Professional Documents
Culture Documents
Universitas Airlangga
LAPORAN AKHIR
Oleh :
NIP.196403231989031002
Anggota
Desa : Sidojangkung
Kecamatan : Menganti
Kabupaten : Gresik
i
ii
Daftar Isi
iii
Rekomendasi ................................................................................................................... 42
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tridharma perguruan tinggi merupakan tiga pilar dasar pola pikir yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian.Sebagai bentuk perwujudan salah satu pilar Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat, Universitas Airlangga mengadakan
kegiatan KKN-BBM.Lahirnya KKN-BBM didasarkan pada pemikiran bahwa mahasiswa
adalah calon sarjana dan sebagai penerus bangsa yang bekerja untuk memcahkan masalah
masalah pembangunan yang ada di Indonesia. Adanya kegiatan KKN-BBM diharapkan
menjadi sarana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk
mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan selama perkuliahan sesuai dengan
bidagnya masing masing, selain itu KKN dapat memberikan nilai tambahan dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan juga KKN merupakan media untuk
membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan
masyarakat, termasuk didalmanya sebagai upaya untuk membangun citra.
Pada KKN-BBM ke-56 ini, para mahasiswa dibagi kedalam kelompok dan
diterjunkan ke masyrakatdi beberapa daerah di jawa timur.Salah satu daerah pelaksana
KKN-BBM adalah di Kelurahan Sidojangkung, Kecamatan Manganti,
Gresik.Penyelenggaraan kegiatan KKN-BBM di Kelurahan Sidojangkung merupakan salah
satu bentuk pengabdian dan kepedulian mahasiswa terhadap berbagai permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat Sidojangkung dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu yang
1
2
didapatkan oleh mahasiswa selama proses perkuliahan. Untuk mengetahui inti permasalahan
yang terjadi di Desa Sidojangkung, maka dilakukan kegiatan survey lokasi KKN-BBM.
WNI Jumlah
Uraian Jumlah
PNS 53 orang
TNI/Polri 29 orang
Agama Jumlah
Kristen Katolik -
Hindu 8 orang
Budha -
Kepercayaan 16 orang
PAUD 5 Unit
TK / RA 5 Unit
SD/MI 3 Unit
SLTP / MTs -
SMU / MA -
Akademik / Universitas -
ilmiah dari ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama kegiatan perkuliahan.Kegiatan ini
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Kelurahan
Sidojangkung, agar kesejahteraan masyarakat Kelurahan Sidojangkung dapat
meningkat secara langsung maupun tidak langsung.
1.3 Tujuan
Kegiatan KKN-BBM ke 56 Kelurahan Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kota Gresik ini
memiliki tujuan umum dan tujuan khusus.
2.3 BidangKesehatan
No. Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Tanggal Tempat Sasaran Penanggung
Pelaksanaan Pelaksanaan jawab
- Memberikan
pengajaran pada
siswa SD tentang
pentingnya
9
10
merawat tubuh
dan merawat
kesehatan gigi
serta
mengajarkan
cara menggosok
gigi yang baik
dan benar
2 Penyuluhan Memberikan 22 Juli 2017 Posyandu Ibu-ibu yang Tutik Kurniati
Imunisasi pemahaman dan memiliki anak dan Denok
balita/batita. Pitra Rhena
penjelasan
kepada para ibu
akan pentingnya
melakukan
imunisasi
(komplementer) penjelasan
kepada para
lansia akan
pentingnya
manfaat terapi
tertawa
(komplementer)
dalam
menurunkan
tekanan darah
4 Penyuluhan Memberikan 29 Juli 2017 Aula desa Ibu hamil Nawang Ferry
dan Syamsa
11
5 TOGA untuk - Sebagai sarana 30 Juli 2017 Di gang Warga desa Ezra Ledya S.
kesehatan ibu penyediaan rumah di Sidojangkung Sinaga
dan anak tanaman- wilayah Desa
tanaman obat Sidojangkung
keluarga dan
penghijauan di
area tersebut
- Dengan adanya
kader,
diharapkan
dapat membantu
dalam menjaga
lingkungan
berkelanjutan
dan merawat
tanaman TOGA
di wilayah
tersebut
Total Rp 6.280.000,00
Berdasarkan rencana bidang garapan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dasar
yang digunakan dalam realisasi kegiatan program kerja di Desa Sidojangkung, Kecamatan
Menganti, Kabupaten Gresik adalah rencana program kerja dari masing masing bidang
tersebut. Namun kenyataannya ketika tim KKN-BBM 56 Desa Sidojangkung terjun langsung ke
masyarakat terdapat beberapa hal yang menyebabkan bertambahnya program kerja yang sifatnya
insidental dan perubahan format program kerja yang dibuat semula, yang dilakukan setelah
melalui beberapa pertimbangan. Berikut merupakan realisasi kegiatan program kerja utama yang
dilaksanakan oleh bidang yang telah ditentukan yaitu Bidang Kesehatan.
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.
2. Menjelaskan tujuan imunisasi.
3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
14
15
Tujuan :
1. Setelah dilakukan penyuluhan, siswa dapat melakukan 7 langkah cuci tangan
dengan benar.
2. Setelah dilakukan penyuluhan, siswa dapat menjelaskan kapan waktu untuk cuci
tangan.
3. Setelah dilakukan penyuluhan, siswa dapat melakukan gosok gigi dengan benar.
Kegiatan :
1. Siswa diajarkan 7 langkah cuci tangan yang benar.
2. Siswa diajak mempraktekkan 7 langkah cuci tangan yang benar.
3. Siswa diajarkan langkah-langkah cara gosok gigi yang benar.
4. Siswa diajak mempraktekkan langkah-langkah gosok gigi yang benar.
5. Tim KKN-BBM membagikan hadiah kepada 6 siswa yang mampu
mempraktekkan tahap-tahap cuci tangan dan gosok gigi yang benar.
Evaluasi
a) Hambatan :
1. Siswa susah dikondisikan saat diajak mempraktekkan gosok gigi di halaman
sekolah.
2. Tempat yang tidak mencukupi untuk menampung banyaknya siswa.
b) Solusi :
1. Melibatkan para guru untuk membantu mengkondisikan para siswa.
2. Kegiatan dilakukan dalam 2 sesi mengingat ruang kelas yang tidak mencukupi
untuk menampung semua siswa.
18
c) Saran :
1. Diharapkan para guru dapat ikut serta membantu saat berlangsungnya kegiatan.
2. Disediakan ruang kelas yang lebih besar agar dapat menampung seluruh siswa.
Evaluasi :
a) Hambatan :
1. Kesibukan ibu-ibu peserta.
2. Kedatangan peserta dan waktu dimulainya penyuluhan tidak ontime.
b) Solusi :
1. Memberikan undangan kegiatan penyuluhan 1000 HPK (Hari Pertama
Kehidupan) satu minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Memberikan doorprise kepada 2 peserta yang datang paling awal.
c) Saran :
Pelaksanaan kegiatan hendaknya dilakukan malam hari saat peserta memiliki
waktu luang yang lebih banyak.
Kegiatan :
Evaluasi :
a) Hambatan :
1. Kesibukan ibu-ibu peserta.
2. Kedatangan peserta dan waktu dimulainya penyuluhan tidak ontime.
b) Solusi :
Pemberitahuan kegiatan penyuluhan tanaman obat keluarga oleh ibu lurah saat
satu minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.
c) Saran :
Penyuluhan dilakukan dalam suatu acara sendiri tidak bersamaan dengan
pelaksanaan kegiatan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
Tujuan :
Menjaring data mengenai data kesehatan dari warga desa Sidojangkung
Kegiatan :
Melakukan pengumpulan data kesehatan keluarga pada warga di desa Sidojangkung
dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah menggunakan kuesioner yang telah
ditentukan.
