You are on page 1of 4

Kaum Muslimin, sidang Jumat yang dimuliakan Allah ...

Seorang yang shaleh pernah berkata : Istighfar kita ini masih


memerlukan istighfar. Maksudnya, apabila seseorang mengucapkan istighfar,
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Atas izin dan ridho-Nya kita dapat namun dia tidak meninggalkan maksiat yang diperbuatnya, maka istighfarnya
menghirup udara, meneguk air dan merasakan lezatnya masakan pemberian- itu masih butuh istighfar.
Nya. Lebih dari itu, hidayah fitrah, akal sehat dan hidayah Islam membuat Mengapa hal itu bisa terjadi?
kita termanusiakan dan mulia di atas makhluk-makhluk yang lain. Semoga kita Abdul Wahid bin Zayd menjawab sekaligus mengajari kita bagaimana
semakin takwa kepada Allah dan Rasul-Nya dan semoga Allah swt. yang Maha beristighfar yang benar.
Pemurah menerima semua amal ibadah kita serta mengampuni dosa-dosa dan Dikisahkan bahwa suatu hari Abdul Wahid bin Zayd mendengar seorang laki-
kekurangan kita. laki sedang beristighfar. Lalu beliaupun menegurnya, Hai, tahukah kamu apa
Shalawat serta salam senantiasa kita sampaikan ke haribaan junjungan umat, makna istighfar? Laki-laki itu menjawab,Tidak. Maka Abdul Wahid bin Zayd
pemimpin sejati, Rasulullah Muhammad saw., pembawa cahaya kebenaran menjelaskannya, Ketahuilah bahwa istighfar adalah taubat, dan taubat
yang menerangi segenap penjuru alam. Semoga dengan shalawat yang terus adalah sebuah nama untuk enam arti, yaitu :
kita sampaikan kepada baginda Rasul, kita diberikan kekuatan oleh Allah swt. ~ Pertama : menyesali dosa yang telah lalu;
istiqamah menempuh jalan yang diajarkannya dan mendapat syafaat kelak di ~ Kedua : tidak melakukan dosa lagi di masa datang;
yaumul hisab..... amin. ~ Ketiga : menjalankan semua kewajiban antara engkau dengan Allah
yang pernah kau tinggalkan;
Pada hari Jumat kali ini, khutbah yang disampaikan berjudul : ~ Keempat : mengembalikan nama baik dan harta yang pernah kau
Istighfar kita Sesungguhnya Masih Membutuhkan Istighfar rampas secara zalim dari orang-orang yang pernah kau
zalimi;
Kaum muslimin, Jemaah Jumat rohimani rohimakumullah ... ~ Kelima : menghancurkan semua daging dan lemak tubuhmu yang
Sering kita temui, orang mengucapkan lafadz Astaghfirullah berkali- tumbuh dari barang haram, sehingga tulang dan kulit
kali namun ucapan tersebut tidak mempengaruhi akhlaknya. Masih dan tetap kembali seperti semula;
saja melakukan maksiat. Setiap langkah yang diambilnya seharusnya bermuara ~ Keenam : memaksa badan untuk merasakan pahitnya ketaatan dan
pada keagungan Allah, malah membuatnya menjauh dari ketaaatan kepada semua jenisnya, sebagaimana ia pernah merasakan
Allah. Tidak memperdulikan yang Haq (yang Benar) di atas segalanya dan manisnya kemaksiatan;
berkubang dalam kekotoran dan munkar. Semakin tua, ia tidak semakin Siapa yang sanggup melakukan itu? tanya lelaki itu. Abdul Wahid berkata,
takwa. Justru semakin tidak khusuk dalam shalatnya, ia semakin tidak rendah Ketika kamu beristighfar, berdoalah, Ya Allah sesungguhnya aku akan
hati (tawadhu). Usia tuanya tidak membuatnya semakin zuhud (menyenangi menarik diri (dari dosa), maka kuatlah aku!
kesederhanaan). Tidak semakin ikhlas dan tidak semakin mencintai akhirat. Ia
belum juga mulai mengubah dirinya dari perilaku biadab menuju perilaku Kaum Muslimin, sidang Jumat yang dimuliakan Allah ...
beradab, belum juga mampu memperbaiki tradisi maksiat ke tradisi taat, Anjuran memperbanyak beristighfar sesungguhnya mengajarkan kepada
belum juga mampu menjadi hamba yang mendapat laknat menuju hamba yang kita agar setiap saat terjadi peningkatan kualitas diri kita. Baik dari sisi
memperoleh rahmat. Fudhoil bin Iyadh berkata, Istighfar yang tidak mental spiritual, material dan ilmu pengetahuan. Istighfar tidak sekedar
disertai dengan berhenti dari dosa, adalah taubatnya para pembohong. diucapkan di mulut, tetapi terhunjam di hati dan diikuti dengan amal
kebaikan yang bisa menghapus kesalahan.
Allah SWT Berfirman Beristighfar itu artinya merasa bersalah. Jadi harus dilakukan dengan
perasaan yang hancur, hina dan penuh malu dengan Allah. Bagaimana tidak
malu, sementara kita berada di tengah lautan nikmat dan anugerah-Nya?

