You are on page 1of 157

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Universitas Airlangga

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT (KKN-BBM)


TEMATIK KE 56

Oleh :

Prof. Dr. Cholichul Hadi, Drs., M.Si

NIP.196403231989031002

Anggota

1. BRAMASTA WIDYANTAMA 041611323023


2. SYAMSA MIDAR LAKSMIASA 041611323016
3. MOCHAMMAD SYAIFUL AZIIS 041611223034
4. NAWANG FERRY R.M.P 101611223013
5. ALVIANITA AGISWI SUYADI 131611123070
6. YOHANES PEMANDI DOKA 131611123061
7. TUTI KURNIATI 131611123029
8. SYAFITRI MARITA GHASSANI 151610383067
9. EZRA LEDYA SEVTIANA SINAGA 131611123046

Desa : Sidojangkung
Kecamatan : Menganti
Kabupaten : Gresik

Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan


dan Pengembangan Masyarakat
Universitas Airlangga Surabaya
2017

i
ii
Daftar Isi

Halaman Sampul ................................................................................................................ i

Halaman Pengesahan ........................................................................................................ ii

Daftar isi........................................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 6

1.3 Tujuan ................................................................................................................... 7

1.4 Manfaat ................................................................................................................. 7

Bab II Rencana Bidang Garapan....................................................................................... 9

2.1 Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................................................. 9

2.2 Rencana Kegiatan ................................................................................................. 9

2.3 Bidang Kesehatan ................................................................................................. 9

2.4 Sumber Anggaran................................................................................................ 12

2.5 Anggaran Kegiatan ............................................................................................. 12

Bab III Realisasi Kegiatan .............................................................................................. 14

3.1 Program Kerja Utama ......................................................................................... 14

3.2 Program Kerja Tambahan ................................................................................... 20

Bab IV Pembahasan ........................................................................................................ 23

4.1 Program Kerja Utama ......................................................................................... 23

4.2 Program Kerja Tambahan ................................................................................... 27

Bab V Kesimpulan .......................................................................................................... 37

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 40

iii
Rekomendasi ................................................................................................................... 42

Daftar Hadir .................................................................................................................... 44

Lampiran Rincian Pengeluaran per Kegiatan ................................................................. 44

Lampiran Ringkasan Kegiatan Per bidang bersifat Fisik ............................................... 46

Lampiran Dokumentasi ................................................................................................... 48

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Masyrakat (KKN-BBM) Tematik
merupakan salah satu program pendidikan tinggi Universitas Airlangga yang bertujuan
untuk mengajarkan dan memberikan pengalaman belajar yang nyata kepada mahasiswa di
tengah tengah kehidupan masyarakat. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam pemecahan masalah masyarakat yang didasarkan pada kompetensi
keilmuan yang dimiliki oleh mahasiswa.Kompetensi tersebut tentu disesuaikan dengan
situasi, kondisi, masalah, dan prioritas kebutuhan masyarakat dilapangan dengan
menggunakan interdisipliner dan ilmiah.

Tridharma perguruan tinggi merupakan tiga pilar dasar pola pikir yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian.Sebagai bentuk perwujudan salah satu pilar Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat, Universitas Airlangga mengadakan
kegiatan KKN-BBM.Lahirnya KKN-BBM didasarkan pada pemikiran bahwa mahasiswa
adalah calon sarjana dan sebagai penerus bangsa yang bekerja untuk memcahkan masalah
masalah pembangunan yang ada di Indonesia. Adanya kegiatan KKN-BBM diharapkan
menjadi sarana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk
mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan selama perkuliahan sesuai dengan
bidagnya masing masing, selain itu KKN dapat memberikan nilai tambahan dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan juga KKN merupakan media untuk
membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan
masyarakat, termasuk didalmanya sebagai upaya untuk membangun citra.

Pada KKN-BBM ke-56 ini, para mahasiswa dibagi kedalam kelompok dan
diterjunkan ke masyrakatdi beberapa daerah di jawa timur.Salah satu daerah pelaksana
KKN-BBM adalah di Kelurahan Sidojangkung, Kecamatan Manganti,
Gresik.Penyelenggaraan kegiatan KKN-BBM di Kelurahan Sidojangkung merupakan salah
satu bentuk pengabdian dan kepedulian mahasiswa terhadap berbagai permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat Sidojangkung dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu yang

1
2

didapatkan oleh mahasiswa selama proses perkuliahan. Untuk mengetahui inti permasalahan
yang terjadi di Desa Sidojangkung, maka dilakukan kegiatan survey lokasi KKN-BBM.

Harapan adanya kegiatan KKN-BBM yang diselenggarakan oleh Universitas


Airangga adalah dihasilkannya sarjana penerus pembangunan bangsa yang mampu
menghayati permasalahan pembangunan yang kompleks yang dialami oleh
masyarakat.Mahasiswa juga mampu melakukan kegiatan belajar bersama dengan
masyarakat untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat
secara pragmatis dan interdisipliner.

KKN-BBM yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga juga diharapkan


mampu memberikan kesempatan bagi mahasisqa untuk menjadi motivator dalam
masyarakat.Selain itu, adanya KKN-BBM oleh Universitas Airlangga bertujuan untuk
mengeluarkan potensi daerah dan sumber daya manusia sehingga dapat lebih diberdayakan
dan dioptimalkan agar target pembangunan bangsa tercapai secara maksimal.Masyarakat
juga diharapkan mampu untuk memcahkan masalah dan mengembangkan daerahnya secara
mandiri.

1.1.1 Hasil Observasi


Kelurahan Sidojangkung merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di
kecamatan Menganti, Gresik.Kelurahan ini memiliki luas 237.572 Ha. Batas batas
wilayah dari kelurahan Sidojangkung adalah sebagai berikut :

1. Sebelah utara : Desa Pelemwatu


2. Sebalah Selatan : Desa Mojotengah
3. Sebelah Barat : Desa Domas
4. Sebelah Timur : Desa Hulaan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelurahan


Sidojangkung, Kecamatan Manganti, Gresik, didapatkan beberapa data primer dan
sekunder mengenai Kelurahan Sidojangkung. Pada Kelurahan Sidojangkung,
Kecamatan Manganti, Gresik, terdiri dari 31 RT dan 8 RW. Jumlah penduduk di
Kelurahan Sidojangkung yaitu 7.033 dengan total KK sebanyak 2.062 KK.
3

Tabel 1.1 Jumlah penduduk Kelurahan Sidojangkung, Kecamatan Manganti


, Gresik

WNI Jumlah

Laki laki Perempuan

3.545 orang 3.492 orang 7.033 orang

Sumber :Data kelurahan Sidojangkung, kecamatan Menganti, Gresik

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa


mayoritas mata pencarian penduduk adalah petani dengan jumlah sebanyak 2.169
orang.Jumlah penduduk dibedakan berdasarkan mata pencarian adalah sebagai
berikut.

Tabel 1.2 Mata Pencarian Penduduk Desa Sidojangkung.

Uraian Jumlah

PNS 53 orang

TNI/Polri 29 orang

Karyawan Swasta 1.275 orang

Wiraswasta / pedagang 62 orang

Petani 2.169 orang

Buruh Tani 360 orang

Pensiunan PNS 17 orang

Sumber : Data kelurahan Sidojangkung, kecamatan Menganti, Gresik

Berikut ini merupakan jumlah penduduk Desa Sidojangkung yang


dikelompokkan berdasarkan agama yng dianut.Dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk memeluk Agama Islam 6.949 orang.

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Kelurahan Sidojangkung Berdasarkan Penggolongan


Agama.
4

Agama Jumlah

Islam 6.949 orang

Kristen Protestan 60 orang

Kristen Katolik -

Hindu 8 orang

Budha -

Kepercayaan 16 orang

Sumber :Data kelurahan Sidojangkung, kecamatan Menganti, Gresik

Terdapat beberapa lembaga pendidikan di Kelurahan Sidojangkung yaitu


Paud, TK/RA, SD/MI.

Tabel 5. Lembaga Pendidikan di Kelurahan Sidojangkung

Lembaga Pendidikan Jumlah Unit

PAUD 5 Unit

TK / RA 5 Unit

SD/MI 3 Unit

SLTP / MTs -

SMU / MA -

Akademik / Universitas -

Sumber :Data kelurahan Sidojangkung, kecamatan Menganti, Gresik

Mengamati kondisi tersebut, maka mahasiswa Universitas Airlangga akan


mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat
khususnya pada bidang kesehatan, bidang perekonomian, lingkungan dan
pemberdayaan masyrakat untuk penduduk Kelurahan Sidojangkung. Diharapkan
nantinya kegiatan ini dapat membantu masyarakat Kelurahan Sidojangkung dalam
menyelesaikan masalah-masalah pembangunan dengan menggunakan pendekatan
5

ilmiah dari ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama kegiatan perkuliahan.Kegiatan ini
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Kelurahan
Sidojangkung, agar kesejahteraan masyarakat Kelurahan Sidojangkung dapat
meningkat secara langsung maupun tidak langsung.

1.1.2 Latar Belakang Keilmuan


Secara umum tujuan dari pelaksanaan KKN-BBM adalah untuk membangun
kebersamaan mahasiswa Universitas Airlangga sebelum meraih gelar sarjana dengan
melaksanakan program kegiatan, pembelajaran dan pemberdayaan kepada
masyarakat, serta membantu pemerintah dalam memecahkan berbagai persoalan
yang ditemukan. Melalui KKN-BBM ini, perguruan tinggi memiliki kesempatan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mahasiswa dengan terjun langsung,
mengamati, mengobservasi serta belajar bersama masyarakat.Selain itu, perguruan
tinggi juga dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan tuntutan pembangunan
masyarakat. Berbagai kasus yang dijumpai dalam proses dapat membantu untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan
penyelesaian masalah-masalah pembangunan.

Dalam pelaksanaannya KKN-BBM yang dilaksanakan di Desa


Sidojangkung ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Airlangga yang berasal dari
berbagai fakultas dan program studi yang yang mempunyai latar belakang keilmuan
yang berbeda.Dimana, masing-masing jurusan dan program studi pada satu
kelompok menyusun dan melaksanakan program secara bersama-sama serta berfokus
pada bidang yang sesuai dengan keilmuannya untuk dapat diimplementasikan di
masyarakat. Sehingga program yang dibuat dan direncanakan dapat berjalan dengan
baik di masyarakat.

Mahasiswa membuat program berbekal pada ilmu yang didapat di bangku


perkuliahan.Peserta KKN-BBM 56 ini berasal dari berbagai macam fakultas di
Universitas Airlangga. Pada Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti ini para
peserta KKN BBM ke-56 yang bertugas di sana terdiri dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan, yaitu :
6

1. Bramasta Widyantama Fakultas Ekonomi dan Bisnis


2. Syamsa Midar Laksmiasa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Mochammad Syaiful Aziis Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Nawang Ferry Risky Mega Puspita Fakultas Kesehatan Masyarakat
5. Denok Pitra Rhena Fakultas Kesehatan Masyarakat
6. Alvianita Agiswi Suyadi Fakultas Keperawatan
7. Yohanes Permadi Doka Fakultas Keperawatan
8. Tuti Kurniati Fakultas Keperawatan
9. Ezra Ledya Sevtiana Sinaga Fakultas Keperawatan
10. Syafitri Marita Ghassani Fakultas Vokasi

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan kegiatan survey yang telah dilakukan oleh kelompok kami di Desa
Sidojangkung dan Kecamatan Menganti berupa observasi langsung dan wawancara kepada
kepaala desa dan perangkat perangkat desa, tokoh masyarakat dan ketua-ketua pengelola
UKMK masyarakat. Hal ini bertujuan untuk merumuskan beberapa permasalahan yang perlu
menjadi perhatian lebih lanjut, diantara :

1. Bidang Kesehatan : Bagaimana upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative


dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit degenerative,
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat untuk
jangka pendek maupun jangka panjang dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat?
2. Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial : Upaya apa saja yang dapat dilakukan dan
mampu diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan kondisi sosio dan ekonomi di
masyarakat di Desa Sidojangkung?
3. Bidang Pendidikan : Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dalam kualitas pendidikan dan menumbuhkan budaya aktif, produktif
dan partisipatif?
4. Bidang Lingkungan Hidup : Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan?
7

1.3 Tujuan
Kegiatan KKN-BBM ke 56 Kelurahan Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kota Gresik ini
memiliki tujuan umum dan tujuan khusus.

1.3.1 Tujuan Umum


Mengamalkan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai pengabdian masyarakat
serta memelihara dan mengembangkan ilmu-ilmu yang selaras dengan
perkembangan saat ini di Kelurahan Sidojangkung, Kecamatan menganti, Kota
Gresik.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari KKN-BBM ke 56 di Kelurahan Sidojangkung, Kecamatan
Menganti, Kota Gresik yaitu :

1. Menerapkan program-program di bidang kesehatan, perencanaan bisnis,


pemberdayaan masyarakat dan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
2. Mampu mengatsi dan member solusi masalah nyata dalam masalah
pembangunan masyarakat sesuai pada bidang disiplin ilmu yang terkait.
1.4 Manfaat
Bagi masyarakat Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kota Gresik :
1. Memperoleh bantuan pikiran dan teanaga dari mahasiswa dalam memecahkan
masalah yang ada
2. Menjadi penghubung antar masyarakat dan institusi di luar masyarakat
3. Menambah wawasan dan cara berpikir ilmiah
4. Membangun kesadaran dalam bidang kesehatan, lingkungan, pendidikan dan
ekonomi.
Bagi Mahasiswa
1. Melatih mahasiswa lebih peka dengan masalah yang terjadi di masyarakat
2. Melatih mahasiswa dalam mengasah cara berpikir untuk memberikan solusi atas
permasalahan social
3. Meningkatkan keterampilan
4. Melatih soft skill mahasiswa (tanggung jawab, komunikasi dan social)
8

5. Melatih mahasiswa menjadi seorang problem solver


Bagi Perguruan Tinggi
1. Memberikan feedback dalam pengembangan kurikulum dan pendidikan Universitas.
2. Mempererat dan meningkatkan kerjasama anatara Universitas dan institusi di luar
kampus
3. Sebagai bentuk pengabdian Universitas terhadap masyarakat
Bagi Sponsor
1. Dapat menjadi rekomendasi bagi pihak sponsorship untuk melaksanakan Corporate
Social Responsibility yang memang merupakan program wajib bagi tiap perusahaan.
2. Dapat menjadikan kegiatan ini sebagai sarana untuk melakukan sosialisasi atau
promosi bagi perusahaan.
BAB II
RENCANA BIDANG GARAPAN

2.1 Waktu dan Tempat Kegiatan


Tanggal : 18 Juli 12 Agustus 2017

Tempat : Kelurahan Sidojangkung , Kecamatan Menganti, Gresik

2.2 Rencana Kegiatan


Berdasarkan masalah masalah yang telah dirumuskan dan berbagai pertimbangan latar
belakang bedang ilmu dari anggota kelompok yang ditempatkan di Kelurahan Sidojangkung,
serta kemampuan peserta KKN-BBM, baik dari segi tenaga, dana, maupun pengetahuan,
maka rencana program yang akan dilaksanakan di Kelurahan Sidojangkung, Kecamatan
Menganti, Gresik terdapat.

2.3 BidangKesehatan
No. Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Tanggal Tempat Sasaran Penanggung
Pelaksanaan Pelaksanaan jawab

1 Pola Hidup Meningkatkan 29 Juli 2017 Sekolah Siswa-siswi Alvianita


Bersih dan pemahaman dan SD kelas 1 di Agiswi dan
salah satu Muhammad
Sehat (PHBS) motivasi para
Sekolah Dasar Syaiful Aziiz
melalui kegiatan siswa untuk di wilayah
cuci tangan mengaplikasian Sidojangkung

pakai sabun, dan cuci tangan


edukasi dalam kegiatan
Kesehatan Gigi sehari-hari dan
pada siswa-siswi manfaatnya

- Memberikan
pengajaran pada
siswa SD tentang
pentingnya

9
10

merawat tubuh
dan merawat
kesehatan gigi
serta
mengajarkan
cara menggosok
gigi yang baik
dan benar
2 Penyuluhan Memberikan 22 Juli 2017 Posyandu Ibu-ibu yang Tutik Kurniati
Imunisasi pemahaman dan memiliki anak dan Denok
balita/batita. Pitra Rhena
penjelasan
kepada para ibu
akan pentingnya
melakukan
imunisasi

3 Penyuluhan Memberikan 5 Agustus Posyandu Pada lansia Yohanes dan


Terapi tertawa pemahaman dan 2017 lansia Syafitri Marita

(komplementer) penjelasan
kepada para
lansia akan
pentingnya
manfaat terapi
tertawa
(komplementer)
dalam
menurunkan
tekanan darah

4 Penyuluhan Memberikan 29 Juli 2017 Aula desa Ibu hamil Nawang Ferry
dan Syamsa
11

1000 HPK (Hari pemahaman dan Sidojangkung Midar


Pertama penjelasan
Kehidupan) kepada ibu hamil
tentang
pentingnya gizi
untuk 1000 HPK
(Hari Pertama
Kehidupan)

5 TOGA untuk - Sebagai sarana 30 Juli 2017 Di gang Warga desa Ezra Ledya S.
kesehatan ibu penyediaan rumah di Sidojangkung Sinaga
dan anak tanaman- wilayah Desa
tanaman obat Sidojangkung
keluarga dan
penghijauan di
area tersebut
- Dengan adanya
kader,
diharapkan
dapat membantu
dalam menjaga
lingkungan
berkelanjutan
dan merawat
tanaman TOGA
di wilayah
tersebut

6 Survei - Untuk 19 Juli 2 Desa Warga Desa Semua


Kesehatan memperoleh Agustus 2017 Sidojangkung Sidojangkung Anggota
Kelompok
data kesehatan , Kecamatan
12

masyarakat dan Menganti,


lingkungan di Kabupaten
desa Gresik.
Sidojangkung

2.4 Sumber Anggaran

Swadaya Mahasiswa 10x @Rp. 478.000,00 Rp 4.780.000,00

LP4M 10x @Rp 150.000,00 Rp 1.500.000,00

Total Rp 6.280.000,00

2.5 Anggaran Kegiatan

Bidang Nama Kegiatan Barang Jumlah Harga Satuan Total


Program barang
LCD+proyektor 1 Rp 300,000 Rp 300,000

Pola Hidup Bersih


dan Sehat (PHBS)
melalui kegiatan cuci Sticker 10 Rp 15,000 Rp 150,000
tangan pakai sabun, Banner 1 Rp 150,000
dan edukasi Handsoap+hand 2 Rp 50,000
Kesehatan Gigi pada sanitizer
siswa-siswi SD
Sikat gigi + pasta 50 Rp 500,000
Kesehatan gigi

Gelas plastic 48 Rp 40,000


Konsumsi Rp 500,000
Souvenir Rp 100,000

LCD+proyektor 1 Rp 300,000 Rp 300,000


Konsumsi 50 Rp 10,000 Rp 500,000
Penyuluhan Imunisasi
Leaflet 30 Rp 150,000
Doorprize 3 Rp 10,000 Rp 30,000
13

LCD+proyektor 1 Rp 300,000 Rp 300,000


Penyuluhan Terapi
tertawa Konsumsi 50 Rp 10,000 Rp 500,000
(komplementer) Leaflet 30 Rp 150,000
Doorprize 3 Rp 10,000 Rp 30,000
LCD+proyektor 1 Rp 300,000 Rp 300,000

Penyuluhan 1000 HPK Konsumsi 20 Rp 10,000 Rp 200,000


pada ibu hamil
Leaflet 30 Rp 150,000
Doorprize 3 Rp 10,000 Rp 30,000
Kayu + paku +
TOGA dan kader kawat Rp 300,000
lingkungan hidup Tumbuhan toga Rp 500,000 Rp 500,000
Konsumsi Rp 500,000
Lain-lain Banner Rp 100,000
Kenang-kenangan Rp 200,000
untuk desa
Biaya administrasi Rp 250,000
(proposal+undangan/
surat+LPJ)
TOTAL Rp 6,280,000
BAB III
REALISASI KEGIATAN

Berdasarkan rencana bidang garapan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dasar
yang digunakan dalam realisasi kegiatan program kerja di Desa Sidojangkung, Kecamatan
Menganti, Kabupaten Gresik adalah rencana program kerja dari masing masing bidang
tersebut. Namun kenyataannya ketika tim KKN-BBM 56 Desa Sidojangkung terjun langsung ke
masyarakat terdapat beberapa hal yang menyebabkan bertambahnya program kerja yang sifatnya
insidental dan perubahan format program kerja yang dibuat semula, yang dilakukan setelah
melalui beberapa pertimbangan. Berikut merupakan realisasi kegiatan program kerja utama yang
dilaksanakan oleh bidang yang telah ditentukan yaitu Bidang Kesehatan.