Evaluasi :
a) Hambatan :
Tidak semua kepala keluarga bersedia untuk dilakukan wawancara karena adanya
kesibukan atau aktifitas.
b) Solusi :
Waktu survei disesuaikan dengan aktifitas warga di Desa Sidojangkung
c) Saran :
Koordinasi lebih intens antara peserta KKN dan pendukung kegiatan di masyarakat
3.1.2. Penyuluhan Peran Orang Tua Terhadap Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Penanggung Jawab : Ezra Ledya Sevtiani Sinaga
Bramasta Widyantama
Hari/Tanggal : Minggu, 06 Agustus 2017
Waktu : 10.30-11.00 WIB
Tempat : Balai Desa Sidojangkung
Peserta : Ibu-ibu PKK Desa Sidojangkung
Jumlah Peserta : 33 orang
Frekuensi : 1 kali pelaksanaan
Keterangan Kegiatan : Program Kerja Terlaksana
Tujuan :
Memberikan promosi dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi remaja kepada ibu-ibu
PKK
22
Kegiatan :
1. Peserta diberikan penyuluhan mengenai Kesehatan Resproduksi (KESPRO).
2. Setelah penyuluhan selesai, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk bertanya
tentang KESPRO.
3. Tim KKN-BBM membagikan doorprise kepada 2 peserta penyuluhan yang aktif
bertanya mengenai KESPRO.
Evaluasi :
a) Hambatan :
1) Kesibukan ibu-ibu peserta.
2) Kedatangan peserta dan waktu dimulainya penyuluhan tidak ontime.
b) Solusi :
Pemberitahuan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja oleh ibu lurah
saat satu minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.
c) Saran :
Penyuluhan dilakukan dalam suatu acara sendiri tidak bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
BAB IV
PEMBAHASAN
23
24
tertawa, manfaat terapi tertawa bagi kesehatan, kontraindikasi terapi tertawa, tahap
tahap terapi tertawa.
Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai terapi tertawa
bagi kesehatan, peserta diajak mempraktekkan langkah langkah terapi tertawa,
setelah dilakukan penyuluhan dan praktek selesai seluruh peserta diberikan
kesempatan untuk bertanya tentang terapi tertawa, tim KKN-BBM membagikan
doorprize kepada 6 peserta penyuluhan yang aktif bertanya dan mampu
mempraktekkan kembali tahap tahap terapi tertawa.
Selama proses kegiatan, hambatan ynag muncul ialah ibu ibu peserta
penyuluhan sibuk sendiri, banyak peserta yang sulit membaca materi karena faktor
usia, tempat yang kurang mencukupi untuk menampung banyaknya peserta,
kedatangan peserta penyuluhan yang kurang ontime sehingga acara tidak dimulai
ontime. Sehingga, solusi untuk menghadapi hambatan tersebut ialah memberikan
undangan kegiatan satu minggu sebelum kegiatan dilakukan, peserta yang kesulitan
dalam membaca sebaiknya didampingi oleh tim KKN-BBM.
3. Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Koordinator : Alvianita Agiswi Suyadi
Syamsa Midar Laksmiasi
Penyuluhan pola hidup bersih dan sehat dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2
Agustus 2017 di SDN 1 Sidojangkung. Kegiatan berlangsung mulai pukul 07.00-
09.00 WIB. Peserta dalam kegiatan ini merupakan siswa kelas 1 sebanyak 55 siswa.
Latar belakang kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas 1 ialah perlu adanya
pembelajaran tentang kesehatan sejak usia dini, anak kelas 1 SD merupakan
peralihan dari Taman Kanak-kanak (TK) yang rasa keingin taunya sangat tinggi
karena itu tim KKN-BBM memilih sasaran ke siswa SD kelas 1. Penyampaian
materi dilakukan oleh penanggung jawab acara. Penyuluhan ini memberikan contoh
bagaimana bercuci tangan dengan baik dan benar dan bagaimana cara menggosok
gigi dengan baik dan benar. Tujuan dari kegiatan, setelah dilakukan penyuluhan tim
KKN-BBM berharap agar siswa dapat melakukan 7 langkah cuci tangan baik dan
benar dan siswa juga dapat melakukan gosok gigi dengan benar.
Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada siswa SD,
25
mengajarkan 7 langkah cara cuci tangan yang baik dan benar, siswa diajak untuk
mempraktekkan 7 langkah cuci tangan yang baik dan benar, siswa diajarkan dan
diajak untuk mempraktekkan langkah langkah gososk gigi dengan baik dan benar,
tim KKN-BBM membagikan hadiah kepada 6 siswa yang aktif selama mengikuti
kegiatan dan mampu memprkatekkan tahap tahap cuci tangan dan gosok gigi
dengan benar.
Selama proses kegiatan, hambatan yang muncul ialah siswa susah dikondisiskan
saat diajak mempraktekkan gosok gigi di halaman sekolah dan tempat yang kurang
mencukupi untuk menampung banyaknya siswa. Sehingga, solusi untuk menghadapi
hambatan tersebut ialah melibatkan para guru dapat ikut serta membantu untuk
mengondisikan para siswa, kegiatan dilakukan dalam 2 sesi mengingat ruang kelas
yang tidak mencukupi untuk menampung semua siswa.
4. Penyuluhan Peran Gizi Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan
Koordinator : Nawang Ferry Risky Mega Puspita
Mochammad Syaiful Aziis
Program kerja Penyuluhan kebutuhan gizi sejak ibu hamil dan gizi anak saat lahir
hingga berusia 2 tahun.Merupakan kegiatan penyuluhan kesehatan pada ibu-ibu
hamil di desa Sidojangkung.Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama satu
hari, yaitu tanggal 05 Agustus 2017 di Balai Desa Sidojangkung.Pada intinya,
kegiatan ini dilaksanakan untuk mengedukasi warga desa Sidojangkung akan
pentingnya nutrisi terhadap tumbuh kembang anak.Kegiatan Penyuluhan dimulai
pada pukul 15.30 dan berakhir jam 16.30 WIB dan warga yang datang untuk
menjadi peserta mengikuti alur acara di Balai desa Sidojangkung. Pertama- tama,
warga yang datang melakukan proses registrasi atau pendaftaran di tempat yang
sudah disediakan. Kemudian, warga langsung menuju ke Aula di lantai 2 Balai Desa
untuk mengikuti acara penyuluhan.Pada saat di ruang aula, warga mendapat
sambutan dari MC sebelum mendengarkan pengarahan interaktif yang dibawakan
oleh pemateri.Materi yang disampaikan mengenai 1000 HPK (Hari Pertama
Kehidupan),tidak hanya tentang kebutuhan gizi saat ibu hamil tapi juga saat
menyusui,saat anak lahir hingga berusia 2 tahun.Setelah selesai dilakukan
penyuluhan, warga boleh mengajukan pertanyaan sehubungan dengan materi yang
26
TOGA,tujuan dan manfaat TOGA serta cara membuat ramuan TOGA pada
kesehatan ibu dan anak.
Peserta antusias untuk bertanya terutama bagaimana membuat ramuan TOGA
sebagai obat tradisional di rumah.Kegiatan penyuluhan ini berlangsung 30 menit
(10.00-10.30 WIB).
Setelah selesai penyuluhan, diakhiri dengan istirahat,pemberian doorprise dan
penyerahan tanaman TOGA oleh Panitia KKN kepada Ketua PKK.Tanaman TOGA
yang diserahkan meliputi:
- Tanaman Sambiloto
- Tanaman Daun Jarak
- Tanaman Pepaya
- Tanaman Jeruk nipis
- Tanaman Pegagan
Saat proses ditemukan hambatan seperti adanya kesibukan ibu-ibu peserta
sehingga menjadi berhalangan untuk menghadiri kegiatan serta kedatangan peserta
dan waktu dimulainya penyuluhan tidak tepat waktu.Sebagai solusi kelompok sudah
melakukan koordinasi,sehingga adanya pemberitahuan kegiatan penyuluhan oleh Ibu
Ketua PKK satu minggu sebelum pelaksanaan.
