You are on page 1of 7

JURNAL ANALIS FARMASI

Volume 1, No. 3 Juli 2016 Hal 163 - 168

PENETAPAN KADAR LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALIAN WARGA
SEKITAR INDUSTRI X KECAMATAN PANJANG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

DETERMINATION OF IRON METAL CONCENTRATION (Fe) IN WATER WELL


PEOPLE AROUND MINING INDUSTRY "X" DISTRICT WITH LONG ATOMIC
ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY

Nur Alfi Mufida Hasni1, Ade Maria Ulfa1

ABSTRACT
This study was conducted to determine the metal content of iron (Fe) in water.
The method used was Atomic Absorption spectrophotometry using water samples
residents dug wells around Industry "X" RT 21 Village Way Lunik District of Long,
Bandar Lampung. Metallic iron (Fe), including non-essential heavy metal group, which
in a certain amount needed by the body but excessive amounts cause toxic effects.
Assay of metallic iron (Fe) with three samples and two repetitions of each level is
obtained that sample 1 at 5.0319 and 4.9626 ppm with an average content of 4.99
ppm; sample 2 is 5.2613 ppm and 5.1760 with an average content of 5.21 ppm; 3
samples are 0.6949 and 0.6148 ppm with an average content of 0.65 ppm. From the
results of the assay of iron (Fe) in the well water samples do not meet the
requirements of all metal content of iron (Fe) in Government Regulation No. 82 of
2001 challenged Pengandalian Water Quality Management and Water Pollution ie 0.3
mg / l. To reduce the content of Fe in water filtration and precipitation can be carried
out before use.

Key words: dug wells, iron, atomic absorption spectrophotometry, water

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar logam besi (Fe) dalam air
Metode yang digunakan adalah Spektrofotometri Serapan Atom dengan
menggunakan sampel air sumur galian warga di sekitar Industri X RT 21 Kelurahan
Way Lunik Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. Logam besi (Fe) termasuk golongan
logam berat non esensial, yaitu dalam jumlah tertentu dibutuhkan tubuh namun
dalam jumlah berlebihan menimbulkan efek toksik. Penetapan kadar logam besi (Fe)
dengan tiga sampel dan dua kali pengulangan diperoleh kadar masing-masing yaitu
sampel 1 sebesar 5,0319 ppm dan 4,9626 dengan kadar rata-rata 4,99 ppm; sampel
2 yaitu 5,2613 ppm dan 5,1760 dengan kadar rata-rata 5,21 ppm; sampel 3 yaitu
0,6949 ppm dan 0,6148 dengan kadar rata-rata 0,65 ppm. Dari hasil penetapan kadar
logam besi (Fe) pada air sumur tersebut semua sampel tidak memenuhi syarat
kandungan logam besi (Fe) dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tantang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengandalian Pencemaran Air yaitu 0,3 mg/l.
Untuk mengurangi kadar Fe dalam air dapat dilakukan penyaringan dan pengendapan
terlebih dahulu sebelum digunakan.

Kata kunci : sumur galian, besi, spektrofotometri serapan atom, air

PENDAHULUAN dampak negatif karena pengaruh


Besarnya perkembangan limbah industri yang tidak dikelola
ekonomi di Indonesia pada sektor dengan tepat yang mencemari
pembangunan industri bertujuan lingkungan khususnya air bersih warga
meningkatkan kemakmuran sekitar industri [11]. Perkembangan
masyarakat. Namun disisi lain, muncul jumlah unit industri besar dan sedang

