You are on page 1of 8

Density vs Head

ibnu

Dh rekan2 semua

Saya masih sangat awam di dunia perpompaan. maka itu saya beranikan diri utk menanyakan
salah satu hal tentang hub densitas dan head.

Betulkah semakin tinggi densitas fluida yg dipopmpakan kita justru membutuhkan head yang
semakin kecil?

Mohon pencerahan dr rekan2..

Ilham B Santoso

Salam mas Ibnu,

Mungkin yang dimaksud mas Ibnu adalah pengaruh densitas fluida terhadap performance pompa
(dalam hal ini head dan kapasitas aliran)? Kalau ini yang dimaksud tentu saja sifat fluida, terutama
viskositas dan spesific gravity fluida, akan mempengaruhi performance pompa. Pada umumnya
kurva performance pompa, apabila tidak ada keterangan secara khusus, adalah menggambarkan
performance pompa bila digunakan untuk memompakan fresh water. Apabila pada service di
lapangan tidak melayani fresh water tetapi fluida dengan viskositas dan specific gravity yang
berbeda dari fres water maka kurva performance tersebut harus dikoreksi dengan
memperhitungkan pengaruh viskositas dan specific gravity fluida yang akan dilayani.

Secara logika sederhana, apabila fluida fresh water diganti dengan fluida lain dengan viskositas
sama dengan fresh water tetapi specific gravity nya lebih tinggi (densitas lebih tinggi) maka untuk
kapasitas aliran yang sama tentu pompa akan menghasilkan head yang lebih tinggi dan kebutuhan
daya yang lebih tinggi pula. Atau dengan kata lain bila kita membutuhkan service pompa dengan
Q1 dan H1 untuk fluida dengan densitas SP1, dimana SP1 lebih besar dari densitas fresh water,
tetapi viskositasnya sama dengan fresh water, maka dapat dipilih pompa yang apabila
dioperasikan dengan fresh water dapat mendeliver Q2 dan H2, dimana Q2=Q1, dan tentu H2<H1.

Semoga membantu, CMIIW.

Nazaruddin
Salam untuk Mas Ibnu dan Pak Ilham,

Saya ingin menambahkan sedikit mengenai topik ini, semoga bermanfaat.


Ambil contoh sebuah pompa centrifugal yg memompakan air ( SG=1) katakanlah dengan flow rate
1000 bpd dan discharge pressure 200 psi. Jika air kita ganti dengan liquid lain dengan viskositas
yg sama dgn air tetapi SG katakanlah 1.2, maka discharge pressure akan naik diatas 200 psi dan
flow rate akan turun menjadi lebih kecil dari 1000 bpd. Kondisi yang sama terjadi jika liquid kita
ganti lagi dengan nilai viskositas yg lebih besar dari air. Hal ini terjadi karena head loss berbanding
lurus dengan SG dan viskositas.

Untuk pompa positive displacement kasus seperti diatas tidak akan terjadi. Pompa positive
displacement akan menghasilkan flow yang konstan pada speed ( RPM) tertentu. Perubahan SG
dan viskositas hanya mempengaruhi discharge pressure dan selanjutnya akan
menaikan/menurunkan kosumsi daya ( breake horse power.

ibnu

Terima kasih pak Ilham dan pak nazaruddin utk tanggapannya.

Saya agak bingung karena kalau tidak salah Rumus Head dan preesure adalah = diff Head =
pressure x 10/SG.

Nah jika kita menghitung pressure drop dan didapatkan pressure drop,misalkan 2 bar utk SG 1,2
berarti nilai diff headnya = 2 x 10/1.2 = 16,7 m
Jika kita mendapatkan performance curve water dari pump manufacture dengan diff head 20 m (=
2 x 10/1),asumsi semua di kapasitas yg sama, pompa tersebut bisa dipakai tidak pak?

Mengingat kalau dilihat sekilas Head berbanding TERBALIK dengan SG.Apakah bisa diartikan
semakin berat fluida justru dibutuhkan hanya "sedikit" head?

Mohon pencerahannya

yudha.wijaya@ikpt.com

Dear Pak Ibnu,

Hati-hati Pak Ibnu tentang definisi dari head... apakah head hasil perhitungan tersebut head yang
dihasilkan pompa atau head yang diperlukan untuk dapat mengalirkan fluida?
Kalau pendapat saya... rumus tersebut adalah untuk menghitung head yang dihasilkan oleh
pompa sehingga apabila SG fluida lebih berat dari air, besar head yang bisa dihasilkan oleh
pompa akan semakin kecil.

