You are on page 1of 15

Jan27

GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN


Adalah gerak suatu benda dengan bentuk lintasan melingkar dan besar percepatan
sudut/anguler () konstan.
Jika perecepatan anguler benda searah dengan perubahan kecepatan anguler maka perputaran
benda semakin cepat, dan dikatakan GMBB dipercepat. Sebaliknya jika percepatan anguler
berlawanan arah dengan perubahan kecepatan anguler benda akan semakin lambat, dan
dikatakan GMBB diperlambat.

1. Percepatan Anguler ()
Sebuah benda bergerak melingkar dengan laju anguler berubah beraturan memiliki perubahan
kecepatan angulernya adalah :
= 2 1

Dan perubahan waktu kecepatan anguler adalah t, maka di dapatkan :

= perubahan kecepatan sudut (rad/s)


t = selang waktu (s)
= percepatan sudut/anguler (rads-2)

Sama halnya dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), pada GMBB berlaku juga :
Mencari kecepatan sudut akhir (t) :
t = 0 .t
Mencari posisi sudut / besar sudut () yang ditempuh:

= 0 t .t2

x = R.

Dapat diperoleh juga :

t2 = 02 2 .
dimana :
t = kecepatan sudut/anguler keadaan akhir(rad/s)
0 = kecepatan sudut/anguler keadaan awal (rad/s)
= besar sudut yang ditempuh (radian, putaran)
1 rpm = 1 putaran permenit
1 putaran = 360 = 2p rad.
x = perpindahan linier (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
R = jari-jari lintasan (m)

2. Percepatan Tangensial (at)


Pada gerak melingkar berubah beraturan selain percepatan sentripetal (as) juga mempunyai
percepatan tangensial (at).

Percepatan Tangensial (at) diperoleh :

maka : at = . R dengan arah menyinggung lintasan.


Partikel P memiliki komponen Percepatan :
a = at + as , dimana at tegak lurus as ( as at )
Besar Percepatan Linier Total partikel titik P :

at = percepatan tangensial (ms-2)


as = percepatan sentripetal (ms-2)
a = percepatan total (ms-2)
Jika as = dan maka didapat :
Percepatan total (a) :

dimana
V = kelajuan linier (m/s)
R = jari-jari lintasan (m)
= percepatan sudut (rad s-2)
Semua benda bergerak melingkar selalu memiliki percepatan sentripetal, tetapi belum tentu
memiliki percepatan tangensial.

Percepatan tangensial hanya dimiliki bila benda bergerak melingkar dan mengalami
perubahan kelajuan linier.

Benda yang bergerak melingkar dengan kelajuan linier tetap hanya memiliki percepatan
sentripetal, tetapi tidak mempunyai percepatan tangensial (at = 0 ).
Contoh soal Konsep Gerak Melingkar Berubah Beraturan:
Sebuah roda mobil sedang berputar dengan kecepatan sudut 8,6 rad/s. Suatu gesekan kecil
pada poros putaran menyebabkan suatu perlambatan sudut tetap sehingga akhirnya berhenti
dalam waktu 192 s. Tentukan :
1. Percepatan sudut
2. Jarak yang telah ditempuh roda dari mulai bergerak sampai berhenti (jari-jari roda 20 cm)
Pembahasan :

Diketahui : 0= 8,6 rad/s

t = 0 rad/s

t = 192 s
R = 10cm= 0,1 m
Ditanya : a.
b. x
Jawab :
a.
= 0,045 rads-2
b.
= (8,6).(192) + (-0,045).(192)2

= 826 rad

x = R.

= (0,1m),(826)
= 82,6 m

Ayunan Konis
Ayunan Konis (Ayunan Kerucut) adalah putaran sebuah benda yang diikat pada seutas tali
yang panjangnya L ujung atas tali diikat pada satu titik tetap dan benda diputar mengitari
permukaan membentuk kerucut.

Gaya yang bekerja adalah Tx sebagai gaya sentripetal yang menyebabkan benda bergerak
melingkar beraturan pada bidang horizontal.
Tx = Fs

Pada Sumbu Y :
Benda tidak bergerak,maka sesuai hukum I Newton.
Fy = 0
Tcos mg = 0
T cos = mg . (2)
Dari pers (1) dan (2) diperoleh :

dimana
V = kelajuan ayunan(m/s)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
R = jari-jari (m)
= besar sudut putar(rad)

Contoh soal Ayunan Konis/kerucut:


Seutas tali dengan panjang 1 m, ujung atasnya dipegang dan ujung bawah dikaitkan ke benda
bermassa 100 g.Kemudian tali diputar sehingga benda bergerak melingkar horisontal dengan
jari-jari lingkaran 0,5 m. Hitunglah :
a. besar tegangan tali
b. kelajuan linier benda

Pembahasan :

Diketahui : L =1 m
R = 0,5 m
m = 100g = 0,1 kg

Ditanya :
a. T
b. V
Jawab :

(a) (b) (c)

Berdasarkan gambar (b) : tan = = 0,58 , cos =


a. Ty = mg .
T cos = (0,1).(10)
T=N
b.
= 1,70 m/s
sumber

This entry was posted on Januari 27, 2013, in fisika. Meninggalkan komentar

GERAK LURUS BERATURAN


Jan24

Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus yang
dalam waktu sama benda menempuh jarak yang sama. Gerak lurus beraturan (GLB) juga
dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus dengan
kelajuan tetap.
Dalam kehidupan sehari-hari, jarang ditemui contoh benda yang bergerak lurus dengan
kecepatan tetap. Misalnya, sebuah mobil yang bergerak dengan kelajuan 80 km/jam, kadang-
kadang harus memperlambat kendaraannya ketika ada kendaraan lain di depannya atau
bahkan dipercepat untuk mendahuluinya.
Gerak lurus kereta api dan gerak mobil di jalan tol yang bergerak secara stabil bisa dianggap
sebagai contoh gerak lurus dalam keseharian.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.

Kedudukan sebuah mobil yang sedang bergerak lurus beraturan


Dari gambar di atas, tampak bahwa setiap perubahan 1 sekon, mobil tersebut menempuh
jarak yang sama, yaitu 10 m.
Dengan kata lain mobil tersebut mempunyai kecepatan yang sama, yaitu 10 m/s.

Grafik jarak terhadap waktu untuk gerak lurus beraturan


Sebuah mobil bergerak lurus dengan kecepatan tetap yaitu 10 m/s dapat ditunjukkan dengan
tabel dan grafik sebagai berikut.

Tabel hubungan waktu dan jarak pada GLB

grafik hubungan waktu dan jarak pada GLB

Pada gerak luru beraturan, berlaku persamaan :

dengan
v = kecepatan (m/s)
s = perpindahan (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
Dari persamaan itu, dapat dicari posisi suatu benda yang dirumuskan dengan :
s = v.t

CONTOH SOAL GLB


Soal No. 1
Batu bermassa 200 gram dilempar lurus ke atas dengan kecepatan awal 50 m/s.
Jika percepatan gravitasi ditempat tersebut adalah 10 m/s2, dan gesekan udara diabaikan,
tentukan :
a) Tinggi maksimum yang bisa dicapai batu
b) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai ketinggian maksimum
c) Lama batu berada diudara sebelum kemudian jatuh ke tanah

Pembahasan
a) Saat batu berada di titik tertinggi, kecepatan batu adalah nol dan percepatan yang
digunakan adalah percepatan gravitasi. Dengan rumus GLBB:

b) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai titik tertinggi:

c) Lama batu berada di udara adalah dua kali lama waktu yang diperlukan untuk mencapai
titik tertinggi.

t = (2)(5) = 10 sekon

Soal No. 2
Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm hingga berhenti
pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman. Tentukan nilai perlambatan yang
diberikan pada mobil tersebut!

Pembahasan
Ubah dulu satuan km/jam menjadi m/s kemudian gunakan persamaan untuk GLBB
diperlambat:

Soal No. 3
Perhatikan grafik berikut ini.

Dari grafik diatas tentukanlah:


a. jarak tempuh gerak benda dari t = 5 s hingga t = 10 s
b. perpindahan benda dari t = 5 s hingga t = 10 s

Pembahasan
Jika diberikan graik V (kecepatan) terhadap t (waktu) maka untuk mencari jarak tempuh atau
perpindahan cukup dari luas kurva grafik V-t. Dengan catatan untuk jarak, semua luas
bernilai positif, sedang untuk menghitung perpindahan, luas diatas sumbu t bernilai positif, di
bawah bernilai negatif.

Soal No. 4
Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B pada seperti terlihat pada gambar berikut.

