You are on page 1of 7

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP PENURUNAN

TINGKAT STRESS IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI DI DESA


TELUK KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2014

Murniati1), Made Suandika 2), Roro Lintang Suryani 3)


1
Prodi D3 Keperawatan, STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email : murniati.89@gmail.com
2
Prodi D3 Keperawatan, STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email : gelansatria@gmail.com
3
Prodi D3 Keperawatan, STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email : roro.lintang@gmail.com

Abstract

Postpartum is a special phase in the life of the mother and baby. Childbirth for the first time or
primiparous mothers will experience some changes as emotional changes. Mothers who have a low
stress control tend to be unable to care for the baby properly and have a health problem that is
characterized by sleeping difficulty, lack of appetite. This study aims to investigate the influence of
Mozart classical music therapy to decrease the level of stress in mothers caring for infants in
TelukVillage, Banyumas Regency in 2014. This study used a pre-experimental approach with one
group pre test-post test design. The sample in the study was primiparous mothers in Teluk Village
as many as 11 people. The sampling was taken by using purposive sampling technique. This study
used a questionnaire sheet. The statistical test used is paired samples t-test. The research shows
that the average level of stress prior to Mozart classical music therapy was 85.21, the average
stress level after classical music of Mozart therapy performed is 82.45. The Statistical analysis
showed that Mozart classical music therapy affected the level of stress in mothers caring for infants
to decrease with p-value = 0.001. The results of this study can be used to overcome the problem of
primiparous mothers especially the psychological stress in caring for a baby.

Keywords: Classical Music Mozart, Stress Levels, primiparous

1. PENDAHULUAN gambaran emosi yang terkadang berubah-ubah.


Emosi berbeda muncul ketika ibu tidak merasa
Pasca persalinan merupakan fase khusus siap untuk menerima kehadiran buah hati, ibu
dalam kehidupan ibu dan bayi. Persalinan untuk tampak ragu-ragu untuk menjadi ibu yang baik,
pertama kalinya atau primipara, ibu akan ibu merasa tidak memiliki kepentingan pada
mengalami beberapa perubahan seperti bayi, tidak berdaya, sensitif, cemas atas
perubahan emosional, perubahan fisik, perubahan dalam rutinitas kerja dan rumah
hubungan keluarga, aturan yang baru, serta yang berdampak pada rendahnya kontrol stress.
perubahan peran menjadi seorang ibu yang Ibu yang memiliki kontrol stress rendah
harus melakukan penyesuaian sosial atau cenderung tidak mampu merawat bayi dengan
individual (Prawirohardjo, 2010). Tanggung baik dan memiliki masalah kesehatan yang
jawab sebagai seorang ibu bertambah dengan ditandai dengan sulit tidur, kurang nafsu
hadirnya bayi yang baru lahir (Suherni, dkk, makan, cemas, perasaan tak berdaya, sulit
2009). bernafas dan sering mengalami jantung yang
Adaptasi psikologis ibu yang baru berdebar-debar (Janiwarty & Pieter, 2013).
melahirkan pertama kali menunjukkan

