Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Kata kunci: Epanet 2.0, air bersih, jaringan distribusi, simulasi program
ABSTRACT
Providing clean water in urban areas, especially in Sub Pakusari is the responsibility of the
PDAM. The study area is done in the distribution network PDAM Zone 11 where the water
source is located in District Pakusari and customers served include most of Sub-District
and District Pakusari Sumbersari. To serve these customers in PDAM Zone 11 using water
resources from IPA (Water Treatment Plant) with a total installed discharge capacity of 20
liters / sec (PDAM Data Jember 2015). Total customer PDAM for customers in 1650 as
many as 11 zones (PDAM Data Jember 2015) which has a discharge needs an average of
24.75 liters / sec (analysis results). From this it can be estimated that the discharge capacity
installed PDAM still can not meet the water needs of customers that need a new plan to
improve services to customers PDAM. The evaluation study aimed to plan the
development of clean water distribution network system in the District of Pakusari terms of
hydraulics by using simulation modeling application conditions are not permanent, so
future water needs until the year 2045 can be anticipated fulfillment optimally.
Keywords: Epanet 2.0, clean water, distribution networks, the simulation program
Gambar 1. Daerah layanan Zona 11
(X
i 1
i - X )2
S
n -1
X merupakan nilai rata-rata jumlah
penduduk metode aritmatik yang didapat
dengan cara:
Berdasarkan Tabel 9. diatas maka
X
penduduk dapat diketahui jumlah penduduk di
tahun Kecamatan Pakusari pada tahun 2045
Koefisien korelasi dihitung dengan adalah sebesar 60033 jiwa penduduk.
persamaan berikut.
n n n Tabel 10. Proyeksi Penduduk Kecamatan
n. X i .Yi - X i . Yi Sumbersari dengan Metode Aritmatik
i 1 i 1 i 1
r
2 2
n. X 2 - X . n. Y 2 - Y
n n n n
i1 i
i 1 i 1
i i
i 1
i
Tabel 7. Uji Kesesuaian Proyeksi
Penduduk Kecamatan Pakusari
4. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan
hasil dari perhitungan yang telah
Gambar 4.12 Grafik Kecepatan Pada Pipa 23
dilakukan maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil evaluasi sistem jaringan pipa
pada kondisi eksisting tahun 2015
dengan bantuan program EPANET v.2.0
didapatkan bahwa sistem jaringan
distribusi air bersih pada daerah studi Pressure Head pada jam 07.00 WIB
masih kurang baik. Hal ini dapat berkisar antara 3,63 51,88 m.
diketahui dengan kurangnya debit Velocity atau kecepatan pada jam
terpasang PDAM yaitu dengan debit 07.00 WIB 0,12 1,01 m/dt.
yang tersedia sebesar 20 liter/detik Headloss Gradient atau Kemiringan
untuk melayani pelanggan di Zona 11 garis hidrolis berkisar pada jam
dengan debit kebutuhan rata-rata sebesar 07.00 WIB antara 0,16 8,63 m/km.
24,75 liter/detik. Namun, dalam analisa 3. Rencana Anggaran Biaya yang
hidraulika, sustem jaringan pipa masih dibutuhkan untuk perencanaan pengem-
berfungsi dengan baik. Hal ini bangan jaringan distribusi air bersih
ditunjukkan dengan terkoneksinya secara keseluruhan membutuhkan biaya
elemen-elemen jaringan distribusi air sebesar Rp. 6.625.595.000,00 (Enam
bersih dengan baik dan nilai parameter miliar enam ratus dua puluh lima juta
kecepatan, tekanan dan headloss gradient lima ratus sembilan puluh lima ribu
yang masih memenuhi standar. rupiah).
2. Pada tahap pengembangan jaringan
distribusi air bersih dilakukan perubahan
DAFTAR PUSTAKA
diameter pipa lama karena kecilnya
kecepatan aliran didalam pipa pada Anonim, 1987. Buku Utama Sistem
daerah studi dan dilakukan penambahan Jaringan Pipa. Jakarta : Ditjen
Cipta Karya, Direktorat Air
pipa baru karena adanya peningkatan Bersih.
permintaan akan kebutuhan air bersih Anonim, 2007. Pedoman Penyusunan
yang harus dilayani. Penambahan Perencanaan Teknis
sumber baru juga dilakukan untuk Pengembangan Sistem
memenuhi kebutuhan air pelanggan. Penyediaan Air Minum. Jakarta :
Penambahan sumber baru dilakukan Departemen Pekerjaan Umum,
Ditjen Cipta Karya, Direktorat
dengan melakukan penambahan IPA
Air Bersih.
(Instalasi Pengolahan Air) yang terletak Badan Standarisasi Nasional. 2013. Tata
di Kecamatan Sumbersari dengan debit Cara Perhitungan Harga Satuan
terpasang sebesar 40 liter/detik sehingga Pekerja. Jakarta : BSN
diperkirakan akan memenuhi kebutuhan Ditjen Cipta Karya. 1994. Sistem
air pelanggan. Debit kebutuhan air Jaringan Pipa. Jakarta : Ditjen
bersih hasil proyeksi penduduk tahun Cipta Karya.
Ditjen Cipta Karya. 2007. Pedoman
2045 dengan tingkat pelayanan sebesar
Penyusunan Perencanaan Teknis
100% dan kebutuhan 150 liter/orang/hari Pengembangan Sistem
sebagai berikut: Penyediaan Air Minum Lampiran
Kebutuhan rata rata = 35,2 l/dt III. Jakarta : Ditjen Cipta Karya.
Kebutuhan harian maksimum Haestad Methods. 2001. Computer
= 40,4 l/dt Applications In Hydraulic
Engineering. Waterbury CT,
Kebutuhan jam puncak = 54.8 l/dt USA : Haestad Press.
Sedangkan hasil analisa jaringan Muliakusumah, Sutarsih. 2000. Proyeksi
perpipaan yang dilakukan dengan Penduduk. Jakarta : Erlangga.
program Epanet v2.0 sebagai berikut: Soewarno, 1995. Hidrologi Jilid 1.
Bandung : Nova
Triatmadja, Radianta. 2009. Hidraulika
Sistem Jaringan Perpipaan Air
Minum. Yogyakarta : Penerbit
Beta Offset.
Triatmodjo, Bambang. 1996 Hidraulika
I. Yogyakarta : Penerbit Beta
Offset.
Triatmodjo, Bambang. 2003 Hidraulika
II. Yogyakarta : Penerbit Beta
Offset.
Andana, Dwiki Darmatya. 2015. STUDI
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN JARINGAN
PIPA DISTRIBUSI AIR MINUM
PADA KECAMATAN SUKUN
DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM EPANET v2.0.
Skripsi Tidak Diterbitkan.
Malang : Jurusan Pengairan
Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.
www.bimex.lu
www.pipahdpehitam.blogspot.com