Professional Documents
Culture Documents
3, SEPTEMBER 2011
ABSTRACT
Every year, West Kalimantan exports fresh aloevera abroad and at the same time the domestic
industry imports aloevera powder produced by freeze drying process. If the freeze drying
machine can be produced domestically, the aloevera product that became the mainstay of West
Kalimantan can be processed in Indonesia. To achieve this long-term goal, a study that could
result in freeze drying machine that can produce aloevera powder efficiently is needed. The
process of designing, manufacturing and testing of vacuum freeze drying machine with
condenser waste heat conducted at the Refrigeration Laboratory of Department of Mechanical
Engineering UI. Vacuum freeze drying machine is designed and fabricated consisting of
Chamber (there are containers placed material, the upper and lower heater) and Evaporator
(cooling systems). This research has resulted a machine of freezing vacuum freeze dryers with
heating condenser, working pressure -1 up to 3 millibars, the chamber temperature to minus or
below 0 C, condenser temperature reaches 35 C. In the drying process does not use a heating
condenser then sublimation process completion time for 13 hours and obtained LOD values of
98.6%, while in the drying process that uses a heating condenser, it is time to 6.5 to 7 hours and
obtained LOD values of 95 , 6%.
Keywords : aloevera, freeze drying, vacuum freeze
ABSTRAK
Setiap tahun Kalimantan Barat mengekspor lidah buaya segar ke luar negeri dan pada saat
yang sama industri dalam negeri mengimpor serbuk lidah buaya yang dihasilkan dengan proses
pengeringan beku. Jika dapat dihasilkan mesin pengering beku di dalam negeri, maka lidah
buaya yang menjadi produk andalan Kalimantan Barat dapat diproses di dalam negeri. Untuk
mencapai tujuan jangka panjang ini maka diperlukan suatu penelitian yang dapat
menghasilkan mesin pengering beku yang dapat memproduksi serbuk lidah buaya dengan
efisien. Proses perancangan, pembuatan dan pengujian mesin pengeringan beku vakum dengan
panas buang kondenser dilakukan di Lab Refrigerasi Departemen Teknik Mesin UI. Mesin
pengeringan beku vakum yang dirancang dan dibuat terdiri dari Ruang Uji (terdapat wadah
meletakkan material, pemanas atas dan bawah) dan Ruang Evaporator (Sistem refrigerasi).
Penelitian ini menghasilkan alat pengering beku pembekuan vakum dengan pemanasan
kondensor dengan tekanan kerja -1 hingga 3 milibar, suhu ruang chamber mencapai minus
atau dibawah 0C, suhu kondensor mencapai 35C. Pada proses pengeringan yang tidak
menggunakan pemanasan kondensor maka waktu terselesaikannya proses sublimasi selama 13
jam dan didapatkan nilai LOD sebesar 98,6 % sedangkan pada proses pengeringan yang
menggunakan pemanasan condenser maka waktunya menjadi 6,5 hingga 7 jam dan didapatkan
nilai LOD sebesar 95,6 %.
Temperatur (oC)
10
800
buang kondenser. 0
600
-10
6. Atur suhu pemanas atas pada suhu 400
-20
35oC dan suhu bawah 28oC atau 200 -30
sebaliknya 0 -40
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Waktu (Jam)
7. Menunggu proses sublimasi selesai
yang berarti selesai juga proses Gambar 3. Grafik Profil Suhu dan Tekanan
Selama Pengeringan Pengujian I
pengeringan, ditandai dengan suhu
material sama dengan suhu ruangan 3.1.2 Hasil Pengujian II
chamber (pada suhu 25oC sampai Berikut adalah data hasil pengujian
28oC) atau sampai RH meter pengeringan 90 gram aloe vera dengan
menunjukan angka dibawah 25% suhu pemanas bawah lebih tinggi dari
bahkan bisa mendekati 0% suhu pemanas atas. Panas yang
dihasilkan oleh kondensor bagian
8. Jika sudah menunjukkan hal seperti
bawah ditetapkan pada suhu yang lebih
no 7 maka proses pengeringan
tinggi dari kondensor pada bagian atas.
selesai dan dilanjutkan dengan
Suhu yang dihasilkan oleh kondensor
penimbangan massa akhir dari
bagian bawah adalah 35oC sedangkan
aloevera (lidah buaya)
suhu kondensor bagian atas adalah
28oC.
POLITEKNOLOGI VOL. 10 NO. 3, SEPTEMBER 2011
Temperatur (oC)
1000 20
Tekanan (milibar)
25 800
Suhu (C)
20 600
15
10 400 500 0
5 200
0
0
-5 0 -20
0 2 4 6 8 10
-10 -200
Waktu (jam) 0 1 2 3 4 5
Waktu (Jam)
Gambar 4. Grafik Profil Suhu dan Tekanan Gambar 6. Grafik Profil Suhu dan Tekanan
Selama Pengeringan Pengujian II Selama Pengeringan Pengujian IV
3.1.3 Hasil Pengujian III 3.2 Pembahasan
Berikut adalah data hasil pengujian Dari data hasil pengujian selama
pengeringan 90 gram aloe vera dengan pengeringan dilakukan didapatkan
suhu pemanas atas lebih tinggi dari bahwa:
suhu pemanas bawah. Panas yang
dihasilkan oleh kondensor bagian atas 9. Rancang bangun alat pengering
ditetapkan pada suhu yang lebih tinggi beku pembekuan vakum dengan
dari kondensor pada bagian bawah. pemanasan kondensor telah
Suhu yang dihasilkan oleh kondensor berhasil. Hal ini dibuktikan dengan
bagian bawah adalah 28oC sedangkan tekanan kerja selama pengujian
suhu kondensor bagian atas adalah dapat mencapai -1 hingga 3 milibar
35oC. selain itu pula suhu ruang chamber
Tekanan chamber Suhu Material
mencapai minus atau dibawah 0C.
