You are on page 1of 7

LINK Vol. 11 No.

3 September 2015 ISSN 1829-5754

Descriptive Studies Explorative Genesis IUFD

Studi Deskriptif Eksploratif Kejadian IUFD

Septerina P. W
Puji Hastuti
Rusmini

Jurusan Kebidanan Purwokerto Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl Raya Batturaden Purwokerto
E-mail: link@poltekkes-smg.ac.id

Abstract
The purpose of this study was to describe the incidence of IUFD in hospitals Goeteng
Purbalingga. This research is a descriptive study. The population of all women giving birth
with IUFD from January through August 2014. Samples were some 26 people. The sampling
technique with a total sampling. The characteristics of mothers were based on age 76.9% is
not at risk , based on parity 53,8% multiparous. The causes of women giving birth with IUFD
were 38 ,5% are maternal factors, 46,2% are of fetal factors, 30,8% are placental factors. 50 %
of maternal were caused by infection, 33,3% due to infection, and 75% due to placental
abnormalities of the umbilical cord. It is suggested for Hospital to provide health education
about the signs and symptom of danger in pregnancy.

Keywords: IUFD ; incidency ; prenancy

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kejadian IUFD di RSUD Goeteng
Purbalingga. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi semua ibu bersalin
dengan IUFD periode Januari sampai Agustus 2014. Teknik pengambilan sampel dengan
total sampling, sehingga didapatkan sampel sejumlah 26 orang. Pengambilan data dengan
data primer dan sekunder. Data dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian karakteristik ibu
berdasarkan usia 76,9% usia tidak beresiko, berdasarkan paritas 53,8% multipara.
Berdasarkan faktor penyebab, 38,5% terdapat faktor maternal, 46,2% terdapat faktor fetal, 30,
8% terdapat faktor plasental. Faktor penyebab maternal 50% disebabkan infeksi, penyebab
fetal 33,3% disebabkan infeksi intranatal, penyebab plasental 75% disebabkan kelainan tali
pusat. Sangat disarankan Rumah Sakit untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang
tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil.

Kata kunci: IUFD ; insiden ; kehamilan

1. Pendahuluan kehamilan 20 minggu atau lebih.


Kematian janin merupakan hasil akhir
Kematian janin adalah janin dari gangguan pertumbuhan janin,
yang mati dalam rahim dengan berat
gawat janin, atau infeksi. Kematian
badan 500 gram atau lebih atau
janin dalam kandungan dapat
kematian janin dalam rahim pada

