Professional Documents
Culture Documents
LEARNING
Terampil Memadukan Keunggulan
Pembelajaran Face-to-face, E-learning Offline-
Online dan Mobile Learning
HUSAMAH, S.Pd.
Katakanlah: Kalau sekiranya lautan menjadi tinta
untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh
habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-
kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula).
(QS. al-Kahfi: 109).
Saya persembahkan buku ini, dan karya-karya saya yang lainnya untuk insan-
insan pencerah peradaban, para pendidik di seluruh Indonesia. Semoga karya kecil
ini mampu menginspirasi Indonesia
--Husamah--
KATA PENGANTAR
Kita semua menyadari dan merasakan bahwa saat ini dunia bergerak
cepat menuju terbentuknya suatu masyarakat berbasis sains ( science-
based society), kegiatan bisnis berbasis ilmu pengetahuan (knowledge
based business enterprises), dan terwujudnya suatu budaya baru
berlandaskan Ipteks terutama teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
atau dikenal juga dengan information and communication technology
(ICT) yang dengan wujud utamanya adalah internet.
Sementara itu, di lain sisi kita pun sepakat bahwa pilar utama daya
saing bangsa adalah human capital atau sumber daya manusia (SDM) dan
inovasi serta penguasaan teknologi. Faktanya, masalah SDM yang rendah
menyebabkan proses pembangunan yang selama ini berjalan kurang
didukung oleh produktivitas dan kualitas tenaga kerja yang memadai.
Oleh karena itu apabila kita tidak segera bertindak, maka era mendatang
akan tetap didominasi oleh pihak-pihak lain, negara dan bangsa-bangsa
yang secara konsisten mengandalkan pembangunannya pada
kemampuan SDM yang menguasai ipteks, serta memelihara keberlanjutan
kegiatan-kegiatan riset, pengembangan dan perekayasaan melalui
pendidikan berbasis ICT.
Salah satu bentuk upaya perbaikan kualitas pembelajaran adalah
dengan adanya penggunaan ICT (misalnya internet) untuk mendukung
sistem pembelajaran konvensional. Penggunaan ICT dilakukan mislanya
seperti pada penghimpunan data, dimana komputer mengolah dan
memobilisasi data serta dapat mendukung para pengajar dalam aktivitas
keseharian pembelajaran, memperbaiki efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran, serta membantu dalam pencapaian tujuan-tujuan
pembelajaran. Pembelajaran yang didukung oleh ICT akan menciptakan
situasi dan lingkungan bagi peserta didik yang dapat menstimulasi
kemampuan untuk berkreasi dan berinovasi. Keterlibatan kreasi dan
inovasi dalam dunia ICT mensyaratkan kemampuan penguasaan
teknologi ICT yang baik, sehingga menuntut peserta didik untuk
meningkatkan dan memperbaharui (update) keterampilan yang dimiliki.
Menjawab berbagai tantangan di atas maka lahirlah win-win
solution beruapa Blended learning. Pada Blended learning, fungsi
pembelajaran elektronik atau berbasis internet terhadap kegiatan
pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction) adalah sebagai
komplemen (pelengkap). Dikatakan berfungsi sebagai komplemen
(pelengkap) karena materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk
melengkapi materi pembelajaran yang diterima mahasiswa di dalam
kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik
diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau
remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensional.
Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment,
apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat
menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru secara
tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi
pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan
untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan
pengajar di dalam kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila
kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi
pelajaran yang disajikan pengajar secara tatap muka di kelas (slow
learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk
mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami
materi pelajaran yang disajikan pengajar di kelas.
