You are on page 1of 8

Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan....

Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Sterile Supply Departmen (CSSD)


dan Laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung
(The Linen Management Studies in Central Sterile Supply Department (CSSD) and
Laundry Intallation RSUD Dr. Iskak Tulungagung)
Oksi Tripradanti, Ellyke, Prehatin Trirahayu Ningrum
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyararakat, Universitas
Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail korespondensi : oksi_fkmuj@yahoo.co.id

Abstract
Hospital is a place for healty seince that is used for people to do various activity such as linen
management. The worse of linen management process can caused the infection of nosocomial in hospital.
The survey result at December 2014 in CSSD and laundry installation RSUD Dr. Iskak Tulungagung,
showed that trolly to transport dirty linen and clean linen was mixed and drying linen process still using
sunlight. This study attempts to assess linen management in CSSD and laundry installation RSUD Dr.
Iskak Tulungagung.The research is descriptive research. Engineering data collection in this research in
an interview, observation and documentation. The result showed that linen management processes in
installation CSSD and laundry RSUD Dr. Iskak tulungagung which includes linen collection in the most
category ( enough 92,3 % ).The linen handling in laundry unit which includes revenue, sorting, leaching
and disinfection, ironing and wrapping linen and packaging enough category, drying linen less category,
storage and distribution linen of good category, while soaking and disinfection linen infectious not done
due to cross is risky to generate infection against the laundry. The linen handling in cssd unit such as
acceptance, packaging and labeling linen enough category, wrapping, sterilization, control indicators,
storage and distribution of linen sterile good category. The Quality of linen monitoring in cssd and
laundry installation enough category .Transporting linen in the most category enough (84,6 %).
Keywords: Linen Management, Installation CSSD and Laundry

Abstrak
Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang menyelelenggarakan berbagai
macam kegiatan salah satunya adalah pengelolaan linen. Proses pengelolaan linen yang buruk dapat
memicu timbulnya infeksi nosokomial di rumah sakit. Hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti
pada bulan Desember 2014 di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung, menunjukkan
bahwa kereta dorong yang digunakan untuk mengangkut linen kotor dan linen bersih tidak dibedakan dan
proses pengeringan linen sebagian masih menggunakan sinar matahari. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji pengelolaan linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara,
observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan linen di instalasi
CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang meliputi pengumpulan linen di ruangan sebagian
besar termasuk kategori cukup (92,3%). Penanganan linen di unit laundry yang meliputi penerimaan,
pemilahan, pencucian dan desinfeksi, penyetrikaan dan pelipatan serta pengemasan linen termasuk kategori
cukup, pengeringan linen termasuk kategori kurang, penyimpanan dan distribusi linen termasuk kategori
baik, sedangkan perendaman dan desinfeksi linen infeksius tidak dilakukan karena dinilai beresiko
menimbulkan infeksi silang terhadap petugas laundry. Penanganan linen di unit CSSD yang meliputi
penerimaan, pengemasan dan pelabelan linen termasuk kategori cukup, pelipatan, sterilisasi, kontrol
indikator, penyimpanan dan distribusi linen steril termasuk kategori baik. Pengawasan kualitas linen
termasuk kategori cukup. Pengangkutan linen di ruangan sebagian besar termasuk kategori cukup (84,6%).
Kata kunci: Pengelolaan Linen, Instalasi CSSD dan Laundry

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan....

