You are on page 1of 2

7 Permasalahan dan Solusi

Pengelolaan Lingkungan Hidup


August 3, 2016 admin Ilmu 0

Masalah lingkungan yang dihadapi dewasa ini pada dasarnya adalah masalah ekologi manusia. Masalah itu
timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai lagi untuk mendukung
kehidupan manusia. Jika hal ini tidak segera diatasi pada akhirnya berdampak kepada terganggunya
kesejahteraan manusia.

Kerusakan lingkungan yang terjadi dikarenakan eksplorasi sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan
manusia tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Kerusakan lingkungan ini telah mengganggu proses
alam, sehingga banyak fungsi ekologi alam terganggu.

Masalah lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu saling terkait erat. Keterkaitan antara masalah satu
dengan yang lain disebabkan karena sebuah faktor merupakan sebab berbagai masalah, sebuah faktor
mempunyai pengaruh yang berbeda dan interaksi antar berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan
bersifat kumulatif (Soedradjad, 1999). Masalah lingkungan yang saling terkait erat antara lain adalah populasi
manusia yang berlebih, polusi, penurunan jumlah sumberdaya, perubahan lingkungan global dan perang.

1. Kerusakan Hutan
Masalah utama lingkungan adalah masalah kerusakan hutan. Sebagai contoh di Kabupaten Lebong yang
mempunyai hutan seluas 134.834,72 ha yang terdiri dari 20.777,40 ha hutan lindung dan 114.057,72 ha berupa
hutan konservasi, sebanyak 7.895,41 ha hutan lindung dan 2.970,37 ha cagar alam telah mengalami kerusakan.
Kerusakan hutan di kabupaten/kota lain di Propinsi Bengkulu lebih parah lagi.

Kondisi kawasan hutan yang telah rusak tersebut disebabkan antara lain oleh adanya ilegal logging dan
perambahan hutan.Perambahan hutan pada umumnya bertujuan untuk keperluan perkebunan seperti kelapa
sawit, karet, kopi dll. Bahkan TNKS juga tidak luput dari kegiatan ilegal logging. Hal ini dapat dibuktikan
dengan gundulnya hutan di wilayah TNKS.

Kerusakan hutan juga disebabkan oleh kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini dari tahun ke tahun bertambah
luas. Pada tahun 1997 luas kebakaran hutan seluas 2.091 ha dengan 31 titik api. Pada tahun 2006 sebagai
akibat kemarau yang panjang kebakaran hutan semakin luas yang mengakibatkan tebalnya asap di udara
yang dapat menimbulkan berbagai masalah.

Penyebab kebakaran hutan dan lahan antara lain adalah adanya peningkatan kegiatan pertanian seperti
perkebunan, pertanian rakyat, perladangan, pemukiman, transmigrasi dll., terjadi secara alamiah seperti musim
kemarau yang panjang, kecerobohan masyarakat dll. Dampak negatif kebakaran hutan dan lahan antara lain
adalah penurunan keanekaragaman hayati (ekosistem, spesies dan genetik), habitat rusak, terganggunya
keseimbangan biologis (flora, fauna, mikroba); gangguan asap, erosi, banjir, longsor, terbatas jarak pandang;
meningkatnya gas-gas rumah kaca, CO dan hidrokarbon, gangguan metabolisme tanaman dan perubahan
iklim.

Sebab lain kerusakan hutan antara lain: 1) persepsi masyarakat bahwa hutan masih terbatas untuk kepentingan
ekonomi; 2) adanya konflik kepentingan; 3) laju perusakan hutan tidak sebanding dengan upaya perlindungan;
4) masih luasnya lahan kritis di luar hutan karena pengelolaan lahan secara tradisional dan praktek perladangan
berpindah; 5) belum optimalnya penegakan hukum dalam percepatan penyelesaian pelanggaran/kejahatan di
bidang kehutanan (al. Perambahan hutan, ilegal logging dll.).

Upaya untuk memulihkan hutan yang rusak adalah sebagai berikut:

(1) dalam jangka pendek adalah penegakan hukum. Hal ini sangat penting untuk mencegah praktek-praktek
ilegal logging dan perambahan hutan yang semakin luas.

(2) Hendaknya kegiatan pembangunan memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini seringkali dilanggar oleh
pelaksana pembangunan.

(3) Upaya penanaman kembali hutan yang telah rusak. Penghijauan telah dilakukan namun belum efektif
memulihkan kondisi hutan.

(4) Dalam jangka menengah dapat dilakukan sosialisasi dan pendidikan lingkungan pada orang dewasa
terutama yang tinggal di sekitar hutan lindung dan konservasi.

(5) Dalam jangka panjang pendidikan lingkungan menjadi salah satu pelajaran muatan lokal baik di SD, SMP,
SLTA maupun di perguruan tinggi.

Inilah salah satu contoh pertama yang menunjukkan kecintaannya pada lingkungan, adalah orang-orang
Bishnois di Rajasthan, India, yang rela mati demi mencegah penebangan pohon-pohon di desa mereka atas
perintah raja.

You might also like