You are on page 1of 10

ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA PADA MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


(STUDI KASUS PADA MATERI KINEMATIKA DENGAN ANALISIS
VEKTOR)
Muhammad Fachrurrozy1, Muslimin dan Sahrul Saehana2
my_cara@ymail.com
1
Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako
2
Dosen Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
Mathematics errors give great effects in physics problem solving, thus the using of
mathematics in physics is indispensable because both of them are structured knowledge. The
objective of this research is to describe mathematics concepts errors of undergraduate students of
Physics education study program on kinematics concepts using vector analysis. Data were gained
from students answer sheets and Thinking-Aloud recording. The errors of mathematic concepts
and procedures were analysed using Kastolan, then elaborated how students use mathematics in
physics problem solving. This research was conducted at Teacher Training and Education Faculty
of Tadulako University and research subjects were 5 undergraduate students of Physics education
study program which were chosen by purposive sampling methods based on their basic physics
subject mark. The results show that mathematics has crucial role for students in physics problem
solving. Percentage of students mathematics errors in integral concepts is 50%, differential
concepts is 20%, distributive of mathematics is 20%, whereas mathematics procedures errors
embody 50% of integral operation errors, 20% of differential errors, 80% of exponent differential
errors and trigonometry, 60% of fraction operation and 20% of calculation operation. These
results indicate the lack of respondents mathematics concepts understanding specially in exponent
differential and trigonometry concepts and enact the unit vectors.
Keywords: analysis, mathematics concepts errors, vector analysis of kinematics.

Fisika dan matematika merupakan matematika dan fisika semakin memiliki


pembelajaran yang terstruktur, membutuhkan kepentingan yang menonjol. Sifat hubungan
pengetahuan sebelumnya untuk mengetahui ini mengarah kekesalahpahaman. Misalnya,
pengetahuan selanjutnya. Uhden and Pospich gagasan bahwa matematika hanyalah alat
(2009) mengungkapkan bahwa pada bantu untuk belajar konsep fisika.
umumnya keluhan guru-guru fisika bahwa Hasil penelitian Lichtenberger, et al.
sebagian besar siswa tidak memiliki (2014) dalam memahami kinematika, harus
pengetahuan dasar dalam konsep-konsep fokus pada pembelajaran matematika konsep.
matematika. Penggunaan matematika dalam Mentransfer konsep-konsep matematika untuk
fisika jauh lebih rumit. Pada faktanya, fisika dan menerapkan dalam konteks yang
meskipun hubungan yang mendalam antara berbeda disarankan untuk lebih mudah bagi
fisika dan matematika. Sebagian besar siswa dari pada belajar fisika konsep tanpa
matematika masih dipandang sebagai alat pondasi matematika.
untuk mengukur hubungan antara matematika Berdasarkan penelitian Erdogan, et al.
dan fisika (2014) telah mendeskripsikan pengaruh
Al-Omari and Maqdadi (2014) kesalapaham matematika pada keberhasilan
menyatakan bahwa Ahli matematika dan siswa dalam mengajarkan kinematika. Dalam
fisika mengungkapkan hubungan antara hal ini diungkapkan beberapa fakta tentang

1
2 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 2, April 2017 hlm 1-10 ISSN 2302-2027

