You are on page 1of 11

Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal.

1 - 71

EFEKTIFITAS MASSAGE DENGAN VIRGIN COCONUT OIL


TERHADAP PENCEGAHAN LUKA TEKAN
DI INTENSIVE CARE UNIT
Diah Setiani
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Abstrac: In Indonesia this cases reach 33%, skin care in form of message using
virgin coconut oil is able to prevent pressure ulcer. This research is aimed to
identify the effectiveness of message containing VCO to the prevention of pressure
ulcer to the patients at ICU. The method of this research is Quasi Experimental
with time series design. The total samples are 34 patients. This is divided into two
groups, namely treatment and control. The treatment group is given massage
efflurage with VCO, while the control group gets prevention care from pressure
wound by giving treatments following hospitals standard operation procedure. This
research is done in three months at ICU of Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Hospital, East Kalimantan.Results: Pressure ulcer occurs in the 12th day during the
post test of the control group. Analytic test with Mann Whitney at the 12 th day
shows p=0,001meaning there is a significant difference on pressure ulcer between
treatment group and control group. There is an impact of massage efflurage and
VCO to prevent pressure wound on skin.
Keywords: massage, VCO, and pressure ulcer prevention

Abstrak: Di Indonesia, kejadian luka tekan pada pasien yang dirawat di ruangan
ICU mencapai 33%, perawatan kulit berupa massage dengan minyak kelapa murni
dapat mencegah terjadinya luka tekan. Tujuan penelitian mengidentifikasi
efektifitas massage dengan VCO terhadap pencegahan luka tekan pada pasien di
ICU. Metode: Penelitian Quasi Eksperimental dengan time series design. Jumlah
sampel 34 orang, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perlakuan dan kontrol.
Kelompok perlakuan mendapatkan massage efflurage dengan VCO, sedangkan
kelompok kontrol mendapatkan perawatan pencegahan luka tekan sesuai SOP
ruangan/rumah sakit. Dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan di ICU RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Kalimantan timur. Kejadian luka tekan
sebagian besar terjadi di post test hari ke 12 pada kelompok kontrol. Hasil Uji
analitik dengan Mann Whitney pada pengukuran hari ke 12 diperoleh nilai p =
0,001 sehingga ada perbedaan kejadian luka tekan yang signifikan antara
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Ada pengaruh perawatan kulit
dengan massage effleurage dan VCO untuk mencegah kejadian luka tekan.
Kata Kunci: massage, VCO, dan pencegahan luka tekan

PENDAHULUAN juga prevalensi luka tekan yang


Luka tekan (pressure ulcer) terjadi di ICU dari negara dan benua
adalah kerusakan jaringan akibat lain yaitu 49% di Eropa, berkisar
adanya penekanan antara jaringan antara 8,3%- 22,9%, di Eropa Barat,
lunak tipis dengan daerah tulang 22% di Amerika Utara, 50% di
menonjol pada permukaan yang Australia dan 29% di Yordania.
keras, dalam jangka waktu yang Kejadian luka tekan di Amerika,
panjang dan terus menerus (tempat Kanada, dan Inggris sebesar 5%-
tidur/ kursi roda). 32%. Di Korea, khusus-nya di ICU
Kejadian luka tekan seluruh dunia kejadian luka tekan me-ningkat dari
di Intensive care unit (ICU) berkisar 10,5%-45%. Di Indonesia, kejadian
1%-56%. Selanjutnya, di-laporkan luka tekan pada pasien yang dirawat

