Professional Documents
Culture Documents
ASEAN
ASEAN
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km atau setara dengan 3% total luas daratan
di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total
populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010,
kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah
sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan
setelah Amerika Serikat, Cina,Jepang, Jerman, Perancis, Brasil, Inggris, dan Italia.
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-negara
anggota ASEAN:
Sejak Asean berdiri, Indonesia telah mengambil peran yang sangat penting. Peran pertama
Indonesia ditunjukkan dengan ikut mendirikan Asean. Selanjutnya Indonesia diberi kepercayaan
sebagai penyelenggara KTT Asean I. KTT ini dilaksanakan di Bali pada tanggal 23-24 Februari
1976. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan KTT Asean I adalah pembentukan Sekretariat Asean
di Jakarta. Adapun yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asean pertama adalah H.R.
Dharsono, seorang putra Indonesia. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa negara kita cukup
berperan besar dalam Asean.
Indonesia juga berperan dalam menciptakan perdamaian. Indonesia banyak membantu negara-
negara anggota Asean lain yang sedang mengalami konflik. Indonesia pernah menjadi penengah
konflik antara Vietnam dan Kamboja. Konflik ini terjadi karena Vietnam menduduki Kamboja.
Indonesia menjadi penengah kedua belah pihak sejak tahun 1987. Akhirnya, pada Konferensi
Paris untuk Kamboja tahun 1991, Kamboja dan Vietnam menyepakati perjanjian damai.
Peran penting lainnya adalah saat Indonesia menjadi penengah antara Pemerintah Filipina dan
Moro National Front Liberation (MNLF). Baik Pemerintah Filipina maupun MNLF sepakat untuk
melakukan pertemuan di Indonesia dan membuat perjanjian damai.
Selain hal-hal di atas, peran Indonesia juga tampak pada beberapa hal berikut.
Pada KTT Asean ke-9 tanggal 78 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan
pembentukan Komunitas Asean (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang
keamanan, sosial-kebudayaan, dan ekonomi.
Pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin,
Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Di antara pertemuan itu adalah
Pertemuan Tingkat Menteri Asean (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan Asean
(Asean Regional Forum), Pertemuan Kementerian Kawasan mengenai Penanggulangan
berbagai masalah yang terjadi, dan beberapa pertemuan lainnya.
Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca Gempa Bumi dan Tsunami pada Januari
2005. Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi
bencana Tsunami pada 26 Desember 2004. Negara Asean yang terkena tsunami adalah
Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini
diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan
dalam rangka memperingati hari jadi Asean ke-40.
Pada KTT Asean ke 19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan
rumah, salah satu catatan penting peran Indonesia dalam Asean adalah kesepakatan
Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free
Zone (SEANWFZ). Traktat yang sebelumnya sudah disusun di Bangkok, Thailand akhirnya
bisa diratifikasi selama Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Lewat traktat ini, negara-negara
anggota berkewajiban untuk tidak mengembangkan, memproduksi, atapun membeli,
mempunyai atau menguasai senjata nuklir.
31 Juli 2016
Presented by : Khairani Husnah (Cantik)