kesalapahaman penggunakan matematika METODE


yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan mengajarkan kinematika. Penelitian ini merupakan penelitian
Schneider and Stern (2010) menunjukan deskriptif dimana semua data dikumpulkan
pengetahuan konseptual mahasiswa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di
merupakan sumber dari pengetahuannya lapangan. Penelitian deskriptif-kualitatif lebih
mengenai cara/prosedur,tetapi bukan melihat ke arah karakteristik, kualitas dan
sebaliknya. Kemudian konsistensi antara hubungan antar aktivitas. Seperti yang
kedua pengetahuan menunjukkan bahwa diungkapkan oleh Sukmadinata (2010) bahwa
berlawanan dengan pengetahuan prosedur, penelitian deskriptif adalah penelitian yang
pengetahuan konseptual memiliki konsistensi tidak memberikan tindakan, manipulasi, atau
internal yang lebih tinggi. membuat sebuah perubahan kepada variabel
Mahasiswa pendidikan fisika yang bebas, tetapi mendeskripsikan keadaan yang
merupakan calon guru ke depan diharapkan sebenarnya.
memiliki kemampuan matematika dan Data yang dianalisis berupa lembar
penguasaan konsep fisika yang baik. Pada jawaban essay sebanyak 4 nomor yang
kenyataannya tidak semua mahasiswa merupakan acuan untuk menganalisis
menguasai konsep matematika. Hal itu kesalahan konsep matematika mahasiswa
terbukti ketika pembuatan laporan fisika terhadap pemahaman konsep kinematika
masih ada kesalahan dalam perhitungan dengan analisis vektor dan rekaman yang
maupun dalam diferensial dan pengintegraan berisi thinking aloud mahasiswa saat
sebuah fungsi persamaan. Hal ini menyelesaikan soal.
menunjukkan bahwa masih kurang Analisa data dalam penelitian ini
mampunya mengenai konsep matematika dilakukan selama dan setelah pengumpulan
mahasiswa fisika. data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis
Penelitian ini bertujuan untuk data kualitatif menurut Miles dan Hurbeman
mendeskripsikan kesalahan konsep dalam Sugiyono (2011) adalah (1) mereduksi
matematika dalam pemahaman kinematika data, (2) menyajikan data, dan (3) penarikan
dengan analisis vektor pada mahasiswa kesimpulan dan verifikasi.
pendidikan fisika. Analisis ini dibutuhkan Responden pada penelitian ini terdapat
agar mengetahui kesalahan konsep 5 mahasiswa pendidikan fisika yang semua
matematika mahasiswa dalam penyelesaian memperoleh nilai Fisika dasar A dan B.
soal-soal fisika dan menjadikan refrensi Pemilihan responden ini menggunakan teknik
perbaikan bagi calon guru fisika ke depan purposive sampling, pengambilan sample
sehingga mengurangi kesalahan konsep sumber data dengan pertimbangan tertentu.
matematika dari guru ke murid-muridnya. Pertimbangannya adalah mahasiswa yang
Berdasarkan latar belakang yang telah memiliki predikat nilai A dan B peneliti juga
dikemukakan dari uraian di atas, peneliti memperhitungkan kemampuan argumen dan
termotivasi untuk melakukan penelitian sikap komunikatif dalam thinking aloud serta
tentang analisis kesalahan konsep matematika memanimalisir kesalahan yang sama,
dalam pemahaman kinematika analisis vektor sehingga pemilihan ini dapat mendapatkan
pada mahasiswa pendidikan fisika yang data yang sesuai. Berikut responden
merupakan faktor utama dalam keberhasilan berdasarkan nilai fisika dasar yang dimiliki
mahasiswa dalam memahami konsep fisika sebagaimana pada Tabel 1.
dan konsep matematika dalam pembelajaran
kinematika.
Muhammad Fachrurrozy, dkk. Analisis Kesalahan Konsep Matematika Pada Mahasiswa Program Studi ..3

Tabel 1 Responden Berdasarkan Nilai Berikut kesalahanan pemahaman


Fisika Dasar integral yahg dilakukan Responden R3 dalam
menyelesaikan soal nomor 1 terlihat pada
No Responden Nilai Gambar 2 sebagai berikut.
Fisika
Dasar
1 R1 A
2 R2 A
3 R3 B
4 R4 A
5 R5 A

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Kesalahan Konseptual dan


Prosedural Matematika

(1) Soal Nomor 1


Sebuah partikel bermuatan listrik mula-
mula bergerak lurus dengan kecepatan
100 i m s1. Karena pengaruh gaya
listrik, partikel mengalami percepatan Gambar 2. Kesalahan Pemahaman
yang dinyatakan dengan persamaan a = (2 Integral Pada R31
+ 10t) i m s2 (t adalah waktu lamanya
gaya listrik bekerja). Kecepatan partikel Penggalan transkip R31 sebagai berikut :
setelah gaya bekerja selama 4 sekon R31TA3 : Integral itu n + 1 X n+1 kak jadi
adalah penyelesaian ini v = 2 (2+10t)2 {...}
saya tidak bisa selesaikan soal ini
kesulitan saya disini diketahui
kecepatan i dan ditanya kecepatan
juga dan proses integral saya masih
kurang prosesnya diapakan lagi kak

