You are on page 1of 15

LBM 1

1. Apa saja klasifikasi dari epidemiologi?


Ada 3 tipe pokok pendekatan atau metode, yakni:
a. Epidemiologi Deskriptif (descriptive epidemiology)
Dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah
menurut perubahan variable2 epidemiologi yg terdiri dari orang (person), tempat
(place), dan waktu (time).
Orang (person)
Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan,
golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan
paritas.
Tempat (place)
Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk
perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai
etiologi penyakit.
Waktu (time)
Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar
di dalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan2 penyakit menurut waktu
menunjukkan adanya perubahan faktor etiologis.

b. Epidemiologi Analitik (Analytic epidemiology)


pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi2 yg
diperoleh studi epidemiologi deskriptif.
Ada dua studi tentang epidemiologi ini:
1. Studi riwayat kasus (case history studies)
Dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni
kelompok yg terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang tidak
terkena (kelompok kontrol).
2. Studi kohort
Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan pada suatu penyebab.
Kemudian diambil sekelompok orang lagi yg mempunyai ciri2 sama dengan
kelompok pertama. Kelompok kedua disebt kelompok kontrol. Setelah
beberapa saat yg ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari
perbedaan antara kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak.

c. Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen pada kelompok subyek,
kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yg tidak dikenakan
percobaan).
1. Epidemiologi Deskriptif
a. hanya mengamati dan menjabarkan hasil temuan atau data secara apa
adanya.
b. mempelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan
variabel2 epidemiologi, mencakup variabel orang(umur, jenis kelamin, kelas
sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga,
stuktur keluarga dan paritas), tempat, waktu.
c. dibahas juga validitas, reliabilitas, sensitifitas test dan spesifisitas test
d. pengamatannya kelompok/agregate, maka metode kwantitatif sangat
penting ada.
e. perlu dipahami indikator2 khusus untuk menyatakan suatu kejadian
2. Epidemiologi Analitis
a. mencakup uraian hubungan sebab-akibat tentang masalah yang
bersangkutan dengan hal-hal yang diduga menjadi faktor penyebabnya
b. pengamatan, yaitu metode obseravsional dan metode eksperimental
c. desain penelitiannya case history studies (dibandingkan antara kelompok
yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena)
dan cohort studies(perbandingan antara: sekelompok orang dipaparkan pada
suatu penyebab penyakit, kemudian diambil sekelompok orang lagi yang
mempunyai ciri2 sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan/
kelompok kontrol)
d. epidemiologi eksperimen : mengadakan eksperimen
3. Epidemiologi Konstruktif
a. agar hasil pengamatan atau penelitian yang diperoleh dimanfaatkan untuk
melengkapi perbendaharaan penguasaan iptek tentang masalah yang
bersangkutan(berupaya untuk mengisi Gap of knowledge dan melengkapi
Body of knowledge).
b. Dimanfaatkan dan aplikasinya untuk memecahkan masalah kesehatan yang
bersangkutan
Budioro B. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat

2. Apa manfaat dari epidemiologi?

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit


atau masalah kesehatan dalam masyarakat
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan
pengambilan keputusan
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang
atau telah dilakukan
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit
dalam upaya untuk mengatasi atau menganggulanginya
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah
yang perlu dipecahkan
(pengantar epidemiologi, Bustan)
6. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan
Manfaat epidemiologi dalam administrasi kesehatan seperti membantu
pekerjaan perencanaan (planning) dari pelayanan kesehatan, pemantauan
(monitoring) dan penilaian (evaluation) suatu upaya kesehatan. Data yang
diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk
melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau
tidak (pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau
tidak (penilaian).
7. Dapat menerangkan penyebab suatu maslah kesehatan
8. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit
Epidemiologi dapat digunakan untuk menerangkan perkembangan suatu
penyakit dengan memanfaatkan keterangan tentang frekwensi dan
penyebaran penyakit, terutama penyebaran penyakit menurut waktu.
Dengan mengetahui waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit
dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
9. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
Karena epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran
masalah kesehatan maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan
masalah tersebut. Keadaan yang dimaksudkan di sini merupakan
perpaduan dari keterangan menurut ciri-ciri manusia, tempat dan waktu.
Perpaduan yang seperti ini menghasilkan 4 keadaan masalah kesehatan
yaitu epidemi, pandemi, endemi, dan sporadik.
(Pengantar Epidemiologi, Azrul Anwar)