Pendahuluan pemusnahan [3]. Laundry adalah tempat dan sarana


pencucian linen. Central Sterile Supply Department
Rumah sakit adalah suatu tempat yang (CSSD) adalah pusat sterilisasi di rumah sakit yang
terorganisasi dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam tugasnya sehari - hari menyiapkan kebutuhan
kepada pasien, baik yang bersifat dasar, spesialistik, barang / instrument steril rumah sakit dan membantu
maupun subspesialistik, selain itu rumah sakit juga unit laundry rumah sakit untuk menyiapkan linen steril.
dapat digunakan sebagai lembaga pendidikan bagi Tingkat kualitas pelayanan unit laundry di rumah sakit
tenaga profesi kesehatan [1]. Rumah sakit sebagai merupakan salah satu faktor yang dapat
institusi penyedia pelayanan kesehatan wajib berupaya mempertahankan citra positif dari suatu rumah sakit
untuk mencegah risiko terjadinnya infeksi bagi pasien [7].
dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator Berdasarkan uraian diatas peneliti menilai bahwa
keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah perlu dilakukan penelitian tentang kajian pengelolaan
rendahnya angka infeksi nosokomial atau Healthcare linen di instalasi Central Sterile Supply Department
Associated Infection (HAIs) [2]. (CSSD) dan laundry RSUD Dr.Iskak Tulungagung.
Infeksi nosokomial adalah infeksi di dapat di
rumah sakit dimana pada saat masuk rumah sakit tidak Metode Penelitian
ada tanda/gejala atau tidak dalam masa inkubasi.
Permasalahan yang terjadi akibat infeksi nosokomial Penelitian ini merupakan jenis penelitian
sangatlah kompleks dan dapat menyebabkan kerugian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
bagi pasien maupun bagi rumah sakit, bahkan dapat linen yang ada di RSUD Dr. Iskak Tulungagung, 39
mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan petugas pengelola linen di ruangan (ruang rawat inap
mortalitas [3]. dan ruang perawatan intensif) serta 19 orang petugas
Berdasarkan data WHO, kejadian infeksi pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD
nosokomial 9% terjadi di negara-negara berkembang Dr. Iskak Tulungagung. Teknik pengambilan sampel
[4]. Di Indonesia prevalensi infeksi nosokomial yang untuk sampel linen dan sampel petugas pengelola linen
dikeluarkan oleh Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI di ruangan menggunakan porposive sampling yaitu
tahun 2003 adalah angka rata-rata sebesar 8,1% [5]. dengan jumlah sampel 10 linen bersih dan 13 orang
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan petugas ruangan, sedangakan teknik pengambilan
November 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah sampel untuk petugas pengelola linen di instalasi CSSD
(RSUD) Dr. Iskak Tulungagung melalui data rekam dan laundry menggunakan total populasi yaitu dengan
medik, terjadi peningkatan kasus infeksi nosokomial jumlah sampel sebanyak 19 orang petugas di instalasi
sebesar 1% pada pasien rawat inap dari tahun 2013 ke CSSD dan laundry. Teknik pengumpulan data dalam
tahun 2014 (bulan Januari-September). penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan
Penerapan manajemen sanitasi rumah sakit dokumentasi. Teknik penyajian data dalam penelitian
adalah kunci awal untuk mencegah terjadinya infeksi ini menggunakan tabel dan narasi. Tempat penelitian
nosokomial [6]. Terkait prinsip-prinsip sanitasi rumah dilaksanankan di RSUD Dr. Iskak Tulungagung,
sakit yang diterapkan dalam rangkaian usaha khususnya pada ruang rawat inap dan ruang perawatan
pencegahan dan pengurangan infeksi nosokomial intensif serta di instalasi CSSD dan laundry, sedangkan
tersebut salah satunya dapat melalui pengelolaan linen waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November
yang baik dan benar. 2014 September 2015.
Berdasarkan survey pendahuluan dan observasi
terkait pengelolaan linen yang dilakukan oleh peneliti Hasil Penelitian
pada bulan Desember 2014 di instalasi Central Sterile
Supply Departmet (CSSD) dan laundry RSUD Dr. 1. Sarana dan Prasarana Pengelolaan Linen
Iskak Tulungagung, diketahui bahwa kereta dorong Hasil penelitian sarana dan prasarana penunjang
yang digunakan untuk mengangkut linen kotor dan pengelolaan linen di unit CSSD RSUD Dr. Iskak
linen bersih tidak dibedakan, pengeringan linen bersih Tulungagung termasuk dalam kategori lengkap
tidak semuanya menggunakan mesin pengering namun sedangkan sarana dan prasarana penunjang pengelolaan
sebagian masih menggunakan sinar matahari. linen di unit laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung
Penanganan linen yang tidak sesuai dengan peraturan termasuk dalam kategori kurang lengkap.
yang ada dapat menjadikannya sebagai sumber
kontaminasi penting dirumah sakit sehingga 2. Tata laksana Pengelolaan Linen
menimbulkan infeksi nosokomial. Hasil penelitian tata laksana pengelolaan linen di
Pengelolaan linen adalah suatu proses yang instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak
dimulai dari perencanaan, penanganan linen bersih, Tulungagung termasuk dalam kategori baik.
penanganan linen kotor / pencucian hingga
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan....

3. Konstruksi Ruang dan Bangunan Ruang Pencucian dan desinfeksi linen Cukup
Instalasi CSSD dan laundry
Hasil konstruksi ruang dan bangunan ruang di Pengeringan linen Kurang
unit CSSD RSUD Dr. Iskak Tulungagung maupun di Penyetrikaan dan pelipatan linen Cukup
unit laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung keduanya
termasuk dalam kategori baik. Pengemasan linen Cukup
Penyimpanan linen Baik
4. Personal Higiene Petugas Pengelola Linen
Hasil penelitian personal higiene petugas Distribusi linen Baik
pengelola linen di ruangan termasuk dalam kategori
kurang, sedangkan personal higiene petugas pengelola Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa hasil
linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak penanganan linen di unit laundry yang meliputi
Tulungagung termasuk dalam kategori cukup. penerimaan linen, pemilahan linen, pencucian dan
desinfeksi linen, penyetrikaan dan pelipatan linen
5. Ketersediaan dan Penggunaan APD pada Petugas termasuk dalam kategori cukup, sedangkan
Pengelola Linen pengeringan linen termasuk dalam kategori kurang,
Hasil penelitian ketersediaan dan penggunaan penyimpanan linen dan distribusi linen termasuk dalam
APD pada petugas pengelola linen baik di ruangan kategori baik. Adapun perendaman dan desinfeksi linen
maupun di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak tidak dilakukan karena dinila dapat memicu timbulnya
Tulungagung keduanya termasuk dalam kategori baik. infeksi silang pada petugas unit laundry.