(2) Soal Nomor 2

Gambar 1. Kesalahan Pemahaman Kedudukan sebuah benda titik yang


Integral Pada R11 bergerak dalam bidang datar dinyatakan
Penggalan transkip Responden 1 sebagai dengan persamaan: r = (5t3 2t2) i + 6t j,
berikut : dengan ketentuan r dalam meter dan t
R11TA2 :pada saat saya mengintegral disini dalam sekon. Besar percepatan benda
persamaan (2 + 10t) dt. Saya pada saat t = 2 sekon adalah...
mengangap bahwa yang memiliki
variabel t saja yang diintegralkan
sehingga hanya 10t saja yang saya
integral. Sedangkan konstanta 2 saya
tidak integral.
4 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 2, April 2017 hlm 1-10 ISSN 2302-2027

Penggalan transkip R13 sebagai berikut :


R13TA2 : dalam pengintegralan itu
konstanta yang tidak memiliki
variabel t saya taruh didapan integral
dan tidak diintegralkan yang
diintegralkan itu hanya 2t dt saja.
Dan saya dapat
Sehingga saya dapatkan fungsi posisi
r = 4t2 i + j + C.
Gambar 3. Kesalahan Pemahaman
Berikut hasil yang sama diperlihatkan
diferensial R32
oleh responden R3 dalam menyelesaikan soal
nomor 3, kesalahan- kesalahan tersebut
Penggalan transkip R32 sebagai berikut :
terlihat pada Gambar 6 sebagai berikut
R32TA4 : iya bahwa Xn =
itu adalah rumus diferensial yang
saya pahami, {...}(mencoba
meneruskan persamaan
menggunakan persamaan v = dr/dt
= ) {...} saya bingung
kak kalo ada vektor i dan j saya
tidak paham lagi mau diapakan.

(3) Soal Nomor 3


Sebuah bola mula-mula diam kemudian
bergerak lurus ke depan akibat lemparan
yang dilakukan oleh seorang pemain Gambar 5 Kesalahan Konseptual dan
softball. Lemparan tersebut membentuk Prosedural pada R33
persamaan kecepatan bola
) j ) m s-1 Tentukan posisi bola Penggalan transkip R33 sebagai berikut :
R33TA3 : Rumus integral
pada saat t = 3 s.
disini yang diintegralkn apa Semua ?
{...} {---} saya tidak paham saya
integralkan )j)
R33TA4 :{...} disini kita ubah kedalalam
bilangan pecahan biasa pertama kita
samakan penyebutnya menjadi
sehinga menjadi 2 dikali 3. Ini
pemahaman saya kak

Gambar 4. Kesalahan Konseptual dan (4) Soal Nomor 4


Prosedural R13
Sebuah partikel bergerak pada lengkung C,
yang mempunyai persamaan parameter x =
e-2t, y = 2 cos 3t dan z = 2 sin 3t, dengan t
Muhammad Fachrurrozy, dkk. Analisis Kesalahan Konsep Matematika Pada Mahasiswa Program Studi ..5

dalam sekon. . i, j dan k masing-masing


adalah vektor satuan arah sumbu xyz.
Tentukan besar vektor kecepatan benda
tersebut pada saat t = 0

Gambar 7 Kesalahan Konseptual dan


Prosedural pada R34

1. Hasil Persentase kesalahan Responden

Peresentasi kesalahan responden setiap


Gambar 6. Kesalahan Konseptual dan item soal berguna mengetahui persentase
Prosedural pada R14 kesalahan-kesalahan analasis data yang
digunakan dalam penelitian adalah non
Penggalan transkip R14 sebagai berikut : statistika atau analisis kualitatif dengan
persentase. Sesuai dengan permasalahan yang
R14TA3 : {..} yah untuk besar vektor pada telah dirumuskan maka peneliti menggunakan
sumbu y y = 2 cos 3t sehingga y = 2 konsep matematika mahasiswa dalam
turunan cos itu sin dan turunan 3t menyelesaikan soal kinematika dengan
yaitu 3 sehingga hasilnya menjadi y analisis vektor. Persentase kesalahan yang
= -6 sin t. disini 3t sudah diturunkan dilakukan responden pada setiap soal.
menjadi 3 dan sisa t. Berikut hasil kesalahan yang dilakukan
Berikut hasil yang sama diperlihatkan responden berdasarkan Tabel 2 dan 3.
oleh responden R3 dalam menyelesaikan soal
nomor 4, kesalahan- kelasalah tersebut terlihat
pada Gambar 8