A. PROGRAM KERJA UTAMA

3.1. Bidang Kesehatan

3.1.1. Penyuluhan Imunisasi

Penanggung Jawab : Tuti Kurniati


Hari/Tanggal : Minggu, 23 Juli 2017
Waktu : 06.00 09.00 WIB
Tempat : Rumah Ibu Rohanik,A.Md.Keb
Peserta : Ibu peserta di Posyandu KIA Ds.
Sidojangkung
Jumlah Peserta : 82 Ibu
Frekuensi : 1 kali pelaksanaan
Keterangan Kegiatan : Program Kerja Terlaksana

Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.
2. Menjelaskan tujuan imunisasi.
3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.

14
15

5. Menjelaskan sasaran imunisasi


6. Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.
7. Menjelaskan perawatan yang diberikan setelah imunisasi
Kegiatan :
1. Peserta diberikan penyuluhan mengenai imunisasi.
2. Setelah penyuluhan selesai, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang imunisasi.
3. Tim KKN-BBM membagikan doorprise kepada 2 peserta penyuluhan yang aktif
bertanya mengenai imunisasi.
Evaluasi
a. Hambatan :
1) Peserta penyuluhan yang langsung pulang setelah anaknya di imunisasi
2) Anak-anak kecil yang menangis setelah di imunisasi
b. Solusi :
Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam 3 sesi mengingat kedatangan dan kepulangan
peserta penyuluhan yang tidak serentak
c. Saran :
1) Peserta yang mengikuti penyuluhan diharapkan dapat memahami tentang
imunisasi dan mengaplikasikan perawatan anak setelah di imunisasi.
2) Penyuluhan dilakukan dalam suatu acara sendiri tidak bersamaan dengan
pelaksanaan posyandu KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

3.1.2. Penyuluhan Terapi Tertawa

Penanggung Jawab : Yohanes Pemandi Doka


Syafitri Marita Ghassani
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Juli 2017
Waktu : 09.00 11.00 WIB
Tempat : Balai RT 25 RW 07 Desa
Sidojangkung (Wisma Sidojangkung Indah)
Peserta : Ibu-ibu Lansia di Wisma Sidojangkung Indah
Jumlah Peserta : 49 orang
16

Frekuensi : 1 kali pelaksanaan


Keterangan Kegiatan : Program Kerja Terlaksana
Tujuan :
1. Menyebutkan pengertian terapi tertawa.
2. Menyebutkan manfaat terapi tertawa bagi kesehatan.
3. Menyebutkan kontraindikasi terapi tertawa.
4. Menyebutkan tahap-tahap terapi tertawa.
Kegiatan :
1. Peserta diberikan penyuluhan mengenai terapi tertawa.
2. Peserta diajak mempraktekkan langkah-langkah terapi tertawa.
3. Setelah penyuluhan dan praktek selesai, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang terapi tertawa.
4. Tim KKN-BBM membagikan doorprise kepada 6 peserta penyuluhan yang aktif
bertanya dan mampu mempraktekkan tahap-tahap terapi tertawa.
Evaluasi
a) Hambatan :
1. Kesibukan ibu-ibu peserta.
2. Kedatangan peserta dan waktu dimulainya penyuluhan tidak ontime.
3. Banyak peserta yang kesulitan membaca materi dikarenakan faktor usia.
4. Tempat yang tidak mencukupi untuk menampung banyak peserta.
b) Solusi :
1. Memberikan undangan kegiatan terapi tertawa satu minggu sebelum kegiatan
dilaksanakan.
2. Peserta yang kesulitan membaca didampingi oleh tim KKN-BBM.
c) Saran :
1. Pelaksanaan kegiatan hendaknya dilakukan sore hari saat peserta memiliki waktu
luang yang lebih banyak.
2. Menyediakan tempat yang lebih luas untuk menampung lebih banyak peserta.

3.1.3. Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat


Penanggung Jawab : Alvianita Agiswi Suyadi
17

Syamsa Midar Laksmiasa


Hari/Tanggal : Rabu, 02 Agustus 2017
Waktu : 07.00 09.00 WIB
Tempat : SDN 1 Sidojangkung
Peserta : Siswa kelas 1
Jumlah Peserta : 55 Siswa
Frekuensi : 1 Kali Pelaksanaan
Keterangan Kegiatan : Program Kerja Terlaksana

Tujuan :
1. Setelah dilakukan penyuluhan, siswa dapat melakukan 7 langkah cuci tangan
dengan benar.
2. Setelah dilakukan penyuluhan, siswa dapat menjelaskan kapan waktu untuk cuci
tangan.
3. Setelah dilakukan penyuluhan, siswa dapat melakukan gosok gigi dengan benar.
Kegiatan :
1. Siswa diajarkan 7 langkah cuci tangan yang benar.
2. Siswa diajak mempraktekkan 7 langkah cuci tangan yang benar.
3. Siswa diajarkan langkah-langkah cara gosok gigi yang benar.
4. Siswa diajak mempraktekkan langkah-langkah gosok gigi yang benar.
5. Tim KKN-BBM membagikan hadiah kepada 6 siswa yang mampu
mempraktekkan tahap-tahap cuci tangan dan gosok gigi yang benar.
Evaluasi
a) Hambatan :
1. Siswa susah dikondisikan saat diajak mempraktekkan gosok gigi di halaman
sekolah.
2. Tempat yang tidak mencukupi untuk menampung banyaknya siswa.
b) Solusi :
1. Melibatkan para guru untuk membantu mengkondisikan para siswa.
2. Kegiatan dilakukan dalam 2 sesi mengingat ruang kelas yang tidak mencukupi
untuk menampung semua siswa.
18

c) Saran :
1. Diharapkan para guru dapat ikut serta membantu saat berlangsungnya kegiatan.
2. Disediakan ruang kelas yang lebih besar agar dapat menampung seluruh siswa.

3.1.4. Penyuluhan Peran Gizi Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan


Penanggung Jawab : Nawang Ferry Risky Mega Puspita
Mochammad Syaiful Aziis
Hari/Tanggal : Sabtu, 05 Agustus 2017
Waktu : 15.30 16.30 WIB
Tempat : Balai Desa Sidojangkung
Peserta : Ibu-ibu hamil di desa Sidojangkung
Jumlah Peserta : 20 orang
Frekuensi : 1 Kali Pelaksanaan
Keterangan Kegiatan : Program Kerja Terlaksana
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
2. Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat mengetahui kebutuhan gizi ibu saat
hamil.
3. Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat mengetahui kebutuhan gizi ibu saat
menyusui.
4. Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat mengetahui kebutuhan gizi anak saat
lahir hingga berusia 2 tahun.
Kegiatan :

1. Peserta diberikan penyuluhan mengenai 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).


2. Setelah penyuluhan selesai, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
3. Tim KKN-BBM membagikan doorprise kepada 6 peserta penyuluhan yang aktif
bertanya mengenai 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
19

Evaluasi :
a) Hambatan :
1. Kesibukan ibu-ibu peserta.
2. Kedatangan peserta dan waktu dimulainya penyuluhan tidak ontime.

b) Solusi :
1. Memberikan undangan kegiatan penyuluhan 1000 HPK (Hari Pertama
Kehidupan) satu minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Memberikan doorprise kepada 2 peserta yang datang paling awal.
c) Saran :
Pelaksanaan kegiatan hendaknya dilakukan malam hari saat peserta memiliki
waktu luang yang lebih banyak.

3.1.5. Penyuluhan TOGA pada kesehatan ibu dan anak


Penanggung Jawab : Ezra Ledya Sevtiani Sinaga
Bramasta Widyantama
Hari/Tanggal : Minggu, 06 Agustus 2017
Waktu : 09.30 11.00 WIB
Tempat : Balai Desa Sidojangkung
Peserta : Ibu-ibu PKK desa Sidojangkung
Jumlah Peserta : 33 orang
Frekuensi : 1 Kali Pelaksanaan
Keterangan Kegiatan : Program Kerja Terlaksana
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian Tanaman Obat Keluarga
2. Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat mengetahui tujuan dan manfaat
TOGA
3. Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat mengetahui keunggulan TOGA
4. Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat mengetahui jenis tanaman untuk
TOGA
5. Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat mengetahui jenis dan cara membuat
ramuan TOGA pada kesehatan ibu dan anak
20

Kegiatan :

1. Peserta diberikan penyuluhan mengenai Tanaman Obat Keluarga


2. Setelah penyuluhan selesai, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang Tanaman Obat Keluarga
3. Tim KKN-BBM membagikan doorprise kepada 6 peserta penyuluhan yang aktif
bertanya mengenai Tanaman Obat Keluarga

Evaluasi :
a) Hambatan :
1. Kesibukan ibu-ibu peserta.
2. Kedatangan peserta dan waktu dimulainya penyuluhan tidak ontime.
b) Solusi :
Pemberitahuan kegiatan penyuluhan tanaman obat keluarga oleh ibu lurah saat
satu minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.

c) Saran :
Penyuluhan dilakukan dalam suatu acara sendiri tidak bersamaan dengan
pelaksanaan kegiatan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)

B. PROGRAM KERJA TAMBAHAN

3.1. Bidang Kesehatan


3.1.2. Survei Kesehatan Desa Sidojangkung
Penanggung Jawab : Kelompok KKN-BBM Tematik ke 56
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Juli 2017 - Rabu, 2 Agustus 2017
Waktu : 09.00 - 16.00 WIB
Tempat : Wilayah Desa Sidojangkung
Peserta : Warga Desa Sidojangkung
Jumlah Peserta : 109 keluarga
Frekuensi : 2 minggu
Keterangan Kegiatan : Program Kerja Terlaksana
21

Tujuan :
Menjaring data mengenai data kesehatan dari warga desa Sidojangkung
Kegiatan :
Melakukan pengumpulan data kesehatan keluarga pada warga di desa Sidojangkung
dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah menggunakan kuesioner yang telah
ditentukan.
Evaluasi :
a) Hambatan :
Tidak semua kepala keluarga bersedia untuk dilakukan wawancara karena adanya
kesibukan atau aktifitas.

b) Solusi :
Waktu survei disesuaikan dengan aktifitas warga di Desa Sidojangkung
c) Saran :
Koordinasi lebih intens antara peserta KKN dan pendukung kegiatan di masyarakat

3.1.2. Penyuluhan Peran Orang Tua Terhadap Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Penanggung Jawab : Ezra Ledya Sevtiani Sinaga
Bramasta Widyantama
Hari/Tanggal : Minggu, 06 Agustus 2017
Waktu : 10.30-11.00 WIB
Tempat : Balai Desa Sidojangkung
Peserta : Ibu-ibu PKK Desa Sidojangkung
Jumlah Peserta : 33 orang
Frekuensi : 1 kali pelaksanaan
Keterangan Kegiatan : Program Kerja Terlaksana
Tujuan :
Memberikan promosi dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi remaja kepada ibu-ibu
PKK
22

Kegiatan :
1. Peserta diberikan penyuluhan mengenai Kesehatan Resproduksi (KESPRO).
2. Setelah penyuluhan selesai, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang KESPRO.
3. Tim KKN-BBM membagikan doorprise kepada 2 peserta penyuluhan yang aktif
bertanya mengenai KESPRO.

Evaluasi :
a) Hambatan :
1) Kesibukan ibu-ibu peserta.
2) Kedatangan peserta dan waktu dimulainya penyuluhan tidak ontime.
b) Solusi :
Pemberitahuan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja oleh ibu lurah
saat satu minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.
c) Saran :
Penyuluhan dilakukan dalam suatu acara sendiri tidak bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Program Kerja Utama


4.1.1 Program :
1. Penyuluhan Imunisasi
Koordinator : Tuti Kurniati
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengertian dan
manfaat imunisasi, menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi, menjelaskan beberapa jenis imunisasi, memberikan perawatan yang
diberikan setelah imunisasi. Kegiatan dilakukan dengan memberikan
penyuluhan mengenai imunisasi. Setelah melakukan penyuluhan, peserta diberikan
kesempatan untuk bertanya tentang imunisasi. Karena antusias para peserta untuk
bertanya, peserta diberikan doorprize. Kegiatan dilakukan dirumah Ibu
Rohanik,A.Md.keb selaku Bidan yang ada di Sidojangkung. Peserta penyuluhan
adalah ibu ibu Ds Sidojangkung yang memiliki balita. Selama proses kegiatan,
hambatan yang muncul ialah peserta penyuluhan yang langsung pulang setelah
anaknya di imunisasi, anak- anak kecil yang menangis setelah di imunisasi.
Sehingga, solusi untuk menghadapi hambatan kegiatan penyuluhan dilakukan dalam
3 sesi mengingat kedatangan dan kepulangan peserta penyuluhan yang tidak serentak
2. Penyuluhan Terapi Tertawa
Koordinator : Yohanes Permandi Doka
Syafitri Marita Ghassani
Penyuluhan terapi tertawa dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 27 Juli 2017 di
Balai RT 25 RW 07 desa Sidojangkung (Wisma Sidojangkung Indah). Kegiatan ini
berlangsung mulai pukul 09.00 11.00 WIB. Peserta yang hadir berjumlah 49 orang
lansia. Penyampaian materi dilakukan oleh penanggung jawab acara. Proses
penyuluhan berlangsung lancar, dan para peserta aktif bertanya di sesi diskusi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pengertian terapi

