You are on page 1of 11

Aplikasi Epanet 2.

0 Untuk Pengembangan Distribusi Air Bersih


Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember

Reza Priadmaka, Dian Sisinggih, Runi Asmaranto


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
E-mail: aquaboyz77@gmail.com

ABSTRAK

Penyediaan air bersih di wilayah perkotaan khususnya di Kecamatan Pakusari


merupakan tanggung jawab dari PDAM. Wilayah studi dilakukan pada jaringan distribusi
PDAM Zona 11 dimana sumber air berada di Kecamatan Pakusari dan pelanggan yang
dilayani mencakup sebagian Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Sumbersari. Untuk
melayani pelanggan di Zona 11 ini PDAM menggunakan sumber air dari IPA (Instalasi
Pengolahan Air) dengan kapasitas debit terpasang sebesar 20 liter/detik (Data PDAM
Jember 2015). Jumlah pelanggan PDAM untuk zona 11 sebanyak 1650 pelanggan (Data
PDAM Jember 2015) yang memiliki kebutuhan debit rata-rata sebesar 24,75 liter/detik
(Hasil Analisa). Dari hal tersebut dapat diperkirakan bahwa kapasitas debit terpasang
PDAM masih belum bisa memenuhi kebutuhan air pelanggan sehingga perlu perencanaan
baru untuk meningkatkan pelayanan PDAM terhadap pelanggannya. Kajian evaluasi ini
bertujuan untuk merencanakan pengembangan sistem jaringan distribusi air bersih di
daerah Kecamatan Pakusari ditinjau dari segi hidraulika dengan menggunakan penerapan
pemodelan simulasi kondisi tidak permanen, sehingga nantinya kebutuhan air bersih
sampai tahun 2045 dapat diantisipasi pemenuhannya secara optimal.

Kata kunci: Epanet 2.0, air bersih, jaringan distribusi, simulasi program

ABSTRACT

Providing clean water in urban areas, especially in Sub Pakusari is the responsibility of the
PDAM. The study area is done in the distribution network PDAM Zone 11 where the water
source is located in District Pakusari and customers served include most of Sub-District
and District Pakusari Sumbersari. To serve these customers in PDAM Zone 11 using water
resources from IPA (Water Treatment Plant) with a total installed discharge capacity of 20
liters / sec (PDAM Data Jember 2015). Total customer PDAM for customers in 1650 as
many as 11 zones (PDAM Data Jember 2015) which has a discharge needs an average of
24.75 liters / sec (analysis results). From this it can be estimated that the discharge capacity
installed PDAM still can not meet the water needs of customers that need a new plan to
improve services to customers PDAM. The evaluation study aimed to plan the
development of clean water distribution network system in the District of Pakusari terms of
hydraulics by using simulation modeling application conditions are not permanent, so
future water needs until the year 2045 can be anticipated fulfillment optimally.

Keywords: Epanet 2.0, clean water, distribution networks, the simulation program
Gambar 1. Daerah layanan Zona 11

