You are on page 1of 10

FITOREMEDIASI LIMBAH MENGANDUNG

TIMBAL (Pb) DAN NIKEL (Ni) MENGGUNAKAN


TANAMAN KIAMBANG (Salvinia molesta)
Bunga Rulita Viobeth, Sri Sumiyati, Endro Sutrisno

Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro


Email : ungo_fidela@yahoo.com
Abstract

This research has been conducted on phytoremediation of waste containing lead (Pb)
and nickel (Ni) using Kiambang (Salvinia molesta). Previous s studies by Teguh
showed that Kiambang capable for reducing nickel content in the media
phytoremediation with reduced nickel metal ion in 6 mg/L be reached until 2.36 mg/L
fir 12 days. This study aims to determine the magnitude of decrease the concentration
of lead and nickel in wastewater using Kiambang. Phytoremediation media of lead in
the form a solution of 0.5 mg/L and 0.8 mg/L. A solution of Nickel at 2.5 mg/L and 3
mg/l. Each concentration included in 3 reactors with each reactor volume of 3 liters.
Kiambang inserted into two reactors with a wet weight of each reactor at 30 gram and
60 grams. The reactor used as a reactor control. Concentration measurements of Pb
and Ni on 3, 6, 9, 12 using AAS. The results showed that Kiambang is more better to
decrease concentration of nickel than decrease of lead concentration. The final result
concentration of Pb 0.5 mg/L with Kiambang wet weight 30; 60 grams are 0.412
mg/L and 0.304 mg/L. Then the final decrease of nickel concentration 3 mg/L is
0.670 mg/L; 0.252 mg/L. Kiambang can be categorized as metal accumulator
species.

Key Words : phytoremediation, Pb, Ni, Kiambang (Salvinia molesta), decrease the
concentration
Abstrak

Pada penelitian ini telah dilakukan fitoremediasi limbah mengandung timbal (Pb)
dan nikel (Ni) menggunakan Kiambang (Salvinia molesta). Studi terdahulu oleh
Teguh Widiarso (2011) menunjukkan bahwa Kiambang mampu mengurangi
kandungan nikel dalam media fitoremediasi dengan penurunan ion logam nikel 6
mg/L mencapai 2.36 mg/L dalam waktu 12 hari. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui besarnya penurunan konsentrasi timbal dan nikel di limbah cair
menggunakan Salvinia molesta. Media fitoremediasi berupa larutan timbal sebanyak
0.5 mg/L, 0.8 mg/L dan larutan nikel sebanyak 2.5 mg/L, 3 mg/L. Tiap-tiap
konsentrasi dimasukkan dalam 3 reaktor dengan volume masing-masing bak
sebanyak 3 liter. Kiambang dimasukkan dalam 2 reaktor dengan berat basah masing-
masing reaktor sebesar 30 gram dan 60 gram. Reaktor yang satu dijadikan sebagai
reaktor kontrol. Pengukuran konsentrasi Pb dan Ni dilakukan pada hari ke 3, 6, 9, 12
menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kiambang lebih optimal
melakukan penurunan konsentrasi Ni dibandingkan penurunan konsentrasi Pb. Hasil
penurunan akhir konsentrasi Pb 0.5 mg/L dengan berat basah Kiambang 30; 60 gram
adalah 0.247 mg/L dan 0.182 mg/L, sedangkan konsentrasi Pb 0.8 mg/L dengan berat
basah Kiambang 30;60 gram adalah 0.412 mg/L dan 0.304 mg/L. Penurunan akhir
konsentrasi Ni 2.5 mg/L adalah 0 mg/L, sedangkan penurunan konsentrasi Ni 3 mg/L
adalah 0.670; 0.252 mg/L. Kiambang dapat dikategorikan sebagai metal accumulator
species.

