Professional Documents
Culture Documents
c. Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen pada kelompok subyek,
kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yg tidak dikenakan
percobaan).
1. Epidemiologi Deskriptif
a. hanya mengamati dan menjabarkan hasil temuan atau data secara apa
adanya.
b. mempelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan
variabel2 epidemiologi, mencakup variabel orang(umur, jenis kelamin, kelas
sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga,
stuktur keluarga dan paritas), tempat, waktu.
c. dibahas juga validitas, reliabilitas, sensitifitas test dan spesifisitas test
d. pengamatannya kelompok/agregate, maka metode kwantitatif sangat
penting ada.
e. perlu dipahami indikator2 khusus untuk menyatakan suatu kejadian
2. Epidemiologi Analitis
a. mencakup uraian hubungan sebab-akibat tentang masalah yang
bersangkutan dengan hal-hal yang diduga menjadi faktor penyebabnya
b. pengamatan, yaitu metode obseravsional dan metode eksperimental
c. desain penelitiannya case history studies (dibandingkan antara kelompok
yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena)
dan cohort studies(perbandingan antara: sekelompok orang dipaparkan pada
suatu penyebab penyakit, kemudian diambil sekelompok orang lagi yang
mempunyai ciri2 sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan/
kelompok kontrol)
d. epidemiologi eksperimen : mengadakan eksperimen
3. Epidemiologi Konstruktif
a. agar hasil pengamatan atau penelitian yang diperoleh dimanfaatkan untuk
melengkapi perbendaharaan penguasaan iptek tentang masalah yang
bersangkutan(berupaya untuk mengisi Gap of knowledge dan melengkapi
Body of knowledge).
b. Dimanfaatkan dan aplikasinya untuk memecahkan masalah kesehatan yang
bersangkutan
Budioro B. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Segitiga Epidemiologi
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi
gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya
penyakit dan masalah kesehatan lainnya
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab)
dan Environment (lingkungan)
Segitiga Epidemiologi
Faktor Host
Adalah faktor yang melekat pada Host
Genetik: DM, asma, hipertensi
Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza
Faktor Agent
Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing
Faktor Environment
Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis
(kota dan desa)
Biologis: flora dan fauna
Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang,
banjir
Karakteristik Host
Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat
maupun alamiah
Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita
kepada orang lain
Karakteristik Agent
Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host
untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit)
pada Host setelah infeksi
Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang
menyebabkan kematian
Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan
Host
Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan
Host
Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk
antibodi)
Karakteristik Environment
Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan
manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau,
sungai, hutan, sawah)
Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi,
iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran
penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)
o Data hasil sensus yang mengamati atau mencacah seluruh anggota populasi
o Data hasil registrasi atau pencatatan dan pelaporan dari kejadian vital (vital
events) seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, rujuk, adopsi, dan
peristiwa daur hidup lainnya yang dianggap penting dalam suatu masyarakat
o Data hasil studi khusus, misalnya survey pada sampel atau penelitian-penelitian
epidemiologis lainnya.
(Pengantar epidemiologi, Budioro)
Wabah adalah terjadinya sejumlah kasus penyakit yang diketahui atau diduga
disebabkan oleh infeksi virus atau infeksi parasit yang mempunyai jumlah wajar atau
yang tak selayaknya ada di tempat atau pada waktu tertentu. Wabah dapat
berkembang dengan cepat sekarang memerluka penanganan segera. Ancaman
wabah dinyatakan ada jika keadaan yang dihadapi sedemikian rupa sehingga wabah
penyakit itu diperkirakan akan berlangsung.
Penyakit wabah penting: kolera, pes, yellow fever
KRITERIA OUTBREAK
o Timbulnya suatu penyakit yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
o Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
o Peningkatan kejadian penyakit / kematian 2x / lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun)
o Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2x lipat / lebih
dibandingkan angka rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya.
o Biasanya terjadi pada penyakit khusus
o Case fatality rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu menunjukkan 50%
/ lebih dibandingkan periode sebelumnya
(Keputusan Dirjen No. 451/91 Tentang Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan KLB
- Endemi (awalan en- berarti dalam atau di dalam) adalah berlangsungnya suatu
penyakit pada tingkatan yang sama atau keberadaan suatu penyakit yang terus
menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu prevalensi suatu penyakit yang
biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok tertentu.
- Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu
sumber tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah, yang
melebihi tingkatan kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi terjadi jika kasus baru
melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa (KLB) akut peningkatan
secara tajam dari kasus baru yang memengaruhi kelompok tertentu biasanya juga
disebut sebagai epidemi. Keparahan dan keseriusan penyakit juga memengaruhi
definisi suatu epidemi. Jika penyakit sifatnya mengancam kehidupan, hanya
diperlukan sedikit kasus (seperti pada rabies) untuk menyebabkan terjadinya
epidemi.
- Pandemi (awalan pan- berarti semua atau melintasi) adalah epidemi yang
menyebar luas melintasi negara, benua, atau populasi yang besar, kemungkinan
seluruh dunia. AIDS merupakan penyakit pandemi.
(Timmreck, Thomas C., 2004, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC)
Endemi (awalan en- berarti dalam atau di dalam) adalah berlangsungnya
suatu penyakit pada tingkatan yang sama atau keberadaan suatu penyakit
yang terus menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu prevalensi
suatu penyakit yang biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok
tertentu.
Hiperendemi (awalan hyper- berarti di atas) adalah istilah yang
dihubungkan dengan endemi, tetapi jarang digunakan. Istilah ini menyatakan
aktivitas yang terus-menerus melebihi prevalensi yang diperkirakan, sering
dihubungkan dengan populasi tertentu, populasi yang kecil, atau populasi
yang jarang seperti yang ditemukan di rumah sakit, klinik bidan, atau institusi
lain. Istilah ini juga menunjukkan keberadaan penyakit menular dengan
tingkat insidensi yang tinggi dan terus-menerus melebihi angka prevalensi
normal dalam populasi dan ternyata menyebar merata pada semua usia dan
kelompok. Kejadian endemi penyakit yang berhubungan tetapi dengan tipe
yang berbeda, disebut holoendemi.
Holoendemi (awalan holo- berarti keseluruhan atau semua)
menggambarkan suatu penyakit yang kejadiannya dalam populasi sangat
banyak dan umumnya didapat di awal kehidupan pada sebagian besar anak
dalam populasi. Prevalensi penyakit menurun sejalan dengan pertambahan
usia kelompok sehingga penyakit lebih sedikit muncul pada orang dewasa
dibandingkan pada anak-anak. Penyakit yang sesuai untuk kategori ini adalah
chickenpox, dan pada iklim negara tropis, malaria.
Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari
satu sumber tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau
wilayah, yang melebihi tingkatan kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi
terjadi jika kasus baru melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa
(KLB) akut peningkatan secara tajam dari kasus baru yang memengaruhi
kelompok tertentu biasanya juga disebut sebagai epidemi. Keparahan dan
keseriusan penyakit juga memengaruhi definisi suatu epidemi. Jika penyakit
sifatnya mengancam kehidupan, hanya diperlukan sedikit kasus (seperti pada
rabies) untuk menyebabkan terjadinya epidemi.
Pandemi (awalan pan- berarti semua atau melintasi) adalah epidemi yang
menyebar luas melintasi negara, benua, atau populasi yang besar,
kemungkinan seluruh dunia. AIDS merupakan penyakit pandemi.
Timmreck, Thomas C., 2004, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC
PENCEGAHAN
Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih
dahulu sebelum kejadian.
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:
a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi
promosi kesehatan dan pencegahan khusus.
b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi
diagnosis dini serta pengobatan yang tepat.
c. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi
pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi.
Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat sehingga dalam
pelaksanaannya sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih.
o Untuk diagnosis : masa inkubasi dapat dipakai pedoman penentuan jenis penyakit ,
misalnya dalam KLB
o Untuk pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit
o Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada awal perjalanan
penyakit itu terapi tepat sudah diberikan.Lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang
diharapkan
Sumber : pengantar epidemiologi oleh DR.M.N.Bustan
10. Bagaimana tahapan dari natural history dari suatu penyakit?
tahap prepatogenesa
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal atau sehat. Walaupun
demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara pejamu dengan
bibit penyakit, tetapi interaksi ini masih diluar tubuh dalam arti bibit penyakit masih
berada diluar tubuh pejamu.
tahap inkubasi
Merupakan waktu antara masuknya bibit penyakit kedalam tubuh yang peka
terhadap penyebab penyakit,sampai timbulnya gejala penyakit lainnya. Masa
inkubasi ini bervariasi antara satu penyakit dengan penyakit lain. Dan
pengetahuan tentang lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak sekedar
mengetahui riwayat penyakit, tetapi berguna untuk informasi diagnosis.