You are on page 1of 22

ISSN 1410-9859

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP


PERTUMBUHAN USAHA EKONOMI RAKYAT
DI KOTA SEMARANG

Rr. Lulus Prapti NSS, Edy Suryawardana dan Dian Triyani

Abstract

This study aims to analyze the impact of road construction on the growth of economic
enterprises, income people, social benefits and economic benefits received by the people of the city of
Semarang. The target sample is a community business owners, which is based on the degree of
homogeneity of society and livelihoods, using purposive sampling technique. Data collected through
questionnaires and focus group discussion ( FGD ), with descriptive analysis method, and the analysis of
SPSS .
Based on the results of data analysis has been performed on all data obtained, it can be
concluded as follows : There is a positive and significant influence of land infrastructure variables ( X1 )
against the economic benefits (Y1) is acceptable ; There is a positive and significant influence of land
infrastructure variables ( X1) to social benefits ( Y2 ) can be accepted; There is a positive and significant
influence of land transport variables ( X1 ) against the social costs (Y3) can be accepted ; There is a
positive and significant impact of the economic benefits variable ( Y2 ) of the social costs ( Y3 ) can be
accepted .
Keywords : road construction , economic enterprises , increase economic enterprises , public revenue .

Abstraks

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembangunan jalan terhadap pertumbuhan
usaha ekonomi, pendapatan rakyat, manfaat sosial dan manfaat ekonomi yang diterima oleh masyarakat
kota Semarang. Sasaran sampel adalah masyarakat pemilik usaha, yang didasarkan pada tingkat
homogenitas masyarakat dan mata pencaharian penduduk, dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui quisioner dan Focus Group Discussion (FGD), dengan
metode analisis deskriptif, dan analisis SPSS.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh data yang diperoleh,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
infrastruktur jalan (X1) terhadap manfaat ekonomi (Y1) dapat diterima; Terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variabel infrastruktur jalan (X1) terhadap manfaat sosial (Y2) dapat diterima; Terdapat
pengaruh positif dan signifikan dari variabel infrastruktur jalan (X1) terhadap biaya sosial (Y3) dapat
diterima; Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel manfaat ekonomi (Y2) terhadap biaya
sosial (Y3) dapat diterima.
Kata kunci: Pembangunan jalan, usaha ekonomi, peningkatan usaha ekonomi, pendapatan masyarakat.

PENDAHULUAN akan meningkatkan kesejahteraan rakyat


kota semarang. Dahulu inflansi kota
Kota semarang merupakan semarang dari tahun ke tahun me-
ibukota propinsi jawa tengah yang terdiri nunjukkan pertumbuhan fluktuatif.
dari 16 kecamatan memiliki berbagai Untuk mengatasi inflasi pemerintah
potensi ekonomi yang baik. Angka semarang memiliki kebijakan dengan
pertumbuhan ekonomi di kota semarang meningkatkan berbagai bisnis per-
terus menujukan peningkatan. Dengan dagangan sektor industri. Ini adalah
meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini sektor potensial untuk meningkatkan

82 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
pertumbuhan ekonomi sampai saat ini. sudah mengalami kemajuan
Dilain pihak mata pencaharian penduduk pembangunan.
di kota semarang pada umumnya masih Meskipun membawa dampak
bekerja di bidang pertanian. Hal ini positif, pembangunan infrastruktur jalan
sesuai dengan potensi wilayah kota juga membawa dampak negatif
semarang sebagian besar masih merupa- diantaranya (Kementrian Pekerjaan
kan lahan pertanian. Sedangkan posisi Umum RI, 2010):
kedua diduduki oleh para pekerja 1. Berkurangnya lahan produktif
industri, yang diperkirakan dalam pertanian.
beberapa tahun ke depan akan men- 2. Adanya pengurangan luasan lahan
dominasi menggantikan para pekerja terbuka hijau.
bidang pertanian. 3. Rusaknya lingkungan hidup di
Tumbuhnya perekonomian di Kota sekitar pembangunan infrastruktur
Semarang dikarenakan : jalan.
Letak Semarang yang cukup Dengan demikian siapakah yang
strategis, yakni pada jalur lintasan yang akan memanfaatkan jalan tersebut
ramai untuk lalu lintas darat, laut, dan setelah dibangun?; berapa besar
udara. frekuensi masyarakat pengguna jalan
Kota Semarang memiliki Terminal pertahunnya setelah dibangun?; berapa
Induk Terboyo, Stasiun Kereta Api kekuatan daya beli masyarakat lokal
Tawang, Pelabuhan Tanjung Emas, dan yang akan memanfaatkan jalan tersebut?
Bandar Ahmad Yani. (Kasiyanto, 1996). Pertanyaan-
Letak Goegrafi yang sangat unik dan pertanyaan mendasar tersebut pada
indah, yakni dataran rendah di bagian masa orde baru menjadi alasan yang
utara tepi pantai Laut Jawa dan dataran kuat mempengaruhi keputusan investasi
tinggi di bagian selatan. di bidang infrastruktur transportasi darat
Dengan adanya hal demikian, yang diarahkan kepada masyarakat lokal
maka muncullah berbagai perusahaan secara keseluruhan khususnya di kota
yang memilih Kota Semarang sebagai Semarang. Dengan telah tersedianya
lahan bisnis yang akan dijalankan dan infrastruktur transportasi jalan darat
berbagai perusahaan yang menjajakan yang menembus isolasi wilayah sejak
bisnisnya di kota Semarang. tahun 2004, dapat membawa pengaruh
Manfaat pembangunan infra- yang signifikan terhadap tumbuhnya
struktur jalan khususnya di kota kegiatan-kegiatan ekonomi baru di
Semarang memang membawa dampak kalangan masyarakat terisolasi termasuk
yang positif diantaranya (Kementrian masyarakat di kota Semarang. Guna
Pekerjaan Umum RI, 2010): mengukur dampak pembangunan jalan
a) Mempercepat waktu tempuh antar terhadap pertumbuhan usaha ekonomi
kecamatan di kota Semarang dan pendapatan rakyat, serta manfaat
b) Memperlancar waktu tempuh antar sosial ekonominya, maka perlu
kota di sekirat kota Semarang. dilakukan kajian komprehensif untuk
c) Naiknya harga tanah di sekitar mengetahui dampak tersebut.
pembangunan infrastruktur jalan. Rumusan masalah penelitian ini
d) Mengurangi kepadatan penduduk di yaitu bagaimana mengurangi dampak
kota Semarang dikarenakan kota- pembangunan infrastruktur jalan dalam
kota satelit di sekitar Semarang

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 83


usaha meningkatkan pertumbuhan infrastruktur pedesaan sebagai sarana
ekonomi rakyat di kota Semarang. dan prasarana yang disiapkan oleh
pemerintah, ataupun pemerintah
Pengertian Infrastruktur bekerjasama dengan pihak swasta dalam
Fox ( 2004), mendefinisikan rangka menunjang aktivitas ekonomi
infrastruktur sebagai, those Services maupun sosial masyarakat seperti jalan,
derived from the set of public work jembatan, kendaraan, terminal, pelabuh-
traditionally supported by the public an, bandar udara, perumahan, pasar,
sector to enhance private sector perbankkan, sarana dan prasarana
production and to allow for household pendidikan dan kesehatan, air bersih,
consumption. Moteff (2003), men- penerangan dan sanitasi yang dapat
definisikan infrastruktur tidak hanya mendukung tercapainya kehidupan yang
terbatas pada sudut pandang ekonomi layak bagi masyarakat pedesaan baik
melainkan juga pertahanan dan keber- materil maupun spiritual.
lanjutan pemerintah. Selanjutnya Kurangnya infrastruktur menye-
Vaughn and Pollard (2003), menyatakan babkan banyak masyarakat hidup
infrastruktur secara umum meliputi terkurung di wilayah terisolasi dengan
jalan, jembatan, air dan sistem tingkat kemiskinan yang sangat parah.
pembuangan, bandar udara, pelabuhan, Berbagai persoalan mendera kehidupan
bangunan umum, dan juga termasuk masyarakat mulai dari kemiskinan,
sekolah-sekolah, fasilitas kesehatan, wabah penyakit menular, gizi buruk,
penjara, rekreasi, pembangkit listrik, ke- buta huruf dan keterbelakangan. Obat
amanan, kebakaran, tempat pembuangan mujarab yang dapat menyembuhkan
sampah, dan telekomunikasi. berbagai penyakit tersebut adalah
Merujuk pada konsep dan dengan membangun infrastruktur dasar
defenisi infrastruktur di atas, maka seperti jalan raya, irigasi, air bersih,
penulis menyimpulkan bahwa infra- pendidikan, kesehatan dan sebagainya
struktur secara umum meliputi (Hermanto et al.1995; Hermanto Dardak
fasilistas-fasilitas publik yang disiapkan 2009).
oleh pemerintah pusat maupun daerah Jafar M. (2007) menyatakan
sebagai pelayan public (sebagai akibat bahwa, infrastruktur memiliki peranan
mekanisme pasar tidak bekerja) untuk positif terhadap pertumbuhan ekonomi
menunjang dan mendorong aktivitas dengan jangka pendek menciptakan
ekonomi maupun sosial suatu lapangan kerja sektor konstruksi dan
masyarakat. Infrastruktur yang disiap- jangka menengah dan panjang akan
kan pun perlu disesuaikan dengan mendukung peningkatan efisiensi dan
kebutuhan setiap wilayah, sehingga produktivitas sektor-sektor terkait. Infra-
dapat meningkatkan kesejahteraannya. struktur sepertinya menjadi jawaban dari
Infrastruktur yang dibutuhkan negara kebutuhan negara- negara yang ingin
maju tentunya berbeda dengan yang mendorong pertumbuhan ekonomi,
dibutuhkan oleh negara berkembang dengan membantu penanggulangan
bahkan terbelakang. Hal yang sama juga kemiskinan, meningkatkan kualitas
untuk wilayah perkotaan dan pedesaan, hidup, mendukung tumbuhnya pusat
atau daerah industri dengan wilayah ekonomi dan meningkatkan mobilitas
pertanian dan pesisir atau kepulauan. barang dan jasa serta merendahkan
Jadi, penulis dapat mendeskripsikan biaya aktifitas investor dalam dan luar

