Professional Documents
Culture Documents
Mah Sakit
Mah Sakit
Mangkurat
2Dosen Prog. Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat
Abstract
Each hospital has a summary of datafor each time period. With the data summary
report generating one report in the form of the value of quality indicators of hospital
service. Data warehouses can be used as one of the information technology that
support the hospital. In Banjarbaru Regional General Hospital, has not exploited the
technology of data warehouse as a support to assist in the decision making based on
the results of the indicator value of quality of service at each hospital. With the aim of
this study is utilizing the data warehouse into the determination of the quality
indicators of hospital services and designing a data warehouse using the nine-step
method. In this study, the data warehouse is built with a nine-step method involving
six (6) indicators of quality of care. The results of this study are the values of 6(six)
among other indicators, BOR, ALOS, BTO, TOI, NDR and the GDR. The conclusion in
the can is the data warehouse to the hospital was made by a nine-step method and
design of data warehouse is created with the needs of the data in the calculation of
indicators that generate a schema structure in the form of a star schema.
Abstrak
Tiap-tiap rumah sakit memiliki rekapitulasi data pada tiap kurun waktu tertentu.
Dengan rekapitulasi data tersebut menghasilkan laporan salah satunya laporan
berupa nilai indikator mutu pelayanan rumah sakit. Data warehouse dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu dari teknologi informasi yang menunjang kegiatan
rumah sakit. Pada Rumah SakitUmum Daerah Banjarbaru, belum dimanfaatkannya
teknologi data warehouse tersebut sebagai penunjang untuk membantu dalam
menentukan keputusan berdasarkan hasil dari nilai indikator mutu pelayanan pada
tiap rumah sakit. Dengan tujuan penelitian ini yaitu memanfaatkan data warehouse
menjadi penentuan indikator mutu pelayanan rumah sakit dan merancang data
warehouse dengan menggunakan metode nine step. Pada penelitian ini dibangun
data warehouse dengan metode nine step dengan melibatkan 6 (enam) indikator
mutu pelayanan. Hasil penelitian ini yaitu nilai-nilai dari 6 (enam) indikator antara
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
lain, BOR, ALOS, BTO, TOI, NDR dan GDR. Kesimpulan yang di dapat adalah data
warehouse untuk rumah sakit dibuat dengan metode nine-step dan perancangan
data warehouse yang dibuat dengan kebutuhan data dalam perhitungan indikator
yang menghasilkan sebuah struktur skema berupa skema bintang.
Kata kunci : Data Warehouse, Indikator Mutu Pelayanan, Metode Nine Step
1. PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya sebuah rumah sakit, maka semakin besar juga data
yang akan digunakan. Kebutuhan informasi yang cepat dan akurat menjadi hal
yang penting bagi rumah sakit. Data yang diolah dengan baik akan menghasilkan
suatu informasi mengenai situasi bisnis rumah sakit bersangkutan, sehingga
membantu pihak rumah sakit, salah satunya mendukung dalam pengambilan
keputusan. Banyak rumah sakit yang memanfaatkan teknologi informasi untuk
dapat meningkatkan kinerja bisnisnya. Data warehouse merupakan salah satu
teknologi informasi yang menunjang kegiatan rumah sakit tersebut[1].
Menurut Mallach [4], data warehouse adalah tempat penyimpanan data
tunggal, lengkap, dan konsisten yang datanya didapatkan dari berbagai macam
sumber dan disediakan agar mudah dimengerti dan untuk digunakan dalam
konteks bisnis bagi end-user. Data warehouse dapat membantu pihak eksekutif
sebuah perusahaan dalam menentukan kebijakan perusahaan, dengan
menghasilkan keputusan yang cepat dan tepat berdasarkan hasil analisa dari data
dan fakta yang ada. Kegunaan dari data warehouse ini adalah untuk mendukung
proses analisa bagi para pihak eksekutif dalam pengambilan keputusan[6].Dengan
seiring berkembangnya rumah sakit, maka semakin banyak pula data yang
dimiliki, yang dapat diolah menjadi informasi yang penting bagi para eksekutif
dalam meningkatkan kinerja dan juga mutu pelayanan untuk rumah sakit. Untuk
dapat menjaga mutu suatu rumah sakit, maka setiap rumah sakit wajib untuk
melihat indikator mutu standar yang ditetapkan. Adapun indikator mutu
pelayanan rumah sakit yang sesuai standar mutu nasional menurut pendapat
Muninjaya[5]. Nilai indikator yang dimaksud ada 6 (enam) dari 13 (tiga belas)
indikator yang ditetapkan yaitu BOR, ALOS, BTO, TOI, NDR dan GDR.