Begitu kira-kira pak ibnu.....

Fadhli Halim@rekayasa

Sekedar menambahkan,

Perhitungan SG dibagi 2:

1. Untuk Liquid: SG = Liquid Mass density/62.4 (water mass density)

2. Untuk Gas: SG = Gas molecular weight/29 (air molecular weight)

Differensial head adalah selisih Discharge dan Suction dari sebuah equipment. Jadi memang
benar, jika sebual fluida liquid memiliki mas density yang besar maka head yang dihasilkan juga
kecil (artinya daya keluaran pompa / discharge pressure dari pompa juga kecil.

Demikian juga sebaliknya.

Ilham B Santoso

Salam,

Setiap perubahan karakteristik fluida tentu akan mempengaruhi sistem pemompaan baik dari sisi
THD (total head dinamik) yang diperlukan oleh sistem yang dilayani pompa maupun dari
performansi pompa (hubungan antara head, kapasitas aliran,BHP dan efisiensi).

Pada kasus perubahan besar SG (densitas)yang tidak diikuti oleh perubahan viskositas, maka
secara logika untuk Q (kapasitas aliran) yang sama maka untuk fluida dengan SG yang lebih besar
maka pompa akan menghasilkan H (head) yang lebih besar dan membutuhkan BHP yang lebih
besar pula tentunya. Karena head statik pompa centrifugal adalah merupakan konversi dari energi
kinetik fluida (1/2 mV2) yang diperikan oleh putaran impeler pompa menjadi energi tekanan statik
yang dihasilkan oleh difuser pompa. Sedangkan kapasitas aliran adalah berbanding lurus dengan
kecepatan aliran fluida. Jadi dengan kapasitas aliran fluida yang sama tetapi dengan massa yang
lebih besar (SG, density lebih besar) tentu tekanan statik yang dihasilkan juga lebih besar.
Selanjutnya tentu saja Head yang lebih besar dan akan memerlukan suplai daya yang lebih besar,
karena BHP berbanding lurus dengan QxTHDxSG.
Sedangkan THD sistem yang dihitung berdasarkan SG fresh water pun akan terkoreksi sebanding
dengan kenaikan SG fluida. Jadi dari sisi Q dan H, perubahan SG fluida 'tidak banyak'
pengaruhnya pada desain pemompaan, tetapi besar pengaruhnya untuk pemilihan driver pompa,
koupling, dan sistem transmisi daya lainnya. Pengaruhnya akan cukup besar bila SG nya berubah
secara signifikan sehingga region aliran akan memasuki region turbulensi (check Reynold number
> 4000, pada praktek sering diambil >2000) karena akan merubah semua asumsi data desain
pemompaan yang didasarkan pada region aliran laminar.

Perubahan yang signifikan pada pemilihan/desain pemompaan pada prakteknya biasanya adalah
dari karakteristik viskositas fluida dan tekanan uap fluida. Karena viskositas akan berpengaruh
besar pada hambatan aliran serta reynold number (kestabilan aliran). Sedangkan tekanan uap
akan berpengaruh besar pada NPSHa.

Semoga bermanfaat dan CMIIW,

ibnu

Terima kasih utk tanggapannya pak Yudha (IKPT) dan pak Fadhli (Rekayasa).

Artinya, apakah head yang "Dihasilkan" dan head yang "Dibutuhkan" nilainya lain?
Dihasilkan = kondisi aktual tekanan di convert ke head
Dibutuhkan = hasil hitungan hydraulic calc

Kalau misalkan kita menghitung berapa head "yg dibutuhkan" pd suatu sistem pemipaan yg sama,
terhadap water dan terhadap larutan "X" dg densitas > water. Kebutuhan Head mana yang
kemungkinan lebih besar pak?

Mohon tanggapannya,maaf soalnya masih awam pak...

Yudha wijaya@ikpt

Waduh.... pak ibnu, saya juga orang awam... saya hanya berpendapat saja bukan berdasarkan
referensi karena kalau dilogikakan dengan densitas yang lebih tinggi, head yang dihasilkan pompa
akan lebih rendah...

Apabila yang dialirkan memiliki densitas lebih tinggi dari air... otomatis head yang dibutuhkan
untuk dapat mengalirkan fluida tersebut akan lebih besar...

Sekian penjelasan singkat saya...