84 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
negeri. Problemnya, pembangunan (trickle down effect). Teori ini
infrastruktur dasar membutuhkan modal selanjutnya menyatakan bahwa untuk
besar, yang sering tidak selalu diikuti menanggulangi hambatan pembangunan
oleh loncatan perolehan nilai tambahnya ekonomi negara terbelakang dan untuk
(value added). Daerah-daerah terpencil mendorong ekonomi tersebut ke arah
yang dinilai tidak memiliki potensi kemajuan diperlukan suatu dorongan
ekonomi dan sosial budaya yang kuat atau suatu program besar yang
memadai cenderung ditelantarkan menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah
(Hermanto, et al.1995). Terutama jika minimum suatu investasi. Ada sejumlah
dikaitkan dengan kriteria-kriteria yang sumber minimum yang harus disediakan
ditentukan pemerintah seperti jumlah jika suatu program pembangunan
penduduk, nilai ekonomi yang akan diharapkan berhasil. Memacu suatu
segera kembali dari invesatasi yang negara menuju swasembada adalah
ditanamkan dan lain-lain. Seperti yang sedikit mirip dengan kapal terbang yang
dinyatakan oleh Kasiyanto (1996), tinggal landas. Ada suatu titik kritis
bahwa jumlah penduduk di wilayah kecepatan yang harus dilewati sebelum
wilayah terisolasi di kota sangat sedikit kapal itu dapat terbang. Teori ini secara
sehingga pemerintah rugi besar kalau jelas menyatakan bahwa cara kerja
mengalokasikan dana besar untuk sedikit demi sedikit tidak akan
pembangunan jalan, sebaiknya alokasi mendorong ekonomi dengan berhasil
dana besar tersebut diarahkan ke pada lintasan pembangunan; tetapi
kebutuhan lain yang lebih mendesak jumlah investsai infrastruktur yang besar
untuk peningkatan taraf hidup merupakan syarat mutlak dalam hal ini.
masyarakat. Sebenarnya pemikiran ini Ia memerlukan tercapainya ekonomi
sangat benar dan tepat, tetapi sayangnya eksternal, yang timbul dari pendirian
hanya menolong masyarakat untuk secara serentak industri-indistri yang
jangka pendek dan hal ini tidak secara teknik saling berkaitan, (Jhingan,
menolong masyarakat untuk mandiri. 2000).
Namun pemerintah juga perlu Mengacu pada konsep teori
menyiapkan infrastruktur yang akan Dorongan Kuat di atas, maka untuk
mendorong peningkatan taraf hidup membangun wilayah perlu suatu
masyarakat dalam jangka panjang investasi besar dari pemerintah dengan
melalui akses ke pasar bagi masyarakat mengabaikan tingkat efisiensi dan
merupakan hal yang sangat penting. mengutamakan pelayanan kepada
Oleh karena itu para pengambil warganya yang masih miskin dan
keputusan di tingkat pusat jangan terisolir. Selain itu, konsep pusat
berpandangan myopic (jangka pendek). pertumbuhan yang diyakini akan
Alokasi anggaran untuk pembangunan berdampak trickle down effect perlu
infrastruktur di daerah-daerah seperti ini dipertimbangkan dalam pelaksanaan
mungkin lebih sering dipandang sebagai pembangunan di wilayah terpencil atau
beban dan bukan sebagai bentuk terisolasi, karena konsep pembangunan
investasi bangsa. ini telah diterapkan pada masa Orde
Teori Dorongan Kuat (Big push Baru ternyata proses trickle down effect
theory) menyatakan bahwa perlu kurang menetes sehingga memicu
dibangun dulu infrastruktur, semua yang ketidakpuasan di daerah yang dapat
lain berkembang kemudian menetes, menimbulkan chaos tahun 1997.

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 85


Infrastruktur jalan merupakan 3. Infrastruktur akan sangat mem-
lokomotif untuk menggerakkan pengaruhi bahkan menentukan
pembangunan ekonomi bukan hanya di integrasi sosial-ekonomi rakyat satu
perkotaan tetapi juga di wilayah daerah dengan daerah lainnya.
pedesaan atau wilayah terpencil. Melalui 4. Pembangunan infrastruktur akan
proyek, sektor infrastruktur dapat membuka isolasi fisik dan nonfisik
menciptakan lapangan kerja yang di sejumlah wilayah. Dalam rangka
menyerap banyak tenaga kerja. Selain politik integrasi bangsa di bidang
itu, infrastruktur merupakan pilar sosial dan ekonomi tantangan bagi
menentukan kelancaran arus barang, pemerintah ialah membangun
jasa, manusia, uang dan informasi dari infrastruktur yang dapat mengatasi
satu zona pasar ke zona pasar lainnya. isolasi fisik daerah di Indonesia
Kondisi ini akan memungkinkan harga awal abad 21 kini. Sebab isolasi
barang dan jasa akan lebih murah fisik akan membawa dampak
sehingga bisa dibeli oleh sebagian besar terhadap pembangunan sosial
rakyat Indonesia yang penghasilannya ekonomi pada wilayah-wilayah.
masih rendah. Jadi, perputaran barang, Karena isolasi wilayah sehingga
jasa, manusia, uang dan informasi turut hasil pertanian, perkebunan dan
menentukan pergerakan harga di pasar- kehutanan sulit dipasarkan ke kota
pasar, dengan kata lain, bahwa terdekat sehingga praktis hanya
infrastruktur jalan menetralisir harga- dikonsumsi anggota keluarga.
harga barang dan jasa antar daerah Akibatnya, tingkat pendapatan tetap
(antar kota dan kampung-kampung). rendah, kemudian mereka diklaim
Ada tiga alasan pokok yang sebagai masyarakat miskin.
dapat dikemukakan tentang pentingnya Sehubungan dengan paparan
pembangunan infrastruktur. tersebut di atas, maka peran pemerintah
1. Pembangunan infrastruktur mampu sangat diharapkan dapat melahirkan
menyediakan lapangan pekerja. Hal terobosan baru dalam politik infra-
ini merupakan salah satu nilai struktur. Beberapa di antaranya yaitu,
penting dan langkah ke arah ter- pemerintah perlu mengkaji ulang dasar
ciptanya rakyat dan negara adil dan kebijakan infrastruktur selama ini yang
makmur. lebih banyak dilaksanakan dengan
2. Pembangunan infrastruktur dasar, indikator jumlah penduduk pada satu
infrastruktur teknologi, dan infra- daerah serta nilai ekonomis dari proyek
struktur sains secara langsung akan investasi tersebut. Hal ini sangat penting
mempengaruhi iklim investasi. karena jika pertimbangan indikator-
Pertumbuhan kapital dan aliran indikator tersebut sebagai rujukan dasar
investasi sangat dipengaruhi oleh kebijakan pembangunan infrastruktur,
ketersediaan infrastruktur pen- maka daerah yang jumlah penduduknya
dukung baik pada zona kapet, kurang akan tetap tertinggal. Dampak
kawasan industri, pelabuhan, pasar- lain dari kebijakan dengan indikikator
pasar, dan perguruan tinggi yang ekonomi dan penduduk seperti itu
dapat mendorong penemuan- adalah dapat menimbulkan arus
penemuan baru di bidang sains dan urbanisasi besar-besaran ke kota yang
dapat diterapkan oleh kalangan dilengkapi fasilitas infrastruktur yang
industri dan pelaku pasar. memadai dan murah. Kebijakan