1
Menurut Hans Selye (1950) dalam mengurangi cara yang negatif dalam merespons
Hawari (2011) stress adalah respon tubuh yang situasi di lingkungannya (Potter dan Perry,
sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan 2005). Terapi musik juga termasuk salah satu
beban, misalnya bagaimana respon tubuh penanganan dalam menangani stress dan
seseorang ketika yang bersangkutan mengalami kecemasan (Aizid, 2011).
pekerjaan yang berlebihan. Beberapa penyebab Musik memiliki kekuatan untuk
terjadinya stress pada ibu dalam merawat bayi mengobati penyakit dan ketidakmampuan yang
diantaranya belum bisa menyusui bayinya dialami oleh setiap orang. Ketika musik
dengan benar, rasa bosan terhadap rutinitas diaplikasikan menjadi sebuah terapi, musik
barunya (Dewi dan Sunarsih, 2011), serta dapat meningkatkan, memulihkan, serta
kekecewaan emosi yang diikuti rasa tidak puas memelihara kesehatan fisik, mental, emosional,
terhadap bayi, ketakutan pada masa kehamilan sosial, dan spiritual individu. Hal ini
dan persalinan, rasa sakit masa nifas, kelelahan dikarenakan musik memiliki beberapa
karena kurang tidur selama persalinan, kelebihan, bersifat universal, nyaman dan
kecemasan atas ketidakmampuan ibu dalam menyenangkan, serta bersifat struktur (Aizid,
merawat bayi. Kondisi ini diperberat ketika ibu 2011). Musik yang masuk ke kelenjar hipofisis
kurang mendapat dukungan dari suami dalam mampu memberikan tanggapan terhadap
merawat bayinya, dan kekhawatiran keadaan emosional melalui feedback negative ke
ekonomi serta masalah-masalah sosial ekonomi kelenjar adrenal untuk menekan pengeluaran
lainnya. Perilaku yang sering muncul akibat hormon epinefrin, norepinefrin dan dopamin
stress pada ibu selama merawat bayi adalah yang disebut hormon stres. Masalah mental
tidak mau mengurus bayinya, gampang seperti stres berkurang dan ketenangan
murung, mudah marah, dan terkadang meningkat dan menjadi rileks (Djohan, 2006).
mengalami halusinasi pendengaran (Janiwarty, Menurut Irawaty (2013) terdapat
2013). beberapa jenis musik yaitu musik jazz, musik
Stress yang dialami oleh ibu akan dialami tradisional, musik klasik dan musik dari alam,
juga oleh bayi, bayi yang mengalami stress tetapi musik klasik seringkali menjadi acuan
ditandai dengan seringnya menangis, dampak untuk terapi musik, karena musik klasik
stress pada bayi yaitu bisa menghambat memiliki kecenderungan untuk menenangkan
pertumbuhan (Dewi 2013). Sedangkan stres tubuh. Diantara musik-musik klasik yang sering
pada ibu saat memiliki anak pertama, terjadi menjadi acuan untuk mengatasi stress dan
karena belum bisa menyusui bayinya dengan kecemasan melalui terapi musik yaitu musik-
benar, serta rasa bosan terhadap rutinitas musik karya Mozart, karena hampir semua
barunya. Stress ini akan berdampak negatif Mozart memiliki nada-nada dengan frekuensi
sehingga ibu akan merasa mudah sedih, mudah tinggi, rentang nada yang begitu luas, dan
marah dan mudah emosi kepada pasangan dan tempo yang dinamis (Aizid, 2011). Musik
juga kepada bayi, dan akan terjadi depresi Mozart tidak membangkitkan gelombang emosi
(Dewi dan Sunarsih, 2011). naik turun dengan tajam seperti Beethoven.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam Karyanya juga tidak kaku dan datar seperti lagu
penanganan stres yaitu dengan istirahat yang Gregorian, namun juga tidak lembut membuai
cukup. Tidur dapat memulihkan segala seperti pengantar tidur bayi. Kelebihan-
keletihan fisik dan mental, selain itu rekreasi kelebihan tersebut dapat membuat seseorang
juga bisa membebaskan diri dari kejenuhan merasa rileks dan tenang ketika mendengarkan
kehidupan yang monoton, berekreasi bersama musik klasik Mozart (Yuanitasari, 2008).
keluarga (ayah, ibu dan anak) adalah sarana Berdasarkan hasil pra survey dengan
komunikasi yang efisien untuk menjalin kasih metode wawancara sementara terhadap delapan
sayang dalam keluarga, serta relaksasi (Hawari, ibu primipara didapatkan data bahwa sebanyak
2011). Teknik relaksasi juga mampu tujuh orang ibu cenderung memiliki gejala
mengurangi komponen fisiologis dan emosional stress ringan saat merawat bayi dengan gejala
stres. Teknik ini bisa memperbaiki kemampuan kadang-kadang mudah marah, mudah panik,
untuk mengatasi stresor serta membuat rileks. mudah tersinggung, mudah merasa sedih, dan
Relaksasi mampu membantu individu mudah merasa kesal dan satu orang ibu
membangun keterampilan kongnitif untuk memiliki stress sedang dengan gejala selalu