32
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

di ruangan ICU mencapai 33%. Angka Miristat 16,021,0), (Asam Kaprat


ini sangat tinggi bila dibandingkan 4,58,0), (Asam Palmitat 7,510,0),
dengan insiden luka tekan di Asia (Asam Kaprilat 5,0-10,0), (Asam
Tenggara yang berkisar 2,1%-31,3%. Kaproat 0,4-0,6). Asam lemak tidak
Di RSUD Moewardi Solo didapatkan jenuh terdiri dari: (Asam Oleat 1,0
38,18 % pasien mengalami dekubitus. 2,5), (Asam Palmitoleat 2,0 4,0).
Di RSUD AW. Sjahranie Samarinda, Asam laurat dalam tubuh akan diubah
didapatkan 26,44 mengalami luka menjadi monolaurin. Hasil penelitian
tekan. yang telah dilakukan menunjukkan
Penyebab utama dari luka tekan bahwa mono-laurin bersifat antivirus,
adalah tekanan dan toleransi jaringan. antibakteri dan antijamur. Kandungan
Tekanan yang berkepanjangan meru- asam lemak terutama asam laurat
pakan penyebab utama luka tekan dan oleat dalam VCO bersifat me-
karena tekanan dapat menyebabkan lembutkan kulit. Massage dan repo-
iskemia jaringan lunak. Luka tekan sisi setiap 2-4 jam efektif mencegah
bisa terjadi paling sedikit dalam 2 hari luka tekan. Pada pencegahan luka
pada pasien tirah baring. Luka tekan tekan ini digunakan teknik massage
terjadi pada awal pasien dirawat di efflurage, akan tetapi tidak menutup
rumah sakit, biasanya dalam 2 kemungkinan dilakukan dengan teknik
minggu pertama dan 34% terjadi pada lain. Lama waktu massage yang
minggu pertama. digunakan masih bervariasi antara 15
Perawatan kulit, pertama dengan menit, dan 45 menit. Massage
menjaga kulit agar tetap bersih dan umumnya dilakukan 2 kali sehari
kering, menggunakan pembersih kulit setelah mandi. Tujuan penelitian ini
dengan pH yang seimbang. Me- untuk mengidentifikasi efektifitas VCO
lindungi kulit dari paparan kelem- dan massage efflurage terhadap pen-
baban yang berlebihan dengan mem- cegahan luka tekan pada pasien di
berikan topikal untuk mengurangi ICU.
risiko kerusakan tekanan. Penggu-
naan pelembab kulit untuk melem- METODE
babkan kulit kering untuk mengurangi Desain yang digunakan adalah
risiko kerusakan kulit. Salah satu Quasi experimental dengan time
intervensi dalam menjaga integritas series design. Teknik pengambilan
kulit adalah dengan cara memberikan sampel pada penelitian ini meng-
pelembab lubrikan seperti lotion, krem gunakan metode random sampling,
dan saleb rendah alkohol atau sebagai penentuan sampel masuk
mengunakan barier pelindung kulit kedalam kelompok perlakuan atau
seperti liquid barrier films, transparent kelompok kontrol. Jumlah sampel
films dan hydrocolloids. VCO diyakini sebanyak 34 pasien dibagi menjadi
baik untuk kesehatan kulit karena dua kelompok, yaitu kelompok per-
mudah diserap kulit dan mengandung lakuan 17 pasien dan kelompok
vitamin E. VCO mengandung kompo- kontrol 17 pasien. Kelompok perla-
sisi: asam lemak jenuh yang terdiri kuan diberi pencegahan berupa
dari: (Asam Laurat 43,053,0), (Asam perawatan kulit: massage effleurage

33
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

dengan VCO di daerah skapula, pada kelompok perlakuan sebagian


sacrum dan tumit. Sedangkan ke- besar responden: 7 (41,2%) berusia
lompok kontrol hanya mendapat >65 tahun, 9 (52,9%) berjenis kelamin
pencegahan standar berupa pera- perempuan dan tidak merokok, 11
watan kulit biasa sesuai SOP RS. (64,7%) memiliki IMT normal. Se-
Alat pengumpul data dalam dangkan pada kelompok kontrol
penelitian menggunakan kuesioner sebagian besar responden: 5 (29,4%)
untuk karakteristik responden meliputi berusia 5665 tahun, 9 (52,9%) ber-
usia, jenis kelamin, riwayat merokok jenis kelamin laki-laki dan tidak me-
dan IMT. Lembar observasi berupa rokok, 13 (76,5%) memiliki IMT
lembar penilaian risiko luka tekan normal.
menggunakan skala braden dan Berdasarkan rata-rata skor skala
lembar observasi untuk memonitor braden terjadi peningkatan rata-rata
kejadian luka tekan/ mengidentifikasi skor pada pengukuran dari hari ke 0
karakteristik luka tekan sesuai kla- sampai hari ke 12 pada kelompok
sifikasi International NPUAP/ EPUAP perlakuan. Sedangkan pada kelom-
Pressure Ulcer Classification System pok kontrol terjadi penurunan rata-
(2014). rata skor risiko luka tekan pada
Produk VCO yang akan dipakai pengukuran dari hari ke 0 sampai hari
dalam penelitian ini telah dinyatakan ke 9. Namun pada hari ke 10, 11 dan
lulus uji laboratorium Dinas Kese- 12 mengalami kenaikan. Kategori
hatan Republik Indonesia dengan risiko luka tekan yang diukur pada
nomor: 0985/Lab.MM/6/2014. Dengan hari ke 0 sampai hari ke 12 pada
ijin Dinas Kesehatan RI PIRT. No: kelompok perlakuan sebagian besar
513331201005219. IUI:8/3312/10/ 11 (32,4%) responden dengan
PMDN/2014 TDP : 111 5 311 00867. kategori risiko tinggi pada hari ke 0
Analisis data menggunakan ana- sampai 3. Sedangkan pada kelompok
lisis univariat dan bivariat. Dimana kontrol sebagian besar 15 (44,1%)
analisis univariat dipakai untuk data responden pada hari ke 0 dengan
prosentase karakteristik responden kategori risiko tinggi.
berdasarkan usia, jenis kelamin, riwa- Berdasarkan tabel 1 hasil uji
yat merokok dan antropometri dan ranking memperlihatkan bahwa
distribusi rata-rata skor skala braden. mean ranking kelompok perlakuan
Analisis bivariat untuk menguji dan kontrol sama-sama menga-
perbedaan antara dua kelompok data
lami pening-katan pada pengu-
yang independent dengan data
kuran hari ke 12. Hasil uji
berskala rasio adalah Independent
Sample T-test sedangkan data
independent sample ttest pada
berskala ordinal adalah uji Mann hari ke 3, 4 dan 5 dan mann
Whitney U. whitney-u pada hari ke 0, 1, 2,
6sampai 12 menunjukkan nilai
HASIL p>0,05.
Hasil analisis univariat, ber-
dasarkan karakteristik responden