Jika r = 2 m, dan lama perjalanan semut adalah 10 sekon tentukan:


a) Kecepatan rata-rata gerak semut
b) Kelajuan rata-rata gerak semut

Pembahasan
Terlebih dahulu tentukan nilai perpindahan dan jarak si semut :
Jarak yang ditempuh semut adalah dari A melalui permukaan lengkung hingga titik B, tidak
lain adalah seperempat keliling lingkaran.
Jarak = 1/4 (2r) = 1/4 (2 x 2) = meter

Perpindahan semut dilihat dari posisi awal dan akhirnya , sehingga perpindahan adalah dari A
tarik garis lurus ke B. Cari dengan phytagoras.
Perpindahan = ( 22 + 22 ) = 22 meter.

a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu


Kecepatan rata-rata = 22 meter : 10 sekon = 0,22 m/s

b) Kelajuan rata-rata = jarak tempuh : selang waktu


Kelajuan rata- rata = meter : 10 sekon = 0,1 m/s

Soal No. 5
Pesawat Burung Dara Airlines berangkat dari kota P menuju arah timur selama 30 menit
dengan kecepatan konstan 200 km/jam. Dari kota Q berlanjut ke kota R yang terletak 53o
terhadap arah timur ditempuh selama 1 jam dengan kecepatan konstan 100 km/jam.

Tentukan:
a) Kecepatan rata-rata gerak pesawat
b) Kelajuan rata-rata gerak pesawat

Pembahasan
Salah satu cara :
Terlebih dahulu cari panjang PQ, QR, QR, RR, PR dan PR

PQ = VPQ x tPQ = (200 km/jam) x (0,5) jam = 100 km


QR = VQR x tQR = (100 km/jam) x (1 jam) = 100 km
QR = QR cos 53o = (100 km) x (0,6) = 60 km
RR = QR sin 53o = (100 km) x (0,8) = 80 km
PR = PQ + QR = 100 + 60 = 160 km

PR = [ (PR )2 + (RR)2 ]
PR = [ (160 ) 2 + (80)2 ] = (32000) = 805 km

Jarak tempuh pesawat = PQ + QR = 100 + 100 = 200 km


Perpindahan pesawat = PR = 805 km
Selang waktu = 1 jam + 0,5 jam = 1,5 jam

a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu = 805 km : 1,5 jam = 53,3 5 km/jam
b) Kelajuan rata-rata = jarak : selang waktu = 200 km : 1,5 jam = 133,3 km/jam

Soal No. 6
Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu seperti gambar berikut:

Tentukan besar percepatan dan jenis gerak dari:


a) A B
b) B C
c) C D
Pembahasan
Mencari percepatan (a) jika diberikan grafik V-t :

a = tan

dengan adalah sudut kemiringan garis grafik terhadap horizontal dan tan suatu sudut adalah
sisi depan sudut dibagi sisi samping sudut. Ingat : tan-de-sa

a) A B
a = (2 0) : (3 0) = 2/3 m/s2
(benda bergerak lurus berubah beraturan / GLBB dipercepat)
b) B C
a = 0 (garis lurus, benda bergerak lurus beraturan / GLB)
c) C D
a = (5 2) : (9 7) = 3/2 m/s2
(benda bergerak lurus berubah beraturan / GLBB dipercepat)

Soal No. 7
Dari gambar berikut :

Tentukan:
a) Jarak tempuh dari A B
b) Jarak tempuh dari B C
c) Jarak tempuh dari C D
d) Jarak tempuh dari A D

Pembahasan
a) Jarak tempuh dari A B
Cara Pertama
Data :
Vo = 0 m/s
a = (2 0) : (3 0) = 2/3 m/s2
t = 3 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2 (2/3 )(3)2 = 3 meter

Cara Kedua
Dengan mencari luas yang terbentuk antara titik A, B dang angka 3 (Luas Segitiga = setengah
alas x tinggi) akan didapatkan hasil yang sama yaitu 3 meter

b) Jarak tempuh dari B C


Cara pertama dengan Rumus GLB
S = Vt
S = (2)(4) = 8 meter

Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis B-C, angka 7 dan angka 3 (luas
persegi panjang)

c) Jarak tempuh dari C D


Cara Pertama
Data :
Vo = 2 m/s
a = 3/2 m/s2
t = 9 7 = 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = (2)(2) + 1/2 (3/2 )(2)2 = 4 + 3 = 7 meter

Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis C-D, angka 9 dan angka 7 (luas
trapesium)

S = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x tinggi


S = 1/2 (2+5)(9-7) = 7 meter.

d) Jarak tempuh dari A D


Jarak tempuh A-D adalah jumlah dari jarak A-B, B-C dan C-D

Soal No. 8
Mobil A dan B dalam kondisi diam terpisah sejauh 1200 m.

