You are on page 1of 9

PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP MELALUI

PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS PROYEK

Ramdhani Sucilestari, Kurniawan Arizona


Pendidikan Biologi UIN Mataram, Pendidikan Fisika UIN Mataram, Mataram
E-mail : ramdhaani@gmail.com (correspondence author)

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kecakapan hidup mahasiswa
melalui pembelajaran sains berbasis proyek. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pre-
eksperimen dengan desain penelitian one-group pretest-posttes design. Populasi penelitian
sejumlah 268 mahasiswa yang tersebar dalam 9 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 28
mahasiswa yang tergabung dalam 1 kelas dan diambil dengan teknik cluster random
sampling. Kecakapan hidup mahasiswa diukur dengan instrumen berupa angket dan tes yang
diberikan pada awal dan akhir pembelajaran serta lembar observasi pada saat pembelajaran
berlangsung. Ketiga instrumen yang digunakan sudah divalidasi. Data kecakapan hidup
mahasiswa dianalisis dengan uji t dan untuk mengetahui peningkatan kecakapan hidup
digunakan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan kecakapan hidup mahasiswa melalui pembelajaran sains berbasis
proyek.

Kata kunci : kecakapan hidup, pembelajaran sains, project base learning

Abstract
The purpose of this study was to determine the improvement of life skills of students through
project-based-learning (PBL) of science. Type of research used is pre-experiment with one-
group pretest-posttest design. The population of 268 students spread in 9 classes. The sample
in this research is 28 students who joined in 1 class and taken with cluster random sampling
technique. Student life skills are measured by questionnaires and tests given at the beginning
and end of the lesson and observation sheets during the lesson. The three instruments used
have been validated. Student Life Skills data were analyzed by t-test and to determine the life
skill improvement used the normalized gain (N-gain). The results show that there is an
increase in life skills of students through PBL of science learning.