Tabel 2 Hasil Persentase kesalahan Konseptual Responden

Tabel 2 Hasil Persentase kesalahan Konseptual Responden


Kesalahan
No Responden Banyak Persentase (%)
Konseptual
1 Konsep Integral R11, R13, R23, R31, R33 5 50
2 Konsep R32 1 20
Diferensial
3 Sifat distributif R31 1 20
matematika
6 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 2, April 2017 hlm 1-10 ISSN 2302-2027

Tabel 3 Hasil Persentase kesalahan Prosedural Responden


Kesalahan
NO Tabel Responden
2 Hasil Persentase Banyak Responden
kesalahan Konseptual Persentase (%)
Prosedural
1 Oprasi integral R11, R13, R23, 5
50
R31, R33
2 Oprasi deferensial R41 1 20
3 Oprasi deferensial R34,R14,R54,R24 4
Eksponen Dan 80
Trigonometri
4 Oprasi pecahan R33,R13 2 20
5 Oprasi vektor R31,R32,R33,R34,
R21,R22,R23,R24, 12 60
R51,R52,R53,R54
6 Oprasi perhitungan R12,R43, 2 20

Pembahasan adalah lemahnya responden tentang konsep


Pada soal nomor 1 soal kinematika integral dan operasi vektor komponen.
dengan analisis vektor divariasikan ke dalam Berdasarkan hasil dinyatakan bahwa
konsep listrik statis. Dalam menyelesaikan ada beberapa kesalahan yang dan faktor
soal ini dibutuhkan pengetahuan konseptual penyebab kesalahan matematika yang
dan prosedural matematika. Pengertahuan ini dialami. Adapun beberapa temuan kesalahan
tekait kemampuan vektor satuan dan responden dari jawaban soal nomor 1 adalah
diferensial, namun masih ada kesalahan- sebagai berikut. Kesalahan konsep
kesalahan yang ditemukan. Respoden R11 matematika pada jawaban nomor 1 adalah
mengalami kesalahan konsep integral v = pemahaman responden melakukan integral
2 (terlihat pada Gambar 1) yang yang kurang tepat dan ketidakpahaman sifat
seharusnya adalah v= distributif matematika responden serta
. Responden R11 memahami cara ketidakpahaman responden memahamai
mengintegralkan dengan baik akan tetapi vektor satuan v= vx i + vy j. Kesalahan
secara operasi integral R11 mengalami prosedural yang dilakukan oleh mahasiswa
kesalahan. v = 2 (terlihat pada adalah dalam proses integral yang kurang
Gambar 1) yang seharusnya adalah v = tepat dan alasan yang tidak tepat, berdasarkan
. Berdasarkan hasil hasil transkip R11TA2 pada saat mengintegral
penggalan transkip thinking aloud yang disini persamaan (2 + 10t) dt responden
dilakukan terlihat jelas bahwa R31 kurang menganggap bahwa yang memiliki variabel t
memahami sifat distributif aljabar bahwa a = saja yang diintegralkan sehingga hanya 10t
2 + 10t menjadi t = 2(10+2a) (terlihat pada saja yang saya integral. Sedangkan konstanta
2 saya tidak integral berdasarkan hal ini
Gambar 2) yang seharusnya . Pada secara konseptual responden tidak mampu
soal yang sama R31 mengalami kesalahan melakukan pengintegralan secara tepat
dalam memahami konsep integral dengan alasan bahwa pemahaman responden
menganggap bahwa adalah dalam pengintegralan masih kurang.
n+1
n+1 X (terlihat pada Gambar 2) yang Hasil jawaban responden soal nomor 1
seharusnya . menunjukan bahwa dalam memahami konsep
kinematika analisis vektor khususnya dalam
Kesalahan dalam menyelesaikan soal nomor 1
indikator menentukan kecepatan sesaat jika
fungsi percepatan-waktu diketahui (gerak
Muhammad Fachrurrozy, dkk. Analisis Kesalahan Konsep Matematika Pada Mahasiswa Program Studi ..7

