Professional Documents
Culture Documents
2. KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur dan Trauma pada gigi
Klasifikasi menurut :
Ellis (Dr. Finn)
Sommor
Angle
Ellis (Grossman et al, 1988)
Heithersay & Morile
WHO(1978)
Modifikasi WHO (Andreasen)
KLASIFIKASI FRAKTUR :
1. Gigi anterior oleh karena trauma menurut ELLIS (FINN):
Ada 9 klas.
a. Fraktur simpel : fraktur hanya email atau hanya melibatkan sedikit dentin.
b. Fraktur klas II : fraktur mengenai jaringan dentin tetapi pulpa belum terkena.
c. Fraktur kias III : fraktur gigi yang mengenai dentin dan pulpa sudah terkena.
d. Fraktur kias IV : fraktur karena trauma sehingga gigi menjadi non vital, dapat atau
tanpa disertai hilangnya struktur mahkota gigi.
e. Fraktur kias V : fraktur karena trauma yang menyebabkan terlepasnya gigi
tersebut.
f. Fraktur kias VI : fraktur akar gigi tanpa atua diserta hilangnya struktur mahkota
gigi.
g. Fraktur klas VII : pindahnya tempat gigi tanpa disertai fraktur akar maupun
mahkota.
h. Fraktur KIas VIII : fraktur mahkota disertai dengan perubahan tempat gigi ybs.
i. Fraktur klas IX : khusus untuk gigi decidui, di mana trauma akan menyebabkan
kerusakan gigi tsb.
Pada fraktur obliqua atau simple dapat dilakukan rencana perawatan yaitu :
1. Mahkota Jaket.
2. Restorasi Inlei, di mana reparasi pada bagian palatinal tanpa Dove Tail
(TAFEL INLAY) = PIN INLAY.
3. Restorasi kLas IV Inlay + incisal lock
+ labial window
4. Tumpatan Resin komposit T. ETSA
Perawatan Saluran Akar Gigi adalah pengambilan seluruh jaringan pulpa dari
rongga pulpa suatu gigi
10 Panjang kerja pada apex muda kira-kira 0,5 mm dari ujung akar.
PULP DEBRIDEMENT
-Pengambilan jaringan pulpa dengan ekskavator sampai orifice. Gunakan probe endodontic
untuk mencari orifice.
-Eksplorasi saluran akar untuk mencari jalan masuk ke saluran akar melalui orifice dengan
smooth broach atau jarum miller.
-Ekstirpasi jaringan pulpa saluran akar dengan cara jarum ekstirpasi / barbed broach
dimasukkan sedalam 2/3 panjang saluran akar Kemudian putar 180 searah jarum jam lalu
ditarik keluar .
PENGUKURAN PANJANG KERJA
Metode pengukuran yang digunakan ialah metode radiograf secara langsung
Caranya:
1.Mengukur panjang gigi estimasi pada radiograf diagnostik (radiograf preoperatif) pasien,
yaitu dari foramen apikal sampai ke titik referensi.
2.Panjangnya kemudian dikurangi 1mm, sebagai faktor pengaman, karena kemungkinan
terjadi distorsi pada waktu pengambilan radiograf
3.Ukur instrumen (file atau reamer) yang akan dipakai untuk mengukur panjang kerja
kemudian diberi stopper.
4.Masukkan instrumen tadi ke dalam saluran akar hingga stopper terletak pada titik
referensinya.
5.Buat radiograf lagi
6.Ukur selisih instrumen dengan foramen apikalis pada radiograf. Selisih ini kemudian
ditambahkan panjang instrumen yang masuk saluran akar. Angka ini merupakan panjang gigi
7.Dari perhitungan di atas didapatkan:
Panjang kerja = panjang gigi 1 mm
Panjang kerja ini yang akan digunakan untuk preparasi saluran akar.
c.Finishing
Bagian tengah saluran akar dipreparasi dengan hedstroem file
Bagian koronal dipreparasi dG gates glidden drill utk membentuk coronal flaring (corong)
dapat diganti dengan hedstroem file
Preparasi saluran diakhiri dengan K file untuk menghaluskan dinding saluran akar.
Saluran akar dikeringkan dengan paperpoint
OBTURASI
Obturasi siap dilakukan setelah saluran akar dibersihkan dan dipreparasi sesuai dengan
ukuran dan kelembaban yang optimum. Menurut Grossman, material saluran akar dibagi
menjadi material plastis, solid, semen, dan pasta. Grossman juga menyatakan bahwa terdapat
10 syarat material saluran akar yang ideal, yang berlaku untuk material metal, plastis dan
semen, yaitu:
1. harus mudah dimasukkan ke saluran akar
2. harus dapat mengisi dinding lateral saluran akar
3. mengalami pengerutan setelah dimasukkan kedalam saluran akar
4. Harus tahan terhadap kelembaban
5. Bersifat bakteriostatik, atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
6. Bersifat radiopak
7. tidak member perwarnaan terhadap struktur gigi
8. tidak mengiritasi jaringan periradikular
9. bersifat steril
10. Mudah dikeluarkan dari saluran akar jika dibutuhkan
Gigi Sulung
Teknik single cone
Teknik pengisian saluran akar untuk teknik preparasi secara konvensional
Tahapan :
- Pencampuran pasta saluran akar petunjuk pabrik
- Pasta diulaskan pada jarum lentulo dan guttap point untuk kemudian dimasukan kedalam
saluran akar yang telah dipreparasi jarum lentulo sesuai panjang kerja dan diputar berlawanan
jarum jam.