Keywords: life skills, science learning, project base learning

PENDAHULUAN sistematis, sehingga sains bukan


Sains berkaitan dengan cara hanya penguasaan kumpulan
mencari tahu tentang alam secara pengetahuan yang berupa fakta,
konsep atau prinsip saja tetapi juga Gambar 1. Ruang lingkup kecakapan hidup
merupakan suatu proses penemuan. (Arizona, 2013)
Hal ini yang melandasi salah satu Keempat dimensi kecakapan
tujuan pembelajaran sains yaitu hidup secara berkelanjutan harus
mahasiswa memiliki kemampuan dimiliki oleh peserta didik sejak TK
melakukan metode ilmiah untuk hingga sekolah menengah, bahkan
menumbuhkan kemampuan berpikir, perguruan tinggi sekalipun. Namun
bersikap, dan bertindak ilmiah serta dalam prakteknya, penekanan
berkomunikasi, sebagai aspek penting pendidikan kecakapan hidup tetap
dalam menumbuhkan kecakapan hidup mempertimbangkan tingkat
(life skill) (Arizona, K., dkk. 2013). perkembangan peserta didik sesuai
Kecakapan hidup merupakan dengan jenjang pendidikan.
pengembangan diri untuk bertahan Dominasi pendidikan kecakapan
hidup, tumbuh, dan berkembang, hidup pada jenjang perguruan tinggi
memiliki kemampuan untuk ditekankan pada semua ruang
berkomunikasi dan berhubungan baik lingkup kecakapan hidup baik
secara individu, kelompok maupun kecakapan hidup umum (kecakapan
melalui sistem dalam menghadapi personal dan sosial) maupun
situasi tertentu (Depdiknas, 2003). kecakapan hidup spesifik (kecakapan
Menurut konsepnya kecakapan hidup akademik dan vokasional).
dibagi menjadi dua jenis yaitu: Implementasi pendidikan
kecakapan hidup generik dan kecakapan hidup dalam
kecakapan hidup spesifik. Kecakapan pembelajaran sains sesuai dengan
hidup generik terdiri atas kecakapan tingkat fisiologis dan psikologis
personal (personal skill) dan peserta didik. Pada pelaksanaannya,
kecakapan sosial (social skill), aspek kecakapan hidup
sementara kecakapan hidup spesifik dikembangkan atau diintegrasikan
dibagi lagi menjadi kecakapan dalam kegiatan pembelajaran yang
akademik dan kecakapan vokasional dilakukan sehingga berpengaruh
(Puskur, 2007). Konsep kecakapan terhadap metode atau model
hidup sebagaimana telah dijelaskan di pembelajaran yang digunakan.
atas dapat diilustrasikan seperti pada Menurut Mujakir (2012) untuk
Gambar 1. mempersiapkan lulusan yang
memiliki kecakapan hidup perlu
dirancang sebuah model, pendekatan
dan metode dalam pembelajaran
sains yang sesuai untuk
pengembangan kecakapan hidup.
Model pembelajaran berbasis
proyek merupakan alternatif model
pembelajaran yang dapat
mengaktifkan mahasiswa dalam mahasiswa dalam desain, pemecahan
menunjang kecakapan hidup mereka. masalah, pengambilan keputusan,
Sesuai dengan karakteristik atau kegiatan investigasi,
pembelajaran sains yaitu mempelajari memberikan peserta didik
alam semesta dan gejala-gejala alam kesempatan untuk bekerja secara
yang terjadi di dalamnya, maka dalam otonom dalam kurun waktu tertentu
prosesnya bisa dikembangkan dan berujung pada sebuah produk
pembelajaran yang tidak hanya nyata dan dipresentasikan. Dengan
berorientasi pada kompetensi kata lain, mahasiswa diberikan
akademik, tetapi juga yang dapat kebebasan untuk merencanakan
menunjang semua dimensi kecakapan aktivitas belajar, melaksanakan
hidup. proyek secara kolaboratif dan
Pembelajaran berbasis proyek akhirnya menghasilkan produk yang
merupakan investigasi mendalam dapat dipresentasikan.
tentang sebuah topik dari dunia nyata. Komponen utama pembelajaran