1) Akafarma Putra Indonesia Lampung


Nur Alfi Mufida Hasni, Ade Maria Ulfa

di Indonesia pada tahun 2010 menurut PDAM Dengan Metode


data Kementrian Perindustrian Republik Spektrofotometri menyimpulkan
Indonesia sebanyak 23.323. bahwa kandungan logam Fe melebihi
Air merupakan aspek yang nilai ambang batas yaitu 0,627 mg/l,
penting bagi kehidupan, terutama bagi 0,636 mg/l, 1,003 mg/l, 1,939 mg/l,
manusia. Selama ini kebutuhan 2,004 mg/l.
manusia akan air sangatlah besar, oleh Hasil wawancara kepada 8
sebab itu air tidak dapat terlepas dari warga di sekitar industri X RT 21
kehidupan manusia. Mulai hal kecil, Kelurahan Way Lunik, Kecamatan
seperti air minum hingga kincir air Panjang, air sumur galian memang
yang dimanfaatkan sebagai penghasil tidak digunakan untuk minum karena
energi listrik. posisi pembuangan limbah industri
Pencemaran air adalah berdekatan dengan penduduk dan ada
masuknya atau dimasukkannya juga saluran pembuangan limbah
makhluk hidup, zat, energi dan atau melalui got got kecil yang melewati
komponen lain ke dalam air oleh got kawasan penduduk sekitar.
kegiatan manusia, sehingga kualitas air Sehingga besar kemungkinan air
turun sampai ke tingkat tertentu yang limbah dapat memasuki air sumur yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi ada di rumah warga sekitar. Mereka
sesuai dengan peruntukannya [5]. menggunakan air sumur untuk
Sebagai contoh pencemaran air yaitu keperluan sehari-hari seperti mandi,
perubahan warna, rasa, bau, bahkan menggosok gigi, dan mencuci (sayuran,
tercemar zat yang berbahaya seperti buah, dan beras). Kontaminasi Fe
logam berat. dapat masuk dalam tubuh melalui kulit
Logam berat dibagi ke dalam dan makanan yang mereka makan.
dua jenis, yaitu logam berat esensial [11].
dan logam berat tidak esensial. Logam Menurut hasil penelitian Elsha
berat esensial adalah logam dalam Selvia tahun 2011 yaitu Penetapan
jumlah tertentu yang sangat Kadar Logam Besi (Fe) Dalam Air
dibutuhkan oleh organisme, dalam Sumur Pada Depot Isi Ulang Yang
jumlah berlebihan dapat menimbulkan Berada Di Kecamatan Panjang dengan
efek toksik. Yang termasuk dalam Menggunakan Metode SSA juga
logam esensial contohnya adalah Zn, menyimpulkan hasil yang didapat dari
Cu, Fe, Co, dan Mn. Logam non penelitiannya positif mengandung
esensial adalah logam yang logam besi (Fe) dan masih memenuhi
keberadaannya dalam tubuh masih syarat sesuai dengan PerMenKes RI
belum diketahui manfaatnya. Yang Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu
termasuk dalam logam ini contohnya tidak lebih dari 0,3 mg/l.
adalah Pb, Hg, Cd, dan Cr [11]. Berdasarkan fakta diatas maka
Besi (Fe) merupakan salah satu penting dilakukan penelitian untuk
logam berat yang bersifat esensial bagi mengetahui kadar Fe yang terdapat
manusia, yaitu logam yang dalam pada air sumur galian warga sekitar
jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh industri X Kecamatan Panjang dengan
organisme, namu dalam jumlah yang menggunakan metode Spektrofotometri
berlebihan dapat menimbulkan efek Serapan Atom (SSA). Prinsip dasar
toksik [11]. Spektrofotometri Serapan Atom adalah
Berdasarkan penelitian Joko interaksi antara radiasi elektromagnetik
Prayitno Susanto tahun 2005 yaitu dengan sampel spektrofotometri
Analis Diskripsi Pencemaran Air Sumur serapan atom merupakan metode yang
Pada Daerah Industri Pengecoran tepat untuk analisa zat pada
Logam menyimpulkan bahwa diantara konsentrasi rendah, sehingga metode
empat logam yang dianalisa (Fe, Zn, SSA tepat untuk mengetahui kadar Fe
Pb, Mg), logam Fe merupakan logam yang memiliki konsentrasi rendah. [2].
yang paling tinggi yaitu 0,875 mg/l.
Berdasarkan penelitian Kuntum METODE PENELITIAN
Khaira tahun 2013 yaitu Penentuan Penelitian ini dilakukan terhadap
Kadar Besi (Fe) Air Sumur Dan Air tiga sampel air sumur galian warga

164 Jurnal Analis Farmasi Volume 1 No.3 Juli 2016


PENETAPAN KADAR LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALIAN WARGA SEKITAR INDUSTRI X
KECAMATAN PANJANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

