You are on page 1of 9

PENGARUH PEMAHAMAN DAN PENGETAHUAN WAJIB PAJAK TENTANG PERATURAN

PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, DAN SANKSI


PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (STUDI
SAMSAT KOTA MALANG)

Randi Ilhamsyah
Maria G Wi Endang
Rizky Yudhi Dewantara

(PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
115030400111087@mail.ub.ac.id)

ABSTRACT
Tax is the main source of state revenues where the activity of countries such as national development
funded by tax is difficult to do if there is no revenue from tax sector. To make the effectiveness of development
equity, decentralization from the central government to supervise and arrange directly about affairs in the regions is
needed that policy, planning, implementation, and financing are given to the regional government. The purpose of
this research is to find the influence of the knowledge and understanding of taxpayers about rules taxation, the
awareness of taxpayers, the quality of services, and the tax penalty toward taxpayers compliance. The method used
in this research is explanatory research. Accidental sampling technique is used by spreading questionnaires to one
hundred taxpayers vehicles registered in Kantor Bersama Samsat Kota Malang. The techniques of data analysis
used are the statistical descriptive and multiple of linear regression analysis. The research result indicates that the
variable of knowledge and understanding of taxpayers about the rules of taxation, awareness taxpayers, quality of
services, and tax penalties have significant impact toward the compliance of taxpayers motor vehicles registered in
the office.
Keywords: taxpayers, tax revenue, local taxes, vehicles, compliance
ABSTRAK
Pajak adalah sumber utama dari penerimaan negara dimana kegiatan negara seperti
pembangunan nasional yang dibiayai dari pajak sulit dilaksanakan jika tidak adanya penerimaan dari
sektor pajak. Dalam rangka efektifitas pemerataan pembangunan, Disentralisasi dari pemerintah pusat
untuk mengawasi serta mengatur secara langsung urusan urusan di daerah sangat dibutuhkan, sehingga
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan pembiayaan diberikan kepada pemerintah daerah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel pengetahuan dan pemahaman wajib pajak
tentang peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory
research. Accidental sampling digunakan dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuisioner kepada 100
orang wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor Bersama Samsat Kota Malang. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dan pemahaman wajib pajak tentang peraturan
perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi perpajakan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor Bersama
Samsat Kota Malang.
Kata Kunci: Wajib Pajak, Penerimaan Pajak, Pajak Daerah, Kendaraan Bermotor, Kepatuhan

PENDAHULUAN Dalam rangka pemerataan pelaksaan


Pajak adalah pungutan terhadap pembangunan, pemerintah pusat tidak mungkin
masyarakat oleh negara berdasarkan undang- dapat melaksanakannya secara efektif.
undang yang bersifat memaksa, dan terutang Disentralisasi dari pemerintah pusat untuk
yang wajib dibayar dengan tidak mendapat mengawasi serta mengatur secara langsung
imbalan secara langsung, yang hasilnya urusan urusan yang ada di daerah sangat
digunakan untuk membiayai pengeluaran- dibutuhkan. Demi efisiensi dan efektifivitas
pengeluaran negara dalam penyelenggaraan penyelenggaran urusan-urusan pemerintah
pemerintahan dan pembangunan (Siahaan, pusat tersebut, maka sebagian urusan-urusan
2013:7). tersebut di serahkan kepada daerah, yaitu
pemerintah daerah. Baik yang menyangkut