6. Pengelolaan Linen di Instalasi CSSD dan c. Penanganan Linen di Unit CSSD


Laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung Hasil penanganan linen di unit CSSD disajikan
Pengelolaan linen yang dikaji dalam penelitian dalam tabel 3 sebagai berikut :
ini meliputi penanganan linen di ruangan, penaganan Tabel 3. Hasil Penanganan Linen di Unit CSSD
linen di unit laundry, penanganan linen di unit CSSD, Variabel Kategori Nilai
pengawasan kualitas linen serta pengangkutan linen. Hasil
a. Pengumpulan Linen di Ruangan
Hasil pengumpulan linen di ruangan RSUD Dr. Penerimaan linen Cukup
Iskak Tulungagung disajikan dalam tabel 1 sebagai Pelipatan linen Baik
berikut:
Pengemasan dan pelabelan linen Cukup
Tabel 1. Hasil Pengumpulan Linen di Ruangan
Pengumpulan Linen Jumlah Persentase Sterilisai linen Baik
(Ruangan) (%) Kontrol indikator Baik
Baik 1 7,7 Penyimpanan linen steril Baik
Cukup 12 92,3 Distribusi linen steril Baik
Total 13 100
Berdasarkan Tabel 3 diketahi bahwa hasil
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa dari 13 penanganan linen di unit CSSD yang meliputi
ruangan sebagian besar melakukan pengumpulan linen penerimaan linen, pengemasan dan pelabelan linen
dalam kategori cukup yaitu sebanyak 12 ruangan termasuk dalam kategori cukup, sedangkan pelipatan
(92,3%). linen, sterilisasi linen, kontrol indikator, penyimpanan
linen steril dan distribusi linen steril termasuk dalam
b. Penanganan Linen di Unit Laundry kategori baik.
Hasil penanganan linen di unit laundry
disajikan dalam tabel 2 sebagai berikut : d. Pengawasan Kualitas Linen
Tabel 2. Hasil Penanganan Linen di Unit Laundry Pengawasan kualitas linen yang dikaji dalam
penelitian ini meliputi pengawasan fisik linen dan
Variabel Kategori Nilai
pengawasan bakteriologis linen. Berdasarkan hasil
Hasil
penelitian diketahui bahwa hasil pengawasan kualitas
Penerimaan linen Cukup linen di instalasi CSSD dan laundry termasuk dalam
kategori cukup.
Pemilahan linen Cukup
Perendaman dan desinfeksi linen - e. Pengangkutan Linen
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan....