Kata kunci : Fitoremediasi, Pb, Ni, Kiambang (Salvinia molesta), Penurunan


konsentrasi

PENDAHULUAN
Beberapa logam berat
Kebutuhan manusia yang
tersebut adalah timbal (Pb) dan
meningkat terhadap sumber daya
nikel (Ni). Timbal (Pb) dengan
alam menyebabkan berbagai dampak
nama lain timah hitam (lead)
negatif berupa pencemaran dan
merupakan salah satu logam berat
kerusakan lingkungan. Berbagai
berbahaya bagi kesehatan manusia
aktivitas seperti industri,
dan mahluk hidup lainnya. Industri
pertambangan, dan transportasi turut
yang berpotensi sebagai sumber
memberikan kontribusi terhadap
pencemaran timbal adalah semua
pencemaran air. Beberapa zat kimia
industri yang memakai timbal
berbahaya dan beracun yang
sebagai bahan baku maupun bahan
mencemari lingkungan antara lain
penolong, misalnya industri
logam berat, pestisida, bahan
pengecoran maupun pemurnian,
radioaktif, senyawa nitrat, nitrit,
industri battery, industi bahan bakar,
amoniak, dan lain-lain.
industri kabel, serta industri kimia mutu. Konsep pengolahan air limbah
yang menggunakan bahan pewarna. menggunakan media tanaman telah lama
Selain itu, sumber timbal dapat berasal dikenal oleh manusia, bahkan digunakan
dari sisa pembakaran kendaraan juga untuk mengolah limbah berbahaya
bermotor dan proses penambangan (B3) atau untuk limbah radioaktif.
(repository.usu.ac.id, 2005) Semua Pemilihan Salvinia molesta sebagai
sisa buangan yang mengandung timbal tumbuhan fitoremediasi didasari
menimbulkan pencemaran lingkungan. penelitian Rahmansyah (2009) bahwa
Salvinia molesta berpotensi sebagai
Nikel (Ni) merupakan logam
tanaman hiperakumulator yang baik
berat yang mencemari air tanah
dengan pertumbuhan dan kelangsungan
maupun air permukaan baik perairan
hidup. Selain itu Salvinia molesta
laut maupun darat seperti sungai,
mampu tumbuh pada nutrisi yang rendah
danau dan waduk. Sumber pencemaran
(Room and Julien, 1995 dalam Sandy
nikel di perairan berasal dari limbah
2010). Berdasarkan hal tersebut perlu
industri pelapisan nikel
dilakukan penelitian untuk mengolah
(electroplanting), industri kertas,
limbah timbal (Pb) dan nikel (Ni)
industri pupuk, dan industri baja,
dengan fitoremediasi menggunakan
limbah rumah tangga dan pupuk
Salvinia molesta sehingga diharapkan
pertanian. Limbah industri ini
limbah tersebut aman untuk dibuang ke
mengandung senyawa nikel berbahaya
lingkungan.
seperti NiSO4 dan NiCl2 (Kartika,
2010).
METODOLOGI
Fitoremediasi (Phytoremediation) Penelitian ini dilakukan mulai
merupakan salah satu metode 10 Juli 2012 sampai 25 Juli 2012 di
pengolahan limbah cair dengan Laboratorium Teknik Lingkungan
pemanfaatan tanaman untuk Universitas Diponegoro, Semarang.
menghilangkan dan menurunkan Sampel tanaman Kiambang (Salvinia
konsentrasi logam yang melebihi baku
molesta) diperoleh dari Rawa pening, sebanyak dua kali yang mengacu pada
Salatiga. penelitian Teguh (2011). Pengukuran
Alat-alat yang digunakan dalam penurunan konsentrasi Pb dan Ni
penelitian ini adalah aquarium sebagai dalam air dilakukan setiap 3 hari
reaktor fitoremediasi, AAS (Atomic selama 12 hari yang mengacu pada
Absorbtion Spectrometer), labu ukur. penelitian Daru (2010). Kemudian
gelas ukur, cawan petri, kertas saring, masing-masing sampel diujikan kadar
pipet ukur, botol plastik 50 ml. Bahan- Pb dan Ni dengan AAS (Atomic
bahan yang diperlukan dalam Absorbtion Spectrometer).
penelitian ini adalah Kiambang, Analisa data yang digunakan
limbah artivisial timbal dan nikel, dalam penelitian ini bersifat deskriptif
aquadest, asam nitrat HNO3, Gandapan kuantitatif. Pada penelitian ini akan
hidroponik. dihitung penurunan konsentrasi timbal
Sampel Salvinia molesta dan nikel, serta laju reaksi
dikulturisasi selama 1 minggu yang fitoremediasi Pb dan Ni.
berisi aquadest dan 1 gram Gandapan
hidroponik yang dilarutkan dalam bak HASIL DAN PEMBAHASAN
berukuran sedang supaya hasil anakan Penyerapan Pb oleh Kiambang
digunakan untuk uji fitoremediasi. dapat menurunkan dalam air
Limbah artivisial timbal dan nikel terkontaminasi timbal. Penurunan
yang digunakan dengan konsentrasi konsentrasi Pb 0.5 mg/L dan 0.8 mg/L
0.5; 0.8 mg/L untuk timbal dan 2.5; 3 tertera dalam tabel berikut ini.
mg/L untuk nikel. Konsentrasi tersebut
dilarutkan dalam 3000 ml aquadest
untuk setiap aquarium yang mengacu
pada penelitian Daru (2011). Setiap
konsentrasi berisi berat basah
Kiambang yang berbeda yaitu 30. 60
gram. Jumlah ulangan yang dilakukan
Kadar Pb 0.5 mg/L (mg/L)
Hari Uji Fitoremediasi Timbal 0.8 mg/L
Kontrol 1 A1 A2
0.90
0 0.5 0.5 0.5 0.80

