You are on page 1of 26
BABII TEORI DASAR 2.1 Defenisi Jig and Fixture Jig dan fixture adalah alat pemegang benda kerja selama proses pemesinan sehingga diperolch produk yang seragam. Jig adalah alat khusus yang berfungsi memegang, menahan, atau diletakkan pada benda kerja yang berfungsi untuk menjaga posisi benda kerja dan membantu/mengarahkan pergerakan pahat. Fixture adalah alat khusus yang berfungsi memegang dan menahan benda kerja yang berfungsi untuk menjaga posisi benda kerja selama proses pemesinan 2.2 Sistem Perkakas Bantu Modular [1] Untuk dapat memenuhi kebutuhan industri dengan baik maka telah dikembangkan sistem-sistem perkakas bantu moduler MES (Moduar Fixture System). Modular Fixture System harus memenuhi sejumlah kriteria tertentu, antara lain (3): 1. Lokasi dari benda kerja yang dipegang harus telit. 2. Benda kerja harus dipegang dengan aman schingga tak tergeser oleh gaya-gaya pemotongan. Kedua kriteria ini akan menjamin ketelitian dan mampu ulang sebuah benda kerja. Salah satu kriteria tambahan adalah bahwa elemen-elemen modular fixture system harus dapat dirakit dengan mudah dan cepat, juga harus tersedia elemen dalam jumlah dan variasi yang cukup besar untuk dapat menangani berbagai variasi benda kerja. Modular fixture terdiri dari elemen-elemen yang dapat dikelompokkan sebagai be it jidang dasar dari sebuah perkakas bantu a. Elemen-clemen dasar; merupakan bidang- pegang, diatas mana semua elemen penumpu, elemen lokasi dan elemen penuntun di pasang, b. Elemen-elemen penumpu; fungsinya adalah sebagai lokator dan/atau menumpu dari benda kerja terdiri dari blok V, pelat penyiku dan seterusnya. lemen-elemen pencekam; dalam kelompok ini termasuk semua baut T, batang engkol, baut & mur untuk cekam engkol dan sebagainya. 4. Elemen-elemen kombinasi; elemen-elemen ini dipakai untuk benda kerja-kerja dengan bidang miring, pola lubang pada sebuah lingkaran pits dan untuk memudabkan dan mempercepat pengoperasian perkakas bantu. Elemen-elemen yang terdiri dari meja indeks, batang sinus, meja miring, cekam sisip dan sebagainya Dalam perancangan modular fixture sangat penting untuk memilih jenis, ukuran dan jumlah elemen-elemen fixture seperti base (dasar), clamping (pencekam), lokator (penumpu) dan aksesioris yang diperlukan. 21.1 Jenis-jenis Modular Fixture [2] Jenis-jenis modular fixture berdasarkan based system terdiri dari 1. T-Slot-Based System Fungsi dari T-Slot-Based System adalah untuk locating, clamping, supporting dan guiding, Dapat digunakan untuk berbagai proses pemesinan turning, milling, drilling, boring, Paling banyak digunakan pada proses drilling. Gambar 2.1. T-Slot-Based System 2. Dowel-Pin-Based System Saat ini digunakan secara Iuas pada pemesinan NC untuk Jot berukuran kecil atau tunggal Gambar 2.2. Dowel-Pin-Based System Perbedaan antara T-Slot-Based System dengan Dowel-Pin-Based System dapat dilihat pada tabel 2.1. ‘Tabel 2.1. Perbedaan T-Slot dengan Dowel-Pin-Based System EF Slot | Dowel-Pin |] Variasi konfigurasi fixture Lebih banyak | Lebih sedikit | | Jumiah komponen fixture yang dibutuhkan | Lebih banyak — | Lebih sedikit Kekuatan fixturing Lebih rendah ebih Keahlian operator yang dibutuhkan Terampil Biaya manufaktur ~~ Lebih tinggi Lebih rendah 2.1.2 Komponen-komponen Modular Fixture (2) Komponen-komponen modular fixture terdiri dari plat dasar, lokator, klem, dan aksesoris fixture. 