Blended learning merupakan solusi jitu dalam upaya perbaikan
pembelajaran karena sebagaimana menurut Lewis (2002) satu hal yang
perlu ditekankan dan dipahami adalah bahwa e-learning tidak dapat
sepenuhnya menggantikan kegiatan pembelajaran konvensional di kelas.
e-Learning dapat menjadi partner atau saling melengkapi dengan
pembelajaran konvensional di kelas. E-learning bahkan menjadi
komplemen besar terhadap model pembelajaran di kelas atau sebagai
alat yang ampuh untuk program pengayaan. Sekalipun diakui bahwa
belajar mandiri merupakan basic thrust kegiatan pembelajaran elektronik,
namun jenis kegiatan pembelajaran ini masih membutuhkan interaksi
yang memadai sebagai upaya untuk mempertahankan kualitasnya.
Implementasi Blended learning menjadi jalan keluar yang tepat atas
berbagai kritik kekurangan e-learning yang mengatakan bahwa di
samping daerah jangkauan kegiatan e-learning yang terbatas (sesuai
dengan ketersediaan infrastruktur), frekuensi kontak secara langsung
antarsesama peserta didik maupun antara peserta didik dengan nara
sumber atau pengajar sangat minim, demikian juga dengan peluang
peserta didik yang terbatas untuk bersosialisasi.
Penggabungan berbagai keunggulan pembelajaran berbasis
internet (e-learning online), berbasis multimedia (e-learning offline) dan
pemanfaatan teknologi mobile (mobile learning) dengan pembelajaran
tatap muka (face-to-face) pada akhirnya diharapkan meningkatkan
kreativitas peserta didik. Kreativitas menjadi sangat penting, oleh karena
itu misi lembaga pendidikan adalah mendidik generasi bangsa kelak
menjadi manusia-manusia yang kreatif dan inovatif.
Buku yang hadir di tangan Anda ini mengupas secara lengkap dan
terperinci tentang Blended learning. Bab 1 akan memperkenalkan kepada
pembaca apa itu Blended Learning. Bab 2 membahas Face-to-face
sebagai komponen pertama Blended learning. Selanjutnya Bab 3
menguraikan E-learning Offline sebagai komponen kedua. Sementara itu
Bab 4 membahas E-learning Online sebagai komponen ketiga Bab 5
menguraikan secara lengkap Mobile Learning sebagai komponen
keempat. Tidak lupa pada Bab 6 diberikan contoh implementasi Blended
learning pada setiap jenjang pendidikan.
Terselesaikannya buku ini pastilah sedikit banyak
didorong/didukung oleh banyak pihak. Pertama, tentu segala puja dan
puji hanya untuk Allah SWT, karena atas perkenan-Nya jualah sehingga
penulisan buku ini dapat terselesaikan. Terima kasih yang sebesar-
besarnya kami sampaikan kepada Rektor dan Pembantu Rektor
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), jajaran Dekanat dan civitas
akademika FKIP UMM, Keluarga Besar Prodi Pendidikan Biologi FKIP-UMM
dan Tim Creativity and Innovation Center UMM yang selalu memberikan
ruang untuk meningkatkan kualitas dan aktualisasi diri.
Kepada para guru/dosen kami sejak TK, SD, SMP, SMA, S1 hingga S2
(di Pendidikan Biologi UMM dan Pendidikan Biologi Pascasarjana UM)
kami sampaikan penghargaan dan terima kasih atas kesabaran dan
keistiqomahannya mendidik serta memberikan pencerahan. Tentu, tidak
lupa saya menyampaikan terima kasih kepada istriku Yanur Setyaningrum,
S.Pd. M.Pd. yang telah setia menemani hidup dalam suka dan duka dan
sang mentari kecilki, putriku tercinta, Cyra Azalia Aufaa yang selalu
memberikan keceriaan setiap waktu. Rasa terima kasih tentu harus pula
kami sampaikan kepada keluarga besar yang selalu mendoakan, keluarga
besar Bapak Moh. Irham dan keluarga besar Bapak Suroto Ali Purwoko.