4.2 Program Kerja Tambahan
1. Survey Kesehatan Keluarga.
Koordinator : Kelompok KKN-Tematik ke 56
Kegiatan ini dilakukan untuk mengambil data kesehatan keluarga berdasarkan
format pengkajian dalam formulir keluarga sehat. Kegiatan ini dilakukan sejak 18
juli 2017 sampai tanggal 1 Agustus 2017,pukul 09.00-16.00 WIB di wilayah Desa
Sidojangkung.Pendataan ini juga disertai dengan pendokumentasi sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan. Saat proses ditemukan hambatan seperti tidak semua KK
bersedia untuk dilakukan wawancara karena adanya kesibukan atau aktifitas.Sebagai
solusi kelompok sudah melakukan penyesuaian waktu survei dengan aktifitas warga
di desa Sidojangkung.
Berdasarkan survey yang sudah dilakukan diperoleh data yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
28
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 109 KK yang diwawancara,semua memiliki
sarana air bersih di lingkungan rumah.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 109 KK yang diwawancara,semua memiliki
sumber air yang terlindungi seperti sumur bor.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 109 KK yang diwawancara,semua rumah
memiliki jamban keluarga.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,tidak ada anggota
keluarga yang menderita gangguan jiwa.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,tidak ada anggota
keluarga yang dipasung.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 109 KK yang diwawancara,70 KK memiliki kartu
JKN dan 39 KK tidak memiliki JKN.
30
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 1 .9 .9 .9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 1 .9 .9 .9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 4.15 Anggota keluarga wanita berstatus menikah usia 10-54 tahun
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 4. 16 Penggunaan KB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
4.1 Simpulan
Seluruh program kerja yang direncanakan telah dilaksanakan dengan baik oleh
peserta KKN BBM Ke-56 desa Sidojangkung, kecamatan Menganti, kabupaten Gresik
dimulai tanggal 18 Juli 12 Agustus 2017. Meskipun terdapat beberapa kendala yang
harus dihadapi dalam melaksanakan program kerja yang telah direncanakan, tetapi
kendala tersebut dapat teratasi berjalan lancar dengan bantuan dan dukungan dari semua
pihak yang terkait. Program kerja yang dilaksanakan terdiri dari program kerja inti dan
program kerja yang sifatnya insidental. Seluruh program kerja tersebut bertemakan
kesehatan sesuai dengan tema KKN kami di kecamatan Menganti ini yaitu Kesehatan
Ibu dan Anak
1. Penyuluhan Imunisasi
Program kerja ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai imunisasi
pada ibu ibu dusun Sidojangkung yang memiliki balita. Setelah melakukan
penyuluhan, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya tentang imunisasi.
37
38
untuk mempraktikkan 7 langkah cuci tangan yang baik dan benar dan juga diajarkan
dan diajak untuk mempraktikkan langkah langkah gososk gigi dengan baik dan
benar. Tim KKN-BBM membagikan hadiah kepada 6 siswa yang aktif selama
mengikuti kegiatan dan mampu memprkatikkan tahap tahap cuci tangan dan gosok
gigi dengan benar.
4. Penyuluhan Peran Gizi Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan
Program kerja ini berisi tentang penyampaian materi mengenai 1000 HPK (Hari
Pertama Kehidupan), tidak hanya tentang kebutuhan gizi saat ibu hamil tapi juga saat
menyusui, saat anak lahir hingga berusia 2 tahun. Setelah selesai dilakukan
penyuluhan, warga boleh mengajukan pertanyaan sehubungan dengan materi yang
telah disampaikan.
Selain kelima program kerja inti di atas, terdapat pula dua program kerja tambahan.
Hal ini dikarenakan ketika tim KKN-BBM 56 Desa Sidojangkung terjun langsung ke
masyarakat terdapat beberapa hal yang mengharuskan bertambahnya program kerja yang
sifatnya insidental dan perubahan format program kerja yang dibuat semula, yang
dilakukan setelah melalui beberapa pertimbangan. Program kerja tersebut adalah:
Mahan, L.K. & Janice L.R. (2017). Krausess. Food & The Nutrition Care Process. Elsevier : St.
Louis, Missouri
Priyatna, A. & Uray B.A. (2014). 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta : Gramedia
Rahmawati W. & Nia N.W. (2016). Gizi untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan. Diakses dari
http://gizi.fk.ub.ac.id/sekilas-gizi-1000-hpk/ pada 30 Juli 2017
Zakaria, F. (2012). Pengaruh Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) dan Daun Katuk
(Sauropus androgynous L.Merr) pada Ransum Kambing Peranakan Etawah (PE)
Laktasi Terhadap Kuantitas dan Kualitas Susu. Skripsi: Institut Pertanian Bogor
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9030-indikasi-dan-kontra-indikasi-terapi-
tawa.html
Ramdhani, Neila. 2013. Terapi Tertawa Untuk Menurunkan Stres Pada Penderita Hipertensi.
Jurnal Psikologi Vol. 40, No.1, Juni 2013: 15-27. Universitas Gadjah Mada
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi,
Jakarta, (1985).
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 1988.
40
41
REKOMENDASI
Dari keseluruhan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat
ke-56 Universitas Airlangga di Kecamatan Menganti, Kelurahan Sidojangkung, Kabupaten
Gresik selama 26 hari terhitung sejak tanggal 17 Juli-12 Agustus 2017 telah diketahui
berbagai potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Sidojangkung perlu dikembangkan lebih
lanjut dan masalah yang membuat masyarakat resah pun harus segera ditindaklanjuti.
Oleh karena itu berikut ini saran dan rekomendasi yang dapat kami berikan sebagai
peserta KKN BBM ke-56 sehingga dapat diperhatikan demi terlaksananya program KKN
BBM Universitas Airlangga di Kelurahan Sidojangkung untuk kedepannya yang lebih baik
lagi.
3. Kepada Mahasiswa
Berdasarkan pengamatan kami selama melaksanakan KKN-BBM dapat diketahui
bahwa kebutuhan masyarakat Kelurahan Sidojangkung khususnya RW I dan II saat
ini adalah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan yang
memadai karena sebagian besar lingkungan di Kelurahan Sidojangkung masih banyak
yang membakar sampah dan belum memahami pemilihan sampah yang baik dan
benar. Selain itu pendidikan juga sangat dibutuhkan kepada masyarakat yang putus
sekolah, sehingga mahasiswa dapat berbagi ilmu pengetahuan yang berguna bagi
mereka. Kesadaran masyarakat yang kurang akan kebersihan memicu mahasiswa
kedepannya sehingga dapat memberikan penyuluhan sosialisasi dan membuat
masyarakat sadar pentingnya memperhatikan kesehatan dan pendidikan.
44
LAMPIRAN
RINCIAN PENGELUARAN PER KEGIATAN
A. Bidang Kesehatan
1. Penyuluhan Imunisasi
Total Pemasukan
Total Pengeluaran
LAMPIRAN
RINGKASAN KEGIATAN PER BIDANG BERSIFAT FISIK
NO KEGIATAN RUMUSAN MACAM SITUASI TARGE SITUASI FAKTOR YANG BERPENGARUH DANA
MASALAH KEGIATAN AWAL T AKHIR PENDUKUNG KENDALA SUMBER JUMLAH
SASARAN SARAN DANA (RP)
1. Penyuluhan Bagaimana ibu ibu Sharing 80 orang 80 orang 83 orang 1. sesuai dengan 1.Peserta 1. Swadaya 495.000
Imunisasi termotivasi untuk tentang kegiatan imunisasi penyuluhan Mahasiswa
melaksanakan Imunisasi . di Bidan yang langsung
imunisasi sesuai pulang setelah
dengan tahap anaknya di
pertumbuhan balita. imunisasi
2.Anak-anak
kecil yang
menangis
setelah di
imunisasi
2. Penyuluhan 1. .Bagaimana cara 1. Penyuluhan 70 orang 70 orang 49 orang 1. Kader RW 7 1. kesibukan ibu 1. Swadaya 430.100
Terapi Terawa terapi tertawa untuk cara terapi 2. masyarakat ibu peserta Mahasiswa
menurunkan tekana tertawa
darah pada lansia 2. peserta
kesulitan
membaca materi
3. ibu ibu
datang ke
tempat
penyuluhan
terlambat
3. Sosialisasi Bagaimana Cara Sosialisasi 55 orang 55 orang 55 orang 1.siswa yang aktif 1. siswa susah Swadaya 472.600
Cuci Tangan Cuci tangan dan Cuci tangan 2.pihak sekolah dikondisikan Mahasiswa
dan Gosok gosok gigi yang dan Gosok yang mendukung 2. tempat yang
Gigi benar Gigi sempit
47
4. Penyuluhan Apa gizi terbaik Penuluhan 50 orang 50 orang 20 orang 1.Bidan desa 1.Kesibukan Swadaya 343.000
Peran Gizi untuk 1000 hari tentang gizi 2.warga dan Kader ibu-ibu peserta. Mahasiswa
dalam 100 pertama kehidupan yang baik 2.Kedatangan
Hari Pertama untuk 1000 peserta dan
Kehidupan hari pertama waktu
kehidupan dimulainya
penyuluhan
tidak ontime.