Proyek yang dirancang dengan baik berbasis proyek adalah mengajukan
meminta mahasiswa untuk mengatasi pertanyaan atau masalah yang
masalah nyata dan isu-isu penting yang disajikan untuk menyusun dan
terjadi dalam kehidupan sehari-hari memulai aktivitas yang menekankan
khususnya dalam proses pembelajaran. kepada sejumlah proyek sampai
Dengan demikian, proyek-proyek yang didapatkannya hasil akhir berupa
dibangun mahasiswa berdasarkan produk sebagai rangkaian aktivitas
pengamatan terhadap permasalahan komunikasi individu atau berbagai
dunia nyata di sekitar mereka yang hasil tugas yang menjawab
akan memberikan kebermaknaan bagi pertanyaan.
mereka. Pembelajaran berbasis proyek
Pada kehidupan nyata, perlu memberikan peluang kepada
disadari bahwa kecakapan personal, mahasiswa untuk mempelajari
sosial, akademik dan vokasional tidak konsep sains secara mendalam
berfungsi secara terpisah. Oleh karena sekaligus juga dapat menunjang
itu, semua ruang lingkup kecakapan kecakapan hidup mereka. Praktek
hidup yang telah dijelaskan mutlak pembelajaran berbasis proyek sangat
untuk dimiliki oleh mahasiswa. bergantung pada tingkatan jenjang
Menurut Altun dkk., (2009) pendidikan dan mata kuliah yang
pembelajaran berbasis proyek diajarkan.
mementingkan kualitas perilaku
individu dan memerlukan proses METODE PENELITIAN
belajar yang berbeda. Proyek adalah Penelitian ini dilaksanakan
tugas yang kompleks, berdasarkan mulai bulan Maret sampai Juni 2017
pertanyaan atau masalah yang di Program Studi Pendidikan Guru
menantang, yang melibatkan Madrasah Iibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Data kecakapan hidup
Islam Negeri Mataram pada mahasiswa dianalisis secara
Matakuliah Pembelajaran Sains. deskriptif dan statistik dengan uji
Penelitian ini dikategorikan sebagai beda dua rata-rata sampel
penelitian pre-eksperimen dengan berhubungan atau uji t berpasangan
desain one-group pretest-posttest (paired t-test) pada taraf signifikan (
design. Berdasarkan rancangan = 0,05). Uji ini bertujuan untuk
penelitian tersebut, prosedur melihat ada atau tidaknya perbedaan
pelaksanaan penelitian terangkum yang siginifikan antara data pretes
sebagai berikut. dengan postes (Susetyo, 2012).
Tabel 1. Prosedur pelaksanaan eksperimen Analisis statistik uji t-berpasangan
diawali dengan uji normalitas dengan
R T1 X T2
Kolomogorov-Smirnov.
Keterangan: R:random; T1 : nilai pretes T2,: nilai postes Peningkatan kecakapan hidup
Populasi penelitian sejumlah mahasiswa diperoleh dari skor N-
268 mahasiswa yang tersebar dalam 9 gain. Peningkatan kecakapan hidup
kelas. Sampel dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 kategori yaitu
adalah 28 mahasiswa yang tergabung tinggi, sedang dan rendah. Kategori
dalam 1 kelas dan diambil dengan perolehan N-gain yang digunakan
teknik cluster random sampling yaitu dalam penelitian ini adalah: g > 0,7
pengambilan sampel dengan (70%) = tinggi; 0,3 (30%) g 0,7
memperhatikan unsur kelas atau (70%) = sedang dan g < 0,3 (30%)
kelompok yang terdapat dalam = rendah.
populasi (Sugiyono, 2011). Proses penghitungan dibantu
Instrumen penelitian berupa dengan program aplikasi Microsoft
angket, lembar performance test Excel versi 2016 dan SPSS versi 18
(lembar observasi), dan tes yang sudah for Windows.
divalidasi. Data kecakapan personal
dan kecakapan sosial mahasiswa HASIL PENELITIAN DAN
diperoleh melalui pengisian angket dan PEMBAHASAN
tes pada awal dan akhir penelitian serta Hasil penelitian menunjukkan
