Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Biologi Golongan Darah
Laporan Praktikum Biologi Golongan Darah
Biologi Dasar
Golongan Darah Pada Manusia
Oleh:
Putri Dwi Suryanti
130210101036
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2013
1. JUDUL : Golongan Darah Pada Manusia
2. TUJUAN :
Mahasiswa mampu menjelaskan penggolongan darah pada manusia
3. DASAR TEORI:
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi ataupun
manusia yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil
metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya.
Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya sistem
transportasi dengan darah.Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi
manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak
kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup
seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan
darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh
kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5
liter (Mustahib, 2012).
Darah mempunyai fungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh, mengangkut karbondioksioda dari jaringan tubuh ke paru-paru,
mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa makanan
dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat ekskresi, mengangkut hormon dari
kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke
seluruh tubuh, menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang
dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif,
menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibodi
(Winotasara,1993).
Bagian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum
merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan
cara memutar darah dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan
mengandung zat antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein
asing yang masuk ke dalam tubuh. Protein asing yang masuk ke dalam tubuh
disebut antigen.
Berdasarkan cara kerjanya, antibodi dalam plasma darah dapat dibedakan sebagai
berikut.
1) Aglutinin : menggumpalkan antigen.
2) Presipitin : mengendapkan antigen.
3) Antitoksin : menetralkan racun.
4) Lisin : menguraikan antigen.
Antigen yang terdapat dalam sel darah dikenal dengan nama aglutinogen,
sedangkan antibodi terdapat di dalam plasma darah dinamakan aglutinin.
Aglutinogen membuat sel-sel darah peka terhadap aglutinasi (penggumpalan).
Adanya aglutinogen dan aglutinin di dalam darah ini pertama kali ditemukan oleh
Karl Landsteiner (18681943) dan Donath.
Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel
ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam
kehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam sistem ABO. Pada
tahun 1900 dan 1901 Landstainer menemukan bahwa penggumpalan darah
(Aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit seseorang dicampur dengan
serum darah orang lain. Pada orang lain lagi, campuran tersebut tidak
mengakibatkan penggumpalan darah. Berdasarkan hal tersebut Landstainer
membagi golongan darah manusia menjadi 4 golongan, yaitu: A, B, AB, dan O.
Dalam hal ini di dalam eritrosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan
dalam serumnya terkandung zat anti yang disebut sebagai antibodi atau aglutinin.
Dikenal 2 macam antigen yaitu dan , sedangkan zat antinya dibedakan sebagai
anti A dan anti B. Antigen dan antibodi yang dikandung oleh darah seseorang
dengan golongan darah tertentu adalah sebagai berikut,
Golongan Antigen Zat anti
A B
B A
AB - A+B
O A+B -
Bila antigen bertemu dengan anti A dalam darah seseorang maka akan
terjadi penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan hal
ini golongan darah penting sekali untuk diperhatikan, terutama dalam transfusi
darah. Untuk menghindari jangan sampai terjadi penggumpalan, maka sebelum
dilakukan transfusi darah, baik darah si pemberi (donor) maupun si penerima
(resipien) harus diperiksa atau diketahui terlebih dahulu golongan darahnya
(Kimball, 1990).
Di dalam sumsum tulang terdapat banyak sel pluripoten hemopoietik stem
yang dapat membentuk berbagai jenis sel darah. Sel-sel ini akan terus-menerus
direproduksikan selama hidup manusia, walaupun jumlahnya akan semakin
berkurang sesuai dengan bertambahnya usia. Sesungguhnya masih ada stem sel
yang lain yang bersifat unipoten yang hanya mampu membentuk satu jenis sel
misalnya sel darah merah atau sel-sel darah putih. Tetapi, sel-sel stem unipoten ini
ciri-cirinya tidak mudah dikenali dari bentuknya (Guyton, 1995 : 53-54).