1. PENDAHULUAN kondisi eksisting (tahun 2015) di Zona


Jaringan distribusi PDAM Zona 11 11 Kota Jember dengan program Epanet
dimana sumber air berada di Kecamatan 2.0, bagaimana hasil evaluasi peren-
Pakusari dan pelanggan yang dilayani canaan sistem jaringan distribusi air
mencakup sebagian Kecamatan Pakusari bersih PDAM Kota Jember pada Zona
dan Kecamatan Sumbersari dengan 1650 11 dalam kondisi pengembangan tahun
pelanggan (Data PDAM Jember 2015) 2045 dengan program Epanet 2.0 dan
yang memiliki kebutuhan debit rata-rata berapa rencana anggaran biaya dari
sebesar 24,75 liter/detik. perencanaan pipa distribusi air minum
Untuk melayani pelanggan di Zona berdasarkan proyeksi hingga tahun 2045
11 ini PDAM menggunakan sumber air di Kecamatan Pakusari Kota Jember.
dari IPA (Instalasi Pengolahan Air)
dengan kapasitas debit terpasang sebesar 2. BAHAN DAN METODE
20 liter/detik (Data PDAM Jember Pada studi ini menggunakan bahan
2015). Untuk melayani pelanggan di berupa data yaitu berupa Data Jumlah
Zona 11 ini PDAM menggunakan Penduduk dan Jumlah Pelanggan
sumber air dari IPA (Instalasi Pengolah- PDAM, Data Ketersediaan Air, Skema
an Air) dengan kapasitas debit terpasang dan Data Teknis Jaringan Pipa.
sebesar 20 liter/detik (Data PDAM Dalam penyelesaian studi ini
Jember 2015). proyeksi jumlah penduduk digunakan
Dari hal tersebut dapat diper- sebagai dasar untuk menghitung tingkat
kirakan bahwa kapasitas debit terpasang kebutuhan air bersih pada masa men-
PDAM masih belum bisa memenuhi datang. Proyeksi jumlah penduduk di
kebutuhan air pelanggan sehingga perlu masa mendatang dapat dilakukan dengan
perencanaan baru untuk meningkatkan menggunakan Metode Eksponensial,
pelayanan PDAM terhadap pelang- Metode Aritmatik, Metode Geometrik.
gannya.
Dengan memperhatikan kondisi Metode Eksponensial
tersebut diatas maka permasalahan yang Proyeksi jumlah penduduk dengan
rumuskan adalah bagaimana hasil metode eksponensial menggunakan
evaluasi pipa distribusi air minum pada
persamaan berikut: (Muliakusumah, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2000:255). Data jumlah pelanggan PDAM
Kota Jember 2015 terdapat 1650
Pn P0 .e r .n pelanggan yang terlayani di Zona 11.
(2 - 1)
Tabel 1. Kebutuhan Air Domestik
Dengan:
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun
ke-n (jiwa)
P0 = jumlah penduduk pada tahun yang
ditinjau (jiwa)
r = angka pertambahan penduduk (%)
n = periode tahun yang ditinjau (tahun)
e = bilangan logaritma natural Tabel diatas menunjukkan kebutuhan air
(2,7182818) domestik yang berada di zona 11 sebesar
17,2 l/dt
Metode Aritmatik Kebutuhan non domestik = 20% x
Proyeksi jumlah penduduk dengan kebu-tuhan domestik = 0,2 x 17,2 =
metode aritmatik menggunakan 3,4 lt/dt
persamaan berikut: (Muliakusumah, Kehilangan air = 20% x (kebutuhan
2000:255). domestik + kebutuhan non domestik)
Pn P0 (1 + rn ) (2 - 2) = 20% x (17,2 + 3,4) = 4,1 lt/dt
Rata-rata kebutuhan air = kebutuhan
Dengan: domestik + kebutuhan non domestik
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun + kehilangan = 17,2 + 3,4 + 4,1 =
ke-n (jiwa) 24,7 lt/dt
P0 = jumlah penduduk pada tahun yang Qmaks = 1,15 x Rata-rata kebutuhan
ditinjau (jiwa) air = 1,15 x 24,7 = 28,5 lt/dt
r = angka pertambahan penduduk per
Qpeak = 1,56 x Rata-rata kebutuhan
tahun (%)
air = 1,56 x 24,7 = 38,6 lt/dt
n = jumlah tahun proyeksi (tahun)

Metode Geometrik Sistem penyediaan air bersih pada


Proyeksi jumlah penduduk dengan Zona 11 ini menggunakan sistem pompa
metode aritmatik menggunakan yang dialirkan dari IPA Pakusari. Pompa
persamaan berikut: (Muliakusumah, yang digunakan mempunyai head
2000:255). sebesar 40 meter dan flow 20 liter/detik.
Pn P0 (1 + r ) (2 - 3)
n
IPA Pakusari ini memiliki kapasitas
debit terpasang sebesar 20 liter/detik
Dengan:
yang dialirkan kepada 1650 pelanggan.
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun
ke-n (jiwa) Jika dilihat dari perhitungan kebutuhan
P0 = jumlah penduduk pada tahun yang air eksisting, maka kapasitas produksi
ditinjau (jiwa) Zona 11 ini masih kurang memenuhi.
r = angka pertambahan penduduk tiap Kebutuhan air pada jam puncak adalah
tahun (%) 38,6 l/dt sedangkan kapasitas terpasang
n = jumlah tahun proyeksi (tahun) sebesar 20 l/dt.
Tabel 2. Pembagian Daerah Layanan dan Kecamatan Pakusari
Kebutuhan Air Pada Kondisi Eksisting. 1. Metode geometrik
Pn = Po (1+r)n
P2005 = 37589 (1+0,0213)(2005-2004)
= 37589 . 1,0213 = 38390
2. Metode aritmatik
Pn = Po+(1+ r n)
P2005 = 37589 + (1+0,0213.(2005-
2004))
= 37589 +(1,0213) = 37590
3. Metode eksponensial
Pn = Po.e. r.n
Kebutuhan Air Daerah Layanan Pada P2005 = 37589(2,718)(0,0213x(2005-2004))
Daerah Pengembangan = 37589 . 1,215 = 38398
Tabel 5. Hasil Perhitungan Mundur
Tabel 3. Data Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk Tahun 2004 - 2013
Kecamatan Pakusari Kec. Pakusari

