You are on page 1of 9

Aplikasi Kebijakan Untuk ABSTRAK

Mengatasi Permasalahan Masalah tata ruang di Jatinangor


semakin kompleks seiiring
Tata Ruang di Kecamatan berkembangnya zaman dan
Jatinangor Kabupaten kebutuhan manusia akan tempat
tinggal. Saat ini masalah tersebut
Sumedang sudah berdampak pada masalah
banjir yang kerap muncul setiap
musim hujan. Untuk mengatasi
masalah tersebut pemerintah melalui
BAPPEDA Kab. Sumedang membuat
suatu rencana program yaitu CAP -
RPP (Community Action Plan
Rencana Perumahan dan
Permukiman). Dalam program ini
Oleh: terdapat pelibatan masyarakat untuk
menyelesaikan masalah tata ruang
EDDY SETIAWAN
di Jatinangor sebagai tenaga
NPM. 170310110037 pendamping penggerak masyarakat
lainnya guna memahami bagaimana
rencana tata letak bangunan
diterapkan dalam membangun
perumahan. Melalui artikel ini
penulis akan mengkaji program
tersebut melalui konsep kebijakan
sosial dan pembangunan sosial
UNIVERSITAS PADJADJARAN dimana penulis melihat adanya
kontribusi konsep tersebut dilihat
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN dari program tersebut yang memiliki
tujuan untuk menyelesaikan masalah
ILMU POLITIK
sosial dan adanya pelibatan
JURUSAN ILMU masyarakat yang menurut konsep
kesejahteraan sosial dapat ditinjau
KESEJAHTERAAN SOSIAL dari perspektif pembangunan sosial.
JATINANGOR Kata Kunci : Tata ruang,
2014 Pembangunan sosial, kebijakan
sosial
PENDAHULUAN oleh sivitas akademika tetapi juga
karena perpindahan pelaku kegiatan
Jatinangor dahulu merupakan
perdagangan dan jasa untuk
salah satu kawasan yang berada di
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
Kecamatan Cikeruh Kabupaten
yang diperlukan oleh mahasiswa.
Sumedang. Penetapan Jatinagor
Perubahan fisik di Jatinangor
sebagai kota pendidikan tinggi
terjadi antara tahun 1970 sampai
direncanakan sejak tahun 1980 an
dengan awal tahun 1980-an.
sesuai dengan konsep
Sebagian besar perubahan fisik
pengembangan wilayah
tersebut terjadi karena adanya
pembangunan (PWP) Bandung Raya.
perluasan kegiatan perdagangan,
Setelah Jatinangor ditetapkan
pemerintahan dan industri. Dan
sebagai kawasan pendidikan tinggi
semakin cepat berkembang dengan
berdasarkan Surat Keputusan
dibangunnya 4 (empat) Perguruan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Tinggi di kawasan tersebut yaitu :
Jawa Barat Nomor : 583/SK-
IKOPIN, UNPAD, STPDN dan
PIK/1989 nama Jatinangor kemudian
UNWIM, masing-masing pada tahun
ditetapkan sebagai kecamatan yang
1979, 1980, 1981 dan tahun 1986.
sebelumnya bernama Kecamatan
Kawasan Jatinangor saat ini telah
Cikeruh melaui Peraturan Daerah
menjadi kota kecil yang terus akan
Kabupaten Sumedang Nomor 51
mengalami perkembangan sejalan
Tahun 2000 tentang Pembentukan
dengan fungsinya sebagai lokasi
Kecamatan serta Keputusan Bupati
pendidikan.
Sumedang Nomor 6 Tahun 2001
Perkembangan Kawasan
tentang Penetapan Desa dan
Jatinangor pada saat ini semakin
Kelurahan dalam Wilayah Kecamatan
tidak terarah, pola pergerakan,
di Kabupaten Sumedang.
transportasi dan kegiatan menjadi
Penetapan fungsi Jatinangor
lebih hidup dan aktif. Jalan menjadi
sebagai kawasan pendidikan tinggi
macet. Lahan beralih fungsi dari
secara langsung berdampak pada
peranian/persawahan menjadi
perubahan berbagai aspek
permukiman yang tumbuh secara
kehidupan masyarakat. Perubahan
yang terjadi tidak hanya disebabkan
cepat, tidak terkendali bahkan tidak pernah terjadi dan merusak satu
teratur. kos-kostan. Selain itu banjir juga
Kondisi lingkungan Jatinangor mengakibatkan kemacetan panjang
pada saat ini mengalami degradasi di sepanjang jalan raya Jatinangor.
akibat pembangunan yang tidak Fenomena ini jika dibiarkan tentu