Sistem penggolongan darah pada manusia ada 3 macam yaitu MN, sistem
ABO dan sistem rhesus (Rh). Ketiga golongan darah tersebut didasarkan atas
adanya antigen (aglutinogen) tertentu dalam sel darah merahnya dan suatu zat anti
yang dikenal sebagai aglutinin. Hanya saja paling penting dari dua jenis
penggolongan darah ada dua jenis yaitu penggolongan ABO dan rhesus (Kimball,
1994: 515).
a. Sistem A B O
Pada tahun 1901, Dr. Karl Landsteiner dan Donath menemukan penyebab
plasma darah seseorang mampu menggumpalkan eritrosit orang lain. Landsteiner
menemukan senyawa dalam eritrosit dan memberi nama aglutinogen A dan B.
Eritrosit seseorang ada yang mengandung aglutinogen A, ada yang mengandung
aglutinogen B, atau mengandung keduanya, bahkan ada yang tidak memiliki
kedua aglutinogen tersebut.
Kekeliruan pada tranfusi darah menimbulkan akibat fatal karena di dalam
plasmadarah resipien yaitu orang yang menerima transfusi darah, terbentuk
aglutinin. Aglutinin adalah zat antibodi yang akan menggumpalkan antimorgen
donor (pemberi), dan pada akhirnya gumpalan itu akan menyumbat pembuluh
darah yang berakibat fatal. Atas dasar ini, Landsteiner membagi darah manusia
menjadi empat golongan, yaitu:
1) Golongan A memiliki aglutinogen A dan aglutinin .
2) Golongan B memiliki aglutinogen B dan aglutinin .
3) Golongan AB memiliki aglutinogen AB, tidak memiliki agglutinin dan .
4) Golongan O tidak memiliki aglutinogen, memiliki aglutinin dan
(http://www.hikmat.web.id).
b. Sistem MN
Sistem golongan darah MN. Pada tahun 1972, K. Landsteiner dan P.
Levine telah menemukan golongan darah MN karena pada sel darah merah
(eritrosit) manusia ditemukan atigen M dan antigen N. Sistem golongan darah ini
terdiri dari 3 jenis yaitu:
a. Golongan M, mengandung antigen M
b. Golongan N, mengandung antigen N
c. Golongan MN, mengandung antigen M dan antigen N (Waluyo, 2006: 180).
c. Sistem Rhesus
Sistem penggolongan darah yang lain adalah berdasarkan faktor Rhesus.
Sistem rhesus ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada tahun 1940 dengan
menyuntikkan darah kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci, ternyata darah kera
tersebut digumpalkan oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah kelinci.
Aglutinin yang berasal dari kelinci itu juga menggumpalkan darah manusia
walaupun tidak pada semua orang.
Orang yang darahnya dapat digumpalkan oleh aglutinin dari kelinci
dikelompokkan sebagai golongan Rhesus positif (Rh+), sedangkan yang darahnya
tidak dapat digumpalkan oleh aglutinin kelinci tadi dikelompokkan ke dalam
Rhesus negatif (Rh). Secara singkat dapat diterangkan:
Golongan darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada
plasmanya tidak dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus.
Golongan darah Rh , dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada
plasmanya dapat dibentuk antibodi terhadap antigen Rhesus.
Golongan darah Rhesus negatif banyak dimiliki oleh orang Eropa 85% dari
jumlah penduduk, sedangkan orang Asia terutama Indonesia golongan Rhesus
negatif hanya 0,013% (http://www.hikmat.web.id)
Di dalam darah manusia ditemukan adanya aglutinogen (antigen) yang
terdapat di dalam eritrosit dan aglutinin (antibodi) yang berada dalam plasma
darah. Penemuan golongan darah itu bermula dengan terjadinya aglutinasi
(penggumpalan darah) ketika eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah
orang lain. Akan tetapi pada orang lain, campuran iu tidak menyebabkan
penggumpalan darah. Antigen (aglutinogen) yang dibawa oleh eritrosit oran
tertentu dapat bereaksi dengan zat antibodi atau aglutinin yang dibawa serum
darah. Oleh karena itu dikenal 2 macam antigen yaitu aglutinogen (antigen) A dan
aglutinogen (antigen) B sedangkan zat aglutininnya dibedakan menjadi zat
aglutinin dan aglutinin . Ada orang yang hanya memiliki antigen A atau B saja,
tetapi ada yang memiliki antigen A dan B atau tidak memiliki antigen A dan B.