disekitar industri tepatnya di RT 21 Pembuatan larutan standar besi 100


Way Lunik Kecamatan Panjang. ppm : (a) Pipet 10 ml larutan standar
Penelitian berlangsung pada bulan besi 1000 ppm dalam labu ukur 100
Agustus 2015 di UPTD Balai ml; (b) Tambahkan 10 tetes HNO3
Laboratorium Kesehatan Dinas kedalam labu ukur 100 ml; (c)
Kesehatan Provinsi Lampung. Bahan- Tepatkan dengan aquadest sampai
bahan yang digunakan dalam penelitian tanda batas. Pembuatan larutan
ini adalah HNO3, aquadest, larutan standar besi 10 ppm : (a) Pipet 10 ml
standar logam besi. Sedangkan alat- larutan standar besi 100 ppm dalam
alat yang digunakan adalah labu ukur 100 ml; (b) Tambahkan 10
Spektrofotometri Serapan Atom, pipet tetes HNO3 kedalam labu ukur 100 ml;
ukur, erlenmeyer, corong, kompor (c) Tepatkan dengan aquadest sampai
listrik, labu ukur, pipet tetes, botol tanda batas.
semprot, balp, kertas whatman, tissue.
Pembuatan Larutan Seri Standar
Persiapan contoh uji (SNI 06- Besi (SNI 06-6989.4-2004)
6989.4-2004) Pembuatan larutan seri standar
(1) Masukkan 50 ml contoh uji besi dilakukan sebagai berikut (a)
yang sudah dikocok sampai homogen Larutan standar besi (Fe) 10 ppm
kedalam Erlenmeyer; (2) Tambah 5 ml dipipet 0,5 ml; 1 ml; 5 ml; 10 ml; 15
asam nitrat; (3) Panaskan perlahan- ml; 20 ml; 25 ml untuk mendapatkan
lahan sampai volumenya 15-20 ml; (4) konsentrasi 0,05; ppm; 0,1 ppm; 0,5
Bilas corong dan masukkan air ppm; 1 ppm; 1,5 ppm; 2 ppm; 2,5
bilasannya kedalam labu ukur; (5) ppm ; (b) Masing-masing larutan
Pindahkan contoh uji kedalam labu dimasukan kedalam labu ukur 50 ml;
ukur 50,0 ml (saring bila perlu) dan (c) Larutan ditambahkan larutan
tambahkan aquadest sampai tepat pengencer (aquadest) sampai tanda
tanda tera dan homogen; (6) Contoh batas hingga diperoleh kadar besi 0,05
uji siap diukur absorbansinya. ppm; 0,1 ppm; 0,5 ppm; 1 ppm; 1,5
ppm; 2 ppm; 2,5 ppm; (d) Pengukuran
Pembuatan Larutan Standar (SNI larutan standar dengan
06-6989.4-2004) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
Larutan standar yang digunakan pada panjang gelombang 248,3 nm.
larutan stok pabrik 1000 ppm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1
Hasil Uji Organoleptis

Sampel Sumber Warna Bau


1 Air Sumur Kekuningan Bau Seperti Besi
2 Air Sumur Kekuningan, Keruh Bau Seperti Besi
3 Air Sumur Bening Bau Seperti Besi

Tabel 2
Hasil Analisa Besi (Fe) Pada Air Sumur

Rata-
Abs. Kadar
Sampel Pengulangan rata Standar KET
Sampel (mg/l)
(mg/l)
1a 0,0923 5,03
1 4,99 TMS
1b 0,0910 4,96
2a 0,0966 5,26
2 5,21 0,3 mg/l TMS
2b 0,0950 5,17
3a 0,0110 0,69
3 0,65 TMS
3b 0,0095 0,61

Jurnal Analis Farmasi Volume 1 No.3 Juli 2016 165


Nur Alfi Mufida Hasni, Ade Maria Ulfa

Gambar 1.Kurva Panjang Gelombang Maksimum Fe

Gambar 2.Grafik Kurva Kalibrasi Larutan Standar Besi (Fe)

Sampel yang digunakan dalam RI nomor 416/Menkes/Per/IX/1990


penelitian ini adalah air sumur yang yaitu tidak berbau, tidak berasa, warna
berada di sekitar industri X yaitu di 50 TCU.
RT 21 Way Lunik Kecamatan Panjang Pada penanganan sampel
Bandar Lampung. Lokasi ini dipilih dilakukan dengan cara melakukan
karena lokasi tersebut termasuk pemanasan perlahan-lahan sampai
kawasan perindustrian. Dimana lokasi volume sampel menjadi 15-20 ml. Hal
tersebut berdampingan dengan industri ini bertujuan untuk memisahkan zat-
X. zat organik yang berada dalam sampel.
Pada uji organoleptis dapat Setelah mendapatkan volume sampel
dilihat dari ciri-ciri fisik sampel air 15-20 ml, larutan sampel disaring
sumur 1 berwarna kekuningan, sampel dengan menggunakan kertas whatman
air sumur ke 2 berwarna kekuningan yang bertujuan untuk mendapatkan
dan keruh, sampel air sumur 3 larutan sampel yang jernih agar
berwarna bening (Tabel 1). Syarat mendapatkan nilai absorban yang
kualitas air bersih menurut PerMenKes maksimal hasilnya.