terencana dengan baik, salah akan merugikan banyak orang
satunya adalah tata ruang. Hal ini termasuk mahasiswa. Untuk itu perlu
dapat dilihat dari pembangunan adanya suatu kebijakan sosial
rumah/gedung yang tidak teratur, khusus mengatur masalah tata letak
perumahan yang padat, bangunan di Jatinangor agar
ketidakteraturan tempat kos, kumuh, masalah sosial seperti banjir dan
jalanan sempit dan rawan macet, kemacetan dapat teratasi.
penumpukan sampah yang sampai Salah satu program untuk
saat ini belum ada penyelesaiannya. mengatasi masalah tata ruang di
Pembukaan lahan yang tidak Kabupaten Sumedang yang
terkendali dengan dalih diterapkan juga di Kecamatan
pembangunan mengakibatkan Jatinangor adalah program
Jatinangor menjadi tidak nyaman, Pendampingan Comunity Action
rawan banjir, longsor serta udara Plan-Rencana Perumahan Dan
terasa panas. Pada musim kemarau, Permukiman (CAP-RPP). Program ini
Jatinangor mengalami kesulitan air muncul atas dasar pemenuhan
karena hutan sebagai wilayah kebutuhan akan rumah dan kawasan
konservasi telah rusak. permukiman layak yang semakin
Masalah tata ruang bangunan sulit terpenuhi, karena berbagai
secara tidak langsung dapat keterbatasan dan hambatan
berpengaruh pada timbulnya diantaranya; masih belum
masalah-masalah sosial seperti terlembaganya sistem
banjir. Setiap hujan besar yang penyelenggaraan perumahan dan
mengguyur Jatinangor, beberapa kawasan permukiman yang
kawasan seperti di Desa Cikeruh responsive dengan perkembangan
selalu tergenang air. Bahkan pada kebutuhan serta layak dari segi
bulan Maret 2014 banjir bandang penataan sanitasi lingkungan dan
ruang terbuka hijau, lalu tidak mampu menyusun CAP - RPP
seimbangnya antara tingginya (Community Action Plan Rencana
kebutuhan akan perumahan dan Perumahan dan Permukiman) yang
kawasan permukiman yang layak secara konsisten dapat dijadikan
dan terjangkau dengan kemampuan bahan acuan untuk meningkatkan
sebagian besar masyarakat di taraf kehidupannya.
Kabupaten Sumedang dan dengan Sehingga diharapkan dengan
terbatasnya peran pemerintah dalam adanya program CAP-RPP ini
pelaksanaan pembangunan masyarakat mampu menyusun suatu
perumahan dan permukiman (hanya rencana tindak lanjut di tingkat
sebagai fasilitator). komunitas untuk perumahan dan
Maka sudah saatnya peran kawasan permukimannya (CAP
masyarakat didorong, supaya lebih RPP), yang secara konsisten dapat
mandiri dan menjadi pelaku utama dijadikan bahan acuan untuk
dalam pembangunan perumahan meningkatkan taraf kehidupannya.
dan pemukiman yang akan/sudah Sedangkan keluaran dari progam ini
mereka tempati agar layak dari segi salah satunya adalah terbentuknya
sanitasi serta lingkungannya. tenaga pendamping/penggerak
Masyarakat belum siap untuk masyarakat (TPM) sebagai tenaga
berperan dalam penyelenggaraan penggerak masyarakat sekaligus
pembangunan di bidang perumahan sebagai kader yang akan
dan permukiman (belum menjembatani antara masyarakat
terinformasikan, belum memahami, dan pemerintah.
dan belum bisa menggali dan Dalam aplikasinya kebijakan ini
mengenali potensi ataupun merupakan salah satu bentuk
permasalahan lingkungan tempat kebijakan sosial dimana peran
tinggalnya) maka dalam hal ini pekerja sosial dapat diterapkan dan
pemerintah Kabupaten Sumedang konsep keilmuan kesejahteraan
memberdayakan sekaligus melatih sosial juga dapat menjadi referensi
masyarakat untuk jadi tenaga dalam menelaah kebijakan ini.
pendamping yang nantinya akan
membantu masyarakat disekitarnya
ISI perumahan dan kawasan
Maksud kegiatan CAP-RPP permukiman di Kabupaten
adalah mempercepat tertatanya Sumedang dalam mewujudkan
perumahan dan kawasan suatu skenario pembangunan