Tabel 4. Data Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Sumbersari


Kecamatan Sumbersari 1. Metode geometrik
Pn = Po (1+r)n
P2005 = 102843 (1 + 0,0269)(2005-2004)
= 102843 . 1,0269 = 105606
2. Metode aritmatik
Pn = Po+(1+ r n)
P2005 = 102843 + (1+0,0269(2005-
2004))
= 102843 + 1,0269 = 102844
3. Metode eksponensial
Pn = Po.e. r.n
P2005 = 102843 (2,718) (0,0269x(2005-
2004))

Berdasarkan tabel nilai angka = 102843 . 1,027 = 105643


pertumbuhan penduduk untuk Kecamat-
an Pakusari adalah 2,1303% sedangkan
untuk Kecamatan Sumbersari adalah
2,6866%.
Tabel 6. Hasil Perhitungan Mundur tersebut akan digunakan untuk meng-
Jumlah Penduduk Tahun 2004 - 2013 hitung proyeksi penduduk selama 30
Kec. Sumbersari tahun setiap 5 tahunan. Berikut hasil
perhitungan proyeksi penduduk selama
30 tahun kedepan dengan menggunakan
metode Aritmatika.

Tabel 9. Proyeksi Penduduk Kec. Pakusari


dengan Metode Aritmatik

Standar deviasi dihitung dengan


persamaan berikut.
n

(X
i 1
i - X )2
S
n -1
X merupakan nilai rata-rata jumlah
penduduk metode aritmatik yang didapat
dengan cara:
Berdasarkan Tabel 9. diatas maka
X
penduduk dapat diketahui jumlah penduduk di
tahun Kecamatan Pakusari pada tahun 2045
Koefisien korelasi dihitung dengan adalah sebesar 60033 jiwa penduduk.
persamaan berikut.
n n n Tabel 10. Proyeksi Penduduk Kecamatan
n. X i .Yi - X i . Yi Sumbersari dengan Metode Aritmatik
i 1 i 1 i 1
r
2 2

n. X 2 - X . n. Y 2 - Y
n n n n

i1 i
i 1 i 1
i i
i 1
i

Tabel 7. Uji Kesesuaian Proyeksi
Penduduk Kecamatan Pakusari

Tabel 8. Uji Kesesuaian Proyeksi


Penduduk Kecamatan Sumbersari

Dari Tabel 10. akan dapat


diketahui jumlah proyeksi penduduk
Kecamatan Sumbersari pada tahun 2045
Berdasarkan perhitungan uji kese- adalah sebanyak 186869 jiwa penduduk.
suaian proyeksi penduduk, metode arit-
matik yang mendekati kebenaran karena Zona 11 ini melayani pelanggan
memiliki standar deviasi terkecil dan yang berada di kecamatan Sumbersari
koefisien korelasi mendekati 1. Metode dan Kecamatan Pakusari. Namun Zona
11 ini hanya mencakup 6.4% Kecamatan a. Kebutuhan domestik = jumlah
Sumbersari dan 3.4% Kecamatan penduduk terlayani x kebutuhan air
Pakusari, sebagian lainnya termasuk ke 14061 x 150
zona lain. Maka, untuk perhitungan bersih daerah layanan =
86400
untuk proyeksi pelanggan di Zona 11 = 24,4 lt/dt
adalah sebagai berikut. Kebutuhan non domestik
= 20% x kebutuhan domestik
Tabel 11. Jumlah Pelanggan di Zona 11 = 0,2 x 24.4 = 4,9 lt/dt
sampai 30 tahun kedepan b. Kehilangan air akibat kebocoran =
20% x (kebutuhan domestik +
kebutuhan non domestik)
= 0,2 x (24,4 + 4,9) = 5,9 lt/dt
c. Kebutuhan air rata-rata (dengan
kebocoran 20%)
Keb. Air = kebutuhan domestik +
kebutuhan non domestik + kehilangan
air = 24.4 + 4.9 + 5.9 = 35,2 lt/dt
d. Kebutuhan harian maksimum
Qmax = kebutuhan air rata-rata x 1,15
Dari Tabel 11. maka dapat diketahui = 35,2 x 1,15
bahwa jumlah pelanggan pada tahun = 40,4 lt/dt
2045 adalah sebesar 14061 jiwa. Untuk 1 e. Kebutuhan jam puncak
sambungan rumah diasumsikan melayani Qpeak = kebutuhan air rata-rata x
6 jiwa. Maka pada tahun 2045 di Zona 1,56 = 35,2 x 1,56 = 54,8 lt/dt
11 terdapat 2343 sambungan rumah.

