Professional Documents
Culture Documents
I. UMUM
Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor diharuskan memahami seluruh jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh mereka, oleh sebab itu kontraktor harus membuat
aturan atau tatacara atau metode pelaksanaan pekerjaan. Metode pekerjaan dibuat dengan
tujuan adalah sebagai petunjuk atau pedoman bagi pelaksana dalam melaksanakan
tahapan dari setiap pekerjaan yang tercantum dalam mata anggaran kontrak untuk
dilaksanakan oleh kontraktor. Metode pelaksanaan pekerjaan ini harus menjadi satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dengan Bestek (Construction Drawing), Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat serta Sfesifikasi Teknis, dimana metode peelaksanaan pekerjaan
melengkapi persyaratan tersebut dari aspek pelaksanaan kostruksi di lapangan.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan kegiatan awal yang dilakukan sebelum melaksanakan
kegiatan yang lain. Atau merupakan kegiatan permulaan dari sebuah pekerjaan. Dalam
pekerjaan pembangunan pasar babakan utama ini terdapat beberapa item pekerjaan
persiapan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor. Adapun yang termasuk dari
pekerjaan persiapan ini adalah :
A.1 Bongkaran Pasar Lama
Pembangunan Pasar Babakan merupakan peremajaan dari pasar lama menjadi
pasar baru, sehingga sebelum melaksanakan pembangunan pasar baru, kontraktor
terlebih dahulu harus membongkar pasar lama untuk dijadikan pasar baru.
Pasar lama Pasar Babakan terbuat dari konstruksi beton untuk bangunan los pasar,
dan konstruksi pasangan dinding bata untuk bangunan kios dengan atap dari
konstruksi kayu penutup asbes. Sehingga langkah-langkah untuk pekerjaan
bongkaran ini adalah :
1. Kontraktor menyiapkan tenaga kerja pembongkaran pasar lama. Karena akan
diperkirakan memakan waktu yang cukup lama maka kontraktor harus
menyiapkan beberapa tim kerja bongkaran, yakni untuk bongkaran bangunan
los, bangunan kios dan bangunan pelengkap lainnnya.
2. Team kerja yang harus disiapkan konraktor sekurang-kurangnya terdiri dari 5
team, yakni team untuk membongkar kios sebanyak 3 team beranggotakan 4
orang untuk masing-masing team, team untuk membongkar bangunan los
sebanyak 1 team beranggotakan 12 orang dan team untuk membongkar
bangunan lainnya 1 team beranggotakan 4 0rang.
3. Peralatan yang dipergunakan adalah peralatan tukang seperti biasanya yang
bisa dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan bongkaran
4. Adapun tahapan pekerjaan untuk pekerjaan bongkaran ini adalah sebagai
berikut:
Kontraktor memastikan seluruh tem kerjan serta peralatan yang akan
dipergunakan dalam keadaan siap
Pekerjaan pertama dimulai dengan mengosongkan seluruh ruangan yang
ada dalam pasar dari barang/benda milik pedagang yang masih tersisa
dalam pasar, kemudian dikumpulkan dalam satu tempat yang ditunjuk oleh
pejabata pasar
Membongkar seluruh bagian atap, dari mulai pentutp atap (asbes) dari
paku-paku yang menancap di cabut kemudian asbes dikumpulkan dan
diangkut ke tempat yang telah disiapkan
Membongkar rangka atap dan kuda kuda kayu dikumpulkan dan diangkut
ke tempat yang disediakan
Untuk pekerjaan los setelah bagian atap dibongkar dialnjutkan dengan
membongkar tiang-tiang penyangga dari kolom beton bertulang.
Pembongkaran kolom harus sampe kepada pondasi kolom tersbut terangkat.
Kolom yang sudah terangkat kemudian dihancurkan atau dikumpulkan
ditempat yang telah disiapkan. Bagian rangka besi yang menempel dalam
kolom tersebut. Tidak boleh dipergunakan kembali untuk kontruksi yang
baru, karena sudah rusak
Untuk pekerjaan bangunan kios dan yang lainnya, setelah bongkaran atap
selesai dikerjakan, selanjutnya dilakukan pembongkaran pintu rollingdor
terlebih dahulu sebelum dinding bagian bangunan kios dobangkar dan
dihancurkan.
Sisa-sias atau puing-puing dari hasil bongkaran bangunan pasar lama tidak
boleh diangkut.dibuang keluar lokasi karena akan dipergunakan untuk
bahan urugan peninggi bangunan. Puing-puing bongkaran dihancurkan dan
diratakan kembali dilokasi bongkaran pasar lama.
5. Material hasil bongkaran yang masih bisa dipergunakan, seperti : asbes bekas,
kayu bekas, pintu rollingdoor bekas harus diamankan oleh petugas dari
penjarah dan akan menjadi milik owner (negara). Ketentuan penyimpanan dan
penggunaannya kembali akan diatur kemudian oleh pejabat/direksi pekerjaan.
RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloof.
Kolom utama/induk, kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang
ditunjuk oleh gambar rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
Bahan
Portland camen
Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan
harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-
syarat penyimpangan bahan tersebut.
Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang
dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan
organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton.
Kerikil/Batu Pecah
Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap
berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus
dicuci.
Pasir
Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap
berat kering.
Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan
ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari
cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai
dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang
di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm
dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala
sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya
tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja
yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila
tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan
toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran Beton
Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan.
1PC : 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik
untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton, ukuran
disesuaikan dengan gambar.
Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan mutu
beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat-
syarat PBI 1971
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan
Ready Mix pada K-225.
Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara
manual.
Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian
disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup
bahan, perlatan serta tenaga kerja.