3. Apakah tujuan dari epidemiologi?


Tujuan umum
Meneliti populasi manusia,namun sekarang metodenya dapat berlaku pada
penelitian populasi lain seperti hewan,tumbuhan.
Mendeskripsikan penyakit dapat menungkapkan mekanisme kausal penyakit,
menjelaskan perjalanan penyakit yang ada, dapat menjelaskan perjalanan
penyakit dan untuk memeberikan pedoman pelayanan kesehatan yang
diperlukan.
Menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit sehingga dapat digunakan untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk
kesehatan lingkungan dan kesehatan lingkungan kerja.
Tujuan khusus
Memformulasikan hipotesis yang menjelaskan pola distribusi penyakit yang ada
atas dasar karakteristik waktu, tempat, host, agent potensial
Menguji hipotesis dengan menggunakan penelitian yang dirancang secara khusus
dapat mengungkapkan penyebab penyakit
Menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan menggunakan data
epidemiologis yang dikumpulkan sehubungan dengan program tersebut.
Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar penelitian etiologis
Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk menentuka prognosis
penyakit.
Epidemiologi lingkungan,Juli soemirat

4. Apa saja faktor yang mempengaruhi epidemiologi?

Segitiga Epidemiologi
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi
gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya
penyakit dan masalah kesehatan lainnya
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab)
dan Environment (lingkungan)

Segitiga Epidemiologi

Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak


seimbangan antara Host, Agent dan Environment
Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan
menimbulkan penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat

Faktor Host
Adalah faktor yang melekat pada Host
Genetik: DM, asma, hipertensi
Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza

Faktor Agent
Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing

Faktor Environment
Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis
(kota dan desa)
Biologis: flora dan fauna
Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang,
banjir

Karakteristik Host
Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat
maupun alamiah
Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita
kepada orang lain

Karakteristik Agent
Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host
untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit)
pada Host setelah infeksi
Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang
menyebabkan kematian
Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan
Host
Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan
Host
Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk
antibodi)

Karakteristik Environment
Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan
manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau,
sungai, hutan, sawah)
Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi,
iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran
penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)

5. Apa saja ruang lingkup epidemiologi?


a) Etiologi
Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam
mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
b) Efikasi
Efkasi Berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari
adanya intervensi kesehatan
c) Efektivitas
Efektivitas dimaksudkan besar hasil yang dapat diperoleh dari suatu
tindakan (pengetahuan atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari
suatu tindakan yang satu dengan yang lainnya.
d) Efisiensi
Efisiensi adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang
dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan.
e) Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu
pengobatan atau program kesehatan masyarakat.
f) Edukasi
Edukasi adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang
kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.
(pengantar epidemiologi, Dr.M.N. Bustan)

6. Bagaimana cara mendapatkan data epidemiologi?

o Data hasil sensus yang mengamati atau mencacah seluruh anggota populasi
o Data hasil registrasi atau pencatatan dan pelaporan dari kejadian vital (vital
events) seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, rujuk, adopsi, dan
peristiwa daur hidup lainnya yang dianggap penting dalam suatu masyarakat
o Data hasil studi khusus, misalnya survey pada sampel atau penelitian-penelitian
epidemiologis lainnya.
(Pengantar epidemiologi, Budioro)

7. Jelaskan perbedaan pandemik, epidemik,endemik, wabah, KLB ?


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989
Wabah berarti penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang
sejumlah besar orang di daerah yang luas.
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman 1981
Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah meluas
secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit
Undang-undang RI No 4 th. 1984 tentang wabah penyakit menular
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka
Benenson, 1985
Wabah adalah terdapatnya penderita suatu penyakit tertentu pada penduduk
suatu daerah, yang nyata-nyata melebihi jumlah yang biasa
Last 1981
Wabah adalah timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat berupa
penderita penyakit, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, atau
kejadian lain yang berhubungan dengan kesehatan, yang jumlahnya lebih
banyak dari keadaan biasa