1, Plat dasar Plat dasar ini ada beberapa macam diantaranya yaitu : a. Plat dasar slot, b. Plat dasar lubang dan c, Plat dasar magnet. Gambar 2.4. Plat Dasar Lubang 2. Lokator dan suport Fungsi lokator (alat bantu untuk penopang dan peletakan) adalah untuk : © Menjamin posisi peletakan benda kerja + Menjamin kemudahan proses loading dan unloading © Menjamin kondisi foolproof Istilah lokator memiliki beberapa makna antara lain yaitu : © Lokator yang berfungsi untuk menahan beban benda kerja dan menjamin penopangan yang kaku disebut support (penopang) © Lokator yang berfungsi untuk menghasilkan titik/bidang referensi pada sisi benda Kerja (edge) disebut lokator (Jocator) atau stopper Gambar 2.5. Lokator dan Suport 3. Klem Pencekam memiliki dua makna tergantung dari sistem yang ditinjau: + Umum: bagian peralatan produksi yang berfungsi menahan/memegang benda kerja (termasuk jig dan fixture) + Clamping: bagian jig/fixture yang berfungsi mencekam benda kerja schingga posisi benda kerja tidak berubah selama proses pemesinan Kondisi yang harus dipenuhi dalam workholding/ pencekaman: ‘* Cukup kuat untuk memegang benda kerja dan menahan pergeseran benda kerja Tidak merusak/mendeformasi benda kerja © Menjamin Joading dan unloading benda kerja dengan cepat Posisi klem dalam proses pemesinan harus : « Selalu bersentuhan dengan benda kerja pada posisi yang rigid * Untuk menghindari defleksi benda kerja harus ditahan menggunakan alat bantu * Klem harus diletakkan sedemikian schingga tidak mengganggu pergerakan pahat « Kiem harus diletakkan sedemikian schingga operator dapat bekerja dengan mudah dan aman, Gaya-gaya pencekaman untuk multi arah gaya pahat : © Proses drill, bor, reaming Gaya Tangensial (F,) pee: a Gaya tangensial [N] Konstanta gaya spesifik [N/mm2] Pemakanan per mata pahat [mm/mata pahat] : Pemakanan per putaran pahat (mm/putaran) Ft Ks fi a 4: Diameter pahat (mm) Gaya aksial (Fa) bekerja searah dengan arah pemotongan pahat eo Kosar Site 2) © Proses Milling | Gaya Tangensial (F,) = 00 HL Bye kd 00K af ay Ser sne23) Ft: Gaya tangensial (N] Ks: Konstanta gaya spesifik [N/mm2] Q _ : Laju pembuangan material [em3/min] Ks: Konstanta daya spesifik (N/mm2) ar: Lebar pemakanan radial [mm] aa: Kedalaman pemotongan [mm] f Laju pemakanan [mm/min] v _: Kecepatan potong {m/min} fi: Pemakanan tiap mata pahat [mm] n : Putaran pahat per menit [rpm] m __; Jumlah mata pahat Jenis-jenis klem ada beberapa macam diantaranya yaitu : 1. Strap Clamp Ciri-ciri klem antara lain yaitu © Mckanisme kerja seperti tuas/pengungkit ‘¢ Berdasarkan posisi tuas, dibagi ke dalam tiga kelas; kelas pertama, kedua, dan ketiga © Gaya yang diterima benda kerja dan gaya yang dibutuhkan sebanding dengan posisi tuas, karena itu pemilihan posisi tuas menjadi faktor yang sangat penting Dapat digerakkan manual maupun secara mekanis, Gambar 2.6. Sirap Clamp 2. Screw clamp Klem ini menggunakan bentuk ulir. Gambar 2.7. Screw Clamp 3. Cam-action clamp Klem ini menggunakan cam untuk mencekam, Gambar 2.8. Cam-action Clamp Wedge clamp (baji /incline plane) Klemp ini menggabungkan prinsip baji dengan cam. Gambar 2.9. Wedge Clamp 5. Toggle-action clamp Klem ini memiliki empat aksi/pola pencekaman: hold down, squeeze, pull, dan straight line. 10 (O3 Gambar 2,10. Toggle-action Clamp 6. Power clamping Dengan klem ini gaya manual diganti dengan mekanis. Tenaga yang digunakan adalah