Pekerjaan Besi beton
Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya diameter
besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan
perubahan diameter tulangan harus dengan persetujuan Direksi/Pengawas.
Penggatian diameter tulangan tidak diperkenankan.
Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai
dalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain
lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton.
Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat
beton dengan diameter minimum 1mm.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat
dari laboratorium.
Bekesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting
atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur
minimal 14 (empat belas) hari.
PENGANGKURAN
Fungsi : Pemegang Struktur atas ( Kolom / Kuda-kuda) pada posisi yangyang
sebenarnya / tepat.
Penempatan dan pemasangan angkur :
As-as kolom, cara menentukan adalah ;
Buat Bouwplank setempat.
Mal pengangkuran dari multiplex t = 9 mm dan diberi as
Angkur dipasang di mal dan diberi 2 baut dan dipasang pada atas dan
bawah mal.
Ditarik benang / as ditarik 2 arah sesuai mal membentuk 2 arah siku
Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass.
Begesting kolom dipasang.
Kolom dicor
Mal angkur dilepas
Untuk plat landas yang lebih tebal dari 16 mm sebaiknya tebal mal sesuai dengan
tebal plat atau angkur dicheck vertikalnya satu persatu.
Berdasarkan tumpuannya :
a. Tumpuan pada kolom pedestal
Fungsi : Jepit - sendi ----> harus sesuai dengan perhitungan struktur
b. Tumpuan pada kolom atas.
Fungsi : Jepit - Jepit
Sendi Sendi
Sendi Rol
Pengangkuran baja dilaksanakan oleh Sipil di bawah Supervisi dari divisi baja,
hal ini
dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi
masalah pada saat erection oleh divisi baja.
PENGELASAN
Peralatan yang disiapkan untuk pekerjaan pengelasan :
1. Generator / Genset
2. Onvomer/ Trafo las
3. Kabel las + dan -
4. Stang las (handle)
5. Topeng las
6. Kawat las
Kawat las yang biasa dipakai ada 3 jenis :
Diameter 2,6 mm untuk Pelat baja tipis, diameter 3,2 mm, dan 4,0 mm untuk
plat baja yang lebih tebal Selain itu type Kawat RD 460 dan RD 260, yang
biasa dipakai adalah type RD 460.
Energi / daya yang digunakan untuk pengelasan yang sempurna :
- Untuk kawat diameter 2,6 mm -----> 3.000 Watt - 8.000 Watt
- Untuk kawat diamater 3,2 dan 4,0 mm ------> 5.000 Watt - 12000 Watt
Dihindarkan adanya pengelasan pokok setelah kap baja terpasang terhadap
bahaya keruntuhan. Yang sangat penting untuk hasil yang ingin kita capai
dalam melas konstruksi baja, ialah cara mengelas, dimana yang perlu
diperhatikan adalah keserbasamaan (keseragaman) dan rupa las, serta
kematangan pengelasan. Setelah pengelasan biasanya akan timbul kerak-kerak
las ini harus dibersihkan dengan cara diketok-ketok dengan palu (hammer).
ERECTION
Persiapan dan peralatan untuk pemasangan konstruksi baja di lapangan:
1. Box
2. Tali tambang
3. Tali baja
4. Liyer
5. Takel
6. Peralatan Las
7. Blander
8. Kunci / Kunci momen
9. Alat Bantu (bbalok-balok kayu, dll)
PASCA ERECTION
Pekerjaan yang kemudian akan dilakukan setelah ereksi baja adalah:
1. Pemeriksaan tegaklurus (lot) dari kolom.
2. Pemeriksaan pemasangan baut / las (Check Total)
3. Semua sambungan dicheck
4. Pengecatan ulang meni besi
5. Periksa lendutan apakah sesuai dengan batas yang diberi oleh koordinator.
6. Pengerjaan grouting bawah base plate dengan semen grouting (bila ada)
Total bangunan kios yang akan dibangun adalah sebanyak 62 unit. Bangunan kios yang
akan dibangun pada tahun anggaran 2014 ini tidak seluruhnya sempurna selesai
semuanya terdapat beberapa bangunan kios pada beberapa blok belum 100% selesai
pengerjaannya, sebagai berikut:
RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloof.
Kolom utama/induk, kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang
ditunjuk oleh gambar rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
Bahan
Portland camen
Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan
harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-
syarat penyimpangan bahan tersebut.
Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang
dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan
organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton.
Kerikil/Batu Pecah
Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap
berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus
dicuci.
Pasir
Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap
berat kering.
Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan
ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari
cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai
dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang
di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm
dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala
sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya
tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja
yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila
tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan
toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran Beton
c. Seluruh bata yang digunakan bermutu baik, bentuk seragam, siku dengan
tekstur yang sama, warna merah tua, tanpa retak, tahan terhadap air dan
tidak rapuh.
d. Adukan pasangan harus dibuat secara hati hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
e. Pengukuran (Uit zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan
sesuai gambar, dengan syarat :
f. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah
pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
h. Lubang untuk alat alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus
dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester ).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan
plasteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama
dengan plasteran seluruh bidang tembok.
i. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang
harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus
paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
3. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton telah diuraikan sebelumnya
Pintu Rollingdoor terbuat dari bahan plat baja tebal 0,3 mm dengan ukuran
disesuaikan dengan ukuran muka kios dan tinggi sampai mencapai diatas
balok gantung setinggi 2,5 m.
3. Untuk jenis keramik tertentu biasanya direndam sampai basah jenuh, sehingga
dalam proses pemasangan nantinya tidak meyerap air semen.
9. Memasang keramik.