Berikut ini adalah klasifikasi penggolongan darah berdasarkan aglutinin dan
aglutinogen yang dimiliki.
a. Orang memiliki antigen A tidak memiliki anti melainkan anti dalam serum
plasma, dengan orang tersebut mempunyai golongan darah A demikian
bergolongan darah A.
b. Orang yang memiliki antigen B tidak memiliki anti dimasukkan orang tetapi
memiliki anti maka orang demikian mempunyai golongan darah
c. Orang yang memiliki antigen A dan B tetapi tidak memiliki anti dan maka
mereka bergolongan darah AB
Orang yang tidak memiliki antigen tetapi memiliki anti dan maka orang itu
digolongkan O (Susilowarno, 2007: 125).
4.2 Bahan
a. Serum A dan B
b. Alkohol 70%
c. Kapas
d. Darah segar manusia
5. Langkah Kerja
Menarik garis tengah lurus pada sisi panjang yang membagi sisi gelas
obyek menjadi dua bagian yang sama dengan menggunakan spidol.
Meneteskan serum anti A pada bagian A pada gelas obyek dan mengaduk
sampai rata dengan jarum pentul
Meletakkan setetes anti B pada darah di bagian B pada gelas obyek dan
mengaduk sampai rata dengan tusuk gigi
6. Hasil Pengamatan
Cairan warna biru : anti A
Cairan warna kuning : anti B
a) Wulan
A B
A B
A B
A B
A B
A B
A B
Sifat,kebiasaan yang di miliki manusia dari berbagai faktor semisal dari Gen /
Keturunan,dari Kebiasaan,Zodiak,dari Hari Kelahiran,Tanggal Lahir,Garis
Tangan,Nama Lengkap serta daerah asal / tanah kelahiran juga bisa memunculkan
karakter yang berbeda dan sebagainya,banyak sekali tafsiran tentang karakter
manusia yang kesemuanya di ambil dari pengalaman,pengamatan dan
survei.Pembaca yang budiman,yang akan kita bahas kali ini adalah sifat
berdasarkan GOLONGAN DARAH NYA
Golongan darah yang kita ketahui terbagi menjadi empat jenis yaitu A,B,AB dan
O.Menurut tafsiran,ternyata golongan darah memiliki karakter yang khas dan
berbeda beda sesuai dengan jenis golongan darah yang di milikinya.Timbulnya
kajian bahwa golongan darah memiliki karakter unik berdasar dari pengalaman
dan pengamatan dari golongan darah satu ke yang lainnya.Seperti yang kita
ketahui,dari empat jenis golongan darah ada satu yang sangat sulit di
temukan,yaitu orang yang bergolongan darah AB.Kebanyakan orang memiliki
golongan darah O.Untuk lebih mendalami teori karakter diatas mari kita simak
penjelasan tentang sifat berdasarkan golongan darah di bawah ini.
Makna yang terkandung dari masing masing golongan darah antara lain :
GOLONGAN DARAH A
GOLONGAN DARAH B
Orang yang memiliki golongan darah B berkarakter cerdas tetapi senang menunda
pekerjaan,pintar menyembunyikan rahasianya tetapi pandai berbohong,memiliki
rasa penasaran yang tinggi tetapi tidak terlalu menyukai pergaulan dengan banyak
orang,tidak mudah percaya dengan orang lain tetapi lemah dengan masalah
percintaan
GOLONGAN DARAH AB
http://www.mbahmijan.com/sifat-berdasarkan-golongan-darah/