Kadar Timbal ( mg/L)


3 0.487 0.428 0.381 0.70
0.60
6 0.386 0.345 0.280 Kontrol 2
0.50
9 0.324 0.292 0.218 Reaktor B1
0.40

12 0.282 0.247 0.182 0.30 Reaktor B2


0.20
0.10
0.00
Kadar Pb 0.8 mg/L (mg/L)
Hari 0 3 6 9 12
Kontrol 2 B1 B2
0 0.8 0.8 0.8 Hari

3 0.758 0.670 0.652


Penurunan yang terjadi pada semua
6 0.718 0.625 0.579
reaktor sudah sangat baik, karena
9 0.685 0.541 0.529
12 0.575 0.412 0.304 hampir menghilangkan secara
keseluruhan konsentrasi awal dari
Dan untuk lebih detail ditampilkan batas baku mutu timbal yang diizinkan
dalam bentuk diagram batang berikut berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
ini 82 Tahun 2001 tentang pencemaran air
sebesar 0,3 mg/l.
Uji Fitoremediasi Timbal 0.5 mg/L
0.6 Selanjutnya, penyerapan Ni oleh
Kadar Timbal ( mg/L)

0.5
Kiambang dapat menurunkan dalam
0.4
Kontrol 1 air terkontaminasi timbal. Penurunan
0.3 Reaktor A1
konsentrasi Ni 2.5 mg/L dan 3 mg/L
0.2 Reaktor A2
tertera dalam tabel berikut ini.
0.1

0 3 6 9 12
Hari
Kadar Ni 2.5 mg/L (mg/L) Uji Fitoremediasi Nikel Konsentrasi 3 mg/L
Hari 3.5
Kontrol 3 C1 C2
3
0 2.5 2.5 2.5

Kadar Nikel (mg/L)


2.5
3 1.716 1.625 1.414 Kontrol 4
2
6 1.433 1.312 1.065 D1
1.5
9 1.314 0.740 0.506 D2
1
12 1.226 0 0 0.5
Kadar Ni 3 mg/L (mg/L) 0
Hari
Kontrol 4 D1 D2 0 3 Hari6 9 12

0 3 3 3
3 2.062 1.937 1.522 Konsentrasi Ni 2,5 mg/L dan 3
6 1.964 1.526 1.147 mg/L pada media fitoremediasi dan
9 1.522 1.136 0.735 kontrol terus menurun. Penurunan
12 1.314 0.670 0.252
yang terjadi pada media fitoremediasi
lebih besar dibandingkan dengan
Dan untuk lebih detail ditampilkan media kontrol meskipun terjadi
dalam bentuk diagram batang berikut penurunan pada media kontrol. NilaI
ini : konsentrasi Ni 2.5 mg/L yaitu reaktor
C1, C2, dan kontrol 3 yang tersisa
Uji Fitoremediasi Nikel Konsentrasi 2.5 mg/L berturut-turut pada hari ke 12 yaitu 0
3
mg/L untuk C1 dan C2, serta 1.226
2.5
mg/L untuk kontrol 3. Sedangkan,
Kadar Nikel (mg/L)

