You are on page 1of 5

JUDUL CLINICAL PRACTICE GUIDELINE

SMF:..

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KM/PT/xxx 00 1 dari 5

PEDOMAN PRAKTIK
Ditetapkan
KLINIS Tanggal Terbit
Direktur,

mm/dd/yy
dr. Tonny Christianto M, Sp.B., MM
KOMITE MEDIK

Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat


akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau
menyebabkan kematian, tanpa ada penyebab lain yang jelas selain
vaskuler. Definisi ini mencakup stroke akibat infark otak (stroke
iskemik), perdarahan intraserebral (PIS) non traumatik, perdarahan
Pengertian intraventrikuler dan beberapa kasus perdarahan subarakhnoid
(PSA) .

Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan


jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak
sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan
otak.

Hemidefisit motorik,
Hemidefisit sensorik,
Penurunan kesadaran,
Kelumpuhan nervus fasialis (VII) dan hipoglosus
(XII) yang bersifat sentral,
Anamnesis Gangguan fungsi luhur seperti kesulitan berbahasa
(afasia) dan gangguan fungsi intelektual
(demensia),
Buta separuh lapangan pandang (hemianopsia),
Defisit batang otak.
-. Rangsang meningeal : kaku kuduk
-. Saraf otak : reflex cahaya, nistagmus, ptosis, parese NVII, XII
-. Motorik : Hemiparese
-. Sensorik : Hemihepestis
Pemeriksaan fisik -.Refleks fisiologis
-. Refeleks patologis

Defisit Neurologis fokal/global


Kriteria Diagnosis Ct Scan/ MRI kepala : infark (+)

Stroke iskemik
Diagnosis
JUDUL CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
SMF:..

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KM/PT/xxx 00 2 dari 5

Stroke like ec ...


Diagnosis Banding

Neuroimaging (minimal salah


satu):
-. CT Scan kepala,
-. MRI kepala
-. TCD
-. DSA sesuai indikasi
-. USG karotis sesuai indikasi
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
-. Darah lengkap : CBC, Ureum, Kreatinin, SGOT, SGPT, Gula darah,
profil lipid, asam urat, elektrolit, CK, CK-MB, CRP

Lain-lain
- EKG

Terapi FASE AKUT


Terapi umum:
Letakkan kepala pasien pada posisi 300,
kepala
dan dada pada satu bidang; ubah posisi tidur
setiap 2 jam; mobilisasi dimulai bertahap bila
hemodinamik sudah stabil.
-. Bebaskan jalan napas, beri oksigen
1-2 liter/menit sampai didapatkan hasil
analisis gas darah
-. Tekanan darah tidak perlu segera
diturunkan,
kecuali bila tekanan sistolik 220 mmHg,
diastolik 120 mmHg, Mean Arterial Blood
Pressure (MAP) 130 mmHg (pada 2 kali
pengukuran dengan selang waktu 30 menit),
atau didapatkan infark miokard akut, gagal
jantung kongestif serta gagal ginjal.
Penurunan
tekanan darah maksimal adalah 20%, dan
obat yang direkomendasikan: natrium
nitroprusid,
penyekat reseptor alfa-beta, penyekat
ACE, atau antagonis kalsium.
-. Hipotensi, yaitu tekanan sistolik
90 mm Hg, diastolik 70 mmHg, diberi NaCl
0,9% 250 mL selama 1 jam, dilanjutkan 500
mL
selama 4 jam dan 500 mL selama 8 jam atau
sampai hipotensi dapat diatasi. Jika belum
teratasi, dapat diberi dopamin 2-20
g/kg/menit
sampai tekanan darah sistolik 110 mmHg.
-. Kejang, diberi diazepam 5-20 mg iv
pelanpelan
JUDUL CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
SMF:..

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KM/PT/xxx 00 3 dari 5

selama 3 menit, maksimal 100 mg per


hari; dilanjutkan pemberian antikonvulsan per
oral (fenitoin, karbamazepin).
-. Tekanan intrakranial meningkat,
diberi manitol bolus intravena 0,25 sampai 1 g/
kgBB per 30 menit, dan jika dicurigai fenomena
rebound atau keadaan umum memburuk, dilanjutkan
0,25g/kgBB per 30 menit setiap 6
jam selama 3-5 hari.

Terapi khusus:
Ditujukan untuk reperfusi dengan pemberian
antiplatelet seperti aspirin dalam 24-48 jam awitan stroke atau anti
koagulan,
atau yang dianjurkan dengan trombolitik rt-PA
(recombinant tissue Plasminogen Activator).
Dapat juga diberi agen neuroproteksi, yaitu
sitikolin ( 2x1000mg iv 3hr lalu oral 2x1000mg)

Keterangan : antiplatelet/antikoagulan dilanjutkan saat pulang

FASE SUBAKUT
Tindakan medis dapat berupa terapi kognitif,
tingkah laku, menelan, terapi wicara, dan
bladder training (termasuk terapi fisik).
Terapi fase subakut:
- Melanjutkan terapi sesuai kondisi akut
sebelumnya,
- Penatalaksanaan komplikasi,
- Restorasi/rehabilitasi (sesuai kebutuhan pasien),
yaitu fisioterapi, terapi wicara, terapi kognitif,
dan terapi okupasi,
- Prevensi sekunder
- Edukasi keluarga dan Discharge Planning

Pengenalan tanda dan gejala dini stroke dan


upaya rujukan ke rumah sakit harus segera
dilakukan karena keberhasilan terapi stroke
sangat ditentukan oleh kecepatan tindakan
Edukasi pada stadium akut; makin lama upaya rujukan
ke rumah sakit atau makin panjang saat antara
serangan dengan pemberian terapi, makin
buruk prognosisnya.

Prognosis

Kepustakaan Guideline stroke, PERDOSSI, 2011

Riwayat Perubahan

No / Tanggal Revisi Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan


JUDUL CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
SMF:..

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KM/PT/xxx 00 4 dari 5

.. .. /.. .. - .. .. - .. ..
JUDUL CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
SMF:..

No. Dokumen No. Revisi Halaman

KM/PT/xxx 00 5 dari 5

No / Tanggal Revisi Komite SPI

.. .. /.. .. - .. .. - .. ..

You might also like