hydraulic, pneumatic atau air-to-hydraulic booster. Keunggulannya tekanan dapat dikendalikan dan kecepatan clamping. se PP Gambar 2.11. Power Clamping 7. Chuck dan Vise Gambar 2.12, Chuck dan Vise 8. Klem non mekanis Digunakan untuk kondisi yang ekstrem dalam hal ukuran, bentuk, atau kemungkinan distorsi. Jenis utama adalah magnetic dan vaccum chuck. Gambar 2.13. Klem Non Mekanis 4. Aksesoris fixture ‘Aksesoris fixture ada beberapa macam diantaranya yaitu : 1. Baut 3. Retaining Rings Gambar 2.16. Retaining Rings 12 4, Pasak (Dowel) 4 é. T. df NOT é ql Gambar 2.17. Pasak (Dowel) 5. dig Pin Gambar 2.18. Jig Pin 2.2 Mesin Bubut Mesin bubut merupakan salah satu mesin perkakas yang memiliki gerak utama berputar yang dihasilkan dari motor penggerak dan diteruskan ke spindel utama untuk memutar chuck. Fungsi mesin ini sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan jalan melakukan penyayatan atau pemotongan terhadap benda kerja tersebut dengan menggunakan sebuah pahat, posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin sedangkan pahat diam (tidak berputar), tetapi hanya bergerak horizontal (Kekiri-kekanan) searah dengan sumbu mesin untuk melakukan penyayatan, dapat dilihat pada gambar 2.19. [8] Gambar 2.19 Mesin bubut (Sumber: Lab, Tek Mok Mesin UNRI) B Pada mesin bubut ada beberapa macam gerakan utama yang terjadi pada mesin bubut. Diantaranya adalah sebagai berikut [8]: ns Gerakan utama (gerakan penyayatan) Pada gerakan ini pisau perkakas menusuk benda kerja dan mencongkel serpih. Gerakan laju Gerakan yang melaksanakan kesinambungan penyajian bahan untuk diserpih. Misainya jika tidak ada gerakan laju yang mendatangkan bahan untuk diserpih, maka penyerpihan akan berhenti setelah satw putaran benda kerja walaupun gerakan utama berlangsung terus. Gerakan penyetelan Gerakan yang dilaksanakan sebelum awal penyayatan untuk menempatkan benda kerja dan perkakas pada posisi yang benar. Laju dan kedalaman tusukan menentukan besar penampang serpih. Gambar 2.20 Macam — macam gerakan mesin bubut 2.2.1 Pekerjaan Membubut [8] Mesin bubut dapat melakukan berbagai macam pekerjaan atau benda kerja. Diantaranya seperti yang terlihat pada gambar 2.21 : 14 Gambar 2.21 Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan pada mesin bubut Keterangan gambar 2.21 a. Membubut memanjang/lurus 1. Gerakan utama b. Membubut muka atau meratakan 2. Gerakan laju ujung benda kerja ( facing ) 3. Gerakan penyetelan cc. Membubut tirus d. Membubut alur e. Membubut profil a, Membubut Lurus Pada pembubutan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja sedangkan pada pembubutan yang mendatar pahat menempel pada sisi-sisi permukaan benda kerja, jika memakai cara pembubutan otomatis pahat dapat bergerak secara horizontal (maju-mundur) kearah melintang. Pembubutan secara otomatis dapat diatur kecepatanya sedangkan untuk pekerjaan finishing biasanya gerakan otomatisnya lebih diperlambat, agar didapat permukaan benda kerja yang halus. Pada pembuatan tirus ini dipergunakan pahat tirus. Cara pembubutan ini adalah cara pembubutan yang paling sederhana dalam proses _pekerjaan mempbubutan. b. Membubut Muka atau Meratakan Ujung Benda Kerja, Pembubutan inj dilakukan setelah pembubutan lurus, biasanya pekerjaan ini dilakukan sebagai finishing untuk meratakan dari ujung benda kerja. 