Perhitungan Kebutuhan Air Bersih


Perhitungan kebutuhan air bersih
wilayah studi dapat dianalisa sebagai
berikut.
1. Parameter yang ditetapkan
Parameter ini merupakan tetapan dan
merupakan data untuk dasar perhitungan.
a. Faktor pemakaian:
-kebutuhan harian maksimum= 1,15 Gambar 2. Grafik Kebutuhan Air Bersih
-kebutuhan jam puncak = 1,56 pada tahun 2015 - 2045
b. Tingkat kehilangan air akibat kebo-
coran sebesar 20% Gambar 2. diatas merupakan grafik
c. Kebutuhan domestik di daerah pela- kebutuhan air pada tahun 2015 sampai
yanan adalah 150 liter/jiwa/hari 2045 di Zona 11. Dapat diketahui bahwa
d. Kebutuhan non domestik sebesar 20% kebutuhan air akan terus bertambah
2. Jumlah penduduk dan tingkat seiring berjalannya waktu dan bertam-
pelayanan. bahnya jumlah penduduk.
a. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun
2045 adalah 14061 jiwa penduduk
Simulasi Kebutuhan Air Daerah
b. Tingkat pelayanan 100%
Layanan Pada Daerah Pengembangan
c. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pelayanan = 100% x 14061 Dalam tahap pengembangan,
= 14061 jiwa penduduk kapasitas air bersih yang tersedia saat
3. Kebutuhan air bersih kondisi eksisting dipergunakan seluruh-
nya hingga kebutuhan pada tahap google earth, lokasi sumber dapat
pengembangan terpenuhi. Jika terjadi digambarkan pada peta perencanaan
kekurangan air bersih pada tahap jaringannya. Untuk lokasi sumber baru
pengembangan, maka perlu dilakukan pada google earth dapat dilihat pada
upaya-upaya dalam memenuhi kebutuh- gambar 3. berikut:
an air bersih tersebut, yaitu antara lain
dengan perubahan maupun penggantian
elemen-elemen sistem jaringan distribusi
air bersih.
Setelah mengetahui analisa
perhitungan debit kebutuhan pada
subbab sebelumnya, maka dapat
diketahui bahwa proyeksi kebutuhan air
dari seluruh pelanggan pada Zona 11
pada tahun 2045 yaitu sebesar 35,2 Gambar 3. Gambar Lokasi IPA Rencana
liter/detik dan debit pada saat jam di Kecamatan Sumbersari
puncak adalah sebesar 54,8 liter/detik.
Sedangkan debit air yang disediakan dan Pengembangan jaringan direncana-
dialirkan PDAM ke Zona 11 sebesar 20 kan memakai jaringan yang ada dan
L/detik, sehingga untuk perencanaan evaluasi dilakukan hingga tahun 2045.
pada tahun 2045 diperlukan tambahan Untuk pengembangan sistem jaringan
unit produksi. distribusi air bersih pada daerah yang
Untuk tambahan unit produksi, ditinjau tahun 2045 adalah penggantian
penulis merencanakan sumber baru diameter pipa dengan yang lebih besar
dengan lokasi rencana berada di dan juga penambahan pipa baru di
Kelurahan Sumbersari, Kecamatan beberapa sektor. Hal ini dilakukan
o
Sumbersari pada koordinat 8 9 45,84 karena diameter pipa yang kecil
S, 113o 43 29,87 E dengan debit yang menyebabkan HGL dalam pipa besar.
tersedia sebesar 40 liter/detik sehingga Oleh karena itu dengan adanya
debit yang dapat dialirkan sebesar 60 penggantian pipa diharapkan dapat
liter/detik. Dengan tambahan debit ini mengurangi besarnya HGL dan
diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan kecepatan dalam pipa.
debit pelanggan pada tahun yang
direncanakan. Dengan bantuan program