34
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

Tabel 1. Hasil Uji Perbedaan Skor orang, hari ke 7 = 4 orang, hari ke


Risiko Luka Tekan 8=1 orang, dan hari ke 10 = 2 orang.
Pengukuran Mean Rank
p-value
Hal ini menunjukkan bahwa pada
Hari Ke- Perlakuan Kontrol kelompok perlakuan belum terjadi
0 16,00 19,00 0,351
luka tekan sampai dengan hari ke 12.
1 16,26 18,74 0,446
Sedangkan pada kelompok kontrol
2 16,82 18,18 0,677
yang hanya mendapatkan
pencegahan standar ruangan
3 10,24 10,79 0,811 semakin bertambah, bahkan lebih dari
50% frekuensi terjadi luka tekan pada
4 10,18 9,82 0,588 hari ke 12. Bahwa luka tekan terjadi
sebagian besar responden pada
5 10,29 9,76 0,443
kelompok kontrol dimana: 4 (44,4%)
6 19,41 15,59 0,252 berusia 56-65 tahun, 5 (55,6%)
berjenis kelamin perempuan dan tidak
7 19,88 15,12 0,155 memiliki riwayat merokok, dan 7
(77,8%) memiliki IMT normal.
8 20,32 14,68 0,093

9 20,65 14,35 0,062 Tabel 2.Perbedaan Kejadian Luka


Tekan antara Kelompok
10 20,53 14,47 0,071 Perlakuan dan Kelompok
Kontrol Pada Hari ke-7
11 20,47 14,53 0,077 Kelompok n Mean Mann p
Rank Whitney
12 20,59 14,41 0,066
Perlakuan 17 20,50
93,500 0,008
Kontrol 17 14,50
Maka dapat disimpulkan tidak ada
perbedaan rata-rata yang Berdasarkan tabel 2. hasil uji
signifikan antara kelompok ranking memperlihatkan bahwa mean
perlakuan dan kelompok kontrol ranking pada kelompok perlakuan
pada pengukuran skor mulai hari lebih tinggi dibandingkan dengan
ke-0 sampai hari ke-12. mean ranking kelompok kontrol
(20,50 berbanding 14,50). Artinya
Gambaran kejadian luka tekan mean kelompok perlakuan lebih tinggi
sampai dengan post test hari ke 7 diban-dingkan kelompok kontrol.
pada kelompok kontrol terdapat Kemudian dilakukan uji Mann
kejadian luka tekan sebanyak 6 Whitney-U diperoleh nilai p=0,008
(35,3%) responden semakin mening- sehingga dapat disimpulkan bahwa
kat sampai dengan post test hari ke ada perbedaan kejadian luka tekan
12 sebanyak 9 (52,9%) responden. yang signifikan antara kelompok
Kejadian luka tekan pada kelompok perlakuan dengan kelompok pada
kontrol mulai terjadi pada post test pengujian hari ke 7.
hari ke 4 = 1 orang, hari ke 6 = 1