23
24

tertawa, manfaat terapi tertawa bagi kesehatan, kontraindikasi terapi tertawa, tahap
tahap terapi tertawa.
Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai terapi tertawa
bagi kesehatan, peserta diajak mempraktekkan langkah langkah terapi tertawa,
setelah dilakukan penyuluhan dan praktek selesai seluruh peserta diberikan
kesempatan untuk bertanya tentang terapi tertawa, tim KKN-BBM membagikan
doorprize kepada 6 peserta penyuluhan yang aktif bertanya dan mampu
mempraktekkan kembali tahap tahap terapi tertawa.
Selama proses kegiatan, hambatan ynag muncul ialah ibu ibu peserta
penyuluhan sibuk sendiri, banyak peserta yang sulit membaca materi karena faktor
usia, tempat yang kurang mencukupi untuk menampung banyaknya peserta,
kedatangan peserta penyuluhan yang kurang ontime sehingga acara tidak dimulai
ontime. Sehingga, solusi untuk menghadapi hambatan tersebut ialah memberikan
undangan kegiatan satu minggu sebelum kegiatan dilakukan, peserta yang kesulitan
dalam membaca sebaiknya didampingi oleh tim KKN-BBM.
3. Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Koordinator : Alvianita Agiswi Suyadi
Syamsa Midar Laksmiasi
Penyuluhan pola hidup bersih dan sehat dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2
Agustus 2017 di SDN 1 Sidojangkung. Kegiatan berlangsung mulai pukul 07.00-
09.00 WIB. Peserta dalam kegiatan ini merupakan siswa kelas 1 sebanyak 55 siswa.
Latar belakang kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas 1 ialah perlu adanya
pembelajaran tentang kesehatan sejak usia dini, anak kelas 1 SD merupakan
peralihan dari Taman Kanak-kanak (TK) yang rasa keingin taunya sangat tinggi
karena itu tim KKN-BBM memilih sasaran ke siswa SD kelas 1. Penyampaian
materi dilakukan oleh penanggung jawab acara. Penyuluhan ini memberikan contoh
bagaimana bercuci tangan dengan baik dan benar dan bagaimana cara menggosok
gigi dengan baik dan benar. Tujuan dari kegiatan, setelah dilakukan penyuluhan tim
KKN-BBM berharap agar siswa dapat melakukan 7 langkah cuci tangan baik dan
benar dan siswa juga dapat melakukan gosok gigi dengan benar.
Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada siswa SD,
25

mengajarkan 7 langkah cara cuci tangan yang baik dan benar, siswa diajak untuk
mempraktekkan 7 langkah cuci tangan yang baik dan benar, siswa diajarkan dan
diajak untuk mempraktekkan langkah langkah gososk gigi dengan baik dan benar,
tim KKN-BBM membagikan hadiah kepada 6 siswa yang aktif selama mengikuti
kegiatan dan mampu memprkatekkan tahap tahap cuci tangan dan gosok gigi
dengan benar.
Selama proses kegiatan, hambatan yang muncul ialah siswa susah dikondisiskan
saat diajak mempraktekkan gosok gigi di halaman sekolah dan tempat yang kurang
mencukupi untuk menampung banyaknya siswa. Sehingga, solusi untuk menghadapi
hambatan tersebut ialah melibatkan para guru dapat ikut serta membantu untuk
mengondisikan para siswa, kegiatan dilakukan dalam 2 sesi mengingat ruang kelas
yang tidak mencukupi untuk menampung semua siswa.
4. Penyuluhan Peran Gizi Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan
Koordinator : Nawang Ferry Risky Mega Puspita
Mochammad Syaiful Aziis
Program kerja Penyuluhan kebutuhan gizi sejak ibu hamil dan gizi anak saat lahir
hingga berusia 2 tahun.Merupakan kegiatan penyuluhan kesehatan pada ibu-ibu
hamil di desa Sidojangkung.Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama satu
hari, yaitu tanggal 05 Agustus 2017 di Balai Desa Sidojangkung.Pada intinya,
kegiatan ini dilaksanakan untuk mengedukasi warga desa Sidojangkung akan
pentingnya nutrisi terhadap tumbuh kembang anak.Kegiatan Penyuluhan dimulai
pada pukul 15.30 dan berakhir jam 16.30 WIB dan warga yang datang untuk
menjadi peserta mengikuti alur acara di Balai desa Sidojangkung. Pertama- tama,
warga yang datang melakukan proses registrasi atau pendaftaran di tempat yang
sudah disediakan. Kemudian, warga langsung menuju ke Aula di lantai 2 Balai Desa
untuk mengikuti acara penyuluhan.Pada saat di ruang aula, warga mendapat
sambutan dari MC sebelum mendengarkan pengarahan interaktif yang dibawakan
oleh pemateri.Materi yang disampaikan mengenai 1000 HPK (Hari Pertama
Kehidupan),tidak hanya tentang kebutuhan gizi saat ibu hamil tapi juga saat
menyusui,saat anak lahir hingga berusia 2 tahun.Setelah selesai dilakukan
penyuluhan, warga boleh mengajukan pertanyaan sehubungan dengan materi yang
26

telah disampaikan. Selanjutnya MC memberikan beberapa pertanyaan kepada


peserta, yang mana bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar
berhak memperoleh doorprise yang telah disediakan.Indikator Keberhasilan Jumlah
peserta yang hadir di kegiatan ini adalah 50% dari target.Peserta mampu memahami
materi yang disampaikan dan aktif dalam sesi tanya jawab.Peserta mampu
memahami akibat dari kurang nutrisi dalam 1000 hari pertama kehidupan dan
penatalaksanaannya.Saat proses ditemukan hambatan seperti adanya kesibukan ibu-
ibu hamil sehingga menjadi berhalangan untuk menghadiri kegiatan serta kedatangan
peserta dan waktu dimulainya penyuluhan tidak tepat waktu.Sebagai solusi kelompok
sudah membagikan undangan kegiatan penyuluhan satu minggu sebelum
pelaksanaan dan memberikan doorprise kepada 2 peserta yang datang paling awal.

5. Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Koordinatir : Ezra Ledya Sevtiani Sinaga
Bramasta Widyantama
Latar belakang diangkatnya tema penyuluhan tentang tanaman keluarga (TOGA)
agar bisa memiliki tanaman sayuran /obat yang dapat dimanfaatkan kelurga terutama
untuk kesehatan ibu dan anak serta dapat menciptakan lingkungan yang asri.
Dalam pelaksanaannya kegiatan ini berkoordinasi dengan ibu Diana selaku
Ketua PKK beserta ibu kader untuk terkait tempat pelaksanaan serta dapat
mengumpulkan peserta kegiatan.
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada hari Minggu, tanggal 06 Agustus 2017
jam 09.30-11.00 WIB, bertempat di Balai Desa Sidojangkung dengan dihadiri
peserta 33 orang dengan sasaran 60 orang, Kegiatan dimulai dengan perencanaan
waktu jam 09.30 WIB, namun mengalami perubahan, karena warga pada jam
tersebut belum juga hadir, sehingga memerlukan bantuan pemanggilan ulang kepada
tiap peserta oleh ibu ketua PKK dan Kader sehingga kegiatan dapat dimulai pada jam
09.45 WIB.
Diawali dengan registrasi dan pemberian leaflet serta tentang materi yang
diberikan,penyuluhan dilakukan dengan waktu 30 menit.Kegiatan dibuka oleh
MC,yang dilanjutkan dengan pemberian materi penyuluhan meliputi pengertian
27

TOGA,tujuan dan manfaat TOGA serta cara membuat ramuan TOGA pada
kesehatan ibu dan anak.
Peserta antusias untuk bertanya terutama bagaimana membuat ramuan TOGA
sebagai obat tradisional di rumah.Kegiatan penyuluhan ini berlangsung 30 menit
(10.00-10.30 WIB).
Setelah selesai penyuluhan, diakhiri dengan istirahat,pemberian doorprise dan
penyerahan tanaman TOGA oleh Panitia KKN kepada Ketua PKK.Tanaman TOGA
yang diserahkan meliputi:
- Tanaman Sambiloto
- Tanaman Daun Jarak
- Tanaman Pepaya
- Tanaman Jeruk nipis
- Tanaman Pegagan
Saat proses ditemukan hambatan seperti adanya kesibukan ibu-ibu peserta
sehingga menjadi berhalangan untuk menghadiri kegiatan serta kedatangan peserta
dan waktu dimulainya penyuluhan tidak tepat waktu.Sebagai solusi kelompok sudah
melakukan koordinasi,sehingga adanya pemberitahuan kegiatan penyuluhan oleh Ibu
Ketua PKK satu minggu sebelum pelaksanaan.
4.2 Program Kerja Tambahan
1. Survey Kesehatan Keluarga.
Koordinator : Kelompok KKN-Tematik ke 56
Kegiatan ini dilakukan untuk mengambil data kesehatan keluarga berdasarkan
format pengkajian dalam formulir keluarga sehat. Kegiatan ini dilakukan sejak 18
juli 2017 sampai tanggal 1 Agustus 2017,pukul 09.00-16.00 WIB di wilayah Desa
Sidojangkung.Pendataan ini juga disertai dengan pendokumentasi sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan. Saat proses ditemukan hambatan seperti tidak semua KK
bersedia untuk dilakukan wawancara karena adanya kesibukan atau aktifitas.Sebagai
solusi kelompok sudah melakukan penyesuaian waktu survei dengan aktifitas warga
di desa Sidojangkung.
Berdasarkan survey yang sudah dilakukan diperoleh data yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
28

Tabel 4.1 Ketertersedian Sarana Air Bersih

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 109 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 109 KK yang diwawancara,semua memiliki
sarana air bersih di lingkungan rumah.

Tabel 4.2 Jenis Sumber Air Berdih

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 109 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 109 KK yang diwawancara,semua memiliki
sumber air yang terlindungi seperti sumur bor.

Tabel 4.3 Ketersedian Jamban Keluarag

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 109 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 109 KK yang diwawancara,semua rumah
memiliki jamban keluarga.

Tabel 4.4 Jenis jamban Keluarga Yang digunakan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 109 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui 109 KK yang diwawancara,semua rumah memiliki


jamban keluarga leher angsa.
29

Tabel 4.5 Keluarga yang didiagnosis schizoprenia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 109 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,tidak ada anggota
keluarga yang menderita gangguan jiwa.

Tabel 4.6 Keluarga yang didiagnosis schizoprenia yang dipasung

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 109 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,tidak ada anggota
keluarga yang dipasung.

Tabel 4.7 Keluarga yang memiliki kartu JKN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 70 64.2 64.2 64.2

Tidak 39 35.8 35.8 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,70 KK memiliki kartu
JKN dan 39 KK tidak memiliki JKN.
30

Tabel 4.8 Kepala Keluarga yang merokok

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 57 52.3 52.3 52.3

Tidak 52 47.7 47.7 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,57 responden di KK


merokok dan 52 responden di KK tidak merokok.

Tabel 4.9 Kebiasaan BAB di jamban

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 109 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,semua memiliki


kebiasaaan BAB di jamban.

Tabel 4.10 Kebiasaan menggunakan air bersih

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 109 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,semua biasa


menggunakan air bersih di rumah.
31

Tabel 4.11 KK yang didiagnosis TB

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 1 .9 .9 .9

Tidak 108 99.1 99.1 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,1 responden di KK di


diagnosis TB dan berobat TB secara teratur dan 108 responden di KK tidak didiagnosis
TB.
Tabel 4.12 Penderita yang batuk berdahak > 2 minggu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 1 .9 .9 .9

Tidak 108 99.1 99.1 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,1 responden di KK


pernah menderita batuk berdahak lebih dari 2 minggu dan 108 responden di KK tidak
mengalami hal tersebut.
32

Tabel 4.13 KK yang didiagnosis hipertensi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 12 11.0 11.0 11.0

Tidak 97 89.0 89.0 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,12 responden di KK


di diagnosis Hipertensi,terbagi menjadi 6 responden meminum obat hipertensi secara
teratur dan 6 responden meminum obat hipertensi secara tidak teratur kemudian 97
responden di KK tidak didiagnosis Hipertensi.

Tabel 4.14 Kebiasaan mengukur tekanan darah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 9 8.3 8.3 8.3

Tidak 100 91.7 91.7 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,9 responden di KK di


lakukan pengukuran tensi dan 100 responden di KK tidak di lakukan pengukuran tensi.
33

Tabel 4.15 Anggota keluarga wanita berstatus menikah usia 10-54 tahun

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 82 75.2 75.2 75.2

Tidak 27 24.8 24.8 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,82 responden di KK


berstatus menikah (usia 10-54 tahun) dan tidak hamil atau anggota keluarga laki-laki
berstatus menikah (usia 10 tahun) dan 27 responden di KK tidak berada dalam kondisi
tersebut.

Tabel 4. 16 Penggunaan KB

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 56 51.4 51.4 51.4

Tidak 53 48.6 48.6 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,56 responden di KK


menggunakan KB dan 53 responden di KK tidak menggunakan KB.
34

.Tabel 4.17 Anggota keluarga yang berumur < 12 bulan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 3 2.8 2.8 2.8

Tidak 106 97.2 97.2 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,3 responden di KK


memiliki anggota keluarga yang berusia < 12 bulan dengan riwayat melahirkan di
fasilitas kesehatan kemudian 106 responden di KK tidak memiliki anggota keluarga yang
berusia < 12 bulan.

Tabel 4.18 Anggota keluarga berumur 7-23 bulan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 8 7.3 7.3 7.3

Tidak 101 92.7 92.7 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,8 responden di KK


memiliki anggota keluarga yang berumur 7-23 bulan dimana 6 orang memperoleh ASI
eksklusif dan 2 orang tidak memperoleh ASI eksklusif kemudian
101 responden di KK tidak memiliki anggota keluarga yang berumur 7-23 bulan.
35

Tabel 4.19 Anggota keluarga berumur 12-23 bulan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 8 7.3 7.3 7.3

Tidak 101 92.7 92.7 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,8 responden di KK


memiliki anggota keluarga yang berusia 12-23 bulan dan diimunisasi lengkap kemudian
101 responden di KK tidak memiliki anggota keluarga yang berusia 12-23 bulan.

Tabel 4.20 Anggota keluarga berumur 2-59 bulan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 23 21.1 21.1 21.1

Tidak 86 78.9 78.9 100.0

Total 109 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diketahui dari 109 KK yang diwawancara,23 responden di KK


memiliki anggota keluarga yang berusia 2-59 bulan dimana 21 responden dalam 1 bulan
terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan balita sedangkan 2 responden dalam 1 bulan
terakhir tidak dilakukan pemantauan pertumbuhan balita.Sisanya 86 responden di KK
tidak memiliki anggota keluarga dalam usia tersebut.
36

2. Penyuluhan Peran Keluarga Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja


Koordinator : Ezra Ledya Sevtiani Sinaga
Bramasta Widyantama
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang peran
keluarga/orangtua terhadap kesehatan reproduksi remaja. Penyuluhan dilaksanakan
pada hari Minggu tanggal 06 Agustus 2017 di Balai Desa Sidojangkung,Kegiatan ini
berlangsung mulai pukul 10.30-11.00 WIB. Peserta yang hadir berjumlah 33
orang.Penyampaian materi dilakukan oleh penanggung jawab acara dengan dipandu
oleh Syamsa Midar.L selaku MC.Peserta yang datang diberikan konsumsi makanan
ringan.
Materi yang disampaikan meliputi pengertian kesehatan reproduksi
remaja,perubahan fisik dan psikis saat pubertas serta tugas remaja dan keluarga
dalam memfasilitasi perkembangan remaja.
Setelah selesai dilakukan penyuluhan, warga boleh mengajukan pertanyaan
sehubungan dengan materi yang telah diberikan dan para peserta aktif bertanya di
sesi diskusi.
Saat proses ditemukan hambatan seperti adanya kesibukan ibu-ibu peserta
sehingga menjadi berhalangan untuk menghadiri kegiatan serta kedatangan peserta
dan waktu dimulainya penyuluhan tidak tepat waktu.Sebagai solusi kelompok sudah
melakukan koordinasi,sehingga adanya pemberitahuan kegiatan penyuluhan oleh Ibu
Ketua PKK satu minggu sebelum pelaksanaan.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Simpulan

Seluruh program kerja yang direncanakan telah dilaksanakan dengan baik oleh
peserta KKN BBM Ke-56 desa Sidojangkung, kecamatan Menganti, kabupaten Gresik
dimulai tanggal 18 Juli 12 Agustus 2017. Meskipun terdapat beberapa kendala yang
harus dihadapi dalam melaksanakan program kerja yang telah direncanakan, tetapi
kendala tersebut dapat teratasi berjalan lancar dengan bantuan dan dukungan dari semua
pihak yang terkait. Program kerja yang dilaksanakan terdiri dari program kerja inti dan
program kerja yang sifatnya insidental. Seluruh program kerja tersebut bertemakan
kesehatan sesuai dengan tema KKN kami di kecamatan Menganti ini yaitu Kesehatan
Ibu dan Anak

Program kerja inti yang telah dilaksanakan adalah

1. Penyuluhan Imunisasi
Program kerja ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai imunisasi
pada ibu ibu dusun Sidojangkung yang memiliki balita. Setelah melakukan
penyuluhan, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya tentang imunisasi.

2. Penyuluhan Terapi Tertawa


Program kerja dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai terapi tertawa
bagi kesehatan. Peserta diajak mempraktikkan langkah langkah terapi tertawa,
setelah dilakukan penyuluhan dan praktik selesai seluruh peserta diberikan
kesempatan untuk bertanya tentang terapi tertawa. Tim KKN-BBM membagikan
doorprize kepada 6 peserta penyuluhan yang aktif bertanya dan mampu
mempraktekkan kembali tahap tahap terapi tertawa.

3. Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat


Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada siswa kelas 1
SD mengenai 7 langkah cara cuci tangan yang baik dan benar. Para siswa diajak

37
38

untuk mempraktikkan 7 langkah cuci tangan yang baik dan benar dan juga diajarkan
dan diajak untuk mempraktikkan langkah langkah gososk gigi dengan baik dan
benar. Tim KKN-BBM membagikan hadiah kepada 6 siswa yang aktif selama
mengikuti kegiatan dan mampu memprkatikkan tahap tahap cuci tangan dan gosok
gigi dengan benar.
4. Penyuluhan Peran Gizi Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan
Program kerja ini berisi tentang penyampaian materi mengenai 1000 HPK (Hari
Pertama Kehidupan), tidak hanya tentang kebutuhan gizi saat ibu hamil tapi juga saat
menyusui, saat anak lahir hingga berusia 2 tahun. Setelah selesai dilakukan
penyuluhan, warga boleh mengajukan pertanyaan sehubungan dengan materi yang
telah disampaikan.

5. Penyuluhan Toga Pada Kesehatan Ibu dan Anak.


Program kerja ini mengangkat tema penyuluhan tanaman keluarga (TOGA) agar ibu-ibu
PKK memiliki antusiasme untuk menanam tanaman obat yang dapat dimanfaatkan
kelurga terutama untuk kesehatan ibu dan anak serta dapat menciptakan lingkungan
yang asri di sekitar rumah. Dalam pelaksanaan program kerja ini, tim KKN-BBM
berkoordinasi dengan ibu Diana selaku Ketua PKK beserta ibu kader untuk tempat
pelaksanaan serta dalam koordinasi kehadiran peserta kegiatan.

Selain kelima program kerja inti di atas, terdapat pula dua program kerja tambahan.
Hal ini dikarenakan ketika tim KKN-BBM 56 Desa Sidojangkung terjun langsung ke
masyarakat terdapat beberapa hal yang mengharuskan bertambahnya program kerja yang
sifatnya insidental dan perubahan format program kerja yang dibuat semula, yang
dilakukan setelah melalui beberapa pertimbangan. Program kerja tersebut adalah:

1. Survei Kesehatan Keluarga


Program kerja ini dilakukan untuk mengambil data kesehatan keluarga berdasarkan format
pengkajian dalam formulir keluarga sehat. Kegiatan ini dilakukan sejak 18 juli 2017
sampai tanggal 1 Agustus 2017,pukul 09.00-16.00 WIB di wilayah Desa Sidojangkung.
2. Penyuluhan Peran Keluarga Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang peran keluarga/orangtua
39

terhadap kesehatan reproduksi remaja. Materi yang disampaikan meliputi pengertian


kesehatan reproduksi remaja,perubahan fisik dan psikis saat pubertas serta tugas remaja
dan keluarga dalam memfasilitasi perkembangan remaja.
Daftar Pustaka

Mahan, L.K. & Janice L.R. (2017). Krausess. Food & The Nutrition Care Process. Elsevier : St.
Louis, Missouri

Mulida, L. (2015). Manfaat Asam Folat Pada Kehamilan. Diakses dari


http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/1941-manfaat-asam-folat-
pada-kehamilan.pdf pada 30 Juli 2017

Priyatna, A. & Uray B.A. (2014). 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta : Gramedia

Rahmawati W. & Nia N.W. (2016). Gizi untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan. Diakses dari
http://gizi.fk.ub.ac.id/sekilas-gizi-1000-hpk/ pada 30 Juli 2017

Zakaria, F. (2012). Pengaruh Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) dan Daun Katuk
(Sauropus androgynous L.Merr) pada Ransum Kambing Peranakan Etawah (PE)
Laktasi Terhadap Kuantitas dan Kualitas Susu. Skripsi: Institut Pertanian Bogor

Gifari, Sofyan. 2008. Tertawa Sebagai Terapi Bagi Kesehatan. http://www.dukonbesar.com.