pada bidang) membutuhkan prasyarat. Responden R13 tidak memahami


Prasyarat tersebut adalah kemampuan integral misal pada v = )j)
mengintegral dan kemampuan analisis vektor
menganggap bahwa variabel yang tidak
satuan dengan baik sehingga karena kesalahan
memiliki variabel t itu tidak dintegralkan,
konsep dan operasi integral ini responden
tidak mampu memenuhi indikator dalam sehingga hasil yang diperoleh r =4i + j
menyelesaikan soal fisika tersebut. yang semetinya r =
Soal nomor 2 agar dapat menyelesaikan
dengan tepat responden harus menguasai menjadi
diferensial dan pemahaman dalam vektor (terlihat pada Gambar 4) akan
satuan namun masih terjadi kesalahan.
tetapi responden mengalami kesalahan. Selain
Berdasarkan hasil thinking aloud ada
itu pula responden mengalami operasi
beberapa temuan kesalahan yang dapat
bilangan campuran yang diubah dalam
menghambat penyelesaian soal. Adapun
temuan kesalahan yang dilakukan oleh pecahan biasa menjadi yang seharusnya
responden sebagai berikut. R33 menganggap menjadi dimana proses penyebut dikali
bahwa (terlihat pada bilangan utama dan ditambahkan pembilang.
Gambar 3) yang sebenarnya Hal ini tidak dipahami oleh responden R13.
Kemudian secara prosedur juga mengalami
dan penyederahaan akar proses kesalahan responden mengalikan hasil
kuadrat dalam operasi vektor yang diinginkan
integralnya dengan variabel lain r =4i + j
soal yaitu = a. Responden belum
memahami prosedur ini sehingga mengalami menjadi r =4i + j (t2). Responden
kesalahan dalam bermatematika. R13 melakukan prosedur t2 dikalikan
Faktor penyebab kesalahan yang 2
variabel 4 i dan j menjadi v= 4t i + j+
dilakukan reposnden adalah kurangnya
Pemahaman operasi vektor percepatan a = ax C.
i + ay j yang masih belum dipahami dengan Hasil thinking aloud yang dilakukan
baik. Pengetahuan responden dalam oleh R33, banyak sekali ketidakpahaman
memahami bentuk akar kuadrat yang belum konsep dan prosedur matematika. R33 tidak
diketahui dengan baik. memahami konsep integral yang tepat
Hasil jawaban responden soal nomor 2 mengatakan bahwa rumus integral
menunjukan bahwa dalam memahami konsep (terlihat pada Gambar 5) yang
kinematika analisis vektor khususnya dalam sebenarnya bahwa .
menentukan menentukan percepatan dari
fungsi kecepatan membutuhkan prasyarat. Kemudian R33 tidak memahami konsep dan
Prasyarat tersebut adalah kemampuan prosedur bilangan pecahan R33 menganggap
diferensial dan kemampuan analisis vektor bahwa disini (terlihat pada
satuan dengan baik sehingga karena kesalahan Gambar 5) yang sebenarnya .
konsep dan operasi diferensial ini responden
Responden R33 pun tidak memahami sifat
tidak mampu memenuhi indikator dalam
vektor pada persamaan ini terlihat pada
menyelesaiakn soal fisika tersebut.
penggalan thinking aloud R33TA5 : {...}
Soal nomor 3 membutuhkan
disini 2t tidak memiliki vektor j karena
kemampuan integral dan vektor satuan serta
{...}tidak mengapa kak tidak ada
oprasi bilangan pecahan campuran yang tepat,
pengaruhnya. Jadi ini saja hasilku.
namun masih ditemukan kesalahan.
8 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 2, April 2017 hlm 1-10 ISSN 2302-2027