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 1


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan maupun pajak suatu negara diantaranya adalah tingkat
pembiayaan namun tidak lepas daripada kepatuhan wajib pajak masyarakat di negara
tanggung jawab pemerintah daerah kepada tersebut.
pemerintah pusat. Kepatuhan wajib pajak yaitu dimana wajib
Pajak daerah telah menyumbang jumlah pajak memenuhi kewajiban perpajakannya dan
yang cukup besar bagi pendapatan asli daerah melaksanakan hak perpajakan dengan baik dan
di Kota Malang. Menurut Halim (2004:67) benar sesuai dengan peraturan dan undang-
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dipisahkan undang pajak yang berlaku. Kepatuhan pajak
menjadi empat jenis pendapatan, yaitu : Pajak merupakan fenomena yang sangat kompleks
daerah, Retribusi daerah, Hasil pengelolaan yang dilihat dari banyak perspektif. Franzoni
kekayaan daerah yang dipisahkan, Lain-lain dalam Carolina dan Fortunata (2013:4)
pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu menyebutkan bahwa kepatuhan pajak (tax
jenis pendapatan pajak daerah diantaranya compliance) bisa dipengaruhi oleh beberapa
didapat melalui pajak kendaraan bermotor faktor dan dapat di lihat dari banyak perspektif :
(PKB). Pajak kendaraan bermotor merupakan kecendrungan terhadap instansi publik (dalam
pajak atas kepemilikan kendaraan bermotor. hal ini Direktorat Jendral Pajak), keadilan yang
Perkembangan kendaraan bermotor di kota dirasakan oleh wajib pajak dari sistem yang
terbesar ke dua di Jawa Timur ini sangat pesat. berlaku, persepsi keadilan, dan ketegasan dari
Untuk sepeda motor saja tingkat perkembangan undang-undang dan sanksi.
dapat mencapai 1000 unit perminggu (Radar Pengetahuan dan pemahaman yang kurang
Malang, 2012). Dalam satu bulan ada sekitar tentang pajak mengakibatkan kurangnya
3.000 unit sepeda motor baru dan 500 unit mobil kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.
baru terdistribusi ke Kota Malang. Sepanjang Masyarakat kurang tertarik akan membayar
2013 lalu jumlah sepeda motor baru yang masuk pajak karena tidak adanya insentif atau timbal
Kota Malang melalui penjual mencapai 37.000 balik secara langsung dari negara untuk mereka.
unit. Sedangkan jumlah mobil baru yang masuk Menurut Rahayu (2010:141) kualitas
Kota Malang melalui penjual dalam satu tahun pengetahuan pajak yang baik akan sangat
itu sekitar 5.500 unit. Perkembangan kendaraan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam
seperti ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh memenuhi kewajiban perpajakannya. Semakin
pemerintah Kota Malang untuk menarik pajak tinggi tingkat pengetahuan dan pemahaman
kepada pemilik dan/atau penguasa kendaraan wajib pajak, maka semakin mudah pula bagi
bermotor tersebut demi meningkatkan sumber mereka untuk memahami peraturan perpajakan
pendapatan asli daerah. dan semakin mudah pula untuk memenuhi
Banyaknya kendaraan bermotor di Kota kewajiban perpajakannya ( Nurmuntu, 2005:32).
Malang, seharusnya pemerintah daerah bisa Menurut Susanto (2012) yang harus dirubah
mendapatkan lebih penerimaan pajak dari dalam pemikiran masyarakat ada beberpa hal ,
sektor ini, tapi dilihat dari realisasinya salah satunya prasangka buruk masyarakat.
pemerintah tidak bisa memaksimalkan Prasangka buruk masyarakat terhadap petugas
pendapatan dari sektor ini karena beberapa pajak harus dirubah menjadi prasangka yang
kendala yaitu diantaranya kepatuhan dan baik, untuk merubah hal tersebut tentu harus
kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak menciptakan pelayanan yang memuaskan dan
kendaraan bermotornya. berkualitas. Menurut Feld dan Frey (2007:110),
Tabel.1 Presentase Wajib Pajak yang Masyarakat akan membayar pajak dari
melakukan kewajiban PKB yang terdaftar penghasilan yang diterimanya apabila mereka
dikantor Bersama Samsat Kota Malang merasakan pelayanan publik sebanding dengan
Tahun Jumlah Wp yang Persentase pembayaran pajaknya, adanya perlakuan yang
Kendaraan melakukan Kepatuhan adil dari pemerintah serta proses perpajakan
Bermotor kewajiban WP
yang jelas dari pemerintah.
2013 414040 198283 47,89% Selain pelayanan yang dilakukan
2014 433276 214948 49,61% dengan baik diperlukan juga adanya sanksi
2015 413343 206961 50,07% yang menjadi kontrol bagi wajib pajak, sanksi
Sumber : Kantor Bersama Samsat Kota Malang, perpajakan yang akan diterima wajib pajak
2014 adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi
Chau dan Leung (2009:39) berpendapatn peningkatan kepatuhan wajib pajak kendaraan
bahwa faktor yang mempengaruhi penerimaan bermotor. Menurut Muliari dan Setiawan

