Professional Documents
Culture Documents
html
Hasil yang didapat pada percobaan Pengamatan kapang kontaminan pada makanan
ialah positif. Didapatkan kapang dari jamur kapang Monilia sp. pada nasi yang memiliki
miselium dilihat dari pemeriksaan mikroskopis, bentuk spora berantai, hifa tidak bersekat dan
memiliki spora. Sedangkan pada koloni dilihat secara makroskopis berwarna jingga dan sifat
koloni padat. dan jamur kapang Rhizopus sp. pada roti. yang memiliki miselium dilihat dari
pemeriksaan mikroskopis, bentuk spora bulat, hifa tidak bersekat dan memiliki spora. Sedangkan
pada koloni dilihat secara makroskopis berwarna jingga dan sifat koloni padat.
Jamur pada roti yang paling sering ditemukan adalah jamur kapang Rhizopus sp.
pendapat ini sesuai dengan pendapat Johnson (1993) Rhizopus sering disebut kapang roti karena
sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini juga tumbuh pada
sayuran, dan buah-buahan. Spesies rhizopus yang umum ditemukan pada roti yaitu rhizopus
stoloniferdan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan sebagian Rhizopus digunakan untuk
beberapa makanan fermentasi tradisional seperti, Rhizopus oligosporus dan Rhzopus orizaeyang
Menurut Sir (1998) Monilia sp. adalah genus jamur dari ordo hypomycetes, filum
askomycota. Sekarang nma genus monilia tidak dipakai lagi dan diganti dengan candida.
Candida sp. Tergolong jamur tidak sempurna, karena tidak memiliki siklus seksual yang jelas,
walaupun analisis genom pda spesies candida albicans memiliki pengulangan yang
mengindikasikan kemungkinan siklus seksual. Bentuk candida sp. Menyerupai khamir walau
tergolong jenis jamur benang. Antara hifa satu dengan yang lainnya tiak berikatan erat sehingga
sel gampang terlepas dan membentuk tuna. Candida sp. Jarang membentuk misellium maupun
Menurut Jawetz (2007) Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan"
Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak
Mengapa kapang sering mengkontaminasi makanan, hal ini disebabkan karena kapang
lebih tahan terhadap asam. Menurut Jawetz (1995) kapang lebih tahan asam, sehingga kapang
sering membusukkan makanan asam, seperti buah-buahan asam dan minuman asam. Kapang
seperti Bysochamys fulva, Talaromyces flavus, Neosartorya fischeri dan lain-lain telah diketahui
sebagai penyebab kebusukan minuman sari buah kaleng dan produk-produk yang mengandung
buah. Spora kapang-kapang ini ternyata mampu bertahan pada pemanasan yang digunakan untuk
mengawetkan produk tersebut. Spora kapang ini tahan terhadap pemanasan selama 1 menit pada
920C dalam kondisi asam atau pada makanan yang diasamkan. Akan tetapi untuk mencapai
konsistensi yang seperti ini, kapang tersebut memerlukan waktu untuk membentuk spora,
sehingga sanitasi sehari-hari terhadap peralatan sangat penting untuk mencegah pertumbuhan
Menurut Koswara yang melakukan penelitian pada tahun 2009 salah satu jenis jamur yang sering ditemukan dalam
roti adalah Aspergillus sp.4 Hal yang sama ditemukan pada penelitian ini, yaitu jenis jamur yang teridentifikasi adalah
Aspergillus sp. Menurut Kusuma, tepung terigu yang menjadi bahan dasar
dalam pembuatan roti tawar mengandung pati dalam jumlah yang relatif tinggi.2 Pati dapat dihidrolisis menjadi gula-
gula sederhana oleh mikroorganisme khususnya jamur karena gula-gula sederhana merupakan sumber nutrisi utama
bagi mikroorganisme.3 Hal inilah yang meyebabkan jamur dapat tumbuh pada roti tawar.
