Professional Documents
Culture Documents
Kata kunci: aproksimasi Pad, fungsi pembangkit momen, peluang false alarm, peluang deteksi
Abstract
Pad approximation is an approximation technique using rational functions. In some aspects, this
technique gives better results than Taylor polynomial approximation which is more familiar. In this
paper, Pad approximation is being used to approximate moment generating function of a probability
density function near the origin. Using invers of Laplace transform, the approximate density function can
be obtained and usually good enough for large x. This approximation technique is applied to compute
threshold and detection probability in radar detection performance analysis if the false alarm probability
is given.
Keywords: Pad approximation, moment generating function, false alarm probability, detection
probability
Aproksimasi Pad dan Penerapannya pada Analisis Performansi Deteksi Radar (Deni Saepudin)
92
H0 : y = c + n
H1 : y = s + c + n. f H 1 ( r | A) rCs ( )C H 0 ( ) J 0 ( r ) d
0
Misalkan fH0(r) menyatakan fungsi densitas
dari |c + n|, fH1(r) menyatakan fungsi densitas dari rJ 0 ( A)CH 0 ( ) J 0 ( r )d (9)
|s + c + n|, dan menyatakan threshold. Maka 0
peluang terjadinya false alarm Pfa dinyatakan oleh: Untuk kasus envelope sinyal target berfluktuasi
dengan fungsi densitas f(A|A0), di mana A0 adalah
Pfa f
H 0 ( r ) dr (1) mean dari selubung A, maka
Pd f
H 1 ( r ) dr (2) Peluang deteksi, baik untuk (9) maupun (10),
secara umum sulit dihitung. Karena itu, peluang
deteksi akan dihitung dengan menerapkan teknik
Dalam koordinat polar, kita dapat menuliskan sinyal
aproksimasi. Teknik aproksimasi yang akan
kompleks:
digunakan di sini adalah teknik aproksimasi Pad.
u iv rei
dengan r adalah selubung sinyal dan adalah fasa. 3. Aproksimasi Pad
Nilai-nilai r dan saling bebas dan diasumsikan
berdistribusi seragam [0, 2]. Karena itu, fungsi Misalkan h(u) adalah fungsi dengan deret
densitas bivariatnya: pangkat di sekitar u = 0, dapat dituliskan sebagai:
f r , (r , ) f (r ) h(u ) cnu n (11)
fu,v(u,v) = fu,v(r cos , r sin ) r
r 2r n0
Fungsi karakteristik dari fungsi densitas bivariat di Aproksimasi Pad dari fungsi h(u) dengan orde
atas adalah: [L/M] adalah suatu fungsi rasional:
L
a u
n
e
i ( t1u t 2 v )
C (t1 , t 2 ) (3) L M
n
f u ,v (u , v)dudv
c u
(12)
P[ L / M ] (u ) n 0
M
n
n
o u L M 1
Jika ditranformasi ke koordinat polar, dengan: b u n
n n 0
t1 = cos t2 = sin n 0
untuk u di sekitar 0. Tanpa mengurangi keumuman,
u = r cos v = r sin
biasanya dipilih b0 = 1. Nilai-nilai a0, a1, . . ., aL dan
maka:
2 fr (r )
b1, b2, . . ., bM dapat diperoleh dari persamaan (12)
ir cos( ) rddr
C ( , ) e 2r
f r ( r ) J 0 ( r )dr dengan cara menyamakan koefisien dari pangkat u
0 0 0 yang sama:
(4) L
M
L M
n 0
anu n 1 bnu n cnu n
n 1 n 0
dengan J0() menyatakan fungsi Bessel orde nol.
Karena fungsi karakteristik di atas tidak bergantung Dengan cara ini diperoleh:
pada , maka dapat dituliskan sebagai:
M
b c
n 0
n Ln j cL j , 1 j M (13)
maka: aj cj b c
i 1
i j i ,0 jL (15)
Khusus untuk fungsi-fungsi Stieltjes, yaitu Dari ekspansi Taylor di sekitar u = 0 diperoleh:
fungsi-fungsi yang dapat dituliskan dalam bentuk h(u ) 1 3u 13
2
u2 73
6
u 3 167
8
u4 4051
120
u5
d ( z ) u6 u7 u o(u 9 )
S (u )
37633 43817 4596553 8
720 560 40320
1 zu
0 sehingga polinom Taylor orde 8 untuk fungsi h(u)
dengan (z) adalah fungsi yang terbatas dan tak adalah:
turun, aproksimasi Pad diagonal P[M/M](u) dan P8 (u ) 1 3u 13 u 2 73 u 3 167 u 4 4051 u5
subdiagonal P[M1/M](u) akan konvergen untuk
2 6 8 120
1 1137 u 1918
1333 u 2 1
P[3 / 4] (u ) 685 143850
1 3192
685
u 39197
4795
u 2 460412
71925
u 3 191800
362331 u 4
singularitas, karena polinom tidak mempunyai Bila diterapkan invers transformasi Laplace, maka
singularitas. diperoleh aproksimasi Pad untuk fungsi densitas:
f ( x) L1P[ M 1 / M ] (u) f [ M 1 / M ] ( x)
Contoh 1. Misalkan:
Misalkan ingin diaproksimasikan fungsi: M
k
P[ M 1 / M ] (u )
e ( u / 1 u ) k 1 u k
h(u )
(1 u ) 2 maka secara eksplisit dapat dituliskan:
Aproksimasi Pad dan Penerapannya pada Analisis Performansi Deteksi Radar (Deni Saepudin)
94
M
69 69 N
rJ 0 ( r )
k i
44 44
f [1/ 2] ( x) 692 e x 1079
x x
d
134 134
cos 69 4623 134 e sin 69 x
0 k 1 i 1 ( 2 k2 )( 2 i2 )
Bila diplot, diperoleh grafiknya pada Gambar 3.
Sehingga peluang deteksinya dapat dihitung sebagai:
M N
k iJ1 ( )
Pd 1 d
0 k 1 i 1 ( 2
k2 )( 2 i2 )
Contoh 3.
Misalkan c = 0, n = x + i y derau Gaussian kompleks
dengan variansi 2 dan s sinyal target dengan
selubung konstan sebesar A, maka:
x2 y2
1
f x , y ( x, y ) e 2 2
2 2
atau
r02
r0
j 1
dan
M
f c ( r ) k e k r
k 1
Contoh 4. M N
k
r
j
Misalkan n = 0 (tanpa derau), dan selubung clutter J 0 ( r ) d
berdistribusi K dengan fungsi densitas: 0 k 1 j 1 2
k2 2j
2
2b(br / 2) 1 sehingga:
f H 0 (r ) K (br )
( 1) M N
k j
Khususnya untuk fungsi ini, fungsi karakteristik Pfa f H 0 (r )dr J1 ( )d
0 k 1 j 1
2 2
2j
2
radialnya adalah: k
Aproksimasi Pad dan Penerapannya pada Analisis Performansi Deteksi Radar (Deni Saepudin)
96