Pada penelitian ini menerapkan metode nine-step sebagai metode
perancangan data warehouse yang memiliki 9 (sembilan) tahapan yaitu pemilihan
proses, pemilihan grains, identifikasi dan penyesuaian dimensi, pemilihan fakta,
penyimpanan pre-calculation ditabel fakta, memastikan tabel dimensi, pemilihan
durasi database, melacak perubahan dari dimensi secara perlahan, dan penentuan
prioritas dan model query. Dengan 9 (sembilan) tahapan tersebut juga
menghasilkan satu struktur, yaitu struktur skema bintang.
2. METODELOGI PENELITIAN
2.1 Metode Perancangan Data Warehouse
Adapun metode perancangan data warehouse ini dengan menerapkan
metode Nine-Step di Rumah Sakit Umum Daerah Banjarbaru. Metode perancangan
data warehouse menurut Kimball yang digunakan meliputi 9 tahap yang dikenal
dengan Nine-step Methodology[2], kesembilan tahap itu yaitu :
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
1. Pemilihan proses
Melakukan pemilihan proses pada materi subjek yang dibutuhkan oleh data
warehouse. Pada tahap ini, ditentukan pada proses bisnis apa data warehouse
akan digunakan. misalnya proses bisnis yang dipilih adalah proses registrasi
pasien dan pemakaian ruangan.
2. Pemilihan grain
Menentukan secara tepat apa yang direpresentasikan oleh record tabel fakta.
Pada tahap ini akan ditentukan tingkat detail data yang bisa didapatkan dari
model relational. Misalnya untuk tabel fakta rawat jalan dapat diputuskan
record-record yang akan ditampilkan meliputi jumlah pasien.
3. Identifikasi dan penyesuaian dimensi.
Membuat set dimensi yang dibutuhkan untuk menjawab seluruh pertanyaan
yang diajukan pada tabel fakta. Set dimensi ini membuat data warehouse
mudah dimengerti dan digunakan. Dimensi harus digambarkan sejelas
mungkin dan mudah digunakan. Dimensi harus menggambarkan sejelas
mungkin dan memperkuat grain. Tabel dimensi berisi data yang
menggambarkan dimensi dari bisnis.
4. Pemilihan fakta.
Dalam memilih fakta disesuaikan dengan grain yang telah ditentukan
sebelumnya yang merupakan calon-calon fakta.
5. Penyimpanan pre-calculation ditabel fakta.
Pada tahap ini dipilih fakta-fakta yang akan mengisi setiap table fakta,
dimana fakta-fakta yang dipilih harus sesuai dengan grain yang telah
ditentukan.
6. Memastikan tabel dimensi.
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan ulang pada tabel dimensi dan
menambahkan deskripsi teks terhadap dimensi, serta menentukan hierarki
atribut dimensi untuk mempermudah proses analisis. Gambaran teks
haruslah mudah digunakan dan dimengerti oleh pengguna.
7. Pemilihan durasi database.
Menentukan waktu periode database untuk beberapa tahun ke belakang.
Pada beberapa perusahaan, ada kebutuhan untuk melihat data pada waktu
yang sama, tetapi setahun atau dua tahun sebelumnya. Tabel fakta yang
sangat besar menyebabkan sedikitnya dua permasalahan desain data
warehouse yang signifikan, yaitu :
a. Pertama, menimbulkan kesulitan untuk menyimpan data lama. Semakin
lama data, semakin besar kemungkinan ada masalah dalam membaca
dan mengintepretasikan data lama tersebut.
b. Kedua, adalah penggunaan dimensi-dimensi lama yang penting yang
dapat menyebabkan Slowly Changing Dimension (SCD) yang akan
dijelaskan pada langkah selanjutnya.
8. Melacak perubahan dari dimensi secara perlahan.
Dimensi berubah secara perlahan seiring berjalannya waktu dan kebutuhan.