35
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

Tabel 3. Perbedaan Luka Tekan whitney u didapatkan hasil nilai


Pada Kelompok Perlakuan p>0,05 bahwa tidak ada perbedaan
dan Kelompok Kontrol rata-rata Skor Risiko Luka Tekan
Hari Ke-12 Skala Braden Antara kelompok
Kelompok n Mean Mann p Perlakukan dan Kelompok Kontrol
Rank Whitney Pada hari ke-0 sampai hari ke-12. Hal
Perlakuan 17 22,00 ini menunjukkan bahwa pada
68,000 0,001 penelitian ini skor risiko luka tekan
Kontrol 17 13,00
berada pada level yang sama,
sehingga tidak berpengaruh terhadap
Berdasarkan tabel 3, hasil uji
kejadian luka tekan. Sejalan dengan
ranking memperlihatkan bahwa mean
penelitian yang dilakukan Alfianti, dkk
ranking pada kelompok perlakuan
(2012) hasil analisis bivariat dengan
lebih tinggi dibandingkan dengan
mean ranking kelompok kontrol Mann-Whitney Test menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan yang
(22,00 berbanding 13,00). Artinya
signifikan antara skor Skala Braden Q
mean kelompok perlakuan lebih tinggi
dibandingkan kelompok kontrol. dengan kejadian luka tekan (nilai
p=0.60), tetapi Trend analysis dengan
Kemu-dian dilakukan uji Mann
Whitney-U diperoleh nilai p=0,001 pendekatan kualitatif menunjukkan
perawatan kulit berdasarkan skor
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Skala Braden Q efektif untuk
ada perbedaan kejadian luka tekan
mencegah luka tekan dan kerusakan
yang signifikan antara kelompok
kulit lebih lanjut.
perlakuan dengan kelompok kontrol
Pemakaian skala braden dalam
pada pengujian hari ke 12.
memprediksi risiko terjadi luka tekan
pada penelitian ini sudah dibuktikan
PEMBAHASAN
oleh beberapa penelitian, menurut
Resiko Terjadi Luka Tekan
Walburga (2014), Skala Braden
Berdasar-kan Skala Braden
mempunyai validitas prediksi yang
Pada analisis univariat, rata-rata
baik pada cut of point 15, memiliki
terjadi peningkatan rata-rata skor
sensitifitas 86,67, spesifitas 70,37, FP
risiko luka tekan pada pengukuran
29,63% dan FN 33,33%, luas area di
dari hari ke-0 sampai hari ke-12 pada
bawah kurva ROC= 0,808. Uji
kelompok intervensi. Sedangkan pada
reabilitas 0,808, maka skala braden
kelompok kontrol terjadi penurunan
lebih efektif dalam memprediksi risiko
rata-rata skor risiko luka tekan pada
luka tekan di Ruang ICU.15 Menurut
pengukuran dari hari ke -0 sampai
Era (2009) dalam Yasa (2010) hasil
hari ke-12. Namun pada hari ke-10,
penelitiannya terhadap instrumen
11 dan 12 mengalami kenaikan. Pada
Skala Braden dengan desain cohort
pengujian Statistik Perbedaan Skor
prospektif menunjukkan sensitifitas
Risiko Luka Tekan Skala Braden
88,2% dan spesifitas 72%. Menurut
Antara kelompok Perlakukan dan
Yasa (2010), Uji coba penggunaan
Kelompok Kontrol, menggunakan uji
Skala Braden di Ruang Neurologi
independent sample ttest dan man
menunjukkan hasil yang sangat efektif

36
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

untuk mengkaji dan menganalisis Skala Waterlow dengan nilai prediksi


prediksi luka tekan, dan hasilnya 7,8%. Review oleh Brown (2004)
dikombinasikan dengan intervensi ke- menyatakan Skala Braden memiliki
perawatan untuk pencegahan sangat overprediction tinggi dan under-
efektif dalam mencegah dan meng- prediction rendah. Pengkajian risiko
atasi luka tekan. menentukan perlu tidaknya dilakukan
Skala Braden mengidentifikasi 6 upaya pencegahan luka tekan dengan
parameter untuk menentukan risiko standar perawatan dan intensitas
luka tekan yaitu persepsi sensori, yang sesuai dengan kategori risi-
kelembaban, aktifitas, mobilitas, nu- konya. Mencermati hasil penelitian ini
trisi dan gesekan. Skor untuk setiap peneliti berasumsi rata-rata respon-
parameter adalah 1-4, kecuali para- den pada kategori risiko tinggi
meter gesekan skor tertinggi 3, jadi disebabkan oleh karena penelitian
skor akhir antara 623. Braden & dilakukan di unit perawatan intensif.
Bergstorm (1998) dalam AHCPR
(2008) mengklasifikasikan skor total Efektifitas massage dengan VCO
yang diperoleh kedalam kategori terhadap pencegahan luka tekan
risiko : tidak berisiko jika skor >19, Pengujian Statistik Perbedaan
berisiko jika skor 1518, risiko sedang Kejadian Luka Tekan Antara kelom-
bila skor 1314, risiko tinggi bila skor pok Perlakukan dan Kelompok
1012, dan risiko sangat tinggi bila Kontrol Pada hari ke 12 meng-
skor 9. gunakan uji Mann Whitney diperoleh
Perawatan kulit untuk mencegah nilai p=0,001 sehingga ada perbe-
luka tekan dapat dimulai sejak pasien daan luka antara kelompok perlakuan
teridentifikasi berisiko mengalami luka dengan kelompok kontrol.
tekan. AHCPR (2008) menyatakan Berdasarkan penyajian data pe-
hanya Bradens Scale dan Nortons nelitian dan pengujian statistik maka
(asli maupun telah dimodifikasi) yang hipotesis penelitian ini diterima, yaitu:
telah dan sedang diuji secara Ada pengaruh perawatan kulit dengan
ekstensif. Bradens Scale telah diuji massage effleurage dan VCO untuk
penggunaannya pada setting pera- pencegahan kejadian luka tekan
watan medikal bedah, perawatan pasien yang dirawat di ICU, ada
intensif dan nursing home. Ayello perbedaan kejadian luka tekan antara
(2007) menyatakan Interrater relia- kelompok intervensi dan kelompok
bility tool ini dilaporkan berkisar anta- kontrol, dan jumlah skor /kategori
ra 88%-99%, dengan spesifitas 64%- berdasarkan skala braden antara
90% dan sensitifitas 83100%. kelompok intervensi dan kelompok
Scoonhoven et al (2002) melalui kontrol dalam rentang nilai yang
penelitian dengan desain cohort sama.
prospective menyatakan Skala Hal ini ditunjukkan pada hasil
Braden adalah instrumen terbaik statistik deskriptif bahwa pada ke-
untuk prediksi luka tekan di unit lompok perlakuan yaitu kelompok
bedah, interne, neurologi dan geriatri yang mendapatkan massage dengan
jika dibandingkan Skala Norton dan VCO tidak terjadi luka tekan, se-