2.2.2 Bagian — Bagian Utama Mesin Bubut Mesin bubut mempunyai bagian — bagian utama yang sangat penting pada saat akan melakukan proses pembubutan. Bagian utama merupakan mesin dasa.r yang menempel pada mesin bubut dan membantu dalam proses pembubulan. Bagian utama mesin bubut adalah sebagai berikut™! a Gambar 2.22 Bagian ~ bagian utama mesin bubut Keterangan Gambar 1. Bed (dudukan) 2. Kepala tetap 3. Kepala lepas 4. Eretan 5. Batang penghantar (support) 2.2.3 Pahat Bubut Pahat bubut merupakan alat pemotong atau penyayat dan pembentuk benda kerja pada mesin bubut. Untuk dapat melakukan proses pembubutan, bahan pahat potong, sangat perlu diperhatikan agar kemampuan potong pahat terhadap benda kerja dapat berlangsung maksimal. Bentuk pahat potong bermacam-macam, pahat potong dapat digunakan sesuai dengan jenis pengerjaan yang akan dilakukan. Bentuknya bermacam — macam sesuai dengan kebutuhanya masing — masing Gambar 2.23 Macam ~ macam pahat bubut Keterangan Gambar 2.23 1. Pahat kikis tekuk kanan 11, Pahat alur Pahat kikit Turus kanan 12. Pahat ulir pucuk 3. Pahat kikis hurus kiri 13, Pahat penggal 4. Pahat kikis samping kanan 14, Pahat bubut bentuk S. Pahat pucuk samping kanan 15. Pahat bubut dalam 6. Pahat poles pucuk 16. Pahat sudut dalam 7. Pahat poles pucuk 17, Pahat kait 8. Pahat poles lebar 18. Pahat k 9, Pahat bubut samping kanan 19, Pahat ulir dalam 10, Pahat bubut samping kiti 2.2.4 Perhitungan Mesin Bubut ® Gambar 2.24 Benda kerja > Kecepatan potong (V) > Waktu pemotongan (t) (2.5) te = Ldvr (min)... > Kecepatan Pemakanan (vi) vy =f.n (mm/min). > Kecepatan penghasilan Geram ( Z) Z=f.a.v(em'/min)..... > Lebar pemotongan (by) by=a/sin. Kr (mm) > kedalam potongan (ay) 42) (nm) a 7 (2.8) 2.3 Mesin Gurdi © Mesin gurdi merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang paling sederhana, yang digunakan dalam proses produksi dan pekerjaan ruang perkakas. Mesin ini berfungsi untuk membuat lubang dalam sebuah objek dengan menekan sebuah gurdi dengan gerakan utama berputar. Gambar 2.25. M in Gurdi (Sumber: Lab, Tek Mek Mesin UNR) Gurdi adalah scbuah pahat potong yang ujungnya berputar dan memiiliki satu atau beberapa tepi potong dan galur yang berhubungan dan berkesinambungan disepanjang badan gurdi seperti pada gambar 2.26. Gambar 2.26 Jenis —jenis pisau gurdi Mesin gurdi mempunyai Gua gerakan yaitu 1. Gerakan utama Gerakan utama yaitu gerakan berputar (baik searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam) 19 2. Gerak laju Gerak laju yaitu gerakan turunnya mata gurdi mendekati benda kerja dan sclanjunya melakukan pemakannan, Gambar 2.27. Gerakan mata gurdi “’ Perhitungan Kerja Pada Mesin Gurdi Banyaknya pelepasan logam adalah fungsi dari kecepatan potong dan hantaran mesin, Mutu lubang juga ditentukan oleh kekuatan mesin, ketepatan, dan desain atau teknik dari penggurdi. Kecepatan potong (Vg) yang dinyatakan dalam meter/menit adalah ukuran dari kecepatan keliling dari penggurdi. Dimana dengan berpedoman pada kecepatan potong yang diizinkan kita dapat menentukan putaran mesin gurdi yang akan dipakai, yaitu 1000 Kecepatan potong tergantung dari kekerasan dari bahan, dimana makin kasar dan makin rendah. Dimana tingkat makin keras maka kecepatan potongnya akan s kecepatan potong dari mata gurdi dengan bahan HSS dapat dilihat pada tabel 2.5 untuk berbagai macam bahan yang akan digurdi. Tabel 2.3. Tingkat kecepatan potong bahan. {Bahan Kecepatan potong ( m/menit ) Baja cnet