You are on page 1of 19

1. Jenis pemberian oksigen dan indikasi pemberiannya.

Metode pemberian oksigen dapat dibagi menjadi dua teknik yaitu: Sistem

aliran rendah dan sistem aliran tinggi (Andarmoyo, 2012).

a. Sistem Aliran Rendah

Sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara

ruangan, menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung


pada tipe pernafasan dengan patokan volume tidal klien. Ditujukan untuk

klien yang memerlukan oksigen, namun masih mampu bernafas dengan

pola pernafasan normal, misalnya klien dengan volume tidal 500 ml

dengan kecepatan pernafasan 16-20 kali permenit. Contoh sistem aliran

rendah adalah:

1) Kanul Nasal

a) Definisi

Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan

oksigen kontinyu dengan aliran 1-6 liter permenit dengan

konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal 22-44%.

b) Indikasi (Potter & Perry, 2010 )

Diberikan pada pasien yang membutuhkan terapi oksigen

jangka pendek dengan konsentrasi rendah sampai sedang.

Gambar 2.1. Kanul nasal

2) Kateter Nasal

a) Definisi
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan

oksigen secara kontinyu dengan aliran 1-6 liter permenit

dengan konsentrasi 24-44%.

b) Indikasi (Potter & Perry, 2010 )

(1) Pasien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat


bantu nasal kanula untuk memenuhi kebutuhan oksigen
(keadaan sesak atau tidak sesak).
(2) Pasien dengan gangguan oksigenasi seperti klien dengan
asthma, PPOK, atau penyakit paru yang lain.
(3) Pada pasien yang membutuhkan terapi oksigen jangka
panjang.

Gambar 2.2. Kateter Nasal

3) Sungkup Muka Sederhana / Simple Face Mask

a) Definisi

Merupakan alat pemberian oksigen kontinyu 5-8 liter

permenit dengan konsentrasi oksigen 40-60%.

b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pasien dengan kondisi seperti nyeri dada (baik karena

serangan jantung atau penyebab lain) dan pasien

dengan sakit kepala.


Gambar 2.3. Sungkup Muka Sederhana

4) Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing

a) Definisi

Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi

tinggi yaitu 60-80% dengan aliran 8-12 liter permenit.

Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka

sederhana.

b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah.

Gambar 2.4. Rebreathing Mask

5) Sungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing

a) Definisi

Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen

mencapai 99% dengan aliran 8-12 permenit dimana

udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi.

b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi, pasien

COPD, pasien dengan status pernapasan yang tidak

stabil dan pasien yang memerlukan intubasi.


Gambar 2.5 Non Rebreathing

Mask b. Sistem Aliran Tinggi

Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan

tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan sehingga dengan teknik

ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen lebih tinggi, tepat

dan teratur. Contoh teknik aliran tinggi adalah sungkup muka

dengan ventury. Prinsip pemberian oksigen dengan alat ini

yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup

yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai oksigen

sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat

dihisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran

udara pada alat ini sekitar 4-14 liter permenit dengan

konsentrasi 30-55%.

1) Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai dengan


petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola

nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat

dikontrolserta tidak terjadi penumpukan CO2.

2) Kerugian

Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika

aliran rendah dapat mengakibatkan penumpukan CO2,

kantong oksigen bisa terlipat.


Gambar 2.6. Sungkup Muka dengan Ventury
12

pada tipe pernafasan dengan patokan volume tidal klien.

Ditujukan untuk klien yang memerlukan oksigen, namun masih

mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya

klien dengan volume tidal 500 ml dengan kecepatan pernafasan

16-20 kali permenit. Contoh sistem aliran rendah adalah:

2) Kanul Nasal

a) Definisi

Merupakan suatu alat sederhana yang dapat

memberikan oksigen kontinyu dengan aliran 1-6 liter

permenit dengan konsentrasi oksigen sama dengan

kateter nasal 22-44%.

b) Indikasi (Potter & Perry, 2010 )

Diberikan pada pasien yang membutuhkan terapi

oksigen jangka pendek dengan konsentrasi rendah

sampai sedang.

c) Kontra Indikasi (Potter & Perry, 2010 )

Fraktur dasar tengkorak kepala, trauma maksilofasial,

dan obstruksi nasal.

d) Keuntungan

Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju

pernafasan teratur, pemasangannya mudah

dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan,


13

bergerak, berbicara, lebih mudah ditolelir klien dan

lebih nyaman dibandingkan kateter nasal.

e) Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari

44%, suplai oksigen berkurang bila klien bernafas

dengan mulut, mudah lepas karena kedalamannya hanya

1 cm, dan dapat mengiritasi selaput lendir.