permukiman yang memenuhi dan penataan perumahan dan
standar (rumah layak huni dalam kawasan permukiman yang
lingkungan sehat, tertata dan disusun secara partisipatif
terencana), melalui upaya menggali potensi dan identitas
pembangunan dan peningkatan kawasan.
kualitas perumahan dan kawasan Keluaran kegiatan CAP-RPP
permukiman yang berbasis pada adalah :
keswadayaan masyarakat. 1. Terbentuknya tenaga
Tujuannya : pendamping/penggerak
1. Membantu masyarakat agar masyarakat (TPM) sebagai
mampu mengenali dan menggali tenaga penggerak masyarakat
potensi dan permasalahan sekaligus sebagai kader yang
perumahan dan kawasan akan menjembatani antara
permukiman serta lingkungan masyarakat dan pemerintah.
tempat tinggalnya dan mampu 2. Skenario Penataan perumahan
mencari upaya pemecahannya. dan kawasan permukiman
2. Membantu masyarakat agar dalam bentuk CAP-RPP, yang
mampu menyusun suatu berisikan :
rencana tindak di tingkat a. Konsep Pembangunan dan
komunitas untuk perumahan Penataan Lingkungan.
dan kawasan permukimannya b. Matriks Program Lima
(CAP RPP), yang secara Tahunan.
konsisten dapat dijadikan bahan 3. Dokumen Perencanaan
acuan untuk meningkatkan taraf Pembangunan dan Penataan
kehidupannya. perumahan dan Kawasan
3. Menyediakan pedoman bagi permukiman yang disusun
para pelaku pelaksana mencakup :
pembangunan bidang
a. Gambar Arahan Teknis, manifested not only in poverty,
deprivation, low health status
untuk keperluan
and inadequate housing but in
pelaksanaan pembangunan the exclusion of sections of the
population from full
prasarana dan sarana
participation in development.
lingkungan tahun pertama (Midgley 1995: 4&5)
serta proyeksi untuk lima
Berdasarkan penjelasan diatas,
tahun yang akan datang.
Midgley berpendapat bahwa
b. Dokumen Rencana
distorted development adalah suatu
Anggaran Biaya untuk
kondisi masyarakat dimana terdapat
tahun pertama, serta
pembangunan ekonomi yang tidak
proyeksi untuk lima tahun
disertai dengan pembangunan di
yang akan datang.
bidang sosial yang memadai.
Distorted development tidak hanya
Terbentuknya tenaga
terwujud dalam bentuk kemiskinan,
pendamping/penggerak masyarakat
buruknya kondisi kesehatan
dalam konteks keilmuan dapat
masyarakat dan perumahan yang
disebut dengan pembangunan
tidak memadai, tetapi distorted
sosial. Pembangunan secara umum
development juga dapat dilihat dari
dapat dikatakan merupakan suatu
tingkat partisipasi masyarakat
upaya perubahan untuk menuju
didalam pembangunan yang rendah.
keadaan yang lebih baik. Tujuan
Proses pembangunan sudah
pembangunan bukan hanya sekedar
seharusnya menekankan pentingnya
peningkatan ekonomi masyarakat,
peningkatan kapasitas perorangan
seperti yang dikatakan Midgley
dan institusional masyarakat yang
dalam buku Social Development
menjadi sasaran. Sedangkan yang
The Developmental Perspective In
menjadi permasalahan utama dalam
Social Welfare mengenai distorted
distorted development adalah
development :
ketidak mampuan dalam
Distorted development exists
in societies where economic menyeimbangkan antara
development has not been
pembangunan ekonomi dengan
accompanied by a concomitant
level of social develompent. pembangunan di bidang sosial. Dan
Distorted development is
untuk mengatasi permasalahan yang mengintegrasikan tujuan
pembangunan ini menurut Midgley, ekonomi dan sosial.
dibutuhkan satu perspektif baru Program CAP - RPP
yaitu pembangunan sosial. (Community Action Plan Rencana
As was noted earlier, social Perumahan dan Permukiman) ini
development is an approach to
merupakan salah satu bentuk
promoting peoples welfare
that is well suited not only to kebijakan sosial yang diterapkan
enhancing the quality of life for