o mean ‘Aluminium iseaeaael Besi cor = 30 Magnesium [nnn [Kuningan | 20 Feeding penggurdi dipertimbangkan bila ingin produksi yang lebih cepat, schingga umur pahat akan lama pemakaianya. Besarnya kelebihan ukuran lubang yang didapat dari penggurdi dapat dihitung,yaitu = Kelebihan ukuran rata—rata = 0,05 + 0.13 D Kelebihan ukuran maksimum — = 0.13 + 0,13 D Kelebihan ukuran minimum = 0,03 + 0,08 D 2.4 Mesin Freis Dalam mesin freis pada umumnya terdapat tiga kemungkinan pergerakan meja- longitudinal, menyilang dan vertikal tetapi pada beberapa meja memiliki gerakan putar. Mesin Freis adalah jenis mesin yang dapat melakukan banyak tugas mesin perkakas, Permukaan datar ataupun berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan keiclitian yang istimewa. Pemotongan sudut, celah, roda gigi, dapat dilakukan dengan berbagai jenis alat potong. Pahat gurdi, peluas lubang dan arbor dapat dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor. Mesin ficis adalah salah satu jenis mesin perkakas yang dalam proses kerjanya gerak utamanya yaitu berputar sedangkan benda kerja bergerak kearah pisau freis. Pada dasarmya mesin freis adalah mesin perkakas untuk megerjakan penyelesaian suatu benda karja dengan mempergunakan pisau freis sebagai pahat penyayat yang berputar pada spindel, pisau freis dipasang pada sumbu arbor, jika arbor pada mesin freis berputar maka pisau freis akan ikut berputar kemudian melakukan proses penyayatan. Gambar 2.28 Mesin frei Dalam penggunaan pisau freis pemotongan berat dapat dilakukan tanpa banyak merugikan pada peyelesaian atau ketepatannya. Keuntungan mesin freis, ditambah lagi dengan ketersediaan dari pemotong yang sangat beraneka ragam. Proses turun akan menyebabkan benda kerja tertekan kemeja kerja dan meja terdorong oleh pahat yang mungkin suatu saat gaya dorong kan melebihi gaya stem kompensasi dorong ulir atau roda gigi pernggerak meja. Apabila keterlambatan gerak balik” tidak begitu baik maka mengeffeis turun dapat menimbulkan getaran bahkan kerusakan pada benda kerja. Proses freis naik lebih baik karena alasan diatas sehingga dinamakan cara konvensional. Akan tetay mengefieis naik akan mempercepat keausan pada pahat karena mata potong lebih banyak bergesekan dengan benda kerja yaitu pada saat mulai memotong dan selain itu permukaan benda akan lebih kasar. Mata pahat yang digunakan pada proses pembuatan modular fixture yaitu Jenis End Mills Cutter dan Jenis Mesin Freis yang digunakan adalah “ACIERA F3” Elemen Dasar Proses Freis Sebelum melakukan proses freis diketahui elemen dasar atau rumus yang dipakai pada proses freis. Elemen dasar tersebut diantaranya yaitu: Kecepatan potong 22 Ve = :d:.n m/menit 1 000 b, Gerak makan Fz = Vf mm /eigi.. (2.11) Zn c. Waktu pemotongan Te = m/menit (212) ve d. Kecepatan penghasil geram Z = Vf-a-w m/menit..... 1000 . Kecepatan pemakanan Vf =f: x mm/menit... f. Kedalaman_ potong a = (do 2 dm) mm. of(2.15) 2.8 Mesin Gerinda Pekerjaan mengeerinda bertujuan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan benda kerja sehingga rata dan halus. Roda pemotong terdiri dari banyak butiran kecil yang dilekatkan bersama, masing-masing butiran berlaku sebagai potong miniature. Proses mengerinda mempunyai keuntungan sebagai berikut : 1, Merupakan metoda yang umum dari pemotongan bahan seperti baja yang dikeraskan, Suku cadang yang memerlukan permukaan keras pertama kali dimesinkan untuk memberi bentuk selama logam dalam keadaan dilunakkan, hanya sejumlah kecil dari kelebihan bahan yang diperlukan untuk operasi menggerinda. Besamya kelegaan ini tergantung pada ukuran, bentuk dan kecendrungan suku cadang untuk melengkung selama operasi perlakuan panas. 