37
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

dangkan pada kelompok kontrol atau mencegah kulit kering dan sebagai
kelompok yang mendapatkan pera- bahan topikal untuk meminimalkan
watan standar ruangan, terjadi luka paparan keringat berlebihan, urine
tekan. Dimana frekuensi kejadian atau feses karena sifatnya sebagai
>50% pada hari ke 12. Kemudian minyak yang tidak dapat bercampur
pada pengujian analitik yang dengan air. Virgin Coconut Oil juga
ditunjukkan dengan pengujian Mann memberikan nutrisi melalui proses
Whitney pada pengukuran hari ke 12 penyerapan oleh kulit dan sebagai
diperoleh nilai p=0,001 sehingga ada pelumas untuk mengurangi efek
perbedaan luka antara kelompok gesekan dan shear. Menurut Price
perlakuan (kelompok yang menda- (2003), dalam VCO unsur antioksidan
patkan massage dengan VCO) dan vitamin E masih dapat
dengan kelompok kontrol (kelompok dipertahankan sehingga jika
yang mendapatkan perawatan stan- digunakan sebagai pelindung kulit
dar ruangan). akan mampu melembutkan kulit.
Sejalan dengan penelitian yang Pemanfaatan VCO sebagai bahan
dilakukan Handayani, dkk (2011) dasar pembuatan krim pelembab
Pencegahan luka tekan melalui pijat dibuktikan oleh Nilamsari (2006)
menggunakan virgin coconut oil dan melalui penelitiannya dengan
perawatan pencegahan (miring kiri- kesimpulan bahwa emulsi pelembab
kanan 30o tiap 2 jam, mandi 2x dengan kandungan VCO 38,04%
sehari), efektif dalam mencegah mampu menghasilkan emulsi krim
kejadian luka tekan grade I pada klien yang relatif stabil dan pH mendekati
yang dirawat di ruang bedah nilai yang diinginkan sebagai bahan
dibandingkan dengan klien yang pelembab kulit yaitu 58. Price (2003)
dirawat tanpa VCO (OR= 0,733, p= menyatakan dipakai secara topikal
0,033) setelah dikontrol oleh variabel atau dipakai ke dalam, minyak kelapa
Indeks Massa Tubuh (IMT). Dimana membantu kulit tetap muda, sehat
penilaian dengan post test only pada dan bebas dari penyakit. Asam lemak
hari ke 3 perlakuan. Peeters, dkk antiseptik pada minyak kelapa
(2007) pemberian massage bila membantu mencegah infeksi jamur
dikombinasikan dengan perubahan dan bakteri. Ketika dipakaikan
posisi secara teratur (setiap 2-4 jam) langsung pada kulit, asam lemak
menjadi metode yang efektif sebagai yang dikandung minyak kelapa tidak
pencegahan luka tekan. Massage langsung berfungsi sebagai anti-
diberikan secara lembut dengan mikroba namun ia akan bereaksi
gerakan kecil melingkar. Hal ini dengan bakteri-bakteri kulit menjadi
dibuktikan bahwa biopsi jaringan bentuk asam lemak bebas seperti
sebelum dan setelah pijat, hasilnya yang terkandung dalam sebum
tidak berbahaya bagi kulit dan (sebum mengandung uric acid dan
jaringan. asam laktat). Ketika mandi, sabun
Virgin Coconut Oil dapat akan menghilangkan keringat, minyak
diberikan sebagai bahan topical yang dan zat-zat asam pelindung kulit oleh
berfungsi menjadi pelembab untuk karena itu sebelum keringat dan