2
mengalami kelelahan, sering merasa panik, yang diadopsi dari alat ukur yang digunakan oleh
sering merasa sedih, dan gejala stress lainnya Rusdiana
hanya pada frekuensi kadang-kadang. Beberapa (2010) dan kuesioner Hung Post Partum Stress
tindakan yang dilakukan ibu saat ibu Scale.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mengalami stress saat merawat bayi diantaranya
mengunjungi responden ke rumahnya, pengisian
menyibukkan diri dengan kegiatan dapur, pergi kuesioner dilakukan sebelum dan sesudah diberikan
jalan-jalan, dan tidur. Namun, terdapat perilaku terapi musik klasik Mozart. Sebelumnya peneliti
dari 2 orang ibu saat stress berperilaku marah menjelaskan tujuan, prosedur penelitian, hak-hak
kepada orang lain dan memilih menyendiri dan responden, dan informed consent kepada responden.
melupakan anaknya. Berdasarkan latar Teknik Analisis data dengan uji paired sample
belakang di atas maka peneliti tertarik untuk t-test dengan taraf signifikan 0,05. Jika p value <
mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh (0,05) maka Ho ditolak artinya ada pengaruh terapi
terapi musik klasik Mozart terhadap penurunan musik klasik Mozart terhadap penurunan tingkat
tingkat stress ibu primipara dalam merawat bayi stress ibu primipara dalam merawat bayi di desa
Teluk Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
di Desa Teluk Kabupaten Banyumas tahun
Banyumas.
2014.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. METODE PENELITIAN a. Hasil Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah pra
experiment dengan desain one group pretest and Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan
posttest desain. Populasi dalam penelitian ini adalah Juni sampai Juli dengan jumlah sampel 11 orang
semua ibu primipara yang berada di desa Teluk reponden dengan menggunakan analisis univariat
sebanyak 30 orang. Total sampel dalam penelitian dan bivariat serta uji korelasi paired sampel t-test
ini sebanyak 11 orang dengan menggunakan didapatkan hasil sebagai berikut :
purposiv sampling.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu headphone, laptop, musik
klasik Mozart dan lembar kuesioner yang digunakan
untuk mengukur tingkat stress saat merawat bayi

Tabel 1. Rata-rata tingkat stress ibu primipara dalam merawat bayi sebelum dilakukan terapi
musik klasik Mozart di Desa Teluk Kabupaten Banyumas tahun 2014
Kategori Mean Standar deviasi Min-Max

Tingkat Stress Sedang 85,21 6,466 79-101


sebelum terapi
musik

rata-rata tingkat stress selama 3 hari sebelum dilakukan terapi musik klasik Mozart adalah
(85,21) kategori sedang dengan standar deviasi 6,466. Paling tinggi tingkat stress 101 dan
paling rendah 79.

Tabel 2 Rata-rata tingkat stress ibu primipara dalam merawat bayi sesudah dilakukan terapi
musik klasik Mozart di Desa Teluk Kabupaten Banyumas tahun 2014
Kategori Mean Standar deviasi Min-Max

Tingkat Stress Sedang 82,45 5,884 72-94


sebelum terapi
musik

3
Rata-rata tingkat stress selama 3 hari sesudah dilakukan terapi musik klasik Mozart adalah
(82,45) kategori sedang dengan standar deviasi 5,884. Paling tinggi tingkat stress 94 dan paling
rendah 72.

Tabel 3 Analisis pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap penurunan tingkat stress ibu
primipara dalam merawat bayi di Desa Teluk Kabupaten Banyumas tahun 2014

Kategori Mean Standar Min-Max t p-value


deviasi

Sebelum dan sesudah terapi Sedang 85,21 6,466 79-101 4,344 0,001
musik klasik Mozart

