You are on page 1of 8

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, A.K., A. H. Lichtman, and J. S. Pober. 2000.General Properties of the


Immune Respone. In : Cellular and Moleculer Immunology. WB
Saunders Co. Philadelphia
Akhtar B., L, 2011. Pathogenetic Studies Adjuvant Induced Arthritis. Scand J
Immunol.; 54:599-605.
Amirudin, D. 2009. Radang. Pathology. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Hal 46-55.
Armitage and Myers, D. 2004. Rattus norvegicus. Animal diversity web.
University Of Michigan Of Zoology
Barnes J, Andersen. 2002. Herbal Medicine. Great Britania: Pharmaceutical Press
Bizaliel. E, 2011. 2011. Journal Pharmacological effects of Terpenoid and
Polifenol.Drug: 307 (2) 753-759
Chen. W.K,. 2008. Terpenoid: A Review of Probable Mechanism of Action and
Potential Application. Am J Clin Nurt: 74: 418-425.
Fletcher DS, Widmer WR, Luells S, Christen A, Orevillo C, Shah S, et al. 2007.
Theraupeutic Administration Of A Selective Inhibitor Of Nitric Oxide
Synthase Does Not Ameliorate The Cronic Inflammation And Tissue
Damage Associated With Adjuvant Induced Arthritis In Rat. N Jersey: J
Pharm Med Chem
Green EA & Flavell RA (2000). The temporal importance of IFN-y expression in
the development of arthritis reumatoid. Immunity, 12: 459-469.Gotlin,
G., 2002. Journal The Osteoclast Clin Orthop
Guyton, R.H and C.H. Hall. 2008. Pathophisiology of The Hepatitis. Veterinary
Pathophysiology.. Publishing. PP.111-142.
Harjanto. 2004. Pemulihan Stress Oksidatif Pada Latihan Olahraga. Jurnal
Kedokteran Yarsi, vol 12 no.3 september- desember. Hal 81-87
Husney. R.L,. 2006. Faktor Reumatoid, Autoantibodi Dan Komplemen. In : Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 2, edisi 4. Pusat Penerbit Departemen
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.
Jadhav. R.K, Frans. H.G and William. Q.B., 2011. The Genetics of Innate
Immunity and Artritis Rheumatoid. Chest Journal 121 : 62S68S

28
29

Kardium, A. J. 2006. Cytokin Interferon gamma in hepar inflammation. Dis


14:1828.
Kavanaugh, A. F., and P. Lipsky. 2005. Reumatoid Artritis Inflamation, Basic
Principle and Clinical Corelates. Edition, Lippincott William and
Wilkins. Philadelphia
Leung, P.J. 2005. Interferon gamma. Int J Biochem Cell Biol. 29: 867870.
Malhi, H. A. 2008. Veterinary Pathology. Ed. Ke-4. Philadel: Lea and Febiger.
PP.1191-1249.
Miller, SD; Russel, JC; MacInes, HE; Abdelkrim J; Fewster,RM. 2010. Multiple
peternity in wild population of invasive Rattus species. New Zeland
Journal of Ecology 34(3): 360-362.
Mycek. J. (2001). Farmakologi. Edisi ke-2. Penerbit: Widya Madika
Nasution, A. R dan Sumariyono, 2006. Introduksi Reumatologi. In : Sundoyo, A.
W,
Nurdiana dan Umi Kulsum. 2003. Kajian flavonoid meniran (Phyllantus niruri L.)
Sebagai Antioksidan Pada Kerusakan Hepar Akibat Radikal Bebas.
Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati (Life Sciences), (15) 2 : 221-231.
Poole. E.R., 2005. Analysis of cytokoin in disease arthritis rheumatoid. Journal of
Pediatric Endocrinology and Metabolism, 13: 91-98.
Potter, W.P. 2007. Rats and Mice :Introduction and use In Research. Health
Sciences Center for Educational Resources University of Washington.
Price, S.A. and M.L. Lorraine. 2006. Biomarkers of Lipid Peroxidation, Airway
Inflammation and Asthma. European Respiratory Journal 21: 177186.
Prabowo, S. 2005. Pengaruh Stresor Dingin Terhadap Proses Keradangan Pada
Arthtritis Adjuvan: Penelitian Ekspresi mental pada Arthtritis Adjuvan
(Model Hewan Untuk AR). [Tesis].Iptunair J. Pharm
Rahmat. D., 2006. Clarification of their pathogenic disease arthritis reumatoid.
Forum in Immunology.
Rifky.B. 200. Buah Mangga Kasturi Sebagai Atioksidan Terhadap Radikal Bebas.
Balai Besar Veterinari Kalsel, (14) 1 : 52-60.
Rusdi. K. 2007. Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji (Psidium Guajava L)
Terhadap Kadar Malondialdehida Dan Gambaran Histopatologik Panus
Sendi Adjuvant Induced Arthritis Tikus Wistar. Thesis.
Russman, A.A. 2009. Molecular Basis of Cytokin Interferon Gamma. 15(3-4):
290-30.
30

