Professional Documents
Culture Documents
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Pedoman Pengelolaan Limbah Di RS Muhammadiyah Tuban
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sesuai dengan fungsinya,rumah sakit berdasarkan Undang-undang Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Sedangkan di dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
rumah sakit merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, Pemda dan/atau masyarakat.
Sebagai suatu sarana pelayanan kesehatan, rumah sakit melakukan aktivitas
yang mengakibatkan timbulnya limbah. Limbah tersebut, dalam berbagai
ketentuan yang ada, hendaknya dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan
manfaat secara ekonomi bagi rumah sakit, sehat bagi pasien dan/atau pengunjung
maupun petugas serta aman bagi lingkungan.
II. KEBIJAKAN
III. PENGERTIAN
2. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang
berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari
limbah medis padat dan non-medis.
3. Limbah padat medis adalah limbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam (limbah yang
berbentuk tajam, yang biasanya dipakai untuk tindakan invasif kepada
pasien seperti jarum suntik, jarum IV catheter, jarum spinal, jarum jahit
bedah dll), limbah farmasi,limbah radioaktif (yang dihasilkan dari
Pedoman Pengelolaan Limbah di RS Muhammadiyah Tuban
hasil kegiatan radiologi), limbah kontainer bertekanan, dan limbah
dengan kandungan logam berat yang tinggi.
5. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.
6. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari
kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti dapur, perlengkapan
generator, dan anastesi
10. Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau akibat proses alam
yang menghasilkan timbunan sampah.
No Kategori Warna
Kontainer/ Lambang Keterangan
Kantong
Plastik
1 Radioaktif Merah Kantong boks timbal dengan
simbol radioaktif
Pedoman Pengelolaan Limbah di RS Muhammadiyah Tuban
2 Sangat Infeksius Kuning Kantong plastik kuat, anti
bocor, atau kontainer yang
dapat disterilisasi dengan
botoklaf
Standar limbah gas (emisi) dari pengolahan pemusnah limbah medis padat
dengan insinerator mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor Kep-13/MenLH/12/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak.
V. TATALAKSANA KEGIATAN
5.1.4. Transportasi
1) Kantong limbah padat medis sebelum dimasukkan ke kendaraan
pengangkut, harus diletakkan dalam kontainer yang kuat dan tertutup.
2) Kantong limbah padat medis harus aman dari jangkauan manusia
maupun binatang.
3) Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat
pelindung diri yang terdiri :
Pedoman Pengelolaan Limbah di RS Muhammadiyah Tuban
a) Topi/helm;
b) Masker;
c) Pelindung mata;
d) Pakaian panjang (coverall);
e) Apron untuk industri;
f) Pelindung kaki/sepatu boot; dan
g) Sarung tangan khusus (disposable gloves atau heavy duty
gloves)
2) Limbah Farmasi
a) Limbah farmasi dalam jumlah kecil dapat diolah dengan insinerator
pirolitik (pyrolytic incinerator), rotary kiln, dikubur secara aman,
sanitary landfill, dibuang ke sarana air limbah. Tetapi dalam jumlah
besar harus menggunakan fasilitas pengolahan yang khusus seperti
rotary kiln, kapsulisasi dalam drum logam, dan inersisasi.
b) Limbah padat farmasi dalam jumlah besar harus dikembalikan
kepada distributor, sedangkan bila dalam jumlah sedikit dan
tidak memungkinkan dikembalikan, supaya dimusnahkan
melalui insinerator pada suhu diatas 1.000 C.
Limbah kimia biasa yang tidak bisa didaur seperti gula, asam amino,
dan garam tertentu dapat dibuang ke saluran air kotor. Namun
demikian, pembuangan tersebut harus memenuhi persyaratan
konsentrasi bahan pencemar yang ada seperti bahan melayang, sushu,
dan pH.
3. Kaleng aerosol
Kaleng aerosol kecil harus dikumpulkan dan dibuang
bersama dengan limbah biasa dalam kantong plastik hitam
dan tidak untuk dibakar atau diinsinerasi. Limbah ini tidak
boleh dimasukkan ke dalam kantong kuning karena akan
dikirim ke insinerator. Kaleng aerosol dalam jumlah banyak
sebaiknya dikembalikan ke penjualnya atau ke instalasi
daur ulang bila ada.