Menurut Kusuma, tepung terigu yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan roti tawar mengandung pati dalam
jumlah yang relatif tinggi.2 Pati ini dapat dihidrolisis menjadi gula sederhana oleh mikroorganisme khususnya jamur, karena gula
sederhana merupakan sumber nutrisi utama bagi mikroorganisme tersebut.3 Jamur merupakan mikro organisme utama yang
berperan penting dalam proses pembuatan dan pembusukan roti. Beberapa jenis jamur yang sering ditemukan pada
pembusukan roti adalah Rhizopus stolonifer, Penicillium sp, Mucor sp dan Geotrichum sp serta juga bisa terdapat Aspergillus sp
dan lainnya.4
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan mengenai berbagai jenis kapang yang
seringkali mengkontaminasi pada makanan. Menurut Jawetz (2007), Kapang (Inggris: mold)
merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan
makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan
anggota dari kelas Ascomycetes. Menurut Jawetz (1995), alasan bahwa kapang sering
mengkontaminasi makanan disebabkan karena kapang lebih tahan terhadap asam, sehingga
kapang sering membusukkan makanan asam, seperti buah-buahan asam dan minuman asam.
Kapang seperti Bysochamys fulva, Talaromyces flavus, Neosartorya fischeri dan lain-lain telah
diketahui sebagai penyebab kebusukan minuman sari buah kaleng dan produk-produk yang
mengandung buah. Spora kapang-kapang ini ternyata mampu bertahan pada pemanasan yang
digunakan untuk mengawetkan produk tersebut. Spora kapang ini tahan terhadap pemanasan
selama 1 menit pada 920C dalam kondisi asam atau pada makanan yang diasamkan. Akan tetapi
untuk mencapai konsistensi yang seperti ini, kapang tersebut memerlukan waktu untuk
membentuk spora, sehingga sanitasi sehari-hari terhadap peralatan sangat penting untuk
Kelompok kami mengambil sampel dari roti yang telah berjamur. Setelah dilakukan
pengamatan ternyata hasil dari roti tersebut positif mengandung jenis kapang yaitu, Rhizopus sp.
Dari hasil pengamatan didapatkan ciri dari kapang Rhizopus sp yaitu warna koloninya abu- abu,
memiliki miselium tapi tidak bersekat, tidak memiliki sekat hifa, terdapat spora yang berbentuk
bulat. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Fardiaz (1988) yang menyatakan bahwa Rhizopus sp.
sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Spesies
Rhizopus sp. yang umum ditemukan pada roti yaitu Rhizopus stolonifer dan Rhizopus nigricans.
Menurut Kusuma (2008) yang menyebabkan terdapatnya kapang pada roti yaitu, tepung terigu
yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan roti mengandung pati dalam jumlah yang relatif
tinggi. Pati ini dapat dihidrolisis menjadi gula sederhana oleh mikroorganisme khususnya jamur,
karena gula sederhana merupakan sumber nutrisi utama bagi mikroorganisme tersebut. Jamur
merupakan mikroorganisme utama yang berperan penting dalam proses pembuatan dan
pembusukan roti.
DAPUS :
Kusuma, R. 2008. Pengaruh penggunaan cengkeh (Syzygium aromaticum) dan kayu manis
(Cinnamomum) sebagai pengawet alami terhadap daya simpan roti manis (skripsi). Bogor:
Fardiaz, S. 1988. Fisiologi Fermentasi. Pusat Antar Universitas dan Lembaga Swadaya
Informasi. Bogor: Institut Peetanian Bogor.
Jawetz, E. et al. 1995. Review of Medical Microbiology. Los Altos, California: Lange Medical
Publication. Pages 227-230.
Jawetz, E. et al. 2007. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg, Ed.23,Translation
of Jawetz, Melnick, and Adelbergs Medical Microbiology, 23thEd. Alih bahasa oleh Hartanto,
H., et al. Jakarta: EGC.