 2010.
Pada tabel di atas berdasarkan
Yang Jumla Prosentas distribusi frekuensi viskositas darah yang
No
dirasakan h e keluar setelah terapi, menunjukkan bahwa
Rileks & 14 orang responden (100%) darah yang
1. 14 100 %
tenang keluar adalah kental.
2. Pusing 0 0% e. Variabel Yang Diukur
Tegang/pe Pada bagian ini diuraikan data-data
3. 0 0%
gal - pegal tentang pengukuran tekanan darah
Total 14 100 % sebelum dan sesudah diberikan terapi
Pada tabel di atas berdasarkan bekam, serta pengaruh terapi bekam
distribusi frekuensi yang dirasakan setelah terhadap penurunan tekanan darah pada
terapi, menunjukkan bahwa 14 orang pasien hipertensi. Berdasarkan observasi
responden (100%) mengatakan merasa diperoleh hasil sebagai berikut :
rileks & tenang. Tabel .8
Tabulasi pengaruh terapi bekam pada
c Apakah Terjadi Peradangan tekanan darah sistolik pada klien
Tabel 6 hipertensi di daerah Kelurahan
Karakteristik responden berdasarkan Singonegaran Perum Permata Hijau,
terjadinya peradangan setelah terapi pada Kota Kediri pada tanggal 23 Mei 2010.
klien hipertensi dengan TDS 140 mmHg
dan TDD 90 mmHg di daerah Tekanan Darah
Kelurahan Singonegaran Perum Permata Sistolik
No Penurunan
Hijau, Kota Kediri pada tanggal 23 Mei (mmHg)
Responden TDS
2010. Pre- Post-
test test
No Peradangan Jumlah Prosentase 1. 140 130 20
1. Ya 14 100 % 2. 150 110 40
2. Tidak 0 0% 3. 170 160 10
Total 14 100 % 4. 150 130 20
Pada tabel di atas berdasarkan 5. 160 130 30
distribusi frekuensi terjadinya peradangan 6. 150 120 30
setelah terapi, menunjukkan bahwa 14 7. 180 160 20
orang responden (100%) terjadi 8. 170 160 10
peradangan di tempat dilakukannya 9. 160 140 20
bekam. 10. 170 140 30
d. Viskositas Darah Yang Keluar 11. 150 130 20
Tabel .7 12. 170 140 30
Karakteristik responden berdasarkan 13. 160 130 30
viskositas darah setelah terapi pada klien 14. 150 130 20
hipertensi dengan TDS 140 mmHg dan Rerata 159.29 136.43 22.857
TDD 90 mmHg di daerah Kelurahan SD 11.411 14.991 9.139
Singonegaran Perum Permata Hijau,
Hasil Uji p = 0.001
Kota Kediri pada tanggal 23 Mei 2010.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 Nopember 2012 34


ISSN 2303-1433

T test setelah intervensi bekam. Nilai rerata pre


Karena p < 0.005 maka Ho TDD adalah 101,43 mmHg, sedangkan
Keputusan nilai rerata post TDD adalah 80,00
ditolak
Tabel di atas menunjukkan mmHg. Dengan penurunan terkecil 10
terjadinya penurunan tekanan darah mmHg dan penurunan terbesar 30 mmHg.
sistolik (TDS) pada semua responden Dari hasil pengujian statistik dengan T test
setelah intervensi bekam. Nilai rerata pre diperoleh p = 0.003.
TDS adalah 159,29 mmHg, sedangkan Pembahasan
nilai rerata post TDS adalah 136,43 Berdasarkan uji T test dengan
mmHg. Dengan penurunan terkecil 10 membandingkan TDS sebelum intervensi
mmHg dan penurunan terbesar 40 mmHg. (pre-test) dengan TDS setelah intervensi
Dari hasil pengujian statistik dengan T test (post-test) menghasilkan p = 0.001. Hal
diperoleh p = 0.001. ini berarti terdapat perbedaan rerata TDS
Tabel .9 yang bermakna sebelum dan sesudah
Tabulasi pengaruh terapi bekam pada intervensi bekam. Sedangkan T test
tekanan darah diastolik pada klien dengan membandingkan TDD sebelum
hipertensi di daerah Kelurahan intervensi (pre-test) dengan TDD setelah
Singonegaran Perum Permata Hijau, intervensi (post-test) menghasilkan 0.003.
Kota Kediri pada tanggal 23 Mei 2010. Hal ini berarti juga terdapat perbedaan
rerata TDD yang bermakna sebelum dan
Tekanan Darah sesudah intervensi bekam. Karena pada
Diastolik TDS atau TDD nilai p < 0.005 maka Ho
No Penurunan ditolak dan H1 diterima dengan kata lain
(mmHg)
Responden TDD ada pengaruh terapi bekam terhadap
Pre- Post-
test test penurunan tekanan darah pada pasien
1. 90 70 20 hipertensi di Perum Permata Hijau, Kec.
2. 90 80 10 Pesantren, Kota Kediri. Penurunan
3. 120 90 30 tekanan darah itu dapat terjadi yaitu
4. 100 80 20 karena :
5. 100 80 20 Pertama, terapi bekam
6. 100 80 20 menimbulkan reaksi peradangan (rubor,
7. 100 80 20 dolor, kalor, funsiolesa) pada semua
responden (Tabel 4.6) hal ini
8. 100 80 20
menunjukkan terjadinya kerusakan dari
9. 90 80 10
mast cell dan lain-lain akibat
10. 120 90 30
pembekaman mengeluarkan beberapa zat
11. 100 80 20 seperti serotonin, histamine, bradikinin,
12. 110 80 30 slow reacting substance (SRS), serta zat-
13. 100 70 30 zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini
14. 100 80 20 menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler
Rerata 101.43 80.00 21.429 dan arteriol, serta flare reaction pada
SD 9.493 5.547
6.630 daerah yang dibekam (Umar, 2008) dan
Hasil Uji T akan terjadi juga terjadi pengeluaran
p = 0.003
test faktor pembuat relaksasi derivat endotel
Karena p < 0.005 maka Ho (FBRDE, endhotelium-derived relaxing
Keputusan
ditolak factor/EDRF) atau sekarang lebih dikenal
dengan nama Oksida Nitrat (NO) yang
Tabel di atas menunjukkan akan berdampak pada relaksasi otot polos
terjadinya penurunan tekanan darah pembuluh darah (Ganong,2003). sehingga
diastolik (TDD) pada semua responden dapat disimpulkan bahwa saat dilakukan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 Nopember 2012 35