Gambar 4. Jaringan Perpipaan Pengembangan di Zona 11


elevasi titik simpul tersebut. Faktor
Penggantian diameter pipa yang Utama penyebab menurunnya tekanan
lebih besar dilakukan pada pipa yang sisa pada titik simpul adalah jumlah
memiliki kehilangan tinggi tekan yang debit pada titik simpul dan elevasi titik
besar. Dari hasil simulasi pada kondisi simpul. Setelah dilakukan perubahan
eksisting yang telah dilakukan, dapat diameter pada beberapa pipa, didapatkan
diketahui beberapa pipa yang tidak pressure yang memenuhi criteria
sesuai lagi untuk digunakan pada tahap perencanaan (tidak lebih dari 350 m).
pengembangan. Berikut tabel pengganti- Berikut disajikan hasil fluktuasi tekanan
an diameter pipa dan penambahan pipa sisa titik simpul terjauh dalam grafik dan
baru. angka:

Tabel 12. Tabel keterangan pergantian


dan penambahan pipa distribusi
distribusi

Gambar 5. Grafik Fluktuasi Tekanan


Titik Simpul J18 Tahun 2045

Pada gambar 5. terlihat pola


tekanan dalam jangka waktu satu hari
dimana tekanan pukul 05.00 pagi pada
saat tersebut dimulainya aktifitas yang
menuntut penggunaan air sehingga
tekanan pada titik simpul turun dari
64,55m menjadi 51,98m dan terus
menurun hingga pukul 07.00 pagi yaitu
sebesar 44,7 m. Pada siang hari tekanan
kembali meningkat pada pukul 12.00
hingga mencapai 65,1 m. Memasuki
pukul 17.00 tekanan kembali menurun
menjadi 56,29 m. Sedangkan pada pukul
18.00 hingga tengah malam terjadi
peningkatan tekanan menjadi 59,28
200,32 m sebagai akibat berkurangnya
penggunaan oleh masyarakat. Untuk
lebih jelas, hasil simulasi pada J18 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

Analisa Tekanan Sisa pada Titik


Simpul Pengembangan
Tekanan sisa pada titik simpul
merupakan selisih antara elevasi tinggi
tekan pada titik simpul (HGL) dengan
Tabel 13. Hasil Simulasi Titik Simpul
Jaringan Distribusi Pengembangan tahun
2045 pada J18

Gambar 4.13 Grafik Headloss Gradient Pada


Pipa 23

Secara umum kehilangan tinggi


pada jaringan pipa tahap pengembangan
tahun 2045 telah memenuhi syarat yaitu
Hasil Simulasi pada Pipa Distribusi tidak didapati adanya headloss yang
Pengembangan cukup besar. Keterangan selengkapnya
dapat dilihat pada halaman lampiran
Kondisi aliran yang terjadi didasar-
(output simulasi kondisi tidak permanen
kan pada kondisi pengaliran penuh jaringan pipa distribusi kondisi rencana).
dengan kecepatan aliran V (m/dt) yang
ditentukan berdasarkan debit aliran Q Rekapitulasi Rencana Anggaran
(lt/dt) di setiap luas penampang A (m2). Biaya
Pada simulasi kondisi tidak permanen Berikut ini adalah tabel rekapitu-
terjadi corak permintaan yang berubah- lasi rencana anggaran biaya untuk
pengembangan jaringan distribusi air
ubah maka dengan luas penampang yang
untuk Zona 11 pada tahun 2045. Dari
tetap sementara debit berubah pada tabel dibawah ini dapat diketahui bahwa
setiap jamnya maka kecepatan aliran jumlah total rencana anggaran biaya
yang terjadi dalam setiap jamnya pengembangan ini adalah sebesar Rp.
berubah. 6.625.595.000,00.
Berikut disajikan contoh hasil simulasi
pada distribusi jaringan pipa no 23 untuk Tabel 14. Tabel Rekapitulasi Rencana
kondisi pengembangan pada pukul 07.00 Anggaran Biaya
(jam puncak)

4. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan
hasil dari perhitungan yang telah
Gambar 4.12 Grafik Kecepatan Pada Pipa 23
dilakukan maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil evaluasi sistem jaringan pipa
pada kondisi eksisting tahun 2015
dengan bantuan program EPANET v.2.0
didapatkan bahwa sistem jaringan
distribusi air bersih pada daerah studi Pressure Head pada jam 07.00 WIB
masih kurang baik. Hal ini dapat berkisar antara 3,63 51,88 m.
diketahui dengan kurangnya debit Velocity atau kecepatan pada jam
terpasang PDAM yaitu dengan debit 07.00 WIB 0,12 1,01 m/dt.
yang tersedia sebesar 20 liter/detik Headloss Gradient atau Kemiringan
untuk melayani pelanggan di Zona 11 garis hidrolis berkisar pada jam
dengan debit kebutuhan rata-rata sebesar 07.00 WIB antara 0,16 8,63 m/km.
24,75 liter/detik. Namun, dalam analisa 3. Rencana Anggaran Biaya yang
hidraulika, sustem jaringan pipa masih dibutuhkan untuk perencanaan pengem-
berfungsi dengan baik. Hal ini bangan jaringan distribusi air bersih
ditunjukkan dengan terkoneksinya secara keseluruhan membutuhkan biaya
elemen-elemen jaringan distribusi air sebesar Rp. 6.625.595.000,00 (Enam
bersih dengan baik dan nilai parameter miliar enam ratus dua puluh lima juta
kecepatan, tekanan dan headloss gradient lima ratus sembilan puluh lima ribu
yang masih memenuhi standar. rupiah).
2. Pada tahap pengembangan jaringan
distribusi air bersih dilakukan perubahan
DAFTAR PUSTAKA
diameter pipa lama karena kecilnya
kecepatan aliran didalam pipa pada Anonim, 1987. Buku Utama Sistem
daerah studi dan dilakukan penambahan Jaringan Pipa. Jakarta : Ditjen
Cipta Karya, Direktorat Air
pipa baru karena adanya peningkatan Bersih.
permintaan akan kebutuhan air bersih Anonim, 2007. Pedoman Penyusunan
yang harus dilayani. Penambahan Perencanaan Teknis
sumber baru juga dilakukan untuk Pengembangan Sistem
memenuhi kebutuhan air pelanggan. Penyediaan Air Minum. Jakarta :
Penambahan sumber baru dilakukan Departemen Pekerjaan Umum,
Ditjen Cipta Karya, Direktorat
dengan melakukan penambahan IPA
Air Bersih.
(Instalasi Pengolahan Air) yang terletak Badan Standarisasi Nasional. 2013. Tata
di Kecamatan Sumbersari dengan debit Cara Perhitungan Harga Satuan
terpasang sebesar 40 liter/detik sehingga Pekerja. Jakarta : BSN
diperkirakan akan memenuhi kebutuhan Ditjen Cipta Karya. 1994. Sistem
air pelanggan. Debit kebutuhan air Jaringan Pipa. Jakarta : Ditjen
bersih hasil proyeksi penduduk tahun Cipta Karya.
Ditjen Cipta Karya. 2007. Pedoman
2045 dengan tingkat pelayanan sebesar
Penyusunan Perencanaan Teknis
100% dan kebutuhan 150 liter/orang/hari Pengembangan Sistem
sebagai berikut: Penyediaan Air Minum Lampiran
Kebutuhan rata rata = 35,2 l/dt III. Jakarta : Ditjen Cipta Karya.
Kebutuhan harian maksimum Haestad Methods. 2001. Computer
= 40,4 l/dt Applications In Hydraulic
Engineering. Waterbury CT,
Kebutuhan jam puncak = 54.8 l/dt USA : Haestad Press.
Sedangkan hasil analisa jaringan Muliakusumah, Sutarsih. 2000. Proyeksi
perpipaan yang dilakukan dengan Penduduk. Jakarta : Erlangga.
program Epanet v2.0 sebagai berikut: Soewarno, 1995. Hidrologi Jilid 1.
Bandung : Nova
Triatmadja, Radianta. 2009. Hidraulika
Sistem Jaringan Perpipaan Air
Minum. Yogyakarta : Penerbit
Beta Offset.
Triatmodjo, Bambang. 1996 Hidraulika
I. Yogyakarta : Penerbit Beta
Offset.
Triatmodjo, Bambang. 2003 Hidraulika
II. Yogyakarta : Penerbit Beta
Offset.
Andana, Dwiki Darmatya. 2015. STUDI
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN JARINGAN
PIPA DISTRIBUSI AIR MINUM
PADA KECAMATAN SUKUN
DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM EPANET v2.0.
Skripsi Tidak Diterbitkan.
Malang : Jurusan Pengairan
Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.
www.bimex.lu
www.pipahdpehitam.blogspot.com

You might also like