Hasil pengangkutan linen disajikan dalam tabel Pembahasan


4 sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil pengangkutan linen Hasil penelitian sarana dan prasaran pengelolaan
linen di unit CSSD termasuk dalam kategori lengkap
Pengumpulan Linen Jumlah Persentase
sedangkan sarana dan prasarana pengelolaan linen di
(Ruangan) (%)
unit laundry termasuk dalam kategori kurang lengkap.
Baik 2 15,4 Menurut Tampubolon (2009) Jika sarana prasarana
Cukup 11 84,6 yang dibutuhkan tidak atau kurang memadahi, akan
menghambat berjalannya suatu program [8]. Menurut
Total 13 100 Depkes RI (2004a), unit laundry memerlukan sarana
dan prasarana ruangan penerimaan linen, ruang
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa dari 13 pemisahan linen, ruang pencucian dan pengeringan,
ruangan sebagian besar melakukan pengangkutan linen ruang penyetrikaan dan pelipatan, ruang penyimpanan,
termasuk dalam kategori cukup. ruang distribusi, timbangan duduk, prasarana uap /
boiler, bahan kimia emulsifier, kanji,dll [3]. Bagian
8. Kualitas Linen Besih di Instalasi CSSD dan laundry juga harus memiliki ruang dekontaminasi troli,
Laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung ruang penyimpanan troli, ruang dekontaminasi linen,
a. Kondisi Fisik Linen bak perendaman bak pembilas, dll [9]. Kurang
Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa lengkapnya sarana dan prasarana di unit laundry
kondisi fisik linen bersih di instalasi CSSD dan laundry tersebut dikarenakan unit laundry belum memiliki
RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang masuk dalam sarana dan prasarana penunjang diantaranya ruang
kategori baik yaitu sebayak 10 linen (100%). khusus untuk dekontaminasi troli, ruang khusus
menyimpan troli bersih, ruang khusus untuk
b. Angka Bakteriologis Linen perendaman beserta bak perendaman dan pembilasnya,
Angka bakteriologis linen yang dikaji dalam boiler, timbangan, emulsifier, dan strack / kanji. Selain
penelitian ini adalah data sekunder hasil uji swab linen itu jumlah mesin pengering dan mesin cuci di unit
bersih dan linen steril di instalasi CSSD dan laundry llaundry kurang memadahi. Hasil penelitian ini sesuai
yang dilakukan pada bulan November 2014 oleh pihak dengan penelitian Wulansari (2012) yang menyatakan
rumah sakit, disajikan dalam Tabel 4 sebagai berikut : bahwa jumlah sarana peralatan pengelolaan linen di
Tabel 4. Hasil Uji Swab Linen Bersih dan Linen Steril Rumah Sakit X Sidoarjo tidak sebanding dengan
di Instalasi CSSD dan Laundry jumlah linen yang dihasilkan [10].
Lokasi Standart *) Hasil Uji Hasil penelitian tata laksana pengelolaan linen di
instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak
Swab baju yang Tidak mengandung Negatif Tulungagung termasuk dalam kategori baik. Menurut
baru turun dari 6x103 spora spesies Depkes RI (2009a), lokasi pusat sterilisasi diupayakan
pengering di ruang Bacillus per inci dekat dengan laundry [2]. Menurut Kepmenkes RI No.
laundry persegi 1204 Tahun 2004 di tempat laundry harus tersedia
keran air bersih dengan kualitas dan tekanan aliran
Swab sprei bersih Tidak mengandung Positif (1
yang memadahi serta tersedia air panas untuk proses
di ruang laundry 6x103 spora spesies CFU/cm2 desinfeksi, peralatan cuci harus dipasang permanen dan
Bacillus per inci ) diletakkan dekat dengan saluran pembuangan air
persegi limbah, serta laundry rumah sakit harus melakuakan
Swab linen steril di Tidak mengandung Negatif pengolahan awal (pre-treatment) air limbah sebelum
ruang CSSD mikroorganisme dialirkan pada inslatasi pengolahan air limbah [11].
termasuk spora Hasil tata laksana pengelolaan linen di instalasi CSSD
*) Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004 tentang dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung sudah sesuai
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Depkes RI
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa hasil uji (2009a) dan Kepmenkes RI 1204 tahun 2004 diatas,
swab baju yang baru turun dari pengering di ruang sehingga termasuk dalam kategori baik, hanya saja air
laundry dan swab linen steril di ruang CSSD negatif / limbah yang dihasilkan dari proses pencucian di unit
tidak mengandung kuman, sedangkan hasil swab sprei laundry langsung dialirkan ke IPAL rumah sakit tanpa
bersih di ruang laundry positif / ditemukan kuman adanya pengolahan awal. Hasil penelitian ini sama
dengan penelitian Wulansari (2012), yang menyatakan
1CFU/cm2.
bahwa air limbah yang dihasilkan dari proses pencucian
linen Rumah Sakit X Sidoarjo langsung dialirkan ke
IPAL yang terletak dibagian belakang ruangan [10].
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan....