86 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
infrastruktur mestinya dapat dilakukan Hubungan signifikan ini bisa dapat
untuk mencegah urbanisasi atau ditinjau dari sisi manfaat sosial ekonomi
pemusatan jaringan infrastruktur di maupun biaya sosial yang diakibatkan
kota-kota yang akan menarik terjadinya oleh adanya jasa transportasi.
tingkat urbanisasi yang tinggi Farris dan Harding dalam Anwar
(Aglomerasi Tarigan, 2005). dan Tito (1996), menyatakan bahwa
kegiatan transportasi khususnya di
perkotaan selalu menghasilkan manfaat
Manfaat Transportasi (social benefits) sekaligus bersama biaya
Adler (1983) menyatakan bahwa sosial (social costs). Manfaat sosial dari
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi transportasi adalah: (1) tumbuhnya
sebelum disimpulkan bahwa suatu pem- lapangan kerja yang lebih luas, yang
bangunan pengangkutan telah men- pada gilirannya dapat meningkatkan
dorong pembangunan ekonomi, antara pendapatan masyarakat; (2) penghemat-
lain pertama, syarat paling penting an waktu dalam perjalanan; (3) per-
adalah bahwa pembangunan ekonomi luasan pasar komoditas pertanian; (4)
tidak akan terjadi sama sekali seandai- beralihnya barter ke transaksi pasar
nya tidak ada pembangunan peng- (pasar tradisional); serta (5) berubahnya
angkutan. Kedua; bahwa sumberdaya perilaku masyarakat.
yang digunakan dalam pembangunan Selanjutnya manfaat politik
baru tentu akan tetap tidak digunakan dari sarana dan prasarana transportasi
atau penggunaannya kurang produktif secara umum yaitu: (1) Terciptanya
seandainya tidak ada perbaikan peng- persatuan nasional yang semakin kuat
angkutan. Artinya bahwa kegiatan dengan meniadakan isolasi wilayah; (2)
ekonomi baru yang ditimbulkan itu Transportasi dapat menyebabkan
tidak menyaingi kegiatan yang sedianya pelayanan kepada masyarakat dapat
akan timbul seandainya tidak ada diperluas dengan lebih merata pada
permbangunan pengangkutan. seluruh pelosok Negara; (3) Keamanan
Sedangkan secara sosial jasa negara terhadap serangan dari luar yang
transportasi sangat membantu dalam tidak dikehendaki mungkin sekali dapat
menyediakan berbagai kemudahan, bergantung pada transportasi yang
antara lain; (a) pelayanan untuk individu memudahkan mobilisasi segala daya
maupun kelompok; (b) pertukaran atau (kemampuan dan ketahanan) nasional
penyampaian informasi; (c) perjalanan serta memungkinkan perpindahan
untuk bersantai; (d) perluasan jangka pasukan perang selama masa perang;
perjalanan sosial; (e) pemendekan jarak dan (4) Sistem transportasi yang efisien
antar rumah dan tempat kerja; (f) memungkinkan negara memindahkan
bantuan dalam memperluas kota atau dan mengangkut penduduk dari daerah
melancarkan penduduk menjadi bencana serta mengangkut bahan baku
kelompok yang lebih kecil (Nasution, ke daerah bencana.
1999; M. Siregar, 1983). Anwar (1995), Lebih lanjut Adler menyatakan bahwa
menyatakan bahwa kemajuan kehidupan manfaat penting dari pembangunan
masyarakat dapat berkorelasi sangat transportasi antara lain: (1) ber-
signifikan dengan perubahan teknologi kurangnya biaya eksploitasi; (2) men-
baru yang bertambah baik dalam dorong pembangunan ekonomi; (3)
transportasi dan angkutan umum. menghemat waktu bagi penumpang dan

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 87


angkutan barang; (4) berkurangnya ke- komplementer dalam produksi. Sebagai-
rusakan dan kecelakaan; (5) bertambah- mana dalam penjelasan sebelumnya,
nya kenyamanan dan perasaan yang infrastruktur mempunyai efek limpahan
menyenangkan. Namun menurutnya atau eksternalitas, terutama yang
tidak semua manfaat terdapat pada tampak dalam kegiatan produksi.
semua jalur transportasi, manfaat Eksternalitas infrastruktur mem-
tersebut berbeda- beda antar satu jalur pengaruhi kegiatan produksi dengan
dengan lainnya, hal tersebut sehubungan memberikan eksesibilitas, kemudahan
dengan pembangunan sarana dan prasa- dan kemungkinan kegiatan produksi
rana yang tersedia. Biaya sosial yang di menjadi lebih produktif. Eksternalitas
rasakan oleh masyarakat pedesaan ini yang disebut dengan eksternalitas
seperti; kecelakaan lalulintas, peng- positif. Oleh karena itu, ada suatu
gusuran tanah hak ulayat masyarakat penyederhanaan masalah mengenai
karena pembangunan jalan, peng- eksternalitas positif yang diakibatkan
eksploitasian sumberdaya alam, dan oleh infrestruktur ke dalam fungsi
perubahan pola hidup masyarakat yang produksi.
suka meniru kehidupan masyarakat Sektor publik mempunyai
perkotaan. peranan penting dalam kegiatan
produksi. Secara nyata, sektor publik
Pengaruh Infrastruktur jalan dapat dimasukkan ke dalam fungsi
Terhadap Manfaat Ekonomi produksi sebab adanya peran penting
Beberapa hasil penelitian dari sektor publik sebagai salah satu
tentang teori pertumbuhan baru (new input dalam produksi. peran sektor
Growth Theory) mencoba menjelaskan publik yang produktif akan mencipta-
pentingnya infrastruktur dalam kan potensi keterkaitan positif antara
mendorong perekonomian. Teori ini pemerintah dan pertumbuhan ekonomi
memasukkan infrastruktur sebagai input (Barro, 1990, p. 53). Dalam studi
dalam memepengaruhi output agregat literaturnya mengenai public spending,
dan juga merupakan sumber yang Barro (190, p. 54) meulai memasukkan
mungkin dalam meningkatkan batas- beberapa asumsi untuk menjelaskan
batas kemajuan teknologi yang didapat keterkaitan antara pemerintah dengan
dari munculnya eksternalitas pada pertumbuhan ekonomi. Diasumsikan
pembangunan infrastruktur (Hulten dan bahwa pemerintah disini adalah
Schwab, 1991, p. 91). merujuk pada pelayanan publik yang disediakan tanpa
pembahasan sebelumnya, secara singkat adanya pengenaan biaya penggunaan
hipotesis kapital publik meningkatkan dan tidak dihalangi dengan efek
output pada sektor privat secara kemacetan ( congesion effects).
langsung dan tidak langsung. efek
langsung berdasarkan pada hipotesis, Pengaruh Infrastruktur Jalan
karena kapital publik menyediakan Terhadap Manfaat Sosial
intermediated service pada sektor privat Infrastruktur jalan memiliki
dalam proses produksi atau dengan kata manfaat terhadap ekonomi dan sosial.
lain produk marginal layanan kapital Dalam Ikhsantono (2009) Kegiatan
publik adalah positif. Efek tidak ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan
langsung muncul dari asumsi bahwa manusia. Transportasi adalah salah satu
kapital publik dan kapital privat bersifat jenis kegiatan yang menyangkut

88 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
peningkatan kebutuhan manusia dengan di negara lain karena kondisi transportasi
mengubah letak geografis barang dan publik kurang aman dan nyaman, biaya
orang sehingga menimbulkan adanya sosial ekonomi yang masih tinggi,
transaksi. Manfaat sosial transportasi kecenderuangan tidak tepat waktu dan
menyediakan berbagai kemudahan, kurang terpadu dalam pengelolaannya.
diantaranya: Berbeda dengan Singapura, meskipun
a) Pelayanan untuk perorangan atau sama-sama di negara Asia Tenggara
kelompok, tetapi Singapura sudah memiliki system
b) Pertukaran atau penyampaian transportasi publik yang maju dan
informasi, merupakan salah satu negara dengan
c) Perjalanan untuk bersantai, transportasi publik terbaik di dunia. Hal
d) Memendekkan jarak, ini dikarenakan, moda transportasi di
e) Memencarkan penduduk negeri ini tersedia secara efisien dan
Di samping itu ada manfaat lainnya yaitu tepat waktu dengan teknologi yang
manfaat politis yaitu: cukup canggih. Selain itu juga disertai
a) Pengangkutan menciptakan persatu- dengan informasi rute serta penunjuk
an dan kesatuan yang semakin kuat lain yang sangat jelas serta mudah di
dan meniadakan isolasi. temukan. Meskipun ada beragam moda
b) Pengangkutan menyebabkan pe- transportasi, tapi setiap moda tersebut
layanan kepada masyarakat dapat dikelola secara terpadu, mulai dari taksi,
dikembangkan atau diperluas dengan MRT, LRT, dan bus. Taksi di sana diatur
merata pada setiap bagian wilayah dengan sangat baik oleh pemerintah
suatu negara. mulai dari pengenaan tarif awal yang
c) Keamanan negara terhadap serangan ditetapkan, tarif surecharge (biaya
dari luar negeri yang tidak di- tambahan), hingga menjadi syarat supir
kehendaki mungkin sekali tergantung taksi yang benar-benar ketat, semuanya
pada pengangkutan yang efisien di atur oleh pemerintah. Begitu juga bus,
yang memudahkan mobilitas segala meskipun ada beberapa perusahaan yang
daya (kemampuan dan ketahanan) mengoperasikan bus tetapi pelayanan,
nasional, serta serta memungkinkan biaya, dan sistem yang digunakan tetap
perpindahanpasukan-pasukan perang sama. Selain itu, bus disana juga dikelola
selama masa perang. dengan sangat baik dan terpadu dengan
d) Sistem pengangkutan yang mungkin moda transportasi lain seperti MRT,
efisien memungkinkan negara me- LRT sehingga masyarakat yang ingin ke
mindahkan dan pengangkut pen- kantor menggunakan MRT tetapi
duduk dari daerah yang mengalami rumahya jauh dari stasiun maka menaiki
bencana ke tempat yang lebih aman. bus kota dari halte terdekat. Dan
kemudian dapat diteruskan dengan
Pengaruh Infrastruktur Jalan perjalanan MRT dengan tepat waktu
Terhadap Biaya Sosial karena bus-bus tersebut datang dan
Transportasi publik merupakan berangkat sesuai dengan waktu yang
transportasi yang bersifat umum seperti ditetapkan.
kereta api, bus, pesawat terbang, taksi Sementara di Indonesia, sistem
dan lain-lain. Di Indonesia dalam transportasi kurang terintegrasi dan
kehidupan sehari-hari transportasi publik dimanajemen dengan baik. Misalnya,
ini cenderung kurang diminati dibanding ketika keluar dari halte bus way kita