oleh pemerintah Kabupaten
all citizens but to responding to
the problems of distorted Sumedang dalam rangka mengatur
development. The conditions
tata ruang mereka. Program ini
of concomitant prosperity and
deprivation that characterize melibatkan peran aktif masyarakat
so many countries today can
sebagai tenaga pendamping yang
best be remedied through an
approach that integrates nantinya diharapkan dapat
economic and social
membantu dan bekerja sama
objectives. (Midgley 1995: 7)
dengan pemerintah. Masyarakat
Dalam buku yang sama, Midgley yang diharapkan terlibat dalam
mengungkapkan bahwa program ini adalah masyarakat yang
pembangunan sosial adalah sebuah dapat menggerakkan ataupun
pendekatan baru untuk mempengaruhi warga lainnya.
mempromosikan kesejahteraan Dalam buku Social Policy In
rakyat. Pendekatan ini tidak hanya The Post-Welfare State kebijakan
tepat untuk meningkatkan kualitas sosial memiliki pengertian :
hidup masyarakat tetapi tepat juga Social policy, in its essence, is
concerned with the regulation
untuk menghadapi masalah-masalah
of social relationships for the
yang timbul akibat distorted purpose of affirming certain
values and interests through
development.
the implementation of
Kondisi banyak negara saat appropriate means designed
to achieve corresponding
ini yang mengalami masalah
ends. It has been defined as
kemakmuran dan kemiskinan dapat the regulation oh intra-
societal relations and the
diperbaiki melalui pendekatan
shaping of the quality of life.
pembangunan sosial. Karena (Gil 1976) (Adam Zamrozik
2001: 38)
pendekatan ini adalah pendekatan
Berdasarkan pengertian diatas, Kesimpulan
kebijakan sosial merujuk pada
Program CAP - RPP (Community
bentuk keprihatinan terhadap
Action Plan Rencana Perumahan
permasalahan-permasalahan sosial
dan Permukiman) di Jatinangor
untuk tujuan menegaskan nilai-nilai
merupakan salah satu bentuk
dan kepentingan tertentu melalui
aplikasi konsep pembangunan sosial
penerapan cara yang tepat untuk
dan kebijakan sosial dimana ada
mencapai tujuan yang sesuai yang
peran peningkatan kapasitas individu
telah ditetapkan sebagai regulasi
dalam konteks pembangunan.
hubungan intra masyarakat dan
Pembekalan terhadap masyarakat
pembentukan kualitas hidup.
mengenai konsep tata ruang
Berkaitan dengan topik yang
diharapkan dapat mengatasi
akan peneliti lakukan, Program CAP -
masalah tata ruang di Jatinangor.
RPP (Community Action Plan
Dan dengan adanya program ini
Rencana Perumahan dan
membuktikan kepada kita bahwa
Permukiman) di Jatinangor
saat ini peran pekerja sosial sangat
merupakan salah satu bentuk
dibutuhkan dalam penyusunan
keprihatinan terhadap kondisi tata
maupun pelaksanaan pembangunan
ruang dan bangunan di Jatinangor.
dan kebijakan sosial. Sebagai bentuk
Kondisi tata ruang dan lingkungan di
rekomendasi terhadap program ini
Jatinangor saat ini juga berdampak
adalah perlu adanya pengawasan
pada timbulnya permasalahan lain
secara formal karena tenaga
yaitu banjir. Maka dari itu kebijakan
pendamping yang dipilih adalah
CAP-RPP muncul sebagai solusi yang
masyarakat lokal agar proses
tujuannya telah ditetapkan untuk
pendampingan tetap berada pada
peningkatan kualitas hidup
jalurnya sehingga program ini dapat
masyarakat Jatinangor yang
berjalan sesuai tujuannya.
terbebas dari masalah tata ruang.
Daftar Pustaka

Midgley, J. (1995). Social


Development - The Developmental
Perspective In Social Welfare.
London: SAGE Publication Inc.

Zamrozik, A. (2009). Social Policy In


The Post-Welfare State. australia.

Bapeda Kabupaten Sumedang.


(2009). Laporan Akhir Studi
Kelayakan Kawasan Jatinangor
Sebagai Kawasan Perkotaan,
Sumedang

You might also like