Terima kasih pula atas dukungan dari keluarga, sahabat dan pihak-
pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Khusus untuk
pasukan tempur, para dosen muda FKIP-UMM, Rina Wahyu S., Dyah
Worowirastri E., Bustanol Arifin, Erna Yayuk, Purwati Anggraeni, Arina R.,
Minatun Nadlifah, dan teman-teman yang lain, terima kasih atas
kekompakan dan inspirasinya. Secara khusus kami mengucapkan terima
kasih kepada Penerbit Prestasi Pustakaraya, direktur, editor, dan staf serta
distributor yang telah bersedia menerbitkan dan mengedarkan kamus dan
buku-buku kami sehingga sampai ke tangan pembaca.
Akhirnya, terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
menjadi sumber inspirasi kamus ini yang tidak mungkin kami sebutkan
satu persatu. Seperti kata pepatah, tiada gading yang tak retak. Demikian
pula adanya kamus ini. Oleh karena itu, tegur sapa dan saran konstruktif
demi perbaikan kamus ini secara dinamis sangat kami harapkan.
BAB 1
MENGENAL BLENDED LEARNING
A. Mengapa Harus Blended Learning?
Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan khususnya dalam
sistem pembelajaran telah mengubah sistem pembelajaran pola
konvensional atau pola tradisional menjadi pola modern yang bermedia
Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information and
Communication Technology (ICT). Salah satu di antaranya adalah media
komputer dengan internet-nya yang pada akhirnya memunculkan e-
learning. Pada pola pembelajaran bermedia ICT ini, pembelajar dapat
memilih materi pembelajaran berdasarkan minatnya sendiri, sehingga
belajar menjadi menyenangkan, tidak membosankan, penuh motivasi,
semangat, menarik perhatian dan sebagainya.
Johan mengungkapkan bahwa ICT dalam waktu yang sangat
singkat telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam
perkembangan kehidupan masyarakat modern. Banyak Negara
menganggap bahwa dengan memahami ICT, menguasai keterampilan
dasar ICT serta memiliki konsep ICT merupakan bagian dari inti
pendidikan, sejajar dengan membaca, menulis dan numerasi. UNESCO
bahkan mensyaratkan bahwa semua negara, baik negara maju ataupun
berkembang, perlu mendapatkan akses ICT dan menyediakan fasilitas
pendidikan yang terbaik. Melalui hal ini diharapkan diperoleh generasi
muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern dan mampu
berperan dalam negara pengetahuan.
Sayangnya, sebagaimana menurut Kusairi perkembangan ICT yang
memiliki banyak manfaat ini belum dimanfaatkan secara optimum dalam
proses pembelajaran. Upaya untuk mengintegrasikan ICT dalam proses
pembelajaran masih kurang sehingga dampak ICT kurang nyata. Sebagai
contoh, perkembangan multimedia telah berkembang pesat di
masyarakat, namun pembelajaran di kelas tetap tertinggal meskipun telah
menggunakan teknologi komputer. Handphone, tablet, smartphone, dan
teknologi sejenis juga sudah umum di masyarakat. Tidak hanya orang
dewasa yang menggunakan, tetapi juga sudah jamak diakses anak-anak.
Namun demikian, teknologi ini masih belum banyak dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Beberapa penyebab kurang berkembangnya pengintegrasian
teknologi khususnya komputer dalam pembelajaran disebabkan antara
lain;
(1) Adanya asumsi bahwa komputer sebagai perangkat keras hanya dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengindahkan upaya
meningkatkan aspek afektif dan kognitifnya.
(2) Karena perangkat keras dianggap sesuatu yang berbeda, teknologi
ini akan dengan cepat dikenalkan dan mendapat sambutan karena
sesuatu yang baru, namun karena pengajar kurang trampil
memanfaatkan beberapa saat kemudian perangkat keras menjadi
sesuatu yang biasa.
(3) Pengajar tidak memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
komputer dalam pembelajaran sehingga peranannya monoton dan
kurang berkembang.