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 89


akan merasa kebingungan ketika harus mengakomodasi masyarakat kalangan
melanjutkan perjalanan ke suatu tempat menengah ke bawah.
yang jauh dari halte karena tidak adanya
moda transportasi publik lain yang bisa b) Mengintegrasikan moda
digunakan. Atau ketika telah keluar dari transportasi massal secara
stasiun seseorang akan merasa dirugikan terpadu.
karena harus menunggu supir bus untuk Mengintegrasikan moda tran-
naik ke tempat tujuan. Kondisi moda sportasi massal secara terpadu disini
transportasi publik yang kurang nyaman adalah mengelola seluruh transportasi
karena kurang terjaganya kebersihan massal agar masing-masing moda tran-
atau kurang layak pakai. Oleh karena itu, sportasi massal yang ada dapat saling
hal yang perlu dilakukan saaat ini untuk menunjang satu sama lain dan tidak ada
mengatasi masalah kemacetan di yang saling mematikan satu sama lain.
Indonesia khususnya dikota-kota besar
adalah bukan dengan membatasi jumlah c) Dampak alat transportasi
kendaraan bermotor melainkan melaku- terhadap lingkungan
kan manajemen transportasi publik. Dampak yang ditimbulkan alat
Manajemen transportasi publik adalah transportasi, dalam perkembangannya
suatu bentuk pengaturan moda tran- ada dampak positif dan ada negatif nya
sportasi massal guna mengatasi bagi manusia. Dengan banyaknya jenis
permasalah-permasalahan transportasi alat transportasi yang memerlukan
terutama kecamatan khususya dikota- minyak bumi sebagai alat penggeraknya
kota besar sebagai salah satu bentuk diberbagai Negara tentu hal ini sangat
menajemen-menajemen kota demi berpengaruh pada lingkungan, kemudian
mengwujudkan kota yang nyaman dan asap-asap yang dikeluarkan dari
teratur. Meskipun saat ini di Indonesia kendaraan bermotor yang mengakibat-
sudah ada transportasi publik tetapi kan polusi udara diperkotaan, namun
sering kali gagal karena manajemennya berpindah dari hal itu alat transportasi
yang kurang tepat dan tidak terintegrasi juga memiliki dampak positif pada
dengan baik. Oleh karena itu, strategi kenyamanan bertransportasi.
yang dapat dilakukan auntuk mewujud-
kan manajemen transportasi terintegrasi Dampak positif :
antara lain : a. Bagi masyarakat pedesaan, alat tran-
sportasi akan terasa sangat penting
a) Meningkatkan kualitas moda untuk menghubungkan mereka ke
transportasi massal dengan kota atau kedaerah lain dalam
membangun kerjasama memenuhi segala kebutuhannya.
pemerintah dengan swasta dan Jarak desa dengan kota yang jauh
masyarakat. akan menjadi penghambat terhadap
Kualitas moda transportasi pertumbuhan desa. Tanpa adanya
massal di Indonesia saat ini perlu alat tranportasi semuanya akan terasa
ditingkatkan. Hal ini mengingat cukup sangat sulit.
banyak moda transportasi massal yang b. Menghemat waktu, dalam perjalanan
kondisinya benar-benar meprihatinkan, ketempat yang jaraknya jauh.
baik dari segi kebersihan maupun c. Pencemaran udara yang diakibatkan
kelayakan khususnya moda yang alat-alat transportasi selain memberi-

90 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
kan dampak negatif, juga dapat bocor atau meledak dilautan dapat
memberikan dampak positif antara mengganggu keindahan taman laut.
lain, lahar dan partikulat-partikulat 3. Pencemaran udara adalah hadirnya di
yang disemburkan gunung berapi dalam atmosfer / udara luar, satu atau
yang meletus, bila sudah dingin lebih kontaminan (bahan pencemar)
menyebabkan tanah menjadi subur, udara, atau kombinasinya dalam
pasir dan batuan yang dikeluarkan jumlah dan waktu sedemikian yang
gunung berapi yang meletus dapat cenderung melukai / menyakiti
dimanfaatkan sebagai bahan manusia, tanaman, hewan, atau
bangunan. benda milik manusia. Pencemaran
d. Gas karbon monoksida bila bereaksi udara akibat transportasi terutama
dengan oksigen di udara meng- terpusat di sekitar daerah perkotaan
hasilkan gas karbon dioksida bisa dan pada prinsipnya disebabkan oleh
dimanfaatkan bagi tumbuh- lalu lintas di perkotaan. Kendaraan
tumbuhan untuk melangsungkan bermotor yang berhenti dan mulai
fotosintesis untuk menghasilkan berjalan (di kebanyakan jalan-jalan
karbohidrat yang sangat berguna arteri kota) pengaruh yang sangat
bagi makhluk hidup. besar dalam emisi gas-gas
hidrokarbon dan karbon monoksida
Dampak negatif : dari kendaraan. Dispersi pencemaran
1. Minyak bumi pada saat ini masih udara tergantung pada beberapa
merupakan sumber daya alam yang kondisi, seperti meteorologi,
paling utama untuk memenuhi topografi, dan aerografi dari daerah
kebutuhan energi dunia. Hal ini perkotaan. Polutan (bahan pencemar)
dapat disaksikan bahwa segala yang dominan adalah CO, SOx,
mesin, kereta api, kapal laut, pesawat NOx, THC (Total Hydro Carbon),
terbang, mobil, semua alat tran- dan TSP (Total Suspended
sportasi, merupakan sarana tran- Particulate) atau debu partikulat,
sportasi yang menggunakan bahan dengan kontribusi CO, NOx, dan
bakar minyak bumi, sedangkan hidrokarbon berasal dari transportasi,
minyak bumi adalah sumber daya SOx dari kegiatan industri, dan TSP
alam yang tidak dapat diperbaharui umumnya dari kegiatan permukiman.
(unrenewable) jika ini terus dikuras Pencemaran udara di banyak kota-
habis, maka lingkungan yang ideal kota besar pada umumnya ber-
yang tak kan pernah dirasakan oleh hubungan dengan pembangunan dari
generasi yang akan datang. kegiatan-kegiatan di sektor tran-
2. Dengan perkembangan teknologi, sportasi dan industri, meskipun
perubahan alam menjadi tidak sektor perdagangan dan permukiman
estetis, misalnya: asap kendaraan tetap memberikan kontribusi yang
bermotor yang bercampur dengan cukup besar pula. Dampak memberi-
debu akan membentuk oksidasi kan pengaruh yang merugikan bagi
nitrogen di udara sehingga akan kesehatan manusia, bukan saja
terbentuk awan kecoklatan, hal ini dengan terhisap langsung, tetapi juga
sangat mengganggu pada waktu dengan cara-cara pemaparan lainnya
menikmat keindahan alam. Adanya seperti: meminum air yang
kapal pengangkutan minyak yang terkontaminasi dan melalui kulit.