23 Pengasahan pahat tangan pemotong merupakan kegunaan yang penting dalam proses ini 2. Disebabkan banyaknya mata potong kecil pada roda maka menimbulkan penyelesaian sangat halus dan memuaskan pada permukaan singgung dan permukaan bantalan 3. Penggerindaan dapat menyelesaikan pekerjaan sampai ukuran teliti dalam waktu singkat. Karena hanya sejumlah kecil bahan yang dilepas. maka mesin gerinda memerlukan pengaturan roda yang halus. Dimungkinkan untuk mempertahankan pekerjaan sampai + 0,005 mm dengan mudah 4. Tekanan pelepasan logam dalam proses ini kecil, sehingga memperbolchkan untuk menggerinda benda kerja yang mudah pecah dan benda kerja yang cenderung ‘melenting menjahui perkakas Mesin gerinda ada beberapa jenis diantaranya: 1. Mesin gerinda tangan, adalah mesin gerinda yang penggunaannya dengan cara mesin gerinda yang kita pegang, sementara benda kerja diam. Mesin gerinda tangan ini bisa digunakan pada setiap pengerjaan, seperti memotong, mengasah dan meratakan permukaan benda kerja. gerinda duduk, adalah mesin gerinda yang pemasangannya dengan cara 2. Mes diikat dengan baut pada bangku kerja. 3. Mesin gerinda berdiri, adalah mesin gerinda yang terpasang pada kaki yang tinggi 4, Mesin gerinda vertikal, adalah mesin gerinda yang khusus untuk meratakan permukaan benda kerja schingga benda kerja pada permukaannya menjadi halus dan rata, Masih banyak lagi jenis mesin gerinda yang ada 24 Js iad Gambar 2.29 Mesin Gerinda Tangan (Sumber: Lab. Tek, Mek, Mesin UNRD) Mesin ini digunakan untuk mengasah alat potong mesin perkakas lainnya seperti 1. Mengasah pahat mesin bubut atau alat potong mesin bubut, 2 Mengasah pahat mesin jengasah mata gurdi 2.6 Mesin Gergaji” Menggergaji adalah suatu proses pemotongan benda kerja, memotong bahan atau benda kerja dengan gergaji dapat dilakukan dengan dua jalan yaitu: gergaji tangan dan kedua gergaji mesin. Mesin gergaji biasanya diatur sedemikian rupa schingga sesudah distel, dapat bekerja tanpa diawasi karena mesin akan bethenti sendiri jika batangan yang akan dipotong sudah selesai digergaji. Sementara gergaji tangan digunakan untuk menggergaji sudut-sudut dan alur atau pemotongan bahan-bahan yang tipis. Mata potong daun gergaji mempunyai bentuk dasar yang sama dengan alat-alat potong lainnya, yaitu sudut bebas (a), sudut baji (B), sudut tatal (y) dan sudut potong (8) = sudut bebas (a) + sudut baji (B). Kerapatan mata potong/gigi daun gergaji diukur dalam satuan (jumlah gigi per inchi) dan dikelompokkan dalam tiga tingkatan, yaitu kasar, sedang dan halus. 25 Tabel 2.4 Kerapatan mata potong _ | Jumiah gigi per inchi__[ Kegunaan 18 Bahan lunak | —E 24 Bahan sedang | 32 Bahankeras | Gambar 2.30 Mesin Gergaji Tangan Gambar 2.31 Gergaji Tangan 26 2.7 Penandaan (Marking Out) Penandaan adalah suatu proses pemindahan dari gambar, bentuk benda atau petunjuk kepada permukaan benda kerja yang berupa titik, garis, huruf, angka atau tanda khusus lainnya Macam-macam dari penitik ada dua yait 1 figunakan untuk memberi tanda pada garis-garis gambar yang telah tik gar digores dengan penggores, sudut ujung dari penitik garis ini 60. 