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 2


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
(2009:2) banyak faktor yang dapat peralatan teknik ( motor ataupun peralatan
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak selain lain sejenisnya yang berfungsi sebagai
pelayanan fiskus yang baik, penegakan hukum pengubah suatu sumber daya energi energi
perpajakan juga akan mempengaruhi kepatuhan tertentu sehingga menjadi tenaga yang
wajib pajak. Terdapat undang-undang yang menghasilkan gerak pada kendaraan
mengatur tentang ketentuan dan tata cara bermotor tersebut, temasuk juga alat-alat
perpajakan, agar ketentuan pajak dipatuhi maka berat dan alat-alat besar sejenisnya yang
harus ada sanksi perpajakan bagi para untuk mengoperasikannya menggunakan
pelanggarnya. roda dan motor yang tidak melekat
Berdasarkan yang telah dipaparkan, judul permanen.
dalam penelitian ini adalah pengaruh 2. Kendaraan bermotor yang dioperasikan di
pengetahuan dan pemahaman wajib pajak semua jenis jalan di darat beroda beserta
tentang peraturan perpajakan, kesadaran wajib gandengannya dan di air dengan ukuran isi
pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi kotor lima Gross Tonnage (GT 5) sampai
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan tujuh Gross Tonnage (GT 7)
dalam membayar pajak kendaraan bermotor di
Kota Malang. Kepatuhan
Menurut Nurmantu yang dikutip oleh
TINJAUAN TEORI Alviansyah (2011:31), kepatuhan wajib pajak
Definisi pajak adalah suatu keadaan wajib pajak dimana dia
Menurut Djajadiningrat dalam Halim, Icuk, memenuhi semua hal yang menjadi kewajiban
Amin (2014:2) Pajak adalah iuran kepada kewajiban perpajakannya dan melaksanakan
Negara yang terutang oleh yang wajib hak hak pajak yang dia dapat.
membayarnya menurut peraturan-peraturan
atau dapat dipaksakan, dengan tidak mendapat Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak
prestasi kembali, yang langsung dapat Tetang Peraturan Perpajakan
ditunjukan dan yang gunanya adalah untuk Menurut Widayanti dan Nurlis dalam
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum Nurlaela (2013:92) mengemukakan bahwa hal-
berhubungan dengan tugas Negara yang hal yang mencangkup wajib pajak mengetahui
menyelenggarakan pemerintahan. dan memahami peraturan perpajakan adalah
sebagai berikut:
Pajak daerah 1. Pengetahuan dan pemahaman tentang hak
Pajak daerah merupakan pajak yang dan kewajibannya sebagai seorang wajib
ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan pajak. Dengan kata lain, wajib pajak akan
peraturan daerah, yang wewenang melakukan dan melaksanakan kewajiban
pemungutannya dilaksanakan oleh maupun hak perpajakannya jika mereka
pemerintah daerah dan hasilnya nanti sudah mengetahui dan memahami
digunakan untuk membiayai pengeluaran kewajiban sebagai seorang wajib pajak.
pemerintah daerah dalam melaksanakan 2. Kepemilikan NPWP, sebagai salah satu
penyelenggaraan pemerintahan dan sarana untuk mengefisiensikan administrasi
pembangunan di daerah (Siahaan, 2013:10) perpajakan, wajib pajak yang sudah memiliki
penghasilan, wajib untuk mendaftarkan diri
Pajak kendaraan bermotor untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib
Pajak kendaraan bermotor adalah bagian Pajaknya.
pajak daerah yang termasuk ke dalam jenis 3. Pengetahuan dan pemahaman tentang sanksi
pajak provinsi. Menurut Zuraida (2012 : 33-39) perpajakan Wajib pajak yang sudah memiliki
objek dari pajak kendaraan bermotor adalah pengetahuan dan pemahaman mengenai
penguasaan kendaraan dan/atau kepemilikan sanski pajak, wajib pajak akan lebih patuh
kendaraan bermotor. pengertian kendaraan dan taat dalam melakukan kewajiban
bermotor adalah : perpajakannya, karena mereka tahu dan
1. Kendaraan bermotor adalah semua jenis paham jika melalaikan kewajibanya akan
kendaraan beroda dan gandengannya atau terkena sanksi. Hal ini otomatis akan
tidak yang digunakan di semua jenis jalan mendorong setiap wajib pajak yang taat akan
darat maupun yang dioperasikan di air yang menjalankan kewajibannya dengan baik.
digerakkan dengan menggunakan peralatan