ISSN 2303-1433

pembekaman akan keluar zat-zat tersebut tinggi (HDL). Ukuran LDL lebih besar
yang akan menyebabkan relaksasi & dari pada HDL hal ini memungkinkan
vasodilatasi pada pembuluh darah lebih mudah tersangkut di pembuluh
sehingga menurunkan tahanan dari darah. Keluarnya kolesterol dalam tubuh
pembuluh darah yang akan berdampak dengan terapi bekam diharapkan dapat
pada menurunnya tekanan darah. memperlancar aliran darah dalam
pembuluh darah (Majid. 2009). Tekanan
Kedua, setelah dilakukan terapi
darah dipengaruhi juga oleh viskositas
bekam semua responden merasa rileks dan
dari darah (Brunner & Suddarth, 2001)
tenang (Tabel 4.5) menurut Umar (2008)
Dengan kata lain dengan menurunkan
saat dilakukan penghisapan akan
viskositas darah dalam tubuh melalui
merangsang saraf-saraf pada kulit.
terapi bekam maka tekanan darahpun juga
Rangsangan ini akan dilanjutkan pada
ikut turun.
cornu posterior medulla spinalis melalui
syaraf A delta dan C, serta traktus spino Sesuai dengan garis meridian efek-
thalamikus ke arah thalamus yang akan efek tadi (efek-efek dari penghisapan dan
menghasilkan endorphin, endorphin penarikan kulit karena tekanan negatif),
adalah peptida kecil yang dilepaskan ke akan terjadi proses penekanan titik-titik
hipotalamus yang akan berdampak tadi, tepat di bawah kulit di sepanjang
memperbaiki suasana hati dan meridian. Dengan demikian, dapat
meningkatkan perasaan tenang / sejahtera dikatakan bahwa efek terapi tidak hanya
(Corwin, 2000). Denagan suasana hati mengenai bagian permukaan kulit yang
yang senang dan tenang maka dengan dibekam saja, tetapi bisa menembus ke
sendirinya tubuh akan terasa rileks dan dalam jaringan di bawahnya. Dengan
denyut jantungpun akan menurun, dengan demikian, terapi bekam ini akan bekerja di
menurunya denyut jantung maka cardiac sepanjang meridian, dari permukaan tubuh
output akan ikut turun. Salah satu hal yang ke organ, organ ke organ, jaringan
mempengaruhi tekanan darah adalah penunjang, ke bagian tubuh kanan dan
curah jantung (cardiac output) (Brunner kiri, atas dan bawah, keempat anggota
& Suddarth, 2001) maka dapat gerak, ke jaringan penunjang yang satu
disimpulkan dengan penurunan cardiac dengan lainnya, dan seterusnya (Umar,
output tekanan darahpun juga akan ikut 2008).
turun.
Kesimpulan
Ketiga, pada darah yang keluar 1. Tekanan darah responden sebelum
saat dilakukan terapi bekam yang dari diberikan intervensi bekam basah
semua responden viskositasnya adalah termasuk kategori hipertensi ringan
kental (Tabel 4.7). Menurut Majid (2009) sedang dan berat.
darah yang keluar dari terapi bekam
mengandung kolesterol jauh melebihi 2. Setelah dilakukan terapi bekam basah
angka normal, yang mendemonstrasikan selama 5 10 menit pada klien
bahwa telah terjadi akumulasi kolesterol hipertensi penurunan tekanan darah,
dalam sel darah rusak yang kemudian rerata pada sistolik 22.857 mmHg, dan
terekstrak selama terapi bekam. Tingginya pada diastolik 21.429 mmHg. Hal ini
level kolesterol mengakibatkan kerusakan disebabkan oleh terapi bekam yang
sel, karena fisiologis dalam sel tidak dapat akhirnya merangsang tubuh
berjalan optimal, bahkan sel mungkin saja menghasilkan zat seperti serotonin,
tidak dapat berfungsi. Kolesterol dibawa sitokin, bradikinin, histamine, Oksida
melalui aliran darah dalam dua komponen Nitrat (NO) dan endhorphin. yang
protein, yaitu lipoprotein berdensitas menyebabkan dilatasi pembuluh darah
rendah (LDL) dan lipoprotein berdensitas arteriol. Dan efek pengeluaran darah
yang berakibat penurunan viskositas