5. Penyuluhan 1. Apa manfaat Penyuluhan 70 orang 70 orang 33 orang 1.ikut dalam 1.Kesibukan Swadaya 808.000
Tanaman Obat tanaman obat tentang kegiatan rapat PKK ibu-ibu peserta. Mahasiswa
Keluarga dan keluarga tanaman obat 2.Kedatangan
Kesehatan 2. Bagaiman cara keluarga dan peserta dan
Reproduksi menjaga kesehatan waktu
pada remaja kesehatan reproduksi dimulainya
reproduksi pada pada remaja penyuluhan
remaja tidak ontime.
JUMLAH Rp
2.548.700,-
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
1.1 Panitia proker imunisasi melakukan pendataan para peserta imunisasi yang hadir
1.2 Pemberian pemahaman tentang penting nya imunisasi kepada warga desa sidojangkung
[Type text]
1.3 Proses penimbangan balita
1.4 Proses pelaksanaan imunisasi oleh ibu bidan dibantu mahasiswa KKN Universitas Airlangga
[Type text]
2.1 Penjelasan tentang materi proker terapi tertawa
2.2 Praktek langsung proker terapi tertawa bersama warga desa Sidojangkung
[Type text]
2.3 Keceriaan warga desa sidojangkung dalam mengikuti proker terapi tertawa
2.4 Foto bersama warga desa sidojangkung dengan kelompok KKN Universitas Airlangga
[Type text]
3.1 Penjelasan materi tentang proker Pola Hidup Bersih dan Sehat
[Type text]
3.2 Keceriaan kegiatan proker Pola Hidup Bersih dan Sehat di SDN 01 Sidojangkung
3.3 Potret siswa SDN 01 Sidojangkung yang antusias dalam proker Pola Hidup Bersih dan Sehat
3.4 Praktek pelaksanaan cara sikat gigi yang benar oleh panitia KKN pada SDN 01 Sidojangkung
[Type text]
4.1 Penjelasan materi tentang proker 1000 Hari Pertama Kehidupan di Kantor Desa Sidojangkung
[Type text]
4.2 Potret peserta yang sedang menyimak penjelasan materi 1000 Hari Pertama Kehidupan
4.3 Sesi Tanya jawab tentang penyuluhan 1000 Hari Pertama Kehidupan
[Type text]
4.4 Foto bersama para peserta penyuluhan 1000 Hari Pertama Kehidupan
5.1 Penyuluhan tentang penting nya pemahaman atas Tanaman Obat Keluarga
[Type text]
5.2 Pemateri menjelaskan perbedaan antara Tanaman Obat Keluarga dengan Obat Kimia
5.3 Potret suasana penyuluhan tentang macam dan kegunaan Tanaman Obat Keluarga
[Type text]
5.4 Sesi Tanya jawab pada penyuluhan Tanaman Obat Keluarga
[Type text]
6.2 Potret penyuluhan tentang pentingnya kesehatan reproduksi di kantor desa sidojangkung
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Bidang Studi :
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
[Type text]
b. Menyebutkan manfaat terapi tertawa bagi kesehatan.
c. Menyebutkan kontraindikasi terapi tertawa
B. Materi (Terlampir)
C. Pelaksanaan
1. Topik
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Demonstrasi
a. Leaflet
[Type text]
b. LCD
c. Laptop
d. PPT
6. Pengorganisasian
[Type text]
Keterangan :
P : Pembimbing
B : Pemateri
M : Peserta
P P
F: Fasilitator
O: Observer
F
M
8. Uraian Tugas
[Type text]
F
B A
F
M O
1. Pemateri
Mempresentasikan materi
2. Moderator
Membuka acara
[Type text]
Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
b. Kegiatan Inti
Mengucapkan salam
3. Fasilitator
4. Observer
E. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
[Type text]
5 menit 3. Menyampaikan judul materi 3. Memperhatikan
penyuluhan.
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
5. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 1. Menggali pengalaman dan 1. Menggali pengalaman dan
pengetahuan peserta pengetahuan
20 menit 2. Membagikan leaflet pada 2. Menerima leaflet
peserta 3. Menjawab pertanyaan
3. Menyampaikan materi 4. Mendengarkan serta
a. Pengertian terapi tertawa memperhatikan
b. Manfaat Terapi Tertawa 5. Mengajukan pertanyaan
c. Kontraindikasi Terapi Tertawa
c. Tahap-tahap terapi tertawa
4. Memberi kesempatan peserta
untuk mengajukan pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang
diajukan.
6. Memberi kesempatan pada
pembimbing untuk menambahi
atau memberikan penilaian atau
kesimpulan atas jalannya
penyuluhan
3 Penutup 1. Bersama peserta mendiskusikan Menjawab salam
materi yang telah disampaikan.
5 menit 2. Mengucapkan terima kasih dan
salam penutup.
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
[Type text]
Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
3. Evaluasi hasil
[Type text]
MATERI
1. Pengertian Tertawa
Tertawa berasal dari kata dasar tawa. Tawa adalah ungkapan rasa
baik itu suara keras, sedang ataupun ringan, melalui alat ucapan lisan atau
melalui raut wajah dan bunyi-bunyian tertentu. Oleh karena itu, tertawa
secara fisiologis dapat dibagi menjadi dua, yaitu set gerakan dan produk
2. Fisiologis Tawa
oksigen bagi sel dan jaringan. Sebaliknya, merasa dan berprilaku murung
(Putchik, 2002). Otak yang dialiri darah beroksigen tinggi akan bekerja
dalam struktur otak yang dinamakan sistem limbic (limbic system). Sistem
limbic berasal dari kata limbus yang berarti batas. Nama ini dipilih
[Type text]
mengatur emosi manusia (Aswin, 2005. Pasiak, 2004; Fisiologis Tawa,
2014).
tidak lucu. Itu karena lingkaran yang juga merupakan pusat emosi menusia
itu terputus. Kalau satu bagian dari lingkaran rusak, maka memori dapat
hilang. Hal ini terjadi pada orang yang sudah pikun (Terapi tertawa, 2010).
peredaran dua hormone dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol (hormone
didalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa,
atau senyuman yang menghiasi wajah, perasaan hati yang lepas dan
bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancer sehingga dapat
[Type text]
mencegah penyakit dan memelihara kesehatan (Andol, 2009; Mathofani,
2012).
Terapi tertawa atau humor adalah cara alami untuk menghadapi sakit
mental atau perasaan tertekan. Meskipun cara ini tidak dijamin berhasil
gangguan itu telah dialami dan seberapa besar, akan tetapi setidak-
mereka, baik dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental. Ini
disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stress dan rasa sakit
[Type text]
Idealnya, sebuah sesi tawa harus dilaksanakan pada pagi hari,
khususnya di daerah tropis seperti Indonesia ini. Sebaiknya jumlah total
latihan pernapasan, tawa dan peregangan sebaiknya tidak lebih dari 15-20
menit. Pengaturan waktu bisa disesuaikan beberapa menit menurut
kebutuhan kelompok dan keadaan cuaca, bila diadakan di tempat terbuka.