Gambar 2.1. Kanul nasal

3) Kateter Nasal

a) Definisi

Merupakan suatu alat sederhana yang dapat

memberikan oksigen secara kontinyu dengan aliran 1-6

liter permenit dengan konsentrasi 24-44%.

b) Indikasi (Potter & Perry, 2010 )

(1) Pasien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan


alat bantu nasal kanula untuk memenuhi kebutuhan
oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak).
(2) Pasien dengan gangguan oksigenasi seperti klien
dengan asthma, PPOK, atau penyakit paru yang lain.
14

(4) Pada pasien yang membutuhkan terapi oksigen


jangka panjang.
c) Kontra Indikasi (Potter & Perry, 2010 )

(1) Pada pasien dengan obstruksi nasal

(2) Pasien yang apneu

d) Keuntungan

Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan

dan berbicara, murah dan nyaman serta dapat juga

dipakai sebagai kateter penghisap.

e) Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari

45%, teknik memasukkan kateter nasal lebih sulit

daripada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung,

dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran

dengan lebih dari 6 liter permenit dapat menyebabkan

nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, serta

kateter mudah tersumbat.

Gambar 2.2. Kateter Nasal


15

4) Sungkup Muka Sederhana / Simple Face Mask

a) Definisi

Merupakan alat pemberian oksigen kontinyu 5-8 liter

permenit dengan konsentrasi oksigen 40-60%.

b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pasien dengan kondisi seperti nyeri dada (baik karena

serangan jantung atau penyebab lain) dan pasien

dengan sakit kepala.

c) Kontra Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan

memperburuk retensi.

d) Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari

kateter nasal atau kanula nasal, sistem humidifikasi

dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup

berlubang besar, dapat digunakan dalam pemberian

terapi aerosol.

e) Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang

dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika

aliran rendah.
16

Gambar 2.3. Sungkup Muka Sederhana

5) Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing

a) Definisi

Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi

tinggi yaitu 60-80% dengan aliran 8-12 liter permenit.

Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka

sederhana.

b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah.

c) Kontra Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan

memperburuk retensi.

d) Keuntungan

Tidak mengeringkan selaput lendir.

e) Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi rendah, jika aliran

rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2 dan

kantong oksigen bisa terlipat.


17

Gambar 2.4. Rebreathing Mask

6) Sungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing

a) Definisi

Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen

mencapai 99% dengan aliran 8-12 permenit dimana

udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi.

b) Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi, pasien

COPD, pasien dengan status pernapasan yang tidak

stabil dan pasien yang memerlukan intubasi.

c) Kontra Indikasi (Ni Luh Suciati, 2010)

Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan

memperburuk retensi.

d) Keuntungan

Konsentrasi oksigen dapat mencapai 100%, tidak

mengeringkan selaput lendir.

e) Kerugian

Kantong oksigen bisa terlipat.


18

Gambar 2.5 Non Rebreathing

Mask b. Sistem Aliran Tinggi

Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan

tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan sehingga dengan teknik

ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen lebih tinggi, tepat

dan teratur. Contoh teknik aliran tinggi adalah sungkup muka

dengan ventury. Prinsip pemberian oksigen dengan alat ini

yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup

yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai oksigen

sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat

dihisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran

udara pada alat ini sekitar 4-14 liter permenit dengan

konsentrasi 30-55%.

2) Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai dengan


petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola

nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat

dikontrolserta tidak terjadi penumpukan CO2.


19

3) Kerugian

Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika

aliran rendah dapat mengakibatkan penumpukan CO2, kantong

oksigen bisa terlipat.

Gambar 2.6. Sungkup Muka dengan Ventury

You might also like