Diakses pada tanggal 23 Juli 2017.

Kushariyadi, S. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta :


Salemba Medika

http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9030-indikasi-dan-kontra-indikasi-terapi-
tawa.html

Ramdhani, Neila. 2013. Terapi Tertawa Untuk Menurunkan Stres Pada Penderita Hipertensi.
Jurnal Psikologi Vol. 40, No.1, Juni 2013: 15-27. Universitas Gadjah Mada

Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi,
Jakarta, (1985).

Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka


Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1988.

Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 1988.

Bayan, L. ,. (2013). Garlic: A Review of Potensial Therapeutic Effects. Avvicenna Journal of


Phytomedicine.
Ghorbani, Z. e. (2014). Anti-Hypperglycemic and Senzitiaser Effect of Tummeric and it's
principle Constituent Curcumin. Endoctrino Metab, 2014 oktober;12 (4):ned 18081.
Haim Shmuely, e. a. (2015). Non-Pharmacologicaltreatmen oh Helocobacter pylori. Wourld
Journal of Gastrointestinal Pharmacology and Therapeutics.

40
41

Muhlisah, F. (2015). Tanaman obat Keluarga (Revisi). Jakarta: Penebar Swadaya.


Tim Lentera. (2013). Khasiat dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Jakarta : Agro Media.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit .
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RepubIik Indonesia. (2013). Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS). Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Wati, Ratna. 2011. Pengaruh Pemberian Penyuluhan PHBS Tentang Mencuci Tangan. Di unduh
dari http://eprints.uns.ac.id/6069/1/197231711201109.pdf. Diunduh pada tanggal 27
Maret 2015
42

REKOMENDASI

Dari keseluruhan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat
ke-56 Universitas Airlangga di Kecamatan Menganti, Kelurahan Sidojangkung, Kabupaten
Gresik selama 26 hari terhitung sejak tanggal 17 Juli-12 Agustus 2017 telah diketahui
berbagai potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Sidojangkung perlu dikembangkan lebih
lanjut dan masalah yang membuat masyarakat resah pun harus segera ditindaklanjuti.

Oleh karena itu berikut ini saran dan rekomendasi yang dapat kami berikan sebagai
peserta KKN BBM ke-56 sehingga dapat diperhatikan demi terlaksananya program KKN
BBM Universitas Airlangga di Kelurahan Sidojangkung untuk kedepannya yang lebih baik
lagi.

1. Kepada Pemerintah Kecamatan Menganti


Pemberian sosialisasi yang berkelanjutan mengenai pentingnya penggunaan asuransi
kesehatan seperti BPJS, In Health, dan lain-lain yang dapat membantu masyarakat
sekitar saat berobat ke fasilitas kesehatan yang terdekat. Selain itu, dilakukan
pengawasan yang berkala sehingga dapat dipastikan akan mendapatkan sambutan baik
dan respon positif dari masyarakat serta tercapainya tujuan dari Kementerian
Kesehatan yang mengkehendaki setiap warga negara Indonesia wajib terdaftar sebagai
peserta BPJS per 1 Januari 2019. Menilik dari kelurahan Sidojangkung, sebaiknya
difokuskan pada pendidikan dan keterampilan dimana harus dilakukan pengawasan
yang lebih intensif, karena kelurahan Sidojangkung terdapat beberapa anak-anaknya
putus sekolah dikarenakan biaya pendidikan mahal. Ketrampilan juga diharapkan
membantu mereka dalam segi prekonomian. Selain itu, lebih diperhatikan kesadaran
masyarakat untuk memeriksakan rutin kesehatan mereka di fasilitas kesehatan.
Masyarakat cenderung berobat ke puskesmas apabila penyakit yang diderita sudah
tergolong parah dan sudah tidak mampu menahan keluhan yang dirasakan. Diketahui
pengecekan kesehatan seperti pemeriksaan medis yang lengkap terdapat di Puskesmas
sebagai fasilitas kesehatan tingkat I. Sehingga masyarakat Kelurahan Sidojangkung
dapat lebih produktif dan terjaga kesehatannya.
43

2. Kepada Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan


Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga
a. Sebelum pelaksanaan KKN, mahasiswa dibekali keterampilan yang bersangkutan
dengan kondisi lapangan, karena secara lokasi yang ditempati untuk KKN adalah
wilayah yang minim lahan untuk bercocok tanam maka perlu ada pembagian yang
pas dengan penambahan yang merata pada setiap grup dimana ada kelompok yang
tidak berasal dari bidang lingkungan.
b. Pemberian bimbingan kepada mahasiswa koordinator pada setiap kelurahan yang
mengalami kesulitan dalam melaksanakan program-program KKN
c. Pada pelaksanaan KKN, perlu ada koordinasi dengan dosen pembimbing
lapangan. Sehingga dosen pembimbing lapangan dapat memberikan arahan secara
langsung di lapangan dan mengetahui fakta-fakta yang ada dan dapat memberikan
solusi yang terbaik.
d. Pada pelaksanaan KKN selanjutnya diharapkan dapat menggambarkan situasi
lokasi yang sesungguhnya sehingga mempermudah mahasiswa KKN dalam
menyusun dan merencanakan program-program yang berkelanjutan bagi lokasi
tersebut.

3. Kepada Mahasiswa
Berdasarkan pengamatan kami selama melaksanakan KKN-BBM dapat diketahui
bahwa kebutuhan masyarakat Kelurahan Sidojangkung khususnya RW I dan II saat
ini adalah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan yang
memadai karena sebagian besar lingkungan di Kelurahan Sidojangkung masih banyak
yang membakar sampah dan belum memahami pemilihan sampah yang baik dan
benar. Selain itu pendidikan juga sangat dibutuhkan kepada masyarakat yang putus
sekolah, sehingga mahasiswa dapat berbagi ilmu pengetahuan yang berguna bagi
mereka. Kesadaran masyarakat yang kurang akan kebersihan memicu mahasiswa
kedepannya sehingga dapat memberikan penyuluhan sosialisasi dan membuat
masyarakat sadar pentingnya memperhatikan kesehatan dan pendidikan.
44

LAMPIRAN
RINCIAN PENGELUARAN PER KEGIATAN
A. Bidang Kesehatan
1. Penyuluhan Imunisasi

No. Nama Barang Satuan Harga


1. Konsumsi 90 dus 380.000
2. Leaflet 40 buah 90.000
3. Doorprize 3 buah 25.000
Total Rp 495.000,-

2. Penyuluhan Terapi Tertawa

No. Nama Barang Satuan Harga


1. Konsumsi 80 dus 297.600
2. Doorprize 6 buah 29.000
3. ATK - 130.500
Total Rp 430.100,-

3. Sosialisasi Cuci Tangan dan Gosok Gigi

No. Nama Barang Satuan Harga


1. Konsumsi 78 dus 258.500
2. Doorprize 5 buah 44.100
3. Peralatan Sikat Gigi 55 buah 102.000
4. Hand Sanitizer 6 buah 50.000
5. Poster 6 Buah 18.000
Total Rp 472.600,-

4. Penyuluhan Peran Gizi dalam Seribu Hari Pertama Kelahiran

No. Nama Barang Satuan Harga


1. Konsumsi 50 Dus 183.000
2. ATK 50 lembar 100.000
3. Doorprize 6 buah 60.000
Total Rp 343.000,-
45

5. Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga dan Kesehatan Reproduksi

No. Nama Barang Satuan Harga


1. Konsumsi 70 Dus 456.000
2. ATK 70 lembar 80.000
3. Doorprize 6 buah 47.000
4. Leaflet 80 Lembar 170.000
5. Tanaman Toga 6 Tanaman 55.000
Total Rp 808.000,-

Total Pemasukan

No. Sumber Dana Jumlah


1. Iuran Mahasiswa 7.200.000
Total Rp. 7.200.000,-

Total Pengeluaran

No. Bidang Garapan Jumlah


1. Bidang Kesehatan 2.548.700
Total Rp 2.548.700,-
46

LAMPIRAN
RINGKASAN KEGIATAN PER BIDANG BERSIFAT FISIK

NO KEGIATAN RUMUSAN MACAM SITUASI TARGE SITUASI FAKTOR YANG BERPENGARUH DANA
MASALAH KEGIATAN AWAL T AKHIR PENDUKUNG KENDALA SUMBER JUMLAH
SASARAN SARAN DANA (RP)
1. Penyuluhan Bagaimana ibu ibu Sharing 80 orang 80 orang 83 orang 1. sesuai dengan 1.Peserta 1. Swadaya 495.000
Imunisasi termotivasi untuk tentang kegiatan imunisasi penyuluhan Mahasiswa
melaksanakan Imunisasi . di Bidan yang langsung
imunisasi sesuai pulang setelah
dengan tahap anaknya di
pertumbuhan balita. imunisasi
2.Anak-anak
kecil yang
menangis
setelah di
imunisasi

2. Penyuluhan 1. .Bagaimana cara 1. Penyuluhan 70 orang 70 orang 49 orang 1. Kader RW 7 1. kesibukan ibu 1. Swadaya 430.100
Terapi Terawa terapi tertawa untuk cara terapi 2. masyarakat ibu peserta Mahasiswa
menurunkan tekana tertawa
darah pada lansia 2. peserta
kesulitan
membaca materi

3. ibu ibu
datang ke
tempat
penyuluhan
terlambat
3. Sosialisasi Bagaimana Cara Sosialisasi 55 orang 55 orang 55 orang 1.siswa yang aktif 1. siswa susah Swadaya 472.600
Cuci Tangan Cuci tangan dan Cuci tangan 2.pihak sekolah dikondisikan Mahasiswa
dan Gosok gosok gigi yang dan Gosok yang mendukung 2. tempat yang
Gigi benar Gigi sempit
47

4. Penyuluhan Apa gizi terbaik Penuluhan 50 orang 50 orang 20 orang 1.Bidan desa 1.Kesibukan Swadaya 343.000
Peran Gizi untuk 1000 hari tentang gizi 2.warga dan Kader ibu-ibu peserta. Mahasiswa
dalam 100 pertama kehidupan yang baik 2.Kedatangan
Hari Pertama untuk 1000 peserta dan
Kehidupan hari pertama waktu
kehidupan dimulainya
penyuluhan
tidak ontime.

5. Penyuluhan 1. Apa manfaat Penyuluhan 70 orang 70 orang 33 orang 1.ikut dalam 1.Kesibukan Swadaya 808.000
Tanaman Obat tanaman obat tentang kegiatan rapat PKK ibu-ibu peserta. Mahasiswa
Keluarga dan keluarga tanaman obat 2.Kedatangan
Kesehatan 2. Bagaiman cara keluarga dan peserta dan
Reproduksi menjaga kesehatan waktu
pada remaja kesehatan reproduksi dimulainya
reproduksi pada pada remaja penyuluhan
remaja tidak ontime.

JUMLAH Rp
2.548.700,-
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN

1.1 Panitia proker imunisasi melakukan pendataan para peserta imunisasi yang hadir

1.2 Pemberian pemahaman tentang penting nya imunisasi kepada warga desa sidojangkung

[Type text]
1.3 Proses penimbangan balita

1.4 Proses pelaksanaan imunisasi oleh ibu bidan dibantu mahasiswa KKN Universitas Airlangga

[Type text]
2.1 Penjelasan tentang materi proker terapi tertawa

2.2 Praktek langsung proker terapi tertawa bersama warga desa Sidojangkung

[Type text]
2.3 Keceriaan warga desa sidojangkung dalam mengikuti proker terapi tertawa

2.4 Foto bersama warga desa sidojangkung dengan kelompok KKN Universitas Airlangga

[Type text]
3.1 Penjelasan materi tentang proker Pola Hidup Bersih dan Sehat

[Type text]
3.2 Keceriaan kegiatan proker Pola Hidup Bersih dan Sehat di SDN 01 Sidojangkung

3.3 Potret siswa SDN 01 Sidojangkung yang antusias dalam proker Pola Hidup Bersih dan Sehat

3.4 Praktek pelaksanaan cara sikat gigi yang benar oleh panitia KKN pada SDN 01 Sidojangkung

[Type text]
4.1 Penjelasan materi tentang proker 1000 Hari Pertama Kehidupan di Kantor Desa Sidojangkung

[Type text]
4.2 Potret peserta yang sedang menyimak penjelasan materi 1000 Hari Pertama Kehidupan

4.3 Sesi Tanya jawab tentang penyuluhan 1000 Hari Pertama Kehidupan

[Type text]
4.4 Foto bersama para peserta penyuluhan 1000 Hari Pertama Kehidupan

5.1 Penyuluhan tentang penting nya pemahaman atas Tanaman Obat Keluarga

[Type text]
5.2 Pemateri menjelaskan perbedaan antara Tanaman Obat Keluarga dengan Obat Kimia

5.3 Potret suasana penyuluhan tentang macam dan kegunaan Tanaman Obat Keluarga

[Type text]
5.4 Sesi Tanya jawab pada penyuluhan Tanaman Obat Keluarga

6.1 Penjabaran materi tentang pentingnya pemahaman atas kesehatan reproduksi

[Type text]
6.2 Potret penyuluhan tentang pentingnya kesehatan reproduksi di kantor desa sidojangkung

[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Bidang Studi :

Topik : Terapi Tertawa bagi Penderita Hipertensi

: Masyarakat penderita hipertensi di Kecamatan Menganti Desa


Sasaran Sidojangkung

Tempat : RW 07 Desa Sidojangkung

Hari/tanggal : Kamis, 27 Juli 2017

Waktu : 09.00 Selesai

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu melakukan


terapi tertawa sebagai terapi komplementer dan alternatif.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu:

a. Menyebutkan pengertian terapi tertawa.

[Type text]
b. Menyebutkan manfaat terapi tertawa bagi kesehatan.
c. Menyebutkan kontraindikasi terapi tertawa

d. Menyebutkan tahap-tahap terapi tertawa

B. Materi (Terlampir)

C. Pelaksanaan

1. Topik

Terapi tertawa bagi penderita hipertensi


2. Sasaran/ target

a. Sasaran : Lansia Di RW 07 di Desa Sidojangkung

3. Metode

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

d. Demonstrasi

4. Media dan alat

a. Leaflet

[Type text]
b. LCD

c. Laptop

d. PPT

5. Waktu dan tempat

Hari : Kamis, 27 Juli 2017


Jam : 09.00 - Selesai
Tempat : Balai RW 07

6. Pengorganisasian

1. Moderator : Syamsa Midar Laksmiasi


2. Pemateri : Yohanes Pemandi Doka dan Syafitri M. Ghassani
3. Fasilitator :
a. Bramasta Widyantama
b. Mochamad Syaiful Aziis
c. Nawang Ferry R.M.P
d. Alvianita A. Suyadi
e. Tuti Kurniati
4. Observer : Ezra L.S. Sinaga

[Type text]
Keterangan :

P : Pembimbing

B : Pemateri

7. Setting Tempat A : Moderator

M : Peserta

P P
F: Fasilitator

O: Observer
F

M
8. Uraian Tugas

[Type text]
F

B A
F

M O

1. Pemateri

Mempresentasikan materi

Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan

2. Moderator

a. Pada acara pembukaan

Membuka acara

Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing

[Type text]
Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan

Menjelaskan kontrak waktu

b. Kegiatan Inti

Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak


dipahami.
Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan
untuk menjawab.

c. Pada acara penutup

Menyimpulkan dan menutup diskusi

Mengucapkan salam

3. Fasilitator

Memotivasi peserta agar berperan aktif

Membuat absensi penyuluhan

Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan

4. Observer

Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

E. Kegiatan Penyuluhan

NO Tahap/ Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Waktu

1 Perkenalan 1. Memberi salam pembuka. 1. Menjawab salam.


2. Memperkenalkan diri. 2. Mendengarkan.

[Type text]
5 menit 3. Menyampaikan judul materi 3. Memperhatikan
penyuluhan.
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
5. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 1. Menggali pengalaman dan 1. Menggali pengalaman dan
pengetahuan peserta pengetahuan
20 menit 2. Membagikan leaflet pada 2. Menerima leaflet
peserta 3. Menjawab pertanyaan
3. Menyampaikan materi 4. Mendengarkan serta
a. Pengertian terapi tertawa memperhatikan
b. Manfaat Terapi Tertawa 5. Mengajukan pertanyaan
c. Kontraindikasi Terapi Tertawa
c. Tahap-tahap terapi tertawa
4. Memberi kesempatan peserta
untuk mengajukan pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang
diajukan.
6. Memberi kesempatan pada
pembimbing untuk menambahi
atau memberikan penilaian atau
kesimpulan atas jalannya
penyuluhan
3 Penutup 1. Bersama peserta mendiskusikan Menjawab salam
materi yang telah disampaikan.
5 menit 2. Mengucapkan terima kasih dan
salam penutup.
F. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

60 % atau lebih undangan menghadiri acara

Alat dan media sesuai dengan rencana

Peran dan fungsi masing masing sesuai dengan yang direncanakan

2. Evaluasi proses

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

[Type text]
Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi

3. Evaluasi hasil

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 60 % masyarakat mampu :

Menyebutkan pengertian terapi tertawa.

Menyebutkan manfaat terapi tertawa bagi kesehatan.