Rata-rata penurunan tingkat stress sebelum dengan sesudah dilakukan terapi musik klasik
Mozart adalah 2,755 dengan standar deviasi 2,103. Dari hasil uji statistik paired sample t-test
didapatkan nilai p-value = 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi musik
klasik Mozart terhadap penurunan tingkat stress pada ibu yang merawat bayi.
b. Pembahasan situasi yang baru karena ibu baru mempunyai
Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian tanggung jawab yang besar menjadi seorang ibu.
menunjukkan bahwa rata-rata tingkat stress selama 3 Berdasartan Tabel 2 hasil penelitian
hari sebelum dilakukan terapi musik klasik Mozart menunjukkan bahwa rata-rata tingkat stress selama 3
adalah (85,21) kategori sedang dengan standar hari sesudah dilakukan terapi musik klasik Mozart
deviasi 6,466. Paling tinggi tingkat stress 101 dan adalah (82,45) kategori sedang dengan standar
paling rendah 79. deviasi 5,884. Paling tinggi tingkat stress 94 dan
Hasil wawancara peneliti dengan responden, paling rendah 72.
ditemukan bahwa tingkat stress ibu primipara Setelah diberikan terapi musik klasik Mozart
dipengaruhi karena kurangnya pemahaman dalam tingkat stress mengalami penurunan jika dilihat dari
merawat bayi. Kekhawatiran ibu terhadap posisi hari pertama sampai hari ketiga. Hal ini
tidur bayi saat malam hari sehingga ibu harus sering menunjukkan bahwa managemen stress yang
terbangun di malam hari. Proses inilah yang diberikan memiliki dampak positif kepada ibu,
menyebabkan ibu merasa ada tuntutan yang harus sehingga ibu primipara lebih tenang dan lebih santai
dipenuhi sebagai seorang ibu. dalam merawat bayi.
Menurut Ivancevih, dkk (1980) dalam Hidayat Menurut Hidayat (2006) manajemen stress
(2006) stress dapat didefinisikan sebagai respons merupakan upaya mengelola stress dengan baik
adaptif yang dipengaruhi oleh karakteristik yang bertujuan mencegah dan mengatasi stress agar
individual dan /atau proses psikologis, yaitu akibat tidak berlanjut sampai ke tahap yang paling berat.
dari tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang Sesuai dengan teori yang dikemukakan Natalina
menyebabkan tuntutan fisik dan psikologis terhadap (2013), bahwa musik mempengaruhi perasaan
seseorang. Beberapa bentuk gangguan psikologis makhluk hidup yang berakibat pada hormon beta
yang terjadi pada masa nifas adalah kekecewaan endorphin yang akan membuat perasaan menjadi
pada bayinya, ketidaknyamanan sebagai akibat bahagia. Hal ini didukung oleh penelitian Irma
perubahan fisik yang dialami, rasa bersalah karena Kurniawati, dkk (2008), bahwa melalui musik
belum bisa menyusui bayinya, dan kritikan suami seseorang dapat melepaskan emosi terpendam dan
atau keluarga tentang perawatan bayinya (Janiwarty, kenangan yang tidak menyenangkan juga sangat
2013). Hal ini sejalan dengan penelitian yang efektif untuk membuat tubuh santai karena tubuh,
dilakukan oleh Rusdiana (2010) bahwa ketika ibu emosi, dan jiwa seperti mengeluarkan desah lega.
baru pertama kali merawat anak, ia akan Musik yang mampu memicu perasaan yang kuat dan
menghadapi banyak tugas baru dan keadaan yang mengeluarkannya dari tubuh seperti mengeluarkan
berbeda jauh dari sebelumnya ketika ibu belum racun dari luka. Fakta lain dari penelitian yang
mempunyai anak. Faktor pribadi dalam diri individu dilakukan oleh Adhe Piramadita (2011) bahwa
sangat menentukan terjadinya stress ketika ia musik adalah alat yang bermanfaat bagi seseorang
mendapatkan tekanan atas perannya sebagai ibu untuk menemukan harmoni di dalam dirinya. Hal ini
primipara. Ibu yang pertama kali merawat bayi dirasakan perlu, karena dengan adanya harmoni di
dituntut harus siap dan mampu untuk menghadapi dalam diri seseorang, ia akan lebih mudah mengatasi
stress, ketegangan, rasa sakit, dan berbagai