166 Jurnal Analis Farmasi Volume 1 No.3 Juli 2016


PENETAPAN KADAR LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALIAN WARGA SEKITAR INDUSTRI X
KECAMATAN PANJANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Alat yang digunakan untuk dengan sumber limbah industri dan


menganalisa kadar besi (Fe) pada limbah rumah tangga sehingga
sampel menggunakan Atomic kemungkinan banyak tercemar dari
Absorption Spectrophotometer (AAS) pembuangan limbah tersebut. Menurut
Shimadzu Series AA-6300, dengan penelitian Kuntum Khaira pada tahun
nyala dan panjang gelombang maksium 2013, kadar besi tertinggi diambil dari
248,3 nm. Karena alat ini dapat lokasi yang paling dekat dengan
menganalisa kadar logam secara sumber limbah dan didapat kadar besi
selektif karena hanya dapat sebesar 2,004 ppm.
menganalisa kadar logam dan sensitif Sedangkan sampel 1 memiliki
karena dapat menganalisa kadar logam kadar besi tertinggi kedua setelah
paling kecil. Selain lampu katoda hal ini sampel 2 yaitu 4,99 ppm. Hal ini
didukung oleh adanya lampu dikarenakan sampel 1 diambil dari air
deuterium. Dimana lampu ini akan sumur galian yang letaknya lebih jauh
membantu proses penyerapan cahaya dari limbah rumah tangga
sehingga dapat mengurangi kesalahan dibandingkan dengan sampel 2.
dan mendapatkan hasil yang lebih Sampel 3 diperoleh kadar besi paling
akurat. kecil yaitu 0,65 ppm. Hal ini
Penentuan panjang gelombang dikarenakan sampel yang diambil air
maksimum dilakukan dengan cara sumur galian namun sudah
pengukuran serapan larutan standar menggunakan pompa air tradisional,
Fe. Pada pengukuran panjang dan letaknya jauh dari limbah industri
gelombang larutan standar Fe serta limbah rumahtangga sehingga
memberikan serapan tertinggi pada kemungkinan kandungan logam
panjang gelombang maksimum 248,3 besinya pun lebih sedikit. Meskipun
nm. Penentuan panjang gelombang begitu sampel 3 tetap memiliki kadar
maksimum dilakukan untuk logam besi yang melebihi nilai ambang
mendapatkan serapan maksimum. batas yang telah ditentukan oleh
Untuk memilih panjang gelombang Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
maksimum dilakukan dengan membuat 2001 tantang Pengelolaan Kualitas Air
kurva hubungan antara absorbansi dan Pengandalian Pencemaran Air yaitu
dengan panjang gelombang dari suatu 0,3 mg/l.
larutan standar pada konentrasi Logam besi termasuk dalam
tertentu [2]. kelompok logam esensial yaitu logam
Pengukuran konsentrasi logam dalam jumlah tertentu yang sangat
besi (Fe) dengan tiga sampel dan dua dibutuhkan oleh organisme, namun
kali pengulangan diperoleh kadar dalam jumlah berlebihan logam
masing-masing yaitu sampel 1 sebesar tersebut bisa menimbulkan efek toksik
4,99 ppm; sampel 2 yaitu 5,21 ppm; [11]. Karacunan Fe dapat
sampel 3 yaitu 0,65 ppm. Berdasarkan menyebabkan permeabilitas dinding
pengukuran larutan standar diperoleh y pembuluh darah kapiler meningkat
= 0,018745x 0,0020253. Nilai y sehingga plasma darah menembus
adalah serapan dan nilai x adalah keluar [1].
konsentrasi baku. Nilai koefesien Konsentrasi unsur ini dalam air
korelasi ( r ) sebesar 0,9997. yang melebihi 2 mg/l akan
Selanjutnya dari hasil pengukuran menimbulkan noda-noda pada
dibuat grafik linier yang dapat diamati peralatan dan bahan-bahan yang
bahwa serapan dan konsentrasi sampel berwarna putih. Adanya unsur ini juga
berbanding lurus yaitu semakin tinggi dapat menimbulkan bau, rasa, dan
konsentrasi maka serapannya pun warna pada air minum. Selain itu,
makin tinggi yang hasilnya dibuat konsentrasi yang lebih besar dari 1
kurva kalibrasi. mg/l dapat menyebabkan warna air
Hasil penetapan kadar diperoleh menjadi kemerah-merahan,
sampel yang memiliki kadar paling membentuk endapan pada pipa-pipa
tinggi yaitu sampel 2 yaitu 5,21 ppm. logam dan bahan cucian [10].
Sampel 2 yang diambil dari sumur Untuk mengurangi kadar besi
galian yang letaknya paling dekat dalam air dapat dilakukan dengan