Suhu Pemanas Atas Suhu Pemanas Bawah Kondensor juga dapat menghasilkan
Suhu Cold Trap
panas dengan suhu kondensor yang
1200 40
dapat mencapai 35C.
1000 20
Tekanan (milibar)
0
600 dan lidah buaya persegi
-20
400
-40
Terdapat perbedaan kondisi lidah
200
buaya cair dan lidah buaya persegi
0 -60
0 2 4 6 8 10
sebelum pengeringan dan sesudah
Waktu (jam)
pengeringan. Sebelum pengeringan
Gambar 5. Grafik Profil Suhu dan Tekanan
material lidah buaya cair
Selama Pengeringan Pengujian III
mempunyai berat 77.26 g dan yang
3.1.4 Hasil Pengujian IV
berbentuk persegi mempunyai berat
Berikut adalah data hasil pengujian 55,26 g. Setelah proses pengeringan
pengeringan 82 gram aloevera dengan berat lidah buaya yang berbentuk
suhu pemanas atas lebih tinggi dari cair mempunyai berat 0.95 g dan
suhu pemanas bawah. Panas yang lidah buaya yang berbentuk persegi
dihasilkan oleh kondensor bagian atas mempunyai berat 0,76 g. Sehingga
ditetapkan pada suhu yang lebih tinggi pengurangan material lidah buaya
dari kondensor pada bagian bawah. cair (Loss On Drying / LOD) adalah
Suhu yang dihasilkan oleh kondensor 98.7% sedangkan untuk lidah buaya
bagian bawah adalah 28oC sedangkan persegi adalah 98.6%.
suhu kondensor bagian atas adalah
11. Hasil pengeringan aloevera tanpa
35oC.
pemanas dari kondensor.
Belyamin, Pengembangan Pengering Beku ..
Pada pengujian ini kondensor tidak proses sublimasi yang juga berarti
menghasilkan panas karena katup selesainya proses pengeringan pada
pemanas dari panas buang pengujian ini adalah 7 jam.
kondensor ditutup. Dengan tidak 14. Hasil pengeringan lidah buaya cair
adanya pemanas tambahan dari dengan suhu pemanas bawah lebih
kondensor menyebabkan waktu
tinggi dari suhu pemanas atas
terselesaikannya proses sublimasi dengan digetarkan.
yang juga berarti selesainya proses
pengeringan menjadi lambat yaitu Hasil pengeringan lidah buaya cair
terjadi setelah 13 jam waktu dengan berat awal lidah buaya cair
pengeringan. adalah 45 g dan hasil akhir dari
pengeringan lidah buaya cair adalah
12. Hasil pengeringan lidah buaya cair 2 g sehingga pengurangan lidah
dengan suhu pemanas atas lebih buaya cair (Loss On Drying / LOD)
tinggi dari pada suhu bawah.
adalah 95.6 %
Suhu yang dihasilkan oleh
kondensor bagian bawah adalah
KESIMPULAN
28oC sedangkan suhu kondensor
bagian atas adalah 35oC. Terdapat Dari penelitian ini dapat disimpulkan:
perbedaan kondisi untuk lidah 15. Rancang bangun alat pengering
buaya cair sebelum pengeringan dan beku pembekuan vakum dengan
setelah pengeringan. Lidah buaya pemanasan kondensor telah
cair dengan berat awal adalah 45 g berhasil. Hal ini dibuktikan dengan
dan hasil akhir dari pengeringan tekanan kerja selama pengujian
lidah buaya cair adalah 2 g sehingga dapat mencapai -1 hingga 3 milibar
pengurangan lidah buaya cair (Loss selain itu pula suhu ruang chamber
On Drying / LOD) adalah 95.6 %. mencapai minus atau dibawah 0C.
Waktu yang dibutuhkan untuk Kondensor juga dapat menghasilkan
menyelesaikan proses sublimasi panas dengan suhu kondensor yang
yang juga berarti selesainya proses dapat mencapai 35C.
pengeringan pada pengujian ini
adalah 6,5 jam. 16. Panas yang dihasilkan oleh
kondensor mempengaruhi waktu
13. Hasil pengeringan lidah buaya cair selesainya proses sublimasi yang
dengan suhu pemanas bawah lebih juga berarti selesainya proses
tinggi dari suhu atas. pengeringan. Pada proses
Suhu yang dihasilkan oleh pengeringan yang tidak
kondensor bagian bawah adalah menggunakan pemanasan
35oC sedangkan suhu kondensor kondensor maka waktu
bagian atas adalah 28oC. Terdapat terselesaikannya proses sublimasi
perbedaan kondisi sebelum selama 13 jam sedangakan pada
pengeringan dan setelah proses pengeringan yang
pengeringan. Hasil pengeringan menggunakan pemanasan condenser
lidah buaya cair dengan berat awal maka waktu terselesaikannya proses
adalah 45 g dan hasil akhir dari sublimasi menjadi 6,5 hingga 7 jam.
pengeringan lidah buaya cair adalah 17. Penggunaan pemanas kondensor
2 g sehingga pengurangan lidah juga mempengaruhi pengurangan
buaya cair (Loss On Drying / LOD) lidah buaya cair (Loss On Drying /
adalah 95.6 %. Waktu yang LOD). Pada proses pengeringan
dibutuhkan untuk menyelesaikan yang tidak menggunakan pemanas
POLITEKNOLOGI VOL. 10 NO. 3, SEPTEMBER 2011