Professional Documents
Culture Documents
Enik Winarsih
086320074
ABSTRACT
Enik Winarsih, 2015. The ethno botany of medicinal plants by Gerokgak, Buleleng, Bali people.
Thesis. Biology Department. The Faculty of Science and Technology. State Islamic
University, Maulana Malik Ibrahim, Malang. Supervisor 1: Dr. Eko Budi Minarno,
M.Pd. Supervisor II: Ach. Nasichuddin, M. Ag.
| 8
sebagiannya cocok untuk manusia seagian bahwa masyarakat Kecamatan Gerokgak
lainnya cocok untuk hewan. umumnya memanfaatkan tumbuhan obat
Di sini terdapat penjelasan nikmat- dari hasil budidaya sendiri sebesar 54%,
nikmat Allah yang dilimpahkan kepada masyarakat yang banyak membeli
mahluk-Nya melalui hujan yang melahirkan dipasar 27%, sedangkan masyarakat
berbagai manfaat. Keanekaragaman yang juga banyak mencari tumbuhan
tumbuhan juga fenomena alam yang obat yang tumbuh secara liar hanya 18%.
merupakan bagian dari tanda-tanda
kekuasaan Allah SWT, dan jelas bahwa 1.2 Saran
tanda-tanda itu hanya dapat diketahui oleh 2. Penelitian ini perlu dilanjutkan
orang-orang yang berakal (Abdulloh). kandungan bahan aktif yang terdapat
pada tumbuhan obat di Kecamatan
PENUTUP Gerokgak.
3. Penelitian ini perlu dilanjutkan pada
1.1 Kesimpulan beberapa jenis penyakit atau lebih
dispesifikkan pada penyakit tertentu.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, 4. Perlu adanya penelitian lanjut tentang uji
dapat disimpulkan bahwa: manfaat, uji keamanan dan standarisasi
1. Tumbuhan obat yang digunakan sebagai aturan pakai.
obat oleh masyarakat Kecamatan 5. Sebagai data pendukung untuk
Gerokgak Kabupaten Buleleng diperoleh mengungkap lebih dalam budaya etnis
60 spesies tumbuhan. Berdasarkan tentang pemanfaatan suatu jenis
persentase penggunaan tumbuhan tumbuhan.
sebagai obat oleh masyarakat Kecamatan
Gerokgak spesies yang sering digunakan
oleh masyarakat sebagai bahan baku
pengobatan tradisional adalah bawang
putih 33,3%, bawang merah 33,3% dari
suku liliaceae, binahong 33,3% dari suku
Basellaceae, dan temu kunci 33,3%.
2. Organ tumbuhan obat yang digunakan
oleh masyarakat Kecamatan Gerokgak
yaitu: daun sebesar 39%, rimpang
sebesar 15%, akar sebesar 14%, bunga
sebesar 13%, batang sebesar 7%, buah
sebesar 5% dan getah sebesar 4%.
3. Cara penggunaan tumbuhan obat oleh
masyarakat Kecamatan Gerokgak yaitu:
direbus 50%, direbus dan ditumbuk 21%,
ditumbuk 15% dan lainnya 13%.
4. Cara mendapatkan tumbuhan obat oleh
masyarakat Kecamatan Gerokgak
dengan beberapa cara yakni dengan
menanam sendiri (budidaya), membeli di
pasar, dan tumbuh secara liar.
Berdasarkan hasil persentase, diketahui
| 9
Nugroho, H. S. 1995. Ramuan Obat
DAFTAR PUSTAKA Jamu Tradisional. Surabaya: Apollo.
Riswan, S. 1992. Status Pengetahuan
Agus, A. 2010. Tanaman obat Etnobotani di Indonesia. Jakarta: Prosiding
Indonesia. Jakarta: Salemba Medika. Seminar Etnobotani.
Al-Qardhawi, Y . 2002. Islam Agama Supriono. 1997. Tumbuhan Obat
Ramah Lingkungan. Jakarta Indonesia: Penggunaan dan Khasiatnya.
Ginting, E. Y. 2012. Studi Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Etnobotani Penggunaan Tanaman Obat Swan Roemantyo. 2002.
Tradisional Etnis Karo Di Desa Jaranguda Jamu as Medicine in Java, Indonesia:
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. South Pasific Study.
Pendidikan Antropologi Sosial. Fakultas Tukiman. 2006. Pemanfaatan
Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk
Skripsi. Kesehatan Keluarga. Universitas Sumatra
Manuputty. 1990. Pengobatan Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Tradisional Daerah Maluku. Jakarta:
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.
Munawaroh. 2000. Peran Etnobotani
dalam Menunjukkan Konservasi EX- Situ
Kebun Raya. Bogor: Balai Pengembangan
Kebun Raya- LIPI.
| 10