38
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

minyak dikeluarkan kembali oleh kulit, 3. Tidak ada perbedaan rata-rata


kulit akan kering dan peka terhadap Skor Risiko Luka Tekan Skala
mikroba-mikroba berbahaya. Mem- Braden Antara kelompok Perla-
berikan pelembab setelah mandi akan kukan dan Kelompok Kontrol Pada
membuat kulit kembali segar. Pe- hari ke-0 sampai hari ke-12.
lembab yang terbuat dari minyak 4. Luka tekan terjadi sebagian besar
kelapa murni cepat membangun pada post test hari ke 12 pada
hambatan mikrobial dan asam alami. kelompok kontrol sedangkan pada
Dengan demikian memakai minyak kelompok perlakuan belum terjadi.
kelapa murni setelah mandi akan 5. Luka tekan terjadi sebagian besar
bermanfaat bagi kesehatan kulit de- pada kelompok kontrol dimana
ngan meningkatkan atau memper- responden berusia 56-65 tahun,
tahankan toleransi jaringan yang berjenis kelamin perempuan dan
diharapkan. tidak memiliki riwayat merokok dan
Asumsi peneliti berdasarkan teori IMT normal.
dan hasil penelitian terdahulu dan 6. Ada pengaruh perawatan kulit
sekarang bahwa, terbukti perlakuan dengan massage effleurage
massage efflurage dengan VCO dengan VCO untuk mencegah
dapat mencegah luka tekan pada kejadian luka tekan serta ada
pasien di ICU sehingga dapat perbedaan kejadian luka tekan
diterapkan dalam perawatan pasien antara kelompok intervensi dan
dan bentuk pelaksanaan patient kelompok kontrol ditunjukkan pada
safety. pengukuran hari ke 7 dan 12.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


1. Karakteristik responden pada
kelompok perlakuan sebagian Alfiyanti, Dera, dkk. Pengaruh
besar responden berusia >65 Perawatan Kulit Berdasarkan
tahun, ber-jenis kelamin Skor Skala Braden Q Terhadap
Kejadian Luka Tekan Anak Di
perempuan, tidak merokok, dan
Pediatric Intensive Care Unit
memiliki IMT normal. Sedangkan (PICU) RS. Tugurejo dan RS.
pada kelompok kontrol sebagian Roemani Semarang. LPPM
besar responden berusia 56-65 UNIMUS 2012: 136-144.
tahun, berjenis kelamin laki-laki, Amin, Sarmidi. Cocopreneurship
tidak merokok, dan memiliki IMT Aneka Peluang Bisnis Dari
normal. Kelapa. Lily Publisher:
Jogyakarta. 2009.
2. Kategori risiko luka tekan
Ayello, Elizabeth A P. Predicting
responden pada kelompok per- Pressure Ulcer Risk. Try This :
lakuan sebagian besar dengan Best Practice In Nursing Care to
kategori risiko tinggi pada hari ke 0 Older Adult. Issued Number 5.
sampai 3. Sedangkan pada kelom- 2007. Retrieved from
pok kontrol sebagian besar pada http://consultgerirn.org/uploads/Fi
hari ke 0 dengan kategori risiko le/trythis/issue05.pdf On March
29th, 2015.
tinggi.