4
gangguan atau gejolak emosi negatif yang Mekanisme kerja musik sebagai alat terapi,
dialaminya. yaitu mempengaruhi semua organ sistem tubuh.
Tabel 3 hasil penelitian menunjukkan bahwa Menurut teori Candace Pert bahwa neuropeptida
rata-rata penurunan tingkat stress sebelum dengan dan reseptor-reseptor biokimia yang dikeluarkan
sesudah dilakukan terapi musik klasik Mozart adalah oleh hypothalamus berhubungan erat dengan
2,755 dengan standar deviasi 2,103. Dari hasil uji kejadian emosi. Semua jenis bunyi atau suatu
statistik paired sample t-test didapatkan nilai p-value rangkaian teratur yang kita sebut dengan musik,
= 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat akan masuk melalui telinga, kemudian
pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap menggetarkan gendang telinga, mengguncang cairan
penurunan tingkat stress pada ibu yang merawat di telinga dalam dan juga menggetarkan sel-sel
bayi. rambut di koklea untuk selanjutnya melalui saraf
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koklearis menuju ke otak. Sifat riang/rileks mampu
terdapat penurunan tingkat stress antara sebelum dan mengurangi kadar kortisol, epinefrin-norepinefrin,
sesudah diberikan terapi musik klasik Mozart dilihat dan hormon pertumbuhan di dalam serum. Unsur-
dari nilai mean, yaitu terdapat penurunan sebesar unsur musik masuk ke kanalis auditorius telinga luar
2,755. Sesudah diberikan perlakuan responden nilai yang disalurkan ke tulang-tulang pendengaran.
rata-rata tingkat stress ibu primipara menurun dari Musik tersebut dihantarkan sampai ke thalamus.
85,21 menjadi 82,45. Musik mampu mengaktifkan memori yang
Adanya pengaruh terapi klasik Mozart terhadap tersimpan di limbik dan mempengaruhi sistem
penurunan tingkat stress ibu juga didukung oleh syaraf otonom melalui neurotransmiter yang akan
kondisi kesehatan ibu yang prima, dan kesiapan ibu mempengaruhi hipotalamus lalu ke hipofisis. Musik
dalam mengikuti terapi dengan baik dan serius yang masuk ke kelenjar hipofisis mampu
sehingga efek musik yang didengarkan maksimal, memberikan tanggapan terhadap emosional melalui
dengan begitu maka zat dopamin dilepaskan oleh feedback negative ke kelenjar adrenal untuk
otak dalam kondisi tenang dan memberikan perasaan menekan pengeluaran hormon epinefrin,
kenikmatan dan penguatan untuk memotivasi ibu norepinefrin dan dopa yang disebut hormon stres.
secara proaktif melakukan kegiatan tertentu. Masalah mental seperti stres berkurang dan
Terapi musik merupakan pengobatan secara ketenangan meningkat dan menjadi rileks (Djohan,
holistik yang langsung menuju pada symptom 2006).
penyakit dan juga proses yang menggabungkan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
antara aspek penyembuhan dengan kondisi dan yang dilakukan oleh Kurnianingsih, dkk (2013)
situasi fisik atau tubuh, emosi, mental, spiritual, tentang efektivitas terapi musik klasik terhadap
kognitif dan kebutuhan sosial seseorang (Natalina, penurunan stres kerja perawat IGD di RSUD Dr. R.
2013). Musik klasik Mozart juga bisa memberikan Goetheng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2013.
efek paling positif bagi perkembangan janin, bayi, Hasil penelitian ini menyebutkan adanya pengaruh
dan anak-anak. Dibanding gubahan musik klasik terapi musik klasik terhadap penurunan stress kerja
lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada perawat karena musik juga mempunyai beberapa
karya-karya Mozart mampu memberdayakan daerah manfaat yaitu dapat memberikan efek Mozart yaitu
kreatif dan motivatif di otak. Kekuatan musik salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan
Mozart juga sangat beragam, tergantung gubahan sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia
pemusik, pendengar, sikap tubuh dan saat seseorang, efek refreshing yaitu pada saat pikiran
mendengarkan, dan lain-lain (Yuanitasari, 2008). seseorang lagi kacau atau jenuh, dengan
Menurut Yuanitasari (2008) musik dan suara- mendengarkan musik walaupun sejenak, terbukti
suara lain seperti mozart yang bersifat dapat menenangkan dan menyegarkan pikiran
menenangkan dapat membantu mengurangi stres dan kembali, efek motivasi yaitu hal yang hanya bisa
kecemasan. Musik dapat menurunkan hormon- dilahirkan dengan feeling tertentu. Apabila ada
hormon yang berhubungan dengan stress, motivasi, semangatpun akan muncul dan segala
mengaktifkan hormon endorphin (semacam protein kegiatan bisa dilakukan, selain itu musik juga dapat
yang dihasilkan di dalam otak dan berfungsi untuk mempengaruri pengembangan kepribadian
menghilangkan rasa sakit), meningkatkan perasaan seseorang, dan dapat bermanfaat untuk kesehatan,
lebih rileks, menyediakan liburan mental mini baik untuk kesehatan fisik maupun mental seperti
yang bahkan dapat membawa pikiran kita menjauh mengurangi kecemasan, stres dan sebagainya
dari rasa sakit fisik selama periode waktu tertentu, (Antoni, 2003).
menenangkan serta menyelaraskan ritme internal,
meringankan perasaan tertekan dan meredakan 4. SIMPULAN
amarah, mrnyingkirkan pikiran pikiran serta a. Tingkat stress rata-rata ibu primipara
perasaan negatif dan mengganggu. sebelum dilakukan terapi musik klasik