___________________________________________________________________________________
1048 Septerina P. W, Puji Hastuti, Rusmini
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu Intrauterine Fetal Death IUFD. (Sub
faktor ibu, faktor janin dan faktor Bagian Rekam Medik, RSUD Goeteng
kelainan tali pusat. Faktor ibu meliputi Taroenadibrata, 2013). Tujuan
usia, paritas, pemeriksaan antenatal, penelitian ini adalah menjelaskan studi
dan penyakit yang diderita oleh ibu kejadian Intrauterine Fetal Death (IUFD)
(anemia, pre-eklampsia dan eklampsia, di RSUD Goeteng Taroenadibrata.
solusio plasenta, diabetes melitus,
rhesus iso-imunisasi, infeksi dalam 2. Metode
kehamilan, ketuban pecah dini, dan
letak lintang). Faktor janin yaitu Jenis penelitian ini adalah
kelainan insersi talipusat, simpul tali penelitian deskriptif. Tujuan penelitian
pusat, dan lilitan tali pusat ini adalah untuk mendeskripsikan
(Wiknjosastro, 2005). Kesehatan serta kejadian IUFD di RSUD Goeteng
keselamatan janin dalam uterus sangat Purbalingga. Populasi semua ibu
tergantung dari keadaan dan bersalin dengan IUFD periode Januari
kesempurnaan bekerjanya sistem dalam sampai Agustus 2014. Teknik
tubuh ibu yang mempunyai cukup pengambilan sampel dengan total
fungsi untuk menumbuhkan hasil sampling, sehingga didapatkan sampel
konsepsi dari mudigah menjadi janin sejumlah 26 orang. Pengumpulan data
cukup bulan (Saifuddin, 2010) dengan data primer dan sekunder. Data
Berdasarkan pada survei dianalisa secara deskriptif.
pendahuluan yang dilakukan pada
bulan oktober tahun 2013 AKB di 3. Hasil dan Pembahasan
kabupaten Purbalingga tahun 2012 Hasil
sebesar 11,80/1000 KH dan
dibandingkan dengan tahun 2011 AKB Karakteristik usia ibu bersalin
mengalami peningkatan dari dengan IUFD di RSUD Goeteng
11,16/1000 KH (Profil Kesehatan Purbalingga tahun 2014 menunjukkan
Kabupaten Purbalingga, 2012). Angka sebagian besar responden (76,9%)
Kematian Bayi (AKB) di RSUD Goeteng adalah usia tidak beresiko dan 23,1%
Taroenadibrata Purbalingga diperoleh responden usia beresiko. Berdasarkan
pada tahun 2011 terdapat 79 kasus yang paritas ibu bersalin denngan IUFD
didominasi oleh Intrauterine Fetal didapatkan sebagian besar responden
Death (IUFD) yakni sebanyak 44 kasus (53,8%) merupakan multipara dan
(55,69%), sedangkan pada tahun 2012 46,2% bukan multipara.
Angka Kematian Bayi (AKB) yang Berdasarkan faktor penyebab
terjadi sebanyak 107 kasus yang di maternal kejadian IUFD adalah
dominasi pula oleh Intrauterine Fetal sebagian besar responden (61,5%) tidak
Death (IUFD) yakni sebanyak 47 kasus terdapat faktor maternal dan 38,5%
(43,92%). Di tahun 2013 Angka terdapat faktor maternal. Sedangkan
Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi untuk faktor penyebab maternal
78 kasus, akan tetapi Intrauterine Fetal kejadian IUFD, 50% disebabkan oleh
Death (IUFD) masih mendominasi infeksi, 30% kelainan letak, 20% ruptur
Angka Kematian Bayi (AKB) dengan uteri dan 10% posterm. Sedangkan
jumlah kasus sebanyak 40 kasus faktor fetal kejadian IUFD sebagian
(51,28%). Berdasarkan data yang besar responden (53,8%) tidak terdapat
diperoleh dari Sub Bagian Rekam faktor fetal dan 46,2% terdapat faktor
Medik RSUD Goeteng Taroenadibrata fetal. Dilihat dari faktor penyebab fetal
jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) 33,3% disebabkan infeksi intranatal,
paling banyak disebabkan oleh kasus 25% disebabkan hamil tumbuh

___________________________________________________________________________________
Studi Deskriptif Eksploratif Kejadian IUFD 1049
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

