You are on page 1of 14

BAB III

Metode Penelitian

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh

antara risk profile, Good Coorporate Governance, Earning dan Capital

terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia dai tahun

2012 - 2016. Adapun data yang digunakan adalah data triwulan

masing-masing Bank Umum Syariah di Indonesia.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang

menggunakan analisis data yang berbentuk numerik/angka (Suryani

dan Hendri: 2015: 109). Pada penelitian ini, data yang digunakan

adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

dari sumbernya yang bersifat runtutan waktu.

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah laporan keungan

Bank Umum Syariah periode 2012-2016. Adapun data yang digunakan

adalah risk profile yang dihitung melalui risiko kredit (NPF) dan risiko

likuiditas melalui rasio FDR, good corporate governance (GCG) yang

diukur melaliu nilai komposit, earning yang diukur menggunakan

rasio BOPO dan NOM, serta capital yang diukur menggunakan rasio

CAR.

41
B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2014:80) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan tertentu. Dalam

Penelitian ini yang menjadi populasi adalah Bank Umum Syariah

yang ada di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah bank umum syariah di Indonesia selama periode 2012

2016 yaitu sebanyak 13 bank.

Tabel 1.1: Jumlah Bank Umum Syariah

No Nama Bank Tanggal Operasi

1 PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk 1 Mei 1992

2 PT Bank Syariah Mandiri 1 November 1999

3 PT Bank Mega Syariah Indonesia 25 Agustus 2004

4 PT Bank BRI Syariah 17 November 2008

5 PT Bank Syariah Bukopin 9 Desember 2008

6 PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk 2 Desember 2009

7 PT Bank Victoria Syariah 1 April 2010

8 PT BCA Syariah 5 April 2010

9 PT Bank Jabar Banten Syariah 6 Mei 2010

10 PT Bank BNI Syariah 19 Juni 2010

11 PT Maybank Syariah Indonesia 1 Oktober 2010

42
12 PT Bank Tabungan Pensiun Nasional syariah 14Juli 2014

13 PT Bank aceh Syariah 19 September 2016

b. Sampel

Menurut Sugiyono (20014:80) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dalam penelitian ini tidak semua populasi digunakan sebagai

sampel. Sampel dalam penelitian ini merupakan Bank Umum

Syariah milik Badan Usaha Milik Negara.

Adapun yang termasuk dalam kreteria ini adalah tiga Bank

Umum Syariah Yaitu:

Tabel : 1.2: Bank Umum Syariah BUMN

No Nama Bank Tanggal Operasi

1 PT Bank Syariah Mandiri 1 November 1999

2 PT Bank BRI Syariah 17 November 2008

3 PT Bank BNI Syariah 19 Juni 2010

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Sumber data sekunder bidang ekonomi dan keuangan dapat

diperoleh melalui berbagai sumber antara lain; Badan Pusat Statistik,

Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Majalah dan Webste lainya

43
(Suryani dan Hendryani: 2015: 185). Sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan triwulan yang

dipublikasikan oleh BSM, BRI Syariah dan BNI Syariah, periode 2011

2016. Selain itu, pneliti juga memperoleh data-data dari Badan Pusat

Statistik, Bank Indonesi, Otoritas Jasa Keuangan, dan wabsite lainya.

2. Studi Pustaka

Untuk melengkapi penelitian ini, maka peneliti memperoleh referensi-

referensi melalui studi pustaka. Studi pustaka ini perlu dilakukn agar

dapat menemukan teori-teori sebelumnya yang berkaitan dengan

masalah yang akan diteliti. Selain itu, studi pustaka perlu dilakukan

supaya mengetahui hasil penelitian-penelitian terdahulu.

D. Metode Analisis Data

Tahapan dalam melakukan analisis data dilakukan dengan

menggunakan regresi linear berganda dengan terlebih dahulu

melakukan uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas

heteroskedastisitas dan autokorelasi) untuk menetapkan model.