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 3


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
4. Pengetahuan dan pemahaman tentang PKP, Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib
PTKP, dan tarif pajak. Wajib Pajak yang Pajak tentang Peraturan Perpajakan terhadap
mengetahui dan memahami tarif-tarif pajak Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
yang berlaku, wajib pajak tersebut akan Pengetahuan pajak adalah informasi yang
mampu untuk menghitung pajak menjadi dasar bagi wajib pajak yang digunakan
terhutangnya sendiri dengan baik dan benar. untuk bertidak, mengatur strategi perpajakan
5. Wajib pajak mengetahui dan memahami dan mengambil keputusan dalam menerima hak
peraturan perpajakan yang di dapat melalui dan melaksanakan kewajibanya sebagai wajib
sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan dan pajak sehubung dengan pelaksanaan hak dan
dilaksanakan oleh KPP. kewajiban di bidang perpajakan, Carolina
6. Wajib pajak mengetahui dan memahami (2009:7).
peraturan pajak yang didapat melalui Dalam penelitian Istanto (2010:77)
pelatihan tentang perpajakan yang diikuti pengetahuan berpengaruh signifikan positif
oleh merek terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
menunaikan kewajiban perpajakannya.
KESADARAN WAJIB PAJAK Penelitian yang dilakukan oleh Supriyati dan
Menurut Nasution (2003:62). Kesadaran Nur Hidayati (2008:45-50) dikatakan bahwa
wajib pajak merupakan sikap wajib pajak yang variabel pengetahuan wajib pajak memiliki
telah memahami dan mau melaksanakan pengaruh yang positif terhadap variabel
kewajibannya untuk membayar pajak dan telah kepatuhan wajib pajak dalam membayar
melaporkan semua penghasilannya tanpa ada pajaknya.
yang disembunyikan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Kulitas Pelayanan Menurut Irianto dalam Arum (2012:18)
Menurut Kotler (2005:15) ada lima dimensi terdapat dua bentuk kesadaran wajib pajak
yang perlu diperhatikan ketika orang lain dalam membayar pajak sehingga mendorong
melakukan penilaian terhadap pelayanan, yaitu: wajib pajak dalam membayar pajak. pertama,
1. Tangible, meliputi fasilitas fisik (gedung),
kesadaran bahwa pajak adalah suatu bentuk
perlengkapan, pegawai, dan sasaran
kontribusi warga negara dalam menunjang dan
komunikasi
2. Empathy, meliputi kemudahan dalam meningkatkan pembangunan negara. Kedua,
melakukan hubungan, komunikasi yang kesadaran bahwa penundaan dalam
baik, perhatian pribadi, dan memahami pembayaran pajak akan sangat merugikan
kebutuhan pelanggan. negara, karena sumber pendapatan dan
3. Responsiveness, keinginan para staf untuk pembangunan sebuah negara.
membantu para pelanggan dan memberikan
Dalam penelitiannya Putri (2012:672)
pelayanan yang tanggap
4. Reliability, kemampuan memberi pelayanan mengatakan bahwa faktor kesadaran perpajakan
yang dijanjikan dengan segera, akurat, wajib pajak berpengaruh positif terhadap
handal, dan memuaskan kepatuhan wajib pajak dalam membayar
5. Assurance, mencangkup kemampuan, pajaknya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pengetahuan, kesopanan, juga sifat yang wajib pajak yang memiliki kesadaran wajib
dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf pajak akan lenih patuh dalam menunaikan
(bebas dari bahaya,resiko, dan keragu- kewajiban pajak kendaraan bermotornya.
raguan)
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Sanksi Perpajakan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Mardiasmo (2011:59) menjelaskan bahwa Kepatuhan wajib pajak tergantung pada
sanksi perpajakan menjadi suatu jaminan atau bagaimana petugas pajak memberikan
pencegahan (preventif) agar peraturan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada
perpajakan yang sudah diatur dapat ditaati dan wajib pajak yang sedang dan ingin memenuhi
tidak dilanggar oleh wajib pajak. Dengan kata kewajibannya sebagai wajib pajak (Jatmiko,
lain, sanksi sekaligus menjadi alat untuk 2006:21).
mencegah wajib pajak melanggar ketentuan- Pada penelitian Putri (2012:673) dikatakan
ketentuan dan aturan pajak yang sudah berlaku. bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 4


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak perpajakan (X1), kesadaran wajib pajak
dalam membayar pajak kendaraan bermotor. (X2), kualitas pelayanan (X3), dan sanksi
perpajakan (X4) berpengaruh signifikan
Pengaruh sanksi perpajakan terhadap secara simultan dan parsial terhadap
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor kepatuhan wajib pajak (Y).
Sanksi perpajakan merupakan alat pencegah H2 : Variabel pengetahuan dan pemahaman
(preventif) agar wajib pajak tidak melanggar wajib pajak tentang peraturan pajak (X1 )
norma perpajakan. Sanski menjadi sebuah secara dominan mempengaruhi
jaminan bahwa wajib pajak tidak akan kepatuhan wajib pajak (Y).
melalaikan dan tidak melaksanakan
kewajibannya sebagai wajib pajak, dengan METODE PENELITIAN
adanya sanksi yang memberi efek jera, Jenis penelitian yang digunakan dalam
kepatuhan wajib pajak semakin meningkat penelitian ini adalah penelitian explanatory
(Mardiasmo, 2011:59). research dengan pendekatan kuantitatif.
Dalam pelaksanaan sanksi pajak, fiskus Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:5)
harus aktif dan dituntut untuk disiplin dalam menerangkan bahwa yang dimaksud dengan
memberikan sanksi kepada wajib pajak yang penelitian explanatori adalah penelitian yang
melanggar untuk membuat masyarakat patuh menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
dan sebagai alat pencegah agar wajib pajak variabel melalui hipotesis. Dalam penelitian ini
tidak melanggar peraturan perpajakan. akan diketahui hubungan dan pengaruh antara
variabel-variabel yang telah ditentukan yaitu
Model konseptual dan hipotesis penelitian tentang pengetahuan dan pemahaman tentang
Konsep menggambarkan suatu fenomena peraturan perpajakan wajib pajak, kesadaran
secara abstrak yang dibentuk dengan jalan wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi
membuat generalisasi terhadap sesuatu yang perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
khas sehingga mempermudah dalam membayar pajak kendaraan bermotor di
mengkomunikasikan dasar pemikiran kepada Kota Malang. Pengambilan sampel dilakukan
orang lain agar mudah di mengerti oleh orang dengan metode accidental sampling. Accidental
lain (Nazir, 2005:123). Berdasarkan teori-teori sampling adalah mengambil responden sebagai
yang telah jabarkan, dapat ditarik kerangka sampel secara kebetulan, yaitu siapa yang
berfikir yang bertujuan mempermudah analisis secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
dengan model konseptual. Model Konseptual digunakan sebagai sampel bila orang yang
dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
berikut : (Sugiyono, 2004:77). Sampel yang didapatkan
pada penelitian ini sebesar 100 orang Wajib
Pengetahuan dan Pajak Kendaraan Bemotor.
pemahaman WP