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 91


Pengaruh-pengaruh langsung dari kesehatan masyarakat dengan
polusi udara terhadap kesehatan terjangkitnya penyakit saluran
manusia tergantung pada; intensitas pernapasan akibat polusi udara.
dan lamanya pemaparan, juga status
kesehatan penduduk yang terpapar. Pengaruh Manfaat Ekonomi
4. Gangguan Bising, bising adalah Transportasi Terhadap Biaya Sosial
bunyi yang tidak dikehendaki, atau Suatu wilayah tertentu
tenaga getaran yang tidak terkendali. bergantung pada wilayah lain. Demikian
Umumnya ada tiga sumber juga wilayah lain memiliki
kebisingan : ketergantungan pada wilayah tertentu.
a) Kebisingan lalu lintas/transpor- Diantara wilayah-wilayah tersebut,
tasi terdapat wilayah-wilayah tertentu yang
b) Kebisingan pekerjaan atau memiliki kelebih-an dibanding yang lain
industri sehingga wilayah tersebut memiliki
c) Kebisingan penduduk/per- beberapa fasilitas yang mampu melayani
mukiman kebutuhan penduduk dalam radius yang
lebih luas, sehingga penduduk pada
Semua kebisingan tersebut dapat radius tertentu akan mendatangi wilayah
menghasilkan kerusakan fisik dan tersebut untuk memperoleh kebutuhan
psikologis. Kebisingan lalu lintas yang diperlukan.
adalah konstan dan menyebar luas, Morlok (1988) mengemukakan
karena itu menimbulkan masalah- bahwa akibat adanya perbedaan tingkat
masalah yang lebih serius. Pada pemilikan sumberdaya dan keterbatasan
umumnya kecepatan kendaraan yang kemampuan wilayah dalam mendukung
lebih tinggi akan menghasilkan kebutuhan penduduk suatu wilayah
tingkat kebisingan yang lebih tinggi menyebabkan terjadinya pertukaran
pula, dan permukaan jalan yang barang, orang dan jasa antar wilayah.
makin kasar juga akan menghasilkan Pertukaran ini diawali dengan proses
kebisingan yang makin tinggi. Bunyi penawaran dan permintaan. Sebagai alat
yang paling keras ditimbulkan di bantu proses penawaran dan permintaan
daerah persimpangan dengan adanya yang perlu dihantarkan menuju wilayah
kendaraan yang berhenti atau lain diperlukan sarana transportasi.
mengerem, serta kendaraan yang Sarana transportasi yang memungkinkan
mulai berjalan. untuk membantu mobilitas berupa
5. Berkurangnya lahan-lahan pertanian angkutan umum.
yang produktif karena dipakai untuk Dalam menyelenggarakan ke-
menampung kebutuhan akan jasa hidupannya, manusia mempergunakan
tranportasi seperti terminal, landasan ruang tempat tinggal yang disebut
kapal terbang atau parker kendaraan. permukiman yang terbentuk dari unsur-
6. Tingginya Kadar Pulotan akibat unsur working, opportunities,
emisi (pelepasan) dari asap circulation, housing, recreation, and
kendaraan bermotor. Hal ini menjadi other living facilities (Hadi Sabari
ancaman serius bila dibiarkan begitu Yunus, 1987). Unsur circulation adalah
saja, bukan saja bagi lingkungan jaringan transportasi dan komunikasi
yang kita diami, lebih jauh ini bisa yang ada dalam permukiman. Sistem
mengakibatkan menurunnya derajat transportasi dan komunikasi meliputi

92 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
sistem internal dan eksternal. Jenis yang Transportasi berfungsi sebagai
pertama membahas sistem jaringan yang jembatan yang menghubungkan
ada dalam kesatuan permukiman itu produsen dengan konsumen dan
sendiri. Jenis yang kedua membahas meniadakan jarak diantara keduanya.
keadaan kualitas dan kuantitas jaringan Jarak tersebut dapat dinyatakan sebagai
yang menghubungkan permukiman satu jarak waktu maupun jarak geografis.
dengan permukiman lainnya di dalam Jarak waktu timbul karena barang yang
satu kesatuan permukiman. dihasilkan hari ini mungkin belum
Perpindahan manusia dan barang dipergunakan sampai besok. Jarak atau
dari satu tempat ke tempat lain selalu kesenjangan ini dijembatani melalui
melalui jalur-jalur tertentu. Tempat asal proses penggudangan dengan teknik
dan tempat tujuan dihubungkan satu tertentu untuk mencegah kerusakan
sama lain dengan suatu jaringan barang yang bersangkutan.
(network) dalam ruang. Jaringan tersebut Transportasi erat sekali dengan
dapat berupa jaringan jalan, yang penggudangan atau penyimpanan karena
merupakan bagian dari sistem keduanya meningkatkan manfaat barang.
transportasi. Transportasi merupakan hal Angkutan menyebabkan barang dapat
yang penting dalam suatu sistem, karena dipindahkan dari satu tempat ke tempat
tanpa transportasi perhubungan antara lain sehingga bisa dipergunakan di
satu tempat dengan tempat lain tidak tempat barang itu tidak didapatkan.
terwujud secara baik (Bintarto, 1982). Dengan demikian menciptakan manfaat
Hurst (1974) mengemukakan tempat. Penyimpanan atau
bahwa interaksi antar wilayah tercermin penggudangan juga memungkinakan
pada keadaan fasilitas transportasi serta barang disimpan sampai dengan waktu
aliran orang, barang, maupun jasa. dibutuhkan dan ini berarti memberi
Transportasi merupakan tolok ukur manfaat waktu (Schumer, 1974).
dalam interaksi keruangan antar Pembangunan suatu jalur transportasi
wilayah dan sangat penting peranannya maka akan mendorong tumbuhnya
dalam menunjang proses perkembangan fasilitas-fasilitas lain yang tentunya
suatu wilayah. Wilayah dengan kondisi bernilai ekonomis.
geografis yang beragam memerlukan Perbedaan sumberdaya yang ada
keterpaduan antar jenis transportasi di suatu daerah dengan daerah lain
dalam melayani kebutuhan masyarakat. mendorong masyarakat untuk melakukan
Pada dasarnya, sistem transportasi mobilitas sehingga dapat memenuhi
dikembangkan untuk menghubungkan kebutuhannya. Dalam proses mobilitas
dua lokasi guna lahan yang mungkin inilah transportasi memiliki peranan
berbeda. Transportasi digunakan untuk yang penting untuk memudahkan dan
memindahkan orang atau barang dari memperlancar proses mobilitas tersebut.
satu tempat ke tempat lain sehingga Proses mobilitas ini tidak hanya sebatas
mempunyai nilai ekonomi yang lebih oleh manusia saja, tetapi juga barang dan
meningkat. jasa. Dengan demikian nantinya interaksi
Dengan transportasi yang baik, antar daerah akan lebih mudah dan dapat
akan memudahkan terjadinya interaksi mengurangi tingkat kesenjangan antar
antara penduduk lokal dengan dunia daerah.
luar. Keterisolasian merupakan masalah
pertama yang harus ditangani.

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 93


Ullman mengungkapkan ada tiga Dalam melakukan pergerakan
syarat untuk terjadinya interaksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
keruangan, yaitu : penduduk mempunyai dua pilihan yaitu
1) Complementarity atau ketergantung- bergerak dengan moda transportasi dan
an karena adanya perbedaan demand tanpa moda transpotasi (berjalan kaki).
dan supply antar daerah. Pergerakan tanpa moda tranportasi
2) Intervening opportunity atau tingkat biasanya berjarak pendek, sedangkan
peluang atau daya tarik untuk dipilih pergerakan dengan moda transportasi
menjadi daerah tujuan perjalanan. berjarak sedang atau jauh.
3) Transferability atau tingkat peluang Transportasi merupakan peng-
untuk diangkut atau dipindahkan dari hubung utama antara dua daerah yang
suatu tempat ke tempat lain yang sedang berinteraksi dalam pembangun-
dipengaruhi oleh jarak yang an. Tanpa adanya jaringan transportasi
dicerminkan dengan ukuran waktu tidak mungkin pembangunan dapat
dan atau biaya. diperkenalkan ke luar daerah. Jalan
Kebutuhan akan pergerakan merupakan akses transportasi dari suatu
bersifat merupakan kebutuhan turunan. wilayah menuju ke wilayah.
Pergerakan terjadi karena adanya proses Aktivitas penduduk yang me-
pemenuhan kebutuhan. Pergerakan tidak ningkat perlu dijadikan perhatian dalam
akan terjadi seandainya semua kebutuh- merumuskan kebijakan di bidang tran-
an tersebut menyatu dengan permukim- sportasi karena manusia senantiasa
an. Namun pada kenyataannya semua memerlukan transportasi. Hal ini
kebutuhan manusia tidak tersedia di satu merupakan sesuatu hal yang merupakan
tempat. Atau dengan kata lain lokasi ketergantungan sumberdaya antar
kegiatan tersebar secara heterogen di tempat. Hal ini menyebabkan proses
dalam ruang. Dengan demikian perlu interaksi antar wilayah yang tercermin
adanya pergerakan dalam rangka untuk pada fasilitas transportasi. Transportasi
memenuhi kebutuhan. merupakan tolok ukur interaksi antar
wilayah.