Tiga tipe utama SCD adalah :
Tipe 1 : Di mana perubahan atribut dimensi ditulis ulang.
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
5. Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian di atas 48 jam setelah dirawat
untuk tiap-tiap 100 penderita keluar RS.
Rumus NDR =
6. Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum penderita keluar RS.
Rumus GDR =
1. Pemilihan proses
Pemilihan proses dilakukan untuk memperjelas batasan data warehouse yang
akan dibuat. Dengan proses yang dipilih, akan memudahkan untuk melakukan
tahapan yang berikutnya. Adapun proses yang akan dipilih untuk merancang data
warehouse berfokus kepada proses pelayanan yang terdiri dari proses registrasi
pasien dan pemakaian ruangan. Proses ini dipilih karena kebutuhan data untuk
perhitungan indikator nantinya. Di mana diantara perhitungan tersebut
membutuhkan data jumlah pasien, jumlah kematian, dan jumlah tempat tidur.
Sehingga dari nilai jumlah pasien, jumlah kematian dan jumlah tempat tidur
tersebut dapat mengisi nilai dalam perhitungan indikator yang dipilih 6 dari 13
indikator yaitu BOR, ALOS, TOI, BTO, NDR dan GDR. Yang mana pemilihan 6
indikator ini disesuaikan dengan pengadaan pelayanan pada rumah sakit umum
daerah Banjarbaru.
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
2. Pemilihan grain
Setelah proses ditentukan, maka tahap selanjutnya adalah menentukan grain
dari proses tersebut yang nantinya akan dijadikan tabel fakta. Berikut merupakan
data dari calon tabel fakta yang dapat dianalisis (grain) dalam perancangan data
warehouse. Setelah menentukan grain tabel fakta, dimensi untuk setiap tabel fakta
dapat diidentifikasi. Analisis yang dapat dilakukan pada proses registrasi pasien
dan pemakaian ruangan meliputi jumlah pasien yang dapat dilihat berdasarkan
waktu, jumlah pasien yang apa dilihat berdasarkan ruangan, jumlah pasien yang
dapat dilihat berdasarkan waktu dan ruangan, jumlah kematian yang dapat lihat
berdasarkan waktu, jumlah kematian yang dapat dilihat berdasarkan ruangan dan
jumlah kematian yang dapat dilihat berdasakan waktu dan ruangan. Analisis yang
dilakukan dilihat dari berbagai sudut pandang yang berhubungan dengan jumlah
pasien dan jumlah kematian.
4. Pemilihan fakta.
Untuk pemilihan fakta, diambil 3 tabel dari database rumah sakit umum
daerah Banjarbaru yaitu tabel HosPakaiRuangan, HosRawat dan HosCaraKeluar.
Pemilihan tabel disini dilakukan untuk memenuhi data untuk perhitungan pada
indikator, dimana pada tabel terdapat tanggal masuk dan keluar untuk melihat
jumlah pasien dan jumlah kematian berdasarkan waktu dan ruangan. Pada tabel
HosCaraKeluar diperlukannya data cara keluar pasien, apakah pasien itu sembuh
atau meninggal. Ini untuk mengetahui status keluar pasien untuk kebutuhan data
pada jumlah kematian.
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
Dengan menganalisa dari tabel di atas, maka didapat fakta-fakta yang dipilih
untuk mengisi record pada tabel fakta antara lain:
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
dengan pasien
AlamatPenanggung Varchar(200) Alamat penanggung
TelpPenanggung Varchar(20) Telepon penanggung
KotaPenanggung Varchar(30) Kota penanggung
Status Smallint Status pasien
CaraKeluar Varchar(30) Cara keluar
KeadaanKeluar Varchar(30) Keadaan keluar
KeteranganKeluar Varchar(200) Keterangan keluar
EntryName Varchar(30) Nama penginput.