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Kesadaran Wajib Setelah penelitian dilakukan dengan
Kepatuha
Pajak
n Wajib menyebar kuesioner maka didapatkan hasil
Pajak penelitian sebagai berikut :
Kualitas
Tabel 1: hasil analisis regresi berganda
pelayanan
Variabel Koef. Beta t Sig Ket.
Terikat Bebas Regresi
(B)
Sanksi Perpajakan
Y X1 0,165 0,221 2,533 0,013 Terima

X2 0,486 0,306 3,398 0,001 Terima


Gambar 1 : Model Konsep X3 0,102 0,265 3,311 0,001 Terima
Keterangan : X4 0,392 0,257 3,078 0,003 Terima
Kostanta 0,329 0,114 0,909
: Pengaruh Simultan
: Pengaruh Parsial N : 100
R : 0,668
Hipotesis
R2 : 0,447
Sesuai penjelasan tersebut peneliti Adj. R Square : 0,423
merumuskan beberapa hipotesis yaitu : F : 19,17
Ftabel : 2,47
H1 : Variabel pengetahuan dan pemahaman
Sumber : Data Peneliti diolah tahun 2015
wajib pajak tentang peraturan

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 5


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan data dari tabel 1 didapatkan Uji F
persamaan regresi sebagai berikut: Diketahui bahwa Fhitung sebesar 19,17 > Ftabel
1. Persamaan regresi Y = 0,329 + 0,165 X1 + 0,486 sebesar 2,47 (df1 = 95, df2 = 4) dengan
X2 + 0,102 X3+ 0,392 X4 signifikansi 0,000 > 0,05. Hal ini berarti hipotesis
2. Konstanta sebesar 0,329 menyatakan bahwa alternative yaitu H1 diterima dan H0 ditolak.
nilai variabel Y sebesar 0,329 satuan dengan Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
asumsi jika tidak ada nilai variabel X1 diartikan bahwa secara bersama-sama variabel
(Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak
tentang peraturan perpajakan), X2 tentang peraturan perpajakan, Kesadaran
(Kesadaran perpajakan), X3 (kualitas perpajakan, kualitas pelayanan, dan sanksi
pelayanan), dan X4 (sanksi perpajakan) perpajakan berpengaruh dan signifikan secara
3. Nilai koefisien untuk variabel Pengetahuan bersama-sama terhadap variabel kepatuhan
dan pemahaman wajib pajak tentang wajib pajak
peraturan perpajakan (X1) sebesar 0,165. Hal
ini berarti setiap ada kenaikan atau Uji t
penurunan satu satuan dari variabel Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS
Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak diperoleh hasil sebagai berikut :
tentang peraturan perpajakan (X1) , maka 1. Variabel Pengetahuan dan pemahaman wajib
kepatuhan wajib pajak akan mengalami pajak tentang peraturan perpajakan (X1)
kenaikan atau penurunan pula sebesar 0,165. Besarnya thitung variabel X1 terhadap Y
4. Nilai koefisien untuk variabel Kesadaran adalah sebesar 2.533. Hal tersebut berarti
perpajakan (X2) sebesar 0,486. Hal ini berarti bahwa thitung > ttabel (2.533 < 1,985). Nilai
setiap ada kenaikan atau penurunan satu signifikansinya 0,013 < 0,05. Berdasarkan
satuan dari variabel Kesadaran perpajakan perhitungan tersebut maka H0 ditolak dan H1
(X2), maka kepatuhan wajib pajak akan diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel
mengalami kenaikan atau penurunan pula X1 yaitu variabel Pengetahuan dan
sebesar 0,486. pemahaman wajib pajak tentang peraturan
5. Nilai koefisien untuk variabel kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan secara
perpajakan (X3) sebesar 0,102. Hal ini berarti parsial terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)
setiap ada kenaikan atau penurunan satu dengan nilai signifikansi < 0,05 yang berarti
satuan dari variabel kualitas pelayanan (X3), berpengaruh secara signifikan terhadap
maka kepatuhan wajib pajak akan variabel Y.
mengalami kenaikan atau penurunan pula 2. Variabel Kesadaran perpajakan (X2)
sebesar 0,102. Besarnya thitung variabel X2 terhadap Y
6. Nilai koefisien untuk variabel kesadaran adalah sebesar 3.398. Hal tersebut berarti
perpajakan (X4) sebesar 0,392. Hal ini berarti bahwa thitung > ttabel (3.398 > 1,985). Nilai
setiap ada kenaikan atau penurunan satu signifikansinya 0,001 < 0,05. Berdasarkan
satuan dari variabel sanksi perpajakan (X4), perhitungan tersebut maka H0 ditolak dan H1
maka kepatuhan wajib pajak akan diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel
mengalami kenaikan atau penurunan pula X2 yaitu variabel kesadaran perpajakan
sebesar 0,392. berpengaru secara parsial terhadap
kepatuhan wajib pajak (Y) dengan nilai
HASIL UJI HIPOTESIS signifikansi > 0,05 yang berarti berpengaruh
Koefisien Determinasi (R ) 2 signifikan terhadap variabel Y.
Dari analisis diperoleh hasil adjusted R 2 3. Variabel kualitas pelayanan (X3)
sebesar 0,423. Artinya bahwa 42,3% variabel Besarnya thitung variabel X3 terhadap Y
Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh adalah sebesar 3.311. Hal tersebut berarti
variabel bebasnya, yaitu pemahaman dan bahwa thitung > ttabel (3.311 > 1,985). Nilai
pengetahuan wajib pajak tentang peraturan signifikansinya 0.001 < 0,05. Berdasarkan
perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas perhitungan tersebut maka H0 ditolak dan H1
pelayanan dan sanksi perpajakan. Sedangkan diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel
sisanya 47,7% variabel Kepatuhan Wajib Pajak X3 yaitu variabel kualitas pelayanan
dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap
lain yang tidak yang tidak ada dalam penelitian. kepatuhan wajib pajak (Y) dengan nilai