5
Mozart adalah (85,21) kategori sedang musik_klasik_terhadap_stres_mahasiswa_skripsi.pdf
dengan standar deviasi 6,466. diakses 24 12 2013
b. Tingkat stress rata-rata ibu primipara
sesudah dilakukan terapi musik klasik Aizid, R. (2011). Sehat Dan Cerdas Dengan Terapi
Mozart adalah (82,45) kategori sedang Musik. Jakarta: Laksana
dengan standar deviasi 5,884.
c. Terdapat pengaruh terapi musik klasik Alimul Hidayat, Azis. (2006) Pengatar Kebutuhan
Mozart terhadap penurunan tingkat stress Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
pada ibu yang merawat bayi dengan nilai Keperawatan, Salemba edika, Jakarta
p-value = 0,001
Dewi, dkk. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Ibu
5. SARAN
Nifas. Yogyakarta : Penerbit Salemba Medika
a. Bagi perawat
Perawat diharapkan bisa menerapkan terapi Dewi, S. (2013). Pijat Dan Asupan Gizi Tetap.
musik klasik Mozart untuk mengatasi salah yogyakarta : Pustaka Baru Press
satu gangguan psikologi seperti stress, terutama
stress yang dialami ibu primipara dalam Djohan. (2006). Terapi Musik (teori dan aplikasi).
merawat bayi. Selain itu, perawat juga mampu
Yogyakarta: Galang Press
membangun rasa percaya diri seorang ibu
untuk mampu merawat bayi dengan baik.
Hawari, D. (2011). Manajemen Stress, Cemas, dan
b. Bagi STIKES Harapan Bangsa Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan Indonesia
kepada STIKES Harapan Bangsa untuk menjadikan
hasil penelitian ini sebagai bahan bacaan atau Irawaty, J. (2013), Terapi Musik Alternatif yang
referensi tambahan bagi perpustakaan STIKES
Patut Dicoba, http://www.deherba.com/terapi-
Harapan Bangsa terkait terapi musik klasik Mozart
dalam menurunkan tingkat stress pada ibu primipara musik-alternatif-yang-patut-
dalam merawat bayi. dicoba.html#ixzz2e85YhQ6h, diakses pada tanggal
6 September 2013
c. Bagi Reponden
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan Irma, R. (2008), Perbedaan Tingkat Stress Sebelum
kepada responden untuk melakukan terapi musik dan Sesudah Terapi Musik Pada Kelompok Remaja
klasik dimulai dari masa nifas sehingga dapat
di Panti Asuhan Yayasan Bening Nurani Kab
menstimulasi ibu dalam mengatasi masalah
psikologi terutama stress karena merawat bayi, Sumedang
sehingga diharapkan ibu dapat menggunakan terapi http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/1
relaksasi dengan melakukan terapi musik. 0/perbedaan_tingkat_ stres.pdf diakses pada tgl 4
des 2013. 19.58
d. Bagi Penelitian Selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan Janiwarty dan Pieter. (2013). Pendidikan
kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan
Psikologi untuk Bidan Suatu Teori dan
penelitian yang lebih lanjut tentang pengaruh
pemberian musik klasik Mozart terhadap penurunan Terapannya. Jakarta: Rapha publishing
tingkat stress ibu dalam merawat bayi dengan
metode quasy experiment.
Kartikasari Sari, Rusdiana (2010), Stres ibu
saat merawat anak pertama ditinjau dari
6. REFERENSI dukungan suami.
http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/fil
Adhe, P. (2011). Efektifitas intervensi terapi musik es/SKRIPSI%20ANINDITA%20RP%20G1D0
klasik terhadap stress dalam menyusun skripsi pada 09033.pdf diakses pada tanggal 5 Desember
mahasiswa psik undip semarang 2013
http://eprints.undip.ac.id/33143/2/ARTIKEL_efektif
itas_intervensi_terapi