Langkah 2 Phsycal
Langkah 3 Relaxation
[Type text]
Langkah 5 2. Mengembangkan
kemampuan
Langkah 6 komunikasi
3. Mencar Social support
Langkah 7
Langkah 8
Langkah 9
Langkah 10
Langkah 11
Langkah 12
Langkah 13 A
Langkah 13 B
Langkah 14
Langkah 15
Meneriakkan 2 Slogan
Saat teduh
1. Antistres
[Type text]
banyak darah hingga ke ujung-ujung dan kesemua otot diseluruh
tubuh. Satu putaran tawa yang bagus juga mengurangi hormon
stres, epineprin, dan cortisol. Bisa dikatakan tawa adalah sebentuk
meditasi dinamis atau relaksasi.
[Type text]
yang seperti ini harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter
sebelum mengikuti terapi tertawa.
b. Kontra Indikasi
Tertawa adalah terapi yang sangat ringan dan tidak
membatasi usia, walaupun begitu, terapi ini dilarang untuk
[Type text]
dilakukan oleh mereka yang mempunyai beberapa jenis penyakit
dan problem. Pelarangan melakukan tawa ini dikarenakan
dikawatirkan berakibat buruk pada penyakitnya.
1. Langkah Pertama
Pemansan dengan tepuk tangan serentak semua peserta,
sambil mengucapkan ho.. ha ha ha
Tepuk tangan disini sangat bermanfaat bagi peserta karena
[Type text]
saraf-saraf ditelapak tangan akan ikut terangsang sehingga
menciptakan rasa aman dan meningkatkan energy dalam tubuh.
2. Langkah Kedua
Pernafasan dilakukan seperti pernafasan biasa yang
dilakukan semua cabang-cabang olahraga pada awal latihan yaitu :
melakukan pernapasan dengan mengambil napas melalui hidung,
lalu nafas ditahan selama 15 detik dengan pernapasan perut.
Kemudian keluarkan perlahan-lahan melalui mulut. Hal ini
dilakukan lima kali berturut-turut.
3. Langkah Ketiga
Memutar engsel bahu ke depan dan kearah belakang.
Kemudian menganggukan kepala kebawah sampai dagu hamper
menyentuh dada, lalu mendongakkan kepala keatas belakang. Lalu
menoleh ke kiri dan kekanan. Lakukan secara perlahan. Tidak
dianjurkan untuk melakukan gerakan memutar leher, karena bisa
terjadi cidera pada otot leher. Peregangan dilakukan dengan
memutar pinggang kearah kanan kemudian ditahan beberapa saat,
lalu kembali keposisi semula. Peregangan ini juga dapat dilakukan
dengan otot-otot bagian tubuh lainnya. Semua gerakan ini
dilakukan masing-masing lima kali.
4. Langkah Keempat : Tawa Bersemangat
Tutor memberi aba-aba untuk memulai tawa, 1, 2, 3..
semua orang tertawa serempak. Jangan ada yang tertawa lebih dulu
atau belakangan, harus kompak seperti nyanyian koor. Dalam tawa
ini tangan diangkat keatas beberapa saat lalu dituturunkan dan
diangkat kembali, sedangkan kepala agak mendongak ke belakang.
Melakukan tawa ini harus bersemangat. Jika tawa bersemangat
akan berakhir maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho hoha
ha ha.. beberapa kali sambil bertepuk tangan.
Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik
napas secara pelan dan dalam.
5. Langkah Kelima : Tawa Sapaan
[Type text]
Tutor memberikan aba-aba agar peserta tertawa dengan
suara-suara sambil mendekat dan bertegur sapa satu sama lainnya.
Dalam melakukan sesi ini mata peserta diharapkan saling
memandang satu sama lain. Peserta dianjurkan menyapa ini sesuai
dengan kebiasaan masing-masing. Setelah itu peserta menarik
napas secara pelan dan dalam.
6. Langkah Keenam : Tawa Penghargaan
Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghubungkan
ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari. Kemudian tangan
diggerakkan kedepan dan kebelakang sekaligus memandang
anggota lainnya dengan melayangkan tawa yang manis sehingga
seperti memberikan penghargaan kepada yang dituju. Kemudian
bersama-sama tutor mengucapkan, ho ho ho.. ha ha ha.
Sekaligus bertepuk tangan. Setelah melakukan tawa ini kembali
menarik napas secara pelan dan dalam agar kembali tenang.
7. Langkah Ketujuh : Tawa Satu Meter
Tangan kiri dijulurkan kesamping tegak lurus dengan badan,
sementara tangan kanan melakukan gerakan seperti melepaskan
anak panah, lalu tangan ditarik ke belakang seperti menarik anak
panah dan dilakukan dalam tiga gerakan pendek, seraya
mengucapkan ae.ae..aeee.. lalu tertawa lepas seraya
merentangkan kedua tangan dan kepala agak mendongak serta
tertawa dari perut. Gerakan seperti ini dilakukan kearah kiri lalu
kea rah kanan. Ulangi hal serupa antara 2 hingga 4 kali.Setelah
selesai kembali menarik napas secara pelan dan dalam.
8. Langkah Kedelapan : Tawa Milk Shake
Peserta seolah-olah memegang dua gelas berisi susu, yang
satu ditangan kiri dan satu ditangan kanan. Saat tutor memberikan
instruksi lalu susu dituang dari gelas gelas yang satu ke gelas yang
satunya sambil mengucap aeee.. dan kembali dituang ke gelas
awal sambil mengucapkan aeee. Setelah selesai melakukan
gerakan itu, para anggota klub tertawa sambil melakukan gerakan
[Type text]
seperti minum susu. Hal serupa dilakukan sebanyak empat kali,
lalu bertepuk tangan seraya mengucapkan, ho ho ho.. ha ha
ha. Kembali melakukan tarik nafas pelan dan dalam.
9. Langkah Kesembilan : Tawa Hening Tanpa Suara
Harus dilakukan hati-hati, sebab tawa ini tidak bisa dilakukan
dengan tenaga berlebihan, dapat berbahaya jika beban didalam
perut mendapat tekanan secara berlebihan. Perasaan lebih banyak
berperan dari pada penggunaan tenaga berlebih. Pada tawa ini
mulut dibuka selebar-lebarnya seolah-olah tertawa lepas tetapi
tanpa suara, sekaligus saling memandang satu sama lainnya dan
membuat berbagai gerakan dengan telapak tangan serta
menggerak-gerakkan kepala dengan mimik-mimik lucu. Dalam
melakukan tawa hening ini otot-otot perut bergerak cepat seperti
melakukan gerak tawa lepas. Kemudian kembali menarik nafas
eland an dalam.
10. Langkah Kesepuluh : Tawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup
Ini adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan sebab
tertawa tanpa suara, sekaligus mengatupkan mulut yang
dipaksakan akan berdampak buruk karena menambah tekanan yang
tidak baik dalam rongga perut. Dalam pelaksanaan gerak ini
peserta dianjurkan bersenandung hemmmmm. Dengan mulut
tetap tertutup, sehingga akan terasa bergema di dalam kepala.
Dalam melakukan senandung ini diharapkan semua peserta saling
berpandangan dan saling membuat gerakan-gerakan lucu sehingga
memacu peserta lain semakin tertawa. Kemudian kembali menarik
nafas dalam dan pelan.
11. Langkah Kesebelas : Tawa Ayunan
Peserta dalam formasi melingkar dan harus mendengar aba-
aba tutor. Kemudian peserta mundur dua meter sambil tertawa,
untuk memperbesar lingkaran dan kembali maju sekaligs
mengeluarkan ucapan, ae ae aeee.. seluruh peserta mengangkat
tangan dan serempak tertawa lepas dan pada saat yang sama semua
[Type text]
bertemu ditengah-tengah dan melambaikan tangan masing-masing.
Tahap berikutnya, peserta kembali pada posisi semula, dan
melanjutkan gerakan maju ketengah dan mengeluarkan ucapan,
aee.OooEe-Uu dan sekaligus tertawa lepas dan serupa
dilakukan bisa sampai empat kali. Setelah selesai kembali menarik
napas dalam dan pelan.