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 6


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
signifikansi < 0,05 yang berarti berpengaruh Pajak Tentang Peraturan Perpajakan
secara signifikan terhadap variabel Y. berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
4. Variabel sanksi perpajakan ( X4 ) wajib pajak kendaraan bermotor di kota
Besarnya thitung variabel X4 terhadap Y Malang. Hal ini menunjukan bahwa wajib
adalah sebesar 3.078. Hal tersebut berarti pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di
bahwa thitung > ttabel (3.078 > 1,985). Nilai kantor bersama samsat malang kota sudah
signifikansinya 0.003 < 0,05. Berdasarkan mendapat dan miliki pengetahuan dan
perhitungan tersebut maka H0 ditolak dan H1 pemahaman tentang peraturan perpajakan
diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel dengan baik.
X4 yaitu variabel sanksi perpajakan
berpengaruh secara parsial terhadap 3. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak (Y) dengan nilai Kepatuhan Wajib Pajak
signifikansi < 0,05 yang berarti berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian yang
secara signifikan terhadap variabel Y. dilakukan, variabel kesadaran wajib pajak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan wajib pajak kendaraan bermotor di Kantor
bahwa variabel pengetahuan dan pemahaman Bersama Samsat kota malang. Hal ini
wajib pajak tentang peraturan menunjukan bahwa wajib pajak kendaraan
perpajakan,Kesadaran Wajib Pajak, kualitas bermotor yang terdaftar di Kantor Bersama
pelayanan, dan Sanksi pajak mempunyai Samsat kota malang sudah memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan kesadaran yang baik dan Sadar bahwa
Wajib Pajak dan uji parsial ini dapat juga memahami pajak itu penting
diketahui variabel yang dominan
mempengaruhi kepatuhan dengan melihat 4. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
koefisiensi beta yang terbesar yaitu ada pada Kepatuhan Wajib Pajak
variabel kesadaran wajib pajak yaitu sebesar Berdasarkan hasil penelitian yang
3,398. dilakukan, variabel juga berpengaruh secara
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
PEMABAHASAN HASIL PENELITIAN kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor
1. Pengaruh secara bersama-sama variabel Bersama Samsat Kota. Hal ini menunjukkan
pengetahuan dan pemahaman wajib pajak bahwa kualitas pelayanan kantor bersama
tentang peraturan perpajakan, Kesadaran samsat kota malang yang baik menjadi
wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi penarik bagi wajib pajak yang mau
perpajakan terhadap kepatuhan wajib melaksanakan kewajiban perpajakannya.
pajak Namun ada sebagian wajib pajak yang
Penelitian ini memperlihatkan bahwa merasa ragu dengan petugas memberikan
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor pelayanan dengan sesuai dan Petugas
di Kota Malang dipengaruhi secara bersama memiliki kemampuan dalam hal perpajakan.
dengan adanya pengetahuan dan
pemahaman wajib pajak tentang peraturan 5. Pengaruh Sanksi terhadap Kepatuhan
perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas Wajib Pajak
pelayanan, dan sanksi perpajakan. Besarnya Berdasarkan hasil penelitian yang
kontribusi keempat variabel tersebut dalam dilakukan, variabel sanksi perpajakan
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan
kendaraan bermotor adalah sebesar 42,7%. wajib pajak Kendaraan Bermotor. Hal ini
Pengaruh dari ketiga variabel bebas tersebut menunjukkan bahwa Wajib pajak yang
pada penelitian ini terlihat kecil terhadap terdaftar di kantor Bersama Samsat Kota
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor Malang merasa kalau sanksi yang diberikan
di Kantor Bersama Samsat Kota Malang. untuk pelanggar sudah sesuai dan
sepatutnya diberikan bagi pelanggar. tinggi
2. Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman sanksi perpajakan maka akan dapat
Wajib Pajak tentang Peraturan Perpajakan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak melaksanakan kwajiban pajak kendaraan
Berdasarkan uji parsial yang dilakukan, bermotornya.
variabel Pengetahuan dan Pemahaman Wajib