Faktor penyebab kesalahan responden menentukan fungsi kecepatan sesaat dari


adalah ketidakmampuan responden fungsi posisi (gerak pada tiga dimensi). Hal
menyelesaikan rencana dalam penyelesaian ini membutuhkan kemampuan diferensial dan
soal. kesalahan konsep perhitungan dan kemampuan analisis vektor satuan dengan
prosedur dalam menggunakan matematika baik sehingga karena kesalahan konsep dan
yang tepat yang menjadi penyebab kesalahan operasi diferensial ini responden tidak mampu
yang dilakukan oleh responden. memenuhi indikator dalam menyelesaiakn
Hasil jawaban responden soal nomor 3 soal fisika tersebut.
menunjukan bahwa dalam memahami konsep Pemahaman merancang dan
kinematika dengan analisis vektor khususnya menyelesaikan soal dengan tepat mahasiswa
dalam indikator menentukan fungsi posisi dituntut untuk dapat memahami konsep
jika fungsi kecepatan-waktu diketahui. Hal ini matematika dengan baik dan melakukan
membutuhkan kemampuan mengintegral dan prosedur matematis dengan tepat. Akan tetapi
kemampuan analisis vektor satuan dengan masih ada beberapa kesalahan yang dialami
baik sehingga karena kesalahan konsep dan mahasiswa dan ini pula menjadi faktor
operasi integral ini responden tidak mampu kesalahan yang dialami mahasiswa
memenuhi indikator dalam menyelesaiakan Berdasarkan hasil thinking aloud kesalahan-
soal fisika tersebut. kesalahan diakibatkan kurangnya responden
Soal nomor 4 penggunaan diferensial memahami soal dengan baik dan tidak
bilangan eksponen dan trigonometri yang biasanya responden menyelesaikan soal-soal
harus dikuasi responden namun masih kinematika analisis vektor. Hal ini sesuai
ditemukan pula kesalahan-kesalahan dengan hasil penelitian sebelumnya
konseptual dan prosedural matematika. Lichtenberger, et al. (2014) menunjukkan
Hasil thinking aloud yang dilakukan bahwa dalam memahami kinematika, harus
responden R14 sama sekali tidak memahami fokus pertama pada pembelajaran konsep
konsep turunan bilangan eksponen dan matematika, dan mentransfer untuk fisika.
trigonometri. Pada bilangan eksponen Berdasarkan pula hasil persentasi
responden tidak memahami solusi turunan kesalahan
yang sebenarnya solusinya adalah konseptual dan prosedural matematika,
x= g(t)eg(t) (terihat pada Gambar 6), begitu kesalahan konseptual berupa kesalahan
pula turunan trigonometri R3 juga kurang konsep integral, deeferensial, dan sifar
memahami z = 2 sin 3t sebenarnya z=6 cos distributif matematika. hasil ini terlihat pada
3t. Hal yang sama juga dilakukan oleh R24, Gambar 8.
R34 dan R44
Responden R34 memahami bahwa Persentase Kesalahan
diferensial x= ,y=2 Konseptual
cos 3t diferensial y = tan 3t dan z = 2 sin 3t 50%
diferensial z= cos 3t, yang sebenarnya adalah
x= , y= 6 sin 3t dan z= -6 sin 3t. 20% 20%
(terlihat pada Gambar 7) ketidakpahaman
responden R34 dalam memahami diferensial
trigonometri dan bilangan eksponensial Konsep Integral Konsep Sifat distributif
menyebabkan kesalahan konseptual dan Deferensial matematika
prosedural matematika.
Hasil jawaban responden soal nomor 4 Gambar 8 Diagram Persentase Kesalahan
menunjukan bahwa dalam memahami konsep Konseptual Matematika
kinematika analisis vektor khususnya dalam
Muhammad Fachrurrozy, dkk. Analisis Kesalahan Konsep Matematika Pada Mahasiswa Program Studi ..9