2. Penitik pusat; digunakan untuk memberi tanda pada bagian yang akan dilubangi atau didrill, sudut ujung penitik pusat ini 90° 2.8 Ulir dan Pemotongannya diawali di Amerika Serikat sekitar tahun 1839. Baut Produksi baut komer Kereta dahulu dibuat dari besi segi empat, diberi kepala pada catok pedal, dibulatkan dengan palu jalan primitif, dan ulir dalam bangku bubut penguliran. Dalam produksi baut pada awalnya, pabrik membangun hampir semua mesinnya sendiri, Kemudian mesin potong baut (pengulir) yang unggul dapat dipesan dari pabrik yang mengkhususkan diri dalam jenis mesin tersebut Ulir sekrup adalah suatu bukit yang penampangnya seragam, dalam bentuk heliks, pada permukaan sebuah selinder. Metoda Amerika Serikat untuk penanda ulir sekrup dalam urutan ukuran nominal (diameter pecahan atau nomor ulir), banyaknya ulir tiap inci, simbo! ulir,dan kelas ulir seperti gambar 2.32. Ukuran nominal adalah diameter besar dasar. Simbol ulir menunjukan bentuk ulir, seri, dan toleransi Sebagai contoh , % - 20 UNC ~ 2 A memiliki diameter nominal %4 in dengan 20 ulir tiap inci: A dan B berhubungan dengan ulir sebelah luar atau sebelah dalam. Ulir metric tidak mampu tukar dengan ulir Amerika serikat biasa. Ulir metric ditunjukan dengan huruf M yang diikuti oleh ukuran nominal dan jarak bagi dalam millimeter yang dipisahkan oleh tanda X, atau M6 x 0.75 — 5g6g. bagian terakhir dari penunjukan menunjukan toleransi. Untuk seri ng. kasar, maka penunjukan jarak bagi dan toleransi diabaikan, misalnya M6. Rumus ulir Mettic Jumlah ulir (2) = HP. so 016) Tinggi profil ulir(h) = d—d1 tekanan kontak yang teriadi 7 7 (2.18) axd,xhxe tegangan geser yang terjadi ! ter” Pxdxkxpxe 2.19) Untuk menetukan tegangan normal yang terjadi : Tow = 0,65 X Oy 0, T, Untuk memberi keamanan pada baut yang direncanakan, maka diberi factor keamanan Sf = 1,5 karena baja yang digunakan menerima beban dinamik maka dapat ditentukan kekuatan luluh sebesar : kekuatan tarik dapat ditentukan dengan persamaan : 0, = 0,6x0, o,= 06 NN Gambar 2.32 Ulir Bentuk Nasional Amerika Jarak bagi dinyatakan oleh pecahan dengan 1 scbagi pembilang dan banyaknya ulir tiup inci sebagai penyebut. Sebuah sekrup yang memiliki 16 ulir tunggal tiap incinya berarti jarak baginya 1/16. perlu diingat bahwa hanya pada sekrup berulir tungeal yang jarak baginya sama dengan jarak pengarahnya. Dalam SI, jarak bagi adalah jarak millimeter antara titik yang, sesuai pada profil yang berurutan, diukur sejajar dengan sumbunya. Pengarah adalah besarnya kemajuan sekrup secara aksial dalam satu putaran. Pada sekrup berulir ganda maka pengarahan adalah dua kali jarak bagi pada sekrup berulir tripe! maka pengarahan adalah tiga kali jarak bagi dan seterusnya. Ulir sekrup pada prinsipnya digunakan pada pengikat (fastener) misalnya seperti baut mesin, baut tungku (stove) dan sekrup. Ulir dari jenis ini disainnya sederhana dan mudah dibuat. Bentuk yang biasa adalah V meskipun terdapat beberapa variasi sedikit. Penggunaan lain ulir sekrup adalah untuk meneruskan daya seperti ditunjukan oleh kegunaan mekanis yang diperoleh dalam dongkrak sekrup biasa. Ullir juga meneruskan gerak, seperti misalnya ulir pengarah pada bangku bubut. Akhimya, ulir sekrup juga digunakan untuk alat ukur seperti micrometer. Bentuk dari pembuatan ulir dipengaruhi secara wajar oleh fungsi yang harus dipenuhinya. 29

You might also like