7) Limbah Radioaktif
1) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap
air, dan mempunyai permukaan yang mudah dibersihkan pada
bagian dalamnya, misalnya fiberglass.
2) Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa
mengotori tangan.
3) Terdapat minimal 1 (satu) buah untuk setiap kamar atau
sesuai dengan kebutuhan.
4) Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x
24 jam atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh
limbah, maka harus diangkut supaya tidak menjadi perindukan
vektor penyakit atau binatang pengganggu.
c) Sampah Medis;
Lokasi : Incinerator rsud dr.R.Koesma
3) Sampah yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan sore dan malam hari,
untuk sementara ditampung dalam tas plastic dan ditaruh dalam bak
sampah tertutup di masing-masing ruangan, dan selanjutnya besok pagi
di ambil oleh Petugas Kebersihan rumah sakit (Cleaning Service) ke
tempat penampungan sampah sementara rumah sakit dengan
menggunakan trolley sampah.
NO HARI WAKTU
1 Senen-Kamis Pukul 07.30 s.d. 12.00 WITA
2 Jumat Pukul 07.30 s.d. 10.00 WITA
3 Sabtu Pukul 07.30 s.d. 11.00 WITA
6) Sampah yang dikirim kurang dari 1 (satu) Kg, dikenakan harga sama
dengan 1 (satu) Kg, yaitu sebesar Rp 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah);
PESERTA IKS : ..
BULAN & : ..
TAHUN
JUMLAH (KG)
NO TANGGAL SAMPAH SAMPAH HARGA PER JUMLAH
TAJAM MEDIS KG HARGA
LAINNYA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Pedoman Pengelolaan Limbah di RS Muhammadiyah Tuban
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
JUMLAH
( ..) (.)
1. Pengertian Limbah Cair adalah air buangan dan tinja yang berasal
dari Rumah Sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun, dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan
dan lingkungan;
1) Permukaan Lantai :
a) Petugas Pelaksana adalah petugas cleaning service dibantu
karyawan lainnya. Pada dasarnya seluruh karyawan RS
bertanggung jawab atas kebersihan ruangan yang menjadi
tanggung jawabnya.
b) Jadwal mengepel lantai : setiap hari , dua kali sehari, pagi dan
sore
c) Tangkai pel harus dibilas kembali setelah mengepel seluas 36
m atau setiap pindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya bila
ruangan berukuran kurang dari 36 m setiap kali sudah tampak
kotor.
d) Ruang lingkup : seluruh lantai di seluruh ruangan RS dengan
Prioritas : Ruang rawat inap, Koridor, Poliklinik, UGD, Toilet/
Kamar mandi
e) Air pembersih adalah air bersih ditambah larutan desinfektan.
Pencampuran desinfektan disesuaikan dengan petunujuk
penggunaan dari desinfektan yang digunakan.
f) Prosedur :
Cuci tangan
Kain Pel bersih dicelupkan ke dalam ember berisi air
pembersih
Kain Pel di peras secukupnya
Pedoman Pengelolaan Limbah di RS Muhammadiyah Tuban
Dengan menggunakan tongkat pel kain pel diusapkan
merata pada lantai sambil digosokkan.
Bila ada noda kotor, serap terlebih dahulu noda dengan
menggunakan kertas yang sudah tidak dipakai
Kain pel dicelupkan ke dalam ember untuk dibilas dan
diperas
Kain Pel kembali diusapkan ke lantai demikian seterusnya
sampai seluruh lantai dibersihkan atau sampai air dalam
ember keruh hingga tidak bisa membilas kain pel lagi.
Bila sudah selesai, air sisa dalam ember dibuang ruang
pemeliharaan, kain pel dicuci kemudian dikeringkan.
g) Peralatan di simpan di ruang pemeliharaan/verbedding
2) Permukaan Lain:
IX. PENUTUP
Demikian Pedoman Pengelolaan Limbah ini dibuat, agar dapat dipedomani oleh Unit
Kerja Terkait di RS Muhammadiyah Tuban.
Di tetapkan di : Tuban
Pada Tanggal : November 2014
Direktur