Bagaimana tidak merasa malu, sementara nikmat-nikmat itu kita gunakan di


luar ketaatan, tetapi Allah tidak mencabutnya? Padahal, seandainya mau,
Allah dapat saja melakukannya. Nikmat-nikmat itu diganti dengan azab-Nya
yang amat pedih dan memilukan. Tetapi, itu tidak Dia lakukan. Sebaliknya,
pada saat keburukan terus-menerus kita lakukan, nikmat Allah tidak henti-
hentinya mengalir, bahkan bertambah dan makin bertambah.
Sudah sepantasnya dan sudah sewajarnya apabila Sang Pencipta atau Sang

Pemilik menghendaki ciptaannya atau miliknya untuk tunduk, patuh, taat


terhadap aturan aturan-Nya, hukum hukum-Nya. Yang kesemuanya itu tidak
Artinya, "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya
lain untuk kemaslahatan, kepentingan serta kebaikan manusia itu sendiri.
dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia
Makna-makna seperti itu mesti diketahui dan dirindukan orang yang benar-
mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-
benar ingin menempuh jalan menuju Allah. Ia harus mengetahui makna taubat
Nisa (110).
dan makna kembali kepada-Nya. Ia harus terus beristighfar dan merasa malu
kepada-Nya.
Al-Hasan berkata : Perbanyaklah istighfar di rumah-rumahmu, dan di atas
Nabi Yusuf As, sambil mengakui kelemahannya sendiri, dengan
meja makanmu, dan di jalanmu, di pasarmu dan di majlismu serta di manapun
pernyataannya:
kamu berada, karena sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan turunnya
ampunan.
Imam Qotadah mengatakan : Sesungguhnya Al-Quran ini menunjukkan

kepadamu atas penyakitmu dan obatmu, adapun penyakitmu adalah dosa-dosa
yang kamu lakukan dan obatmu adalah istighfar
Orang yang jujur kepada Allah selalu membaca istighfar setiap saat. Ia merasa

ibadah yang dikerjakannya masih jauh dari yang diharapkan. Sebagaimana
Rasulullah SAW terus beristighfar. Padahal dosa apakah yang dilakukan
Rasulullah SAW sehingga beliau perlu meminta ampun kepada Allah? Tidak

ada! Itu semata-mata karena beliau telah merasakan buah ketaatan kepada Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya
Allah. Dari Abu Hurairah ra dari Nabi SAW bahwa ia bersabda : Demi Allah nafsu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali dirahmati oleh Tuhanku.
sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Begitulah
sebanyak 70 kali lebih dalam sehari." (HR. Bukhari & Muslim). Dalam riwayat ucapan Nabi mulia Yusuf As, sebagaimana diabadikan dalam QS. Yusuf [12]:
lain, lebih dari tujuh puluh kali.(HR. Al-Tirmidzi no. 3259). 53.

