Berkembangannya industri Laundry yang tidak diikuti dengan
pengolahan limbahnya dengan baik.
Limbah laundry mengandung fosfat yang dalam konsentrasi berlebih akan menyebabkan eutrofikasi . Pohon Angsana merupakan salah satu pohon yang banyak tumbuh di Indonesia, Khususnya Surabaya namun hingga saat ini pemanfaatan kayunya belum optimal . Metode adsorsi menggunakan karbon aktif adalah metode yang dirasa tepat untuk mengolah limbah laundry yang mengandung fosfat tersebut . Menentukan waktu, dosis, pH dan ukuran adsorban kayu angsana optimum, untuk menurunkan fosfat (PO4) pada air limbah laundry di daerah sekitar kampus ITS Surabaya secara batch. Menentukan kemampuan removal fosfat (PO4) pada air limbah laundry di daerah sekitar kampus ITS Surabaya menggunakan metode adsorpsi arang aktif kayu Angsana secara batch. Ruang Lingkup Penelitian dilakukan dalam skala laboraturium di Laboraturium Teknik Lingkungan FTSP-ITS. Limbah yang digunakan adalah limbah laundry yang diambil dari daerah sekitar kampus ITS Surabaya. Parameter penelitian adalah fosfat (PO43-) pada limbah Laundry. Adsorban yang digunakan adalah arang dari kayu angsana. Penelitian dilakukan dengan metode batch (variabel : ukuran media, dosis adsorban, pH, arang tanpa proses aktivasi dan arang dengan proses aktifasi). Sebagai dasar untuk perancangan reaktor pengolahan dengan menggunakan proses adsorpsi untuk limbah laundry. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penegetahuan dan teknologi pengolahan air limbah, yaitu memberikan alternatif pengolahan lain terhadap senyawa fosfat sebagai bentuk pengabdian insan akademis dalam pembelajaran pemberdayaan masyarakat sebagai wujud Tri Dharma perguruan tinggi. Adorpsi adalah proses akumulasi substansi dipermukaan antara dua fase yang terjadi secara fisika atau kimia (Montgomery, 1985), atau proses terserapnya molekul-molekul pada permukaan eksternal dan internal suatu padatan (Benefild, 1982), atau sebagai peristiwa fisika yang melibatkan akumulasi antar fase pada permukaan suatu bahan (Weber, 1972). Akumulasi yang terjadi dapat berlangsung pada proses cair-cair, cair-padat, dan gas padat. Dalam pengolahan air, adsorpsi digunakan untuk meremove warna, rasa, bau, ataupun bahan-bahan organik seperti fenol, cresol, surfaktan dan lain sebagainaya. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADSORPSI Karakteristik Adsorban Karakteristik Adsorbat Waktu kontak dan Agitasi pH Temperatur Pohon Angsana banyak tumbuh di Indonesia, namun pemanfaatannya belum optimal. Penelitian yang dilakukan Meilita Triana Sembiring dan Tuti Sarma Sinaga, (2003). Menyimpulkan bahwa karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif. Tergantung besar atau volume pori pori, luas permukaasn dan bahan baku yang digunakan. Daya serap karbon aktif sangat besar, yaitu 25 - 100% terhadap senyawa organik/anorganik. Bila kadar fosfat dalam air terlalu rendah (0.01 mg/P/l), pertumbuhan tanaman ganggang akan terhalang, keadaan ini dinamakan oligotrop. Bila kadar sulfat dan nutrien tinggi, pertumbuhan tanaman ganggang tidak terbatas lagi (eutrop), sehingga tanaman tersebut dapat menghabiskan oksigen dalam sungai atau kolam pada malam hari. Fosfat dalam limbah laundry berasal dari sodium triplyphosfate (STPP) yang merupakan salah satu bahan yang kadarnya besar dalam larutan detergen (hera, 2003). Dalam detergen STPP ini berfungsi sebagai builder yang memiliki kemampuan menonaktikan mineral kesadahan dalam air. STPP ini akan terhidrolisis menjadi dan P043- dan P207 BATCH Pada skala penelitian di laboraturium proses ini dilakukan dengan mencampurkan antara media dan zat terlarut serta kemudian dilakukan pengadukan agar terjadi kontak secara merata. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui karakteristik adsorban yang digunakan yang dinyatakan dalam hubungan antara penurunan adsorbat dan berat adsorban yang digunakan dalam koefisien - koefisien dari persamaan yang ada. Ide Tugas Akhir
Studi Literatur
Persiapan Penelitian Persiapan Alat Persiapan Bahan Kimia