Jurnal Analis Farmasi Volume 1 No.3 Juli 2016 167


Nur Alfi Mufida Hasni, Ade Maria Ulfa

beberapa cara. Salah satunya dengan DAFTAR PUSTAKA


cara filtrasi atau penyaringan. Proses 1. Darmono, 2001, Lingkungan Hidup
penyaringan merupakan bagian dari dan Pencemaran, Universitas
pengolahan air yang pada prinsipnya Indonesia, Jakarta.
adalah untuk mengurangi bahan-bahan 2. Gandjar. Rohman, 2012, Buku
organik maupun bahan-bahan Kimia Farmasi Analisis, Pustaka
anorganik yang berada dalam air. Pelajar, Yogyakarta.
Dapat juga dilakukan dengan cara 3. Kementrian Perindustrian Republik
mengendapkan air pada tempat atau Indonesia, 2010, Perkembangan
wadah yang tenang. Jumlah Industri Besar dan Sedang.
4. Khaira, Kuntum, 2013, Penentuan
KESIMPULAN Kadar Besi Air Sumur Dan Air
Berdasarkan penelitian yang PDAM Dengan Metode
telah dilakukan maka dapat Spektrofotometri, Tarbiyah STAIN
disimpulkan : (1) Penetapan kadar Batusangkar, Batusangkar.
logam besi (Fe) pada air sumur galian 5. Peraturan Pemerintah Nomor 82,
warga di sekitar industri X RT 21 2001, Tentang Pengelolaan
Kelurahan Way Lunik Kecamatan Kualitas Air dan Pengendalian
Panjang, Bandar Lampung didapatkan Pencemaran Air.
hasil sampel 1 = 4,99 ppm; sampel 2 = 6. PerMenKes RI Nomor
5,21 ppm; sampel 3 = 0,65 ppm; (2) 416/MenKes/Per/IX/1990, Tentang
Kadar logam besi (Fe) pada air sumur Syarat-Syarat dan Pengawasan
galian warga di sekitar industri X RT Kualitas Air.
21 Kelurahan Way Lunik Kecamatan 7. Selvia, Elsha, 2011, Penetapan
Panjang, Bandar Lampung tidak Kadar Logam Besi Dalam Air
memenuhi syarat kandungan logam Minum Pada Depot Isi Ulang Yang
besi (Fe) dalam Peraturan Pemerintah Berada Di Kecamatan Panjang
Nomor 82 Tahun 2001 tentang Dengan Metode SSA, Akademi
Pengelolaan Kualitas Air dan Analis Farmasi dan Makanan Putra
Pengandalian Pencemaran Air yaitu 0,3 Indonesia Lampung, Bandar
mg/l. Lampung.
8. Standar Nasional Indonesia SNI
SARAN 06-6989.4-2004, 2004, Cara Uji
Dari hasil penelitian tersebut Besi (Fe) Dengan SSA- Nyala.
disarankan : 9. Susanto, Joko Prayitno, 2005,
1. Sebaiknya tidak menggunakan air Analis Deskripsi Pencemaran Air
sumur tersebut untuk mencuci Sumur Pada Daerah Pengecoran
beras, sayuran, dan buah. Logam, Jawa Tengah.
2. Untuk mengurangi kadar Fe dalam 10. Widowati. Wahyu. Sastiono. Dan
air dapat dilakukan penyaringan dan Jusuf, 2008, Efek Toksik Logam
pengendapan terlebih dahulu (Pencegahan dan Penanggulangan
sebelum digunakan. Pencemaran), C. V Andi,
Yogyakarta.
11. Sutrisno, Totok, 2010, Teknologi
Penyediaan Air Bersih, Rineka
Cipta, Jakarta.

168 Jurnal Analis Farmasi Volume 1 No.3 Juli 2016


JURNAL ANALIS FARMASI
Volume 1, No. 3 Juli 2016 Hal 200 - 204

You might also like