Professional Documents
Culture Documents
Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan
Gunung Merbabu, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Ketep. Desa
Banyuroto merupakan wilayah lahan kering, dataran tinggi beriklim basah dengan
ketinggian 1.200 mdpl serta berhawa sejuk dengan suhu rata-rata 20-30oc.
Desa Banyuroto terdiri dari daerah datar seluas 30%, bergelombang seluas
35%, dan berbukit seluas 35%. Jenis tanah di desa ini didominasi oleh andisol
dengan tekstur lempung berpasir. Wilayah ini mempunyai rata-rata curah hujan
iklim terdiri dari 8 bulan basah (Oktober-Mei) dan 4 bulan kering (Juni-
akhir tahun 2010 terdiri atas pekarangan atau bangunan seluas 34,955 ha, tegalan
atau kebun seluas 365,425 ha, dan penggunaan lainnya seluas 12,020 ha (BPS
40
pemandangan yang paling dominan. Rumah-rumah penduduk relatif jarang dan
Akses lalu lintas menuju desa ini tidak sulit. Jalan menuju desa ini dalam
kondisi bagus dan layak tetapi jumlah kendaraan menuju desa ini masih terbatas.
Untuk mencapai desa ini dapat ditempuh dengan angkutan umum dari Kabupaten
lagi dilanjutkan angkutan umum sekitar menuju Desa Banyuroto. Total tempuh
Magelang.
Dusun Suwanting, Dusun Sobleman, Dusun Garon, Dusun Grintingan, dan Dusun
Kenayan. Berdasarkan data monografi desa tahun 2011, jumlah penduduk di Desa
Banyuroto sebanyak 3.985 jiwa terbagi dalam 1.298 kepala keluarga dengan
jumlah penduduk laki-laki adalah 1.875 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
2.110 jiwa.
kelompok umur 30-39. Hal ini menandakan bahwa penduduk Desa Banyuroto
41
karena sesuai dengan kultur, kondisi lahan, dan lingkungan sekitar, serta mereka
lanjut tentang penduduk Desa Banyuroto dijelaskan pada Tabel 6 berikut ini.
3 Tingkat Pendidikan
a. Tidak Tamat Sekolah 348 21,1
b. Tamat Sekolah Dasar 907 55,2
c. Tamat SLTP 283 17,2
d. Tamat SLTA 92 5,5
e. Perguruan Tinggi 13 0,8
Total 3.985 100
4 Mata Pencaharian
a. PNS 13 0,4
b. ABRI/POLRI 1 0,03
c. Pensiunan 5 0,15
d. Petani 2.590 81,8
e. Pengangkutan 28 0,8
f. Pedagang 172 5,4
g. Buruh Tani 198 6,4
h. Tukang 86 2,7
i. Buruh 76 2,4
Total 3.196 100
Sumber: Data Kependudukan Kantor Desa Banyuroto 2011
(aneka macam sayur mayur), ternak sapi potong dan kambing, serta tanaman
42
bahkan hanya 6,42% yang berprofesi sebagai buruh tani. Hal ini menggambarkan
bahwa petani Desa Banyuroto sudah mandiri dalam hal penguasaan lahan.
Gapoktan hasil inovasi kelembagaan pada program Prima Tani telah digagas
mulai tahun 2005. Gapoktan Desa Banyuroto dikukuhkan dan disahkan pada
tahun 2007 berkat kerjasama oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
rukun tani yang ada di Desa Banyuroto. BPTP Jawa Tengah memfasilitasi
kelembagaan agribisnis yang sesuai dengan kondisi perdesaan. Kedua hal ini
43
Prinsip efektivitas: Jaringan kelembagaan hanyalah sebuah alat, bukan
opsi yang paling efisien, yaitu yang relatif paling murah, mudah, dan
Kelembagaan kelompok dan rukun tani yang telah ada dan banyak
antara lain belum memiliki keanggotaan yang jelas. Secara institusional sebagian
besar kelompok tani belum memiliki aturan main, ketentuan hak dan kewajiban,
dan ketentuan sanksi pelanggaran pranata yang jelas dan tegas. Walaupun
maka telah diupayakan adanya perluasan dan perbaikan kualitas layanan, yang
44
mewadahi komunikasi antar kelompok tani dan antara kelompok tani dengan
Dusun
Banyuroto:
- Kelompok
Dusun
tani
Dusun Dusun Garon:
Dusun Dusun Tirtotani
Sobleman: Kenayan: -Kelompok
Grintingan: Suwanting: - Kelompok
Rukun tani
Kelompok Kelompok Kelompok tani Karya
Tani Maju tani
tani Karya tani tani Setio Mandiri
Dusun -Kelompok
Makmur kambing Tani -Kelompok
Kenayan tani RW 03
tani Karya
RT 04
Mandiri 2
-Kelompok
tani Moncer
dilakukan selama tahun 2005 hingga 2009. Setelah itu, Gapoktan Desa Banyuroto
Banyuroto yang terdiri dari sekaligus membawahi seluruh kelompok tani dan
perwakilan dari seluruh kelompok tani dan rukun tani yang terdapat di seluruh
45
dusun di Desa Banyuroto. Hal ini mencerminkan keterwakilan dan keadilan, agar
setiap transfer inovasi teknologi yang dilakukan dapat merata keseluruh petani di
tiap-tiap dusun di Desa Banyuroto. Memang tidak semua anggota kelompok tani
atau rukun tani menjadi keterwakilan dan duduk dalam kepengurusan maupun
gapoktan menjadi salah satu alasan paling kuat, mengapa hanya dipilih petani
46