didukung oleh lembar observasi bahwa terdapat peningkatan
kecakapan personal dan kecakapan kecakapan hidup mahasiswa melalui
sosial. Data kecakapan akademik model pembelajaran berbasis proyek.
mahasiswa diperoleh melalui tes Peningkatan ini terjadi pada semua
kecakapan akademik yang diberikan aspek kecakapan hidup yang diteliti
pada awal dan akhir penelitian. Data yaitu kecakapan personal, sosial,
kecakapan vokasional diperoleh akademik dan vokasional yang
melalui instrumen performance test. dijabarkan sebagai berikut.
A. Kecakapan Personal
Penilaian pada aspek kecakapan M Std.
Mi
personal mahasiswa meliputi a Mean De
n
kecakapan mengenal diri (religius, x v
kejujuran, kedisplinan, dan tanggung 8
59
jawab) dan kemampuan berpikir 2 9, 7,1
Pretes ,3 76,54
rasional. Hasil penelitian menunjukkan 8 3 4
3
bahwa nilai rerata postes data 3
kecakapan personal mahasiswa lebih 9
81
tinggi dibandingkan pretesnya. Poste 2 1, 2,7
,0 87,57
Tabel 2. Deskripsi Data Kecakapan s 8 0 6
0
Personal 0
Nilai 0,
N- 2 0, 0,1
Tahapan N Mi M Rerat Std 7 0,42
gain 8 10 9
n ax a ev 1
71
2 46, 5,8
Pretes ,0 58,03 Penilaian pada aspek kecakapan
8 00 6
0 sosial mahasiswa meliputi kecakapan
93 berkomunikasi (lisan & tulisan) dan
2 84, 2,4
Postes ,0 88,28 berkerjasama.
8 00 0
0 C. Kecakapan Akademik
2 0,5 0, 0,0 Penilaian pada aspek kecakapan
N-gain 0,72
8 9 84 6 akademik mahasiswa meliputi
kecakapan berpikir ilmiah yang
Peningkatan pada aspek berhubungan dengan pembelajaran
kecakapan personal mahasiswa sains. Hasil postes kecakapan
termasuk dalam kategori tinggi akademik mahasiswa lebih tinggi
berdasarkan hasil perhitungan N-gain daripada pretes. Nilai rata-rata N-
(Tabel 2). gain pada aspek kecakapan akademik
mahasiswa termasuk dalam kategori
B. Kecakapan Sosial sedang (Tabel 4).
Hasil penelitian menunjukkan Tabel 4. Deskripsi Data Kecakapan
nilai rerata postes data kecakapan Akademik
sosial mahasiswa lebih tinggi Nilai
Tahap
dibandingkan nilai rerata pretesnya. N Mi M Mea Std.D
an
Nilai rata-rata N-gain pada aspek n ax n ev
kecakapan sosial mahasiswa termasuk 52
2 42, 46,3
dalam kategori sedang (Tabel 3). Pretes ,0 2,98
8 00 6
Tabel 3. Deskripsi Data Kecakapan Sosial 0
Tahapan N Nilai Postes 2 76, 90 82,7 4,49
8 00 ,0 8
0 Hasil uji normalitas data pretes dan
0, postes kecakapan hidup mahasiswa
0,8 0,6
N-gain 28 5 0,09 yaitu data kecakapan personal,
2 8
2 kecakapan sosial, dan kecakapan
akademik mahasiswa terdistribusi
D. Kecakapan Vokasional normal (P>0,05). Dengan demikian
Penilaian kecakapan data kecakapan personal mahasiswa
vokasional pada penelitian ini terkait dapat diuji melalui uji statistik
dengan kecakapan mahasiswa dalam parameterik dengan uji t-berpasangan.
mengenal bahan/alat, menggunakan Hasil analisis menggunakan uji
alat, dan mengoperasikan proyek yang t berpasangan pada data kecakapan
telah dibuat. Pengolahan dan analisis hidup mahasiswa menunjukkan ada
data lebih bersifat deskriptif. perbedaan yang signifikan antara data
Berdasarkan hasil observasi diperoleh pretes dengan postes (P<0,05). Hal ini
kecakapan vokasional mahasiswa menafsirkan bahwa terdapat pengaruh
termasuk dalam kategori baik-sangat pembelajaran berbasis proyek
baik, seperti yang dideskripsikan pada terhadap kecakapan hidup mahasiswa.
Tabel 5. Baik pada kecakapan personal,
Tabel 5. Deskripsi Data Kecakapan kecakapan sosial maupun kecakapan
Vokasional akademik.
Skor Keterampilan atau kecakapan
Aspek (Skala Likert hidup merupakan kecakapan yang