terhambat, 25% kelainan genetik dan akhir dari gangguan pertumbuhan


16,7% hamil kembar. Penyebab yang janin, gawat janin, atau infeksi.
lain, karena faktor plasental dalam (Saifudin, 2010).
kejadian IUFD didapatkan bahwa Dalam kurun waktu reproduksi
sebagian besar responden (69,2%) tidak sehat dikenal bahwa usia aman untuk
terdapat faktor plasental dan 30,8% kehamilan dan persalinan adalah 20-30
terdapat faktor plasental 75% tahun. Kematian maternal pada wanita
disebabkan kelainan tali pusat dan 25% hamil dan melahirkan pada usia di
disebabkan oleh solusio plasenta. bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih
tinggi dari pada kematian maternal
Pembahasan yang terjadi pada usia 20-29 tahun.
Kematian maternal meningkat kembali
Faktor usia, sebagian besar
sesudah usia 30-35 tahun. (Wiknjosastro,
responden (76,9%) adalah usia tidak
2005).
beresiko dan 23,1% responden usia
Bertambahnya usia ibu, maka
beresiko. Hasil penelitian menunjukkan
terjadi juga perubahan perkembangan
bahwa sebagian besar responden pada
dari organ-organ tubuh terutama organ
usia tidak beresiko 2035 tahun. Usia
reproduksi dan perubahan emosi atau
adalah umur individu yang terhitung
kejiwaan seorang ibu. Hal ini dapat
mulai saat dilahirkan sampai saat
mempengaruhi kehamilan yang tidak
berulang tahun terakhir atau pada saat
secara langsung dapat mempengaruhi
penelitian dilakukan (Nursalam, 2005).
kehidupan janin dalam rahim. Usia
Usia sendiri sangat berpengaruh
reproduksi yang baik untuk seorang
terhadap kondisi kesehatan kita,
ibu hamil adalah usia 20-30 tahun. Pada
apalagi terhadap wanita hamil yang
usia ibu yang masih muda organ-organ
mempunyai banyak risiko tinggi yang
reproduksi dan emosi belum cukup
berkaitan dengan usia ibu.
matang, hal ini disebabkan adanya
Hasil penelitian tersebut tidak
kemunduran organ reproduksi secara
sejalan dengan hasil penelitian Safrianti
umum (Wiknjosastro, 2005).
di RSUD Cut Meutia Aceh Tahun 2012,
Faktor paritas, sebagian besar
dimana 57,7% responden yang
responden (53,8%) merupakan
mengalami kejadian IUFD adalah ibu
multipara dan 46,2% bukan multipara.
dengan umur 20 35 tahun. Namun,
Paritas atau para adalah jumlah
hasil penelitian ini sejalan dengan hasil kelahiran bayi yang mampu hidup di
penelitian Nora Nababan di RSU Dr.
luar rahim dihitung dari jumlah anak
Pirngadi medan, dimana 46,8% ibu
yang dilahirkan hidup atau mati
yang mengalami kematian janin dalam
sampai saat ini (Hidayat, 2009). Kondisi
kandungan berumur 20-35 tahun.
rahim dipengaruhi juga oleh jumlah
Berdasarkan penelitian Safarzadeh di
anak yang dilahirkan, jika anak lebih
Iran dalam Jurnal Pain Relief
dari 4 maka akan berpengaruh
disebutkan kejadian IUFD meningkat
terhadap kehamilan yang nantinya
pada usia di bawah 20 tahun dan di akan berakibat kepada kondisi
atas 35 tahun.
kehamilannya.
Menurut WHO dan The
Hasil penelitian menunjukkan
American College of Obstetricians and
53,8% adalah multipara, hal ini tidak
Gynecologists yang disebut Kematian
sejalan dengan hasil penelitian Safrianti
janin adalah janin yang mati dalam
di RSUD Cut Meutia Aceh Tahun 2012,
rahim dengan berat badan 500 gram
dimana 98% responden merupakan
atau lebih atau kematian janin dalam
grandemultipara. Namun, hasil
rahim pada kehamilan 20 minggu atau
penelitian ini sejalan dengan hasil
lebih. Kematian janin merupakan hasil

___________________________________________________________________________________
1050 Septerina P. W, Puji Hastuti, Rusmini
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