Hasil ini menunjukan bahwa konsep sudah diketahui dari observasi, wawancara,
integral yang dimiliki responden masih belum dan tanggapan mahasiswa untuk kegiatan.
maksimal, hal ini disebabkan beberapa hal
yaitu ketidakbiasaan responden KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
menyelesaiakan soal dengan pengintegralan
dan pemahaman integral responden masih Kesimpulan
kurang pula. Berdasarkan hasil persentase
Hasil yang sama pada peresentase banyaknya kesalahan-kesalahan yang
kesalahan prosedural matematika yang dilakukan responden adalah kesalahan
dialami oleh responden antara lain kesalahan konseptual matematika meliputi konsep
oprasi integral, diferensial, diferensial integral sebesar 50%, konsep diferensial
bilangan eksponen dan trigonometri, operasi sebesar 20%, sifat distributif matematika
bilangan pecahan, operasi vektor, dan operasi sebesar 20%, sedangkan pada kesalahan
perhitungan. Hasil ini terlihat pada Gambar 9. prosedural matematika meliputi kesalahan
operasi integral sebesar 50% operasi
diferensial sebesar 20%, operasi diferensial
Persentase Kesalahan Prosedural eksponen dan trigonometri sebesar 80 %,
80% operasi pecahan sebesar 60%, operasi vektor
60% 60% sebesar 60% dan operasi perhitungan sebesar
50% 20%. Hasil ini menunjukan kurangnya
20% 20% pemahaman konsep matematika responden
khususnya pada diferensial eksponen dan
Oprasi Oprasi Oprasi Oprasi Oprasi vektor Oprasi
trigonometri serta menentukan oprasi vektor
integral deferensial deferensial
Eksponen
pecahan perhitungan satuan.
Dan
Trigonometri
Rekomendasi
Gambar 9 Diagram Persentase Kesalahan Pada pembelajaran fisika khususnya
Prosedural Matematika materi kinematika analisis vektor, pendidik
diharapkan dapat menjelaskan konsep fisika
Berdasarkan Gambar 9 kesalahan tidak hanya berfokus dalam bentuk-bentuk
prosedural matematika dengan persentase soal yang mendiskusikan tentang konsep dan
terbesar yaitu pada operasi diferensial fenomena-fenomena fisika, tetapi lebih dari
bilangan eksponen dan trigonometri sebesar pemberian contoh-contoh soal fisika yang
80%, operasi bilangan pecahan 60% dan menginginkan penyelesaian secara
operasi vektor 60%. Hal ini menunjukan matematis.
lemahnya responden dalam menetukan besar
vektor satuan dan diferensial dalam bilangan UCAPAN TERIMA KASIH
eksponen dan trigonometri. Hasil ini pula
menuju pada penelitian Atade and Greca Penulis mengucapkan terima kasih dan
(2013) studi ini menunjukkan bahwa penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
mahasiswa pada umumnya telah gagal untuk semua pihak yang telah berjasa membantu
mencerminkan sepenuhnya konsep ilmiah. dan menghantarkan penulis dalam
Meskipun mereka mungkin telah belajar merampungkan tugas akhir ini, khususnya
tentang konsep-konsep ini seluruh pendidikan kepada seluruh jajaran SMA Karuna Dipa
sekolah menengah formal dan tampaknya yang telah memberi dukungan dan Pengertian
memiliki sedikit kesulitan menerapkan notasi kepada penulis sehingga penyusunan artikel
dan prosedur matematika. Kegagalan ini ini dapat terselesaikan dengan baik.
10 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 2, April 2017 hlm 1-10 ISSN 2302-2027

DAFTAR RUJUKAN Schneider, M. and Stern, E. 2010. Conceptual


and Procedural Knowledge of a
Al-Omari, W. and Maqdadi, R. 2014. The Mathematics Problem Their
Epistemological Perceptions of the Measurement. Melalui <http://www.
Relationship between Physics and psych.unito.it/csc/cogsci05/frame/talk/f
Mathematics and Its Effect on Problem- 610-schneider.pdf> [11/3/2016].
Solving among Pre-Service Teachers at Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian
Yarmouk University in Jordan. College Pendidikan. Bandung: Remaja
of Education, Yarmouk University, Rosdakarya.
Irbid, Jordan. International Education Sugiyono, (2011). Statistik untuk Penelitian.
Studies. Volume 7(5): 39-48. Bandung: Alfabeta.
Atade, A. R. P. and Greca, I. M. 2013. Uhden, O. and Pospich, G. 2009.
Epistemic Views of the Relationship Mathematics in Physics: Analysis of
Between Physics and Mathematics: Its Students Difficulties. In E-Book
Inuence on the Approachof Proceedings of the ESERA 2011
Undergraduate Students to Problem Conference: Science Learning and
Solving. E-journal Sci & Educ. Citizenship. European Science
22:14051421. Education Research Association. Lyon,
Erdogan, M., Kurudirek, A. and Akca, H. France, Strand 3.
2014. The effect of Mathematical
Misconception on Students success in
Kinematics Teaching. Education
Journal. Volume 3(2): 90-94.
Lichtenberger, A., Vaterlaus, A. and Wagner,
C. 2013. Analysis of Student Concept
Knowledge in Kinematics. In E-Book
Proceedings of the ESERA 2013
Conference in Nicosia, Cyprus, Strand
11.

You might also like