Kategor
yang N 1-5) dimiliki seseorang untuk mau dan
i
diamati Std.D berani menghadapi permasalahan
Mean
ev hidup dan kehidupan secara wajar
Baik- tanpa mereka tertekan dan kemudian
Mengenal 2
4,21 0,42 sangat secara proaktif dan kreatif mencari
Bahan 8
baik dan menemukan solusi.
Baik- Pembelajaran berbasis proyek
Menggunak 2
4,18 0,72 sangat merupakan salah satu pendekatan
an alat 8
baik dengan lingkungan belajar yang
Mengopera Baik- mendorong peserta didik membangun
2
sikan hasil 4,07 0,77 sangat pengetahuan dan kecakapan secara
8
proyek baik personal. Ketika pembelajaran ini
Baik- berlangsung secara kolaboratif dalam
Kecakapan 2
4,15 0,38 sangat kelompok, hal ini memungkinkan
Vokasional 8
baik pengembangan kognitif melalui
interaksi antarpersonal. Pengalaman
Data kecakapan hidup pemberdayaan individu terbentuk
mahasiswa dianalisis secara statistik. dalam proses penyampaian ide,
mendengarkan ide orang lain, dan
merefleksikan ide sendiri pada ide-ide kesadaran eksistensi diri dan potensi
orang lain. diri, seseorang akan dapat
Pembelajaran berbasis proyek menempuh kehidupan dengan wajar
merupakan pendekatan pembelajaran tanpa merasa tertekan dan mampu
yang memperhatikan pemahaman. memecahkan masalah hidup dan
Mahasiswa melakukan eksplorasi, kehidupannya. Kecakapan personal
penilaian, interpretasi, dan mensintesis terdiri atas kecakapan mengenal diri
informasi melalui cara yang bermakna. sendiri dan kecakapan berpikir.
Pemberian kecakapan hidup Kecakapan mengenal diri meliputi
kepada mahasiswa benar-benar kesadaran sebagai makhluk Tuhan,
merefleksikan nilai-nilai kehidupan kesadaran eksistensi diri, dan
nyata. Pendidikan kecakapan hidup kesadaran akan potensi diri.
merupakan upaya untuk memenuhi Kecakapan mengenal diri pada
tuntutan kehidupan nyata yang ada dasarnya merupakan penghayatan
pada saat ini. Mahasiswa sebagai diri sebagai makhluk Tuhan,
peserta didik hidup dalam lingkungan makhluk sosial, bagian dari
sosial yang menjunjung tinggi nilai lingkungan, serta menyadari dan
kebersamaan, sehingga mereka harus mensyukuri kelebihan dan
memiliki kecakapan hidup terutama kekurangan yang dimiliki. Walaupun
kecakapan sosial untuk memimpin dan mengenal diri lebih merupakan
dipimpin. sikap, namun diperlukan kecakapan
Kecakapan akademik sering untuk mewujudkannya dalam prilaku
juga disebut kemampuan berpikir keseharian. Mengenal diri akan
ilmiah pada dasarnya merupakan mendorong seseorang untuk
pengembangan dan kecakapan berpikir beribadah sesuai agamanya, berlaku
yang masih bersifat umum. Kecakapan jujur, bekerja keras, disiplin,
akademik sudah lebih mengarah terpercaya, toleran terhadap sesama,
kepada kegiatan bersifat keilmuan. suka menolong serta memelihara
Kecakapan akademik meliputi lingkungan. Sedangkan kecakapan
kecakapan melakukan identifikasi berpikir mencakup kecakapan
variabel dan menjelaskan menggali dan menemukan informasi,
keterkaitannya, merumuskan hipotesis, mengolah informasi, mengambil
merancang dan melaksanakan keputusan dan memecahkan masalah
penelitian untuk membuktikan suatu secara kreatif (Anwar, 2006).
gagasan atau keingintahuan (Anwar, Aspek kecakapan sosial yaitu
2006). kecakapan berkomunikasi dan
Kecakapan personal adalah bekerjasama. Kecakapan
kecakapan yang dimiliki oleh berkomunikasi dapat dilakukan baik
seseorang untuk memiliki kesadaran secara lisan maupun tulisan. Sebagai
atas eksistensi dirinya dan kesadaran makhluk sosial yang tinggal dalam