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 Nopember 2012 36


ISSN 2303-1433

darah sehingga memperlancar sirkulasi Lindsey. 2008


darah dan akhirnya menurunkan (http://lindseylaff.blogspot.com/2
tekanan darah. 008_04_01_archive.html. Diakses
tanggal 3 januari 2010)
3. Terdapat pengaruh terapi bekam
basah terhadap penurunan tekanan Majid Busyroni, 2009. Mujarab Teknik
darah pada klien hipertensi di Penyembuhan Penyakit Dengan
perum permata hijau kec. Bekam. Yogyakarta: Muntiara
pesantren kota kediri. Dengan uji Medika.
T tes p < 0.005 dan Ho ditolak, Mansjoer Arif, 2000. Kapitaselekta
penurunan juga bisa dipengaruhi Kedokteran. Jakarta: media
oleh faktor luar seperti Aesculapius FK UI.
komunikasi, lingkungan, Notoatmojo Soekidjo, 2003. Metodologi
pelayanan saat melakukan terapi. Penelitian Kesehatan. Jakarta:
RINEKA CIPTA.
Daftar Pustaka Nursalam, 2008. konsep dan penerapan
Aditama. 2007. (www.kalbe.co.id/indek. metodologi penelitian ilmu
Diakses tanggal 2 januari 2010). keperawatan. Jakarta : salemba
medika
Bachtiar Arief. (2009). Efektifitas terapi
Price silvia A & Wilson, 2005.
bekam.
Patofisiologi, Konsep Klinis
(http://medsur.blogspot.com
Proses-Proses Penyakit. Jakarta :
/2009/08/efektifitas-terapi-
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
bekam-terhadap.html. Diakses
Soeparman, 1999. Ilmu Penyakit Dalam.
tanggal 3 Januari 2010.
Jilid II. Gaya Baru : Jakarta.
Brunner & Suddarth, 2001. Buku Ajar
Suara Pembaharuan. 2008.
Keperawatan Medikal Bedah Vol
(http://www.suarapembaruan.c
2. Jakarta: EGC
om/News/2008/07/11/Iptek/ipt02.
Corwin Elizabeth J, 2000. Patofisiologi.
htm. Diakses tanggal 2 januari
jakarta: EGC
2010).
Fatahillah, 2006. Keampuhan Bekam
Sudoyo Aru W, 2006. Ilmu Penyakit
cetakan 1. Jakarta: Qultum
Dalam. jakarta pusat: Pusat
Media.
Penerbitan Departemen Ilmu
Filbert, 2001. Masalah Hipertensi. Penyakit Dalam FK UI
Pontianak Post. Sugiyono, 2010. Statistik Untuk
(http://issuu.com/ptkpost/docs/31 Penelitian. Bandung: CV
072010. Diakses tanggal 2 januari ALFABETA.
2010). Sylvia, Price, 2006. PATOFISIOLOGI
edisi 6 vol: 1. Jakarta: EGC
Gunawan, 2001. Hipertensi Tekanan Underwood, J.C.E.1999. Patologi Umum
Darah Tinggi. jakarta: Kanisius dan Sistemik.editor edisi bahasa
Guyton & Hall, 2007. Buku Ajar Fisiologi Indonesia,Sarjadi/ed.2.vol 2.
Kedokteran Edisi 9. Jakarta: Jakarta: EGC.
EGC. Unair, 2008
Hasan Idris, 2007.Bekam Pengobatan (Htt//pners.fk.unair.ac.idindex.ph
Cara Nabi Solusi Sehat Masa poption=com_content&task
Kini. Klaten: Pustaka Amaly. =view&id=150&Itemid=25.
Diakses tanggal 5 januari 2010.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 Nopember 2012 37

You might also like