2
Kontrol 3
hasil akhir sisa penurunan konsentrasi
1.5 C1
Ni 3 mg/L pada reaktor D1, D2, dan
1 C2
kontrol 4 berturut-turut sebesar 1.314;
0.5
0.670; 0.252 mg/L. Penurunan
0
0 3 Hari 6 9 12 konsentrasi Pb dan Ni dalam media air
terkontaminasi Pb dan Ni ini
menunjukkan bahwa telah terjadi
pemindahan logam dari air ke tanaman
antara lain melalui mekanisme rata sebesar 0.33, 0.167, 0.11, dan 0.08
akumulasi dalam tanaman. mmol/L.hari.
Kemampuan akumulasi timbal oleh Hal ini berbanding lurus dengan
Salvinia molesta yang tinggi waktu yang ditunjukkan dengan
jaringannya pada kondisi lingkungan kondisi Salvinia molesta di hari
tercemar ini menandakan Salvinia keduabelas yang mulai berwarna
molesta masih dapat tumbuh dengan kuning bahkan ada beberapa daun
baik sesuai dengan pernyataan yang menunjukkan warna kecokelatan
Rahmansyah (2009) bahwa Salvinia karena telah terserap kontaminan nikel
molesta memiliki tingkat survival yang ke dalam tubuhnya.
tinggi pada media terkontaminasi.
Penelitian fitoremediasi Pb dan KESIMPULAN
Ni dengan menggunakan Salvinia
Kesimpulan dari penelitian
molesta dapat diketahui besar laju
Fitoremediasi Limbah mengandung
reaksi dan orde reaksinya penurunan
Timbal (Pb) dan Nikel (Ni)
konsentrasi dari Pb dan Ni. Persamaan
menggunakan Tanaman Kiambang
laju reaksi yang terjadi pada
(Salvinia molesta) adalah :
fitoremediasi Pb dan Ni dapat
dituliskan : 1. Kiambang (Salvinia molesta) dapat
v = k [Pb] [H2O] dan v = k [Ni] [H2O] digunakan sebagai tanaman
Berdasarkan dari persamaan reaksi fitoremediator pada konsentrasi
yang terjadi pada fitoremediasi timbal timbal (Pb) dan nikel (Ni) hingga
dan nikel, maka dapat ditentukan besar hari ke -12. Konsentrasi timbal
laju reaksi yang terjadi. perhitungan mengalami penurunan mencapai
besar laju reaksi yang terjadi pada 0.182 mg/l dan 0.304 mg/l,
fitoremediasi timbal dan nikel adalah sedangkan konsentrasi nikel
perbedaan kecepatan pada H-3, H-6, mengalami penurunan akhir
H-9, H-12 secara berturut-turut rata- mencapai 0 mg/l dan 0.252 mg/l.
2. Besar laju reaksi yang terjadi pada Hidayati, Nuril. 2005.
fitoremediasi Kiambang (Salvinia Fitoremediasi dan Potensi
molesta) pada limbah timbal dan Tumbuhan Hiperakumulator.
nikel di H-3, H-6, H-9, H-12 Bogor. Pusat Penelitian Biologi,
secara berturut-turut adalah 0.33, Lembaga Ilmu Pengetahuan
0.167, 0,11, dan 0.08 mmol/L.hari. Indonesia.
Persamaan laju reaksi yang terjadi Juhaeti, Titi dkk.2009. Uji Potensi
adalah persamaan laju reaksi orde Tumbuhan Akumulator Merkuri
1 dengan persamaan laju reaksinya untuk Fitoremediasi Lingkungan
adalah Tercemar Akibat Kegiatan
v = k [Pb] [H2O] dan v = k [Ni] Penambangan Emas Tanpa Izin
[H2O]
(PETI) di Kampung Leuwi Bolang,
Desa Bantar Karet, Kecamatan
DAFTAR PUSTAKA Nanggung, Bogor. Jurnal Biologi
Darmono. 1995. Logam Berat Indonesia
dalam Sistem Biologi Mahluk McFarland, et.al,. 2004. Salvinia
Hidup. Jakarta: UI press molesta D. S. Mitchell (Giant