penelitian Nora Nababan di RSU Dr. penyebab kematian IUFD. Hasil


pirngadi Medan tahun 2007, dimana penelitian menunjukkan faktor
75,4% ibu dengan kematian janin dalam penyebab maternal sebagian besar
kandungan adalah paritas 2-5. disebabkan oleh infeksi. Ibu hamil
Berdasarkan penelitian Safarzadeh di sangat peka terhadap terjadinya infeksi
Iran dalam Jurnal Pain Relief dari berbagai mikroorganisme. Secara
disebutkan kejadian IUFD cenderung fisiologik sistem imun pada ibu hamil
meningkat secara signifikan pada menurun, kemungkinan sebagai akibat
wanita primipara dan wanita dengan dari toleransi sistem imun ibu terhadap
paritas lebih dari sepuluh. Kejadian bayi yang merupakan jaringan
IUFD cenderung menurun dengan semi-alogenik, meskipun tidak
bertambahnya usia kehamilan. memberikan pengaruh secara klinik.
Menurut Winkjosastro, paritas Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri,
2-3 merupakan paritas yang paling virus, dan parasit, sedangkan
aman ditinjau dari sudut kematian penularan dapat terjadi intrauterine,
maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi pada waktu persalinan, atau pasca lahir.
(lebih dari 3) mempunyai angka Transmisi bisa secara transplasental
kematian maternal lebih tinggi. Lebih ataupun melalui aliran darah atau
tinggi paritas, lebih tinggi kematian cairan amnion. Infeksi dapat
maternal. Risiko pada paritas 1 dapat menyebabkan kelainan kongenital,
ditangani dengan asuhan obstetrik pertumbuhan janin terhambat hingga
lebih baik, sedangkan risiko pada kematian janin dalam kandungan
paritas tinggi dapat dikurangi atau (Saifuddin, 2010). Berdasarkan
dicegah dengan keluarga berencana. penelitian Safarzadeh di Iran dalam
Sebagian kehamilan pada paritas tinggi Jurnal Pain Relief disebutkan faktor
adalah tidak direncanakan. Jika dilihat penyebab kejadian IUFD 22% karena
dari teori di atas, paritas responden PROM, 14 % karena preeklampsi.
sebetulnya pada paritas yang aman Faktor fetal, sebagian besar
untuk terjadinya resiko pada responden (53,8%) tidak terdapat faktor
kehamilan. fetal dan 46,2% terdapat faktor fetal.
Faktor maternal, sebagian besar Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat dari
responden (61,5%) tidak terdapat faktor faktor penyebab fetal 33,3% disebabkan
maternal dan 38,5% terdapat faktor infeksi intranatal, 25% disebabkan
maternal. Berdasarkan tabel 4.4 dapat hamil tumbuh terhambat, 25% kelainan
dilihat dari faktor penyebab maternal, genetik dan 16,7% hamil kembar. Hal
50% disebabkan oleh infeksi, 30% ini tidak sejalan dengan hasil penelitian
kelainan letak, 20% ruptur uteri dan Safarzadeh di Iran dalam Jurnal Pain
10% posterm. Hasil penelitian tersebut Relief 38% penyebab kematian janin
tidak sejalan dengan penelitian dalam kandungan disebabkan oleh
Safarzadeh di Iran, dalam Jurnal Pain kelainan kongenital.
Relief disebutkan faktor penyebab Infeksi mempunyai efek
kejadian IUFD 22% karena PROM, 14% langsung maupun tidak langsung
karena preeklampsi. terhadap janin. Efek tidak langsung
Faktor maternal penyebab timbul karena mengurangi oksigen
kejadian IUFD antara lain kehamilan darah ke plasenta, efek langsung
posterm, diabetes melitus, infeksi, tergantung kepada kemampuan
hipertensi, preeklampsi, eklamsi, organisme penyebab menembus
ruptur uteri, hipotensi akut ibu dan plasenta dan menginfeksi janin,
kematian ibu. Menurut teori, faktor sehingga dapat mengakibatkan
maternal menyebabkan 510% dari kematian janin in utero. Infeksi melalui

___________________________________________________________________________________
Studi Deskriptif Eksploratif Kejadian IUFD 1051
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