KLB merupakan kambuhnya atas meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian


yang bermakna secara epidemiologi dalam kurun waktu dan daerah tertentu.
Penyakit yang berpotensi menjadi KLB. Menurut permenkes RI no. 560/
dinkes/Per/VIII/th. 1989

Wabah adalah terjadinya sejumlah kasus penyakit yang diketahui atau diduga
disebabkan oleh infeksi virus atau infeksi parasit yang mempunyai jumlah wajar atau
yang tak selayaknya ada di tempat atau pada waktu tertentu. Wabah dapat
berkembang dengan cepat sekarang memerluka penanganan segera. Ancaman
wabah dinyatakan ada jika keadaan yang dihadapi sedemikian rupa sehingga wabah
penyakit itu diperkirakan akan berlangsung.
Penyakit wabah penting: kolera, pes, yellow fever

(Timmreck, Thomas C., 2004, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC)

KRITERIA OUTBREAK

o Timbulnya suatu penyakit yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
o Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
o Peningkatan kejadian penyakit / kematian 2x / lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun)
o Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2x lipat / lebih
dibandingkan angka rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya.
o Biasanya terjadi pada penyakit khusus
o Case fatality rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu menunjukkan 50%
/ lebih dibandingkan periode sebelumnya
(Keputusan Dirjen No. 451/91 Tentang Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan KLB

- Endemi (awalan en- berarti dalam atau di dalam) adalah berlangsungnya suatu
penyakit pada tingkatan yang sama atau keberadaan suatu penyakit yang terus
menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu prevalensi suatu penyakit yang
biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok tertentu.
- Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu
sumber tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah, yang
melebihi tingkatan kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi terjadi jika kasus baru
melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa (KLB) akut peningkatan
secara tajam dari kasus baru yang memengaruhi kelompok tertentu biasanya juga
disebut sebagai epidemi. Keparahan dan keseriusan penyakit juga memengaruhi
definisi suatu epidemi. Jika penyakit sifatnya mengancam kehidupan, hanya
diperlukan sedikit kasus (seperti pada rabies) untuk menyebabkan terjadinya
epidemi.
- Pandemi (awalan pan- berarti semua atau melintasi) adalah epidemi yang
menyebar luas melintasi negara, benua, atau populasi yang besar, kemungkinan
seluruh dunia. AIDS merupakan penyakit pandemi.
(Timmreck, Thomas C., 2004, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC)
Endemi (awalan en- berarti dalam atau di dalam) adalah berlangsungnya
suatu penyakit pada tingkatan yang sama atau keberadaan suatu penyakit
yang terus menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu prevalensi
suatu penyakit yang biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok
tertentu.
Hiperendemi (awalan hyper- berarti di atas) adalah istilah yang
dihubungkan dengan endemi, tetapi jarang digunakan. Istilah ini menyatakan
aktivitas yang terus-menerus melebihi prevalensi yang diperkirakan, sering
dihubungkan dengan populasi tertentu, populasi yang kecil, atau populasi
yang jarang seperti yang ditemukan di rumah sakit, klinik bidan, atau institusi
lain. Istilah ini juga menunjukkan keberadaan penyakit menular dengan
tingkat insidensi yang tinggi dan terus-menerus melebihi angka prevalensi
normal dalam populasi dan ternyata menyebar merata pada semua usia dan
kelompok. Kejadian endemi penyakit yang berhubungan tetapi dengan tipe
yang berbeda, disebut holoendemi.
Holoendemi (awalan holo- berarti keseluruhan atau semua)
menggambarkan suatu penyakit yang kejadiannya dalam populasi sangat
banyak dan umumnya didapat di awal kehidupan pada sebagian besar anak
dalam populasi. Prevalensi penyakit menurun sejalan dengan pertambahan
usia kelompok sehingga penyakit lebih sedikit muncul pada orang dewasa
dibandingkan pada anak-anak. Penyakit yang sesuai untuk kategori ini adalah
chickenpox, dan pada iklim negara tropis, malaria.
Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari
satu sumber tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau
wilayah, yang melebihi tingkatan kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi
terjadi jika kasus baru melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa
(KLB) akut peningkatan secara tajam dari kasus baru yang memengaruhi
kelompok tertentu biasanya juga disebut sebagai epidemi. Keparahan dan
keseriusan penyakit juga memengaruhi definisi suatu epidemi. Jika penyakit
sifatnya mengancam kehidupan, hanya diperlukan sedikit kasus (seperti pada
rabies) untuk menyebabkan terjadinya epidemi.
Pandemi (awalan pan- berarti semua atau melintasi) adalah epidemi yang
menyebar luas melintasi negara, benua, atau populasi yang besar,
kemungkinan seluruh dunia. AIDS merupakan penyakit pandemi.
Timmreck, Thomas C., 2004, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC

8. Bagaimana cara mencegah terjadinya wabah ?

PENCEGAHAN
Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih
dahulu sebelum kejadian.

Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:
a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi
promosi kesehatan dan pencegahan khusus.
b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi
diagnosis dini serta pengobatan yang tepat.
c. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi
pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi.
Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat sehingga dalam
pelaksanaannya sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih.

1. Pencegahan Tingkat Pertama


Dapat ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan serta faktor pejamu.
a. Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk
mengurangi penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah
mungkin dengan usaha antara lain:
- Desinfektan
- Pasteurisasi
- Sterilisasi, bertujuan untuk menghilangkan mikro-organisme penyebab
penyakit,
- Penyemportan.insektisida dalam rangka menurunkan dan
menghilangkan sumber penularan maupun memutuskan rantai
penularan.
Selain itu usaha untuk mengurangi/menghilangkan sumber penularan
dapat dilakukan melalui pengobatan penderita serta pemusnahan sumber
yang ada (biasanya pada binatang yang menderita), serta
mengurangi/menghindari perilaku yang dapat meningkatkan risiko
perorangan dan masyarakat.
b. Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik
seperti
- peningkatan air bersih
- peningkatan sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk
pemukiman lainnya
- perbaikan dan peningkatan lingkunan biologis seperti pemeberantasan
serangga dan binatang pengerat
- peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah tangga,
hubungan antarindividu dan kehidupan sosial masyarakat.
c. Meningkatkan daya tahan penjamu meliputi :
a. perbaikan status gizi, status kesehatan umum dan kualitas hidup
penduduk
b. pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus
lainnya
c. peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan serta usaha
menghindari pengaruh faktor keturunan
d. peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta
olahraga kesehatan.
2. Pencegahan Tingkat Kedua
Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita
atau dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa
tunas).
meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah
meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk
segera mencegah proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya
akibat samping atau komplikasi
a. Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha
surveillans penyakit tertentu, pemeriksaan berkala serta pemeriksaan
kelompok tertentu (calon pegawai, ABRI, mahasiswa, dll), penyaringan
(screening) untuk penyakit tertentu secara umum dalam masyarakat,
serta pengobatan dan perawatan yang efektif.
b. Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai
berada pada proses prepatogenesis dan patogenesis penyakit tertentu.
Deteksi awal penyakit
Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan dg pengobatan yg
tepat
Pengobatan yang cepat merupakan pencegahan primer pada
orang yang sehat
menghambat progresivitas penyakit
menghindari komplikasi
mengurangi ketidakmampuan
3. Pencegahan Tingkat Ketiga
Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tertentu.
tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan
permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah
kematian akibat penyakit tersebut.
Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah
terjadinya akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu.
Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik, psikologis dan sosial
seoptimal mungkin yang meliputi rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi
mental/psikologis serta rehabilitasi sosial.
Pelayanan suportif dan rehabilitatif
Bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan dg cara:
Memaksimalkan fungsi organ yg cacat
Membuat protesa ekstremitas akibat amputasi
Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medik
Sasaran langsung pada sumber penularan pejamu
Sumber penularan binatang
Bila sumber penularan terdapat pada binatang maka upaya
penangulangan dengan pemusnahan binatang yang terinfeksi
Sumber penularan manusia
Dapat dilakukan dengan isolasi dan karantina
Sasaran ditujukan pada cara penularan
Memutuskan rantai penularan
Meningkatkan sanitasi lingkungan
Meningkatkan hygiene perorangan
Sasaran ditujukan pada pejamu potensial
Peningkatan gizi
Peningkatan kekebalan (imunisasi)
(Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Prof.Dr.Nur Nasry Noor,MPH)