12. Langkah Kedua belas : Tawa Singa
Ini merupakan tawa yang sangat bermanfaat buat otot-otot
wajah, lidah, dan memperkuat kerongkongan serta memperbaiki
saluran dan kelenjar tiroid sekaligus peserta dapat menghilangkan
rasa malu dan takut. Dalam gerakan ini mulut dibuka lebar-lebar
dan lidah dijulurkan keluar semaksimal mungkin, mata dibuka
lebar seperti melotot, seolah-olah seperti singa mau mencakar
mangsanya. Pada saat itulah peserta tertawa dari perut. Setelah
selesai lakukan kembali gerakan menarik napas secara dalam dan
pelan.
13. Langkah Ketiga belas : Tawa Ponsel
Peserta dibagi dalam dua kelompok yang slaing berhadapan
dan masing-masing seolah-olah memegang handphone. Tutor
meminta peserta saling menyebrang sambil memegang handphone.
Pada saat itulah peserta tertawa sambil saling berpandangan dan
setelah itu kembali lagi keposisi semula. Setelah selesai tarik napas
dalam dan pelan.
14. Langkah Keempat belas : Tawa bantahan
Anggota kelompok dibagi dalam dua bagian yang bersaing
dengan dibatasi jarak. Biasanya mereka dibagi dengan kelompok
pria dan wanita. Dalam kelompok itu mereka saling berpandangan
sekaligus tertawa dan saling menuding dengan jari telunjuk kepada
kelompok yang dihadapannya. Gerakan ini sangat menarik para
peserta karena mereka akan bisa tertawa lepas. Setelah selesai tarik
napas dalam dan pelan agar kembali segar dan tenang.
15. Langkah Kelima belas : Tawa Memaafkan
[Type text]
Peserta klub memegang cuping telinga masing-masing
sekaligus menyilang lengan dan berlutut diikuti dengan tawa.
Muatan dari tawa ini adalah saling memaafkan jika ada
perselisihan.Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9030-indikasi-dan-kontra-indikasi-
terapi-tawa.html
Ramdhani, Neila. 2013. Terapi Tertawa Untuk Menurunkan Stres Pada Penderita
Hipertensi. Jurnal Psikologi Vol. 40, No.1, Juni 2013: 15-27. Universitas
Gadjah Mada
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN TERAPI TERTAWA
Kamis, 27 Juni 2017
Balai RW 007 Desa Sidojangkung
[Type text]
Topik : Imunisasi
Hari / Tanggal : Rabu, 23 Juli 2008
Waktu : 06.00 wib
Tempat : Rumah Ibu.Rohanik,A.Md.Keb
Sasaran : Ibu peserta di Posyandu KIA Ds.Sidojangkung
Penyuluh : Tuti Kurniati
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
[Type text]
VII. Proses Kegiatan Penyuluhan
3. Penutup
a. Tanya Jawab Menanyakan hal yang
b. Menyimpulkan Hasil belum jelas
10 menit
Penyuluhan Aktif bersama
c. Memberi Salam Penutup menyimpulkan
Membalas Salam
VII. EVALUASI
1. Lisan
2. Observasi
VIII. PENGORGANISASIAN
A. Penanggung Jawab :
Tuti Kurniati
B. Sie Materi :
1. Alvianita Agiswi Suryadi
2. Tuti Kurniati
3. Ezra Ledya Septiani Sinaga
C. Sie Registrasi & Konsumsi :
1.Syafitri Marita Ghassani
2.Syamsa Midar Laksmiasa
[Type text]
3. Nawang Ferry R.M.P
D. Sie Perlengkapan :
1.Bramasta Widyantama
2. M.Syaiful Aziis
E.Sie Dokumentasi :
Yohanes Pemandi Doka
[Type text]
SUMBER :
1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan
Petugas Imunisasi, Jakarta, (1985).
3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader,
Jakarta, 1988.
[Type text]
IMUNISASI
I. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu
hamil terhadappenyakit tertentu.
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan kalau
terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB,Hib,IPV dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
[Type text]
VII. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan
1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke
puskesmas;
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan
kompres dingin,minum yang cukup.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Disajikan pada Program Kerja KKN BBM Tematik UNAIR di Desa Sidojangkung
[Type text]
Oleh Kelompok Desa Sidojangkung :
2017
Topik : Pentingnya Gizi untuk 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) bagi Ibu
Hamil
[Type text]
Waktu : 16.30 Selesai
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Materi (Terlampir)
E. Pelaksanaan
1. Topik
Pentingnya Gizi untuk 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) bagi Ibu Hamil
2. Sasaran/ target
7. Metode
[Type text]
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
a. LCD
b. Laptop
c. PPT
[Type text]
[Type text]
E. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
[Type text]
3 Penutup 3. Bersama peserta mendiskusikan Menjawab salam
materi yang telah disampaikan.
5 menit
4. Mengucapkan terima kasih dan
salam penutup.
F. Evaluasi
4. Evaluasi struktur
5. Evaluasi proses
[Type text]
6. Evaluasi hasil
[Type text]
MATERI
[Type text]
serta beberapa vitamin dan mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan
kuantitas makanan yang dikonsumsinya.
Janin memiliki sifat plastisitas (fleksibilitas) pada periode perkembangan. Janin
akan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang diasup
oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisinya kurang, bayi akan mengurangi sel-sel
perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 Hari
Pertama Kehidupan menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya,
maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen.
a. Kebutuhan zat gizi ibu hamil
Beberapa zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan yaitu :
1) Vitamin C
Vitamin C berfungsi untuk antioksidan dan melawan infeksi. Contohnya
jeruk, tomat, apel, dll
2) Lemak
Pemilihan lemak yang baik seperti omega 3 dan omega 6 baik untuk
perkembangan otak janin. Contohnya : alpukat dan ikan laut
3) Asam folat
Asam folat berfungsi untuk produksi sel darah merah dan mencegah anemia
megaloblastik serta mencegah cacat otak dan sumsum tulang belakang janin.
4) Karbohidrat
Karbohidrat atau makanan pokok sebagai sumber tenaga. Contohnya : nasi,
roti, jagung, dll.
5) Zat besi
Berguna untuk membawa oksigen ke dalam darah sehingga bisa untuk
pertumbuhan janin. Contohnya: sayuran berdaun hijau dan lauk hewani
seperti daging sapi, ayam, dll
6) Kalsium
[Type text]
Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Contohnya : susu, keju,
ikan yang bisa dimakan bersama tulangnyaseperti teri atau bandeng presto
serta sayuran hijau.
7) Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Contohnya : telur, daging sapi, ayam, dll.
[Type text]
d. Frekuensi makan dalam sehari
[Type text]
3. Kebutuhan gizi ibu selama menyusui
Kebutuhan zat gizi lain juga akan meningkat selama menyusui, yaitu:
a. Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr per hari
atau setara dengan 1 porsi nasi. Contoh sumber karbohidrat yaitu nasi, ubi,
kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung.
b. Protein
[Type text]
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui
membutuhkan tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi daging (35 gr)
dan 1 porsi tempe (50gr). Contoh sumber protein hewani yaitu ikan, daging,
telur, unggas, susu dan hasil olahannya. Sumber protein nabati yaitu tahu, tempe,
kacang-kacangan dan hasil olahannya (susu kedelai).
c. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta
pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi
seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok teh minyak (20
gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda
seperti omega-3 dan omega-6.
Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri, sarden dan
cakalang
DHA merupakan asam lemak omega 3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi
untuk perkembangan otak. Anda dapat memperkaya DHA dalam ASI dengan
mengonsumsi ikan 2-3 kali per minggu.
[Type text]
Contoh bahan makanan sumber vitamin dan mineral yaitu :
e. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air
susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih
dari 8 gelas air sehari (12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas,
banyak berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas
sehari.
Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui
atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat
[Type text]
diganti. Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-
buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.