Menyebutkan kontraindikasi terapi tertawa

Menyebutkan tahap-tahap terapi tertawa

[Type text]
MATERI

1. Pengertian Tertawa

Tertawa berasal dari kata dasar tawa. Tawa adalah ungkapan rasa

gembira, senang, geli dan lain sebagainya dengan mengeluarkan suara,

baik itu suara keras, sedang ataupun ringan, melalui alat ucapan lisan atau

mulut. Tertawa adalah ekspresi jiwa atau emosional yang diperlihatkan

melalui raut wajah dan bunyi-bunyian tertentu. Oleh karena itu, tertawa

secara fisiologis dapat dibagi menjadi dua, yaitu set gerakan dan produk

suara (Muhammad, 2011).

2. Fisiologis Tawa

Tertawa merupakan tindakan yang sehat dan memberi tambahan

oksigen bagi sel dan jaringan. Sebaliknya, merasa dan berprilaku murung

mengakibatkan pengurangan oksigen dalam darah. Sel-sel darah menjadi

lapar dan kosong, menghasilkan depresi, kecemasan, dan kemarahan

(Putchik, 2002). Otak yang dialiri darah beroksigen tinggi akan bekerja

lebih baik dari pada saat kekurangan oksigen.

Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, diatur oleh pusat emosi di

dalam struktur otak yang dinamakan sistem limbic (limbic system). Sistem

limbic berasal dari kata limbus yang berarti batas. Nama ini dipilih

karena menunjukkan daerah fungsional yang dibatasi. Daerah itu sendiri

dibentuk oleh beberapa komponen otak, antara lain hippocampus, gyrus

limbic, dan amiygdale. Sistem limbic ini memainkan peranan dalam

[Type text]
mengatur emosi manusia (Aswin, 2005. Pasiak, 2004; Fisiologis Tawa,

2014).

System limbic yang berbentuk seperti lingkaran, berkaitan dengan

prilaku tertentu. Ketika inti dari lingkaran dirusak, individu yang

bersangkutan menunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau kacau.

Artinya, secara tidak gampang pula tertawa terbahak-bahak meskipun

tidak lucu. Itu karena lingkaran yang juga merupakan pusat emosi menusia

itu terputus. Kalau satu bagian dari lingkaran rusak, maka memori dapat

hilang. Hal ini terjadi pada orang yang sudah pikun (Terapi tertawa, 2010).

Menurut Dr. Lee berk (Fisiologi Tertawa, 2014), seorang imunolog

dari Lomba Linda University di California USA, tertawa bisa mengurangi

peredaran dua hormone dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol (hormone

yang dikeluarkan ketika stress) yang dikeluarkan oleh hipotalamus. Jika

kedua hormon tersebut dikeluarkan maka bisa menghalangi proses

penyembuhan penyakit. Jadi dalam keadaan bahagia ataupun tertawa,

maka hipotalamus akan mengeluarkan hormone endorpine, yang berfungsi

mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh.

3. Pengertian Terapi Tertawa

Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan

didalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa,

atau senyuman yang menghiasi wajah, perasaan hati yang lepas dan

bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancer sehingga dapat

[Type text]
mencegah penyakit dan memelihara kesehatan (Andol, 2009; Mathofani,

2012).

Terapi tertawa atau humor adalah cara alami untuk menghadapi sakit

mental atau perasaan tertekan. Meskipun cara ini tidak dijamin berhasil

untuk semua kasus, dan keberhasilannya tergantung pada seberapa lama

gangguan itu telah dialami dan seberapa besar, akan tetapi setidak-

tidaknya tersenyum akan membuat penderita lebih riang dan secara

sementara terbebas dari masalah.

Terapi tertawa merupakan metode terapi dengan menggunakan

humor atau tawa dalam rangka membantu individu menyelesaikan masalah

mereka, baik dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental. Ini

disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stress dan rasa sakit

(terapi tawa,2010; khana,2012).

Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi untuk


membantu beberapa orang yang mengalami kesulitan memulai tertawa
tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat
diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes, badut, dan
komik. Apabila stimulasi humor tersebut diberikan sebagai satu-satunya
stimulasi untuk menghasilkan tawa dalam settting terapi, maka terapi yang
diberikan akan disebut sebagai terapi humor, namun jika dikombinasikan
dengan hal-hal lain dalam rangka menciptakan tawa alami (misalnya
dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa (Kataria,
2004). Jadi dalam pelaksanaannya, terapi tawa melibatkan proses humor,
tawa, yoga tawa, relaksasi dan meditasi.

Waktu dan tempat terapi

[Type text]
Idealnya, sebuah sesi tawa harus dilaksanakan pada pagi hari,
khususnya di daerah tropis seperti Indonesia ini. Sebaiknya jumlah total
latihan pernapasan, tawa dan peregangan sebaiknya tidak lebih dari 15-20
menit. Pengaturan waktu bisa disesuaikan beberapa menit menurut
kebutuhan kelompok dan keadaan cuaca, bila diadakan di tempat terbuka.

Terdapat banyak alasan kenapa sesi tawa dimulai pada pagi


hari. Selalu lebih baik bagi kita jika mengawali hari dengan tawa. Dengan
begitu kita akan terus bersemangat dan mempunyai suasana hati yang enak
sepanjang hari. Kegiatan ini membangkitkan energi kita dan tertawa
selama 15-20 menit memberi kita manfaat sepanjang hari sampai saat tidur
malam.

4. Dasar Teori Terapi Tertawa


Terapi tawa terdiri dari tiga tahap utama yang disusun berdasarkan
prinsip-prinsip psikologi yang dapat berfungsi menurukan gejala-gejala
depresi.

Table 2.1 Pembagian Tiga Tahap Utama Model Sesi tawa 15


langkah

Model Sesi Tawa 15 Prinsip Psikologi (Patel,


Tahap
Langkah 1996)

PERSIAPAN Langkah 1 Breathing (pernafasan)

Langkah 2 Phsycal

Langkah 3 Relaxation

INTI Langkah 4 1. Phsycal relaxation

[Type text]
Langkah 5 2. Mengembangkan
kemampuan
Langkah 6 komunikasi
3. Mencar Social support
Langkah 7

Tawa Milk Shake

Langkah 8

Langkah 9

Langkah 10

Langkah 11

Langkah 12

Langkah 13 A

Langkah 13 B

Langkah 14

Langkah 15

PENUTUP notes Mental Relaxation

Meneriakkan 2 Slogan

Saat teduh

a. Manfaat Terapi Tertawa


Tawa lebih merupakan terapi pelengkap dan pencegahan. orang
yang menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan stress
dengan cara tertentu telah merasakan manfaat sesi tawa. Adapun
manfaat dari terapi tertawa adalah sebagai berikut :

1. Antistres

Tawa dalah penangkal stress yang paling baik, mudah dan


murah. Tawa adalah salah satu cara terbaik untuk mengendurkan
otot, tawa dapat memperlebar pembuluh darah dan mengirim lebih

[Type text]
banyak darah hingga ke ujung-ujung dan kesemua otot diseluruh
tubuh. Satu putaran tawa yang bagus juga mengurangi hormon
stres, epineprin, dan cortisol. Bisa dikatakan tawa adalah sebentuk
meditasi dinamis atau relaksasi.

2. Memperkuat Sistem Kekebalan

Sistem kekebalan memainkan peranan yang sangat penting


dalam menjaga kesehatan tubuh menjauhkan diri dari infeksi, alergi
dan kanker. Menurut Dr. Lee S. Berk dari universitas Loma Linda
California AS, tawa membantu meningkatan jumlah sel-sel
pembunuh alami (sel NK-semacam sel putih) dan juga menaikkan
antibodi. Para peneliti telah menemukan bahwa setelah mengikuti
terapi tertawa peserta mengalami peningkatan antibodi
(immunoglobulin A) dalam lendir di hidung dan saluran
pernafasan, yang dipercaya mempunyai kemampuan melawan
virus, bakteri dan mikroorganisme lain.

3. Terapi tertawa merupakan latihan aerobik terbaik

Sebuah manfaat yang didapat oleh hampir setiap orang


adalah perasan enak. Penyebab dari perasaan enak ini adalah
karena anda menghirup lebih banyak oksigen saat tertawa. Tawa
biasa dibandingkan dengan aerobik.

Menurut Dr. William Fry dari Universitas Stanford, satu menit


tertawa sebanding dengan sepuluh menit melakukan latihan
mendayung. Dengan kata lain, tawa merangsang jantung dan
sirkulasi darah dan sama dengan latihan aerobik

4. Depresi, Kecemasan Dan Gangguan Psikomatis

Penyakit - penyakit yang berhubungan dengan pikiran,


seperti kecemasan, depresi, gangguan syaraf dan yang mengalami
insomnia dapat di bantu dengan terapi tertawa. Tawa telah
membantu banyak orang yang menggunakan obat anti depresi dan
[Type text]
obat penenang dan dengan tawa juga orang-orang yang mengalami
kecenderungan bunuh diri mulai mendapat harapan.

5. Tekanan Darah Tinggi Dan Penyakit Jantung

Tawa memang membantu mengontrol tekanan darah


dengan mengurangi pelepasan hormon - hormon yang berhubungan
dengan stres dan dengan memberikan relaksasi. Dalam eksperimen
telah di buktikan bahwa terjadi penurunan 10-20 mm tekanan
setelah seseorang penderita mengikuti 10 menit sesi tawa. Tapi
yang pasti tawa akan mengendalikan dan menghentikan penyakit
ini. Demikian juga bila anda beresiko tinggi menjadi penderita
penyakit jantung, tawa bisa menjadi obat pencegah yang paling
baik.

6. Mengurangi Bronkhitis Dan Asma

Tawa merupakan latihan terbaik untuk mereka yang


menderita asma dan bronkhitis. Tawa meningkatkan kapasitas
paru-paru dan tingkat oksigen dalam darah. Para dokter
menyarankan fisioterapi dada untuk mengeluarkan lendir (dahak)
dari saluran pernafasan dengan meniup ke dalam sebuah alat atau
balon merupakan salah satu latihan yang biasa diberikan pada
penderita asma. Tawa melakukan hal yang sama dan cara ini lebih
mudah dilakukan dan nyaris tanpa ongkos. Terapi tertawa
menaikkan tingat antibodi dalam selaput lendir pernafasan, dengan
begitu mengurangi frekuensi pernafasan. Terapi tertawa juga
meningkatkan sistem pembersihan lendir dalam saluaran nafas.
Stres adalah faktor lain yang bisa memicu serangan asma, dengan
mengurangi stres tawa bisa memperbaiki prognosis penyakit asma.
Tetapi tawa juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan bila anda
mengalami gangguan penyempitan pernafasan yang parah. Ada
juga beberapa kasus asma yang mungkin akan sedikit diperburuk
oleh latihan fisik apapun (latihan fisik pemicu asma). Orang-orang

[Type text]
yang seperti ini harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter
sebelum mengikuti terapi tertawa.

7. Merupakan Joging Internal

Ada banyak latihan yang bisa dilakukan untuk melatih otot-


otot anda, tetapi terapi tertawa memberikan pujatan yang bagus
untuk semua organ internal. Tawa memperlancar pasokan darah
dan meningkatkan efisiensinya. Orang membandingkan latihan ini
dengan jari jari ajaib, yang menjangkau kedalam perut dan
meningkatkan efisiensinya. Kegiatan terbaik tawa adalah pada
usus.Hal ini bisa meningkatkan persediaan darah dan membantu
kerja usus.

8. Membuat anda tampak lebih muda

Tawa merupakan latihan yang sangat bagus untuk otot


otot wajah anda. Tawa mengencangkan otot otot wajah dan
memperbaiki ekspresi wajah. Ketika tertawa, wajah anda tampak
merah karena peningkatan posokan darah yang menyegarkan kulit
wajah dan membuat kulit wajah tampak cerah. Orang orang yang
suka tertawa tampak lebih cerah dan menarik.

9. Rasa percaya diri melalui tawa

Ketika anda tertawa dalam kelompok dengan kedua lengan


terangkat kelangit, rasa takut atau malu anda akan hilang dan
setelah beberapa lama anda akan menjadi orang yang suka bergaul,
terbuka, dan ramah. Secara bertahap, tawa juga akan menambah
rasa percaya diri.

b. Kontra Indikasi
Tertawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak
membatasi usia, walaupun begitu, terapi ini dilarang untuk

[Type text]
dilakukan oleh mereka yang mempunyai beberapa jenis penyakit
dan problem. Pelarangan melakukan tawa ini dikarenakan
dikawatirkan berakibat buruk pada penyakitnya.

Mereka yang dilarang untuk melakukan terapi humor ini


adalah (Simanungkalit & Pasaribu, 2007: 24):

Kontra Indikasi Tertawa

Kontra Indikasi Rasionalisasi


Penderita penyakit wasir Berbahaya karena otot di sekitar pinggul dan
perut mendapat tekanan lebih berat sehingga
dikhawatirkan memperparah penyakit wasir
Penderita penyakit hernia Hal ini dapat memperparah penyakit hernia
karena membutuhkan kerja keras otot dan
kemungkinan isi perut akan menonjol di sekitar
saluran selangkangan.
Penderita penyakit jantung Memacu denyut jantung bekerja lebih cepat,
sehingga dikhawatirkan berakibat fatal.
Penderita sesak nafas Mengganggu pernapasan
Baru selesai melakukan operasi Jahitan opersinya akan terlepas, apalagi yang
melakukan operasi besar atau perus
Sedang hamil Mengakibatkan kontraksi dan bisa terjadi
keguguran.
Peranakan turun Menurunkan tali ligamen yang menopang
peranakan menjadi lemah.
Penyakit TBC Bibit-bibit penyakitnya akan menular kepada
orang lain sekitarnya
Penyakit flu Bibit flu akan menyebar dan penderita flu
[Type text]
sebaiknya istirahat saja.
Penyakit pilek Akan menularkan bibi-bibit virusnya kepada
orang lain.
Komplikasi mata (gloukoma) Akan meningkatkan tekanan pada bola mata
karena bendungan aliran cairan mata melalui
terusan Schlemm dalam pembuluh
balik semakin meningkat, mencekungnya pupil
saraf mata, dan bisa berakibat pada kebutaan.

5.Tahapan Terapi tertawa

Masing-masing sesi dalam terapi adalah kombinasi antara latihan


pernafasan, peregangan dan berbagai tehnik tawa stimulus. Satu sesi tawa
memakan waktu antara 20-30 menit. Sedangkan satu putaran tawa
memakan waktu antara 30-40 detik (Tirmanto, 2006; prasetyo,2011).

1. Langkah Pertama
Pemansan dengan tepuk tangan serentak semua peserta,
sambil mengucapkan ho.. ha ha ha
Tepuk tangan disini sangat bermanfaat bagi peserta karena
[Type text]
saraf-saraf ditelapak tangan akan ikut terangsang sehingga
menciptakan rasa aman dan meningkatkan energy dalam tubuh.
2. Langkah Kedua
Pernafasan dilakukan seperti pernafasan biasa yang
dilakukan semua cabang-cabang olahraga pada awal latihan yaitu :
melakukan pernapasan dengan mengambil napas melalui hidung,
lalu nafas ditahan selama 15 detik dengan pernapasan perut.
Kemudian keluarkan perlahan-lahan melalui mulut. Hal ini
dilakukan lima kali berturut-turut.
3. Langkah Ketiga
Memutar engsel bahu ke depan dan kearah belakang.
Kemudian menganggukan kepala kebawah sampai dagu hamper
menyentuh dada, lalu mendongakkan kepala keatas belakang. Lalu
menoleh ke kiri dan kekanan. Lakukan secara perlahan. Tidak
dianjurkan untuk melakukan gerakan memutar leher, karena bisa
terjadi cidera pada otot leher. Peregangan dilakukan dengan
memutar pinggang kearah kanan kemudian ditahan beberapa saat,
lalu kembali keposisi semula. Peregangan ini juga dapat dilakukan
dengan otot-otot bagian tubuh lainnya. Semua gerakan ini
dilakukan masing-masing lima kali.
4. Langkah Keempat : Tawa Bersemangat
Tutor memberi aba-aba untuk memulai tawa, 1, 2, 3..
semua orang tertawa serempak. Jangan ada yang tertawa lebih dulu
atau belakangan, harus kompak seperti nyanyian koor. Dalam tawa
ini tangan diangkat keatas beberapa saat lalu dituturunkan dan
diangkat kembali, sedangkan kepala agak mendongak ke belakang.
Melakukan tawa ini harus bersemangat. Jika tawa bersemangat
akan berakhir maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho hoha
ha ha.. beberapa kali sambil bertepuk tangan.
Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik
napas secara pelan dan dalam.
5. Langkah Kelima : Tawa Sapaan

[Type text]
Tutor memberikan aba-aba agar peserta tertawa dengan
suara-suara sambil mendekat dan bertegur sapa satu sama lainnya.
Dalam melakukan sesi ini mata peserta diharapkan saling
memandang satu sama lain. Peserta dianjurkan menyapa ini sesuai
dengan kebiasaan masing-masing. Setelah itu peserta menarik
napas secara pelan dan dalam.
6. Langkah Keenam : Tawa Penghargaan
Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghubungkan
ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari. Kemudian tangan
diggerakkan kedepan dan kebelakang sekaligus memandang
anggota lainnya dengan melayangkan tawa yang manis sehingga
seperti memberikan penghargaan kepada yang dituju. Kemudian
bersama-sama tutor mengucapkan, ho ho ho.. ha ha ha.
Sekaligus bertepuk tangan. Setelah melakukan tawa ini kembali
menarik napas secara pelan dan dalam agar kembali tenang.
7. Langkah Ketujuh : Tawa Satu Meter
Tangan kiri dijulurkan kesamping tegak lurus dengan badan,
sementara tangan kanan melakukan gerakan seperti melepaskan
anak panah, lalu tangan ditarik ke belakang seperti menarik anak
panah dan dilakukan dalam tiga gerakan pendek, seraya
mengucapkan ae.ae..aeee.. lalu tertawa lepas seraya
merentangkan kedua tangan dan kepala agak mendongak serta
tertawa dari perut. Gerakan seperti ini dilakukan kearah kiri lalu
kea rah kanan. Ulangi hal serupa antara 2 hingga 4 kali.Setelah
selesai kembali menarik napas secara pelan dan dalam.
8. Langkah Kedelapan : Tawa Milk Shake
Peserta seolah-olah memegang dua gelas berisi susu, yang
satu ditangan kiri dan satu ditangan kanan. Saat tutor memberikan
instruksi lalu susu dituang dari gelas gelas yang satu ke gelas yang
satunya sambil mengucap aeee.. dan kembali dituang ke gelas
awal sambil mengucapkan aeee. Setelah selesai melakukan
gerakan itu, para anggota klub tertawa sambil melakukan gerakan