39
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

Batool S.H The Effect Of Coconut Oil RSU Prof. Dr. W.Z. Yohannes
Extract On Full Thickness Wound Kupang. 2009. Retrieved from
Healing On The Female Rabbits. http://www.digilib.ui.ac.id/opac/th
Departement of Pathology and emes/libri2/detail.jsp?id=124739.
Poultry Diseases, Collage of On March 29th, 2015.
Veterinary Medicine, University of Evans B. Patient Mobility In The ICU.
Basrah. Iraq. Bas.J.Vet.Res Transforming Nursing Culture
Vol.11.2012: No2. and Tradition. 2008: 28 (2).
Brandon J.W. Pressure Ulcers, Finch, Paul. dkk. Changes in Pedal
Surgical Treatment and Plantar Variability and Contact
Principles. 2012 Time Following Massage
Brown, S.J. The Bradens Scale : A Therapy : A case Study of a
Review of The Research Client with Diabetic Neuropathy.
Evidence. 2004. Retrieved from Journal Bodywork and Movement
http://proquest.umi.com/pqdweb? Therapies Vol 11. 2007 : 295-
did=1212713711. On March 29th, 301.
2015. Hagisawa Satsue, Ferguson-Pell
Crisp, J. Taylor, C. Potter & Perrys Martin. Review Evidence
Fundamentals of nursing. 2nd Supporting The Use Of Two-
edition. St. Loius Missouri : Hourly Turning For Pressure
Mosby Elsevier. 2006. Ulcer Prevention. Journal of
Tissue Viability (2008) 17, 76-78.
Dewandono, I.D. Pemanfaatan Vco Handayani, RS., dkk. Efektifitas
(Virgin Coconut Oil) Dengan Penggunaan Virgin Coconut Oil
Teknik Massage Dalam (Vco) Dengan Massage Untuk
Penyembuhan Luka Dekubitus Pencegahan Luka Tekan Grade I
Derajat II Pada Lansia. Stikes Pada Pasien Yang Beresiko
Keperawatan Kusuma Husada Mengalami Luka Tekan Di Rsud
Surakarta. 2014. Dr.Hj. Abdoel Moeloek Provinsi
E.S.M. Shahin et al. Incidence, Lampung. Jurnal Keperawatan
prevention and treatment of Indonesia Volume 14, No. 3 p
pressure ulcers in intensive care ISSN: 1410-4490 e iSSN: 2354-
patients: A longitudinal study. 9203. November 2011; hal 141-
International Journal of Nursing 148
Studies 46 (2009) 41342. Hendicap International. (2008).
Edition. Missouri, St. Louis : Mosby Information brochure for the
Inc. 2007 patients and their family.
Ellis, J.R. & Bentz, P.M. Modules For Hendicap. Retrieved from
Basic Nursing Skills 7ed. 2007: http://disabilitychina.org/admin/.p
Vol. 1. Philadelpia : Williams & df. On March, 23, 2015.
Wilkins Himpunan Perawat Critical Care
EPUAP, NPUAP, PPPIA. Prevention Indonesia. Pelatihan Dasar ICU.
and Treatment of Pressure 2013.
Ulcers: Quick Reference Guide. Ignatavicius, D.D., & Workman, M.L.
ISBN-10: 0-9579343-6-X, ISBN- Medical Surgical Nursing: Critical
13:978-0-9579343-6-8 2nd edition Thinking for Collaborative Care.
published. Cambridge Media on 5th edition. 2006. Phildelphia:
Behalf. 2014 W.B. Sounders Company.
Era, D.K. Efektifitas skala Braden Kim, E., dkk. Comparison of the
dalam memprediksi kejadian luka Predictive Validity Among
tekan di bangsal bedah-dalam

40
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

Pressure Ulcer Risk Assesment Peeters, I.D. dkk. The Effectiviness of


Scales for surgical ICU patients. Massage With and Without
Australian journal of advanced Dimethyl Sulfoxida in Preventing
nursing. 2009; volume: 26 Pressure Ulcer: A Randomized,
number: 4. Retrieved from Double-Blind Cross-Over Trial in
http://www.ebscohost.com/uph.e Patients Prone to Pressure
du on March 23, 2015. Ulcers. Internastional Journal of
Nursing Studies 44. 2007: 1285-
Leen van Martin, et al. Pressure relief, 1295.
cold foam or static air? A single Priyonoadi, Bambang. Sport
center, prospective, controlled Massage. Yogyakarta: Fakultas
randomized clinical trial in a Ilmu Keolahragaan Universitas
Dutch nursing home. Journal of Negeri Yogyakarta. 2008.
Tissue Viability (2011) 20, 30-34. Rajamohan T. & Nevin K.G. Effect of
Lucida et al. Pengaruh Virgin Coconut Topical Application of Virgin
Oil (VCO) di dalam basis krim Coconut Oil on Skin Components
terhadap penetrasi zat aktif. and Antioxidant Status during
2008. http://farmasi.unand. Dermal Wound Healing in Young
ac.id/pub/Publikasi%20Sukma.pd Rats. Department of Bioche-
f mistry, University of Kerala,
Lucida et al. Uji daya peningkat Thiruvananthapuram. India. Skin
penetrasi Virgin Coconut Oil Pharmacol Physiol 2010; 23:
(VCO) dalam basis krim. Jurnal 290297
Sains & Teknologi Farmasi. Reddy, Madhuri., dkk. Preventing
2008: Vol 13 No.1. Diakses dari Pressure Ulcer : A Systemic
http://ffarmasi.unand.ac.id/pub/Pu Review. JAMA 2008; 296(8);
blikasi%20Sukma.pdf 974-984 (doi:10.1001. Jama.296.
Mallah Zeinab, et al. The 8.974). Retrieved from
Effectiveness of a Pressure Ulcer http://jama. amassn.org/cgi/
Intervention Program on the reprint/296/8/974. On March, 23,
Prevalence of Hospital Acquired 2015.
Pressure Ulcers: Controlled RNAO. (2005). Risk assessment &
Before and After Study. Applied prevention of pressure ulcers,
Nursing Research xxx (2014) RNAO. Retrieved from
xxxxxx. Published by Elsevier www.rnao.org/Storage/12/638_B
Inc. PG_Pressure_Ulcers_v2.pdf. On
NPUAP-EPUAP (National Pressure March, 23, 2015.
Ulcer Advisory Panel-European Said, Sunandar, dkk. Faktor yang
Pressure Ulcer Advisiory Panel). Memperngaruhi Terjadinya
Quick reference guide Dekubitus Pada Pasien yang
Washington DC. 2009. Dirawat Di Ruang ICU RS
Labuang Baji Makassar. Jurnal
Ostomy Wound Manage. The usefull Ilmiah Kesehatan Diagnosis
ness of topical application of volume 2 Nomor 1 ISSN: 2302-
essential fatty acids (EFA) to 1721. 2013.
prevent pressure ulcers. Ostomy Santos VLCG, Sellmer D, Massulo
Wound Manage. 1997. Retrieved MME. Inter rater reliability of
from Pressure Ulcer Scale for Healing
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm (PUSH) in patients with chronic
ed/9233238. On March, 23, 2015 leg ulcers. Rev Latino-am