Kedua mobil kemudian bergerak bersamaan saling mendekati dengan kecepatan konstan
masing-masing VA = 40 m/s dan VB = 60 m/s.
Tentukan:
a) Jarak mobil A dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil B
b) Waktu yang diperlukan kedua mobil saling berpapasan
c) Jarak mobil B dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil A

Pembahasan
Waktu tempuh mobil A sama dengan waktu tempuh mobil B, karena berangkatnya
bersamaan. Jarak dari A saat bertemu misalkan X, sehingga jarak dari B (1200 X)

tA = tB
SA/VA = SB/VB
( x )/40 = ( 1200 x ) /60
6x = 4( 1200 x )
6x = 4800 4x
10x = 4800
x = 480 meter

b) Waktu yang diperlukan kedua mobil saling berpapasan


x = VA t
480 = 40t
t = 12 sekon

c) Jarak mobil B dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil A


SB =VB t = (60) (12) = 720 m

Soal No. 9
Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak dua buah mobil, A dan B.
Tentukan pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya berangkat
dari tempat yang sama!

Pembahasan
Analisa grafik:
Jenis gerak A GLB dengan kecepatan konstan 80 m/s
Jenis gerak B GLBB dengan percepatan a = tan = 80 : 20 = 4 m/s2

Kedua mobil bertemu berarti jarak tempuh keduanya sama, misal keduanya bertemu saat
waktu t
SA = SB
VA t =VoB t + 1/2 at2
80t = (0)t + 1/2 (4)t2
2t2 80t = 0
t2 40t = 0
t(t 40) = 0
t = 0 sekon atau t = 40 sekon
Kedua mobil bertemu lagi saat t = 40 sekon pada jarak :
SA = VA t = (80)(40) = 3200 meter

Soal No. 10 (Gerak Vertikal ke Bawah / Jatuh Bebas)


Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan:
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
b) jarak tempuh benda selama 2 sekon
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah

Pembahasan
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
Data :
t=2s
a = g = 10 m/s2
Vo = 0 m/s
Vt = ..!

Vt = Vo + at
Vt = 0 + (10)(2) = 20 m/s

c) jarak tempuh benda selama 2 sekon


S = Vot + 1/2at2
S = (0)(t) + 1/2 (10)(2)2
S = 20 meter

c) ketinggian benda saat t = 2 sekon


ketinggian benda saat t = 2 sekon adalah tinggi mula-mula dikurangi jarak yang telah
ditempuh benda.
S = 100 20 = 80 meter
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
Vt2 = Vo2 + 2aS
Vt2 = (0) + 2 aS
Vt = (2aS) = [(2)(10)(100)] = 205 m/s

e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah


Vt = V0 + at
205 = (0) + (10) t
t = 25 sekon
Soal No. 11
Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata berubah dari
30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m. Partikel tersebut akan berhenti
setelah menempuh jarak.
A. 15 m
B. 20 m
C. 25 m
D. 30 m
E. 50 m
(Soal SPMB 2003)

Pembahasan
Data pertama:
Vo = 30 m/s
Vt = 15 m/s
S = 75 m

Dari ini kita cari perlambatan partikel sebagai berikut:


Vt2 = Vo2 2aS
152 = 302 2a(75)
225 = 900 150 a
150 a = 900 225
a = 675 /150 = 4, 5 m/s2

Besar perlambatannya adalah 4,5 m/s2 (Kenapa tidak negatif? Karena dari awal perhitungan
tanda negatifnya sudah dimasukkan ke dalam rumus, jika ingin hasil a nya negatif, gunakan
persamaan Vt2 = Vo2 + 2aS)

Data berikutnya:
Vo = 15 m/s
Vt = 0 m/s (hingga berhenti)

Jarak yang masih ditempuh:


Vt2 = Vo2 2aS
02 = 152 2(4,5)S
0 = 225 9S
9S = 225
S = 225/9 = 25 m
Soal No. 12
Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal. Setelah 2 detik
benda sampai di tanah (g = 10 m s2). Tinggi menara tersebut
A. 40 m
B. 25 m
C. 20 m
D. 15 m
E. 10 m
(EBTANAS 1991)

Pembahasan
Data:
o = 0 m/s (jatuh bebas)
t=2s
g = 10 m s2
S = ..!