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 7


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6. Variabel Dominan selanjutnya. Adapun saran-sarannya adalah
Variabel kesadaran wajib pajak menjadi sebagai berikut :
variabel dominan dalam mempengaruhi 1. Peneliti yang tertarik untuk melakukan
kepatuhan wajib pajak di KB Samsat Kota kajian di bidang yang sama dapat mencoba
Malang. Sebagian wajib pajak sudah sadar menganalisis pengaruh program Sensus
bahwa kewajiban perpajakan harus Pajak Nasional terhadap kepatuhan pajak
dipahami dan dilakukan secara benar dan dan menambahkan variabel bebas lain
sukarela karena fungsi dari membayar pajak seperti Program Sensus pajak Nasional,
itu merupakan sebagai pembiayaan negara. sosialisasi pajak dan tingkat pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan sehingga disarankan dapat memberikan
bahwa kepatuhan sukarela wajib pajak hasil penelitian yang lebih baik, lengkap,
kendaraan bermotor di Kantor Bersama dan bermanfaat
Samsat Kota Malang dalam melaksanakan 2. Bagi KB Samsat Kota Malang dalam
kewajiban perpajakan cukup baik, terbukti pelaksanaan tugasnya dalam Pelayanan
dengan menjadi variabel dominannya terhadap masyarakat yang melaksanakan
kesadaran wajib pajak. kewajiban pajak kendaraan bermotornya,
disarankan melakukan training komunikasi
KESIMPULAN DAN SARAN dan edukasi tentang pengetahuan
Kesimpulan perpajakan kepada petugas dahulu sebelum
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat petugas tersebut menjalankan tugasnya
ditarik kesimpulan sebagai berikut : dalam melayani wajib pajak sehingga
1. Variabel Pengetahuan dan Pemahaman Pajak petugas pajak memiliki keahlian,
Wajib Pajak Tentang Peraturan Perpajakan, pengetahuan dan pemahaman di bidang
Kesadaran Perpajakan, Kualitas Pelayanan, perpajakan yang baik, teknik komunikasi
dan Sanksi Perpajakan berpengaruh positif yang baik sebagai pelayan publik agar
secara bersama-sama (simultan) dan masyarakat nyaman dan wajib pajak puas
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak terhadap pelayanan tersebut, sehingga KB
Kendaraan Bermotor dalam membayar pajak Samsat Kota Malang mencapai tujuannya
kendaraan bermotor di KB Samsat Kota yaitu Menghimpun dana pajak dari sektor
Malang. Variabel Pemahaman Pajak Wajib Pajak Kendaraan Bemotor.
Pajak Tentang Peraturan Perpajakan 3. Untuk lebih meningkatkan kepercayaan
berpengaruh secara parsial terhadap variabel masyarakat terhadap instansi perpajakan,
kepatuhan wajib pajak. Begitu juga dengan Direktorat Jenderal Pajak diharapkan lebih
variabel Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh menanamkan nilai-nilai kejujuran dan lebih
secara parsial terhadap kepatuhan wajib menerapkan kode etik pegawai pajak melalui
pajak. Variabel Kualitas Pelayanan dan pengawasan intern yang telah ada di dalam
Sanksi Perpajakan berpengaruh positif setiap Kantor Pelayanan Pajak serta
signifikan secara parsial terhadap kepatuhan pemberian sanksi yang tegas terhadap
wajib pajak. petugas pajak yang diketahui melanggar
2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kode etik pegawai pajak sehingga dapat
bahwa variabel kesadaran wajib pajak yang memberikan efek jera.
paling dominan berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib Kendaraan Bermotor di KB DAFTAR PUSTAKA
Samsat Kota Malang. Variabel tersebut Alviansyah, Tri Palira. 2011. Pengaruh Sanksi,
menjadi dominan karena wajib pajak merasa Pelayanan, Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak
bahwa kewajiban perpajakan harus Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian
dipahami dan dilakukan secara benar dan SPT Masa Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi
sukarela karena fungsi dari membayar pajak Kasus KPP Malang Utara).
itu merupakan sebagai pembiayaan negara. Carolina, Veronica. 2009. Pengetahuan Pajak.
Jakarta: Salemba Empat
Saran Carolina, Verani., Fortunata, Riana. 2013. Tax
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka Fairness Perception and Tax Compliance:
peneliti merekomendasikan saran-saran kepada Studi Empirik Pada Wajib Pajak Orang
KB Samsat Kota Malang dan peneleliti-peneliti Pribadi Karyawan di Bandung.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 8