Samik. S and Madarina. T., 2002. IL1- synergism as the final effector in
autoimmune arthritis rheumatoid. Journal of Immunology,
Setiawan, B.J. 2005. Stress Oksidatif dan Implikasinya Terhadap
Kesehatan,Fakultas Kedokteran Hewan, UGM, 39 halaman
Sharp, P.E., & M.C. La Regina. 2005. The Laboratory and Sensitivitas Artritis
Rheumatoid Rat. America: CRC Press LLC
Simanjuntak, Kristina. 2007. Radikal Bebas Dari Senyawa Toksik Karbon
Tetraklorida (CCl4). J kes bina widya vol 18 no.01 halaman 25-31.
Sloane, B,. 2008. Induction and Regulation of Cell Kuffer Transitions. Biochem
Pharmacol. 60:10911099.
Snell, E.R.. 2007. Hepar inflammation in hypertensive rats. Int. 63: 17911800.
Sumarno, 2005. Mangga Kasturi (Magniferra Casturiae). Kalimantan Selatan :
Balai Besar Veteriner (BBVet)
Valko M., et al. 2006. Free Radical, Metal And Antioxidant In Oxidative Stress
Inducced Cancer, J.Chem-BioI, Rusia, edisi 160, p. 1-40.
Winarsi, D., 2007, Stress Oksidatif dan Implikasinya Terhadap Kesehatan,
(Pidato) Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan, UGM, 39
halaman
Wistreich, P..2009. Biology of Disease, Interferon gamma and The Initiation of
the Atherosclerotic Lesion. Laboratory Investigation, 68(5):499.
Xiang Ning Chen, Wan Shan Hu, Yuan Hong Xie, Yu Hua Li, Lin Bo Guo, Wen
Bin Jin. 2011. Antioxidant Research of Persimmon Extraction in Ionizing
Radiatio Mice. Abstract J.Advanced Materials Research, 343-344, 1198
31

LAMPIRAN
32

1.Rancangan Perlakuan

Perlaakuan Tikus CFA IFA Terapi Hasil


Artritis Rheumatoid Day 1 Day 8 Day 15 Day 30

Keterangan:

1. Hari 1 dilakukan penyuntikan pada bagian ekor (intermedial) sebanyak


0,1ml dengan menggunakan Complete Freund Adjuvan (CFA).
2. Hari 8 dilakukan penyuntikan pada bagian sendi kakinya yang 1 kaki
sebanyak 0,05 ml dengan menggunakan Complete Freund Adjuvan (CFA).
3. Hari 18 dilakukan terapi dengan buah Mangga Kasturi yang diberikan
sebanyak 750 mg dengan 1000 mg yang telah dibagi 2 kelompok terapi.
4. Hari 31 dilakukan pembedahan untuk memperoleh hasil yaitu ekspresi
Interferon gamma (IFN-g) dan kadar MDA pada hepar.