B Nugroho
Pak Ibnu mungkin bisa lebih banyak mendapatkan konsep Head dari bukunya Igor Karassik 'pump'
handbook.
Mudah mudahan bisa membantu sedikit.

Murdin, Baso (PTI - SOR)

Pak Ibnu,
Sekedar Menambahkan dalam rumus selalu berlaku hukum : Output= Input. bila dihubungkan
dengan yang bapak maksud secara logika jelas Head yang dihasilkan adalah merupakan dari
proces kinerja pompa . H ( Hasil dari process ) = Px10/SG (Process yang terjadi)
Jika dinalarkan : Px 10/SG itu adalah Process yang terjadi ( Process Input )
Sedangkan nilai H adalah kemampuan dari pompa untuk mencapai nilai H yang dihasilkan
( Output ) yang mana output tersebut sangat dipengaruhi oleh SG.
Semoga membantu.

Nofriadi.Amir@ikpt

Sory...!!!!
saya baru dengar ada rumus Output= Input. mang nya ga ada yang hilang selama proses...??

Triez

Hehehe..
maaf sebelumnya,mungkin maksudnya yang diharapkan dari setiap proses kontrol,pak.
y(x) = m(x) baik itu open loop maupun close loop,tapi memang kenyataannya tidak
bisa,pak.tergantung dari sistemnya,walupun dia murni kendali proposional, y(x)=k m(x).Biasanya
memang yang ada y(x)=e(x)+ m(x) sehingga masih ada error,yang mungkin disebabkan gangguan
n(x) dari luar ato dari dalam sistem.Makanya untuk kontrol biasanya digabung PI ,PD atoupun PID
tegantung sistemnya,pak.
Mungkin seperti itu secara umum,pak.Maaf klo agak melebar.

Just sharing aja,pak..Saya juga udah agak lupa,mohon maaf klo salah..

Murdin, Baso (PTI - SOR)


Oh begitu ya pak, apakah bapak pernah mengetahui cara mencapai effesiensi. Nah, dari situlah
diambil hubungan rumus output= input, atau sebaliknya. dan mengenai kehilangan adalah effect
supaya nanti dapat dikejar nilai sempurna 1.

Nazaruddin

Salam mas Ibnu, saya baru bisa nimbrung lagi nih !

Sudah pasti untuk nilai densitas yang lebih besar dibutuhkan head yang lebih besar pula untuk
memompakan sejumlah flow rate yg sama. Bukankah "Total Dynamic Head" juga semakin besar
jika densitas fluida nya semakin besar?

Jika kita sudah mendapatkan nilai TDH dalam satuan feet atau meter untuk suatu kondisi tertentu (
rate, densitas, viscositas, piping arrangement, Delta pressure,dll ), maka kita tinggal memilih
pompa yang sesuai ( rate & head ). Nilai head ( feet atau meter ) pada curva pompa tidak perlu lagi
diconvert ke nilai SG fluida karena pompa centrifugal menghasilkan "constant head" pada suatu
nilai flow rate berapapun nilai SG nya.

Terus terang saya belum pernah menemukan literature yg mengatakan bahwa jika SG liquid lebih
kecil maka head yg bisa dihasilkan pompa juga mengecil. hal ini juga sesuai dengan pengalaman
saya dalam men-design " Electric Submercible Pump" baik secara manual menggunakan API-
RP11S 4 maupun menggunakan software PipeSim.

Ilham santoso

Salam m Ibnu dan m Nazaruddin,

Head adalah satuan yang merupakan turunan dari satuan tekanan. Pada pemompaan digunakan
satuan head dalam meter (air) atau feed (air) lebih disukai daripada psi atau pascal karena lebih
mudah memberikan gambaran tentang ketinggian air/fluida yang dapat disuplai oleh pompa.

hubungan antara head dan tekanan tentu sangat ditentukan oleh SG fluida. Sebagai contoh:
- 231 ft fresh water (air,SG 1) akan menghasilkan 100 psi,
- 231 ft HCl (SG 1.2) akan menghasilkan tekanan 120 psi,
- 231 ft gasoline (SG 0.8) akan menghasilkan tekanan 80 psi.

Tekanan yang dihasilkan oleh fluida dengan kecepatan V maka akan sebanding dengan massa
fluida dan kuadrat V, sesuai dengan persamaan bernaouli. Oleh karena itu bila pompa diganti
fluidanya dengan SG yang lebih besar maka besar tekanan atau head yang dihasilkan juga akan
meningkat sebanding dengan kenaikan SG.