Hasil penelitian konstruksi ruang dan bangunan penggunaan APD pada petugas pengelola linen di
ruang di unit CSSD dan di unit laundry RSUD Dr. instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak
Iskak Tulungagung keduanya termasuk dalam kategori Tulungagung termasuk dalam kategori baik. Menurut
baik. Menurut Kepmenkes no 1204 tahun 2004 yang Depkes RI (2004a) menyatakan bahwa petugas ruangan
menyatakan bahwa konstruksi ruang dan bangunan sebelum melakukan penanganan linen kotor harus
ruang rumah sakit yang meliputi kondisi lantai rumah menggunakan APD berupa sarung tangan, masker, dan
sakit harus kuat / utuh, bersih, pertemuan lantai dengan apron [3]. Hasil ketersediaan dan penggunaan APD
dinding berbentuk konus / lengkung, kedap air, rata, pada petugas pengelola linen di ruangan termasuk
tidak licin dan mudah dibersihkan, kondisi dinding dalam kategori cukup karena tidak semua petugas
rumah sakit harus rata, bersih, berwarna terang, dan pengelola linen di ruangan menggunakan APD pada
mudah dibersihkan, kondisi langit-langit tingginya saat melakukan penanganan linen kotor di ruangan.
minimal 2,7 meter dari lantai, kuat, berwarna terang, Ketidak patuhan penggunaan APD dapat meningkatkan
sedangkan kondisi atap bebas serangga dan tikus, tidak kejadian infeksi nosokomial pada petugas.
bocor, berwarna terang dan mudah dibersihkan, kondisi Hasil penelitian pengumpulan linen di ruangan
pintu harus kuat, dapat mencegah masuknya serangga RSUD Dr. Iskak Tulungagung sebagian besar termasuk
dan tikus, sedangkan kondisi ventilasi alam memiliki dalam kategori cukup yaitu sebanyak 12 ruang (92,3%).
lubang minimum 15% dari luas lantai, ventilasi Menurut Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004
gabungan terdiri dari ventilasi alam dan fentilasi menyatakan bahwa pada saat pengumpulan linen
mekanis (fun, AC, exhauster) [11]. Hasil Konstruksi dilakukan pemilahan linen dan memasukkan linen ke
ruang dan bangunan ruang di unit CSSD dan unit dalam kantong plastik sesuai jenisnya dan memberi
laundry RSUD Dr. Iskak tersebut termasuk kategori label pada kantung plastik baik infeksius maupun non
baik karena sudah sesuai dengan persyaratan ruang dan infeksius [11]. Menurut Depkes RI (2004a) salah satu
bangunan ruang yang ditetapkan oleh Kepmenkes no. prosedur pengumpulan linen kotor yang ada kotoran
1204 tahun 2004. Hanya saja pertemuan lantai dengan muntahan, feses dan darah yang masih menempel harus
dinding di unit CSSD dan di unit laundry tidak dibuang terlebih dahulu dan melakukan pembasahan
berbentuk konus / lengkung sehingga debu pada sela- ringan pada bekas noda dengan menggunakan sprayer
sela pertemuan antara lantai dan dinding tersebut susah serta untuk pengumpulan linen kotor baik yang
untuk dibersihkan. terinfeksi maupun tidak terinfeksi yaitu jika terdapat
Hasil penelitian personal higiene pada petugas noda pada linen harus melipat bagian yang terkena
pengelola linen diruangan termasuk dalam kategori noda di bagian dalam sebelum dimasukkan ke kantong
kurang, sedangkan personal higiene petugas pengelola linen [3]. Hasil pengumpulan linen di ruangan RSUD
linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Dr. Iskak tersebut sebagian besar termasuk kategori
Tulungagung termasuk dalam kategori cukup. Menurut cukup karena tahapan pengumpulannya masih ada yang
Depkes RI (2004a) petugas pengelola linen di ruangan tidak sesuai dengan Kepmenkes RI no 1204 tahun 2004
harus membiasakan mencuci tangan higienis dengan dan Depkes RI (2004a) yaitu semua ruangan tidak
sabun paling tidak 10 15 detik sebelum dan sesudah memberi label pada kantung plastik baik infeksius
melakukan pekerjaan dan pemeriksaan berkala pada maupun non infeksius, dan rata-rata pihak ruangan
petugas perlu dilakukan untuk mencegah infeksi yang tidak melakukan pembasahan ringan pada bekas noda
terjadi dalam pelaksanaan kerja terhadap tenaga yang menempel di linen serta dalam pengumpulan linen
pengelola linen. Menurut Kepmenkes RI no. 1204 kotor baik infeksius maupun non infeksius yang ada
tahun 2004 menyatakan bahwa petugas yang bekerja nodanya rata-rata pihak ruangan tidak melipat bagian
dalam pengelolaan linen dianjurkan memperoleh yang terkena noda ke bagian dalam sebelum
imunisasi hepatitis B [11]. Hasil personal higiene dimasukkan ke kantong pengumpulan. Jika
petugas pengelola linen di RSUD Dr. Iskak pengumpulan linen tidak tepat maka dapat menebarkan
Tulungagung tidak sesuai dengan Depkes RI (2004a) mikroba ke seluruh bagian rumah sakit.
dan Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004 di atas, karena Hasil penelitian penerimaan linen di unit laundry
tidak semua petugas pengelola linen membiasakan diri termasuk dalam kategori cukup. Menurut Depkes RI
mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan (2004a), dalam proses penerimaan linen tidak
proses pengelolaan linen, tidak semua petugas dianjurkan melakukan pembongkaran muatan dan linen
pengelola linen mendapatkan pemeriksaan kesehatan kotor diterima yang berasal dari ruangan dicatat berat
secara berkala dan imunisasi. Penerapan personal timbangnya agar unit laundry mengetahui berat linen
higiene pada petugas penting untuk dilakukan guna yang dihasilkan setiap harinya oleh masing-masing
mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada petugas. ruangan [3]. Hasil penerimaan linen termasuk dalam
Hasil penelitian ketersediaan dan penggunaan kategori cukup karena linen kotor yang diterima dari
APD pada petugas pengelola linen di ruangan termasuk pihak ruangan tidak dilakukan penimbangan dan
dalam kategori cukup sedangkan ketersediaan dan pencatatan berat timbangnya.
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan....