Beberapa contoh bahan makanan yang dapat memperlancar ASI yaitu :
a. Daun katuk
Menurut Malik dalam Zakaria (2012) dalam daun katuk banyak terdapat minyak
atsiri, sterol, saponin, flavonoid, triterpin, asam-asam organic, asam-asam amino,
alkaloid dan tanin. Selain itu daun katuk juga mengandung protein, kalsium,fosfor, besi,
vitamin A, B,C dan senyawa steroid serta polifenol. Senyawa steroid diduga dapat
mempengaruhi peningkatan hormone esterogenik sehingga jumlah produksi air susu
meningkat.
[Type text]
4. Sayur 1 porsi= 1 gls = 100 gr = 25 kkal
5. Buah 1 porsi= 1-2 bh= 50-190 gr = 50 kkal
6. Minyak 1 prosi= 1 sdt = 5 gram = 50 kkal
7. Susu bubuk (tanpa lemak) 1 porsi= 4 sdm = 20 gr = 75 kkal
8. Gula 1 porsi= 1 sdm= 13 gram = 50 kkal
ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang berasal
dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan (prematur) mengandung tinggi lemak dan
protein, serta rendah laktosa dibanding ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi
cukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat seiring bertambah
banyaknya kelenjar payudara. Walapun kadar protein, laktosa, dan nutrien yang larut
dalam air sama pada setiap kali periode menyusui, tetapi kadar lemak meningkat.
[Type text]
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu
sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat
dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian
angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi
laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena
penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar
karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama
laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini
maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.
[Type text]
Usia 6 Bulan :
1. Mulai dengan pemberian satu jenis buah yang dihaluskan. Seperti pisang yang
dihaluskan
2. Pada waktu awal MP ASI diberikan, pastikan tekstur MP ASI tidak terlalu
cair atau encer. Hal ini dapat dilihat ketika sendok dimiringkan bubur tidak
langsung tumpah
3. Pemberian ASI di sela-sela waktu makan utama
[Type text]
1. Memberikan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lunak atau
lembik (dimasak dengan banyak air dan tampak berair ) atau dicincang yang
mudah ditelan anak
Contoh : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri
2. Untuk makanan selingan yang dapat dipegang anak diberikan di antara waktu
makan lengkap
3. ASI masih tetap diberikan.
4. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan lembek + 1-2 kali sehari
makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian
ASI. Jumlah setiap kali makan : sampai dengan mangkuk berukuran 250
ml
[Type text]
1. Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa disebut
dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa
2. Menghindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan,
seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak.
3. Finger snack atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget atau
potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk melatih keterampilan
dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya
4. Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua tahun.
5. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga + 1-2 kali sehari
makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian
ASI. Jumlah setiap kali makan : semangkuk penuh berukuran 250 ml
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
Mahan, L.K. & Janice L.R. (2017). Krausess. Food & The Nutrition Care Process. Elsevier : St.
Louis, Missouri
Priyatna, A. & Uray B.A. (2014). 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta : Gramedia
Rahmawati W. & Nia N.W. (2016). Gizi untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan. Diakses dari
http://gizi.fk.ub.ac.id/sekilas-gizi-1000-hpk/ pada 30 Juli 2017
Zakaria, F. (2012). Pengaruh Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) dan Daun Katuk
(Sauropus androgynous L.Merr) pada Ransum Kambing Peranakan Etawah (PE)
Laktasi Terhadap Kuantitas dan Kualitas Susu. Skripsi: Institut Pertanian Bogor
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
[Type text]
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Disajikan pada Program Kerja KKN BBM 56 Tematik UNAIR di Desa Sidojangkung
Oleh Kelompok :
4. Bramasta Widyantama/
041611323023
[Type text]
7. M. Syaiful Azis / 041611223034
6. Syafitri Marita Ghassani /
151610383067
Universitas Airlangga
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Setelah mendapatkan penjelasan tentang tanaman obat keluarga diharapkan dapat mengetahui
tentang TOGA untuk kesehatan ibu dan anak, memotivasi keluarga untuk menjaga kesehatan anak
dan dirinya sendiri serta cara dalam memanfaatkan TOGA
[Type text]
Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :
1. Pengertian TOGA
2. Keunggulan TOGA
3. Jenis tanaman untuk TOGA
4. Jenis dan cara membuat ramuan TOGA pada KIA
IV. METODE
1. Ceramah
3. Simulasi
VIII. MEDIA
1. Leaflet
2. Slide PPT
3. LCD
4. Laptop
1. Pendahuluan
5 menit
d. Menyampaikan Salam - Membalas salam
e. Perkenalan diri dan menjelaskan - Mendengarkan
[Type text]
No. Kegiatan Respon Audien Waktu
b. Penjelasan :
2. Pengertian TOGA
3. Tujuan dan manfaat budidaya TOGA Mendengarkan dengan
15 menit
penuh perhatian
4. Keunggulan TOGA
5. Jenis tanaman untuk TOGA
6. Jenis dan cara membuat ramuan
TOGA pada KIA
c. Simulasi Pemanfaatan TOGA
3. Penutup
Membalas Salam
[Type text]
Observer : Tuti Kurniati
VIII. EVALUASI
3. Struktur
60 % atau lebih undangan menghadiri acara
Alat dan media sesuai dengan rencana
Peran dan fungsi masing masing sesuai dengan yang direncanakan
4. Hasil
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
5. Proses
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 60 % masyarakat mampu :
[Type text]
TOGA pada Kesehatan Ibu dan Anak
I. Pengertian
Taman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya yang berkhasiat sebagai
obat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah,
kebun ataupun ladang yang digunakan khusus untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat apotik hidup (Muhlisah, 2015).
Tujuan utama budidaya tanaman obat yaitu untuk melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta melestarikan kekayaan alam melalui tanaman yang ada disekitar
kita. Manfaat yang didapat dari budidaya tanaman obat antara lain:
8. Efek samping yang ditimbulkan sangat kecil (tergantung pada pemakaian dosis, pembuatan
higienis dan penyimpanan baik serta pemakaian sesuai dengan takaran).
10. Obat-obatan tradisional bersifat konstruktif atau memperbaiki secara perlahan-lahan tapi
menyeluruh sedangkan obat-obatan modern bersifat destruktif yaitu menyembuhkan secara
cepat dengan dosis tinggi, tetapi belum tentu aman bagi tubuh.
Manfaat dan Keunggulan dari tanaman obat keluarga adalah sebagai berikut:
[Type text]
3. Dapat dipergunakan untuk berbagai macam penyakit; obat kuat (tonikum), obat penyakit
(dalam dan luar), untuk mempercantik diri (kosmetika).
4. Proses pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia, (dengan air dingin atau panas untuk
menyeduhnya) atau di rebus.
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis- jenis
tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Jenis dan cara Membuat Ramuan TOGA untuk Kesehatan Ibu dan Anak
1. Bawang Putih
Bawang putih mengandung sulfur yang menghasilkan bau khas dan membuat
sebagian besar orang membenci baunya. Namun selain dipakai sebagai bumbu untuk
membuat citarasa masakan lezat, bawang putih mengandung allium yang bersifat sebagai
antibacteri, hasil penelitian (Haim Shmuely, 2015) mengungkapkan bahwa kandungan allium
dapat menghambat perkembangan Helicobacter pylori sehingga infeksi bakteri tersebut
lebih rendah (Haim Shmuely, 2015).
[Type text]
Bayan (2013) mengungkapkan bawang putih berkontribusi sebagai pencegah dan
treatment untuk mengatasi penyakit kardiovaskular. Bawang putih berperan untuk
mencegah tekanan darah tinggi, mencegah artherosclerosis, menurunkan serum kolesterol
dan inhibisi penumpukan trombosit dan meningkatakan aktivitas fibrionolitik. Adapun
ramuan yang dapat dibuat dari bawang putih untuk mencegah dan mengobati penyakit
sebagai berikut (Muhlisah, 2015):
2. Jeruk Nipis
Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buahnya mengandung
banyak air dan vitamin C yang cukup tinggi. Daun, buah, dan bunganya mengandung minyak
terbang. Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak
[Type text]
terkena sinar matahari. Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin),
minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat,
aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang
vitamin B1 dan C.