[Type text]
seperti minum susu. Hal serupa dilakukan sebanyak empat kali,
lalu bertepuk tangan seraya mengucapkan, ho ho ho.. ha ha
ha. Kembali melakukan tarik nafas pelan dan dalam.
9. Langkah Kesembilan : Tawa Hening Tanpa Suara
Harus dilakukan hati-hati, sebab tawa ini tidak bisa dilakukan
dengan tenaga berlebihan, dapat berbahaya jika beban didalam
perut mendapat tekanan secara berlebihan. Perasaan lebih banyak
berperan dari pada penggunaan tenaga berlebih. Pada tawa ini
mulut dibuka selebar-lebarnya seolah-olah tertawa lepas tetapi
tanpa suara, sekaligus saling memandang satu sama lainnya dan
membuat berbagai gerakan dengan telapak tangan serta
menggerak-gerakkan kepala dengan mimik-mimik lucu. Dalam
melakukan tawa hening ini otot-otot perut bergerak cepat seperti
melakukan gerak tawa lepas. Kemudian kembali menarik nafas
eland an dalam.
10. Langkah Kesepuluh : Tawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup
Ini adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan sebab
tertawa tanpa suara, sekaligus mengatupkan mulut yang
dipaksakan akan berdampak buruk karena menambah tekanan yang
tidak baik dalam rongga perut. Dalam pelaksanaan gerak ini
peserta dianjurkan bersenandung hemmmmm. Dengan mulut
tetap tertutup, sehingga akan terasa bergema di dalam kepala.
Dalam melakukan senandung ini diharapkan semua peserta saling
berpandangan dan saling membuat gerakan-gerakan lucu sehingga
memacu peserta lain semakin tertawa. Kemudian kembali menarik
nafas dalam dan pelan.
11. Langkah Kesebelas : Tawa Ayunan
Peserta dalam formasi melingkar dan harus mendengar aba-
aba tutor. Kemudian peserta mundur dua meter sambil tertawa,
untuk memperbesar lingkaran dan kembali maju sekaligs
mengeluarkan ucapan, ae ae aeee.. seluruh peserta mengangkat
tangan dan serempak tertawa lepas dan pada saat yang sama semua

[Type text]
bertemu ditengah-tengah dan melambaikan tangan masing-masing.
Tahap berikutnya, peserta kembali pada posisi semula, dan
melanjutkan gerakan maju ketengah dan mengeluarkan ucapan,
aee.OooEe-Uu dan sekaligus tertawa lepas dan serupa
dilakukan bisa sampai empat kali. Setelah selesai kembali menarik
napas dalam dan pelan.
12. Langkah Kedua belas : Tawa Singa
Ini merupakan tawa yang sangat bermanfaat buat otot-otot
wajah, lidah, dan memperkuat kerongkongan serta memperbaiki
saluran dan kelenjar tiroid sekaligus peserta dapat menghilangkan
rasa malu dan takut. Dalam gerakan ini mulut dibuka lebar-lebar
dan lidah dijulurkan keluar semaksimal mungkin, mata dibuka
lebar seperti melotot, seolah-olah seperti singa mau mencakar
mangsanya. Pada saat itulah peserta tertawa dari perut. Setelah
selesai lakukan kembali gerakan menarik napas secara dalam dan
pelan.
13. Langkah Ketiga belas : Tawa Ponsel
Peserta dibagi dalam dua kelompok yang slaing berhadapan
dan masing-masing seolah-olah memegang handphone. Tutor
meminta peserta saling menyebrang sambil memegang handphone.
Pada saat itulah peserta tertawa sambil saling berpandangan dan
setelah itu kembali lagi keposisi semula. Setelah selesai tarik napas
dalam dan pelan.
14. Langkah Keempat belas : Tawa bantahan
Anggota kelompok dibagi dalam dua bagian yang bersaing
dengan dibatasi jarak. Biasanya mereka dibagi dengan kelompok
pria dan wanita. Dalam kelompok itu mereka saling berpandangan
sekaligus tertawa dan saling menuding dengan jari telunjuk kepada
kelompok yang dihadapannya. Gerakan ini sangat menarik para
peserta karena mereka akan bisa tertawa lepas. Setelah selesai tarik
napas dalam dan pelan agar kembali segar dan tenang.
15. Langkah Kelima belas : Tawa Memaafkan

[Type text]
Peserta klub memegang cuping telinga masing-masing
sekaligus menyilang lengan dan berlutut diikuti dengan tawa.
Muatan dari tawa ini adalah saling memaafkan jika ada
perselisihan.Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.

16. Langkah Keenam belas : Tawa Bertahap


Disini tutor menginstrusikan agar peserta mendekatinya.
Tutor mengajak peserta untuk tersenyum kemudian secara bertahap
menjadi tertawa ringan, berlanjut menjadi tawa sedang dan terakhir
menjadi tertawa lepas penuh semangat. Tawa ini dilakukan selama
satu menit. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.
17. Langkah Ketujuh belas : Tawa dari hati ke hati
Tawa ini merupakan sesi terakhir dari tahapan terapi. Semua
peserta terapi saling berpegangan tangan sambil berdekatan
sekaligus bersama-sama tertawa dengan saling bertatapan dengan
perasaan lega. Peserta juga bisa saling bersalaman atau berpelukan
sehingga terjalin rasa keakraban yang mendalam.

[Type text]
DAFTAR PUSTAKA

Gifari, Sofyan. 2008. Tertawa Sebagai Terapi Bagi Kesehatan.


http://www.dukonbesar.com. Diakses pada tanggal 23 Juli 2017.

Kushariyadi, S. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien Psikogeriatrik.


Jakarta : Salemba Medika

http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9030-indikasi-dan-kontra-indikasi-
terapi-tawa.html

Ramdhani, Neila. 2013. Terapi Tertawa Untuk Menurunkan Stres Pada Penderita
Hipertensi. Jurnal Psikologi Vol. 40, No.1, Juni 2013: 15-27. Universitas
Gadjah Mada

[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN TERAPI TERTAWA
Kamis, 27 Juni 2017
Balai RW 007 Desa Sidojangkung

No Waktu Kegiatan Penanggung Jawab


1 08.00 - 08.45 WIB Absen Peserta Penyuluhan Syafitri Marita Ghassani
2 09.00 - 09.10 WIB Pembukaan oleh moderator Syamsa Midar Laksmiasa
3 09.10 - 09.45 WIB Penyuluhan Terapi Tertawa Yohanes Pemandi Doka
Latihan Terapi Tertawa dengan langkah-langkah sbb :
1. Peserta dibentuk dalam kelompok kecil Semua anggota Kelompok
2. Melatih perserta penyuluhan tentang Afirmasi Positif :
" TERTAWA BISA, TERTAWA SEHAT DAN TERTAWA SENANG"
3. Persiapan :
a Tepuk tangan serentak sambil mengucapkan "ho ho ho... Ha ha ha" sebanyak 5 kali
b Melakukan pernafasan dalam dengan menghirup udara melalui hidung, tahan selama
beberapa detik dan dihembuskan melalui mulut
c * Memutar engsel bahu kedepan dan ke belakang sebanyak 8 hitungan yang dilakukan
dengan perlahan
* Menganggukan dan mendongakan kepala sebanyak 8 hitungan
* Menoleh ke kiri dan ke kanan sebanyak 8 hitungan
*Memutar pinggang ke arah kanan dan kiri yang ditahan sesaat
4. Latihan tertawa inti
a. TAWA BERSEMANGAT
* Semua peserta tertawa serempak dengan mendengar aba-aba sambil tangan
diangkat keatas dan diturunkan ke bawah " Ha ha ha He he he
* Tepuk tangan serentak sambil mengucapkan "ho ho ho... Ha ha ha" sebanyak 5 kali
b. TAWA SAPAAN
* Tertawa dengan suara sambil mendekat, bertegur sapa dan memandangi satu sama lain
yang disesuaikan dengn kebiasaan menyapa masing-masing
* Melakukan pernafasan dalam dengan menghirup udara melalui hidung, tahan selama
beberapa detik dan dihembuskan melalui mulut

No Waktu Kegiatan Penanggung Jawab


c. TAWA SATU METER
* Tertawa dengan suara ae...ae....aeeee...dengan tangan kiri dijulurkan kesamping tegak
lurus dengan badan, sementara tangan kanan seperti melepaskan anak panah
* Gerakan diganti ke tangan kiri
* Tawa ini dilakukan sebanyak 4 kali
* Tepuk tangan serentak sambil mengucapkan "ho ho ho... Ha ha ha" sebanyak 5 kali
d. TAWA HENING TANPA SUARA
* Pada tawa ini, mulut dibuka selebar-lebarnya seolah tertawa lepas tetapi tanpa suara,
* Sambil tertawa, peserta sambil memandang satu sama lain dengan membuat gerakan
dengan telapak tangan serta menggerakan kepala dengan mimik yang lucu
* Melakukan pernafasan dalam dengan menghirup udara melalui hidung, tahan selama
beberapa detik dan dihembuskan melalui mulut
e. TAWA BERSENANDUNG DENGAN BIBIR TERTUTUP
* Peserta dianjurkan untuk bersenandung hemmmmmm....sehingga akan terasa
bergema didalam kepala
* Sambil bersenandung diharapkan semua peserta saling berpandangan dan membuat
gerakan yang lucu sehingga memacu peserta lain untuk tertawa
* Tepuk tangan serentak sambil mengucapkan "ho ho ho... Ha ha ha" sebanyak 5 kali
f. TAWA AYUNAN
* Peserta dalam kelompok dan saling berpegangan tangan, mundur dua meter sambil tertawa
ae ae aeeeeee...a... dan kemudian maju ke tengah sambil tertawa serempak sebanyak 4 kali
* Melakukan pernafasan dalam dengan menghirup udara melalui hidung, tahan selama
beberapa detik dan dihembuskan melalui mulut
g. TERTAWA PONSEL
* Tertawa sambil memegang handphone kemudian menyebrangi peserta yang lain.
* Melakukan pernafasan dalam dengan menghirup udara melalui hidung, tahan selama
beberapa detik dan dihembuskan melalui mulut

[Type text]

No Waktu Kegiatan Penanggung Jawab


h. TERTAWA DARI HATI KE HATI
* Semua peserta berpegangan tangan sekaligus bersama-sama tertawa dengan saling bertatapan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Imunisasi
Hari / Tanggal : Rabu, 23 Juli 2008
Waktu : 06.00 wib
Tempat : Rumah Ibu.Rohanik,A.Md.Keb
Sasaran : Ibu peserta di Posyandu KIA Ds.Sidojangkung
Penyuluh : Tuti Kurniati

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan dapat


memotivasi keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu guna
mendapatkan imunisasi lengkap.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :


1. Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.
2. Menjelaskan tujuan imunisasi.
3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
5. Menjelaskan sasaran imunisasi.
6. Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.
7. Menjelaskan perawatan setelah di imunisasi.

III. MATERI PELAJARAN


1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Jenis-Jenis imunisasi.
5. Sasaran imunisasi.
6. Jadwal pemberian imunisasi.
7. Perawatan setelah imunisasi.

V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab

VI. MEDIA
1. Leaflet

[Type text]
VII. Proses Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Respon Audien Waktu


1. Pendahuluan
a. Menyampaikan Salam - Membalas salam
5 menit
b.Menjelaskan Tujuan - Mendengarkan
c. Kontrak Waktu - Memberi respon
2. Penjelasan :
a. Pengertian imunisasi
b. Tujuan imunisasi
c. Jenis-Jenis imunisasi.
Mendengarkan dengan
d. Sasaran imunisasi. 15 menit
penuh perhatian
e. Jadwal pemberian imunisasi
f. Penatalaksanaan sebelum dan
setelah di imunisasi.

3. Penutup
a. Tanya Jawab Menanyakan hal yang
b. Menyimpulkan Hasil belum jelas
10 menit
Penyuluhan Aktif bersama
c. Memberi Salam Penutup menyimpulkan
Membalas Salam

VII. EVALUASI

1. Lisan
2. Observasi

VIII. PENGORGANISASIAN

A. Penanggung Jawab :
Tuti Kurniati
B. Sie Materi :
1. Alvianita Agiswi Suryadi
2. Tuti Kurniati
3. Ezra Ledya Septiani Sinaga
C. Sie Registrasi & Konsumsi :
1.Syafitri Marita Ghassani
2.Syamsa Midar Laksmiasa
[Type text]
3. Nawang Ferry R.M.P
D. Sie Perlengkapan :
1.Bramasta Widyantama
2. M.Syaiful Aziis
E.Sie Dokumentasi :
Yohanes Pemandi Doka

[Type text]
SUMBER :
1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan
Petugas Imunisasi, Jakarta, (1985).

2. Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader


Dalam Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta, 1988.

3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader,
Jakarta, 1988.

[Type text]
IMUNISASI

I. Pengertian

Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu
hamil terhadappenyakit tertentu.

II. Tujuan Imunisasi

Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan kalau
terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.

III. Jenis-Jenis Imunisasi

1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC


2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
3. Polio,IPV: memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
4. Campak : memberi kekebalan pada penyakit campak.
5. HB : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.
8. Hib : mencegah radang otak

IV. Sasaran Imunisasi

1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB,Hib,IPV dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.

VI. Jadwal Pemberian Imunisasi

1. 0-7 hari : HBO


2. 1 bulan : BCG,Polio 1
3. 2 bulan : DPT,HB,Hib 1,Polio 2
4. 3 bulan : DPT,HB,Hib 2,Polio 3
5. 4 bulan : DPT,HB,Hib 3,Polio 4,IPV
6. 9 bulan : Campak
7. 18 bulan: DPT,HB,Hib lanjutan dan Campak lanjutan.

[Type text]
VII. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan

Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :


1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan
panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

VIII. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi

Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi,


seperti yang diuraikan di bawah ini.
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi
akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit,
walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah
penyuntikan.

IX. Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi

1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke
puskesmas;
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan
kompres dingin,minum yang cukup.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu

[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA GIZI DALAM 1000 HPK (HARI PERTAMA KEHIDUPAN) UNTUK


IBU HAMIL

Disajikan pada Program Kerja KKN BBM Tematik UNAIR di Desa Sidojangkung

[Type text]
Oleh Kelompok Desa Sidojangkung :

Penanggung Jawab PROKER 1. Nawang Ferry R.M.P /


101611223013

2. Moch. Syaiful Aziis/


041611223034

Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat

Universitas Airlangga Surabaya

2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Bidang Studi : Ilmu gizi

Topik : Pentingnya Gizi untuk 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) bagi Ibu
Hamil

Sasaran : Ibu hamil di Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Gresik

Tempat : Balai Desa Sidojangkung

Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Agustus 2017

[Type text]
Waktu : 16.30 Selesai

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu hamil mampu menentukan


asupan makanan yang baik untuk dirinya sendiri dan bayinya.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu hamil mampu:

e. Menyebutkan pengertian 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)


f. Kebutuhan gizi ibu saat hamil
g. Kebutuhan gizi ibu saat menyusui
h. Kebutuhan gizi anak saat lahir hingga berusia 2 tahun

D. Materi (Terlampir)
E. Pelaksanaan
1. Topik

Pentingnya Gizi untuk 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) bagi Ibu Hamil

2. Sasaran/ target

Ibu hamil di Desa Sidojangkung

7. Metode

[Type text]
a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

8. Media dan alat

a. LCD

b. Laptop

c. PPT

d. Hand out materi

9. Waktu dan tempat

Hari : Sabtu, 5 Agustus 2017

Jam : 16.30 Selesai

Tempat : Balai desa Sidojangkung

[Type text]
[Type text]
E. Kegiatan Penyuluhan

NO Tahap/ Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Waktu

1 Perkenalan 6. Memberi salam pembuka. 4. Menjawab salam.


5 menit 7. Memperkenalkan diri. 5. Mendengarkan.
8. Menyampaikan judul materi 6. Memperhatikan
penyuluhan.
9. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
10. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 7. Menggali pengalaman dan 6. Menggali pengalaman dan
pengetahuan peserta pengetahuan
20 menit
8. Membagikan hand out materi 7. Menerima hand out materi
pada peserta 8. Menjawab pertanyaan
9. Menyampaikan materi 9. Mendengarkan serta
a. Pengertian 1000 HPK memperhatikan
b. Kebutuhan gizi ibu saat hamil 10. Mengajukan pertanyaan
c. Kebutuhan gizi ibu saat
menyusui
d. Kebutuhan gizi bayi saat lahir
hingga berusia 2 tahun
4. Memberi kesempatan peserta
untuk mengajukan pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang
diajukan.

[Type text]
3 Penutup 3. Bersama peserta mendiskusikan Menjawab salam
materi yang telah disampaikan.
5 menit
4. Mengucapkan terima kasih dan
salam penutup.

F. Evaluasi

4. Evaluasi struktur

60 % atau lebih undangan menghadiri acara

Alat dan media sesuai dengan rencana

Peran dan fungsi masing masing sesuai dengan yang direncanakan

5. Evaluasi proses

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi

[Type text]
6. Evaluasi hasil

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 60 % masyarakat mampu :

Menyebutkan pengertian 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)


Menyebutkan bahan makanan dan zat gizi yang dibutuhkan untuk ibu hamil
Menyebutkan bahan makanan dan zat gizi yang dibutuhkan untuk bayi sampai
anak usia 2 tahun.

[Type text]
MATERI

1. Pengertian 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)


Seribu hari pertama kehidupan (lebih sering disingkat sebagai 1000 HPK)
merupakan masa awal proses kehidupan manusia yang dimulai sejak masa kehamilan (janin
masih di dalam kandungan), masa bayi hingga anak berusia 2 tahun.

Mengapa gizi optimal sangat diperlukan pada masa 1000 HPK?