cara ini lebih sering terjadi daripada dapat menimbulkan lilitan pada leher,
cara yang lain, kuman dari vagina naik sehingga mengganggu aliran darah ke
dan masuk ke dalam rongga amnion jantung dan menimbulkan asfiksia
setelah ketuban pecah. Ketuban pecah sampai kematian janin dalam
dini mempunyai peranan penting kandungan. Insersi tali pusat pada
dalam timbulnya plasentitis dan umumnya parasentral atau sentral.
amnionitis. Infeksi dapat pula terjadi Dalam keadaan tertentu terjadi insersi
walaupun ketuban masih utuh, tali pusat battledote dan insersi
misalnya pada partus lama dan velamentosa. Bahaya insersi
seringkali dilakukan pemeriksaan velamentosa bila terjadi vasa previa,
vaginal. Janin kena infeksi karena yaitu pembuluh darahnya melintasi
menginhalasi likuor yang septik, kanalis servikalis, sehingga saat
sehingga terjadi pneumonia kongenital ketuban pecah pembuluh darah yang
atau karena kuman-kuman yang berasal dari janin ikut pecah. Kematian
memasuki peredaran darahnya dan janin akibat pecahnya vasa previa
menyebabkan septicemia. Infeksi mencapai 60%-70% terutama bila
intranatal dapat juga terjadi dengan pembukaan masih kecil karena
jalan kontak langsung dengan kuman kesempatan seksio sesaria terbatas
yang terdapat dalam vagina, misalnya dengan waktu (Waknjosastro, 2005)
blenorea dan oral thrush Gerakan janin yang begitu aktif dapat
(Wiknjosastro, 2005). menimbulkan simpul sejati sering juga
Faktor plasental, sebagian besar dijumpai (Manuaba, 2002). Gerakan
responden (69,2%) tidak terdapat faktor janin dalam rahim yang aktif pada tali
plasental dan 30,8% terdapat faktor pusat yang panjang besar kemungkinan
plasental. Berdasarkan tabel 4.8 dapat dapat terjadi lilitan tali pusat. Lilitan
dilihat dari faktor penyebab plasental tali pusat pada leher sangat berbahaya,
75% disebabkan kelainan tali pusat apalagi bila terjadi lilitan beberapa kali.
dan 25% disebabkan oleh solusio Tali pusat yang panjang berbahaya
plasenta. Hal ini tidak sejalan dengan karena dapat menyebabkan tali pusat
hasil penelitian Korteweg di menumbung, atau tali pusat terkemuka.
Netherland. Menurut penilitan Dapat diperkirakan bahwa makin
Korteweg dari Departement of masuk kepala janin ke dasar panggul,
University Medical Centre Groningen makin erat lilitan tali pusat dan makin
Netherland, selama 4 tahun dari terganggu aliran darah menuju dan
periode tahun 2002 sampai 2006 dari janin sehingga dapat menyebabkan
terdapat 485 kasus IUFD. kematian janin dalam kandungan
Pemeriksaan plasenta dilakukan pada (Wiknjosastro, 2005). Solusio plasenta
481 kasus, dimana penyebab terbesar adalah suatu keadaan dimana plasenta
dari penyebab kematian adalah yang letaknya normal terlepas dari
plasenta. perlekatannya sebelum janin lahir.
Faktor plasenta antara lain Solusio plasenta dapat terjadi akibat
kelainan insersi tali pusat, simpul tali turunnya darah secara tiba-tiba oleh
pusat, lilitan tali pusat, dan solusio spasme dari arteri yang menuju ke
plasenta. Tali pusat sangat penting ruang intervirale maka terjadilah
artinya sehingga janin bebas bergerak anoksemia dari jaringan bagian
dalam cairan amnion, sehingga distalnya.
pertumbuhan dan perkembangannya
berjalan dengan baik. Pada umumnya 4. Simpulan dan Saran
tali pusat mempunyai panjang sekitar
55 cm. Tali pusat yang terlalu panjang Simpulan

___________________________________________________________________________________
1052 Septerina P. W, Puji Hastuti, Rusmini
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