EntryDate Datetime Tanggal input data
EditName Varchar(30) Nama user yang mengubah
EditDate Datetime Tanggal edit
USE [RSBjb]
GO
/****** Object: StoredProcedure [dbo].[TestSP] Script Date:
09/19/2014 05:45:02 ******/
SET ANSI_NULLS ON
GO
SET QUOTED_IDENTIFIER ON
GO
ALTER PROCEDURE [dbo].[TestSP]
@DimWaktuID int,
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
@DimRuangID nvarchar(30)
AS
SET NOCOUNT ON;
Dapat dilihat pada gambar 2 untuk hasil dari jumlah pasien dan jumlah
kematian pada bulan 1 tahun 2011. Dengan jumlah pasien adalah 107 orang dan
jumlah kematian adalah 0 orang.
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
Gambar 2. Hasil pencarian jumlah pasien dan jumlah kematian bulan 1 tahun
2011
DimWaktu
DimWaktuID
Tanggal
Bulan
Tahun
FaktaPelayanan DimRuangan
FaktaID
DimRuanganID
DimRuanganID
JumlahTempatTidur
DimWaktuID
JumlahPasien
JumlahKematian
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
Untuk gambar 4 di atas, dapat dilihat query untuk mencari jumlah tempat
tidur yang ada pada tabel DimRuangan. Untuk jumlah tempat tidur, memiliki
jumlah yang berbeda-beda di tiap ruangannya. Jumlah tempat tidur ini akan
dibutuhkan untuk mencari nilai BOR, TOI dan BTO.
Gambar 5. Query untuk mengambil data jumlah pasien dan jumlah kematian
Untuk query pada gambar 5 di sini untuk mengambil data dari jumlah pasien
dan jumlah kematian yang sudah dilakukan kalkulasi awal di tahap sebelumnya
yang sudah tersimpan pada tabel FaktaPelayanan
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
Untuk gambar 6 di atas, dapat dilihat query untuk mencari jumlah lama
perawatan yang ada pada database Rumah Sakit Umum Daerah Banjarbaru yang
diberi nama Billing_System, yaitu pada tabel HosPakaiKamar. Jumlah lama
perawatan memiliki jumlah yang berbeda-beda pula untuk tiap ruangan dan
waktunya.
SELECT @BOR = (@JumlahLamaPerawatan/(@JumlahTT*@Tanggal))*100
SELECT@TOI =
(((@Tanggal*@JumlahTT)@JumlahLamaPerawatan))/@JumlahPasien
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
Dari hasil querydiatas, maka didapatkan nilai dari indikator BOR, ALOS, BTO,
TOI, GDR dan NDR dengan ruangan dan waktu yang diinginkan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 13. Hasil dari indikator pada bulan 1 dan tahun
2011 untuk ruangan MERAK. Dan hasil nilai indikator pada ruangan-ruangan yang
lain dapat dilihat pada gambar 14.
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
SEMINAR NASIONAL PHARMACOPEAE : Peran Farmakoekonomi Dalam Pelayanan Kefarmasian
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1. Hasil data warehouse dapat dimanfaatkan oleh rumah sakit dengan hasil nilai
indikator.
2. Untuk mendapatkan hasil nilai indikator tidak maksimal, karena kekurangan
pada data untuk memenuhi perhitungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Shopiatun Analisis dan Perancangan Data Warehouse Penentuan Indikator
Mutu Pelayanan Rumah Sakit(Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Daerah
Banjarbaru), Skripsi Program StudiIlmuKomputer,
UniversitasLambungMangkurat, Banjarbaru, 2014.
[2] Conolly,ThomasM.danCarolynE. Begg. Database System: A PracticalApproach to
th
design,Implementation, And Management4 edition. Addison
Whesley,LongmanInc:USA. 2005
[3] Inmon, William H. Building The Data warehouse, 4th ed..Wiley Publishing, Inc.:
Indianapolis. 2005.
[4] Mallach, Efrem G. Decision Support and Data warehouse Systems. Mcgraw-
Hill.2000
[5] Muninjaya, A. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku KedokteranEGC: Jakarta.
2004
[6] Oktavia T. Perancangan Model Data Warehouse Dalam Mendukung
Perusahaan Jasa Pengiriman. Seminar Nasional Informatika 2011. ISSN: 1979-
2328.2011.
[7] Ponniah, Paulraj. Data Warehousing Fundamentals: A Comprehensive Guide For
IT Professionals. John Wiley & Sons: USA.2001
Pemanfaatan Data Warehouse sebagai Penentuan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
(Shopiatun 2014)
The author has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are linked to publications on ResearchGate.