EPA. 2000. Introduction to Salvinia) in the United States :
Phytoremediation. Jurnal Online Review of Species Ecology and
U.S. Environmental Protection Approaches to Management. U. S.
Agency Army Corps of Engineers
(http://www.cluin.org/download/re Nasiti, Siswi dkk. 2010.
med/introphyto.pdf) Penyerapan Logam Pb dan Cd
Ghosh, M & Singh. 2005. A oleh Eceng Gondok : Pengaruh
Review On Phytoremediation Of Konsentrasi Logam dan Lama
Heavy Metals and Utilization of Waktu Kontak. Bogor : IPB
ITS by Products. India :Devi (http://journal.ipb.ac.id/index.php/j
Ahilya University, Indore urnaltin/article.pdf)
National Biological Information Republik Indonesia. 2001.
Infrastructure (NBII) & IUCN/SSC Peraturan Pemerintah No. 82 tahun
Invasive Species Specialist Group 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
(ISSG). 2005. Salvinia molesta Air dan Pengendalian Pencemaran.
(aquatic plant, herb) Sandy, Nurma Juwita. 2010. Profil
(http://www.issg.org/database/spec Protein Tanaman Kiambang
ies/ecology) (Salvinia molesta) yang
Noor, Hasbullah. 2009. Dikulturkan Pada Media
Fitoremediasi sebagai Sebuah Modifikasi Air Lumpur Sidoarjo.
Usaha Pemulihan Pencemaran Surabaya : ITS
Khususnya Logam Berat. Makasar Sarma, Hemen. 2011. Metal
; UNS Hyperaccumulator in Plants : A
(http://ml.scribd.com) review Focusing on
Permatasari, Atika Ayu. 2009. Phytoremediation Technology.
Fitoremediasi Cd menggunakan Jurnal Online Environmental
Kiambang pada Media Modifikasi Science and Technology
Lumpur Sidoarjo. Surabaya : ITS (http://docsdrive.com/pdfs.ansinet.j
Priyanto, Budhi dan Joko Prayitno. est/2011/118-138.pdf)
2000. Jurnal Fitoremediasi Sastrawijaya. 1991. Pengantar ke
sebagai Sebuah Teknologi Filsafat Sains. Jakarta :PT. Rinerka
Pemulihan Pencemaran, Cipta
Khususnya Logam Berat. Setiadi, Dede. 2004. Kumpulan
Rahmansyah, Maman dkk. 2009. Peraturan Perundan-undangan
Tumbuhan Akumulator untuk Lingkungan Hidup. FMIPA IPB :
Fitoremediasi Lingkungan Bogor
Tercemar Merkuri dan Sianida Soerjani, B. R. 2000. Pengantar
Penambangan Emas. Jakarta : LIPI Mikroba Kelautan. Universitas
Press Atmajaya Yogyakarta: Yogyakarta
Supradata. 1992. Peningkatan
Kualitas Air Limbah Pabrik Baja
PT. Krakatau Steel Cilegon, Jawa
Barat menggunakan Eceng
Gondok dan Kayu Apu. Skripsi
Fakultas Biologi, Universitas
Gadjah Mada

Suthersan, Suthan S. 1999.


Phytoremediation, Remediation
Engineering : Design Concepts.
Dalam Jurnal Online
(http://www.bren.ucsb.edu/keller/c
ourses/esm223/SuthersanCh10Phyt
o.pdf)
Syarif, Fauzia. 2009. Serapan
Sianida (Cn) pada Mikania
Cordata (Burm f)B.L Pada Media
Limbah Tailing Terkontaminasi
Cn. Jurnal Online Pusat Penelitian
Biologi LIPI
(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jur
nal/101096976.pdf)
Widiarso, Teguh. 2011.
Fitoremediasi Air Terkontaminasi
Nikel Menggunakan Tanaman Ki
Ambang (Salvinia molesta).
Surabaya : FMIPA-ITS

You might also like