Karakteristik ibu bersalin Rineka Cipta


dengan IUFD berdasarkan usia Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
sebagian besar (76,9%) adalah usia 2008. Profil Kesehatan Jawa
tidak beresiko dan 23,1% responden Tengah Tahun 2008. Semarang:
adalah usia beresiko, sedangkan Dinas kesehatan Provinsi Jawa
berdasarkan paritas 53,8 % merupakan Tengah. Downloaded 30th
multipara dan 46,2%, Sedangkan faktor September 2013 at
penyebab IUFD 5% karena faktor http://dinkesjatengprov.go.id
maternal yang disebabkan karena 50 % Hidayat, A.A.A. 2010. Metodologi
infeksi, 30 % kelainan letak, 20% ruptur Penelitian Kebidanan Teknik
uteri dan 10% posterm 46,2% Analisis Data. Jakarta :
disebabkan karena faktor fetal. Faktor Salemba Medika
penyebab fetal 33,3% disebabkan Juanda, H.A. 2006. TORCH
infeksi intranatal, 25% disebabkan (Toxo,Rubella, CMV, dan
hamil tumbuh terhambat, 25 % kelainan Herpes) Akibat dan Solusinya.
genetik dan 16,7% hamil kembar. Solo : Wangsa Jatra Lestari
Untuk faktor plasental, 30,8% karena Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta
faktor plasental. Faktor penyebab Kedokteran Jilid 2. Jakarta :
plasental 75% disebabkan kelainan Salemba Medika
tali pusat dan 25% disebabkan oleh Manuaba I.G.B. 2002. Konsep Obstetrik
solusio plasenta. dan Ginekologi Sosial
Indonesia. EGC, Jakarta.
Saran Manuaba dkk. 2007. Buku Ilmu
Kebidanan, Penyakit
Seharusnya ibu melakukan Kandungan dan KB Untuk
antenatal care secara rutin supaya Pendidikan Bidan. Jakarta:
faktor resiko terjadinya IUFD dapat EGC
terdeteksi secara dini dan mengenali Mochtar, R. 2004. Sinopsis Obstetri
tanda tanda bahaya pada kehamilan. Fisiologi Patologi, Edisi III.
Bagi Rumah Sakit untuk memberikan EGC. Jakarta.
pendidikan kesehatan tentang tanda Nababan, N. 2008. Gambaran Faktor
bahaya kehamilan pada ibu hamil yang yang Menyebabkan Terjadinya
berkunjung di RSUD Goeteng Kematian Janin dalam
Purbalingga untuk menekan angka Kandungan di RSU dr Piringan
kejadian IUFD di wilayah kabupaten Medan Tahun 2007.
Purbalingga. Downloaded 24thOctober 2013
at http://repository.usu.ac.id
5. Ucapan Terimakasih Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan
Ucapan banyak terimakasih Masyarakat. Jakarta : Rineka
disampaikan atas kesempatan yang cipta
diberikan untuk mendapatkan Dana Paath, E.F Rumdasih, Y, & Heryati.
Risbinakes DIPA Politeknik Kesehatan 2004. Gizi dalam Kesehatan
Kemenkes Semarang, sehingga Reproduksi. Jakarta: EGC
penelitian ini dapat terselesaikan. Pusdinakes. 2003. Panduan Pengajaran
asuhan Kebidanan Fisiologis
Bagi Dosen DIII Kebidanan.
6. Daftar Pustaka
WHO: JHPIEGO
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian : Saifudin, A. B. 2002. Buku Panduan
Suatu Pendekatan Praktik Praktis Pelayanan Kesehatan
(Edisi revisi VI). Jakarta : Maternal dan Neonatal. Jakarta:

___________________________________________________________________________________
Studi Deskriptif Eksploratif Kejadian IUFD 1053
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

PT Bina Pustaka sarwono C1 Kebidanan RSUD dr. M


Prawirohardjo Yunus Bengkulu Tahun 2007.
Santjaka, A. 2009. Biostatistika. Downloaded 27thOctober 2013
Purwokerto : Global Internusa at http://repository.usu.ac.id
Offset Safrianti. 2012. Faktor-faktor Yang
Sub Bagian Rekam Medik RSUD Mempengaruhi Terjadinya
Goeteng Taroenadibrata. 2011. Kematian Janin Dalam
Rekam Medik Tahun 2011. kandungan di RSUD Cut
Purbalingga : RSUD Goeteng Mutia Kabupaten Aceh Utara.
Taroenadibrata Downloades 30 Nov 2014 at.
Sugiyono. 2007. Metode penelitian Stikes Ubudiyah.ac.id
kuantitatif kualitatif dan R&D. Sarfarzadeh, et.al. 2013. Intra Uterin
Bandung: Alfabeta. Fetal Death and Some Related
Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Factors: A Silent Tragedy in
2012. Jakarta Sothheastern Iran. Journal Pain
Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan Relief 2014
Edisi Ketiga, Cetakan Ketujuh. Korteweg, et.al. 2007. A Placental Cause
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka of Intra Uterin Fetal Death
Sarwono Prawirohardjo Depends On The Perinatal
Yulianti, F. 2007. Hubungan Paritas Mortality Classification System
dengan Kejadian Intrauterine Used. Journal Elsevier. 2008
Fetal Death (IUFD) di Ruang

___________________________________________________________________________________
1054 Septerina P. W, Puji Hastuti, Rusmini

You might also like