Kaum muslimin, Jemaah Jumat rohimani rohimakumullah ... Kaum muslimin, Jemaah Jumat rohimani rohimakumullah ...
Kesalahan yang disengaja terhadap Allah dan sesama mahluk tidak sedikit menyibukkan lidahnya dengan zikrullah dan tilawah, memberikan nasihat
yang kita lakukan, aib dan kekurangan kita pun sungguh banyak, yang terlihat dengan kebenaran dan kesabaran dan lain-lain;
atau tidak terlihat. Dari sini, memohon ampunan (istighfar) memang sangat 2. Bahawa seseorang tetap merasa takut dan berwaspada dalam masalah
kita butuhkan. Dengan mengucapkan istighfar, kita memohon kiranya Allah perut dan kemaluannya, makanan dan minumannya, di mana dia tidak
menutupi kesalahan dan aib kita, karena Allah memperkenalkan diri-Nya mahu mengkonsumsi sembarangan melainkan yang jelas halal-haramnya
sebagai : walaupun sedikit;
Al-Ghaffr, yang melapangkan hati kita dari penderitaan karena 3. Bahawa seseorang sentiasa merasa takut dan teliti dalam masalah mata;
terus-menerus mengingat kesalahan-kesalahan kita; di mana dia tidak mau melihat perkara yang haram dan tidak mau
Al-Ghaafir, adalah Tirai Penutup kesalahan-kesalahan kita dari melihat keduniaan dengan pandangan orang yang mudah tergiur dengan
penglihatan orang lain; memperturutkan nafsu bejatnya. Pandangannya hanyalah pandangan
Al-Ghafuur, adalah Yang Menyimpan Pengetahuan mengenai yang ingin mengambil iktibar dan faedah;
kesalahan-kesalahan kita, bahkan dari malaikat sakalipun 4. Bahawa seseorang tetap merasa takut dan berwaspada mengenai masalah
tangannya; dia tidak mahu menggunakan tangannya kepada yang
Imam Ghazali menjelaskan bahwa Allah yang menyandang sifat itu adalah diharamkan agama. Dia bahkan hanya menggunakan tangannya untuk
Dia yang menampakkan keindahan dan menutupi keburukan. Dosa-dosa, perkara-perkara ketaatan.
tulisnya, adalah bagian dari sejumlah keburukan yang ditutupi Allah dengan 5. Bahawa seseorang itu tetap merasa takut dan teliti mengenai kaki; dia
jalan tidak menampakkannya di dunia dan mengenyampingkan siksanya di tidak menggunakan kakinya untuk kepentingan maksiat kepada Allah,
akhirat. Banyak hal yang ditutupi Allah dan kita mohon agar Dia menutupi melainkan untuk perkara-perkara ketaatan kepada Allah.
kita. Allah menutupi sisi dalam jasmani manusia yang tidak sedap dipandang 6. Bahawa seseorang memelihara istighfarnya sentiasa merasa takut dan
mata, yang ditutupi-Nya dengan keindahan lahiriah. Alangkah jauh perbedaan berhati-hati dalam mengawasi hatinya. Dia membuang dan mengikis habis
antara sisi dalam dan sisi lahir manusia dari segi kebersihan dan kekotoran, dari dalam hatinya sikap permusuhan, benci, iri-dengki, merasa ingin
keburukan dan keindahan. Perhatikanlah apa yang nampak dan apa pula yang menang dan merasa hebat dan gejala-gejala negatif lainnya. Disemai dan
tertutupi. Allah juga menutupi bisikan hati serta kehendak-kehendak manusia ditanamkan dalam hatinya rasa kasih sayang, suka memberi nasihat,
yang buruk. Tidak seorang pun mengetahui isi hati manusia kecuali dirinya mempunyai keprihatinan dan kepekaan yang tinggi terhadap perihal umat
sendiri. Seandainya terungkap apa yang terlintas dalam pikiran atau terkuak Islam dan lain-lainnya.
apa yang terbetik dalam hati menyangkut kejahatan atau penipuan, buruk 7. Bahawa dia sentiasa merasa takut dan waspada mengenai
sangka, dengki, dan sebagainya, maka sungguh manusia akan mengalami pendengarannya. Dia tidak mahu mendengar sesuatu kecuali yang
kesulitan dalam hidupnya, begitu tulis Imam Ghazali. berhubungan dengan kebenaran dan keredhaan Allah SWT;
8. Bahawa seseorang tetap merasa takut terhadap perbuatan taat atau amal
Kaum muslimin, Jemaah Jumat rohimani rohimakumullah ... soleh yang dilakukannya karena dia menjadikan ketaatannya hanya
Delapan tanda orang-orang yang berada dalam pertobatannya dan memelihara semata-mata mencari keridhaan Allah. Dia menghindari sifat riyak dan
Istighfarnya, yaitu : sifat nifaq; yaitu kemunafikan, kepalsuan, penistaan dan penuh tipu daya
1. Bahawa seseorang sentiasa merasa takut dan hati-hati menggunakan untuk merugikan orang lain;
lidah; di mana dia tetap berusaha mengawasi lidah daripada berdusta,
mengumpat, perkataan sia-sia dan perkara negatif lainnya. Dia sentiasa

You might also like