Rapat Minilok Bulanan

Waktu : Kamis, 10 Agustus 2017 (pukul 11.30 WITA)

Lokasi : Puskesmas Lempake

Materi 1:

Oleh: Andi Rahmat

Pokja 1: HASIL MONEV PJ JEJARING PUSBAN
Masalah: Supervisi Pusban belum maksimal karena petugas cuti atau berhalangan (sedang
pelayanan di puskesmas)
Bu Wiwin: Ditugaskan agar masing-masing kepala ruangan membuat elemen penilaian
publik lalu dikumpulkan ke T.U
Besok (Jumat, 11 Agustus kerja bakti. Persiapan (kemungkinan) akan dikunjungi walikota).
Senin, 14 Agustus 2017: harap menggunakan atribut lengkap (pin korpri dan name tag) untuk
penilaian)
Kekurangan puskesmas: (1) Ruang bermain anak, (2) Ruang menyusui, (3) Fasilitas dan
sarana untuk pasien-pasien difabel.

Materi 2:

Oleh: Muhidin
Pokja 2: MONEV UKM ESENSIAL DAN INOVATIF
UKM esensial berjalan lancar
UKM inovatif tidak mencapai target:
UKM Inovatif PKM Lempake:
o Kunjungan Bumil K1, K4
o Tablet Fe untuk remaja putri
o Pengawasan kematian neonatus
Saran dari Bu Mina: Semua pegawai puskesmas, jika bertemu ibu hamil, mohon agar
disarankan ANC ke puskesmas.
Pertanyaan dari pihak apoteker: Stok obat Fe akan kadaluarsa Desember 2017. Apakah
program Fe untuk remaja putri bisa dilanjutkan? Jika tidak, akan didistribusikan ke tempat
lain. jawaban dr. Nata: Program Fe tetap jalan, jangan dulu diberikan ke tempat lain.
Pertanyaan dari Bu Kasmi Ratriani:
o Masalah (1) ketepatan waktu untuk pemberian laporan. Kalau bisa, setiap laporan
disertai Monev nya.
Tanggapan Pak Udin: Mohon agar UKM yang terlambat agar tepat waktu
o Masalah (2) Beberapa bulan ini, resep Pusban tidak disetorkan.
 BATRA (pengobatan tradisional) perlu untuk ditetapkan PJ nya siapa keputusan: Bu
Yaminah judul program disesuaikan.

Materi 3:

Oleh: dr. Putri Yekti

Pokja 3: MONEV UKP, KEFARMASIAN, DAN LAB
Masalah 1: angka kontak rendah (64,91%)
o Peyebab: pengentrian di pcare belum maksimal. Juli 2017 terdapat 1.164 pasien
belum dientri.
o Saran (1): pembuatan database pasien posyandu
o Saran (2): Pemberian jasa pada yang mengentrikan pasien
o Saran (3): Pengentrian pasien posyandu dilakukan setelah kegiatan posyandu.
Komputer yang bisa digunakan adalah yang berada di ruang IT.
o Dr. Nata Siswanto acc untuk saran (3)
Masalah 2:
o Jumlah pegawai rawat inap terbatas yang mengakibatkan kerepotan jika ada salah
satu yang cuti atau berhalangan. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan pasien.
o Saran (1): penambahan pegawai
o Saran (2): Poli sore ditiadakan

Tanggapan Kepala Puskesmas (dr. Nata Siswanto):

Pemasangan bendera NKRI seharusnya mulai 1 Agustus 2017.

Tanggapan untuk POKJA 1 (JEJARING PUSBAN):

Himbauan untuk pemakaian atribut lengkap (pin korpri dan name tag)
Pembuatan prasarana untuk ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) atau difabel
Mohon diadakan pembubatan spanduk maklumat, tertandanya kepala puskesmas saja
Inventaris barang per ruangan belum ada juga. Kapan mau dilaksanakan?
Tanggapan untuk Pokja 2 (UKM ESENSIAL DAN INOVATIF):
Untuk kematian neonatus, terdapat 1 kasus di PKM. Apakah sudah di-ANC?
o Jawaban bidan: Belum.
Pemberian Fe sebaiknya tetap dijalankan dan dikaji ulang dengan maksimal.
UKS sebaiknya dimaksimalkan
Penyetoran resep merupakan suatu keharusan untuk arsip. Agar tidak selisih antara database
dan kenyataannya saat pengobatan. Terutama program Pusban.
BATRA PJ Bu Yaminah, judul disesuaikan

Tanggapan untuk POKJA 3 (UKP, KEFARMASIAN, DAN LAB):

 Untuk menanggulangi angka kontak yang kurang, sayangnya belum ada persetujuan dengan
pihak ke-3.
Tolong mengentri SIGDA semaksimal mungkin, karena jumlah entri mempengaruhi jumlah
jaspel.
Untuk memaksimalkan angka kontak, data pasien posyandu, posyandu lansia, dll, bisa juga
dimasukkan untuk memaksimalkan jumlah.
Poli sore (pelayanan umum jam 17.00-20.00) kiranya perlu dikaji ulang tentang perlu atau
tidaknya masih diselenggarakan. Jika dirasa tidak perlu, IGD kembali lagi hanya menangani
kasus gawat darurat. Seandainya pasien non-gawat darurat datang, pemberian obat hanya
boleh untuk 1 hari saja.

Samarinda, 10 Agustus 2017

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Notulen,

dr. Nata Siswanto dr. Dita Kartika