9. Apa keuntungan dari natural history di epidemiologi?

o Untuk diagnosis : masa inkubasi dapat dipakai pedoman penentuan jenis penyakit ,
misalnya dalam KLB
o Untuk pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit
o Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada awal perjalanan
penyakit itu terapi tepat sudah diberikan.Lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang
diharapkan
Sumber : pengantar epidemiologi oleh DR.M.N.Bustan
10. Bagaimana tahapan dari natural history dari suatu penyakit?

tahap prepatogenesa

Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal atau sehat. Walaupun
demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara pejamu dengan
bibit penyakit, tetapi interaksi ini masih diluar tubuh dalam arti bibit penyakit masih
berada diluar tubuh pejamu.

tahap patogenesis, tahap ini meliputi 4 subtahap, yaitu:

tahap inkubasi
Merupakan waktu antara masuknya bibit penyakit kedalam tubuh yang peka
terhadap penyebab penyakit,sampai timbulnya gejala penyakit lainnya. Masa
inkubasi ini bervariasi antara satu penyakit dengan penyakit lain. Dan
pengetahuan tentang lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak sekedar
mengetahui riwayat penyakit, tetapi berguna untuk informasi diagnosis.

tahap penyakit dini


Tahap ini melalui dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatanya ringan.
Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan.

tahap penyakit lanjut


Merupakan tahap dimana penyakit bertambah hebat dengan segala kelainan
patologis dan gejalanya. Pada tahap ini penyakit memerlukan pengobatan yang
tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.

tahap akhir penyakit


Berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima pilihan keadaan:

sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilangkan, dan tubuh menjadi


pulih, sehat kembali.
sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak
ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas gangguan
yang permanen berupa cacat.
Carier, dimana tubuh penderita pulih kembali, namun bibit penyakit masih
tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
kronis
meninggal dunia
Dr. M.N. Bustan dan Drg.A.Arsunan, M.Kes
- Pre patogenesis patogenesis primer
- Patogenesis sekunder
- Patogenesis - Post patogenesis terier

11. Jelaskan tentang promotif,preventif,kuratif,rehabilitatif?

Promotif : suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang


lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan

Preventif : suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit.

Kuratif : suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan


untuk menyembuhkan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat
dijaga seoptimal mungkin

rehabilitatif : dilakukan untuk mencegah terjadinya akibat samping dari


penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha pengembalian
fungsi fisik, psikologis dan sosial seoptimal mungkin yang meliputi rehabilitasi
fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta rehabilitasi sosial.

Dalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan penyakit menurut


Leavell and Clark. Pada point 1 dan 2 dilakukan pada masa sebelum sakit dan point
3,4,5 dilakukan pada masa sakit.
Peningkatan kesehatan (health promotion)
o Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
o Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air
bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
o Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan
menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung
koroner.
o Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
o Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan
sosial.
o Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu
(general and specific protection)
o Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah
penyakit
o Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena flu
burung.
o Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun
tempat kerja.
o Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik,
bahan-bahan racun maupun alergi.
o Pengendalian sumber-sumber pencemaran.
Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early
diagnosis and prompt treatment)
o Mencari kasus sedini mungkin.
o Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan .
Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.
o Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita
penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila
penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.
o Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.
o Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.
Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
o Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh
dan tak terjadi komplikasi.
o Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
o Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
o Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan
mengikutsertakan masyarakat.
o Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan
untuk bertahan.
o Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap
penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
o Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan
seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
Leavel, H.R and Clark, E.G. Preventive Medicine for the Doctor in His Community, 3th
Edition, Mc Graw-Hill Inc, New York, 1965.

You might also like