41
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No. 1 , Nopember 2015, hal. 1 - 71

Enfermage. 2007. maio-junho; Journal of Nursing Educational


15(3):391-6. and Practice Vol.3 No. 11. 2013.
Setiaji, B dan Surip Prayugo. Mem-
buat VCO Berkualitas Tinggi, Thomas DR, Rodeheaver GT,
Penebar Swadana, Jakarta. 2006 Bartolucci AA et al. Pressure
Setiyawan. Hubungan Tingkat Penge- ulcer scale for healing: derivation
tahuan, Sikap dengan Perilaku and validation of the PUSH tool.
Perawat dalm Upaya Pence- The PUSH Task Force.Adv
gahan Dekubitus di Rumah Sakit Wound Care 1997; 10(5):96-101.
Cakra Husada Klaten. 2008. Thomas, D. Prevention and treatment
Retrieved from http://etd.eprints. ofpressure ulcers: What works?
ums.ac.id/908/1/j220060012.pdf. What doesnt?. Cleveland Clinic
On March 23, 2015. Journal of Medicine. 2001. 68 (8)
Simanjuntak, M.Carolina, dkk. : 705-720. Retrieves from
Pengaruh Posisi dan Massage www.lceras.net/publicaciones/T
Kulit Pada Pasien Stroke homas801.pdf. On March, 23,
Terhadap Terjadinya Luka 2015.
Dekubitus Di Zaal F RSU HKBP Utomo Wasisto, dkk. Efektifitas
Balige. Jurnal Keperawatan Nigella Sativa Oil Untuk Men-
HKBP Balige vol.1 No.2. 2013: cegah TerjadinyaUlkus Dekubitus
117-125. Pada Pasien Tirah Baring Lama.
Siswono. Manfaat minyak kelapa Jurnal Ners Indonesia Vol. 2, No.
murni (VCO) untuk kesehatan. 2. 2012.
2006. Diakses dari http://www. Vollman, K.M. Inactivity to Pro-
republika.co.id gressive Mobility. Critical care
Spilsbury, K., dkk. Pressure Ulcers Nurse. 2010: 30 (2): S3-5. AACN.
and Their Treatment And effects Walburga B. Maria. Perbandingan
On Quality Of Life : Hospital efektifitas skala braden dan
Inpatient Perspectives. Journal of norton dalam memprediksi risiko
advanced nursing volume 57. dekubitus di ruang ICU RSUD
2010: number; 5 page 494-504. Tugu Rejo Semarang. Tesis
Retrieved from http://www. Universitas Diponegoro
ebscohost.com/uph.edu on Semarang. 2014
March 23, 2015. Widasari S. Gitarja. Student Hand
book Perawatan Luka CWCCA.
Sunaryanti, Betty. Pencegahan Wocare: Bogor. 2014.
Dekubitus Dengan Pendidikan Yasa, I.D.P.G.P. Analisis Praktek
Kesehatan Reposisi dan Minyak Residensi Keperawatan Medikal
Kelapa. Jurnal Profesi volume 12/ Bedah Pada Kasus Sistem
September 2014- Februari 2015. Neurologi Di RSUPN Dr. Cipto
Suriadi, dkk. Risk factors in the Mangunkusumo Jakarta. Jakarta:
development of pressure ulcers FIK-UI. 2010. Laporan tidak
in an intensive care unit in dipublikasikan.
pontianak, indonesia. Interna Zakiyyah, Syifa. Pengaruh mobilisasi
tional wound journal. 2007: 4: progresif level 1 terhadap risiko
208-215. dekubitus dan perubahan satu-
Tayyib, N., P. Lewis, and F.Coyer. rasi oksigen pada pasien kritis
Pressure ulcer in the adult terpasang ventilator di ruang ICU
intensive care unit : a Literature RSUD Moewardi Surakarta.
Riview of Patient Risk Factors Tesis Universitas Diponegoro
and Risk Assesment Scales. Semarang. 2014.

42

You might also like