Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan
Pengertian submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Tujuan Memberikan penatalaksanaan pasien gastritis dengan tepat. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Klinis Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Faskes Primer. 1. Dokter melakukan anamnesa berupa gejala rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas, keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah, dan kembung. 2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik a. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat b. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis. 3. Dokter menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Prosedur 4. Dokter memberikan penatalaksanaan antara lain: H2 Bloker 2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Simetidin 400 800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali, Lansoprazole 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500 1000 mg/hari. 5. Dokter memberikan konseling dan edukasi berupa menghindari pemicu terjadinya keluhan, seperti makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil dan hindari makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi, teh, makanan pedas, dan kol. 6. Dokter melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan keadaannya semakin berat 7. Dokter melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan. 1. Ruang Pengobatan Umum Unit Terkait 2. IGD