akan potensi dirinya. Dengan masyarakat, mahasiswa sangat
memerlukan kecakapan berkomunikasi alat, dan mengoperasikan suatu hal
secara lisan maupun tulisan. Dalam yang telah dibuat (Wuryastuti dan
realitasnya komunikasi lisan ternyata Nimah, 2013).
tidak mudah dilakukan. Seringkali
orang tidak dapat menerima pendapat
lawan bicaranya, bukan karena isi atau KESIMPULAN
gagasannya tetapi karena cara Berdasarkan hasil penelitian
penyampaian yang kurang berkenan. dapat disimpulkan bahwa model
Dalam hal ini diperlukan kemampuan pembelajaran sains berbasis proyek
bagaimana memilih kata dan cara dapat meningkatkan kecakapan
penyampaian supaya mudah dipahami hidup mahasiswa. Peningkatan ini
oleh lawan bicara. Demikian juga terjadi pada semua aspek kecakapan
dengan kecakapan berkomunikasi hidup yaitu kecakapan personal,
secara tertulis, dalam hal ini diperlukan kecakapan sosial, kecakapan
kecakapan cara menyampaikan pesan akademik dan kecakapan vokasional.
secara tertulis dengan pilihan kata, Model pembelajaran berbasis proyek
kalimat, tata bahasa, dan aturan lainnya menjadi alternatif model
agar mudah dipahami orang yang pembelajaran yang dapat
membaca tulisan tersebut (Puskur, diimplementasikan untuk membina
2007). kecakapan hidup mahasiswa di
Sebagai makhluk sosial, setiap perguruan tinggi atau peserta didik di
mahasiswa perlu dibekali kecakapan sekolah khususnya pada
sosial semenjak dini. Dengan bekal pembelajaran yang berkaitan dengan
kecakapan sosial, seseorang akan dapat sains.
menjalani kehidupan dengan baik di
tengah makin krisisnya budaya santun DAFTAR PUSTAKA
dalam berkomunikasi dan mengikisnya Anwar. (2006). Pendidikan
etika serta kesopanan dalam Kecakapan Hidup (Life Skill
berinteraksi antar sesama (Arizona Education). Bandung:
dkk., 2013). Alfabeta.
Kecakapan vokasional sering
Arizona, K. (2013). Pengaruh Media
diistilahkan dengan kecakapan
Tiga Dimensi Kemagnetan
kejuruan, artinya kecakapan yang
Berbasis Inkuiri melalui
dikaitkan dengan bidang pekerjaan
Strategi Koopertif terhadap
tertentu yang terdapat dalam
Kecakapan Sosial, Sikap
masyarakat. Implementasi dalam
Ilmiah dan Hasil Belajar
menumbuhkan kembangakan
Kognitif Fisika Siswa Kelas
kecakapan vokasional terhadap
IX. Tesis, Universitas
mahasiswa dapat dimulai dari
Mataram, Mataram.
kecakapan mereka dalam mengenal
suatu alat atau bahan, menggunakan
Arizona, K., Harjono, A., dan Jufri, Kurikulum 2013", (pp. 275-
A.W. (2013). Pengaruh 286).
Implementasi Media Tiga
Wuryastuti, S. dan Ni'mah, I. (2013).
Dimensi Kemagnetan
Model Pembelajaran Berbasis
Berbasis Inkuiri (MTDKBI)
Lingkungan untuk
melalui Strategi Kooperatif
Meningkatkan Kecakapan
terhadap Kecakapan Sosial.
Hidup Mahasiswa melalui
Jurnal Erudio, 1(2), 134-138.
Pembuatan Kompor Biogas.
Depdiknas, T.B.E. (2003). Pola EduHumaniora, 5(2), 113-
Pelaksanaan Kecakapan 120.
Hidup melalui Pendekatan
Kecakapan Hidup melalui
Pendidikan Berbasis Luas.
Surabaya: SIC.

Mujakir. (2012). Pengembangan Life


Skill dalam Pembelajaran
Sains. Jurnal Ilmiah
DIDAKTITA, XIII(1), 1-13.

Puskur. (2007). Pengembangan Model


Pendidikan Kecakapan
Hidup. Jakarta: Balitbang
Depdiknas.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Wibowo, W. S. (2014). Implementasi


Projetct-Based Learning
(PJBL) dalam Pembelajaran
Sains untuk Membangun 4CS
Skills Peserta Didik Sebagai
Bekal dalam Menghadapi
Tantangan Abad 21. Seminar
Nasional IPA V Tahun 2014
"Scientific Learning dalam
Konten dan Konteks

You might also like