Hasil penelitian pemilahan linen di unit laundry suhunya disetel 160 C. Menurut petugas laundry
termasuk dalam kategori cukup. Menurut Depkes RI dengan menggunakan ukuran suhu tersebut maka dapat
(2004a), harus dilakukan pemilahan berdasarkan warna mempercepat proses penyetrikaan.
linen [3]. Menurut Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004, Hasil penelitian pengemasan linen di unit
sebelum dilakukan proses pencucian, linen kotor juga laundry termasuk dalam kategori cukup. Menurut
dipilah berdasarkan tingkat kekotoran. Hasil pemilahan Depkes RI (2004a), sebelum disimpan sebaiknya linen
linen di unit laundry masuk dalam kategori cukup dibungkus dengan plastik transparan [3]. Hasil
karena tidak melakukan pemilahan linen berdasarkan pengemasan linen di unit laundry termasuk kategori
warna dan tingkat kekotoran sesuai dengan Depkes RI cukup karena terdapat tahapan yang tidak sesuai
(2004a) dan Kepmenkes no 1204 tahun 2004. dengan Depkes RI (2004a), yaitu pengemasan linen di
Hasil penelitian perendaman dan desinfeksi unit laundry dilakukan setelah proses penyimpanan
linen tidak dapat dilakukan penilaian karena unit atau sebelum proses distribusi.
laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung tidak melakukan Hasil penelitian penyimpanan dan distribusi
proses perendaman dan desinfeksi linen infeksius yang linen termasuk dalam kategori baik. Menurut
dinilai dapat berisiko menimbulkan infeksi silang pada Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004 yang menyatakan
petugas. Menurut Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004, bahwa pintu lemari penyimpanan linen harus selalu
sebelum proses pencucian lakukan pembersihan linen dalam kondisi tertutup [11]. Menurut Depkes RI
kotor dan tinja, urin, darah, dan muntahan kemudian (2004a), ada baiknya lemari penyimpanan diberi obat
merendamnya dengan menggunakan desinfektan [11]. anti ngengat / kapur barus dan pada tahap
Hasil perendaman dan desinfeksi tidak sesuai dengan pendistribusian diterapkan sistem FIFO yaitu linen
Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004 karena proses yang tersimpan sebelumnya yang mengendap di
desinfeksi linen dilakukan pada saat proses pencucian penyimpanan harus dikeluarkan sedangkan yang selesai
di dalam mesin cuci. dicuci disiapkan untuk yang berikutnya [3]. Hasil
Hasil penelitian pencucian dan desinfeksi linen penyimpanan dan distribusi linen di unit laundry
di unit laundry termasuk dalam kategori cukup. termasuk dalam kategori baik karena tahapannya sudah
Menurut Kepmenkes RI no.1204 tahun 2004, pada sesuai dengan peraturan diatas.
tahapan pencucian dilakukan penimbangan berat linen Hasil penelitian penerimaan linen serta
untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin cuci dan pengemasan dan pelabelan linen di unit CSSD termasuk
kebutuhan deterjen / desinfektan serta pencucian linen dalam kategori cukup. Menurut Depkes RI (2009a),
dikelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya [11]. saat proses penerimaan linen, dilakukan penghitungan
Hasil pencucian dan desinfeksi linen termasuk dalam dan pencatatan linen yang akan disterilkan serta
kategori cukup karena masih ada tahapan yang tidak memberikan bon penerimaan linen yang akan
sesuai dengan peraturan diatas yaitu tidak dilakukan disterilkan dan pada proses pengemasan diupayakan
penimbangan linen sebelum pencucian dan pencucian menghindari kemasan berbahan kain karena kain
linen tidak dikelompokkan berdasarkan tingkat mempunyai kelemahan tidak memiliki kemampuan
kekotorannya. menahan bakteri yang baik, dan mudah menyerap air
Hasil penelitian pengeringan linen di unit [2]. Hasil penerimaan dan pengemasan linen termasuk
laundry termasuk dalam kategori kurang. Menurut kategori cukup karena masih ada tahapan yang tidak
Depkes RI (2004a), pengeringan dilakukan dengan sesuai dengan Depkes RI (2009a) yaitu pada proses
mesin pengering [3]. Hasil pengeringan linen termasuk penerimaan linen tidak memberikan bon penerimaan
kategori kurang karena pengeringan linen di unit linen yang akan di sterilkan dan pada proses
laundry tidak semuanya menggunakan mesin pengering pengemasan linen masih menggunakan bahan
melainkan sebagian masih menggunakan sinar pengemas linen kain.
matahari. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitain Hasil penelitian proses sterilisasi linen di unit
Wulansari (2012), yang menyatakan pengeringan linen CSSD termasuk dalam kategori baik. Menurut
di Rumah Sakit X Sidoarjo juga menggunakan cara Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004 proses sterilisasi
manual karena kondisi mesin pengering tidak dapat menggunakan suhu 121 C selama 30 menit atau
menampung semua linen yang dihasilkan [10]. pada suhu 134 C selama 13 menit [11]. Hasil sterilisasi
Hasil penyetrikaan dan pelipatan linen termasuk linen termasuk dalam kategori baik karena sudah sesuai
dalam kategori cukup. Berdasarkan Depkes RI (2004a), dengan Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004, yaitu
penyetrikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika menggunakan suhu sterilisasi 121 C dan tahapan
besar dan linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu sterilisasinya sudah sesuai dengan prosedur pelayanan
sehingga suhu disetel antara 70 80C [3]. Hasil sterilisasi sentral yang terlampir dalam Depkes RI
pengaturan suhu pada proses penyetrikanan linen tidak (2009a).
sesuai dengan Depkes RI (2004a) karena mesin Hasil penelitian kontrol indikator dan
penyetrika / flatwork ironer yang digunankan di unit penyimpanan linen steril termasuk dalam kategori baik.
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan....