2. Alur Penelitian
33

TIKUS

Kontrol Penyuntikan CFA Sakit+Terapi


pada ekor
sebanyak 0,1 ml

Terapi A Terapi B

Terapi buah Terapi buah


Penyuntikan CFA mangga kasturi mangga kasturi
pada sendi kaki 750 mg selama 1000 mg selama
sebanyak 0,05 ml 14 haris 14 hari
untuk satu sendi
kakinya

Pembedahan Pembedahan

Pengambilan Pengambilan
jaringan jaringan

SAKIT

Uji Uji Kadar MDA


IImunohistokimia

HASIL HASIL

3. Pembuatan Larutan
34

3.1 Pembuatan larutan phosphate buffer saline (PBS) pH 7,4


KCl sebanyak 0,1 gram, KH2PO4 sebanyak 0,1 gram, NaCl sebanyak 4 gram
dan Na2HPO4.H2O sebanyak 1,08 gram dicampur dan dilarutkan dalam 250 ml
aquades steril dan dihomogengkan menggunakan magnetik stirrer dalam gelas
kimi 500 ml pH larutan diatur hingga mencapai 7,4 dengan larutan NaOH 1 m
menggunakan pH meter. Kemudian dipindahkan larutan kedalam labu ukur 500
ml dan ditambahkan aquades steril hingga batas.

3.2 Pembuatan PBS-Azida


Diambil 200 ml larutan PBS dengan pH 7,4 dalam gelas kimia 250 ml.
Kemudian ditambah 8 tetes larutan azida 1 % (NaN3) dengan menggunakan pipet
tetes. Dihomogenkan larutan tersebut dengan magnetik stirrer.

3.3 Pembuatan Larutan NaCl-fis 0,9%


Rumus NaCl-fis 0,9%= (0,9/100) x 500 ml = 4,5 g
Ditimbang NaCl sebanyak 4,5 gram dan dilarutkan terlebih dahulu dalam 100
ml aquades steril. Dipindahkan kedalam labu ukur 500 ml dan diencerkan dengan
aquades steril hingga tanda batas.

3.3 Pembuatan PFA (Paraformaldehid) 4%


V1M1 = V2M2
V1 x 37 % = 100 mL x 4 %
V1 = 10,8 mL
Langkah pertama yaitu membuat larutan NaCl Fisiologis 0,9% sebagai
pelarutnya yaitu ditimbang NaCl sebanyak 1,8 gram lalu dilarutkan dalam 200 mL
aquades dan distirrer. Larutan PFA 4% dpat dibuat dengan mengambil 10,8 mL
formaldehid 37% dimasukkan dalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan NaCl
Fisiologis sampai tanda batas.
35

4 Metode Imunohistokimia (IFN-g)

Preparat Hepar

Xylol I, Xylol II, Alkohol bertingkat (100%, 90%, 80%,


70%), Aquadest (1x5 menit)
Dicuci PBS pH 7,4 selama 3x5 menit

3% Hidrogen Peroksida (dalam dionize water) 20 menit


Dicuci PBS pH 7,4 selama 3x5 menit

FBS (Fetal Bovine Serum) 5% dalam PBS, 30 menit


Dicuci PBS pH 7,4 selama 3x5 menit
suhu ruang

(1:100) Antibodi Primer (Rat Anti IFN-g), semalam suhu 4oC (diencerkan
dalam 3x5
Dicuci PBS pH 7,4 selama 1% BSA
menitdalam PBS)

(2497,5 ; 2,5) Antibodi sekunder berlabel biotin (Goat Anti Rat biotin
labeled) 1 jam suhu ruang
Dicuci PBS pH 7,4 selama 3x5 menit

SA-HRP (Strepta avidin-Horseradish Peroxidase) 30-60 menit suhu ruang


Dicuci PBS pH 7,4 selama 3x5 menit
Chromogen DAB (3,3-Diaminobenzidine tetrahydrochloride) 10-20
menit suhu ruang
Dicuci aquades selama 3x5 menit

Counter stam (Hematoxylen-Eosin) 5 menit suhu ruang


Dicuci aquades selama 3x5 menit
Mounting dengan entellan

Pengamatan dibawah mikroskop

You might also like