S = o t + 1/2 gt2
S = (0)(2) + 1/2 (10)(2)2
S = 5(4) = 20 meter

Soal No. 13
Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah. Setelah sampai di tanah
kecepatannya 10 m s1, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 1/2 h dari
tanah (g = 10 m. s2 ) adalah..
A. 1/2 2 sekon
B. 1 sekon
C. 2 sekon
D. 5 sekon
E. 52 sekon
(Soal Ebtanas 2002)

Pembahasan
Data:
Untuk jarak tempuh sejauh S1 = h
o = 0 ms1
t = 10 m s1
t = o + at
10 = 0 + 10t
t = 1 sekon -> t1
Untuk jarak tempuh sejauh S2 = 1/2 h
t2 =

Perbandingan waktu tempuh:

Soal No. 14
Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 40 m di atas tanah. Jika g = 10 m
s2, maka kecepatan batu saat menyentuh tanah adalah.
A. 202 m s1
B. 20 m s1
C. 102 m s1
D. 10 m s1
E. 42 m s1
(Ebtanas Fisika 1996)

Pembahasan
Jatuh bebas, kecepatan awal nol, percepatan a = g = 10 m s2

Soal No. 15
Mobil massa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km.jam1 setelah menempuh
jarak 150 m kecepatan menjadi 72 km. jam1. Waktu tempuh mobil adalah
A. 5 sekon
B. 10 sekon
C. 17 sekon
D. 25 sekon
E. 35 sekon
(Ujian Nasional 2009)

Pembahasan
Data soal:
m = 800 kg
o = 36 km/jam = 10 m/s
t = 72 km/jam = 20 m/s
S = 150 m
t = .

Tentukan dulu percepatan gerak mobil (a) sebagai berikut:


t2 = o2 + 2aS
202 = 102 + 2a(150)
400 = 100 + 300 a
400 100 = 300 a
300 = 300 a
a = 300/300 = 1 m/s2

Rumus kecepatan saat t:


t = o + at
20 = 10 + (1)t
t = 20 10 = 10 sekon
Catatan:
Massa mobil (m) tidak diperlukan dalam perhitungan.
Soal No. 16
Sebuah mobil bergerak di sebuah jalan tol. Pada jarak 5 kilometer dari pintu gerbang tol,
mobil bergerak dengan kelajuan tetap 90 km/jam selama 20 menit. Tentukan :
a. jarak yang ditempuh mobil selama 20 menit
b. posisi mobil dari gerbang jalan tol

Pembahasan
jarak mula-mula s0 = 5 km
kecepatan (v) = 90 km/jam
waktu (t) = 20 menit = 1/3 jam
a. jarak yang ditempuh mobil selama 20 menit
s = v. t = (90 km/jam).(1/3 jam) = 30 km

b. posisi mobil dari gerbang jalan tol


s = s0 + v.t = 5 + 30 = 30 km

This entry was posted on Januari 24, 2013, in fisika. Meninggalkan komentar

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Jan12

Konsepsi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan
percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda
berubah, semakin lama semakin cepat/lambatsehingga gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan/perlambatan. Dalam artikel ini, kita tidak menggunakan istilah
perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan,
hanya saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan negatif.
Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu
di atas permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini, perhatikanlah
gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah
benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.

vo = kecepatan awal (m/s)

vt = kecepatan akhir (m/s)


a = percepatan
t = selang waktu (s)
Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt
sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:

Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata :

dan dapat disederhanakan menjadi :

S = jarak yang ditempuh


seperti halnya dalam GLB (gerak lurus beraturan) besarnya jaraktempuh juga dapat dihitung
dengan mencari luasnya daerah dibawah grafik v t
Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan
GLBB yang ketiga..

2. Contoh-Contoh GLBB
a. Gerak Jatuh Bebas
Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah gerak
benda semakin cepat.Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama,
yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar g = 9,8 m/s2 dan sering
dibulatkan menjadi 10 m/s2)

Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari ketiga rumus utama dalam
GLBB seperti yang telah diterangkan di atas dengan modifikasi : s (jarak) menjadi h
(ketinggian) dan vo = 0 serta percepatan (a) menjadi percepatan grafitasi (g).
coba kalian perhatikan rumus yang kedua.dari ketinggian benda dari atas tanah (h) dapat
digunakan untuk mencari waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan tahah
atau mencapai ketinggian tertentu namun ingat jarak dihitung dari titik asal benda jatuh
bukan diukur dari permukaan tanah

sebagai contoh : Balok jatuh dari ketinggian 120 m berapakah waktu saat benda berada 40 m
dari permukaan tanah?
jawab : h = 120 40 = 80 m

t=4s
2. Gerak Vertikal ke Atas

Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah mencapai
ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak dapat naik lagi. Pada saat
ini kecepatan bola nol (Vt = 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti
bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh
bebas.

Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB
diperlambat (a = g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum
bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol.
Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :

vo = kecepatan awal (m/s)


g = percepatan gravitasi
t = waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
h = ketinggian (m)
3. Gerak Vertikal ke Bawah
Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah gerak benda-
benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak
vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan-persamaannya sama
dengan persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada
persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda positif.

You might also like