Professional Documents
Culture Documents
Template IJOSH (Indonesian Version)
Template IJOSH (Indonesian Version)
DI PT. X
ABSTRACT
Elements that play an important role in the cause of occupational accidents are human behavior. Thus
reducing the occurrence of unsafe behavior is an effective way to prevent the occurrence of work
accidents. Based on the result of preminary study on the production area of PT. X, from 10 workers
observed the behavior of PPE usage there are 3 workers who do not behave safely. This study aims to
analyze safe behavior and its causes in workers production operators in prevention work accident. This
research uses cross sectional design. Data collection is obtained through measurement and observation.
Population of this research is 20 workers. The results showed workers who perform safe behavior by
50%. Safe behavior of the use of PPE by 80%, the implementation of housekeeping by 70%, and follow
the SOP of 83%. Safe behavior is caused by the knowledge of workers good enogh, the attitude of
workers to safe behavior is also quite good, as well as received training is good enough. Besides giving
rewards and punishment the company also helped motivate workers to behave safely. While the workers
do not use a respirator and does not maintain the cleanliness of the workplace. This is because the
workers' perceptions of the hazards and risks of accidents are still poor. Company is expected to conduct
evaluation and monitoring, training periodically and comprehensively and apply procedure of work
consistently.
ABSTRAK
Unsur yang memegang peran penting dalam penyebab kecelakaan kerja adalah perilaku manusia.
Sehingga mengurangi terjadinya perilaku tidak aman adalah cara efektif untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja. Dari hasil studi awal yang dilakukan di area produksi PT X dari 10 pekerja yang
diamati perilaku penggunaan APD terdapat 3 pekerja yang tidak berperilaku aman. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis perilaku aman serta penyebabnya dalam upaya pencegahan kecelakaan
kerja dengan menggunakan model perilaku ABC. Penelitian ini menggunakan rancang bangun cross
sectional. Pengambilan data diperoleh melalui pengukuran dan observasi. Populasi penelitian berjumlah
20 orang pekerja operator produksi pada PT X. Hasil penelitian menunjukkan pekerja yang melakukan
perilaku aman sebesar 50%. Perilaku aman penggunaan APD sebesar 80%, pelaksanaan housekeeping
sebesar 70%, dan mengikuti SOP sebesar 83%. Perilaku aman tersebut disebabkan oleh pengetahuan
yang dimiliki pekerja cukup baik, sikap pekerja terhadap perilaku aman juga cukup baik, serta pelatihan
yang diterima sudah cukup baik. Selain itu pemberian reward dan punishment oleh perusahaan juga turut
memotivasi pekerja untuk berperilaku aman. Sedangkan perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja
yaitu tidak menggunakan respirator dan tidak menjaga kebersihan tempat kerja.
Hal ini disebabkan karena persepsi pekerja terhadap bahaya dan risiko kecelakaan masih kurang baik.
Perusahaan diharapkan dapat melakukan evaluasi dan monitoring, pelatihan aspek K3 secara berkala
dan komprehensif serta menerapkan SOP pekerjaan secara konsisten.
HASIL
Gambar 2. Judul diletakkan di bawah gambar
Hasil berisi keluaran penelitian yang
disampaikan dalam bentuk narasi, tabel, dan atau PEMBAHASAN
gambar serta hasil uji statistik, dengan penjelasan
tanpa pembahasan. Pembahasan bukanlah penulisan ulang hasil
penelitian, melainkan harus berisi penataan
SubBab ringkas bagian penting hasil penelitian,
argumentasi yang mendukung, pembahasan
Berisi penjelasan subbab dengan terhadap hasil penelitian lain yang relevan yang
penjelasannya tanpa pembahasan. telah dipublikasikan dan kontribusi temuan untuk
pengayaan dan pengembangan ilmu dan
Sub Subbab teknologi bagi masyarakat.
Berisi penjelasan sub subbab dengan
penjelasannya tanpa pembahasan. SIMPULAN
Simpulan dan saran menjawab masalah dan
Judul tabel diletakkan di atas tabel sedangkan tujuan penelitian. Penarikan simpulan,
judul gambar ditulis di bawahnya. Masing- perampatan yang meluas, dan pencetusan teori
masing tabel dan gambar harus diberi nomor baru yang dituangkan secara mapan lebih
sesuai kemuculannya pada artikel (seperti: Tabel bermakna dibandingkan dengan simpulan
1, Gambar 1). Tabel hanya menampilkan garis dangkal.
horizontal. Tabel tidak boleh terpotong.
REFERENSI
Tabel 1. Distribusi Nilai X di PT. X
Tahun .. Daftar pustaka ditulis berdasarkan urutan
abjad menggunakan aturan Harvard Style. Nama
Umur Status Faal Paru
keluarga didahulukan dan ditulis lengkap,
(tahun) Normal Tidak Normal
n % n % sedangkan nama diri disingkat (ditulis huruf
20-29 ## Xx ## xx pertamanya saja). Bila nama keluarga tidak
30-39 ## Xx ## xx diketahui kata terakhir dari nama tersebut
dianggap sebagai nama keluarga. Daftar pustaka Buku
hanya memuat referensi yang dikutip dalam Manuaba, I.A.C., Manuaba, I.B.G.F., Manuaba,
artikel. Semua referensi yang dikutip dalam I.B.G. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri
artikel harus dimasukkan daftar pustaka. Untuk untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
menjaga konsistensi cara pengacuan, pengutipan Penerbit Buku Kedokteran EGC.
dan penulisan daftar pustaka kami sarankan untuk
menggunakan aplikasi referensi standar seperti Notoatmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Endnote, Mendeley, Zotero, RefWorks atau Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Colwiz.
Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Disertasi
Laporan Puspitasari, K. M. 2013. Pengaruh Tingkat
Departemen Kesehatan. 2013. Laporan Riset Pendidikan dan Pengalama Kerja terhadap
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Bidang Produktivitas Kerja Karyawan Bagian
Biomedis. Jakarta: Badan Litbangkes, Weaving 2 di PT. Kusumahadi Santoso
Depkes RI. Karanganyar Periode Januari-Juni Tahun
2013. Skripsi. Surakarta: Fakultas
Artikel Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Leifert, J.A., 2008. Anaemia and Cigarette Negeri Sebelas Maret.
Smoking. Germany. Department of
Haematology and Oncology, University Undang-Undang, Peraturan, Keputusan
Medical Centre, Freiburg. Menteri
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1847 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009. Tentang
9294. [Sitasi 17 Desember 2014]. Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian
Kesehatan.
TAMBAHAN :
Semua artikel ilmiah dilakukan pengecekan plagiarisme melalui software TURNITIN sebanyak 2 kali
yaitu saat pertama kali jurnal masuk dan setelah jurnal mendapat review dari reviewer. Hasil pengecekan
plagiarisme melalui software TURNITIN maksimal 30%.