Menurut Depkes RI (2009a) untuk memberikan 2014 menunjukkan bahwa uji swab baju yang baru
jaminan bahwa parameter-parameter yang ditentukan turun dari pengering di ruang laundry dan swab linen
dalam proses sterilisasi sudah dipenuhi dengan baik steril di ruang CSSD negatif / tidak mengandung
maka perlu dilakukan kontrol indikator mekanik, kimia kuman, sedangkan hasil swab sprei bersih di ruang
dan biolagi dan untuk ruang penyimpanan barang steril laundry positif / ditemukan kuman 1CFU/cm2. Menurut
sebaiknya berada dekat dengan ruang sterilisasi [2]. Kepmenkes no. 1204 tahun 2004, standart kuman bagi
Hasil kontrol indikator dan penyimpanan linen steril linen bersih setelah keluar dari proses tidak
sudah sesuai dengan Depkes RI (2009a) sehingga mengandung 6 x 103 spora spesies Bacillus per inci
masuk dalam kategori baik. persegi [11]. Sehingga penemuan angka kuman 1
Hasil penelitian distribusi linen steril di unit
CFU/cm2 pada sprei bersih di ruang laundry masih
CSSD termasuk dalam kategori baik. Menurut Depkes
memenui standart kuman yang ditetapkan oleh
RI (2009a) prosedur distribusi linen steril dilakukan
Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004. Linen bersih yang
sesuai dengan permintaan petugas ruangan, dilakukan
masih mengandung angka kuman baik rendah maupun
pencatatan semua linen yang telah didistribusikan, dan
tinggi dapat berisiko mengontaminasi linen bersih
petugas pengirim linen menandatangani buku
lainnya dan dapat menjadi sumber infeksi nosokomial
pengeluaran [2]. Hasil distribusi linen steril di unit
bagi pasien, petugas, dan pengunjung rumah sakit.
CSDD sudah sesuai dengan prosedur distribusi menurut
Depkes RI (2009a), sehingga termasuk dalam kategori
baik. Simpulan dan Saran
Hasil penelitian pengawasan kualitas linen di Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak kesimpulan bahwa sarana dan prasarana pengelolaan
Tulungagung termasuk dalam kategori cukup. Menurut linen di unit CSSD termasuk dalam kategori lengkap
Depkes RI (2004a), pengawasan kualitas linen di sedangkan di unit laundry termasuk dalam kategori
rumah sakit hendaknya dilakukan secara teratur dan kurang lengkap. Tata laksana pengelolaan linen
kontinue [3]. Hasil pengawasn kualitas linen termasuk termasuk dalam kategori baik. Kondisi konstruksi
dalam kategori cukup karena di instalasi CSSD dan ruang dan bangunan ruang baik di unit CSSD maupun
laundry hanya melakukan pengawasan kualitas fisik unit laundry termasuk dalam kategori baik. Personal
secara rutin adapun pengawasan kualitas bakteriologis higiene petugas pengelola linen di ruangan termasuk
linen belum dilakukan secara rutin. dalam kategori kurang sedangkan pada petugas
Hasil penelitian pengangkutan linen di RSUD pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry termasuk
Dr. Iskak Tulungagung sebagian besar termasuk dalam dalam kategori cukup. Ketersediaan dan penggunaan
kategori cukup yaitu sebanyak 11 ruang (84,6%). APD pada petugas pengelola linen di ruangan maupun
Menurut Kepmenkes RI no. 1204 tahun 2004, proses petugas di instalasi CSSD dan laundry termasuk dalam
pengangkutan linen harus menggunakan kereta dorong kategori baik. Pengelolaan linen di instalasi CSSD dan
yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan linen laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang meliputi
kotor serta membedakan warna kereta dorongnya [11]. pengumpulan linen di ruangan sebagian besar termasuk
Hasil pengangkutan linen sebagian besar termasuk kategori cukup (92,3%). Penanganan linen di unit
dalam kategori cukup karena masih ada point-point laundry yang meliputi penerimaan, pemilahan,
yang tidak sesuai dengan peraturan diatas yaitu rata- pencucian dan desinfeksi, penyetrikaan dan pelipatan
rata kereta dorong yang digunakan oleh pihak ruangan serta pengemasan linen termasuk kategori cukup,
desainnya terbuka, dan semua ruangan hanya pengeringan linen termasuk kategori kurang,
mempunyai 1 buah troli / tidak membedakan antara penyimpanan dan distribusi linen termasuk kategori
troli untuk mengangkut linen bersih dan linen kotor. baik, sedangkan perendaman dan desinfeksi linen
Hasil penelitian kondisi fisik linen di instalasi infeksius tidak dilakukan karena dinilai beresiko
CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung menimbulkan infeksi silang terhadap petugas laundry.
semuanya termasuk dalam kategori baik yaitu sebayak Penanganan linen di unit CSSD yang meliputi
10 linen (100%). Menurut Depkes RI (2009a), kualitas penerimaan, pengemasan dan pelabelan linen termasuk
fisik linen bersih harus berbau harum, lembut dikulit, kategori cukup, pelipatan, sterilisasi, kontrol indikator,
bebas dari noda dan tidak rapuh [3]. Hasil kondisi fisik penyimpanan dan distribusi linen steril termasuk
linen semuanya termasuk dalam kategori baik karena kategori baik. Pengawasan kualitas linen di instalasi
sudah sesuai dengan persyaratan kualitas linen yang CSSD dan laundry termasuk kategori cukup.
ditetapkan Depkes RI (2009a). Pengangkutan linen di ruangan sebagian besar
Hasil penelitian angka bakteriologis linen di termasuk kategori cukup (84,6%). Kondisi fisik linen
instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak bersih di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak
Tulungagung berdasarkan data sekunder hasil uji swab Tulungagung semuanya termasuk dalam kategori baik
linen di instalasi CSSD dan laundry bulan November
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015
Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan....