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
Chau, Gerald dan Patrick Leung. 2009. A Critical Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan
Review Of Fischer Tax Compliane Model: A Bebas.
Research Synthesis. Journal Accountng and Nurmuntu, Safri. 2005. Pengantar Perpajakan.
Taxation Vol.1 (2). Hong Kong Polytechnic Jakarta : Granit
University. Hung Hom, Kowloon, Mardiasmo,2011,Perpajakan,Edisi Revisi,Andi:
Hongkong Yogyakarta.
Feld, L. P. and Frey, B. S., (2007), Tax Muliari dan Setiawan. 2009. Pengaruh
Compliance as the Result of Psychological Persepsi tentang Sanksi perpajakan dan
Tax Contract: The Role of Incentives and Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan
Responsive Regulation. Volume 29, Issue 1, Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di
LAW & POLICY. Kantor Pelayanan Pajak Prata Denpasar
Halim, Abdul. 2004. Management Keuangan Timur
Daerah, Yogyakarta : UPP AMP Putri, Aamanda & I Ketut Jati. 2012. Faktor-
Halim, Abdul., Icuk ,Rangga B., Amin, Dara. Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan
2014. Perpajakan: Konsep, Aplikasi, Contoh, Wajib Pajak dalam Membayar Pajak
dan Studi Kasus. Jakarta : Penerbit Salemba. Kendaraan Bermotor di Denpasar
Indrawati & Setiawan W. 2009. Radar Malang. 15 Februari 2012, Kota : Malang
PembelajaranAktif, Kreatif, dan Menyenangkan Rahayu, Siti. 2010. Perpajakan Indonesia:
pdf, e-book. Jakarta: Pusat Pengembangan Konsep & Aspek Formal Yogyakarta :
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Graha Ilmu
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam Setiawan. Agus 2006. Rekonsiliasi dan
(PPPPTKIPA). Akuntansi PPh Badani, Penerbit T & A
Istanto, Fery.2010.Analisis Pengaruh Software Development, Jakarta.
Pengetahuan Tentang Pajak, Kualitas Siahaan, Marihot Pahala. 2013. Edisi Revisi Pajak
Pelayanan Pajak, Ketegasan Sanksi Daerah & Retribusi Daerah. Jakarta:
Perpajakan, dan Tingkat Pendidikan RajaGrafindo Persada.
Terhadap Motivasi Wajib Pajak dalam Singarimbun, Masri dan Efendi Sofian. 2006.
Membayar Pajak.Skripsi Strata- Metode Penelitian Survai . Jakarta: LP3ES.
1.Jakarta:Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sugiyono, 2004, Statistika untuk Penelitian,
Syarif Hidayatullah. Cetakan Keenam, Penerbit Alfabeta,
Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh sikap Bandung.
wajib pajak pada pelaksanaan sanksi denda, Supriyati, dan Nur Hidayati. 2008. Pengaruh
pelayanan fiskus, dan kesadaran perpajakan Pengetahuan Wajib Pajak dan Persepsi
terhadap kepatuhan wajib pajak. Tesis. Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi &
Semarang: Program Studi Magister Teknologi Informasi,Vol.7 No.1, Mei 2008.
Akuntansi Pasca Sarjanan Universitas Susanto, Herry., 2012. Juara II Lomba Artikel
Diponegoro. Pajak Nasional Direktorat Jenderal Pajak.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid Melalui www.pajak.go.id. Diakses 2 Juli
1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok 2014, 22:00 WIB
Gramedia Zuraida, Ida. 2012, Teknik Penyusunan Peraturan
Muliarni dan Setiawan. 2009. Pengaruh Persepsi Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi
tentang sanksi perpajakan dan kesadaran Daerah. Jakarta: Sinar Grafika.
wajib pajak pada kepatuhan pelaporan
wajib pajak orang pribadi di kantor
pelayanan pajak prata Denpasar Timur.
Nasution, Chairuddin Syah. 2003. Analisis
Potensi Dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak
Penghasilan (PPh) Di Indonesia Periode 1990
2000. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, Vol.
7, No. 2.
Nazir. M 2005. Metodologi penelitian. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Nurlaela, Siti. 2013. Pengaruh Pengetahuan dan
Pemahaman, Kesadaran, Persepsi terhadap
Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| 9


perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

You might also like