TENTANG PENULIS
Husamah dilahirkan pada tanggal 18 Oktober 1985 di
sebuah pulau terpencil nan indah yaitu Pulau Pagerungan Kecil
Kepulauan Sapeken Kabupaten Sumenep. Putra pertama
pasangan Bapak Mohammad Irham dan Ibu Zakiyah Huraibi
(alm) ini menamatkan studi di SDN Pagerungan Kecil III, SMP
Negeri 2 Sapeken dan SMA Negeri 1 Banyuwangi. Gelar sarjana
ia peroleh dari Program Studi Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2008. Saat ini ia
sedang menyelesaikan pendidikan S2 di Prodi Pendidikan
Biologi PPS Universitas Negeri Malang.
Laki-laki yang suka membaca, browsing, bertadabbur dan berpetualang melihat
keagungan Allah SWT di laut dan darat ini, merupakan Juara I Mahasiswa Berprestasi
Kopertis VII Jawa Timur tahun 2008. Ia juga telah puluhan kali menjuarai lomba penulisan
ilmiah kategori mahasiswa maupun umum baik tingkat lokal, regional bahkan nasional.
Ratusan tulisan artikelnya telah dimuat di jurnal ilmiah, media massa lokal dan nasional.
Saat ini, suami dari Yanur Setyaningrum, S.Pd., M.Pd. dan ayah dari Cyra Azalia
Aufaa ini aktif mengajar di Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah
Malang. Selain mengajar penulis juga aktif menjadi pemateri dalam berbagai seminar
dan diklat mahasiswa, membimbing siswa dan mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah,
menjadi Tim Creativity and Innovation Center (CIC) UMM, menjadi tim pengembang
bahan ajar PJJ Biologi UMM, tim DIA BERMUTU Biologi UMM, Tim Lesson Study Biologi
UMM, sekretaris jurnal JP3 FKIP, pengelola jurnal Sinaps, Tim Humas Lab Biologi UMM,
Tim PMB UMM, menulis buku dan artikel di media massa. Mimpi dan semangatnya untuk
menanamkan budaya menulis sejak dini bagi generasi muda mengantarnya sebagai
salah satu motor/penggagas Lomba Menulis Inspiratif (LMI) tingkat Nasional yang
diselenggarakan setiap tahun (bulan April-Juni) oleh Tim PMB FKIP UMM.
Berkat kegigihannya, ia telah berhasil menerbitkan beberapa buku yang ia sebut
sebagai karya kecil untuk menginspirasi Indonesia seperti, Cerdas Menjadi Juara Karya
Ilmiah (Pinus Group, 2010), Teacherpreneur, Cara Cerdas Menjadi Guru Banyak
Penghasilan (Pinus Group, 2011), Panduan Penulisan Skripsi (Tim, Penerbitan Biologi
UMM, 2009), KIR Itu Selezat Ice Cream (Pinus Group, 2011), Kamus Penyakit Pada
Manusia (ANDI, 2012) Guru Profesional Perspektif Siswa Indonesia (Editor; Aditya Media,
2012) dan Kamus Istilah Biologi (Tim, Penerbitan Biologi UMM, 2012); Outdoor Learning
(Prestasi Pustaka Raya, 2013), Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi:
Panduan dalam Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum
2013 (Prestasi Pustaka Raya, 2013), Kamus Pendidikan (Proses Terbit), Kamus Biologi
(Prestasi Pustaka Raya, proses terbit 2013), Kamus Psikologi (proses terbit 2013),
Indonesia dalam Pikiranku: Bunga Rampai Opini (Proses Terbit) dan buku Blended
Learning yang ada di tangan Anda ini.
Untuk diskusi dan koresponsdensi dengan penulis dapat mengirimkan pesan ke
e-mail; usya_bio@yahoo.com; facebook: Bang Us Papanya Cyra; twitter: @husamahbio
atau kunjungi blog husamah.blogspot.com.
SINOPSIS COVER BELAKANG