Dalam periode 1000 HPK ini terjadi proses pembentukan dan perkembangan yang
sangat cepat, dan hal ini sangat menentukan status kesehatan fisik, kesehatan dan kecerdasan
(kognitif) pada masa yang akan datang. Jika gizi tidak diberikan secara optimal pada masa
ini, maka anak tidak bisa mencapai tinggi badan potensial (menjadi lebih pendek), daya tahan
tubuh tidak optimal, perkembangan kognitif menjadi tidak optimal (penurunan IQ),
peningkatan resiko obesitas serta penyakit degeneratif pada masa dewasa nanti. Jangka
panjang, hal ini akan berdampak negatif terhadap kualitas generasi bangsa yang akan datang.
2. Kebutuhan gizi ibu saat hamil
Pada fase kehamilan, perkembangan janin terjadi di setiap trimester kehamilannya,
diantaranya:

Trimester 1 (minggu 1-12), Pembentukan organ-organ penting (mata, jantung, ginjal,


hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, tangan atau lengan, kaki, dan organ tubuh
lainnya)
Trimester 2 (minggu 13-27), Berat janin mulai bertambah, organ mulai berfungsi
Trimester 3 (minggu 28-40), Berat janin mulai bertambah dengan pesat, organ mulai
matang
Tantangan gizi yang dialami selama fase kehamilan adalah status gizi seorang
wanita sebelum hamil sangat menentukan awal perkembangan plasenta dan embrio. Berat
badan ibu pada saat pembuahan, baik menjadi kurus atau kegemukan dapat
mengakibatkan kehamilan beresiko dan berdampak pada kesehatan anak dikemudian
hari. Kebutuhan gizi akan meningkat pada fase kehamilan, khususnya energi, protein,

[Type text]
serta beberapa vitamin dan mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan
kuantitas makanan yang dikonsumsinya.
Janin memiliki sifat plastisitas (fleksibilitas) pada periode perkembangan. Janin
akan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang diasup
oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisinya kurang, bayi akan mengurangi sel-sel
perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 Hari
Pertama Kehidupan menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya,
maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen.
a. Kebutuhan zat gizi ibu hamil
Beberapa zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan yaitu :

1) Vitamin C
Vitamin C berfungsi untuk antioksidan dan melawan infeksi. Contohnya
jeruk, tomat, apel, dll

2) Lemak
Pemilihan lemak yang baik seperti omega 3 dan omega 6 baik untuk
perkembangan otak janin. Contohnya : alpukat dan ikan laut

3) Asam folat
Asam folat berfungsi untuk produksi sel darah merah dan mencegah anemia
megaloblastik serta mencegah cacat otak dan sumsum tulang belakang janin.

4) Karbohidrat
Karbohidrat atau makanan pokok sebagai sumber tenaga. Contohnya : nasi,
roti, jagung, dll.

5) Zat besi
Berguna untuk membawa oksigen ke dalam darah sehingga bisa untuk
pertumbuhan janin. Contohnya: sayuran berdaun hijau dan lauk hewani
seperti daging sapi, ayam, dll

6) Kalsium

[Type text]
Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Contohnya : susu, keju,
ikan yang bisa dimakan bersama tulangnyaseperti teri atau bandeng presto
serta sayuran hijau.

7) Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Contohnya : telur, daging sapi, ayam, dll.

b. Penambahan kebutuhan zat gizi selama hamil


Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan
usia kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan
janin. Berikut merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil:

c. Jumlah atau porsi dalam 1 kali makan


Merupakan suatu ukuran atau takaran makan yang dimakan tiap kali makan

[Type text]
d. Frekuensi makan dalam sehari

[Type text]
3. Kebutuhan gizi ibu selama menyusui
Kebutuhan zat gizi lain juga akan meningkat selama menyusui, yaitu:

a. Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr per hari
atau setara dengan 1 porsi nasi. Contoh sumber karbohidrat yaitu nasi, ubi,
kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung.

b. Protein

[Type text]
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui
membutuhkan tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi daging (35 gr)
dan 1 porsi tempe (50gr). Contoh sumber protein hewani yaitu ikan, daging,
telur, unggas, susu dan hasil olahannya. Sumber protein nabati yaitu tahu, tempe,
kacang-kacangan dan hasil olahannya (susu kedelai).

c. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta
pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi
seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok teh minyak (20
gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda
seperti omega-3 dan omega-6.

Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri, sarden dan
cakalang

Omega 6 : minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari

Apa itu omega 3 dan omega 6??

DHA merupakan asam lemak omega 3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi
untuk perkembangan otak. Anda dapat memperkaya DHA dalam ASI dengan
mengonsumsi ikan 2-3 kali per minggu.

d. Vitamin dan mineral


Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu
hamil. Kadar vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang
dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar
vitamin ASI.
Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2,
B12, vitamin A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan vitamin &
mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan.
Ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya, Anda
memerlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral
khususnya vitamin A dan zat besi.

[Type text]
Contoh bahan makanan sumber vitamin dan mineral yaitu :

e. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air
susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih
dari 8 gelas air sehari (12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas,
banyak berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas
sehari.
Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui
atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat

[Type text]
diganti. Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-
buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.
Beberapa contoh bahan makanan yang dapat memperlancar ASI yaitu :

a. Daun katuk
Menurut Malik dalam Zakaria (2012) dalam daun katuk banyak terdapat minyak
atsiri, sterol, saponin, flavonoid, triterpin, asam-asam organic, asam-asam amino,
alkaloid dan tanin. Selain itu daun katuk juga mengandung protein, kalsium,fosfor, besi,
vitamin A, B,C dan senyawa steroid serta polifenol. Senyawa steroid diduga dapat
mempengaruhi peningkatan hormone esterogenik sehingga jumlah produksi air susu
meningkat.

b. Pepaya dan bayam


Pepaya dan bayam mengandung enzim dan fitokimia yang akan meningkatkan
jaringan di payudara dan meningkatkan laktasi sehingga ASI yang keluar akan semakin
lancar.

1. Nasi 1 porsi = 3/4 gls = 100 g = 175 kkal


2. Daging 1 porsi= 1 ptg sdg = 35 gr= 75 kkal
3. Tempe 1 porsi = 2 ptg sdg = 50 gr = 75 kkal

[Type text]
4. Sayur 1 porsi= 1 gls = 100 gr = 25 kkal
5. Buah 1 porsi= 1-2 bh= 50-190 gr = 50 kkal
6. Minyak 1 prosi= 1 sdt = 5 gram = 50 kkal
7. Susu bubuk (tanpa lemak) 1 porsi= 4 sdm = 20 gr = 75 kkal
8. Gula 1 porsi= 1 sdm= 13 gram = 50 kkal

4. Kebutuhan gizi bayi saat lahir hingga berusia 2 tahun


Tahapan Makanan Bayi dan Baduta

Usia 0-6 Bulan


1. Makanan yang diberikan hanya berupa ASI
2. Tanpa ada pemberian makanan atau minuman lain selain ASI (ASI eksklusif)
3. ASI diberikan setiap kali bayi menginginkan
4. Sedikitnya 8 kali sehari, pagi siang, sore maupun malam.
Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari
kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa
menyusui (kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI pada saat penyapihan).
Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda.
Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.

ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang berasal
dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan (prematur) mengandung tinggi lemak dan
protein, serta rendah laktosa dibanding ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi
cukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat seiring bertambah
banyaknya kelenjar payudara. Walapun kadar protein, laktosa, dan nutrien yang larut
dalam air sama pada setiap kali periode menyusui, tetapi kadar lemak meningkat.

[Type text]
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu
sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat
dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian
angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi
laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena
penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar
karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama
laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini
maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.

Usia 6-9 Bulan


1. Memperkenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lumat
(tekstur makanan cair dan lembut)
2. Contoh : bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang dihaluskan, bubur
sumsum, nasi tim saring
3. ASI tetap diberikan dimana ASI diberikan terlebih dahulu kemudian makanan
pendamping ASI.
4. Frekuensi pemberian : 2-3 kali sehari makanan lumat
5. ASI sesering mungkin. Jumlah setiap kali makan : 2-3 sendok makan penuh
setiap kali makan, secara bertahap ditingkatkan sampai 1/2 mangkuk berukuran
250 ml setiap kali makan

[Type text]
Usia 6 Bulan :
1. Mulai dengan pemberian satu jenis buah yang dihaluskan. Seperti pisang yang
dihaluskan
2. Pada waktu awal MP ASI diberikan, pastikan tekstur MP ASI tidak terlalu
cair atau encer. Hal ini dapat dilihat ketika sendok dimiringkan bubur tidak
langsung tumpah
3. Pemberian ASI di sela-sela waktu makan utama

Usia 7-8 Bulan :


1. Bisa diperkenalkan dengan tekstur makanan yang lebih kasar, yaitu bubur tim
saring
2. Makanan sumber protein contohnya seperti ikan bisa diperkenalkan pula pada
usia ini
3. Setelah secara bertahap diberikan tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi
tim tanpa disaring
Usia 9-12 Bulan

[Type text]
1. Memberikan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lunak atau
lembik (dimasak dengan banyak air dan tampak berair ) atau dicincang yang
mudah ditelan anak
Contoh : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri

2. Untuk makanan selingan yang dapat dipegang anak diberikan di antara waktu
makan lengkap
3. ASI masih tetap diberikan.
4. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan lembek + 1-2 kali sehari
makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian
ASI. Jumlah setiap kali makan : sampai dengan mangkuk berukuran 250
ml

Usia 9-10 bulan :


1. Pemberian pure dan jus buah bisa diberikan seperti pada usia 6-8 bulan
2. Bisa dengan kombinasi sampai dengan tiga jenis buah
3. Bayi juga sudah bisa diberikan bubur saring
Usia 11-12 Bulan :
1. Menu untuk usia 6-10 bulan bisa diberikan
2. Bayi sudah bisa diberikan nasi tim
3. Pada usia 12 bulan bisa diperkenalkan makanan dewasa tanpa pemberian penguat
rasa tambahan
Usia 12-24 Bulan

[Type text]
1. Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa disebut
dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa
2. Menghindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan,
seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak.
3. Finger snack atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget atau
potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk melatih keterampilan
dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya
4. Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua tahun.
5. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga + 1-2 kali sehari
makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian
ASI. Jumlah setiap kali makan : semangkuk penuh berukuran 250 ml

[Type text]
DAFTAR PUSTAKA

Mahan, L.K. & Janice L.R. (2017). Krausess. Food & The Nutrition Care Process. Elsevier : St.
Louis, Missouri

Mulida, L. (2015). Manfaat Asam Folat Pada Kehamilan. Diakses dari


http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/1941-manfaat-asam-folat-
pada-kehamilan.pdf pada 30 Juli 2017

Priyatna, A. & Uray B.A. (2014). 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta : Gramedia

Rahmawati W. & Nia N.W. (2016). Gizi untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan. Diakses dari
http://gizi.fk.ub.ac.id/sekilas-gizi-1000-hpk/ pada 30 Juli 2017

Zakaria, F. (2012). Pengaruh Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) dan Daun Katuk
(Sauropus androgynous L.Merr) pada Ransum Kambing Peranakan Etawah (PE)
Laktasi Terhadap Kuantitas dan Kualitas Susu. Skripsi: Institut Pertanian Bogor

[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Disajikan pada Program Kerja KKN BBM 56 Tematik UNAIR di Desa Sidojangkung

Oleh Kelompok :

3. Ezra Ledya Sevtiana Sinaga /


131611123046

4. Bramasta Widyantama/
041611323023

5. Alvianita Agiswi Suryadi /


131611123070
6. Nawang Ferry R.M.P /
101611223013

[Type text]
7. M. Syaiful Azis / 041611223034
6. Syafitri Marita Ghassani /
151610383067

7. Syamsa Midar Laksmiasa /


041611323016
8. Tuti Kurniati /
131611123029
9. Yohanes Pemandi Doka /
131611123061

Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat

Universitas Airlangga

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tanaman Obat Keluarga KIA

Hari / Tanggal : Minggu, 06 Agustus 2017

Waktu : 09.00-11.00 WIB

Tempat : Balai Desa Sidojangkung

Sasaran : Kader PKK Desa Sidojangkung

Penyuluh : Ezra Ledya Sevtiana Sinaga

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang tanaman obat keluarga diharapkan dapat mengetahui
tentang TOGA untuk kesehatan ibu dan anak, memotivasi keluarga untuk menjaga kesehatan anak
dan dirinya sendiri serta cara dalam memanfaatkan TOGA

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

[Type text]
Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :

1. Menjelaskan pengertian TOGA


2. Menjelaskan tujuan dan manfaat budidaya TOGA
3. Menjelaskan keunggulan TOGA
4. Menjelaskan jenis tanaman untuk TOGA
5. Menjelaskan jenis dan cara membuat ramuan TOGA pada KIA

III. MATERI PELAJARAN

1. Pengertian TOGA
2. Keunggulan TOGA
3. Jenis tanaman untuk TOGA
4. Jenis dan cara membuat ramuan TOGA pada KIA

IV. METODE

1. Ceramah

2. Diskusi tanya jawab

3. Simulasi

VIII. MEDIA
1. Leaflet
2. Slide PPT
3. LCD
4. Laptop

IX. Proses Kegiatan Penyuluhan


No. Kegiatan Respon Audien Waktu

1. Pendahuluan
5 menit
d. Menyampaikan Salam - Membalas salam
e. Perkenalan diri dan menjelaskan - Mendengarkan

[Type text]
No. Kegiatan Respon Audien Waktu

tujuan penyuluhan - Memberi respon


c. Kontrak Waktu

2. a. Kaji tingkat pengetahuan kader PKK


tentang TOGA

b. Penjelasan :

2. Pengertian TOGA
3. Tujuan dan manfaat budidaya TOGA Mendengarkan dengan
15 menit
penuh perhatian
4. Keunggulan TOGA
5. Jenis tanaman untuk TOGA
6. Jenis dan cara membuat ramuan
TOGA pada KIA
c. Simulasi Pemanfaatan TOGA

3. Penutup

d. Tanya Jawab Menanyakan hal yang


e. Menyimpulkan Hasil Penyuluhan belum jelas
10 menit
f. Memberi Salam Penutup Aktif bersama
menyimpulkan

Membalas Salam

VII. PEMBAGIAN KELOMPOK

Ketua : Ezra Ledya Sevtiana Sinaga

Wakil : Bramasta Widyantama

Penyaji : Ezra Ledya Sevtiana Sinaga

Alvianita Agiswi Suryadi

Yohanes Pemandi Doka

Moderator : Syamsa Midar Laksmiasa

[Type text]
Observer : Tuti Kurniati

Dokumentasi : M. Syaiful Azis

Fasilitator : Bramasta Widyantama

Registrasi dan Konsumsi : Syafitri Marita Ghassani

Nawang Ferry R.M.P

VIII. EVALUASI

3. Struktur
60 % atau lebih undangan menghadiri acara
Alat dan media sesuai dengan rencana
Peran dan fungsi masing masing sesuai dengan yang direncanakan
4. Hasil
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
5. Proses
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 60 % masyarakat mampu :

Menyebutkan pengertian TOGA.


Menyebutkan manfaat TOGA bagi kesehatan ibu dan anak.
Menyebutkan contoh-contoh tanaman TOGA.
Menyebutkan cara membuat ramuan obat dari tanaman TOGA.

[Type text]
TOGA pada Kesehatan Ibu dan Anak

I. Pengertian

Taman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya yang berkhasiat sebagai
obat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah,
kebun ataupun ladang yang digunakan khusus untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat apotik hidup (Muhlisah, 2015).

II. Tujuan Dan Manfaat Budidaya Tanaman Obat Keluarga

Tujuan utama budidaya tanaman obat yaitu untuk melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta melestarikan kekayaan alam melalui tanaman yang ada disekitar
kita. Manfaat yang didapat dari budidaya tanaman obat antara lain:

1. Pencegahan penyakit, jika digunakan secara dini dan kontinyu.

2. Pengobatan pertama pada kecelakaan (P3K).

3. Pengobatan pada penyakit luar dan dalam.

4. Untuk mempercantik diri (kosmetik).

5. Membentuk iklim mikro yang sejuk dan nyaman.

6. Bernilai estetika bagi keluarga dan lingkungan (mengurangi stres).

7. Sumber ekonomi keluarga.

8. Efek samping yang ditimbulkan sangat kecil (tergantung pada pemakaian dosis, pembuatan
higienis dan penyimpanan baik serta pemakaian sesuai dengan takaran).

9. Kandungan kimianya merupakan dasar obat-obatan modern.

10. Obat-obatan tradisional bersifat konstruktif atau memperbaiki secara perlahan-lahan tapi
menyeluruh sedangkan obat-obatan modern bersifat destruktif yaitu menyembuhkan secara
cepat dengan dosis tinggi, tetapi belum tentu aman bagi tubuh.

III. Keunggulan TOGA

Manfaat dan Keunggulan dari tanaman obat keluarga adalah sebagai berikut:

1. Murah dan mudah mendapatkannya.


2. Penggunaan tumbuhan obat secara tradisional tidak menimbulkan efek samping seperti
halnya bahan obat-obatan dari kimia.

[Type text]
3. Dapat dipergunakan untuk berbagai macam penyakit; obat kuat (tonikum), obat penyakit
(dalam dan luar), untuk mempercantik diri (kosmetika).
4. Proses pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia, (dengan air dingin atau panas untuk
menyeduhnya) atau di rebus.

IV. Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA

Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis- jenis
tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.


b. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
c. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.
d. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan
bumbu masak.
e. Jenis tanaman yang hampir punah.
f. Jenis tanaman yang masih liar.

Jenis dan cara Membuat Ramuan TOGA untuk Kesehatan Ibu dan Anak

1. Bawang Putih

Bawang putih merupakan bumbu dapur yang hampir dipakai


diseluruh negara di dunia. Berbagai kebudayaan telah memanfaatkan bahan ini sebagai
ramuan pencegah dan mengobati berbagai penyakit. Di negara timur tengah seperti mesir
menggunakan bawang putih untuk meningkatkan stamina, sedangkan di Cina digunakan
untuk mengatasi masalah pernapasan dan pencernaan selain itu penyakit artritis, sakit gigi,
batuk kronis, konstipasi, gigitan ular atau serangga, serta masalah padaorgan intim (Bayan,
2013).