Sedangkan uji hipotesis dilakukan menggnakan uji koefesien

determinasi, uji F dan uji t.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji multikolinearitas

Uji multikolienaritas adalah (Sunyoto: 2010) alat untuk anaisis

regresi berganda yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas

(X1, X2, X3,..Xn), dimana akan diukur tingkat asosiasi

44
(keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut

melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi

multikolineartas jika koefisien korelasi antar variabel bebas

(X1 dan X2, X2dan X3, X3 dan X4, dan setrusnya) lebih besar

dari 0,60 (pendapat lain: 0,50dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas apabila korelasi koefisien antar variabel bebas

lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r 0,60).

Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinearitas dapat

digunakan cara lain yaitu dengan :

1) Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang

dibenarkan secara statistik ()

2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah vaktor inflasi

penyimpangan baku kuadrat.

b. Uji heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama

atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu

dengan observasi yang lain. Jika residual memiliki observasi

yang sama, disebut terjadi homoskedastisitas, namun

sebaliknya apabila residualnyaa memiliki observasi yang

berbeda disebut heteoskedastisitas. Persamaan regresi yang

baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas.

45
c. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas

(X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang

dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak

normal. Persamaan regresi dikatakan baik jia mempunyai data

variabel bebas dan data varibel terikat mendekati normal atau

normal sama sekali.

d. Uji autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki

masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan

tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dijadikan prediksi.

Masalah autokorelasi timbul apabila ada korelasi secara linear

antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dan kesalahan

pengganggu periode t-1 (sebelumnya).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Terjadi autokorelasi poitif jika nilai DW di bawah -2 (DW

-2).

2) Tidak terjadi utokorelasi apabila nilai DW berada antara -2

dan +2 atau -2 DW +2.

3) Terjadi autokorelsi negatf apabila nilai DW di atas +2 atau

DW +2

46
2. Uji Statistik

Korelasi berganda adalah alat untuk mengukur hubungan atau

tingkat asosiasi antara variabel-variabel bebas (X1, X2, X3, ..Xn)

terhadap variabel terikat (Y) secara simultan (Tri: 2016). Dalam

korelasi berganda terdapat lebih dari satu variabel bebas dalam

model. Adapun persamaan yang digunakan dalam makalah ini

adalah sebgai berikut:

Y= a +b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+e

Y = Variabel dependen

a = Konstanta

b1,.. b6 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel

X1 = Risiko kredit

X2 = Risiko likuiditas

X3 = Good Corporate Governance (GCG)

X4 = Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)

X5 = Net operating margin (NOM)

X6 = Capital adequacy rating (CAR)

e = Tingkat kesalahan

47
3. Uji Hipotesis

Uji ini dilakukan untuk mengetahui penerimaan atau penolakan

atas asumsi yang telah dibuat.

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut (Siregar, 2014) kaidah pengujian dalamuji signifikansi

parsial (uji t ) berdasarkan perbandingan antara ttabel dan thitung,

yaitu:

1) Jikaa, -ttabelthitung, maka Ho diterima

2) Jika, thitung ttabel, maka Ho ditolak

Pengambilan keputusan mengenai hipotesis dengan didasarkn

pada angka probabilitas signifikansi, yaitu:

1) Apabila (Sig), nilai signifikansi 0,05 maka Ho ditolak

dan H1 diterima.

2) Apabila (Sig ) nilai signifikansi 0,05 maka Ho diterima

dan H1 ditolak.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Siregar (2014:410) kaidah pengujian dalam uji

signifikansi simultan (uji F) berdasarkan perbandingan Ftabel

dan Fhitung, yaitu:

1) Jika, Fhitung Ftabel, maka Ho diterima

2) Jika, Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak.

Dan berdasarkan nilaiprobabilitas, dengan melihat nilai

signifikansi (sig 0,05 atau 5%). Jika nilai signifikansi

48
0,05 maka H1 ditolk, sebaliknya jik nilai signifikansi 0,05

maka H1 diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu

banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan

nilaiAdjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi

terbaik. Tidak seperti R2. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau

turun apabila satu variabel independen ditambhkan ke dalam

model (Gozhali, 2012).