Pada kasus m Ibnu, bila telah diketahui THD sistem yang dihitung berdasarkan SG dari fluida A
yang bukan fresh water (SG >1) maka untuk memilih pompanya dapat dilakukan:
1. THD sistem berdasar SG fluida A dikoreksi keTHD dengan untuk SG fresh water. Yang mana
artinya THD nya akan lebih kecil (SG A > 1), atau
2. Kurva H-Q pompa yang dibuat berdasarkan fluida fres water, harga H nya dikoreksi dengan
asumsi menggunakan SG A.
Dengan catatan fluida A hanya berbeda SG nya saja dengan fresh water, sedangkan viskositas
sama dengan fresh water. Sebagai kehati-hatian perlu dicheck seberapa besar Reynold Number
dari sifat aliran dengan fluida,apakah Reynold Number nya masih di bawah 2000 (secara teoritis
boleh di bawah 4000). Dan apabila angka 2000 ini terlewati maka persoalnya akan lebih panjang
karena menyangkut aliran turbulensi.

Salam, semoga bermanfaat dan CMIIW.

Nazaruddin

Salam Pak Ibnu dan Pak Iham,

Saya sedikit berbeda pendapat dengan pak Ilham dalam konsep mengenai head pada pompa.
Discharge pressure pada pompa memang akan naik sebanding dengan SG namun head tidak
akan ikut naik. Sebagai ilustrasi, jika discharge sebuah pompa dihubungkan dengan pipa dengan
posisi vertikal, maka ketinggian maksimum yang bisa dicapai oleh cairan akan sama meskipun SG
nya berbeda-beda. Inilah yang dimaksud dengan prinsip "Constant Head". Jika head maksimum yg
bisa dicapai adalah constant, tentunya discharge pressure maksimum yg bisa dicapai tergantung
dengan SG karena Pdisc=densitasxketinggian.

Prinsip "constants head" ini terjadi karena pompa pada dasarnya mengubah energi kinetik ( 1/2 mv
^2 ) menjadi energi potensial ( mgh ). Jika impeler pompa diputar dengan speed ( RPM ) tertentu
yang konsatan maka kecepatan tangential dari liquid akan sebanding dengan RPM ( 2 phi x jari-jari
x frekwensi putaran ).

Jika liquid ini bisa kita asumsikan seperti bola biliard dan dilepaskan kearah vertikal maka
ketinggian maksimum yang bisa dicapai hanya tergantung kepada kecepatan dan gravitasi ( jika
gesekan diabaikan), tidak tergantung dengan massa atau densitas bola bilyard. Konsep inilah yang
mendasari kenapa performance pompa digambarkan dalam Head vs Rate, bukan dalam Pressure
vs Rate.

Mengenai koreksi terhadap viscositas, densitas serta flow regime, Sebenarnya kita tidak perlu
repot-repot. Total Dynamic Head, jika dihitung dengan benar maka nilainya sudah mencakup
koreksi-koreksi tersebut diatas karena didalam TDH terdapat berbagai komponen seperti friction
loss, delta elevation, delta pressure dan lain-lain.

Fadhli Halim@rekayasa

Dear all,
Sejauh yang saya tahu, ada beberapa komponen untuk menghitung hydraulic calculation termasuk
nantinya mengetahui head pompa. Komponen tersebut salah satunya adalah pressure drop.
komponen Pressure drop sendiri terdiri dari :

1. Static Head:
2. Velocity Head
3. Frictional Loss

Komponen inilah yang menyebabkan perubahan head dari pompa. Komponen 2 itu sangat
dipengaruhi oleh Mass density (rho). yang berarti juga berpengaruh kepada SG.

UNtuk lebih jelas dan detailnya, bapak bisa liat di API 610, GPSA, dan juga di black book
(Cameroon)..

Semoga membantu..

Amal Ashardian

Aku tambahi pak

Density sama head itu bagaimanapun berhubungan dan berbanding terbalik pada static head

formula Static head :


P = rho*g*h

P = Pressure
rho = density
g = gravity
h = head

Kalau rho nya naik pasti h (head) nya turun.... apapun pompa yang digunakan..

kalau pompa centrifugal curve H - Q nya juga bakalan berubah menyusut ke arah kiri (H mengecil,
Q mengecil kalau pompa displacement Q nya konstan tapi H nya bakalan turun...

You might also like