Rasa jeruk nipis yang asam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat
pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Dari kandungan berbagai minyak dan zat di
dalamnya, jeruk nipis dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak
teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan,
menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk,
amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
Hasil dari beberapa penelitian terakhir menunjukkan, jeruk nipis juga mempunyai
manfaat mencegah kekambuhan batu ginjal, khususnya batu ginjal kalsium idiopatik.
Menurut laporan tersebut, mengonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu ginjal.
Hal ini diakui oleh Kepala Instalasi Renal RS Dr Sardjito, Yogyakarta, Prof DR Mochammad
Sjabani. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi,
sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Ia mengatakan
kandungan sitrat jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia Swingle yang bulat) 10 kali lebih besar
dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok, atau enam kali jeruk manis. Kandungan
sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogram. Pada umumnya asam sitrat dalam air kemih pada
penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari. Maka pemberian jeruk nipis
lebih bagus dikonsumsi sesaat sesudah makan malam. Perasan jeruk nipis yang dikonsumsi
sesudah makan malam tersebut dilaporkan tak menimbulkan keluhan lambung. Air perasan
dua buah jeruk nipis itu diencerkan dalam dua gelas air. Meminum campuran jeruk ini bisa
menurunkan dan mencegah kekambuhan batu ginjal kalsium idiopatik. Pencegahan penyakit
ini perlu sebab jenis ini ditemukan pada sekitar 80% penderita batu ginjal. Namun, upaya
pencegahan dan pengobatan penyakit ini dilakukan dengan cara membatasi konsumsi garam
atau makanan asin, memberi masukan kalsium yang cukup, dan mengonsumsi protein
rendah fosfat.
3. Kunyit
[Type text]
Kunyit merupakan bahan makanan yang sangat terkenal di Asia.
Berbagai makanan tradisional memanfaatkan kunyit karena rasa khas dan aroma yang nikmat
yang dihasilkan. Pemanfaatan kunyit selain sebagai makanan sejak lama digunakan sebagai
obat. Kandungan curcumin memiliki banyak manfaat untuk mencegah dan mengobati
berbagai penyakit.
Di India kunyit digunakan sebagai obat tpikal untuk cedera otot dan kesleo, ramuan
ini berfungsi sebagai anti-inflamasi sedangkan di China digunakan sebagai penurun demam.
[Type text]
rebus daun pegagan dan kunyit
hingga air menjadi 1/3
4. Bawang merah (Allium cepa L)
kemudian saring
Saring dan tambahkan madu
lalu minum
Mengandung kandungan
minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Kegunaan:
mengobati demam pada anak, perut kembung, masuk angin, kerokan, disentri, hipertensi,
kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/mastitis, melancarkan air seni pada anak disertai
demam. Untuk menurunkan demam, parut bawang merah secukupnya, balurkan di tubuh
bayi/ anak. Cara lain untuk masuk angin anak : ambil beberapa bawang merah, dicuci, parut
kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa atau minyak telon secukupnya, lalu tampelkan
ke ubun-ubun, dan balur ke seluruh tubuh. Selain menurunkan panas, bawang merah juga
bisa mengobati perut kembung. Caranya, balurkan bawang yang sudah diparut pada bagian
pusar. Bisa juga menggunakan daun jarak yang sudah dihangatkan. Olesi dengan minyak
kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.
5. Daun Papaya
[Type text]
payudara Anda kecuali puting. Resep ini merupakan warisan nenek moyang kita yang dikenal
sangat baik memperbaiki kualitas ASI. Bagi penderita demam berdarah, atau yang sedang
mengalami gejala demam berdarah sangat disarankan untuk mengonsumsi daun pepaya.
Karena daun pepaya memiliki kandungan yang bisa mengobati atau menetralkan gejala
demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk. Caranya, campur lima lembar daun pepaya,
temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga masak, kemudian dinginkan
sebelum diminum.
7. Jarak Pagar
[Type text]
betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, muncul diujung batang atau ketiak daun.
Buah berupa buah kotak berbentuk bulat telur, diameter 2 4 cm, berwarna hijau ketika
masih muda dan kuning jika masak. Buah jarak terbagi 3 ruang yang masing masing ruang
diisi 3 biji. Biji berbentuk bulat lonjong, warna coklat kehitaman. Biji inilah yang banyak
mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30 40 %. Manfaat Jarak pagar berkhasiat
sebagai obat cacing, obat perut kembung, dan obat luka.
Berbagai macam ramuan yang dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai penyakit menurut
Depkes (1992) adalah sebagai berikut:
A. Demam
1. Ramuan demam panas biasa
a.bahan
Panas menggigil
Keringat dingin
Nyeri otot
Pucat, lesu
Sakit kepala
b.Bahan yang diperlukan
[Type text]
Daun pepaya 1/2 pelepah
Kencur 1 jari dipukul/dimemarkan
Air 3 gelas
c.Cara pembuatan
Semua bahan direbus, kalau perlu di tambah dengan gula merah secukupnya sampai airnya
tinggal 1 1/2 gelas.
d.Cara pemakaian
Minimal diminum 3 x sehari 1/2 gelas. Diulang lagi setiap hari sampai 1 minggu.
Panas tinggi
Anak rewel, lemah
Batuk-batuk
Mata merah
Bintik-bintik merah coklat di kulit
b. Bahan yang diperlukan
Daun sambiroto, pule dibersihkan, kemudian didihkan sampai menjadi 1/2 gelas
d. Cara pemakaian
Diminum 2 x sehari 1/2 gelas pagi dan sore, ulangi tiap hari sampai panasnya mereda.
B. Batuk
1. Ramuan Batuk biasa
a.Bahan
Kencur 3 jari
Garam 1 sdt
b. Cara pembuatan
[Type text]
Tambahkan air 3/4 cangkir
Peras dengan kain bersih
c. Cara pemakaian
2. Batuk Pilek
a. Ciri-ciri penyakit
d. Cara pemberian
Napas berbunyi
Berkeringat
Sesak napas
b. Bahan
[Type text]
Cuci daun randu dan pegagan
Tumbuk dengan sedikit air, setelah halus tambah air matang dan saring
Tambah dengan gula batu dan aduk hingga larut.
d. Cara pemakaian
C. Sakit perut
1. Ramuan sakit perut biasa
c. Cara pemakaiannya
a.Ciri-ciri penyakit
Bahan setelah dicuci, dipotong kecil-kecil. Setelah itu, direbus hingga mendidih sampai
diperoleh 1 cangkir
d. Cara pemakaian
[Type text]
Diminum 2 x sehari 1/2 cangkir.
3. Muntah mencret
a. Bahan
c. Cara pemakaian
Ramuan tersebut dimakan. Bila terlalu pahit, bisa dikombinasi dengan sayur atau lauk-pauk
a. Ciri-ciri penyakit
Minum 2 x sehari satu ramuan, pagi hari sebelum makan dan malam hari sebelum tidur.
D. Gatal
1. Ramuan gatal-gatal biasa
a. Bahan yang diperlukan
[Type text]
b. Cara pembuatan
c. Cara pemakaian
a. Ciri-ciri penyakit
Kuas lengkuas yang sudah direndam dalam cuka digosokkan pada kulit yang sakit 2 x sehari
a. Ciri-ciri penyakit
Bercak-bercak bundar di kulit selebar beberapa cm dengan tepi berbatas jelas kemerahan.
Bersisik biasanya dibadan, tangan, kaki, lipatan paha, sela jari dan kepala.
b. Bahan yang diperlukan
Daun landep 1 genggam.
Jeruk nipis 1 buah
c. Cara pembuatan
Bintik-bintik bergerombol
[Type text]
Rasa amat gatal terutama diantara jari-jari tangan dan kaki.
Pergelangan sebelah dalam dan pantat.
b. Bahan yang diperlukan
d. Cara pemakaian
REFRENSI
[Type text]
[Type text]