sedangkan angka bakteriologis linen berdasarkan data Kebidanan Rumah Sakit DR. Sardjito. Skripsi.
sekunder ditemukan kuman 1 CFU/cm2 pada sprei Yogyakarta: UGM; 2003.
bersih di ruang laundry akan tetapi masih memenuhi [5] Wiwing V. Peran Mikroorganisme Lingkungan
syarat menurut standart kuman yang ditetapkan oleh dalam Menimbulkan Infeksi Nosokomial pada
Kepmenkes RI no. 1204 Tahun 2004. Unit Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Mangun
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat Kusumo. Tesis. Jakarta: FKM UNAIR; 2005.
diberikan yaitu : 1) Bagi rumah sakit perlu penambahan [6] Nasution. Perbedaan Sanitasi Lingkungan dan
sarana dan prasarana pengelolaan di unit laundry yaitu Perilaku Petugas Kesehatan di Ruang ICU RSUD
minimal 1 buah mesin cuci dan 2 buah mesin dr. Pirngadi dan Rumkit TK II Putri Hijau Kesdam
pengering, ruangan khusus dekontaminasi troli, boiler, I/BB Medan Tahun 2010. Tesis. Medan: FKM
timbangan serta bahan kimia emulsifier. USU; 2010
Memperhatikan kepatuhan petugas pengelola linen [7] Dozier, Clara N, Joey P, Chad B. A Study of the
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP Laundry Services at Central Texas Medical Center.
pengelolaan linen di rumah sakit dan memberi teguran Jurnal IIE Annual Confeerence. 2008: 475-480
jika tidak mematuhinya, serta melakukan evaluasi [8] Tampubolon E. Analisis Implementasi Program
pengelolaan linen secara periodik ; 2) Bagi Dinas Penanggulangan Gizi Buruk di Wilayah Kerja
kesehatan melakukan inspeksi sanitasi di rumah sakit Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan
secara rutin khususnya dalam hal pengelolanan linen di Labuhan Tahun 2008. Tesis. Medan: FKM USU;
rumah asakit 2009.
[9] Kemenkes RI. Pedoman Sarana dan Prasarana
Daftar Pustaka Rumah Sakit Kelas B. Jakarta; Kemenkes RI;
2010.
[1] Adisasmito W. Sistem Manajemen Lingkungan [10] Wulansari, A. Evaluasi Pengelolaan Linen di Unit
Rumah Sakit. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; Laundry RSUD Sidoarjo. Skripsi. Surabaya: FKM
2007. UNAIR; 2012.
[2] Depkes RI. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di [11] Jakarta. Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004 :
Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI; 2009. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit:
[3] Depkes RI. Pedoman Manajemen linen di Rumah Depkes RI; 2004.
Sakit. Jakarta: Depkes RI ; 2004.
[4] Suparno, Kusnanto H, Budiningsih N, Intisari.
Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh pada
Infeksi Nosokomial Luka Operasi di SMF

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015

You might also like