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dai

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu dan

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono: 2014: 38). Dalam penelitian ini, variabel dibagi

menjadi dua, yaitu:

a. Variabel Dependen

Vribel ini sering disebut ebagai variabel output, kreteria,

konsekuensi. Dalam bahasa indonesia sering diebut sebagai

variabel terikat (Sugiyono: 2014: 39). Dalam penelitian ini, yang

menjadi variabel dependen adalah profitabilitas bank. Return On

49
Aset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang

digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan melalui total aset yang dimilikinya.

b. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut dengan stimulus, prediktor. Dalam

bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiono: 2014:39). Dalam penelitian ini yang menjadi varibel

independen adalah risk profile yang dihitung melalui risiko kredit

(NPF) dan risiko likuiditas melalui rasio FDR, good corporate

governance (GCG) yang diukut melaliu nilai komposit, earning

yang diukur menggunakan rasio BOPO dan NOM, serta capital

yang diukur menggunakan rasio CAR.

F. Jadwal Penelitian

Agar penelitian ini lebih terstruktur dan terjadwal, maka peneliti

melampirkan jadwal dan rincian penelitian.

50
Tabel : 1.3 Jadwal Penelitian.

Agts 17 Sept 17 Okt 17 Nov 17


No Kegiatan
2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Persiapan Proposal

2 Pengajuan Proposal

3 Revisi Proposal

4 Seminar Proposal

5 Pengumpulan Data

6 Analisis Data

7 Pembuatan Draf Laporan

8 Penyempurnaan Laporan

9 Seminar Tesis

51
Daftar Pustaka

Al Arif, M Nur Rianto, 2015, Manajemen Risiko Perbankan

Syariah,(Jakarta: UIN Press)

Hejazziey, Djawahir, 2014, Perbankan Syariah: dlam Teori dan

Praktik, Yogyakarta: Deepublish.

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.

Rajagrafindo.

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT.

Rajagrafindo.

Khisti Minarrohmah, dkk, (2014), Analisis Tingkat Kesehatan

Bank Dengan Menggunakan Pendekatan Rgec (Risk Profile, Good

Corporate Governance, Earnings, Capital: Studi Pada Pt. Bank Central

Asia, Tbk Periode 2010-2012, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 17

No. 1 Desember 2014.

Pramana, Komang Mahendra, 2016, Analisis Tingkat Kesehatan

Bank (Pendekatan Rgec) Pada Pt. Bank Danamon Indonesia Tbk, E-Jurnal

Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6, 2016: 3849-3878

Nora Yacheva, dkk, (2016), Analisis Tingkat Kesehatan Bank

Dengan Metode Rbbr (Risk-Based Bank Rating): Studi Pada Bank Umum

Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2012-2014), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 37 No. 1 Agustus

2016.

52
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan bank Umum Syariah dan unit Usaha Syariah.

Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, Bandung: Alfabeta.

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2014

tentang Penilaian Tingkat Kesehatan bank Umum Syariah dan unit Usaha

Syariah.

Suhartono, Dea Amelia, dkk, 2017, Analisis Tingkat Kesehatan

Bank Dengan Menggunakan Metode Risk Based Bank Rating (Studi pada

Bank Milik Pemerintah Pusat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2012-2015), E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6, 2016: 3849-

3878

Witjaksono, Armanto, Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan Metode Rgec Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Perbankan Go Public Di Indonesia Stock Exchange (Idx) Tahun 2011-

2012, Volume 4, No 3 Tahun 2014, Jurnal Gici, Jurnal Keuangan dan

Bisnis ISSN:2088 - 1312

Surt Edaran Bank Indonesia No 15/ 15/ DPDN/ 2013

Suryani dan Hendryadi, 2015, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi, Jakarta: Kencana.

Sugiono, Arief, 2009. Managemen Keuangan untuk Praktisi

Keuangan. Jakarta: Grasindo.

53
Roman, Angela, dkk, (2013), Analysing the Financial Soundness of

the Commercial Banks in Romania: An Approach Based on the Camels

Framework, Procedia Economics and Finance 6 ( 2013 ) 703 712.

Astutik, Puji, (2014), Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut

Risk Based Bank Rating terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank

Umum Syariah di Indonesia), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Brawijaya

WWW.bi.go.id

WWW.ojk.go.id

WWW. kominfo.go.id

54

You might also like