- Guttap point ( trial foto disterilkan dengan alcohol 70% dan dikeringkan
- Kering ( diulas dengan pasta ) masuk ke dalam saluran akar.
- Guttap point di potong 1-2mm dibawah orifice dengan ekskavator yang ujungnya telah di
panasi dengan Bunsen burner hingga membara.
Gigi Permanen
Teknik Kondensasi Lateral
Dengan teknik preparasi saluran akar secara step back
Sering digunakan hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang sangat bengkok /
abnormal
Tahapan :
- Pencampuran pasta
- Guttap point trial disterilkan 70% alcohol dan dikeringkan
- Guttap point nomor 25 (MAF) diulasi dengan pasta ke saluran akar sesuai dengan tanda
yang telah dibuat dan ditekan kearah lateral menggunakan spreader.
- Ke dalam saluran akar diberi guttap tambahan, setiap memasukan guttap di tekan ke arah
lateral sampai saluran akar penuh dan spreader tidak dapat masuk dalam saluran akar
- Guttap point dipotong 1-2mm dibawah orifice dengan eskavator yang telah dipanasi
Metode kompaksi
- Menggunakan panas untuk mengurangi viskositas guttap perca dan menaikan plastisitasnya
- Digunakan untuk pengisi saluran yang lurus
- Menggunakan metode step back
4. PULPEKTOMI
Pulpektomi adalah pengangkatan seluruh jaringan pulpa. Pulpektomi merupakan
perawatan untuk jaringan pulpa yang telah mengalami kerusakan yang bersifat irreversibel
atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan keras yang luas. Meskipun perawatan ini
memakan waktu yang lama dan lebih sukar daripada pulp capping atau pulpotomi namun
lebih disukai karena hasil perawatannya dapat diprediksi dengan baik. Jika seluruh jaringan
pulpa dan kotoran diangkat serta saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil
perawatan yang baik pula.
Indikasi perawatan pulpektomi pada anak adalah gigi yang dapat direstorasi, anak dengan
keadaan trauma pada gigi insisif sulung dengan kondisi patologis pada anak usia 4-4,5 tahun,
tidak ada gambaran patologis dengan resorpsi akar tidak lebih dari dua pertiga atau tiga
perempat.
Pulpektomi Vital
Langkah-langkah perawatan pulpektomi vital satu kali kunjungan :
1. Pembuatan foto Rontgen.
Untuk mengetahui panjang dan jumlah saluran akar serta keadaan jaringan sekitar gigi yang
akan dirawat.
2. Pemberian anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit pada saat perawatan.
3. Daerah operasi diisolasi dengan rubber dam untuk menghindari kontaminasi bakteri dan
saliva.
4. Jaringan karies dibuang dengan bor fisur steril. Atap kamar pulpa dibuang dengan
menggunakan bor bundar steril kemudian diperluas dengan bor fisur steril.
5. Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dengan menggunakan ekskavatar atau bor bundar
kecepatan rendah.
6. Perdarahan yang terjadi setelah pembuangan jaringan pulpa dikendalikan dengan
menekankan cotton pellet steril yang telah dibasahi larutan saline atau akuades selama 3
sampai dengan 5 menit.
7. Kamar pulpa dibersihkan dari sisa-sisa jaringan pulpa yang telah terlepas kemudian
diirigasi dan dikeringkan dengan cotton pellet steril. Jaringan pulpa di saluran akar
dikeluarkan dengan menggunakan jarum ekstirpasi dan headstrom file.
8. Saluran akar diirigasi dengan akuades steril untuk menghilangkan kotoran dan darah
kemudian dikeringkan dengan menggunakan paper point steril yang telah dibasahi dengan
formokresol kemudian diaplikasikan ke dalam saluran akar selama 5 menit.
9. Saluran akar diisi dengan pasta mulai dari apeks hingga batas koronal dengan
menggunakan jarum lentulo.
10. Lakukan lagi foto rontgen untuk melihat ketepatan pengisian .
11. Kamar pulpa ditutup dengan semen, misalnya dengan semen seng oksida eugenol atau
seng fosfat.
12. Selanjutnya gigi di restorasi dengan restorasi permanen.
5. MUMIFIKASI
Perawatan mumifikasi dilakukan setelah gigi dimatikan dan hanya terbatas
pada ruang pulpa; sementara pulpektomi menyeluruh hingga mencapai foramen
apikal.
Pulpotomi devital/ mumifikasi (devitalized pulp amputatio)
Pulpotomi devital atau mumifikasi adalah pengembalian jaringan pulpa yang
terdapat dalam kamar pulpa yang sebelumnya di devitalisasi, kemudian dengan
pemberian pasta anti septik, jaringan dalam saluran akar ditinggalkan dalam keadaan
aseptik. Untuk bahan devital gigi sulung dipakai pasta para formaldehid.