2.8. Kerangka Pikir Empiris

94 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
Hipotesis yang dapat diangkat dari uraian di atas adalah :
H1: Infrastruktur Jalan berpengaruh terhadap manfaat ekonomi
H2: Infrastruktur jalan berpengaruh terhadap manfaat sosial
H3: Infrastruktur jalan berpengaruh terhadap biaya sosial
H4: Manfaat ekonomi berpengaruh terhadap biaya sosial

METODE PENELITIAN 3. akses kemudahan usaha baru


4. pemanfaatan teknologi baru
3.1.Variabel Penelitian d. biaya sosial
Variabel penelitian yang digunakan 1. degradasi modal sosial
dalam penelitian ini adalah : Variabel 2. kecelakaan lalulintas
bebas atau independent, yaitu variabel 3. perubahan pola hidup
yang mempengaruhi variabel lain.
Dalam penelitian ini variabel
independent meliputi : Infrastruktur 1.4. Populasi dan Sampel
jalan. Sedangkan Variabel terikat atau Populasi yang diambil dari
Dependen, yaitu variabel yang penelitian adalah seluruh masyarakat
dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam kota Semarang yang melakukan kegiatan
penelitian ini variabel dependen adalah usaha di sepanjang jalan protokol atau
manfaat ekonomi, manfaat sosial dan jalan besar (jalan raya).
biaya sosial. Mengingat jumlah populasi tidak
diketahui dengan pasti jumlahnya, maka
3.2.Definisi operasional variabel dan menurut Djarwanto (2004: 154) dasar
indikator penentuan sampel ditentukan dengan
Indrianto dan Supomo (2001 : rumus Slovin. Penentuan sampel
69) menyatakan definisi operasional sebanyak minimal 96 karena dianggap
adalah penentuan construk sehingga cukup mewakili populasi dan sesuai
menjadi variabel yang dapat diukur. pada perhitungan diatas yaitu pengusaha.
Adapun definisi operasional adalah Sampel responden dilakukan dengan
sebagai berikut : teknik purposive sampling. Artinya
a. Infrastruktur Jalan memilih sampel yang mempunyai usaha
Atribut transportasi darat antara lain : ekonomi. Sampel dipilih berdasarkan
1. prasarana jalan kriteria memiliki usaha jasa per-
2. prasarana jembatan dagangan, usaha industri kecil, usaha
3. sarana angkutan jasa angkutan, usaha pertanian dan
b. Manfaat ekonomi peternakan dan telah memiliki rumah
Atribut Manfaat ekonomi dapat permanen.
diukur dengan :
1. Biaya modal usaha 3.5. Jenis dan Sumber Data
2. jumlah usaha dan aset 3.5.1.Jenis Data
3. Pendapatan dan tabungan Jenis yang digunakan dalam
c. Manfaat sosial penelitian ini adalah data subyek.
Atribut manfaat sosial yaitu : Menurut Indriantoro (2001 : 145) data
1. kemudahan akses transportasi subyek merupakan jenis data penelitian
2. rumah permanen yang berupa opini, sikap, pengalaman

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 95


atau karakteristik dari seseorang atau a. Metode Analisis Data
sekelompok orang yang menjadi subyek 3.7.1. Analisis Diskriptif
penelitian. Data yang digunakan adalah Dalam hal ini penulisan
dari hasil jawaban responden atas dilakukan dengan menggunakan analisa
pertanyaan yang diajukan penulis kepada non statistik untuk menganalisis data
responden dalam bentuk wawancara, kualitatif, yaitu dengan membaca tabel-
baik secara lisan maupun tulisan. tabel, grafik / angka-angka yang tersedia
kemudian dilakukan uraian dan
3.5.2. Sumber Data penafsiran. Dalam hal ini data terlihat
Didalam pengumpulan data, pada koesioner yang diisi oleh
sumber data yang diperlukan adalah responden. Koesioner tersebut bersifat
sebagai berikut : (Arikunto, 2001 : 48) kualitatif yang kemudian dikuantitatif-
1. Data Primer yaitu data yang kan dengan cara memberi skore (nilai)
diperoleh secara langsung dari dengan menggunakan skala likert yaitu
sumbernya, diamati, dan dicatat sebagai berikut : Sangat setuju diberi
untuk pertama kalinya. Dalam nilai (5), Setuju diberi nilai 4, Cukup
penelitian ini yang dimaksud data setuju diberi nilai 3, Tidak setuju diberi
primer adalah data yang berasal dari nilai 2 dan Sangat tidak setuju diberi
responden. Data ini diperoleh dari nilai 1.
hasil koesioner.
2. Data Sekunder yaitu data yang 3.7.2.Analisis Kuantitatif
diperoleh dengan menggunakan Adapun untuk mengetahui
metode dokumentasi yaitu hubungan variabel-variabel yang
pengambilan data dari buku, surat mempunyai hubungan, maka dilakukan
kabar, majalah yang relevan dengan pengujian hipotesis dengan perhitungan
penelitian. statistik. Untuk penganalisisan data
digunakan SPSS versi 22.00 dalam
3.6. Metode Pengumpulan Data model dan pengkajian hipotesis.
Untuk memperoleh informasi
data yang diperlukan agar penulisan BAB IV
dapat dipertanggungjawabkan, maka HASIL PENELITIAN DAN
dalam penelitian ini digunakan tehnik PEMBAHASAN
pengumpulan data sebagai berikut : 4.1. Analisis Data Kuantitatif
1. Wawancara (Interview) 4.1.1. Uji Validitasi
Merupakan metode pengumpulan Berdasarkan hasil uji validitas
data dengan bertanya langsung dapat diketahui bahwa semua item
kepada pihak- pihak tertentu yang pertanyaan/indikator variabel Infra-
mendapatkan keterangan yang luas. struktur jalan (X1), Manfaat Ekonomi
2. Kuesioner (Questioner) (Y1), Manfaat Sosial (Y2), Biaya Sosial
Yaitu tehnik pengumpulan data (Y3), dinyatakan valid karena dari hasil
dengan menggunakan daftar korelasi antara hasil jawaban responden
pertanyaan yang disusun secara pada tiap item pertanyaan/indikator
sistematis, dimana daftar pertanyaan dengan skor total di dapat hasil yang
tersebut harus dijawab oleh signifikan, yaitu nilai rhitung > rtabel.
responden.

96 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
4.1.2. Uji Reliabilitas berganda antar variabel independen tidak
Hasil uji reliabilitas memperlihat- boleh saling berkorelasi atau terjadi
kan bahwa nilai Cronbachs Alpha multikolinearitas. Deteksi tidak terjadi-
semua variabel di atas 0,60, sehingga nya multikolinearitas dapat dilihat pada
dapat disimpulkan bahwa variabel collinearity statistics, dengan ketentuan
Infrastruktur jalan (X1), Manfaat apabila nilai tolerance value masing-
Ekonomi (Y1), Manfaat Sosial (Y2), masing variabel independen berada di
Biaya Sosial (Y3), dinyatakan reliabel atas 0,1 dan Variance Inflation Value
atau dapat dipercaya/handal, yang berarti atau nilai VIF masing-masing variabel
apabila data tersebut dipergunakan pada independen berada di bawah 10 maka
obyek penelitian yang berbeda, pada tidak terjadi multikolinearitas.
waktu yang berbeda akan memberikan Berdasarkan hasil pengujian
hasil yang sama dengan hasil yang multikolinearitas model regresi me-
diperoleh pada penelitian ini. nunjukkan bahwa antar variabel Infra-
struktur Jalan (X1), Manfaat
4.1.3. Uji Asumsi Klasik Ekonomi(Y1), Manfaat Sosial (Y2),
Uji asumsi klasik dilakukan Biaya Sosial (Y3), semuanya tidak
terhadap data yang digunakan untuk terjadi multikolinearitas, karena nilai
analisis regresi berganda. Uji asumsi tolerance masing-masing variabel
klasik terdiri dari uji normalitas, uji independen berada di atas 0,1 dan nilai
multikolinearitas dan uji heteroske- VIF masing-masing variabel independen
dastisitas. berada di bawah 10.

4.1.3.1. Uji Normalitas 4.1.4. Analisis Regresi Linier


Uji normalitas digunakan untuk Analisis regresi linier berganda
menguji apakah data yang digunakan digunakan untuk melihat pengaruh
berdistribusi normal atau tidak. Data variabel bebas terhadap variabel terikat.
yang baik adalah memiliki distribusi Hasil analisis regresi berganda dengan
normal. Pengujian normalitas data menggunakan program SPSS versi 22.0
dilakukan dengan Uji Kolmogorov- adalah sebagai berikut :
Smirnov. Kriteria Uji Kolmogorov
Smirnov adalah sebagai berikut : 4.1.4.1. Analisis Regresi Linier
Jika pvalue (Asymp.Sig.) > 0,05 maka Berganda
data berdistribusi normal Persamaan regresi I adalah:
Jika pvalue (Asymp.Sig.) < 0,05 maka Biaya Sosial = 0,172 Infrastuktur
distribusi data tidak normal Jalan + 0,405 Manfaat Ekonomi
Hasil uji normalitas menunjuk-
kan bahwa nilai pvalue (Asymp.Sig.) dari Persamaan regresi tersebut mempunyai
residual kedua model regresi adalah > arti sebagai berikut :
0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan 1) Koefisien regresi variabel bebas
bahwa data yang digunakan dalam (Infrastruktur Jalan) bernilai positif
penelitian ini berdistribusi normal. dan signifikan terhadap variabel
terikat (Biaya Sosial). Artinya,
4.1.3.2. Uji Multikolinieritas apabila variabel infrastruktur jalan
Di dalam penelitian yang naik, maka variabel Biaya Sosial
menggunakan teknik analisa regresi juga meningkat dan jika variabel