6
Kurnianingsih. (2013). Efektivitas Terapi Musik Supardi & Rustika. (2013) Metodologi Riset
Terhadap Penurunan Stres Kerja Perawat Keperawatan. Jakarta: TIM
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&
esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0C The English Version of The Hung Postpartum
C8QFjAB&url=http%3A%2F%2Fjurnal.unimu Stress Scale (The Hung PSS)
s.ac.id%2Findex.php%2Fpsn12012010%2Farti https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&
cle%2Fview%2F870%2F924&ei=GBmfUp__H esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&
cPDrAe- ved=0CCMQFjAA&url=http%3A%2F%2Ffon
roGAAw&usg=AFQjCNE2iMYp_qu3PArnCe ursing.kmu.edu.tw%2Fezcatfiles%2Fb027%2Fi
7pCN2cNcAyfA&bvm=bv.57155469,d.bmk di mg%2Fimg%2F569%2F2ndEV_TheHungPSS.
akses 4 Desember 2013. pdf&ei=WIcgU6XsEIiHrgfRg4CICw&usg=AF
QjCNF4kA8pLhRVQcq3G73OZNWXdsD-
Mansur, H. (2009). Psikologi ibu dan anak Uw&bvm=bv.62788935,d.bmk diakses 12
untuk kebidanan. Jakarta: Penerbit Salemba Maret 2014
Medika.
Yuanitasari (2008), Terapi Musik Untuk Anak
Natalina, D (2013), Terapi Musik Bidang Balita. Yogyakarta : cemerlang publishing
Keperawatan. Jakarta : Mitra Wacana Media

Notoatmodjo, S. (2010) Pendidikan dan Prilaku


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku ajar


fundamental keperawatan konsep, proses, dan
praktik edisi 4 volume 1. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

__________ (2010). Fundamental


Keperawatan edisi 7 buku 2. Jakarta : Salemba
Medika

Prawihardjo. (2010). Ilmu Kebidanan. PT.


Jakarta : Bina Pustakan Sarwono

Saryono. (2010) Metodologi Penelitian


Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula.
Yogyakarta : Mitra Cendekia

Siswanto, S.Psi., M.Si. (2007) Kesehatan


Mental Konsep, Cakupan Dan Perkembangan.
Yogyakarta : CV. Andi Offest

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta

Suherni, dkk. (2009). Perawatan Masa Nifas.


Jakarta: Fitramaya

Sumekar. (2007) .Pengaruh Terapi Musik


Klasik Terhadap Kemampaun Berbahasa Pada
Anak Autis Di Pusat Terpadu A Plus Jalan
Imam Bonjol Batu.
http://www.dianhusada.ac.id/jurnalimg/jurper1-
6-iis.pdf di akses 4 des 2010.

You might also like