Bawang putih mengandung sulfur yang menghasilkan bau khas dan membuat
sebagian besar orang membenci baunya. Namun selain dipakai sebagai bumbu untuk
membuat citarasa masakan lezat, bawang putih mengandung allium yang bersifat sebagai
antibacteri, hasil penelitian (Haim Shmuely, 2015) mengungkapkan bahwa kandungan allium
dapat menghambat perkembangan Helicobacter pylori sehingga infeksi bakteri tersebut
lebih rendah (Haim Shmuely, 2015).

[Type text]
Bayan (2013) mengungkapkan bawang putih berkontribusi sebagai pencegah dan
treatment untuk mengatasi penyakit kardiovaskular. Bawang putih berperan untuk
mencegah tekanan darah tinggi, mencegah artherosclerosis, menurunkan serum kolesterol
dan inhibisi penumpukan trombosit dan meningkatakan aktivitas fibrionolitik. Adapun
ramuan yang dapat dibuat dari bawang putih untuk mencegah dan mengobati penyakit
sebagai berikut (Muhlisah, 2015):

Untuk flu, masuk angin Mengempiskan jerawat/bisul

3 siung bawang putih, kupas 1 siung bawang putih,


Cuci dan haluskan kupas
Tambahkan madu 1 sendok makan Dikupas, tumbuk dan
dan gula batu yang sudah balurkan pada jerawat
dicairkan atau bisul yang baru
Rebus semua bahan dan saring tumbuh
Minum air tersebut setiap hari
pada pagi hari
Untuk mengatasi hipertensi/ tekanan
darah tinggi

2-3 siung bawang putih


Dikupas, dibakar kemudian
minum air hangat

2. Jeruk Nipis

Jeruk nipis, berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit demam,


batuk kronis, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau, menyegarkan tubuh,
dan memperlancar buang air kecil.

Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buahnya mengandung
banyak air dan vitamin C yang cukup tinggi. Daun, buah, dan bunganya mengandung minyak
terbang. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak

[Type text]
terkena sinar matahari. Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin),
minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat,
aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang
vitamin B1 dan C.

Rasa jeruk nipis yang asam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat
pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Dari kandungan berbagai minyak dan zat di
dalamnya, jeruk nipis dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak
teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan,
menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk,
amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.

Hasil dari beberapa penelitian terakhir menunjukkan, jeruk nipis juga mempunyai
manfaat mencegah kekambuhan batu ginjal, khususnya batu ginjal kalsium idiopatik.
Menurut laporan tersebut, mengonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu ginjal.
Hal ini diakui oleh Kepala Instalasi Renal RS Dr Sardjito, Yogyakarta, Prof DR Mochammad
Sjabani. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi,
sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Ia mengatakan
kandungan sitrat jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia Swingle yang bulat) 10 kali lebih besar
dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok, atau enam kali jeruk manis. Kandungan
sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogram. Pada umumnya asam sitrat dalam air kemih pada
penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari. Maka pemberian jeruk nipis
lebih bagus dikonsumsi sesaat sesudah makan malam. Perasan jeruk nipis yang dikonsumsi
sesudah makan malam tersebut dilaporkan tak menimbulkan keluhan lambung. Air perasan
dua buah jeruk nipis itu diencerkan dalam dua gelas air. Meminum campuran jeruk ini bisa
menurunkan dan mencegah kekambuhan batu ginjal kalsium idiopatik. Pencegahan penyakit
ini perlu sebab jenis ini ditemukan pada sekitar 80% penderita batu ginjal. Namun, upaya
pencegahan dan pengobatan penyakit ini dilakukan dengan cara membatasi konsumsi garam
atau makanan asin, memberi masukan kalsium yang cukup, dan mengonsumsi protein
rendah fosfat.

3. Kunyit

[Type text]
Kunyit merupakan bahan makanan yang sangat terkenal di Asia.
Berbagai makanan tradisional memanfaatkan kunyit karena rasa khas dan aroma yang nikmat
yang dihasilkan. Pemanfaatan kunyit selain sebagai makanan sejak lama digunakan sebagai
obat. Kandungan curcumin memiliki banyak manfaat untuk mencegah dan mengobati
berbagai penyakit.

Di India kunyit digunakan sebagai obat tpikal untuk cedera otot dan kesleo, ramuan
ini berfungsi sebagai anti-inflamasi sedangkan di China digunakan sebagai penurun demam.

Penelitian yang dilaksanakan PubMed sejak tahun 1998-2013 kunyit berkhasiat


dalam penghambat proses penyakit salah satunya proses hiperglikemia dan kondisi insulin
resisten. Kunyit dapat menurunkan kadar glukosa darah melalui penurunan produksi glukosa
dari hepar dan meningkatkan pemasukan dengan meningkatkan regulasi GLUT4, GLUT2 dan
GLUT3, mengaktivasi AMP kinase, meningkatkan stimulasi insulin dari pancreas,
meningkatkan fungsi sel pankreas dan mencegah insulin resisten. (Ghorbani, 2014).

Di Indonesia pemanfaatan kunyit sebagai tanaman berhasiat yaitu mengatasi bau


badan, mengatasi keluhan haid, penyegar, menghaluskan kulit, dan memelihara kesegaran
badan.

Mengatasi bau badan Mengatsi keputihan

2 ruas jari kunyit , cuci bersih 4 ruas kunyit kupas dan


Parut dan seduh dengan 1 gelas bersihkan
kecil air panas Parut dan tambahkan asam
Saring dan campur dengan gula serta gula aren
aren, tunggu hingga hangat dan Saring dan minum.
minum habis Dosis 2x sehari
1 sehari sebelum tidur malam

Menurunkan tekanan darah

50 gram dau pegagan, 3 ruas jari


kunyit, air 2 gelas, Madu asli
Cincang daun pegagan dan

[Type text]
rebus daun pegagan dan kunyit
hingga air menjadi 1/3
4. Bawang merah (Allium cepa L)
kemudian saring
Saring dan tambahkan madu
lalu minum

Mengandung kandungan
minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Kegunaan:
mengobati demam pada anak, perut kembung, masuk angin, kerokan, disentri, hipertensi,
kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/mastitis, melancarkan air seni pada anak disertai
demam. Untuk menurunkan demam, parut bawang merah secukupnya, balurkan di tubuh
bayi/ anak. Cara lain untuk masuk angin anak : ambil beberapa bawang merah, dicuci, parut
kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa atau minyak telon secukupnya, lalu tampelkan
ke ubun-ubun, dan balur ke seluruh tubuh. Selain menurunkan panas, bawang merah juga
bisa mengobati perut kembung. Caranya, balurkan bawang yang sudah diparut pada bagian
pusar. Bisa juga menggunakan daun jarak yang sudah dihangatkan. Olesi dengan minyak
kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.

5. Daun Papaya

Daun pepaya ini diketahui mengandung beberapa senyawa aktif


yang memiliki efek yang sangat baik bagi tubuh. Menurut Para peneliti menemukan bahwa
daun dengan rasa pahit ini mengandung sejumlah senyawa aktif yang sangat baik bagi tubuh.
Berkhasiat meningkatkan nafsu makan atau sebagai penambah nafsu makan. Caranya ambil
daun pepaya segar muda yang ukurannya sebesar telapak tangan. Kemudian tambahkan
sedikit garam dan air hangat sebanyak 200 cc. Haluskan dengan cara diblender. Kemudian
saring airnya dan tambahkan madu sebanyak 2 sendok agar lebih nikmat. Minum ramuan ini
setiap harinya sampai nafsu makan normal. Manfaat daun pepaya lainnya adalah sebagai
pelancar ASI. Caranya sederhana, cukup ambil daun pepaya muda sebanyak 3 helai. Remas
daunnya kemudian letakkan di atas api hingga daun tersebut menjadi layu. Dalam keadaan
masih hangat, tempelkan daun pepaya yang telah diremas dan dipanaskan tersebut di srea

[Type text]
payudara Anda kecuali puting. Resep ini merupakan warisan nenek moyang kita yang dikenal
sangat baik memperbaiki kualitas ASI. Bagi penderita demam berdarah, atau yang sedang
mengalami gejala demam berdarah sangat disarankan untuk mengonsumsi daun pepaya.
Karena daun pepaya memiliki kandungan yang bisa mengobati atau menetralkan gejala
demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk. Caranya, campur lima lembar daun pepaya,
temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga masak, kemudian dinginkan
sebelum diminum.

6. Sambiloto Sambiloto (Andrographis paniculata)

Memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti


mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Selain berkhasiat
melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Selain itu khasiat
sambiloto untuk pengobatan ini sudah diketahui sejak nenek moyang kita. Biasanya
pemanfaatan sambiloto dengan merebus daunnya untuk menurunkan demam, mengobati
luka, sakit kuning, kencing manis, pilek, infeksi tenggorokan, saluran kemih, keputihan,
menyembuhkan luka/borok dan sebagainya.

7. Jarak Pagar

Nama Ilmiah: Jatropha curcas L.= Curcas purgans Medik.= Jatropha


acerifoliaSalisb. Family: Euphorbiaceae Deskripsi: Tanaman jarak pagar termasuk famili
Euphorbiaceae, satu famili dengan karet dan ubikayu. Pohonnya berupa perdu dengan tinggi
tanaman 1 7 m, bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu, silindris bila terluka
mengeluarkan getah. Daunya berupa daun tunggal, berlekuk, bersudut 3 atau 5, tulang daun
menjari dengan 5 7 tulang utama, warna daun hijau (permukaan bagian bawah lebih pucat
dibanding bagian atas). Panjang tangkai daun antara 4 15 cm. Bunga berwarna kuning
kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk malai, berumah satu. Bunga jantan dan bunga

[Type text]
betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, muncul diujung batang atau ketiak daun.
Buah berupa buah kotak berbentuk bulat telur, diameter 2 4 cm, berwarna hijau ketika
masih muda dan kuning jika masak. Buah jarak terbagi 3 ruang yang masing masing ruang
diisi 3 biji. Biji berbentuk bulat lonjong, warna coklat kehitaman. Biji inilah yang banyak
mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30 40 %. Manfaat Jarak pagar berkhasiat
sebagai obat cacing, obat perut kembung, dan obat luka.

Berbagai macam ramuan yang dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai penyakit menurut
Depkes (1992) adalah sebagai berikut:

A. Demam
1. Ramuan demam panas biasa
a.bahan

Jeruk nipis 1 buah


Bawang merah 3 biji
Minyak kelapa 1 sendok makan
Garam 1 sdt
b.Cara pembuatannya

Peras jeruk nipis, ambil airnya


Parut bawang merah, terlebih dahulu dilapisi dengan daun pisang
Campurkan jeruk nipis dan bawang merah tersebut tambahkan garam dengan minyak.
c.Cara pemakaian

Dikompreskan pada ubun-ubun

2. Demam panas karena maria


a.Ciri-ciri penyakit

Panas menggigil
Keringat dingin
Nyeri otot
Pucat, lesu
Sakit kepala
b.Bahan yang diperlukan

Jeruk nipis 1 buah dibelah

[Type text]
Daun pepaya 1/2 pelepah
Kencur 1 jari dipukul/dimemarkan
Air 3 gelas
c.Cara pembuatan

Semua bahan direbus, kalau perlu di tambah dengan gula merah secukupnya sampai airnya
tinggal 1 1/2 gelas.

d.Cara pemakaian

Minimal diminum 3 x sehari 1/2 gelas. Diulang lagi setiap hari sampai 1 minggu.

3. Demam Panas Karena Campak (Babagen)


a.Ciri-ciri penyakit

Panas tinggi
Anak rewel, lemah
Batuk-batuk
Mata merah
Bintik-bintik merah coklat di kulit
b. Bahan yang diperlukan

Daun sambiroto 4 lembar


Pule 1 ibu jari
Air 1 gelas
c . Cara pembuatan

Daun sambiroto, pule dibersihkan, kemudian didihkan sampai menjadi 1/2 gelas

d. Cara pemakaian

Diminum 2 x sehari 1/2 gelas pagi dan sore, ulangi tiap hari sampai panasnya mereda.

B. Batuk
1. Ramuan Batuk biasa
a.Bahan

Kencur 3 jari
Garam 1 sdt
b. Cara pembuatan

Kupas kencur dan parut

[Type text]
Tambahkan air 3/4 cangkir
Peras dengan kain bersih
c. Cara pemakaian

Diminum 2 x sehari 1 ramuan untuk anak-anak dan dewasa

2. Batuk Pilek
a. Ciri-ciri penyakit

Pilek, keluar lendir/cairan ingus dari hidung


Kadang-kadang disertai panas
Sakit kepala
Hidung tersumbat
Nyeri otot
b. Bahan yang dipergunakan

Air teh 34 gelas


Air jeruk nipis 3 sdm
Gula batu
c. Cara pembuatan

Campur semua bahan, diaduk sampai larut.

d. Cara pemberian

Orang dewasa minum 3x sehari dalam 1x ramuan


Anak-anak 3 kali sehari 1/2 cangkir
Anak balita jangan diberi ramuan ini
3. Batuk asma
a. Ciri-ciri penyakit

Napas berbunyi
Berkeringat
Sesak napas
b. Bahan

Daun randu (daun kapuk) 7 helai


Pegagan 5 lembar
Gula batu sacukupnya.
Air matang 1 cangkir.
c. Cara pembuatan

[Type text]
Cuci daun randu dan pegagan
Tumbuk dengan sedikit air, setelah halus tambah air matang dan saring
Tambah dengan gula batu dan aduk hingga larut.
d. Cara pemakaian

Diminum 1 x sehari 1 ramuan, pagi hari sebelum makan


Diulang tiap hari sampai sembuh
Untuk pemeliharaan cukup 1 minggu sekali satu ramuan

C. Sakit perut
1. Ramuan sakit perut biasa

a. Bahan yang diperlukan

Gula pasir 3/4 sdm


Minyak kayu putih 3 tetes
b. Cara pembuatan

Gula pasir ditetesi dengan minyak kayu putih kemudian dicampur

c. Cara pemakaiannya

Campuran ini dimakan, disertai minum teh

2. Ramuan sakit perut disertai mencret

a.Ciri-ciri penyakit

Berak encer lebih 3 kali sehari


Sakit perut saat berak
Kadang rasa mual dan kembung.
b. Bahan yang diperlukan

Daun jambu biji muda satu genggam.


Adas 5 butir (1/3 sendok teh).
Pulo sari 2 jari tangan
Air 2 cangkir
c. Cara membuatnya

Bahan setelah dicuci, dipotong kecil-kecil. Setelah itu, direbus hingga mendidih sampai
diperoleh 1 cangkir

d. Cara pemakaian

[Type text]
Diminum 2 x sehari 1/2 cangkir.

3. Muntah mencret

a. Bahan

Parutan pala 1 sdt


Garam 1 sd
b. Cara pembuatan

Kedua bahan dicampur

c. Cara pemakaian

Ramuan tersebut dimakan. Bila terlalu pahit, bisa dikombinasi dengan sayur atau lauk-pauk

4. Sakit maag (sakit ulu hati)

a. Ciri-ciri penyakit

Sakit terasa perih terutama daerah ulu hati.


Mual
Kadang-kadang disertai keringat dingin dan pusing
Perut kembung.
b. Bahan yang dipergunakan

Kunyit yang tua 2 jari tangan


Air matang 1/2 cangkir
c .Cara pembuatan

Kupas kunyi t dan bersihkan


Parut kunyi t tambah air matang
Peras dengan kain bersih
Ambil beningnya
d. Cara pemakaiannya

Minum 2 x sehari satu ramuan, pagi hari sebelum makan dan malam hari sebelum tidur.

D. Gatal
1. Ramuan gatal-gatal biasa
a. Bahan yang diperlukan

Batang Brotowali 2 sampai 3 jari


Air 6 gelas

[Type text]
b. Cara pembuatan

Campuran dididihkan selama 1/2 jam

c. Cara pemakaian

Air brotowali gunakan untuk mencuci kulit yang gatal

2. Ramuan gatal karena Panu

a. Ciri-ciri penyakit

Bercak putih halus, berbatas tegas


Rasa gatal pada waktu berkeringat. b. Bahan yang diperlukan
Lengkuas 1 jari
Cuka 1 sendok makan
c. Cara pembuatan

Lengkuas dipotong miring


Bagian ujungnya dipukul-pukul hingga berserabut seperti kuas.
d. Cara pemakaian

Kuas lengkuas yang sudah direndam dalam cuka digosokkan pada kulit yang sakit 2 x sehari

3. Ramuan Gatal karena kurap

a. Ciri-ciri penyakit

Bercak-bercak bundar di kulit selebar beberapa cm dengan tepi berbatas jelas kemerahan.
Bersisik biasanya dibadan, tangan, kaki, lipatan paha, sela jari dan kepala.
b. Bahan yang diperlukan
Daun landep 1 genggam.
Jeruk nipis 1 buah
c. Cara pembuatan

Daun landep dilumatkan


Jeruk nipis dipotong dan diperas
Campurkan pada daun landep yang telah dilumat.
d. Cara pemakaiannya

Dioleskan pada kulit yang sakit.

4. Ramuan Gatal Karena Kudis


a. Ciri-ciri penyakit

Bintik-bintik bergerombol

[Type text]
Rasa amat gatal terutama diantara jari-jari tangan dan kaki.
Pergelangan sebelah dalam dan pantat.
b. Bahan yang diperlukan

Daun sambiloto segar 1 genggam


Belerang sedikit
c. Cara pembuatannya

Bahan ditumbuk bersama-sama sampai halus dan rata.

d. Cara pemakaian

Dilumurkan pada kulit yang sakit.

REFRENSI

Bayan, L. ,. (2013). Garlic: A Review of Potensial Therapeutic Effects. Avvicenna Journal of


Phytomedicine.
Ghorbani, Z. e. (2014). Anti-Hypperglycemic and Senzitiaser Effect of Tummeric and it's
principle Constituent Curcumin. Endoctrino Metab, 2014 oktober;12 (4):ned 18081.
Haim Shmuely, e. a. (2015). Non-Pharmacologicaltreatmen oh Helocobacter pylori. Wourld
Journal of Gastrointestinal Pharmacology and Therapeutics.
Muhlisah, F. (2015). Tanaman obat Keluarga (Revisi). Jakarta: Penebar Swadaya.
Tim Lentera. (2013). Khasiat dan Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Jakarta : Agro
Media.

[Type text]
[Type text]

You might also like