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 97


bebas turun, maka variabel terikat yang signifikan antara variabel inde-
juga menurun. penden terhadap variabel dependen
2) Koefisien regresi variabel bebas secara parsial, dimana apabila nilai t
(Manfaat Ekonomi) bernilai positif hitung lebih besar dari t tabel
dan signifikan terhadap variabel menunjukkan diterimanya hipotesis yang
terikat (Biaya Sosial). Artinya, diajukan. Nilai t hitung dapat dilihat
apabila variabel Manfaat Ekonomi pada hasil regresi dan nilai t tabel
naik, maka variabel Biaya Sosial didapat melalui sig. = 0,025 dengan
juga meningkat dan jika variabel df= n k. Hasil Uji-t menunjukkan
bebas turun, maka variabel terikat bahwa semua variabel bebas
juga menurun. berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat, karena nilai t
Persamaan regresi II adalah: hitung > dari t tabel.
Manfaat Sosial = 0, 444 Infrastruktur
Jalan 4.2.
Persamaan regresi tersebut 4.3. Pembahasan
mempunyai arti sebagai berikut : 4.3.1. Pengaruh Infrastruktur jalan
Koefisien regresi variabel bebas terhadap manfaat ekonomi
(Infrastruktur Jalan) bernilai positif dan Hipotesis 1 menyatakan
signifikan terhadap variabel terikat Infrastruktur Jalan berpengaruh positif
(Manfaat Sosial). Artinya, apabila terhadap manfaat ekonomi secara
variabel Infrastruktur Jalan naik, maka signifikan. Hasil pengujian regresi
variabel Manfaat Sosial juga meningkat menunjukkan [pvalue (Sig.) = 0,000)] <
dan jika variabel bebas turun, maka 0,025 dan (thitung = 2,903) > (ttabel =
variabel terikat juga menurun. 1,960), maka hasil uji-t adalah
signifikan dan positif (tanda pada t
Persamaan regresi III adalah: dan koefisien beta adalah positif),
Manfaat Ekonomi = 0,279 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,
Infrastruktur jalan yang berarti Infrastruktur Jalan (X1)
Persamaan regresi tersebut berpengaruh positif dan signifikan
mempunyai arti sebagai berikut : terhadap Manfaat Ekonomi (Y1) pada
Koefisien regresi variabel bebas pedagang atau usaha ekonomi rakyat.
(Infrastruktur Jalan) bernilai positif dan Signifikan mengandung arti
signifikan terhadap variabel terikat bahwa infrastruktur jalan memang
(Manfaat Ekonomi). Artinya, apabila mempunyai pengaruh yang bermakna/
variabel Infrastruktur jalan naik, maka signifikan terhadap manfaat ekonomi,
variabel Manfaat Ekonomi juga sehingga dapat disimpulkan bahwa
meningkat dan jika variabel bebas turun, perubahan-perubahan yang terjadi pada
maka variabel terikat juga menurun. manfaat ekonomi, dipengaruhi/ditentu-
kan oleh perubahan-perubahan dari
4.1.4.2. Pengujian Hipotesis infrastruktur jalan, tetapi tidak berlaku
Pembuktian hipotesis yang sebaliknya. Sedangkan hubungan
diajukan dalam penelitian ini akan Positif berarti bahwa perubahan-
dilakukan dari hasil uji parsial dengan perubahan yang terjadi pada manfaat
menggunakan uji t. Uji t ini ekonomi berjalan searah dengan
digunakan untuk membuktikan pengaruh perubahan-perubahan dari infrastruktur

98 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
jalan. Apabila variabel infrastruktur jalan terjadi pada manfaat sosial berjalan
mengalami peningkatan, maka secara searah dengan perubahan-perubahan
otomatis akan diikuti oleh peningkatan dari infrastruktur jalan. Apabila variabel
variabel manfaat ekonomi, dan infrastruktur jalan mengalami pe-
sebaliknya. ningkatan, maka secara otomatis akan
Koefisien beta (koefisien regresi) diikuti oleh peningkatan variabel
variabel reliability adalah 0,279 atau manfaat sosial, dan sebaliknya.
27,9% (0,279 x 100%). Koefisien regresi Koefisien beta (koefisien regresi)
ini merepresentasikan kekuatan variabel infrastruktur jalan adalah 0,444
pengaruh variabel infratsruktur jalan atau 44,4% (0,444 x 100%). Koefisien
terhadap variabel manfaat ekonomi. Arti regresi ini merepresentasikan kekuatan
dari koefisien regresi 27,9% tersebut pengaruh variabel infrastruktur jalan
adalah: jika variabel bebas yang lain terhadap variabel manfaat sosial. Arti
dianggap tetap (tidak ada perubahan) dan dari koefisien regresi 44,4% tersebut
variabel infrastruktur jalan ditingkatkan adalah: jika variabel bebas yang lain
sebesar 1% daripada sebelumnya, maka dianggap tetap (tidak ada perubahan) dan
akan diikuti oleh kenaikan variabel variabel infrastruktur jalan ditingkatkan
manfaat ekonomi sebesar 27,9%. sebesar 1% daripada sebelumnya, maka
akan diikuti oleh kenaikan variabel
4.3.2. Pengaruh infrastruktur jalan manfaat sosial sebesar 44,4%.
terhadap manfaat sosial
Hipotesis 2 menyatakan 4.3.3. Pengaruh Infrastruktur Jalan
Infrastruktur jalan berpengaruh positif terhadap biaya sosial
terhadap manfaat sosial secara Hipotesis 3 menyatakan
signifikan. Hasil pengujian regresi Infrastruktur Jalan berpengaruh positif
menunjukkan [pvalue (Sig.) = 0,000)] < terhadap biaya sosial secara signifikan.
0,025 dan (thitung = 4,829) > (ttabel = Hasil pengujian regresi menunjukkan
1,960), maka hasil uji-t adalah [pvalue (Sig.) = 0,000)] < 0,025 dan (thitung
signifikan dan positif (tanda pada t = 2,688) > (ttabel = 1,960), maka hasil uji-
dan koefisien beta adalah positif), t adalah signifikan dan positif (tanda
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, pada t dan koefisien beta adalah
yang berarti Infrastruktur jalan (X1) positif), sehingga Ho ditolak dan Ha
berpengaruh positif dan signifikan diterima, yang berarti infrastruktur jalan
terhadap Manfaat sosial (Y2) pada (X1) berpengaruh positif dan signifikan
pedagang atau usaha ekonomi rakyat. terhadap biaya sosial (Y3) pada
Signifikan mengandung arti bahwa pedagang atau usaha ekonomi rakyat.
infrastruktur jalan memang mempunyai Signifikan mengandung arti bahwa
pengaruh yang bermakna/signifikan infrastruktur jalan memang mempunyai
terhadap manfaat sosial, sehingga dapat pengaruh yang bermakna/signifikan
disimpulkan bahwa perubahan- terhadap biaya sosial, sehingga dapat
perubahan yang terjadi pada manfaat disimpulkan bahwa perubahan-
sosial, dipengaruhi/ditentukan oleh perubahan yang terjadi pada biaya
perubahan-perubahan dari infrastruktur sosial, dipengaruhi/ditentukan oleh
jalan, tetapi tidak berlaku sebaliknya. perubahan-perubahan dari infrastruktur
Sedangkan hubungan Positif berarti jalan, tetapi tidak berlaku sebaliknya.
bahwa perubahan-perubahan yang Sedangkan hubungan Positif berarti

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 99


bahwa perubahan-perubahan yang ter- sebaliknya. Sedangkan hubungan
jadi pada biaya sosial berjalan searah Positif berarti bahwa perubahan-
dengan perubahan-perubahan dari infra- perubahan yang terjadi pada biaya sosial
struktur jalan. Apabila variabel infra- berjalan searah dengan perubahan-
struktur jalan mengalami peningkatan, perubahan dari manfaat ekonomi.
maka secara otomatis akan diikuti oleh Apabila variabel manfaat ekonomi
peningkatan variabel biaya sosial, dan mengalami peningkatan, maka secara
sebaliknya. otomatis akan diikuti oleh peningkatan
Koefisien beta (koefisien regresi) variabel biaya sosial, dan sebaliknya.
variabel infrastruktur jalan adalah 0,172 Koefisien beta (koefisien regresi)
atau 17,2% (0,172 x 100%). Koefisien variabel manfaat ekonomi adalah 0,405
regresi ini merepresentasikan kekuatan atau 40,5% (0,405 x 100%). Koefisien
pengaruh variabel infrastruktur jalan regresi ini merepresentasikan kekuatan
terhadap variabel biaya sosial. Arti dari pengaruh variabel manfaat ekonomi
koefisien regresi 3,20% tersebut adalah: terhadap variabel biaya sosial. Arti dari
jika variabel bebas yang lain dianggap koefisien regresi 40,5% tersebut adalah:
tetap (tidak ada perubahan) dan variabel jika variabel bebas yang lain dianggap
infrastruktur jalan ditingkatkan sebesar tetap (tidak ada perubahan) dan variabel
1% daripada sebelumnya, maka akan manfaat ekonomi ditingkatkan sebesar
diikuti oleh kenaikan variabel biaya 1% daripada sebelumnya, maka akan
sosial sebesar 17,20%. diikuti oleh kenaikan variabel biaya
sosial sebesar 40,5%.
4.3.4. Pengaruh manfaat ekonomi
terhadap biaya sosial BAB V
Hipotesis 4 menyatakan PENUTUP
Manfaat ekonomi berpengaruh positif 5.1 Kesimpulan
terhadap biaya sosial secara signifikan. Berdasarkan hasil analisis data
Hasil pengujian regresi menunjukkan yang telah dilakukan terhadap seluruh
[pvalue (Sig.) = 0,000)] < 0,025 dan (thitung data yang diperoleh, maka dapat diambil
= 3,964) > (ttabel = 1,960), maka hasil uji- kesimpulan sebagai berikut:
t adalah signifikan dan positif (tanda 1) Terdapat pengaruh positif dan
pada t dan koefisien beta adalah signifikan dari variabel infrastruktur
positif), sehingga Ho ditolak dan Ha jalan (X1) terhadap manfaat ekonomi
diterima, yang berarti manfaat ekonomi (Y1) dapat diterima.
(Y2) berpengaruh positif dan signifikan 2) Terdapat pengaruh positif dan
terhadap biaya sosial (Y3) pada signifikan dari variabel infrastruktur
pedagang atau usaha ekonomi rakyat. jalan (X1) terhadap manfaat sosial
Signifikan mengandung arti bahwa (Y2) dapat diterima.
manfaat ekonomi memang mempunyai 3) Terdapat pengaruh positif dan
pengaruh yang bermakna/signifikan signifikan dari variabel infrastruktur
terhadap biaya sosial, sehingga dapat jalan (X1) terhadap biaya sosial (Y3)
disimpulkan bahwa perubahan- dapat diterima.
perubahan yang terjadi pada biaya 4) Terdapat pengaruh positif dan
sosial, dipengaruhi/ ditentukan oleh signifikan dari variabel manfaat
perubahan-perubahan dari manfaat ekonomi (Y2) terhadap biaya sosial
ekonomi, tetapi tidak berlaku (Y3) dapat diterima.

100 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
5.2 Saran litian ini dengan menambah beberapa
Berdasarkan hasil penelitian yang variabel atau bahkan melakukan
telah dilakukan, maka saran yang perubahan variabel yang menurut
diberikan adalah : peneliti paling mempengaruhi dampak
1. Perlu meningkatkan infrastruktur pembangunan infrastruktur jalan dalam
jalan dengan cara: 1) membangun usaha meningkatkan pertumbuhan
prasarana jalan, 2) prasarana jembat- ekonomi rakyat.
an, 3) sarana angkutan.
2. Perlu memperkuat manfaat ekonomi
dengan cara mengukur: 1) REFERENSI
penghematan biaya modal usaha, 2) 1. Adler. A. 1983. Evaluasi Ekonomi
meningkatkan jumlah usaha dan Proyek-Proyek Pengangkutan.
asetnya, 3) meningkatkan pendapat- Diterjemahkan oleh Paul Sitohang. UI
an dan tabungan. Press Jakarta
3. Perlu meningkatkan manfaat sosial
dengan cara: 1) memudahkan akses 2. Anwar. A. dan Tiro. M. 1996. Sistem
transportasi, 2) membangun bangun- Transportasi Di Kawasan Metropolitan
an atau kepemilikan rumah perma- Jakarta dan Implikasinya Kepada Kes-
nen, 3) mudah mengakses usaha ejahteraan Golongan Masyarakat Kech.
baru, 4) banyak menggunakan atau Jurnal Perencanaan Pembangunan
memanfaatkan teknologi baru. Wilayah dan Perdesaan (PWD). Volme 1
4. Dalam hal biiaya sosial yang perlu No. 2: 93-123.
diwaspadai adalah: 1) degradasi
modal sosial, 2) meminimalkan 3. Akhmad. 2005. Amber dan Komin,
kecelakaan lalu lintas, 3) perubahan Studi Perubahan Ekonomi Di Papua,
pola hidup yang konsumtif. Bigraf Publishing Yogyakarta.

5.3 Keterbatasan Penelitian 4. Achmad Firman. 2007. Dampak


Berdasarkan hasil penelitian yang Sektor Transportasi Terhadap Sektor
telah dilakukan kemungkinan hasilnya Pertanian dan Peternakan di Indonesia.
kurang memuaskan disebabkan karena Pusat Penelitian : Universitas
keterbatasan peneliti, diantaranya pene- Padjadjaran
litian ini menggunakan sampel hanya
dari para pedagang dan pelaku usaha 5. Dercon, S., dan P. Krishnan. Changes
kecil dan menengah di sepanjang jalan In Poverty In Rural Ethiopia 1989-
protokol kota Semarang. Sebaiknya 1995:Measurement, Robustness Tests
dapat dikembangkan di tingkat propinsi. And Decomposition. WPS/987.
Oxford: Center for the Study of African
5.4 Agenda Penelitian Yang Akan Economics. 1998.
Datang
Penelitian ini masih memungkin- 5. Fan. S., L. Zhang, dan X.Zhang. 2002.
kan untuk dikembangkan lebih lanjut, Growth, Inequality, and Poverty in Rural
oleh karena itu agenda penelitian men- China : The Role of Public Investments.
datang diharapkan pada peneliti selanjut- International Food Policy Research
nya dimungkinkan dapat mengunakan Institute Research Report 125.
variabel yang digunakan dalam pene-

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 101


6. Fox. W. Strategic options for urban 13.Perpustakaan Universitas Indonesia
infrastructure manage-ment. Urban >> UI - Tesis S2
Management Programme Policy Paper ttp://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/li
17. Washington D.C: World Bank. 1994 bri2/detail. jsp?id=71033&lokasi=local
dalam Rachel Mashika and Sally
Barden. Infrastructure An Poverty: A 14. Kasiyanto.M.J. 1996. Masalah dan
Gender Analysis. UK: Bridge, SIDA Strategi Pembangunan Indonesia. PT.
report no 15. June 1997. Pustaka Pembangunan Swadaya
Nusantara Jakarta. Cetakan ke-1 Kwon,
7. Hermanto. et al. 1995. Kemiskinan di Eunkyung. 2001. Infrastructure, Growth
Pedesaaan : Masalah dan Alternatif And Poverty Reduction In Indonesia: A
Penanggulangannya. Prosiding Crosssectional Analysis. Asian
Pengembangan Hasil Penelitian, Pusat Development Bank Institute.
Penelitian Sosial Eko-nomi Pertanian
Badan Penelitian dan Pengembangan 15. Marwan Jafar. 2007. Infrastruktur
Pertanian Departemen Pertanian, Bogor. Pro Rakyat, Strategi Investasi
Infrastruktur Indonesia Abad 21. Pustaka
8. Hawke. G.R. 1980. Economics for Toko Bangsa
Historians. Cambridge.Cambridge
University, Press. 16. Moteff, John, Claudia Copeland dan
John Fischer. 2003. Critical
9. Hermanto Dardak. 2009. ARAH DAN Injrastructure: What Makes An
KINERJA INVESTASI BIDANG Injrastructure Critical? Congressional
JAPAN, Direktur Jenderal Bina Marga, Research Service.
makalah Disampaikan pada Konferensi
Nasional Teknik Jalan (KNTJ) 8 Jakarta, 17. Nasution M.S.Tr. 1994. Manajemen
4 - 5 September 2007. Transportasi. Gahlia Indonesia

10. http://www. 18. Pranoto. W.S. 2010. Teori &


penataanruang.net/taru/Makalah/050629. Metodologi Sejarah, Edisi Pertama,
pdf Cetakan pertama, Graha Ilmu Robinson
Tarigan. 2005. Ekonomi Regional Suatu
11. Jhingan. M.L. 2000. Ekonomi Teori dan Aplikasi, Bumi Aksara,
Pembangunan dan Perencanaan [Teori Jakarta.
Dorongan Kuat - (Big Push Theory)].
PT. RajaGrafindo Persada Jakarta 19. Sarman Mukthar dan Sajogyo. 2000.
Masalah Penang-gulangan Kemiskinan
12. Jhon Lis Berger, Dampak Refleksi Dari Kawasan Timur Indonesia,
Pembangunan Jalan Pintas Kalimantan Cetakan ke-1, Puspa Swara, Anggota
Terhadap Perubahan Perilaku Sosial IKAPI, Jakarta. (Prosiding).
masyarakat (Persepsi Masyarakat Dena
pada Ruas Jalan Antara Palangkaraya 20. Santoso Singgih. 2007. Structural
dan Kuala Kapuas di Kabupaten Equation Model - Konsep dan Aplikasi
Kapuas). dangan AMOS. PT. Elex Media Kom-
putindo Kelompok Gramedia Jakarta.

102 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan


Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Kota Semarang
21. Setyari, Ni putu Wiwin. 2011. 24. Tri Bastuti Purwantini dan Rudi
Evaluasi Dampak Kredit Mikro Sunarja Rivai. 2008. Dampak
Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Pembangunan Prasarana Transportasi
di Indonesia: Analisis Data Panel. Jurnal Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Ekonomi Kuantitatif Terapan, Volume 5 Pedesaan: (Kasus Kabupaten Bulu
Nomor 2 Agustus 2011: hal141-150. Kumba Sulawesi Selatan). Jurnal, Pusat
Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan
22. Siregar. M. 1990. Beberapa Masalah Pertanian, Bogor.
Ekonomi dan Manage-ment
Pengangkutan. F.E. UI. 25. http://www.
bappenas.go.id/index.php?module=
23. Sorong Selatan Dalam Angka. 2005. Filemanager&func. Pdf
Bappeda bekerja sama dengan BPS
Kabupaten Sorong.

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 82 - 103 103

You might also like